• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK IPLT Teupin Keube

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK IPLT Teupin Keube"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DED INSTALASI PENGOLAHAN

LUMPUR TINJA (IPLT) TEUPIN KEUBEU

KECAMATAN LHOKSUKON

KABUPATEN ACEH UTARA

DINAS CIPTA KARYA

KABUPATEN ACEH UTARA

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DED INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)

TEUPIN KEUBEU KECAMATAN LHOKSUKON KABUPATEN ACEH

UTARA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .. . 1

1. Latar Belakan . .... . . 2

2. Maksud dan Tujuan .. ... ... .. 3

2.1 Maksud .... . 3

2.2 Tujuan . . 3

3. Lokasi Kegiatan .. 3

4. Pemberi Tugas dan Sumber Dana .. . 3

5. Pengumpulan Data ...3

5.1 Data Primer ... ...3

5.2 Data Skunder ....4

6. Referensi Hukum .. . .. .. 4

7. Ruang Lingkup Kegiatan .. . 5

8. Keluaran .. 5

9.

Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi ...

6

10. Jangka Waktu Pelaksanaan . . .. .. 6

11. Tenaga Ahli/ Tenaga Pendukung . .... .. 6

12. Sistem Pelaporan . 7

13. Diskusi Pembahasan . .. 8

14.

Fasilitas yang disediakan Pemberi Tugas ... 8

15 .

Penyediaan Peralatan dan Material ... 8

(3)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DED INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)

TEUPIN KEUBEU KECAMATAN LHOKSUKON KABUPATEN ACEH

UTARA

1. Latar Belakang

Kabupaten Aceh Utara terletak di Pantai Timur Provinsi Aceh dengan luas wilayah

3296,86 km2,terdiri dari 27 kecamatan dan 852 desa/kampung. Kabupaten Aceh Utara

terletak pada 96.52.00

0

- 97.31.00

0

Bujur Timur, 04.46.00

0

-05.00.40

0

Lintang Utara.

Kondisi topografi bervariasi mulai dari dataran rendah, berbukit dan sedikit pegunungan

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Utara yang belaju cepat terutama diwilayah

perkotaan memberi dampak yang sangat serius terhadap penurunan daya dukung

lingkungan. Dampak tersebut harus disikapi dengan cepat, khususnya pengelolaan air

limbah, oleh karena kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi air

minum/bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah. Pembuangan air

limbah tanpa melalui proses pengelolaan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran

lingkungan, khususnya terjadi pada pencemaran pada sumber-sumber air baku untuk air

minum baik air permukaan maupun air tanah.

Pengeloloaan air limbah memerlukan sarana dan prasarana penyaluran dan pengolahan,

salah satu pengolahan air limbah dengan membangun Instalasi Pengolahan Lumpur

Tinja (IPLT),

IPLT adalah instalasi pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan

mengolah lumpur tinja yang diangkut dengan mobil (truk tinja) atau gerobak tinja.

Lumpur tinja diambil dari unit pengolah limbah tinja seperti tangki septik dan cubluk

ataupun endapan lumpur dari underflow unit pengolah air limbah lainnya.

IPLT dirancang untuk mengolah lumpur tinja sehingga tidak membahayakan bagi

kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Lumpur akan diolah sehingga menjadi

lumpur kering dan air olahan yang sudah aman untuk dibuang atau dimanfaatkan

kembali, lumpur kering dimanfaatkan menjadi pupuk dan air dapat digunakan untuk

irigasi.

(4)

Oleh karena diperlukan suatu kebijakan strategis dengan simtem pongolahan air limbah maka Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melakukan kegiatan Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon.

2. Maksud dan Tujuan 2.1 Maksud

Maksud dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon adalah Tersusunya suatu dokumen perencanaan detail berwawasan lingkungan dalam rangka mengatasi permasalahan sanitasi dalam Kabupaten Aceh Utara dan membantu pemerintah daerah dan instansi terkait dalam menyusun perencanaan teknis terhadap peningkatan sarana dan prsararan IPLT serta sebagai acuan dalam pelaksanaan kontruksi fisik.

2.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon adalah Menyusun rencana teknis prasarana dan sarana IPLT yang komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik teknis maupun non teknis, sosial/ekonomi dan financial, serta mengembangkan sistem pengelolaan lumpur tinja yang efektif, efesien, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan untuk meningkatkan kwalitas sumber daya air dan lingkungan.

3. Lokasi Kegiatan

Lokasi pelaksanaan pekerjaan adalah Gampong Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

4. Pemberi Tugas dan Sumber Dana

Sebagai pemberi tugas kegiatan ini adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui

Dinas Cipta Karya Kabupaten Aceh Utara yang diberi tanggung jawab dalam

penyelenggaraanya. Adapun sumber dana untuk pekerjaan Penyusunan DED Instalasi

Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon adalah dari

dana APBK Aceh Utara Tahun 2014 dengan pagu anggaran sebesar Rp 300.000.000,-

(Tiga ratus juta rupiah) termasuk PPN 10% dan pajak-pajak lainnya.

5. Pengumpulan Data

5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dilapangan, data ini merupakan data utama dalalm tahap perencanaan dan pemilihan lokasi IPLT yang dibangun, data primer yang

(5)

Jumlah rumah dan Klasifikasinya Jumlah sarana septik yang ada;

Lokasi (Lahan) yang dapat digunakan untuk pembangunan IPLT Kondisi Lingkungan disekitar lokasi pembangunan IPLT; Sarana jalan lingkungan dan jalan menuju calon lokasi IPLT. 5.2 Data Skuder

Data sekunder merupakan kumpulan data yang berasal dari kegiatan kegiatan sebelumnya yang diperoleh dari instansi pemerintah data skunder yang dibutuhkan diantaranya:

Kondisi Iklim daerah Perencanaan (mencakup variasi temperature kelembaban dan curah hujan).

Kondisi fisik wilayah pelayanan yang diperlukan untuk menunjang proses perencanaan. Data Kependudukan yang meliputi jumlah penduduk saat ini dan proyeksi masa yang akan datang

Kondisi Sanitasi lingkungan yang meliputi sumber data air bersih, tingkat pelayanan air besih cara pembuangan dan pengolahan tinja saat ini.

Kondisi sosial ekonomi dan budaya yang meliputi persepsi masyarakat terhadap kondisi sanitasi saat ini, tingkat pendidikan, agama dan budaya yang mempengaruhi.

6. Referensi Hukum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kwalitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Perubahan Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis dan RencanaUusaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah (KSNP-SPALP);

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2012 tentang Persyaratan Kwalitas Air Minum.

(6)

7. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup Kegiatan Perencanaan DED Isntalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon meliputi perencanaan bangunan utama IPLT dan bangunan- bangunan pendukurng lainnya. Infrastruktur tersebut minimal terdiri atas:

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang merupakan bangunan induk pengolahan lumpur tinja yang terdiri dari kolam Anaerobik, fakultatif, maturasi dan lain-lain.

Platform (dumping stasion) yang merupakan tempat truk tinja untuk mencurahkan lumpur tinja (unloading) lumpur tinja kedalam tangki imhoff ataupun bak ekualisasi (pengumpul) Kantor diperutukkan bagi tenaga kerja pada IPLT;

Laboratorium untuk pengentrolan kwalitas effluent dari tiap- tiap unit pengolahan;

Jalan masuk dan jalam operasi untuk kelancaran operasional baik truk tinja maupun pekerja IPLT

Sumur Pemantauan kwalitas air tanah disediakan untuk memantau apakah IPLT mengakibatkan pencamaran air terhadap sumur milik masyarakat disekitar IPLT;

Fasilitas air bersih untuk mendukung kegiatan pengoperasian IPLT;

Pagar Pembatas untuk mencegah gangguan dan mengamankan aset dalam lingkungan IPLT; Generator.

Untuk mendukung keakuratan dokumen DED, pelaksana pekerjaan harus melakukan tahapan- tahapan yang secara minimal adalah sebagai berikut:

a. Peta wilayah yang dilengkapi dengan topografi b. Data Sosial ekonomi

c. Data geologi, hidrologi dan hidrogeologi seperti:

Jenis tanah (pasir, lempung, lanau) dan angka permeabilitas di lokasi IPLT

Sungai atau badan air yang dipakai sebagai pembuangan akkhir air efluen IPLT yang dapat menunjukkan letak, debit dan kwalitas air.

Jarak antara kegiatan lain dengan IPLT dan pemanfaatannya terkait dengan penyelenggaraan penyediaan air bersih/minum

Elevasi muka air tanah dan alirannya

d. Data lainnya yang relavan dengan perencanaan IPLT 8. Keluaran

Dari hasil akhir pekerjaan sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: Penyusunan lay out bangunan pada masing-masing site infrastruktur.

(7)

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sarana prasana pelengkap dari fungsi IPLT dengan berpedoman pada standar harga terbaru yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Standar-standar perencanaan teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Penyusunan Dokumen Lelang/Rencana Kerja/Syarat-syarat Pelaksanaan (RKS) serta gambar- gambar detail pekerjaan.

Penyusunan Laporan

9. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan sekurang- kurangnya adalah theodolit, GPS, komputer, printer, peralatan ukur daya dukung tanah, dan kamera dan lain-lain.

10. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan IPLT ini selama 90 (Sembilan puluh hari) hari kalender atau 3 (tiga) bulan, terhitung sejak ditandatangani perjanjian/kontrak pelaksanaan pekerjaan oleh kedua belah pihak.

11. Tenaga Ahli / Tenaga Pendukung

Untuk Melaksanakan Pekerjaan Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

(IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara dibutuhkan jasa

Konsultan dengan layanan keahlian beberapa kualifikasi keahlian minimal sebagai

berikut:

a. Ketua Tim

Team Leader (Ketua Tim) merangkap sebagai tenaga ahli yang memiliki latar

belakang pendidikan Teknik Lingkungan sekurang-kurangnya strata-1 (S-1),

memiliki pengalaman yang relaven setidaknya selama 6 (enam) tahun.

b. Ahli Hidrolika

Tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan Teknik sipil sekurang-

kurangnya strata-1 (S-1) yang memiliki pengalaman dibidang yang relaven selama 4

(empat) tahun.

c. Ahli Penataan Wilayah / Planologi

Tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan Jurusan Planologi sekurang-

kurangnya strata-1 (S-1) yang memiliki pengalaman yang relaven selama 4 (empat)

tahun.

(8)

Tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan Teknik Geodes i sekurang-

kurangnya strata-1 (S-1) yang memiliki pengalaman yang relaven selama 4 (empat)

tahun.

e. Ahli Bangunan Struktur

Tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil sekurang-

kurangnya strata-1 (S-1) yang memiliki pengalaman dibidang perencanaan bangunan

air maupun struktur bangunan selama 4 (empat) tahun.

f. Ahli Sosial Ekonomi

Tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan Ekonomi / Sosial sekurang-

kurangnya strata-1 (S-1) yang memiliki pengalaman dibidang pengkajian

pembangunan dan sosial ekonomi selama 4 (empat) tahun.

Disamping Tenaga Ahli tersebut diatas, dibutuhkan tenaga pendukung yaitu:

a. Surveyor, memiliki laltar belakan pendidikan S1/D3 dan memiliki pengalaman kerja

di bidang survey pemetaan sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun.

b. Drafman, memiliki pengalaman kerja di bidang drafter sekurang-kurangnya selama

3 (tiga) tahun.

c. Operator Komputer, memiliki pengalaman kerja di bidang Operator komputer

sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun.

d. Adminstrasi / Keuangan, memiliki pengalaman kerja bidang Administrasi / Keuangan

sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun.

12. Sistem Pelaporan

Hasil pelaksanaan pekerjaan dilaporkan oleh pemilik pekerjaan melalui tahapan pelaporan sebagai berikut:

a. Laporan Pendahuluan memuat persiapan/rencana awal pelaksanaan pekerjaan, metodologi pelaksanaan pekerjaan, serta usulan time schedule pelaksanaan pekerjaan.

b. Laporan Antara; memuat hasil survey, analisa-analisa, alternatif lay-out, draft perencanaan teknis masing-masing infrastruktur.

c. Laporan Draft Akhir; memuat draft perencanaan detail dan perhitungan biaya masing-masing infrastruktur yang direncanakan.

d. Laporan Akhir; memuat penyempurnaan perhitungan volume konstruksi dan rencana detail infrastruktur yang direncanakan, metode pelaksanaan konstruksi, rencana anggaran biaya

(9)

Adapun jumlah laporan serta kelengkapan masing-masing laporan berpedoman pada volume yang disebutkan pada dokumen RAB pekerjaan Penyusunan DED Instalasi Pengolahan lumpur Tinja (IPLT) Teupin Keubeu Kecamatan Lahoksukon Kabupaten Aceh Utara.

13. Diskusi Pembahasan

Pembahasan kemajuan pekerjaan antara pemilik dengan pelaksana pekerjaan dilaksanakan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu:

a. Asistensi yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak dalam upaya pencapaian target pekerjaan. Pelaksanaan asistensi dilakukan pada hari kerja, dilakukan baik atas permintaan pemilik ataupun pelaksana pekerjaan

b. Seminar Laporan Akhir berupa pemaparan hasil pelaksanaan pekerjaan oleh pelaksana pekerjaan kepada direksi teknis. Seminar dilakukan sebanyak 1 (satu) kali sebelum pihak pelaksana pekerjaan menyerahkan dokumen Laporan Akhir.

14. Fasilitas yang disediakan Pemberi Tugas

Pemberi Tugas pada prinsipnya akan memfasilitasi segala keperluan rekanan Konsultan yang bersifat akan memperlancar kegiatan, seperti perolehan data dasar, peta awal, hasil studi-studi terdahulu, rekomendasi atau surat pengantar dalam rangka koordinasi di lapangan dan atau dengan SKPD terkait dll.

15. Penyediaan Peralatan dan Material

Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini harus disediakan oleh rekanan jasa konsultan, baik peralatan dan material yang sudah dimilikinya sendiri maupun secara sewa yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas kesepakatan dengan Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang tercantum dalam kontrak.

16. Lingkup Kewenangan yang dilimpahkan kepada Konsultan

Lingkup kewenangan yang sekaligus merupakan lingkup pekerjaan konsultan diantaranya adalah Melakukan tanggapan (bila ada) sekaligus penjabaran Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini untuk selanjutnya menyusun rencana kerja dan melakukan persiapan persiapan pekerjaan, serta mengajukannya kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen dalam bentuk Laporan Pendahuluan untuk dibahas dalam suatu forum pertemuan bersama Tim Teknis guna memperoleh kesepakatan yang akan menjadi pegangan bersama.

(10)

Melakukan kajian dan analisis berbagai aspek fakta dalam rangka memberikan alternatif alternatif kebijakan dan rekomendasi kebijakan yang dipilih.

Melaksanakan pengukuran lapangan (ground survey) untuk membuat peta dasar yang memperlihatkan kontur dan luasan lokasi secara akurat.

Membuat, menyusun dan mempresentasikan hasil kompilasi data, fakta dan analisa serta rekomendasinya mengenai hasil perencanaan, guna memperoleh kesepakatan bersama berdasarkan masukan masukan dari setiap pembahasan yang dikoordinir oleh Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen.

Membuat serta menyerahkan setiap bentuk dokumentasi kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen secara tepat waktu dengan suatu bukti Tanda Terima.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat dalam rangka memberi kejelasan (paling tidak secara garis besarnya) kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap kegiatan ini, baik maksud, tujuan maupun sasaran yang akan dituju, dengan catatan bahwa segala bentuk materi dan makna yang telah disusun ini masih belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karenanya segala masukan dan tanggapan

(11)

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, selain persoalan sampah yang belum dikelola dengan baik di Kabupaten Kendal, adanya kewajiban bagi pemerintah daerah untuk mengelola sampah berwawasan

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada tema organ tubuh manusia dan hewan melalui penerapan pendekatan contextual teaching and learning pada siswa kelas

Nilai ITK Sulawesi Barat pada triwulan I 2016 diperkirakan sebesar 102,46, kondisi ini tetap menunjukkan jika konsumen Sulawesi Barat memiliki optimisme yang

Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong ( governance ), kepemimpinan, sistem pengelolaan,

Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan disiplin akuntansi dan non akuntansi dalam menanggapi etika Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Pada hari ini Selasa, tanggal Lima Belas bulan September tahun Dua ribu lima belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan pada Dinas Pertanian Kabupaten Humbang

Hasil penelitian Proses pemberian kredit diawali dengan pengajuan kredit oleh nasabah berdasarkan persyaratan yang sudah dibuat oleh bank, langkah berikutnya adalah melakukan