• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian

Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social situation) sampai masyarakat luas yang paling kompleks. Adapun yang menjadi batas-batas kajian ini adalah sekelompok masyarakat, yaitu kelompok tani Karya Agung yang bertempat tinggal di Desa Giriwinangun Kabupaten Tebo.

Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, tindakan secara holistik. Kajian ini bersifat deskripsi evaluasi sumatif yaitu berupaya untuk memahami ciri-ciri dan sumber masalah. Pertama, kajian ini berupaya menjelaskan bagaimana kelompok tani di Desa Giriwinangun dalam pengembangan manajemen dan usaha anggota kelompok tani, meningkatkan pengetahuan anggota melalui peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, dan jaringan kerjasama anggota kelompok yang baik, serta mengidentifikasi faktor dan peluang pemecahan masalah yang berhubungan dengan penguatan kelompok tani. Langkah berikutnya berusaha menemukan rancangan strategi dalam penguatan kelembagaan kelompok tani.

Alasan menggunaan penelitian kualitatif karena studi ini membahas aspek perilaku dan dinamika kelompok yang sangat kompleks. Penelitian terhadap kesatuan sosial dipilih sebagai bahan kajian terhadap agregat sosial yang lebih luas, tetapi hubungan antara kesatuan sosial tersebut dengan total populasi tidak dapat ditaksir. Kesimpulan yang dihasilkan dalam kajian ini hanya akan berlaku pada komunitas desa yang dikaji atau lokasi yang memiliki kondisi yang sama dengan lokasi kajian. Walaupun demikian diharapkan kesimpulan-kesimpulan yang akan dihasilkan dapat memberikan arti penting dalam pengembangan kelompok tani baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat.

(2)

3.2. Lokasi dan Waktu

Lokasi kajian pengembangan masyarakat dilakukan di Desa Giriwinangun Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, dengan komunitas subjek kelompok tani Karya Agung. Pemilihan terhadap desa tersebut dilakukan secara ”purposive” yakni pemilihan secara sengaja dengan maksud menemukan desa yang relevan dengan tujuan penelitian, pemilihan lokasi dilatari pertimbangan sangat cocok dengan pengembangan masyarakat karena kondisi kelompok tani Karya Agung yang lemah. Walau mempunyai komoditas unggulan lahan perkebunan karet relatif luas dan ternak sapi, namun belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.

Kajian pengembangan masyarakat dilakukan dalam serangkaian kegiatan yang terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada saat Praktek Lapangan I (Pemetaan Sosial) pada bulan Februari 2008, tahap kedua dilakukan pada saat Praktek Lapangan II (Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat) pada bulan Juni 2008, dan tahap ketiga kegiatan Kajian mendalam Pengembangan Masyarakat. Jadwal kegiatan pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kajian Pengembangan Masyarakat

2008 2009

NO. JENIS KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

1. Pemetaan Sosial Desa (PL 1)

2. Evaluassi Program (PL 2)

3. Penyusunan Proposal Kajian

4. Seminar Proposal Kajian

5. Penulisan Laporan

6. Pengumpulan Data di Lapangan

7. Analisis Data

8. Bimbingan Penulisan

9. Seminar dan Ujian

(3)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam kajian adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari responden dan informan, yaitu pengurus, anggota kelompok tani Karya Agung, masyarakat Desa, dan informan baik formal maupun informal. Informan dimaksud adalah kepala desa dan perangkatnya, PPL Kecamatan, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD), dan Tokoh Masyarakat. Data dan informasi dikumpulkan melalui hasil pengamatan lapangan, observasi, wawancara dan FGD. Data sekunder, ialah data yang diperoleh dari data statistik, litetarur dan laporan data base yang diperoleh dari instansi terkait dan data pendukung di tingkat desa maupun kecamatan.

Peneliti juga melakukan pengamatan berperan serta mengamati prilaku anggota kelompok tani dalam melakukan kegiatan berkebun dan pemeliharaan ternak sapi potong. Tujuannya untuk mengetahui kapasitas kelompok dan kinerja kelompok. Wawancara mendalam dilakukan dengan responden dan informan untuk menjaring data tentang profil kelompok dan usaha tani serta permasalahan yang dihadapi.

Teknik pengumpulan data primer secara lebih rinci dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Observasi dan Pengamatan Berperan Serta.

Merupakan metode perolehan informasi yang mengandalkan pengamatan langsung dilapangan, baik yang menyangkut obyek, kejadian, proses, hubungan maupun kondisi masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui secara nyata aktivitas pengelolaan kebun karet dan pemeliharaan ternak sapi yang dilakukan anggota kelompok tani Karya Agung di Desa Giriwinangun.

2. Wawancara Mendalam

Menggali informasi dari kelompok tani, PPL, aparat desa untuk digunakan sebagai kajian. Pencarian responden dan informan bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi yang diperlukan. Wawancara dilakukan dengan 12 orang anggota kelompok tani yang diambil dari kelompok tani Karya Agung mengenai permasalahan yang dihadapi dan upaya yang telah lakukan. Selain itu kepada responden juga diberikan pertanyaan dalam bentuk kuisioner tertutup. Informan adalah pihak luar subjek kajian yang mempunyai informasi tentang usaha tani ternak.

(4)

3. Focus Group Discussion (FGD)

FGD merupakan suatu forum yang dibentuk untuk saling membagi informasi dan pengalaman diantara para peserta diskusi dalam kelompok tani Karya Agung untuk membahas satu masalah yang telah terdefenisikan sebelumnya. Secara metodologis dilakukan karena ada keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat dipahami oleh metode survey atau wawancara individu saja dan untuk memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam relatif singkat. FGD bertujuan untuk membahas rancangan strategi dan rancangan program penguatan kelompok tani Karya Agung berdasarkan masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi bersama oleh para peserta. Selama diskusi, para peserta yang terdiri dari PPL Pertanian perkebunan, PPL Peternakan, perwakilan aparat desa, pengurus beserta Anggota Kelompok tani Karya Agung mengungkapkan permasalahan dari sudut pandang masing-masing untuk diidentifikasi. Selanjutnya dibuat kesepakatan bersama mengenai prioritas masalah kemudian dicarikan alternatif strategi pemecahannya dan dengan kesepakatan bersama pula ditentukan strategi prioritas. Data dan teknik pengumpulannya tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2 : Tujuan, Jenis Data, Sumber Data dan Metode Analisis Lapangan di Desa Giriwinangun Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo

No. Tujuan Jenis Data Sumber Data Metode Analisis

1. Mengidentifikasi Data peta sosial desa, Laporan PL 1, - Deskriptif

dan menganalisis Sistem ekonomi lokal, observasi, wawancara - FGD

permasalahan yang dan masalah-masalah dengan anggota dan

dihadapi kelompok pengembangan usaha pengurus kelompok

tani Karya Agung tani ternak, sumber- tani Karya Agung.

dalam mengembang daya lahan kan usaha kebun

Dan ternak sapi

2. Mengidentifikasi Lingkungan usaha Anggota kelompok tani

potensi pengembang faktor internal dan Karya Agung, perang- SWOT kualitatif

an usaha kelompok eksternal, monografi kat desa, Dinas

Tani Karya Agung desa, data perkebunan, terkait, PPL, laporan

dalam rangka me- peternakan PL 2, wawancara,

nguatkan kelompok observasi.

tani.

3. Menyusun strategi Permasalahan yang di- Kelompok tani Karya - SWOT kualitatif

penguatan kelompok hadapi anggota kelom- Agung, aparat desa, - FGD

dan menyusun pro- pok tani, kebutuhan masyarakat, dinas

gram pengembangan petani, Program yang terkait, PPL. Usahatani kelompok di inginkan kelompok

tani Karya Agung tani, faktor internal

(5)

3.4. Metode Analisis Data

Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi Kelompok tani Karya Agung dalam pengembangan manajemen dan usaha anggota kelompok tani, sumberdaya manusia, jaringan kerjasama anggota kelompok, digunakan analisis deskriptif secara kualitatif dan Focus Group Discussion (FGD). Dengan metode tersebut diharapkan permasalahan yang ada pada kelompok tani Karya Agung Desa Giriwinangun dapat diketahui dengan jelas dan yang benar-benar dirasakan anggota kelompok. Sedangkan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan usaha kelompok tani Karya Agung dalam rangka menguatkan kelompok tani dan mengatasi permasalahan menggunakan analisis SWOT kualitatif yaitu dengan mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan) agar diketahui potensi yang dimiliki kelompok tani Karya Agung.

Data yang telah dikumpulkan menggunakan teknik diatas di analisis. Data tersebut terlebih dahulu dipilah, dikategorikan, dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan analisis. Cara penyajian melalui tabel dan gambar digunakan untuk membantu penyajian hasil analisis data tersebut. Pemilahan data dilakukan dengan cara melengkapi dan mentransformasi data mentah yang ditulis dalam catatan lapangan sehingga menjadi laporan yang sistematis, dan melengkapi informasi yang terkumpul dengan sumber-sumber lain yang mendukung.

Penyusunan rancangan strategi penguatan kelompok dan penyusunan program pengembangan usaha kelompok tani Karya Agung menggunakan analisis SWOT kualitatif dengan unit analisis sistim kelembagaan kelompok dalam usaha kebun dan ternak sapi. Langkah yang ditempuh dengan mengindentifikasi lingkungan komunitas kelembagaan kelompok tani Karya Agung yang terdiri dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) dalam pengembangan usaha melalui penguatan kelompok. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini digali melalui panduan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden.

Hasilnya, dibahas dalam FGD untuk mendapatkan tanggapan dari peserta FGD dengan bentuk penolakan, persetujuan maupun penambahan. Selanjutnya disusun alternatif rancangan strategi yang memungkinkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani Karya Agung.

(6)

3.5. Rancangan Program Pengembangan Masyarakat

Penyusunan rancangan program pengembangan masyarakat dilaksanakan secara partisipatif yang dihasilkan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan mengutamakan peran serta Kelompok tani Karya Agung sebagai subjek pengembangan masyarakat.

Penyusunan rencana program dengan menentukan tujuan, sasaran kegiatan, waktu, pelaksana, penanggung jawab, sistem sumber dan peran yang bisa dilakukan. Program yang dirancang meliputi jenis kegiatan, tujuan, indikator, sasaran dan pelaksana program. Program tersebut harus sesuai dengan potensi yang ada serta disesuaikan dengan tujuan utama yaitu peningkatan ekonomi melalui penguatan kelompok tani. Penulis bertindak sebagai fasilitator FGD, bertugas untuk mengarahkan dan membangun pastisipasi dari komunitas sehingga berjalan pastisipatif.

Gambar

Tabel 1   : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kajian Pengembangan Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak kelompok A TK Aisyiyah Trangsan I Gatak Kabupaten Sukoharjo dapat

Dalam penelitian ini dilakukan analisa untuk menunjukkan sifat fisikokimia dari surimi meliputi kadar protein, water holding capacity, gelasi, kapasitas emulsi,

(2) Akhmad Darmawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan

Secara singkat, kemiskinan dapat di definisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah

Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot segar per tanaman sampel, bobot segar jual per tanaman sampel dan

Sebagai contoh dapat kita lihat adanya kegiatan seperti: Provinsi Sumatera Selatan telah mencanangkan “ Visit Musi 2008”; Daerah Khusus Jakarta dengan programnya “ Enjoy

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan pemahaman

2. Tujuan Metode Demonstrasi. Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan. Begitu juga dengan metode demonstrasi yang berkaitan dengan pendidikan atau