SEMINAR PEMASARAN INTERNASIONAL MANAJAMEN PEMASARAN GLOBAL
Lingkungan Ekonomi
Disusun Oleh :
Muhamad Rizky Ramdan (105030300111059) Agung Dharmawan (105030300111060) Rival Setyawan (1050303001110 )
PROGRAM STUDI BISNIS INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Lingkungan ekonomi “. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pemasaran Internasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Malang, 9 september 2012
BAB I
LINGKUNGAN EKONOMI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL
A. D a s a r - d a s a r e k o n o m i
1 . S i s t e m p e r e k o n o m i a n
Dikotomi fundamental dapat dibuat antara perekonomian pasar dan perekonomian yang direncanakan secara terpusat. Kedua jenis perekonomian tersebut memilikis e j u m l a h k a r a k t e r i s t i k t e r t e n t u , d a n t i d a k a d a s a t u p u n s i s t e m e k o n o m i y a n g memiliki kesempurnaan kesemuanya memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam praktiknya, semua perekonomian nasional merupakan perekonomian campuran,dari perekonomian pasar sempurna dan sistem perekonomian pasar terpusat.
Perekonomian pasar
Dalam suatu perekonomian pasar, dua unit sosial memainkan peran penting:individu dan perusahaan. Individu memiliki sumber-sumber daya dan produk konsumsi, sedangkan perusahaan menggunakan sumber-sumber daya itu dan menghasilkan suatu produk. Mekanisme yang menggerakan perekonomian pasar adalah interaksi berbagai kekuatan pasar yakni, sistem harga, penggunaan sumber daya, serta distribusi barang dan jasa. Faktor kunci yang membuat roda perekonomian berputar adalah kedaulatankonsumen (hak konsumen untuk memilih dan menentukan barang dan jasamana yang akan digunakan), dan kebebasan perusahaan untuk bergiat dalam pasar. Selama individu-individu dan perusahaan-perusahaan bebas mengambilkeputusan ekonomi, saling interaksi antara permintaan dan penawaran akanmemastikan alokasi yang tepat atas sumber-sumber daya. Perekonomian pasar telah dianggap berhasil pada negara negara industri. Meskipun demikian, perekonomian pasar sempurna tidak akan ada karena adanya pengaruh daritiga faktor, yakni perusahaan skala besar, serikat-serikat pekerja dan kebijakan pemerintah.
Dalam suatu perekonomian terpusat, dampak kekuatan pasar adalah terbatas.Bagaimana sumber daya digunakan dan produk didistribusikan ditetapkan oleh b i r o k r a t p e m e r i n t a h p u s a t . A g a r s i s t e m i n i b e r f u n g s i , m e t o d e p e r e n c a n a a n yang kompleks dan kepemilikan publik atas alat-alat produksi adalah esensial.Rencana-rencana sangatlah rinci; rencana-rencana tersebut menentukanvariabel-variabel seperti tingkat produksi, harga, dan pola distribusi. Sistemdimana individu diberi begitu sedikit kebebasan ekonomi adalah komunisme.Perekonomian komunis ditandai oleh kepemilikan publik atas faktor-faktor produksi dan alokasi sumber daya yang terencana. Dalam perekonomianterpusat/terencana ( planned economies), ekualitas sosial merupakan tujuan pokok, dan perusahaan swasta dianggap sebagai pemborosan dan eksploitatif.Akibat perubahan politik dan ekonomi di negara-negara Eropa Timur dan UniSoviet, dewasa ini hanya sedikit negara yang menerapkan perekonomianterpusat.Perekonomian terencana mempunyai beberapa keunggulan dan sekaliguskelemahan. Berkat komitmennya terhadap kesejahteraan sosial, jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin tidaklah lebar. Pengangguran dan inflasi dapat dikendalikan secara lebih enteng. Namun, di lain pihak,kelemahan sistem ini adalah tidak tumbuhnya perusahaan karena tidak adanyainsentif, untuk mengelola usaha dengan cara yang efisien dan produktif.Akibatnya, barang dan jasa menjadi sangat langka dan sukar didapatkan oleh orang kebanyakan
Perekonomian campuran
Dalam kenyataannya tidak ada perekonomian yang murni ditentukan oleh pasar atau seluruhnya direncanakan secara terpusat. Meskipun kini tidak adalagi contoh yang sempurna dari kedua sistem tersebut. Di Hong Kong, sebagaicontoh, keberadaan banyak perusahaan kecil yang bersaing dan kebijakanintervensi pemerintah yang minimal berakibat dalam sistem dengan banyak karakteristik perekonomian pasar murni. Amerika Serikat bukanlah contohyang bagus. Baik pemerintah federal maupun negara bagian mencampuri persoalan-persoalan ekonomi sebagai produsen barang dan jasa dan melaluiregulasi ekonomi yang ekstensif. Cir-ciri seperti subsidi, pajak, dan organisasinonpasar (seperti oligopoli dan serikat perdagangan) juga mengusik modelekonomi pasar murni. Banyak negara industri (dengan tingkat pendapatantinggi) seperti Jerman dan Swedia memilki tingkat kepemilikan pemerintahyang relatif rendah, namun mempunyai tradisi kuat kesejahteraan sosial yangditunjang oleh berbagai pajak
Stuktur ekonomi
Pola klasifikasi lazim membedakan tiga sektor dalam sebuah perekonomian. Tigasektor tersebut adalah (1) sektor agrikultural, terdiri atas pertanian, kehutanan, perburuan, dan penangkapan ikan; (2) sektor industrial, terdiri atas pertambangan, pabrikasi, konstruksi, kelistrikan, air dan gas; (3) sektor jasa terdiri atas segala bentuk aktivitas ekonomi lainnya. Suatu taksonomi alternatif membedakanmenjadi empat sektor: sektor primer (segala aktivitas yang mengandalkan sumber daya alam), sektor pabrikasi, sektor utilitas (listrik dan air), dan sektor jasa. Negara-negara berkembang biasanya jauh lebih tergantung pada pertaniandibanding negara maju/kaya, dimana aktivitas pabrikasi dan jasa signifikansinyarelatif lebih besar. Bahkan dalam sektor ekonomi yang ada, bentuk kegiatanekonomi sebuah negara, berbeda secara tajam dengan yang ada di negara lainnya.Pertanian yang intensif modal, misalnya, berbeda, dari pertanian yang masihmenggunakan tenaga lembu dan kerbau. Di negara-negara berkembang, aktivitas pabrikasi seperti tekstil dan pemrosesan makanan bertumpu pada operasi intensif tenaga kerja menggunakan bahan baku yang dengan cepat tersedia. Di negara-negara Barat, pabrikasi teknologi tinggi, yang bergantung pada masukan modalyang besar dan tenaga mahir, cenderung mendominasi.
Pembangunan ekonomi
Pertumbeuhan ekonomi yang pesat (diukur dari keseluruhan GNP / gross national product dan pendapatan per kapita) merupakan tujuan pokok hampir semuanegara. Tujuannya jelas, pertumbuhan tingkat pendapatan biasanya diiringi oleh perbaikan kesehatan, edukasi, nutrisi, dan ketersediaan yang lebih luas atas produk konsumsi. Sejalan dengan itu, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggimenimbulkan berbagai perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial, perubahanyang tidak selalu dikehendaki. Hal ini lumrah terjadi pada negara-negara berkembang yang tumbuh dengan pesat, dimana struktur sosial tradisionalmungkin digusur oleh pola-pola yang tidak begitu disukai (seperti urbanisasi besar-besaran) yang melahirkan berbagai masalah sosial yang pelik.Proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan-perubahan struktural yangdiakibatkannya lazim disebut dengan pembangunan ekonomi (economicdevelopment ). Ukuran yang paling lazim digunakan untuk mengukur
pembangunan ekonomi adalah GNP per kapita. Penggunaan data ini memungkinkan negara-negara diklasifikasikan dalam berbagai cara. Walaupundata GNP per kapita digunakan secara luas sebagai indikator pembangunanekonomi dan potensi pasar relatif, data ini merupakan kriteria yang memiliki berbagai kelemahan yang serius. Salah satu kelemahannya adalah data ini tidak memperhitungkan jumlah populasi. Sebagai contoh, meskipun standar kehidupantermasuk yang paling tinggi di dunia, Kuwait hanya memiliki populasi 1,2 juta jiwa. Jumlah yang rendah ini membuat Kuwait menjadi pasar yang kurang disukaidibanding dengan negara berkembang lainnya yang jauh lebih miskin (dilihat darisegi GNP per kapita), namun berpenduduk lebih banyak. Jadi pada saat mengukur potensi pasar perlu memperhitungkan data populasi maupun data pendapatan rata-rata.
Luas pasar
Kepentingan perusahaan ketika mengamati pasar dunia adalah potensi yang merekatawarkan untuk produk-produknya. Pemasar internasional harus menentukan luasnya pasar, tidak hanya untuk pasar saat ini, namun juga untuk pasar-pasar potensial berikutnya. Hal ini membantu mengalokasikan upaya diantara pasar sekarang danmenentukan pasar mana yang berikutnya akan dimasuki. Luasnya pasar untuk produk yang ada merupakan fungsi dari variabel-variabel tertentu, dan penentuannyamembutuhkan suatu analisis khusus. Meskipun demikian, indikator-indikator umumtertentu adalah relevan untuk banyak barang. Indikator-indikator tersebut adalah populasi, pendapatan, dan produk domestik bruto.
Populasi
Untuk membentuk pasar dibutuhkan orang-orang, dan makin besarnya populasi disebuah negara, maka makin memikat pasar untuk digarap. Tetapi jumlah populasi bukan merupakan pedoman yang memadai untuk ukran pasar. Meskipundemikian, konsumsi dari banyak porduk berkorelasi dengan jumlah populasi. Bagikebanyakan kebutuhan pokok, seperti produk makanan, obat-obatan, dan perlengkapan pendidikan, jumlah populasi dapat menjadi tolok ukur utama yang baik tentang potensi pasar. Untuk produk-produk lain yang harganya murah atauuntuk memenuhi kebutuhan tertentu yang sifatnya memaksa, populasi
juga dapat dijadikan sebagai indikator pasar yang berguna. Produk ini meliputi, sepedamotor, buku, pena, dll
Pendapatan
Pasar tidak hanya membutuhkan orang-orang, tetapi orang–orang dengan uang – orang yang daya beli. oleh karena itu perlu dikaji berbagai ukuran pendapatandidalam sebuah negara dan disertai dengan analisis populasi . Terdapat tiga aspek pendapatan dipasar asing : ditribusi pendapatan diantara populasi, penggunaan jumlah pendapatan perkapita, dan produk domestik bruto.
Distribusi pendapatan
Salah satu cara memahami ukuran pasar adalah dengan menyoroti distribusi pendapatan yang ada didalamnya. Jumlah pendapatan perkapita bersifat rata-rata dan bermakna, khususnya bila sebagian besar orang yang ada didalamnyamendekati rata-rata.
Pendapatan per kapita
Statistik yang kerap kali digunakan untuk menggambarkan sebuah negarasecara ekonomis adalah jumlah pendapatan perkapita. Angka ini dipakaisebagai pernyataan sepintas untuk taraf pembangunan ekonomi sebuah negaradan juga tataran modernisasinya, serta kemajuan dalam kesehatan, pendidikan,dan kesejahtraan.
Pola konsumsi
Tergantung pada sofistikasi sistem pengumpulan data sebuah negara, dataekonomi tentang pola konsumsi dapat diperoleh dan dianalisis. Bagian dari pendapatan yang dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan pokok akanmemberikan suatu indikasi atas tingkat perkembangan pasara dan juga aproksiaproksi seberapa banyakuang konsumen yang tersisa untuk berbagai pembelian lainnya.3.Produk domestik bruto (PDB)Cara lain yang berfaedah untuk mengevaluasi pasar asing adalah denganmembandingkan produk domestik bruto(gross domestic product, GDP). Produk nasional bruto ( gross national product, GNP ). Mengukur keseluruhan nilaitambah domestik dan asing yang diklaim oleh penduduknya. Produk domestik bruto adalah produk nasional bruto dikurangi faktor pendapatan bersih dari luar negeri. Untuk barang-barang
tertentu total domestik bruto merupakan indikator potensi pasar yang lebih baik dibandingkan pendapatan per kapita.
B. Bentuk perekonomian
Komposisi faktor-faktor produksi fisik
SDA
Sumber daya alam sebuah negara meliputi bentuk-bentuk aktual dan potensialdari kekayaan yang disediakan oleh alam sebagai contoh, bahan mineral dantenaga air dan juga wilayah tanah , topografi, dan iklimnya. Pemasar internasional perlu memahami geografi ekonomi sebuah negara dalamkaitannya dengan tugas pemasaran mereka disana. Pengetahuan akan sumber daya lokal dapat menjadi penting bagi pemasar internasional dalammengevaluasi sebuah negara karena sumber-sumber tersebut dapatmenyediakan bahan baku untuk produksi lokal.
Geografi
Karakteristik fisik masing-masing pasar dalam hubungannya dengan jarak,topografi iklim, dan sumber daya alam akan memiliki dampak terhadapkeputusan pasar internasional untuk memasuki sebuah pasar dan kemungkinan penyesuain diperlukan dalam bauran pemasaran(marketing mix). IklimDimensi lainnya dari factor endowment
Fisik sebuah Negara adalah iklim,yang tidak hanya meliputi kisar temperaturnya, tetapi juga angin, hujan, salju,kekeringan, dan kelembaban. Iklim merupakan determinan penting dari penawaran produk perusahaan dan bagaimana yang dapat dipasarakan olehsebuah perusahaan dan bagaimana produk tersebut akan diselaraskan untuk tujuan logistic dan pemasaran dapat dipengaruhi oleh iklim.
1. Bentuk aktivitas perekonomian Pandangan Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang digambarkan oleh ekonomi WaltRostow memberikan suatu deskripsi yang berguna ikhwal
perekonomianasing. Menurut Rostow, semua Negara didunia ada di dalam satu dari tahap-tahap pembangunan ekonomi berikut ini : (1) masayarakat tradsional, (2) prakondisi lepas landas, (3) lepas landas, (4) dorongan kedewasaan, (5) erakonsumsi massa tinggi. Setiap tahap mewakili tipe perekonomian yang berbeda, yaitu sistem produksi dan pemasaran yang berlainan. Peluang dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan internasional bervariasi menurut tahap pertumbuhan ekonomi Negara tuan rumah
Tabel input-output
Meskipun berguna untuk menganalisa sebuah perekonomian dari segi pertanian dan industrial, sering lebih disukai untuk melakukan pemeriksaanyang lebih rinci.Seandainya perusahaan dapat menyusun table masukan-keluaran (input-output tables)untuk industri-industri bagi pasar yang relevan, perusahaan dapatmengatur pasokan dan perlengkapannya agar cocok dengan struktur industrialdari pasar yang ada. Tabel seperti itu kerap digunakan dalam pemasaranAmerika, dan penggunaannya lambat laun meluas dalam pemsaran internasional. Meskipun penyusunan table tersebut, bahkan untuk satu industry, mungkin sangat sukar, pengusaan tehnik sangatlah berharga.
2. Infrastruktur negara
Kerersediaan dan kualitas infrastruktur sangat penting dalam evaluasi operasi pemasaran diluar negeri. Setiap pemasar internasional akan sangat tergantung pada jasa-jasa yang di sediakan oleh pasar lokal untuk transportasi, komunikasi,tenaga listrik, dan juga organisasi-organisasi yang berpartisipasi dalammemfasilitasi fungsi-fungsi pemasaran: komunikasi pemasaran, pendistribusian,informasi, dan pembiayaan. Berbagai indikator seperti konsumsi baja, produksisemen dan produksi listrik berkaitan dengan keseluruhan industrialisasi pasar dandapat di gunakan secara efektif oleh pemasok produk dan jasa industrial.
3. Urbanisasi
Salah satu karakteristik paling signifikan dari sebuah perusahaan perekonomianadalah tingkat di mana perekonomian itu urbanisasi. Terdapat beragam perbedaancultural dan ekonomi diantara orang-orang di kota dan di desa.
Perbedaan initercermin dalam sikap dari orang-orangnya. Karena perbedaan ini merupakandeterminan penting dari perilaku konsumen, pemasar internasional perlumengetahui situasi khusus untuk setiap pasar.Pemsar internasionalmengkaji hunbungan urbanisasi dengan konsumsi produk perusahaan. Untuk beberapa produk di beberapa Negara, penduduk desa dan kotamerupakan segmen pasar yang berbeda; dinegara-negara lainnya, tidak ada perbedaan. Terdapat sejumlah factor yang menguntungkan pasar kota: pendapatandan pola konsumsi, fasilitas distribusi, dan kemungkinan komunikasi.
C. Isu-isu kunci ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi
Perusahaan menyukai setiap Negara yang memiliki stabilitas politis, laju inflasiyang rendah, dan tingkat pertumbuhan nyata yang tinggi. Seandainya keadaan ini berlangsung, meskipun perusahaan akan tetap sanggup menggemukan pendapatannya pada kecepatan yang sama dengan pertumbuhan ekonomi.
2. PrivatisasiPemerintah kian menyadari bahwa mungkin saja mengurangi biaya memerintahdengan mengubah peran dan keterlibatan mereka dalam perekonomian. Melalui privatisasi, pemerintah dapat memangkas biaya-biaya anggaran mereka denganmemberikan layanan kepada masyarakat luas. Selain itu, porduk atau jasa bisamenjadi lebih produktif dan inovatif serta dapat memperluas sektor swasta.Privatisasi adalah proses penjualan aset pemerintah kepada pembeli swasta.Terdapat enam sebab yang lazim bagi negara-negara untuk mengendalikan aset-aset bisnisnya, suatu proses yang disebut dengan nasionalisasi. Sebab-sebabnasionalisasi :
Mempromosikan pembangunan ekonomi; sebagai contoh, denganmengkoordinasikan aset-aset dari banyak bisnis ke dalam satu rencana induk.
Menangguk keuntungan untuk perbendaharaan nasional. Mencegah perusahaan-perusahaan bangkrut.
Memperkaya program-program untuk kepentingan nasional. Memperkokoh kendali ekonomi atau politis.
Memastikan barang dan jasa untuk warga, terlepas dari status ekonomi mereka.
3. Inflasi
Inflasi adalah suatu dimensi ekonomi yang mempengaruhi suku bunga, kursvaluta asing, biaya hidup, dan keyakinan umum atas system ekonomi dan politisdari sebuah Negara. Inflasi masih tidak terkendali di beberapa Negara AmerikaLatin, Brasil, dan Rusia. Perusahaan-perusahaan yang berkiprah di Negara-negaratersebut menemui kesukaran dalam merencanakan lapangan perusahaan merekayang menguntungkan di masa yang akan datang. Mereka harus mengubah harga setiap hari guna mempertahankan arus kas yang memadai untuk menyimpan persediaan dan supaya tetap beroperasi. Peramalan inflasi yang akurat juga sulit.Inflasi menyebabkan destabilitas politis. Seandainya pemerintah menjajaki pengekangan inflasi dengan menekan upah, maka pendapatan riil penduduk akanmelorot. Jikalau pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan apapun, perekonomian bisa memburuk sampai pada titik dimana pendapatan riil akanambruk. Melakukan pengendalian fiskal yang lebih ketat pada saat pemerintahtelah berada dalam posisi lemah adalah sangat sukar. Ketidakstabilan seperti itumendapat perhatian para investor asing, yang akan ragu-ragu untuk menanamkan jumlah dana yang signifikan di negara-negara tersebut.
4. Ketidakseimbangan pembayaran
Defisit dan surplus neraca pembayaran dapat mempengaruhi kebijakan perdagangan dan nilai mata uang, yang pada gilirannya juga akan mempengaruhistrategi korporat. Sebagai contoh. Amerika Serikat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Jepang pada tahun-tahun terakhir. Suatu situasi yang berubahmenjadi isu politi besar. Kosekuensinya, pemerintah Amerika Serikat telahmendesak pemerintah Jepang untuk mengurangi defisit tersebut dengan membuka perekonomian Jepang supaya menarik lebih banyak ekspor dari Amerika Serikat.Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang didesak menarik lebih banyak sukucadang dari pabrik-pabrik suku cadang Amerika. Dengan demikian defisit perdagangan telah membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan-perusahaanAmerika.
5. Utang luar negeri
Utang yang kian membengkak mengakibatkan negara-negara berusaha mencari bantuan dari lembaga-lembaga swasta dan pemerintah luar negeri
gunamembiayai impor dan produk-produk lainnya untuk pembangunan ekonominya.Manajer-manajer perusahaan multinasional berkepentingan dengan utang yangtinggi karena kesukaran operasi di dalam suatu lingkungan yang secara politis danekonomis tidak mantap. Di dalam lingkungan seperti itu, impor kerap kalidihalangi dan mata uang kertas sukar didapat. Disamping itu, pemerintah- pemerintah dapat melontarkan bermacam-macam langkah ekonomi makro untuk mengendalikan utang, termasuk memperlambat laju pertumbuhan ekonomi, yang bisa berdampak negatif terhadap peluang penjualan perusahaan.
D. Integrasi ekonomi
Integrasi ekonomi adalah pembuatan peraturan-peraturan dan regulasi-regulasitransnasional yang memperkaya kerjasama dan perdagangan ekonomi diantaranegara-negara. Konsep integrasi ekonomi adalah menarik, namun terdapat banyak masalah dalam penerapannya. Sebagai contoh untuk membentuk uni ekonomi, para partisipan harus menyerahkan beberapa kekuatan ekonomi mereka, seperti otoritasuntuk menetapkan tarif dan kuota. Integrasi penuh membutuhkan mata uang bersamaatau kurs valuta tetap secara permanen.
1. Penciptaan dan pengalihan perdagangan
Penciptaan perdagangan terjadi bilamana negara-negara anggota dari suatukelompok integrasi ekonomi mulai memusatkan upaya mereka pada barang dan jasa yang mempunyai keunggulan komparatif, dan muali memperdagangkannyasecara lebih ekstensif satu sama lain. Penciptaan perdagangan mengakibatkan produsen lebih efisien dengan menerapkan strategi biaya rendah didalam negara-negara anggota dapat meraih pangsa pasar dari produksen-produsen anggota yangmenerapkan strategi biaya tinggi dan mampu menghasilkan ekspor yang semakin besar.
Pengalihan perdagangan terjadi pada saat anggota-anggota dari sebuah kelompok integrasi ekonomi mengurangi volume perdagangan mereka dengan negara-negara bukan anggota dan lebih menyukai perdagangan diantara sesama anggota saja.Salah satu sebab yang paling lazim adalah bahwa penghapusan hambatan perdagangan diantara negara anggota menyebabkan lebih murah untuk membelidari perusahaan-perusahaan didalam kelompok integrasi, dan terus melanjutkan berbagai rintangan untuk negara-negara yang bukan anggota sehingga semakinmemberatkan mereka untuk bersaing.
2. Tingkat integrasi ekonomi Kawasan perdagangan bebas
Kawasan perdagangan bebas( free trade area) ialah suatu perjanjian integrasiekonomi yang di dalamnya hambatan-hambatan untuk berdagang (sepertitariff kuota) di antara Negara-negara anggotanya dihapuskan. Kawasan perdagangan bebas adalah bentuk integrasi ekonomi yang paling tidak reskritif dan paling longgar. Barang bebas dan jasa diperdagangkan secara bebasdiantara Negara-negara anggotanya. Di bawah perjanjian ini, setiap partisipasi akan akan berjuang untuk meraup keutungan dengan mengkhususkan diri pada produksi barang dan jasa yang terhadap negaranya tersebut memilikikeunggulan komparatif dan mengimpor barang dan jasa yang terhadap Negaratersebut memiliki kelemahan komparatif. Setiap anggota tetap memberlakukanhambatan -hambatan perdagangan terhadap Negara-negara bukan anggota.Keunggulan komparatif. Perusahaan-perusahaan multinasional menggunakan peluang perdagangan bebas untuk menjadi produsen barang yang palingmurah. Pencarian keunggulan absolute ini membuat tingkat upah tetap beradadibawah, membawa akibat kondisi kerja yang tidak nyaman dan tidak ramahlingkungan. Kompetisi menjadi kata kunci bagi konsep ini.
Perseketuan pabean
Persekutuan pabean (customs union) adalah suatu bentuk integrasi ekonomiyang didalamnya semua tarif di antara Negara-negara anggota dihilangkan dankemudian disusun sebuah kebijakan perdagangan bersama terhadap Negara bukan anggota. Kebijakan ini sering menghasilkan suatu struktur tariff eksternal yang seragam. Dibawah perjanjian ini, Negara diluar persekutuan(Negara bukan anggota) akan menghadapi tariff yang sama atasekspor setiap Negara anggota yang menerima ekspor tersebut. Karena perlakuan yang seragam terhadap produk dari Negara yang bukan anggota,maka perseturuan pabean menghindari permasalahan defleksi perdagangan.Masyarakat ekonomi karibia(Caribbean Economic Community) dan PaktaAndes(Andes Pact) adalah dua contoh perjanjian ini.
Pasar bersama
Pasar bersama (common market ) merupakan suatu bentuk integrasi ekonomiyang ditandai oleh: (1) tidak adanya hambatan di antara
Negara-negaraanggota. (2) suatu kebijakan bersama perdagangan eksternal. Dan (3)mobilitas factor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota. Pasar bersama memungkinkan realokasi sumber-sumber produksi seperti modal,tenaga kerja, dan teknologi, dengan berdasarkan teori keunggulan komperatif.Contoh paling terkemuka dari suatu pasar bersama berhasil adalah masyarakatEropa(European Community,EC), meskipun sekarang EC bergerak keluar dariintegrasi ekonomi tersebut dan memfokuskan diri pada integrasi politik.
Penyatuan ekonomi
Uni ekonomi atau penyatuan ekonomi(economic union), yang lebih dalamdaripada integrasi ekonomi, ditandai oleh perpindahan bebas barang, jasa, danfactor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota dan adanya integrasi penuh kebijakan ekonomi. Uni ekonomi (1) menggabungkan kebijakan fiscaldan moneter di antara Negara-negara anggota. (2) memiliki mata uang bersama(atau kurs mata uang tetap secara permanen). (3) menerapkan tariff dan struktur pajak yang sama untuk semua Negara anggota. Sebagian besar kebijakan ekonomi nasional dari masing-masing Negara diserahkan kepadakelompok secara keseluruhan. Kesediaan untuk melakukan hal seperti itumerupakan sebab utama mengapa EC mengalami kesulitan bergerak menujusuatu penyatuan ekonomi penuh karena beberapa anggota tidak bersediamelimpahkan sedemikian besar otonomi nasionalnya. Belgia dan Luksemburgadalah contoh yang baik dari dua Negara yang mendekati penyatuan ekonomi.Kedua Negara tersebut memiliki suatu kurs tukar tetap (1franc Belgia = 1francLuksemburg), kebijakan moneter yang sangat terkondinasi, dan struktur dantariff pajak yang indentik.
Penyatuan politis
Uni politis atau penyatuan politis ( political union) melewati integrasiekonomi penuh di dalamnya semua kebijakan ekonomi digabungkan danmemiliki pemerintahan tunggal. Uni politis menggambarkan integrasiekonomi total dan hanya mungkin terjadi jika Negara-negara menyerahkankekuasaan nasional mereka kepeda kepemimpinan di bawah satu pemerintahan tunggal. Salah satu contoh yang sangat berhasil adalah AmerikaSerikat, yang menggabungkan Negara-negara bagian(states) yang bebas kedalam suatu
penyatuan politis. Penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun 1991 juga menciptakan suatu penyatuan politis.
3. Masyarakat eropa
Masyarakat Eropa (European Community,EC) dibentuk pada tahun 1957 olehTraktat Roma (Treaty of Rome). Enam Negara ECSC(European Coal and SteelCommunity) merupakan pendiri EC, dan pada tahun 1991 enam Negara lainnya bergabung (Inggris,Denmark,Yunani,Irlandia,Portugal, dan Spanyol). Ketentuan-ketentuan pokok dari pendirian pakta tersebut adalah:
Pembentukkan suatu kawasan perdagangan bebas di antara Negara-negaraanggota akan dihasilakan oleh penghapusan tariff, kuota, dan hambatan perdagangan lainnya secara perlahan-lahan.
Hambatan untuk perpindahan tenaga kerja, modal, dan perusahaan bisnis pada akhirnya akan dihapuskan.
Kebijakan pertanian bersama akan dianut.
Akan dibentuk suatu dana investasi untuk menyalurkan modal dariwilayah yang lebih maju kepada wilayah yang terbelakang.
Akan diadakan suatu persekutuan pabean yang ditandai oleh suatu jadwal penentuan tarif yang seragam yang diberlakukan terhadap impor dari Negara-negara lainnya.
Tujuan-tujuan tersebut dianggap ambisius oleh beberapa Negara danmenganggapnya menyimpang dari apa yang mereka kehendaki. Negara-negaratersebut kemudian membentuk European Free Trade Association (EFTA), yang tujuan pokoknya adalah membongkar hambatan-hambatan perdagangan diantaraanggota-anggotanya.Finlandia,Norwegia,Portugal,Swedia,Swiss, dan inggris merupakan anggota-anggota pendiri EFTA.
4. NAFTA
Pada bulan agustus 1992 Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menadatanganisuatu perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) untuk memberikanuntuk membentuk suatu pasar terbuka di seluruh benua Amerika Utara. Isu-isukunci dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara(North American FreeTrade Agreement,NAFTA) ini adalah:
Memasukkan hak milik intelektual dan jasa.
Ikatan kultulral historis antara Amerika – Meksiko.
Perbedaan gaji dapat meningkatkan daya saing dimana dimungkinkan produktifitas.
Kelemahan infrastruktur, terutama pengangkutan dan komunikasi. Tidak seperti Uni Eropa yang merpertimbangkan penyatuan politis.
Kemungkinan kaitan dengan berbagai inisiatif perdaganggan bebasAmerika Latin dan Tengah.
Perjanjian sampingan yang membatasi kompetisi upah murah.
NAFTA merupakan blok perdaganggan yang paling kaya dan paling besar. Didalam wilayah NAFTA terdapat 360 juta orang dengan gabungan produk brutosebesar $6.5 milyar. Amerika Serikat mungkin mendapat manfaat paling besar dari NAFTA karena Negara ini menghasilkan sekitar 80 persen dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh NAFTA. Ekspor di antara Negara-negara tersebutmelonjak secara dramatis selama tahun 1990-an. Hal ini terutama penting bagiAmerika Serikat yang ingin melihat perekonomian Amerika Utara dapat bersaingsecara efektif dengan masyarakat Eropa dan Pacific Rim. Perjanjian inimengandung kemungkinan untuk pada akhirnya menjadi pasar bersama AmerikaUtara, tetapi bukan uni penyatuan politis.
5. Aliansi ekonomi lainnya Andean pact
Pakta andes (andean pact) merupakan suatu penyatuan ekonomi yang saat initerdiri dari Bolivia, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela. Kelima negaratersebut sebelumnya merupakan anggota dari latin amerika free tradeascociation (LAFTA) yang kini disebut dengan ALADI, tetapi tidak puasdengan kemajuan kelompok tersebut dan kemudian keluar. Tujuan semula dari pakta Andes adalah untuk mengintegrasikan mereka secara ekonomis,mengurangi tarif-tarif internal, menciptakan tarif eksternal bersama, danmenawarkan berbagai koneksi khusus kepada dua anggotanya yang palingkecil, Bolivia dan Ekuador. Kelompok ini juga setuju bahwa tidak adainvestasi langsung asing yang diizinkan dalam sektor-sektor seperti perbankan, telekomunikasi, dan penjualan eceran, dan pemodal asing di semuasektor lainnya diwajibkan menjual paling sedikit 51% dari saham
merekakepada pemodal-pemodal lokal selama periode 15 tahun. Terdapat pula berbagai restriksi atas remintasi keuntungan tahunan (annnual profitremittance). Regulasi tersebut terbukti menghalangi investasi langsung asing(FDI). Cili, salah satu anggota Andean Pact, keluar dari kelompok tersebutlantaran ingin menggaet lebih banyak FDI (Foreign Direct Investment).
COMECON
Dewan bantuan ekonomi bersama(Council for Mutual Economic Assitance,COMECON) didirikan pada tahun 1949 sebagai penyatuan ekonomi darinegara-negara komunis. Dengan bubarnya uni soviet dan terjadinya berbagai perubahan di Eropa Timur, peran badan ini jadi melemah. Kelompok
inidiujung tombak oleh Uni Soviet termasuk
Albania,Bulgaria,Ceksklowakia,Jerman Timur, Hongaria, Rumania, dan Polandia. UniSoviet mendominasi uni ekonomi ini karena memiliki 60 persen GNP dan populasi kelompok tersebut. Tujuan semula comecon adalah membanturekonstruksi Eropa Timur, tetapi fokus ini berangsur-angsur berubah menujukerja sama ekonomi. Sungguhpun demikian, perbedaan-perbedaan filosofiskomunis mereka telah menjadi batu sandungan untuk integrasi ekonomi. Sejak tahun 1980-an, arti penting comecon mulai pudar.
ASEAN
Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southest Asian Nations, ASEAN) didirikan pada tahun 1967 oleh Indonesia,Malaysia,Philipina,Singapura,dan Thailand. Blok ekonomi ini berbeda-beda dari blok- blok lainnya dalam hal bahwa penekanan pokoknya bukanlah pada pengurangan hambatan perdaganggan diantara negara-negara anggotanya,kendatipun hal ini telah dilakukan, namun lebih pada mempromosikan ekspor ke negara-negara lainnya. Kecuali Singapura yang telah memiliki pabrik- pabrik perakitan diluar negeri, kelompok ini sangat bergantung pada ekspor bahan mentah. Anggota ASEAN sangat berhasil dalam mempromosikanekspor ke pasar Jepang dan masyarakat Eropa.
E. Perekonomian dunia baru 1. Revolusi di pasar global
Dekade 1990-anm menyaksikan trasnformasi perubahan ekonomi dan politis yangmenggucangkan. Gerakan ke kapitalisme oleh Eropa Timur dan confederation of Independent State dan tampilannya perekonomian asia yang maju pesat akanmenantang tatanan yang ada sekarang. Jeapang, dan pembentukkan blo-blok perdagangan regional – NAFTA, EU, AFTA, dll. Akan menciptakan sebuah perekonomian dunia baru new world economic) tidak seperti yang ada sebelumnya
2. Pengaruh kekuatan lingkungan terhadap globalisasi
Kekuatan lingkungan yang merubah sifat kompetitif industri-industri dapatdiringkas menjadi 12 pengaruh, dibedakan menjadi 8 kekuatan proaktif dan 4kekuatan reaktif (tabel 1). Pemahaman perusahaan mengenai iindustri dan evolusi perusahaan dalam setiap faktor tersebut akan mempersiapkannya untuk mengembangkan visi strategi global (global strategi vision) yang dirancang untuk keberhasilan
Tabel 1
3. Tahap evolusi
Tahap pertama (1945-1975)Tiga puluh tahun setelah Perang dunia II ditandai sebagai era yang diwarnaioleh pertumbuhan dan permintaan yang tinggi. Perekonomian dunia bebas berjalan baik dan standar kehidupan membaik sebagaian besar masyarakatmaju. Korporasi-korporasi terfokus pada skala ekonomis dan produksi missaluntuk memenuhi pemintaan pasar yang tidak putus-putusnya.
Penekanandiberikan kepada kuantitas dan pengunaan yang efisien atas bahan baku,tenaga kerja, dan modal.
Tahap kedua (1975-1985)
Pergeseran fundamental terjadi antara awal 1970-an dan pertengahan 1980-an,kapabilitas produksi yang melesat menyebabkan ekuilibrium dan suatu surplus pasokan di banyak industry. Pergeseran fundamental ini mengubahkeunggulan kompetitif korporat keunggulan dari kualitas yang meningkat, biaya rendah, dan kemajuan teknologi. Perekonomian yang korporasnyadisesuaikan untuk kualitas premium, teknologi superior, dan produksi rendah biaya yang berhasil baik. Pemerintah mulai memberikan insentif untuk perusahaan-perusahaan global, meliputi tarif yang lebih rendah, insentif pajak dan insentif untuk membangun pabrik-pabrik baru di Negara-negara mereka.Pertumbuhan ekonomi global mulai melambat.
Tahap ketiga (1985-2000)Era ekonomi dan politis baru terbentang dengan cepat.Munculnya blok-blok perdagangan regional (regional bloc trading )merupakan keunggulan ekonomi bagi Negara-negara anggotanya, tetapi terbukti merusak perdagangan antarblok (inter-bloc trade). Era pertumbuhanekonomi antara tahun 1945 dan tahun 1985 digantikan oleh era yang ditandaioleh kelabilan dan perusahaan konstan. Organisasi-organisasi menerima perubahan ini sebagai peluang, dan mengembangkan visi strategic global,struktur organisasional, dan kompetensi inti yang tepat supaya dapat secaraefektif memanfaatkan lingkungan baru ini mereka yang akan tampil sebagai pemenang.
BAB II
Studi Kasus : Majalah marketing Edisi Maret-april 2012 Hal. 52-54
Selamat Datang Ekonomi US$ 1 Triliun
Indonesia bersiap menjadi raksasa ASEAN, menembus batas seperti jejak China yang memukau dunia
Hanya dalam hitungan beberapa hari menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke China yang dijadwalkan 22-24 maret 2012 lalu. Para pejabat Negeri Tirai Bambu itu memuji setinggi langit fenomena bangkitnya ekonomi Indonesia. Tentu saja, pujian tersebut bukan sekdar basa-basi diplomatis menjelang kunjungan kenegaraan kedua presiden SBY ke China itu.
Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 6,5%. Perdagangan bilateral kedua negarapun terdongkrak sekitar 50% dari US$ 42,75 miliar mendaji US$ 60,5 miliar. Hal itu menjadi mitra dagang yang sangat penting bagi negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu. “Itu sangat mengagumkan mengigat di tengah ekonomi dunia yang lesu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China rusan Asia Fu Ying, segabaimana dikutip The Jakarta post, Rabu (14/3).
Perkembangan Indonesia mengesankan itu pula yang membuat puluhan pengusaha China mengagendakan kunjungan ke Jakarta untuk menjalin jaringan bisnis dengan mmitra mereka dari Indonesia khususnya, dan ASEAN pada umumnya. Di bawah arahan Cheung Kong Global School of business (CKGSB), Beijing, sekita 40 pemilik perusahaan dari China akan menggelar Global Business Forum bertema “ Supporting Consctuctive Innovation In China-ASEAN Business Ties” di Financial Club, Jakarta pada12 april 2012.
Indonesia memang telah melampui PDB per kapita negara maju baru, US$ 3.000, pada akhir 2010 lalu, sehingga banyak golongan kelas menengah baru yang memili daya beli dan tingkat konsumsi tinggi. Kereka Knowledgeable
karena rakus informasi dan pengetahuan, global minded, kosmopolit, information freak, trend-follower sekaligus trendsetter.
Geliat naik kelasnya ekonomi Indonesia tidak hanya dapat dilihat di kota besar seperti Jakarta saja, tetapi juga di luar pulau. Menurut milestone ekonomi empat tahun belakangan, sinyalemen akan bersinarynay ekonomi nasional sejatinya memang sudah tampak. Pada 2008 ekonomi dunia guncang akibat krisis multi keuangan di Amerika Serikat. Negara adidaya itu digerogoti tumpukan utang hingga US$ 8,98 triliun, program pengurangan pajak korporasi sebesar US$ 1,35 triliun, pembengkakan biaya perang Irak dan Afghanistan, hingga mencapai klimaksnya pada bangkrutnya Merrill Lycnh, Goldman Sanchs, Northern Rock, UBS, dan Mitsubishi UF akibat menanggung risiko kerugian surat berharga properti.
Ekonomi globalpun terkena imbasnya. Pasar modal di AS, Eropa, Asia dan bagian dunia lannya hancur diterpa badai krisis. Struktur keuangan global sudah hampir melting down, kata para ekonom dunia. Namun, anomali justru muncul dari Indonesia. Ketahanan ekonomi yang tidak sepeunhnya bergantung pada ekspor ke negeri adidaya justru menjadi bonus tersendiri karena pasca krisis 10 tahun sebelumnya, ekonomi indonesia bertumpu pada pasar domestik sehingga barang yang diproduksi juga dikonsumsi oleh penduduknya sendiri.
Kekuatan ekonomi domestik mendorong ekonomi Indonesia tumbuh moderat 6,1%. Satu tahun berselang ekonomi dunia belum juga kembali ke track normalnya, bahkan cenderung semakin lesu dan memberikan efek paralel yang luar biasa akibat terdepresiasinya mata uang regional dan lesunya pasar modal. Negara-negara tetangga yang selama ini dikenal “tahan banting” oleh krisis, seperti Malaysia dan Singapura, tidak kuasa menahannnya. Indonesia sebenarnya juga ikut terseret dalam pusaran itu, tetapi hebatnya tetap dapat tumbuh positif 4,5%. Prestasi ini menjadikan Indonesia bersama China dan India diproyeksi sebagai negara-negara yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dunia.
Tahun 2010, ekonomi Indonesia kian berkibar dengan tumbuh stabil pada kisaran 6,5%. Pada kurun waktu yang sama, PDB juga mulai merangkak naik menuju US$ 3.000. benar saja, dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, pada akhir 2010, angka psikoligs itupun terlampaui. Lalu, diaman letak keistimewaan PDB perkapita US$ 3.000 itu sebenarnya?.
Melihat pengalaman negara laing US$ 3.000 adalah angka batas suatu negara yang akan masuk dalam jajaran negara maju. Korea Selatan, misalnya. Begitu korea Selatan emncapai angka PDB perkapita US$ 3.000 negara itu mengalami pertumbuhan ekonomci yang sangat cepat (acceleratade development) secara terus menerus elama 11 tahun.
Dengan tembusnya angka psikologis pendapatan per kapita US$ 3.000, Indonesia kini harus siap menampung gelombang bangkitnya kelas menengah baru yang akan emndorong pertumbuhan ekonomi dengan cepat. Mengacu kepada data yang dilansir lembaga riset dunia, jumlah kelas menengah Indonesia ke depan akan tumbuh hingga hampir setengah dari populasi.
Lembaga pemeringkat asal AS, AC nielsen, memproyeksi tahun ini kelas menengah ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 30 juta orang. Asian Developpment bank memperkirakan sedikitnya 81 juta orang akan berada pada level ini. Bank dunia bahkan lebih berani menaksir kelas menengah di Indonesia bakal mencapai 131 juta orang. Goldman Sachs menaksir pada 2050 Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-11 di dunia, berbeda tipi dengan Perancis, Inggris dan Jerman.
Pada 2011, PDB nominal Indonesia mencapai Rp 7.426 triliun atau sekitar US$ 850 miliar. Tahun ini, sangat mungkin PDB nominal Indonesia akan mencapi sekitar 8.600 triliun dan akan meningkat kembali mendekati Rp.10.000 triliun atau US$ 1 triliun sekitar kuartal I-2013. Jika rupiah menguat di bawah 9.000 per dolar AS, status Indonesia sebagai “ US$ 1 Trillion Economy” bakal tercapai pada 2012.
Lebih lanjut Cyrillus memprediksi, dengan kinerja kinclong seperti itu, PDB Indonesia akan mencapai US$ 1m2 triliun atau 48% dari total PDB seluruh negara ASEAN pada 2015. “Indonesia akan menjadi raja ASEAN. Karena itu, Indoneisa perlu terus mmpersiapkan diri. Percepatan pembanunan infrastruktur merupakan satu hal yang tidak bisa di tawar lagi, “ tegas mantan Rektokr STIE Perbanas.
Data mengenai PDB berbagai negara menurut dana moneter Internasional tahun 2011.
Pertanyaannya sekarang adalah apa dampak dari pertumbuhan PDB perkapita Indonesia yang akan menyentuh angka US$ 1 tirliun terhadap pemasaran global?.
Berikut ini akan saya jelaskan dengan gamblang mengenai dampak dari pertumbuhan PDB perkapita Indonesia yang akan menyentuh angka US$ 1 triliun terhadap pemsaran global.
Mengacu pada konsep kebutuhan dan motivasi dari Maslow, begitu suatu masyarakat menembus angka psikologis US$ 30.000, maka kebutuhan dasar pun terlewati. Kebutuhan mereka telah masuk ke kebutuhan yang lebih lanjut, seperti self-respect, status sosial, kebutuhan bersosialisasi, dan sebgaianya. Itu sebabnya tak mengherankan jika starbucks begitu sukses di negeri ini. Atau, McDonald’s dan KFC sekerang sudah berubah model, bukan fast-food lagi, melainkan sudah menjadi kafe.
Tengoklah pada pergelaran musik jazz terbesar di Indonesia, java Jazz Festifal. Festival yang telah tujuh kali digelar sejak 2005 itu mampu menghadirkan para musisi jazz papan atas dunia. Fakta lain menarik yang menarik pun tersaji. Acara yang tiket masuknya dijual pada kisaran Rp. 400.000 hingga Rp 1 juta itupun menyedot lebih dari 120.000 penonton. Bayangkan, berapa besar perputaran Uang di Indonesia pada saat peregelaran musik jazz tersebut. Ketakjuban saya bukan pada ratusan musisi hebat yang datang ke Indonesia dalam pergelaran tahunan jazz bergengsi itu, melainkan membludaknya orang kaya jakarta yang menikmati festifal itu. Hebat benar Indonesia, orang-orang kayanya selera musiknya borju betul. Fenomena ini adalah dampak tembusnya angkat ambang batas PDB perkapita negara majur baru, US$ 3.000, pada akhir 2010 lalu.
Kategori kelas menengah, menurut Bank Dunia, adalah mereka yang membelanjakan uangnya sebesar 2 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Dari 134 juta orang jumlah kelas menengah, sekita 14 juta orang masuk kedalam pengeluaran uang US$ 6 hingga US$ 20 per hari, Sebanyak 68 persen atau sekitar 91 juta orang lainnya merupakan kelas menengah bawah, dengan pengeluaran 2-4 dolar AS per hari. Laporan Bank Dunia menyebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta. Berarti, jumlah kelas menengah dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp. 18.000,-) sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang dari 134 juta orang.
Berhubungan dengan pemasaran global, nafsu kelas menengah untuk berbelanja ternyata sangat besar. Bahkan masyarakat kelas menengah ini memiliki gaya tersendiri dalam berbelanja. Masih menurut Bank Dunia, nilai uang yang dibelanjakan kelas menengah Indonesia sangat fantastis. Belanja pakaian dan alas kaki tahun 2010 mencapai Rp.113,4
triliun. Belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di luar negeri Rp.50 triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun.
Ekspektasi peningkatan penghasilan pada tahun-tahun mendatang diyakini akan terus mendorong konsumsi. Kini, konsumsi berperan 70 persen atas produk domesti bruto (PDB). Hal ini dibenarkan oleh pengamat ekonomi, Tony Prasetiantono, yang mengatakan bahwa struktur perekonomian Indonesia menunjukkan konsumsi berperan sangat besar, yakni sekitar 70 persen. Disebutkan, menguatnya kelas menengah ini berdampak positif pada peningkatan permintaan tidak saja pada jasa penerbangan dan telekomunikasi, bahkan juga otomotif. Ini memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya penjualan mobil di Indonesia melonjak hingga 43 % pada bulan april 2012 ini. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil di bulan April mencapai 87.079 unit. Seperti tahun-tahun sebelumnya, produsen otomotif Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki tetap mendominasi penjualan mobil di negeri ini.
Meningkatnya penjualan mobil bulan ini juga disebabkan pesatnya pertumbuhan penduduk dari golongan ekonomi menengah di Indonesia. Penurunan suku bunga menjadi 5,75% pada bulan April lalu juga menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan angka penjualan mobil saat ini.
Dalam 4 bulan pertama tahun 2012, jumlah mobil yang terjual di Indonesia telah mencapai 337.612 unit. Angka penjualan mobil merupakan salah satu indikator dari konsumsi domestik yang berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Tahun lalu, konsumsi domestik mencakup sekitar 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal tersebut sangat berkaitan dengan pemasaran global dari perusahaan otomotif dunia terhadap pertumbuhan PDB Indonesia yang hampir mendekati angka US$ 1 triliun.
Hukum Engle yang menyebutkan, bahwa elastisitas pendapatan terhadap permintaan nonmakanan lebih besar dari 1. Kenaikan pendapatan per kapita sebesar 1 persen akan meningkatkan permintaan konsumsi nonmakanan lebih dari 1 persen. Perilaku konsumtif terjadi kini seakan membuktikan kebenaran Hukum Engle itu. Kecenderungan konsumtif akan lebih dipersubur oleh adanya pasar global yang membuka perdagangan antarnegara yang kian masif. Indonesia bakal terus diguyur dengan produk-produk impor melihat besarnya kelas menengah dan sifat konsumtif mereka. Dengan pola hidup konsumtif yang bertemu dengan ketersediaan barang-barang impor, bukan mustahil kelas menengah akan tanpa banyak pikir dalam membelanjakan uangnya.
Lalu, mengapa kelas menengah ini cenderung berbelanja tidak terkontrol? Pertama, mungkin lantaran mereka merasa perlu merayakan kebebasan setelah lama terkungkung di dalam penderitaan sebagai orang melarat. Kedua, barangkali karena keinginan untuk unjuk kekayaan dengan membeli barang-barang peralatan rumah tangga, otomotif, telepon seluler terbaru, dan sebagainya. Mereka ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa status sosial mereka sudah berubah. Tidak lagi masuk kelas masyarakat miskin, melainkan sudah masuk kelompok berpunya dengan kepemilikan harta-benda itu. Dengan adanya hal tersebut berbagai perusahaan multinasional dapat melakukan penetrasi segala produknya di Indonesia dengan berlandaskan PDB perkapita Indonesia sehingga dapat dibuatlah strategi pemasaran yang sesuai dalam memperoleh segmentasi pasar yang menguntungkan dari laju perkonomian Indonesia yang kian kuat dalam resesi global.
BAB III Kesimpulan
Dalam konteks pemasaran global, lingkungan ekonomi adalah salah satu barometer kesuksesan dari strategi pemasaran global. Negara dimana dengan laju PDB perkapita tinggi akan menghasilkan pola dan gaya konsumsi yang berbeda pula. Hal tersebut sangat berperan penting terhadapa bagaimana suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan berkaliber internasional untuk memberikan penetrasi produk yang dihasilkannya.
Lingkungan ekonomi berperan sangat vital terhadap kesuksean pemasaran secara global, dimana suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dapat terserap secara maksimal ataupun minimal tergantung pada letak lingkungan ekonomi tempat di pasarkannya suatu produk.
Sistem perekonomian suatu negara haruslah dipelajari sebelum melakukan penetrasi produk. Bagaimana sistem perekonomian negara yang di tuju, tertutupkah atau liberalkah bahkan bisa menjelma dalam sistem perekonomian campuran baik tertutup dan liberal.
Produk yang akan dipasarkan hendaknya mengacu pada struktur ekonomi suatu negara, seperti negara agriculture seperti negara-negara berkembang, sektor industrial seperti negara-negara maju, atau bahkan sektor jasa seperti negara calo Singapura. Dari struktur ekonomi negara yang dituju maka perusahaan multi nasional dapat memasarkan produk-produk yang berhubungan dengan kondisi struktur ekonomi suatu negara.
Luas pasar menunjukan seberapa besar segmentasi pasar yang akan di tuju, menggambarkan seberapa besar marketshare yang akan diperoleh nantinya. Ukuran dari luas pasar merupakan strategi yang harus diperhitungkan dengan matang.
Pendapatan suatu negara adalah ukuran terhadap daya beli suatu produk, semakin tinggi pendapatan suatu negara maka semakin tinggi pula daya beli masyarakatnya terhadap suatu produk yang mewah sekalipun.
Politik suatu negara adalah hal yang vital untuk diperhatikan, karena ketidakstabilan politik disuatu negara akan berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi suatu negara yang akan dituju sebagai market target PMN.
Dalam lingkungan ekonomi ini banyak berbagai faktor yang multidimensi yang harus di perhitungkan dengan matang agar pemasaran global yang dilakukan suatu perusahaan multinasional agar tetap menjaga eksistensinya dalam persaingan Bisnis Internasional/
Daftar Pustaka
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/17/kelas-menengah-dan-perilaku-konsumtif/ di akses pada 09 september 2012
http://pasardana.com/tag/pdb/ di akses pada 09 september 2012 http://moneybol.com/purchasing-power-parities-ppp-explained/ di akses pada 09 september 2012
Keegan, Warren J. (1996) manajemen pemasaran global, jakarta : PT prenhalindo Majalah marketing edisi maret-april 2012
http://www.imf.org/external/pubs/ft/survey/so/2011/int102111a.htm diakses pada 09