LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0)
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0)
Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On PileDeck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
Bab 7
Bab 7
Daya Dukung Tanah
Daya Dukung Tanah
Bab 7
Bab 7
Daya Dukung Tanah
Daya Dukung Tanah
Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On PileDeck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan
7.1.
7.1. Dasar
Dasar Teori
Teori
Berdasarkan hasil survey geoteknik didapatkan profil tanah beserta
Berdasarkan hasil survey geoteknik didapatkan profil tanah beserta
parameter-parameter tanah desain yang diperlukan dalam menganalisa pondasi. Analisa
parameter tanah desain yang diperlukan dalam menganalisa pondasi. Analisa
pondasi dilakukan untuk menentukan jenis pondasi dalam yang akan digunakan
pondasi dilakukan untuk menentukan jenis pondasi dalam yang akan digunakan
pada perencanaan dermaga.
pada perencanaan dermaga.
Salah satu jenis pondasi dalam yang digunakan adalah pondasi tiang pancang.
Salah satu jenis pondasi dalam yang digunakan adalah pondasi tiang pancang.
Sistem tiang diasumsikan sebagai
Sistem tiang diasumsikan sebagai
pile group pile groupuntuk mentransfer beban-beban
untuk mentransfer beban-beban
horizontal dan vertikal pada dermaga ke lapisan tanah keras yang lebih dalam agar
horizontal dan vertikal pada dermaga ke lapisan tanah keras yang lebih dalam agar
dapat dicapai daya dukung tanah yang lebih baik.
dapat dicapai daya dukung tanah yang lebih baik. Untuk menahan gaya lateral akibat
Untuk menahan gaya lateral akibat
beban
beban
berthing berthingdan
dan
mooring mooringkapal juga gaya gempa diasumsikan ditahan oleh tiang
kapal juga gaya gempa diasumsikan ditahan oleh tiang
miring dan tiang t
7.1.1. Daya Dukung Aksial Tiang Pancang
Penentuan daya dukung tiang pancang dengan cara statik adalah sebagai berikut: A. Daya Dukung Tekan
Qu L Qs Qp QuQp Weak soil Lb Strong soil
Gambar 7.1 Skema daya dukung tanah.
u p s
Q = Q +Q dimana :
u
Q = Daya dukung tekan ultimate (kN)
p
Q = Daya dukung ujung tiang (kN)
s
Q = Daya dukung friksi (kN)
Karena yang digunakan adalah point bearing piles maka daya dukung friksi (Q ) dianggaps sangat kecil.
Jadi Qu≈
p
Q
Daya dukung ujung (Qp)
Daya dukung ujung dihitung dengan metoda Meyerhof.
• Tanah Pasir
Persamaan daya dukung tiang pancang di tanah pasir :
' * p p p p q Q = A q = A q N ' * p p q p t Q = A q N ≤ A q * q
N ditentukan dari Gambar 7.2
Gambar 7.2 Grafik variasi nilai Nq* dan Nc*.
2 *
( / ) 50 tan
t q
q kN m = N
φ
dimana:
• Tanah Lempung
Persamaan daya dukung tiang pancang di tanah lempung :
* 9
p q u p u p
Q = N c A = c A
c u =Kohesi tanah dibawah ujung tiang pancang
• Untuk Lempung dengan c dan
φ
diketahui,daya dukung ujung adalah:* ' *
( )
p p p p c q
Q = A q = A cN q N +
dimana :
Ap = Luas ujung tiang
c = Kohesi antara tanah yang mendukung ujung tiang q p = unit point resistance
* *
,
c q
N N = Faktor daya dukung ujung
B. Daya Dukung Tarik
Tug L z Tun W D
Gambar 7.3 Sketsa diagram daya dukung tarik. W
T T ug = un +
dimana :
Tug = Daya dukung tarik bruto
• Tanah Lempung
Untuk menentukan Daya dukung tarik dari tiang pancang yang ditanamkan dalam tanah lempung yang jenuh digunakan Metoda Das Seeley (1982), sebagai berikut :
'
un u
T = Lp cα
dimana :
L = Panjang tiang pancang
p = Keliling dari penampang tiang pancang
'
α = Koefisien Adhesi antara tiang pancan dan tanah
u
c = Koefisien kohesi Clay
Untuk tiang pancang baja berbentuk pipa:
' 0,715 0,0191cu α = − untuk ( 2 u c ≤27kN / m ) ' 0, 2
α
= untuk ( 2 u c >27kN / m ) • Tanah PasirUntuk menentukan Daya dukung tarik dari tiang pancang yang ditanamkan dalam tanah pasir digunakan Metoda Das dan Seeley (1975),sebagai berikut :
1. Diketahui nilai Relative Density dari tanah,dengan menggunakan grafik 8.28c danat ditentukan nilai Lcr.
2. Jika panjang tiang pancang (L) lebih kecil dari Lcr 2 1 tan 2 un u T = p L K γ δ dimana: Ku = Koefisien tarik
δ = sudut friksi antara tana dan tiang pancang
γ = Berat volume basah
Gambar 7.4 Variasi nilai koefisien Ku.
Gambar 7.5 Variasi nilai δ
φ dan cr
L D
3. Jika L> Lcr 2 1 tan tan ( ) 2 un cr u cr u cr T = p L K γ δ + p L K γ δ L L−
Untuk menentukan daya dukung tarik ijin, factor safety yang direkomendasikan adalah 2-3. ( ) ug u all T T FS = dimana: ( ) u all
T = Kapasitas tarik ijin
7.1.2. Daya Dukung Lateral Tiang Pancang
Analisis gaya pada tiang yang tejadi akibat beban lateral merupakan permasalahan yang kompleks karena melibatkan interaksi antara elemen bangunan dengan elemen tanah di bawahnya dimana tiang akan mengalami deformasi baik bersifat elastis maupun plastis. Perhitungan daya dukung lateral pada pondasi tiang pancang didasarkan pada kriteria daya dukung izin yang didapat melalui daya dukung batas dengan memperhatikan mekanisme keruntuhan pondasi tiang. Mekanisme keruntuhan pada tiang diklasifikasikan berdasarkan kekakuannya sebagai berikut :
a. Mekanisme keruntuhan rotasi pada short pile b. Mekanisme keruntuhan translasi pada short pile c. Mekanisme keruntuhan fraktur pada long pile
Selain faktor kekakuan tiang, dalam analisis daya dukung lateral pada tiang juga diperhatikan jenis ikatan pada kepala tiang. Jenis ikatan pada kepala tiang dibedakan menjadi dua yaitu freehead dan fixedhead . Iluistrasi jenis ikatan pada tiang dapat dilihat pada Gambar 7.6.
Gambar 7.6 Reaksi tanah dan momen tekuk pada tiang panjang di tanah non-kohesif (Broms)
Untuk perencanaan dermaga dan trestle di Pelabuhan Garongkong, sistem ikatan tiang adalah freehead . Untuk mengetahui jenis tiang termasuk tiang pendek (short pile ) atau tiang panjang (long pile ) dilakukan perhitungan karakteristik panjang sistem tiang (T) sebagai berikut : 5 4 4 EI T nh L Long Pile T L Short Pile T = > = < = Keterangan :
T = karakteristik panjang sistem tiang-tanah (m) E = modulus elastisitas tiang (Mpa)
I = momen inersia tiang (m4)
Tabel 7.1 Nilai nh ( Modulus Variasi) Untuk Tanah Pasir Loose :1800-2200 Medium : 5500-7000 Dense : 15000-18000 Loose :1000-1400 Medium : 3500-4500 Dense : 9000-12000 nh (kN/m3) Soil Type
Dry or Moist Sand
Submerged Sand
Sumber : Principles of Foundation Engineering , Braja M.Das : Table 8.13 Hal 488
7.1.3. Fixity Point
Letak jepitan tiang (fixity point ) dari dasar permukaan laut tergantung pada kekuatan tiang dan kekuatan tanah dalam hal ini hubungannya dengan horizontal modulus of sub grade reaction (kh).
Gambar 7.7 Visualisasi fixity point .
Adapun persamaan untuk menentukan letak jepitan tiang adalah:
4 4 h k D EI β = (7.3)
Dan fixity point Zr SF
β
= dimana SF adalah Safety Factor = 1,5 dan
Zr = letak jepitan tiang (cm)
Kh = koefisien sub grade reaction (kg/cm3) = 0,15 N-SPT pada kedalaman E = modulus elastisitas (kg/cm2)
I = momen inersia tiang (cm4)
D = diameter tiang pancang (mm) yang sudah dikurangi akibat estimasi karat dsb.
7.2. Perhitungan Daya Dukung
7.2.1. Dermaga
A. Tiang Tegak
i. Daya Dukung Tekan
Daya dukung tekan yang dihitung hanyalah daya dukung ujung atau end bearing point , sehingga data tanah yang digunakan hanya pada lapisan terakhir, atau lapisan tempat ujung tiang sepanjang 27 m, yakni lapisan lempung bersifat sedang-padat. Berikut adalah tabel data tanah:
Tabel 7.2 Data Tanah
C m t/m3 kg/cm2 degree rad 0 - 5 1.413 0.1 32.34 0.56444 5.0 - 15 1.09 0.006 33.57 0.58591 15 -25 2.6665 0.205 25.945 0.45283 25 -35 1.387 0.16 27.57 0.48119 BL.1 BOR No DEPTH γ d DIRECT SHEAR φ
Tabel 7.3 Perhitungan Nq*, Nc*, q’ dan C
����� φ Δ ��������� �� � ��� ��� � ���� ����� 0 - 5 0.56444 �� ������� � ����� ���������� 5.0 - 15 0.58591 ��� ������ �� ���� ����� 15 -25 0.45283 �� �� �� ������ �������� 25 -35 0.48119 ����� ������ �� ����� ����������� ��� ��� dimana:
(
)
' * d q = ∆kedalamanγ
Sehingga∑
q ' 58.5 / = t m2Masukkan semua variabel yang ada ke dalam persamaan berikut:
* ' *
( )
p p p p c q
Q = A q = A cN q N +
Di mana nilai c, Nc* dan Nq* berada pada lapisan terakhir, yakni lapisan 25-35 m, sedangkan nilai q’ = ∑q’, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 7.4 Hasil Perhitungan Daya Dukung Tekan Tiang Pancang Dermaga
D Ap Qp Q total
m m2 t t
Dermaga 0,8 0,50265 1065,94 3 355,314
Jenis SF
ii. Daya Dukung Tarik
Tug Tun D 5 m 15 m 25 m 27 m
Gambar 7.8 Sketsa diagram daya dukung tarik.
• Lapisan 1 (0-5m) Data – data
Lapisan ini merupakan pasir bersifat lepas Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 5m Diameter tiang (D) = 0,8 m
Dari Gambar 7.5, dengan Dr = 88.2 % diketahui nilai , cr L D δ φ
cr L D
=14,3 dan δ φ =1 14,3* cr L = D 14,3* 0,8 11, 44m = = 1*32,34 32,34 δ ° = =Dari Gambar 7.4, dengan
φ
= 32,34˚ diketahui nilai Ku = 1,65 L < Lcr Jadi 1 2 tan 2 un u T = p L K γ δ = ½*2,513*18.31*52*1,65*tan 32,34 = 600.938 kN • Lapisan 2 (5-15m) Data –dataLapisan ini merupakan pasir bersifat sedang Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 10m Diameter tiang (D) = 0,8 m
Density Relative (Dr) = 72.5%
Berat volume tanah (γ) = 19.165 kN/m3
Sudut geser dalam (
φ
) = 33.57˚.
p =
π
D =π
(0,8)= 2,513 m
Dari Gambar 7.5, dengan Dr = 72.5 % diketahui nilai ,
cr L D δ φ
cr L D
=14,3 dan δ φ =0,99 14,3* cr L = D 14,3* 0,8 11, 44m = = °Jadi 1 2 tan 2 un u T = p L K γ δ = ½*2,513*19.165 *102*1,75*tan 33,23 = 2.762 kN • Lapisan 3 (15-25m) Data –data
Lapisan ini merupakan lempung bersifat sedang-padat Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 10m
Diameter tiang (D) = 0,8 m cu = 20.5 kN/m2 . p =
π
D =π
(0,8) = 2,513 m untuk (c u ≤27kN / m2) ' 0,715 0,0191cu α = − = 0,715-(0,019*20,5) = 0,323 Maka ' un u T = Lp cα = 10*2,513*0,323*20,5 = 166,7kN • Lapisan 4 (25-27m) Data –dataLapisan ini merupakan lempung bersifat sedang-padat Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 2m
Diameter tiang (D) = 0,8 m cu = 16 kN/m2 . p =
π
D =π
(0,8) = 2,513 m untuk (c ≤27kN / m2)Maka ' un u T = Lp cα = 2*2,513*0.409*16 = 32,93 kN Total T un =601 kN + 2762 kN + 167 kN + 33 kN = 3.563 kN Wpile = 7800* 4 π (0,8-0,012)*27 = 1.028 kN ug un T = T +W = 3.563 kN + 1.027 kN = 4.590 kN ug uall T T SF = = 4.590 3 = 1.530 kN
iii. Daya Dukung Lateral
Daya dukung Lateral hanya di hitung pada lapisan pasir saja sampai kedalaman 15m.
Dimensi Tiang Pancang :
Outside Diameter (OD) = 812 mm Wall thickness = 15 mm Inside Diameter (ID) = 797 mm fy = 400x103 kN/m2
E = 210000 Mpa Inersia Penampang (I)
(
4 4)
4298318,3 64
Data Tanah : C = 0
φ = 33,52
γ = 1,561 t/m3
Penentuan Jenis Pondasi Tiang
5 EI T = = 1, 79 m nh 15 = 8,38 > 4 long pile 1,79 →
Perhitungan Daya Dukung Lateral Tanah
3 2 -3 3 u y u SF = 2 M = f × Z = 400 10 kN/m × 3,77×10 m M = 1508 kN - m ×
Perhitungan Kp ( Koefisien Tekanan Tanah Pasif)
(
)
(
)
2 2 tan 45 2 33,52 tan 45 2 3,42 Kp Kp Kp φ = + = + =Perhitungan Daya Dukung Lateral Ultimate (Hu)
1508 0,54 7, 72 0,54 15,61 0,812 3,46 u u M H Hu Hu e OD Kp γ = = + + × × × ×
Dari iterasi diperoleh Hu = 2146,14 kN = 214,6 ton
Daya Dukung Ijin Lateral
2146,14 1073,07 kN = 107,3 ton 2 u ijin H H SF = = =
B. Tiang Miring
i. Daya Dukung Tekan
Daya dukung tekan tiang miring = Qtotalx sinα
= 355,314 x 0.986 = 350,339 ton
ii. Daya Dukung Tarik
Daya dukung tarik tiang miring = Tugx sin α
= 4590 x 0,986 = 4526,7 kN ug uall T T SF = 4526,7 3 = =1508,9 kN
iii. Daya Dukung Lateral
Daya dukung lateral tiang miring = Qgx sin α
= 107,3 ton x 0,986 = 105,79 kN
7.2.2. Trestle
A. Daya Dukung Tekan
Daya dukung tekan yang dihitung hanyalah daya dukung ujung atau end bearing point , sehingga data tanah yang digunakan hanya pada lapisan terakhir, atau lapisan tempat ujung tiang sepanjang 27 m, yakni lapisan lempung bersifat sedang-padat.
Berikut adalah tabel data tanah:
Tabel 7.5 Data Tanah
C m t/m3 kg/cm2 degree rad 0 - 5 1.413 0.1 32.34 0.56444 5.0 - 15 1.09 0.006 33.57 0.58591 15 -25 2.6665 0.205 25.945 0.45283 25 -35 1.387 0.16 27.57 0.48119 BL.1 BOR No DEPTH γ d DIRECT SHEAR φ
Tabel 7.6 Perhitungan Nq*, Nc*, q’ dan C
����� φ Δ ��������� �� � ��� ��� � ���� ����� 0 - 5 0.56444 �� ������� � ����� ���������� 5.0 - 15 0.58591 ��� ������ �� ���� ����� 15 -25 0.45283 �� �� �� ������ �������� 25 -35 0.48119 ����� ������ �� ����� ����������� ��� ��� Di mana '= ∆
(
)
γ
d q kedalaman x Sehingga∑
q ' 58.5 / = t m2Sedangkan nilai Nq* dan Nc* didapatkan dari Gambar 7.2
Masukkan semua variabel yang ada ke dalam persamaan berikut:
* ' *
( )
p p p p c q
Q = A q = A cN q N +
Di mana nilai c, Nc* dan Nq* berada pada lapisan terakhir, yakni lapisan 25-35 m, sedangkan nilai q’ = ∑q’, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
B. Daya Dukung Tarik Tug Tun D 5 m 15 m 25 m 27 m
Gambar 7.9 Sketsa skema daya dukung tarik. •
• •
• Lapisan 1 (0-5m) Data –data
Lapisan ini merupakan pasir bersifat lepas Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 5m Diameter tiang (D) = 0,6 m
Density Relative (Dr) = 88.2 %
Berat volume tanah (γ) = 18.31 kN/m3
Sudut geser dalam (
φ
) = 32,34˚.
p =
π
D =π
(0,6)= 1.88m
Dari Gambar 7.5, dengan Dr = 88.2 % diketahui nilai ,
cr L D δ φ
cr L D
=14,3 dan δ φ =1 14,3* cr L = D 14,3* 0,6 8,58m = =Dari Gambar 7.4, dengan
φ
= 32,34˚ diketahui nilai Ku = 1,65 L < Lcr Jadi 1 2 tan 2 un u T = p L K γ δ = ½*1.88*18.31*52*1,65*tan 32,34 = 451 kN • • • • Lapisan 2 (5-15m) Data –dataLapisan ini merupakan pasir bersifat sedang Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 10m Diameter tiang (D) = 0,6 m
Density Relative (Dr) = 72.5%
Berat volume tanah (γ) = 19.165 kN/m3
Sudut geser dalam (
φ
) = 33.57˚.
p =
π
D =π
(0,6)= 1.88m
Dari Gambar 7.5, dengan Dr = 72.5 % diketahui nilai ,
cr L D δ φ
cr L D
=14,3 dan δ φ =0,99 14,3* cr L = D 14,3* 0,6 8,58m = = 0,99*33.57 33, 23 δ ° = =Dari Gambar 7.4, dengan
φ
= 33.57˚ diketahui nilai Ku = 1.75 L > Lcr 2 1 tan tan ( ) 2 un cr u cr u cr T = p L K γ δ + p L K γ δ L L− =(½*1.88*19.165 *8,582*1,75*tan33,23) +( 1.88*19.165*8,58*1,75*tan 33,23) = 2.111 kN• Lapisan 3 (15-25m) Data –data
Lapisan ini merupakan lempung bersifat sedang-padat Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 10m
Diameter tiang (D) = 0,6 m cu = 20.5 kN/m2 . p =
π
D =π
(0,6) = 1.88m untuk (c u ≤27kN / m2) ' 0,715 0,0191cu α = − = 0,715-(0,019*20,5) = 0.323 Maka ' un u T = Lp cα = 10*1.88*0.323*20.5 = 124,98 kN • Lapisan 4 (25-27m) Data –dataLapisan ini merupakan lempung bersifat sedang-padat Panjang tiang pada lapisan ini (L) = 2m
Diameter tiang (D) = 0,6 m cu = 16 kN/m2 . p =
π
D =π
(0,6)= 1.88m untuk (c u ≤27kN / m2) ' 0,715 0,0191cu α = − = 0,715-(0,019*16) = 0.409 Maka ' un u T = Lp cα = 2*1.88*0.409*16Total T un =450.7035kN + 2110.333 kN + 124.98 kN + 24.69 kN = 2.711 kN Wpile = 7800* 4 π (0,6-0,012)*27 = 572 kN ug un T = T +W = 2710.717 kN + 571.8774 kN = 3.283 kN ug uall T T SF = =3282.595 kN 3 = 1.095 kN
C. Daya Dukung Lateral
Daya dukung lateral hanya di hitung pada lapisan pasir saja sampai kedalaman 15 m. Dimensi Tiang Pancang :
Outside Diameter (OD) = 600 mm Wall thickness = 15 mm Inside Diameter (ID) = 585 mm fy = 400x103 kN/m2
E = 210000 Mpa Inersia Penampang (I)
(
4 4)
4118006 64
I = π OD − ID = cm
Menghitung Z ( Modulus Penampang)
(
4 4)
3 3 2,042 10 32 Z OD ID m OD π − = − = × Data Tanah : C = 0
φ = 33,52 γ = 1,561 t/m3
Penentuan Jenis Pondasi Tiang
5 EI T = = 1, 79 m nh 15 = 8,38 > 4 long pile 1,79 →
Perhitungan Daya Dukung Lateral Tanah
3 2 -3 3 u y u SF = 2 M = f × Z = 400 10 kN/m × 2,042×10 m M = 816, 8 k N - m ×
Perhitungan Kp ( Koefisien Tekanan Tanah Pasif)
(
)
(
)
2 2 tan 45 2 33,52 tan 45 2 3,42 Kp Kp Kp φ = + = + =Perhitungan Daya Dukung Lateral Ultimate (Hu)
816,8 0,54 7,72 0,54 15,61 0,6 3,46 u u M H Hu Hu e OD Kp γ = = + + × × × ×
Dari iterasi diperoleh Hu = 1289,24 kN = 128,9 ton
Daya Dukung Ijin Lateral
1289,24 644,62 kN = 64,46 ton 2 u ijin H H SF = = =
7.3. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
Pada pekerjaan ini, kapasitas daya dukung tiang pancang pada pemodelan akan dibandingkan dengan perhitungan daya dukung end bearing hasil survei geoteknik yang telah dilakukan. Berikut adalah tabel perbandingannya:
Tabel 7.8 Perbandingan Perhitungan Daya Dukung Tekan Tiang Pancang
D Ap Qp Q total Pu m m2 t t t Trestle Tegak 0,6 0,28274 599,593 3 199,864 88,727 Tegak 0,8 0,50265 1065,94 3 355,314 104,29 Miring 0,8 0,50265 1065,94 3 355,314 246,87 Jenis Pancang SF Dermaga
Dapat dilihat, baik pada trestle maupun dermaga, nilai Q total (hasil perhitungan) > Pu (hasil pemodelan pada SAP). Sehingga dapat disimpulkan daya dukung tekan tanah cukup aman terhadap reaksi perletakan pada tiang pancang.