• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laprak Nila Kelompok 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laprak Nila Kelompok 19"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI IKAN NILA (

IDENTIFIKASI IKAN NILA (

))

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI “Disusun untuk Memenuhi Tugas L

“Disusun untuk Memenuhi Tugas L aporan Praktikum Ik aporan Praktikum Ik tiologi”tiologi”

SINDI

SINDI HANDAYANTI HANDAYANTI NPM.230110150138NPM.230110150138 DONNY

DONNY SAMUDRA SAMUDRA NPM.230110150152NPM.230110150152 ABDURRAHMAN

ABDURRAHMAN FARIS FARIS NPM.230110150154NPM.230110150154

UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR JATINANGOR

2016 2016

(2)

DAFTAR ISI BAB HALAMAN DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 2 DAFTAR GAMBAR ... ... 2 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 3 1.2 Tujuan ... 4 1.3 Manfaat ... 4 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Mas ... 5

2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Mas ... 8

III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu ... 9

3.2 Alat dan Bahan ... 9

3.3 Prosedur ... 9

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kelas ... 11

4.2 Pembahasan Umum ... ... 13

4.3 Pembahasan Khusus ... ... 14

V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ... 15

5.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... ... 16

LAMPIRAN ... 17

(3)

 Nomor  Judul   Halaman

1. Hasil Pengamatan Kelas Perikanan B ... 11

2. Hasil Olah Data Morfometrik ... ... 12

3. Hasil Olah Data Morfometrik ... ... 12

4. Interval Hasil pengamatan Kelas Perikanan B ... 12

DAFTAR GAMBAR  Nomor  Judul   Halaman 1. Morfologi Ikan Nila ... ... 6

2. Anatomi ikan Nila ... ... 7

3. Sistem otot ikan Nila ... ... 7

4. Grafik Data Hasil Ikan Nila kelas B ... ... 13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan Nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini sebenarnya bukan asli perairan Indonesia, melainkan ikan yang  berasal dari Afrika (Wikipedia, 2007). Menurut sejarahnya, ikan Nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Bogor pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, ikan ini kemudian disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Pemberian nama “Nila” berdasarkan ketetapan Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972, jadi “Nila” adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah melalui

Direktur Jenderal Perikanan. Nama tersebut diambil dari nama spesies ikan ini, yakni niloticayang kemudian diubah menjadi Nila. Para pakar perikanan memutuskan  bahwa nama ilmiah yang tepat untuk ikan Nila adalah Oreochromis niloticus  atau Oreochromis  sp. dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile tilapia (Wikipedia, 2007).

Budidaya ikan Nila disukai karena ikan Nila mudah dipelihara, laju  pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Selain dipelihara di kolam biasa sep erti yang umum dilakukan, ikan Nila  juga dapat dibudidayakan di media lain seperti kolam air deras, kantong jaring apung, karamba, dan sawah. Salah satu daerah yang potensial untuk budidaya ikan Nila di Indonesia adalah Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Klaten. Hal ini mengingat ikan Nila selain untuk konsumsi lokal juga merupakan komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat dalam bentuk fillet (daging tanpa tulang dan kulit) sehingga menjadi komoditi unggulan daerah.

(5)

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui system morfometrik dari ikan Nila 2. Untuk mengetahui system meristic pada ikan Nila 3. Untuk mengetahui system otot pada ikan nila

4. Untuk mengetahui system pencernaan dari ikan Nila

5. Untuk mnegetahui kekerabatan ikan Nila dengan spesies lain 6. Untuk mengetahui ciri-ciri dari ikan Nila

7. Untuk mengetahui anatomi dari ikan Nila

1.3 Manfaat

Mahasiswa dapat mengetahui:

1. System morfometrik dari ikan Nila 2. System meristic pada ikan Nil 3. System otot pada ikan nila

4. Kekerabatan ikan Nila dengan spesies lain 5. System pencernaan dari ikan Nila

6. Ciri-ciri dari ikan Nila 7. Anatomi dari ikan Nila

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila 2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila

Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi cukup tinggi. Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau kemerahan. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik (Sugiarto, 1988). Ikan nila disukai oleh  berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap

merah (Sumantadinata, 1981).

Terdapat tiga jenis ikan nila yang dikenal, yaitu nila biasa, nila merah (nirah) dan nila albino (Sugiarto, 1988). Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Osteichtyes Subkelas : Acanthopterygii Ordo : Percomorphi Subordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

(7)

2.1.2 Morfologi Ikan Nila

Gambar 1. Morfologi Ikan Nila

Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1968), mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada  badan dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip  punggung ditemukan garis lurus memanjang. Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup insang yang keras untuk mendukung  badannya. Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip 3 anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan  bentuk bulat.

(8)

7

2.1.3 Anatomi Ikan Nila

Gambar 2. Anatomi Ikan Nila

Gambar 3. Sistem Otot Ikan Nila

Anatomi pada ikan Nila yaitu tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pitagelap melintang (belang) yang makin mengabur  pada ikan nila dewasa. Ekornya bergaris-garis tegak, tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung. Sirip punggung (dorsal) memiliki duri yang tajam diikuti duri-duri lunak dan bersifat umumnya  bercabang. Sirip dubur (anal) memiliki duri dengan jumlah tiga sirip dada dan

sirip perut yang berpasangan.

Ada 6 sistem anatomi pada tubuh ikan nila:

(9)

 System otot penggerak tubuh  Sistem rangka (tulang)

 System pernapasan (respirasi)  System peredaran darah (sirkulasi)  Sistem pencernaan

2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Nila

Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, namun demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama. Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang  biasanya diukur yaitu, panjang total, panjang baku, panjang kepala, panjang  predorsal, panjang batang ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, panjang hidung, panjang bagian kepala di bagian mata, lebar ruang antar mata, diameter mata, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, lebar bukaan mulut, tinggi di bawah mata, panjang dasar sirip punggung, panjang dasar sirip anal, tinggi sirip punggung, panjang sirip dada, dan panjang sirip perut. Ukuran yang diberikan untuk di identifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1968). Dari hasil praktikum kelompok kami, didapat total panjang ikan adalah 12.6 cm,  berat 30 gram dan LL 30.

Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran  bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan  penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Bagian tubuh ikan yang di ukur berdasarkan ciri meristik yaitu Jari-jari keras, Jari-jari lemah, Perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jmlah sisik pipi, jumlah sisik keliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah t apis insang dan jumlah finlet.

(10)

BAB III METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum mata kuliah Iktiologi yang telah dilaksanakan selama 1 pertemuan yaitu pada hari Senin 4 April 2016 pukul 12.40 WIB –   14.10 WIB dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur FPIK Universitas Padjadjaran.

3.2. Alat dan Bahan

Perlengkapan praktikum yang harus disediakan dan disiapkan oleh mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan praktek ini adalah buku petunjuk praktikum ihtiologi;  pustaka mengenai iktiologi, pensil 2b, pensil berwarna; pengahapus; logbook;  penggaris; buku catatan; kain lap tangan; millimeter block; sterofoam; jarum sonde;

masker; jas laboratorium

Alat-alat praktikum yang disediakan oleh laboratorium antara lain: ikan segar hidup atau awetan (pada praktikum kali ini menggunakan ikan nila (Oreochromis niloticus);  baki preparasi; alat bedah sederhana (diseccting set); jangka sorong (kaliper); kaca pembesar (loupe); mikroskop dinokuler; cawan petri; wadah-wadah untuk sampel ikan.

3.3. Prosedur

 Dalam praktikum ini tata tertib dan peraturan yang berlaku untuk praktikum

dan penggunaan laboratorium, berlaku pula untuk praktikum ihtiologi

 Sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah membaca buku

Petunjuk Praktikum dan mengetahui apa yang akan dikerjakan. Pustaka lain yang dianjurkan sebaiknya dibaca pula.

 Alat-alat praktikum yang dibawa sendiri dan disediakan dosen/asisten

disiapkan di meja masing-masing. Periksa dan laporkan bila ada alat yang kurang atau rusak.

(11)

 Bahan praktikum yang disediakan diambil dan diletakkan pada baki

 preparasi preparatdiletakkan lateral dengan bagian kepala atau anterior di sebelah kiri. Jika dilihat dorsal datau ventral, bagian anterior harus tetap di sebelah kiri. Beberapa preparat harus dilihat frontal

 Pada tanggal 04 April 2016, ikan yang dipergunakan untuk praktikum yaitu

ikan nila (Oreochromis niloticus). hal yang dilakukan adalah perhitungan morfometrik, yaitu total length, fork length, standard length, head length, snout length, orbit diameter, caudal peduncle length, body depth, dorsal fin length, dorsal fin base, pectoral fin length, ventral fin length, anal fin length, anal fin base. Jumlah sirip lunak, keras, dan lunak mengeras juga dihitung mulai dari sirip dorsal, sirip pectoral, sirip anal, sirip ventral, dan sirip caudal. Setelah itu, dihitung panjang misai, jumlah misai, bentuk mulut, letak mulut, bentuk sirip caudal, bentuk sisik, dan jumlah linea lateralis (gurat sisi). Setelah perhitungan selesai dilaksanakan, kemudian data yang didapat dimasukkan kedalam logbook, setelah itu digambar di logbook, mulai dari ikan utuh sampai bagian-bagian nya per satuan.

 Data yang sudah didapat dilengkapi dan dirapihkan

 Gambar-gambar dibuat dengan menggunakan pensil, harus jelas meskipun

sederhana tapi mudah dimengerti, dan garis-garis gambar harus tegas.

 Hasil dokumentasi pada saat pelaksanaan praktikum dilampirkan dalam

logbook

 Selesai praktikum, alat-alat yang sudah digunakan kemudian dibersihkan

terutama yang disediakan oleh asisten dan dikembalikan dalam keadaan utuh.

 Logbook dikumpulkan terlebih dulu untuk disetujui kemudian

dikembalikan kembali pada praktikan untuk proses pembuatan laporan akhir dan penyempurnaan logbook.

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Kelas

Tabel 1. Hasil Pengamatan Kelas Perikanan B

11

Kelompok Nama Spesies Nama Lokal

BB (gram) TL SL BD LL 1 Oreochromis niloticus Ikan Nila 51,06 14,8 10 4,8 20

2 Oreochromis niloticus Ikan Nila 61,99 15 13 5 30

3 Oreochromis niloticus Ikan Nila 54,7 15,9 12,5 4,7 27

4 Oreochromis niloticus Ikan Nila 176,83 17,5 10 6 30

5 Oreochromis niloticus Ikan Nila 53,22 14,9 10,5 4,4 28

6 Oreochromis niloticus Ikan Nila 47,4 13,5 10 4,5 38

7 Oreochromis niloticus Ikan Nila 36,31 13 10 3,8 27

8 Oreochromis niloticus Ikan Nila 40,53 14 10 4,5 24

9 Oreochromis niloticus Ikan Nila 66 16 13 4,8 32

10 Oreochromis niloticus Ikan Nila 40 12,5 9,5 4,5 24

11 Oreochromis niloticus Ikan Nila 36 12 12 5 32

12 Oreochromis niloticus Ikan Nila 63 16 13,3 5 32

13 Oreochromis niloticus Ikan Nila 78 17 14 5,5 23

14 Oreochromis niloticus Ikan Nila 91 16,5 14 5,7 34

15 Oreochromis niloticus Ikan Nila 97,9 13,5 19 5,5 29

16 Oreochromis niloticus Ikan Nila 27 11,5 9 3,5 29

17 Oreochromis niloticus Ikan Nila 27 11,5 9 3,5 29

18 Oreochromis niloticus Ikan Nila 37 13,8 11 4,3 29

19 Oreochromis niloticus Ikan Nila 30 12,6 9,1 3,6 30

20 Oreochromis niloticus Ikan Nila 80 15,9 12,5 5,5 24

21 Oreochromis niloticus Ikan Nila 53 14,2 11,2 4,7 30

22 Oreochromis niloticus Ikan Nila 56 15 10 2,5 22

(13)

Tabel 2. Hasil Olah Data Morfometrik 

Tabel 3. Hasil Olah Data Morfometrik

 Nomor Batas Bawah Batas Atas Jumlah Individu Frekuensi Relatif 1 11,45 12,54215974 4 17,39130435 2 12,59215974 13,68431948 4 17,39130435 3 13,73431948 14,82647922 5 21,73913043 4 14,87647922 15,96863896 5 21,73913043 5 16,01863896 17,11079871 4 17,39130435 6 17,16079871 18,25295845 1 4,347826087 Jumlah 23

Tabel 4. Interval Hasil pengamatan Kelas Perikanan B

Interval Jumlah Individu N1+(Frekuensi Relatif) 11.45 - 12.54 4 17,39130435 12.59-13.68 4 17,39130435 13.73-14.82 5 21,73913043 14.87-15.96 5 21,73913043 16.01-17.11 4 17,39130435 17.16-18.25 1 4,347826087  Nilai Maksimum 17,5  Nilai Minimum 11,5 Jumlah Kelas 5,493702 Interval Kelas 1,09216

(14)

13

Gambar 4. Grafik Data Hasil Ikan Nila kelas B

4.2 Pembahasan Umum

Dari hasil pengamatan ikan nila (Oreochromis niloticus) kelas perikanan B, Total Length atau panjang total ikan nila terpanjang di kelas kami adalah 17,5 cm yaitu  pada ikan nila kelompok 4, dan yang terpendek adalah 11,5 cm pada ikan kelompok 16 dan 17. Dengan rumus 1+ (3.3 Log (n) dengan n sebagai jumlah sampel per kelas, dapat dihitung jumlah kelas yaitu sebesar 5.4937 dan dapat dihitung juga interval kelas sebesar 1.82027. Walaupun rata-ratanya layak dikonsumsi, ada beberapa ikan di kelas kami yang bisa dibilang kecil, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya pasokan  pakan atau nutrient pada pakan yang diberikan pada ikan tersebut dan menyebabkan hasil ikan yang di dapat kualitasnya kurang. Contohnya, ikan pada kelompok kami, tepatnya kelompok 19, dengan panjang 12,6 cm dan berat 53 gram, dapat dikatakan  bahwa ikan kelompok kami kurang cukup baik, karena dengan panjang yang mendekati

(15)

kelompok 1 misalnya, ikan dari kelompok 1 mempunyai panjang 16 cm lebih pendek dari kelompok kami,tetapi beratnya 97.92 gram lebih berat dari ikan kelompok kami.

4.3 Pembahasan Khusus

Menurut kelompok 19, ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai gelembung renang yang terdapat diatas organ pencernaan setelah membedah ikan tersebut untuk melihat organ pencernaannya, gelembung renang ini berfungsi sebagai  pengatur tubuh ikan saat berenang didalam air, sehingga ikan ini dapat berenang keatas

dan kebawah dengan mudah, gelembung renang juga dapat berfungsi sebagai alat  penapasan dan pengatur tekanan saat dalam air. Tetapi pada beberapa ikan nila, ada  juga yang tidak mempunyai gelembung renang, hal ini membuat beberapa ikan nila tumbuh dan besar di dasar perairan. Ikan nila tidak mempunyai misai karena ikan nila  bukan merupakan hewan nocturnal yang aktif dan mencari makanan pada malam hari sehingga tidak memerlukan misai untuk mendeteksi keberadaan pakannya. Ikan nila  juga mempunyai usus yang panjang, pada ikan mas yang kelompok kami amati,  panjang ususnya mencapai 63 cm, dengan ukurannya yang panjang dapat dipastikan  bahwa ikan nila adalah herbivora karena ikan yang herbivora butuh usus yang panjang

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan ini mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. ikan nila yang terdapat di Indonesia, merupakan ikan nila yang dibawa dari Sungai Nil dan tersebar luas ke negara beriklim tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 04 April 2016 menghasilkan data data yg dihimpun kemudian diolah dan didapat hasil Total Length atau panjang total ikan mas terpanjang di kelas kami adalah 17,5 cm yaitu pada ikan mas kelompok 4, dan yang terpendek adalah 11,5 cm pada ikan kelompok 16 dan 17. Sedangkan, kelompok kami mempunyai panjang 12,6 cm yang relative kecil dibanding ikan nila kelompok lain.

5.2 Saran

Praktikum iktiologi yang telah dilaksanakan dengan sampel ikan nila menjadi  pembelajaran bagi praktikan agar lebih mengetahui dan memahami lagi mengenai

morfometrik dan meristik dari ikan nila (Oreochromis niloticus), namun dalam  pembuatan laporan akhir ini masih memiliki banyak kekurangan segingga kami

sebagai anggota kelompok 19 masih mengaharapkan arahan dan perbaikan agar tidak terdapat kesalahan yang sama dalam pembuatan laporan akhir selanjutnya.

(17)

Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/14707145/MAKALAH_BUDIDAYA_IKAN_NILA (diakses pada 03 April 2016:21.00 wib)

https://www.scribd.com/doc/118735564/Panduan-Budidaya-Ikan-Nila (diakses pada 03 April 2016:21.38 wib)

(18)

Lampiran

Kegiatan 1. Menghitung morfometrik ikan nila

Kegiatan 2. Membedah ikan nila

Kegiatan 3. Melihat bentuk sisik ikan nila di mikroskop.

Gambar

Gambar 1. Morfologi Ikan Nila
Gambar 3. Sistem Otot Ikan Nila
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kelas Perikanan B
Tabel 3. Hasil Olah Data Morfometrik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, pengelola lembaga wakaf dapat menggunakan teknik- teknik pengembangan usaha yang telah dirumuskan oleh para ahli dalam bidang tersebut dalam

Satu hal yang menjadikan Gudeg Bu Tjitro berbeda yakni saos sambal yang digunakan adalah saos kering atau arek bening yang tidak digoreng... Dengan lokasi strategis untuk

Berdasarkan nilai-nilai koefisien jalur dan koefisien korelasi yang telah diperoleh pada model jalur 1 dan 2, maka besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogen

Dari beberapa penelitian yang relevan diatas, penelitian ini ingin mendalami faktor-faktor yang menyebabkan kontraktor mengajukan klaim biaya ke pemilik proyek pada proyek

Kloset jongkok keramik merk Ina buah Rp 165.000 Kloset jongkok keramik amirican standar buah Rp 250.000 Kloset jongkok keramik Triliun buah Rp 150.000 Kloset

Atom karbon misalnya memiliki 6 elektron dan juga 6 proton.Selain proton inti atom juga mengandung bagian yang secara listrik bersifat netral, yang biasa disebut

Akan tetapi dilihat dari segi efektif dan efisien , desain dengan jarak gading 0,8 m lebih baik untuk direkomendasikan sebagai konstruksi kapal ini karena

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya dan Ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan penelitian dengan judul