• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS REALISASI PENERIMAAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 1999/

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS REALISASI PENERIMAAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 1999/"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

1

TAHUN ANGGARAN 1999/2000-2002

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya

Program D3 Akuntansi Keuangan

Oleh :

Ari Sri Rahmawati

NIM : F3300163

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2003

(2)

ABSTRAK

ANALISIS REALISASI PENERIMAAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 1999/2000-2002

Ari Sri Rahmawati F3300163

Suatu perusahaan/organisasi profit maupun nonprofit oriented pada umumnya akan menyusun sebuah rencana yang akan digunakan oleh organisasi tersebut sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatannya. Salah satu bentuk rencana tersebut adalah anggaran. Selain itu perusahaan tersebut pasti juga akan membuat suatu analisis untuk mengetahui perkembangan perusahaannya dari tahun-ketahun. Analisis yang dibuat oleh setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari jenis laporan keuangan yang dibuat.

Demikian halnya dengan RSDM sebagai salah satu unit perusahaan jasa yang bersifat non profit milik pemerintah propinsi Dati I Jawa tengah juga menyusun sebuah anggaran sebelum melaksanakan kegiatan pelayanannya.Selain itu RSDM juga melakukan berbagai analisis untuk mengetahui perkembangan usahanya. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan analisis terhadap penerimaan pelayanan RSDM dengan menggunakan analisis varians dan analisis pertumbuhan alasannya adalah dengan menggunakan kedua analisis ini dapat diketahui bagaimana kondisi keuangan RSDM, apakah semakin baik atau justru malah sebaliknya.

Dari tahun anggaran 1999/2000-2002 kondisi keuangan RSDM jika ditinjau dari penerimaannya sudah cukup baik dan mengalami peningkatan karena secara akumulatif penerimaan yang dianggarkan dapat tercapai dan mengalami pertumbuhan yang positif. Walaupun untuk tahun anggaran 1999/2000 target penerimaan tidak tercapai yaitu berada 1,46% di bawah target , bukan merupakan indikasi bahwa kondisi keuangan RSDM pada tahun anggaran tersebut mengalami penurunan karena jika dilihat perkomponen justru lebih banyak komponen yang targetnya tercapai daripada yang tidak. Penyebab utama penyimpangan pada tahun anggaran tersebut adalah karena klaim dana program kartu sehat yang dijanjikan oleh pemerintah tidak terealisasi seluruhnya. Dan untuk tahun anggaran 2000 penerimaan akumulatif RSDM juga mengalami penurunan, hal itu karena pada tahun anggaran 2000 hanya berlangsung selama 9 bulan akibat adanya peralihan dari tahun anggaran menjadi tahun takwim.

Berdasarkan hasil analisis di atas penulis dapat memberikan saran agar untuk tahun-tahun selanjutnya RSDM dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya baik dalam hal pelayananya maupun dalam hal manajemen keuangannya. HALAMAN

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Surakarta, Juli 2003 Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Sri Murni, SE, Msi. Ak NIP. 132 134 698

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima oleh tim penguji tugas akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan

Surakarta, Agustus 2003 Tim Penguji Tugas akhir

1. Dra. Evi Gantyowati, Msi. Ak ( ) Penguji

2. Sri Murni, SE, Msi. Ak ( ) Pembimbing

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dan Ia akan bertindak ( Mazmur 37:5)

  

 Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang ada

padaku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadaMu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Kupersembahkan karya ini kepada:

 Seorang pribadi yang sangat kukagumi “ Jesus Christ”

 Bapak dan Ibu tercinta serta adik – adikku yang sangat aku sayangi.

 Keluarga yang selalu mendukung aku.  Seseorang yang telah mengisi hatiku

dan selalu mendukungku.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Allah Bapa Yang Maha Kasih di Surga yang selalu mencurahkan kasih–Nya dan memberikan jalan keluar bagi setiap persoalan dan masalah yang penulis hadapai dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak . Oleh karena itu , dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis, sehingga penulis dapat mengadakan penelitian dan akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ibu Sri Murni, SE, Msi. Ak, selaku pembimbing tugas akhir yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun tugas akhir ini. 3. Ibu Dra. Muthmainah, Msi. Ak, selaku dosen pembimbing akademik.

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, khususnya dosen pengajar program Diploma III Akuntansi Keuangan.

5. Bapak Dr. H. Soetrisno, Sp. OG, selaku kepala bidang Diklat RSDM yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.

(7)

6. Ibu Drg. Sri Indriyani selaku Kabag Akuntansi dan Mobilisasi Dana RSDM yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.

7. Bapak Ari Subagyo, SE selaku staff bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana RSDM yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan dengan sabar memberikan pengarahan sehingga tugas akhir ini dapat selesai. 8. Bapak Mulyono, selaku staff bagian Bendaharawan yang juga telah dengan

sabar meluangkan waktunya untuk memberi informasi dan pengarahan kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat selesai.

9. Seluruh staff bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana, Bendaharawan Rekam Medik dan Diklat RSDM yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya..

10. Teruntuk Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas segala dukungan, kasih sayang dan doanya yang selalu memacu anakmu ini untuk selalu berusaha menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk adik – adikku tersayang “ Mbak sayang kalian….!”

11. Untuk mbak Fajar , terimakasih untuk dukungan dan pengorbanannya selama ini. Nana, “ thank’s buat sopportnya”

12. For all my best friends, Glasses genk ( D’nis ( “thank’s ya buat bantuannya & maafin aku k’lo selalu merepotkanmoe”), Ratna, Ferry (“ thank;s untuk supportnya”)), Upiek, Dewo, Ren – Ren, Ani, Iwux, Yulaikha, and semua anak – anak akuntansi A’00 yang funky abis God Bless U all.

(8)

13. Untuk Ulik , thank’s buat kasih sayang, dorongan dan supportnya selama ini.

14. Untuk sahabatku Ratna Smuphy (“makacih buat dukungan dan doanya and tetep jadi temenku yang the best”.), Agus (“thank’s buat persahabatan kita selama ini”), Andi, Yohanes, Hari ( tambah funky aja deh……!!).

15. Untuk seluruh keluargaku dan semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu, “terimakasih untuk segala dukungannya”.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2003 Penulis

(9)

DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ……….. ABSTRAK ………... HALAMAN PERSETUJUAN ……… HALAMAN PENGESAHAN ………. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. KATA PENGANTAR ………. DAFTAR ISI ………... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………... DAFTAR SINGKATAN ……… BAB I GAMBARAN UMUM RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

A. Sejarah Berdirinya RSUD Dr. Moewardi Surakarta . B. Struktur Berdirinya RSUD Dr. Moewardi Surakarta . C. Deskripsi Jabatan ……… D. Tugas dan Fungsi dari RSUD Dr. Moewardi

Surakarta ………. E. Fasilitas yang Diberikan RSUD Dr. Moewardi

Surakarta ………. F. Perumusan Masalah

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Anggaran Perusahaan ……….. B. Manfaat Anggaran ………... C. Kelemahan Anggaran ……….. D. Penggolongan Anggaran ……….. E. Anggaran Penerimaan ……….. F. Analisis Varians Anggaran ………..

i ii iii iv v vi ix xi xii xiii 1 2 5 7 10 11 14 15 16 17 19 ix

(10)

G. Analisis Realisasi Terhadap Anggaran Penerimaan RSUD Dr. Moewardi Surakarta ………. 1. Obat-obatan ………. 2. Laboratorium ………... 3. Akomodasi ………... 4. Tindakan Medik ……….. 5. Rehab. Medik ……….. 6. Radiologi ………. 7. Jasa Karcis ………... 8. Visite ………... 9. Askes ………... 10. Lain-lain ……….. 11. Kartu Sehat ……….. 12. Saldo Yang Lalu ……….. H. Analisis Pertumbuhan Penerimaan RSUD Dr.

Moewardi Surakarta………... BAB III TEMUAN A. Kelebihan ……… B. Kelemahan ……….. BAB IV REKOMENDASI A. Kesimpulan ………. B. Saran ………... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 21 22 24 27 31 35 39 42 46 50 54 56 58 59 59 65 66 68 71 x

(11)

DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12

Penerimaan Pelayanan RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000 - 2002

Data Pemakaian Obat RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Hasil Kegiatan Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Akomodasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Tindakan Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Rehab Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Jasa Karcis RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Visite RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Askes RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Data Penerimaan Lain – lain RSUD Dr. Moewardi Surakarta T.A 1999/2000-2002

Analisis Perbandingan Untuk Mengetahui Revenue Growth Penerimaan Pelayanan RSDM T.A 1999/2000-2002 23 24 29 33 37 41 44 48 52 56 58 62 xi

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Bagan Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta ……….. 4

(13)

DAFTAR SINGKATAN

HA = Harga Anggaran HP = Hari Perawatan

HpA = Hari perawatan Anggaran HpR = Hari perawatan Realisasi KA = Kuantitas Anggaran KR = Kuantitas Realisasi KS = Kartu Sehat PR = Pasien Realisasi PA = Pasien Anggaran VR = Volume Realisasi VA = Volume Anggaran xiii

(14)

BAB I

GAMBARAN UMUM RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

A. Sejarah Berdirinya RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Pada jaman Belanda ada 3 ( tiga ) rumah sakit partikelir di Solo yaitu "Zeiken zorg" yang kemudian menjadi rumah sakit Bale ku Solo yang terletak di Mangkubumen. "Zending Zienkeuhuis" yang kemudian menjadi rumah sakit Surakarta yang terletak di Jebres, "Pantirogo" milik Pakubuwono X Keraton Surakarta ) yang menjadi rumah sakit Kadipolo. Sejak tahun 1950 ketiga dari rumah sakit tersebut telah menjadi rumah sakit pemerintah yang berbeda di Surakarta. Pada tahun 1960 sudah menjadi satu unit organisasi dengan satu direktur yang berpusat di Mangkubumen. Tahun 1973 khusus rumah sakit Surakarta Jebres diberi nama menjadi Rumah Sakit Dr. Moewardi dan pada tahun 1979 Rumah Sakit Kadipolo diserahkan kembali ke pemiliknya yaitu Pakubuwono X ( Keraton Surakarta ).

Sebagai penghargaan dan kenang-kenangan atas jasa-jasa Dr. Moewardi dengan surat keputusan dari Gubernur Kepala Tingkat I Jawa Tengah No. 445 / 296 / 296 847 tertanggal Semarang 24 Oktober 1988 ditetapkan bahwa rumah sakit di Mangkubumen maupun di Jebres diberi nama RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pada tahun 1993 sampai sekarang RSUD Dr. Moewardi menempati gedung barunya yang terletak di Jalan Kolonel Sutarto 132 kompleks Jebres Surakarta. RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah milik pemerintah provinsi Jawa Tengah berdasarkan surat

(15)

keputusan bersama Menteri Kesehatan RI No : 544 / Menkes / SKB / X. 1981. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 0430 / V/ tahun 1981 dan Menteri Dalam Negeri No : 3241 / A / 1981 ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan. Selain sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Dr. Moewardi Surakarta juga berfungsi sebagai rumah sakit rujukan untuk Jawa Tengah bagian tenggara dan Jawa Timur bagian barat.

Adapun profil rumah sakit Dr. Moewardi sebagai berikut :

1. Pemilik : Pemerintah provinsi Jawa Tengah 2. Kelas : B2 Pendidikan sejak tahun 1981

3. Kapasitas : 473 TT 4. Luas tanah : 39915 M2 5. Luas bangunan : 33205 M 6. Ketenagaan Dokter : 149 orang Perawat : 457 orang

Tenaga kesehatan non perawat : 153 orang

Administrasi : 439 orang

Jumlah : 1198 orang

B. Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Struktur organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang teratur telah ditetapkan dengan peraturan Daerah Provinsi Tingkat I Jawa Tengah No : 3 Tahun 1997, peraturan yang mengatur struktur organisasi ini diatur

(16)

dengan suatu peraturan daerah, instansi RSUD Dr. Moewardi ini merupakan suatu rumah sakit untuk daerah Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta dapat dilihat sebagai berikut :

(17)

17

Wadir Umum dan Keuangan Komite Medis

Wadir Penunjang Medis dan Pendidikan Wadir Pelayanan Medis

dan Perawat

Bagian Perencanaan dan Rekam Medis Bagian

Sekretaris

Bagian Anggaran & Perbendaharaan

Bagian Akuntansi & Mobilisasi Dana Bidang Pendidikan Latihan dan Penelitian Bidang Penunjang Medis Bidang Keperawatan Bidang Pelayanan Medis

Sub . Bag. PPI & SIM RS Sub Bag. Tata

Usaha Sub. Bag. Anggaran Sub. Bag. AkuntansiKeuangan Seksi Diklat Medis

Dan Penelitian Seksi Penunjang Medis I Seksi Keperawatan I Seksi Pelayanan Medis I Sub Bag. Rekam Medik Sub. Bag. Kepegawaian Sub. Bag Perbendaharaan

Sub. Bag. Akuntansi Manajemen Seksi Diklat Para

Medis & Non Medis Seksi Penunjang Medis II Seksi Keperawatan II Seksi Pelayanan Medis II

Sub Bag. Humas Pmsr Hk. Perpust Sub Bag. RT

& Logistik Sub. Bag.Verifikasi Sub. Bag. MobilisasiDana Seksi Keperawatan III Seksi Pelayanan Medis III In st . R aw at J al an In st . R aw at I na p I In st . R aw at I na p II In st . R aw at I na p II I In st . G aw at D ar ur at In st . B ed ah S en tr al In st . P el ay n. K es ht . In st . P er w t. In te ns In st . S te ri li sa si S en t & L ao un dr y In st . P em el ih ar aa n Sa ra na R S Gambar 1.1

Bagan Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

K el . B ed ah S ya ra f K el . R ad io lo gi K el . B ed ah K el . P en y. D al am K el . P en y. P ar u K el . P en y. J an tu ng K el . P en y. A na k K el . O bs gy n K el . P en y. M at a K el , Pe ny . T H T K el . P en y. K ul it K el . P en y. S ya ra f K el . P en y. J iw a K el . Pe ny . G ig i & M ul ut K el . A na es th es i K el . P at ho lo gi K el . B ed ah M ed ik

Staf Medis Fungsional

In st . R ad io lo gi In st . F ar m as i In st . B ed ah M ed ik In st . L ab ot at or iu m In st . G iz i In st . S an ita si R S In st . P em ul a J en az ah

(18)

5

Berikut ini akan dijelaskan deskripsi jabatan pada RSDM berdasarkan struktur organisasi diatas. Penulis tidak akan menjelaskan semuanya, namun hanya untuk jabatan – jabatan yang pokok saja karena terlalu banyak jika harus dijabarkan semuanya.

a. Direktur

Tugasnya adalah memimpin, menyusun kebijaksanaan pelayanan, membina pelaksanaan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

b. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan

Tugasnya adalah mengkoordinasikan, melaksanakan pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap peningkatan pelayanan medis dan perawatan dengan unit – unit yang terkait.

c. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan

Tugasnya adalah mengkoordinasikan, melaksanakan pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap unit – unit penunjang medis serta unit pendidikan dan pelatihan.

d. Komite Medis

Tugasnya adalah mengkoordinasikan, melaksanakan pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tindakan medis.

e. Wakil Direktur umum Dan Keuangan

Tugasnya adalah mengkoordinasikan, melaksanakan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap bagian sekretariat, bidang keuangan

(19)

dan akuntansi, bendaharawan, bagian rekam medis dan kepanitiaan yang berhubungan dengan administrasi kesekretariatan dan keuangan.

f. Bidang Pelayanan Medis

Tugasnya adalah melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas, kegiatan pelayanan, pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien pada instalasi yang terkait.

g. Bidang perawatan

Tugasnya adalah membantu direktur dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan tenaga dan kebutuhan perawatan di unit pelaksana fungsional dan instalasi terkait dalam pelaksanaan pelayanan.

h. Bidang Penunjang Medis

Tugasnya adalah mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan penunjang medis, melaksanakan perencanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian terhadap penggunaan fasilitas penunjang medis.

i. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Tugasnya membantu direktur untuk mengkoordinasikan kegiatan pendidikan dan latihan penelitian serta rujukan dan kegiatan perpustakaannya.

j. Bagian Sekretariat

Tugasnya mengkoordinir penyelenggaraan administrasi dan umum, organisasi dan ketatalaksanaan terhadap seluruh unsur di rumah sakit yang meliputi: penyusunan program dan laporan, ketatalaksanaan, kepegawaian, kerumah tanggaan, catatan medik serta memberikan layanan administrasi kepada Direktur dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

(20)

k. Bagian Perencanaan dan Rekam Medis

Tugasnya mengelola dokumen medik yang meliputi kegiatan pencatatan, penyusunan, penyimpanan, pengelolaan data medis dan pengambilan kembali, pelaporan data medis yang dibutuhkan oleh unit kerja lain di rumah sakit atau instalasi lain diluar rumah sakit.

l. Bagian anggaran dan Perbendaharaan

Tugasnya melaksanakan pengelolaan anggaran dan perbendaharaan rumah sakit yang meliputi penyusunan anggaran perbendaharaan dan verifikasi. m. Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana

Tugasnya memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bagian sesuai dengan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah ditentukan.

n. Staf Medis Fungsional

Tugasnya melaksanakan pengelolaan dan mengkoordinasi semua kegiatan medis di rumah sakit sesuai dengan kode etik profesi dokter.

o. Instalasi

Tugasnya mengatur, melaksanakan dan mengoperasikan kegiatan sesuai dengan tugas dalam instalasi tersebut.

(21)

D. Tugas dan Fungsi Dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Adapun tugas dan fungsi dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Tugas pokok RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Tugas pokok RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah sebagai rumah sakit umum untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang meliputi upaya penyembuhan penderita, pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa, disamping upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan serta penyediaan fasilitas pendidikan, penataran, penelitian dan latihan bagi Dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya seperti perawat .

2. Fungsi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok RSUD Dr. Moewardi Surakarta mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengurusan tata usaha Rumah Sakit b. Sebagai upaya pelayanan medik c. Sebagai upaya rehabilitasi medik

d. Sebagai pencegahan penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan e. Membantu dan melaksanakan sistem rujukan pada Rumah Sakit

f. Sebagai tempat penelitian dan melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan.

Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut maka telah ditetapkan visi dan misi dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta yaitu :

(22)

a. Visi

Untuk mewujudkan rumah sakit pendidikan sebagai unit penyelenggara pelayanan kesehatan dan tempat pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu dan mampu berkompetisi dengan rumah sakit lainnya baik dalam tingkat wilayah maupun nasional serta mampu melaksanakan pendidikan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Misi

1. Melaksanakan tugas kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menghormati dan memperlakukan penderita sebagai manusia yang seutuhnya dengan tidak dipengaruhi oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, adat istiadat, perbedaan kelamin, politik, kepartaian serta derajat kedudukan manusia.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Melaksanakan pendidikan tenaga kesehatan yang mampu menghadapi tantangan masa depan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Adapun rencana pengembangan ke depan RSUD Dr. Moewardi Surakarta yaitu untuk melaksanakan pengembangan rumah sakit sesuai dengan rencana induk yaitu untuk mencapai jumlah kapasitas RSUD Dr. Moewardi yang akan direncanakan 710 TT. Prestasi atau penghargaan yang pernah diperoleh RSUD Dr. Moewardi adalah :

(23)

1. Rumah sakit sayang ibu 1977 2. Rumah sakit sayang bayi

3. Akreditasi penuh 1977 – 2000 untuk 5 pelayanan 4. Rumah sakit terbaik untuk Jawa Tengah

5. Akreditasi penuh 2000 – 2003 untuk 12 pelayanan

6. Rumah sakit berpenampilan terbaik Jawa Tengah tahun 2000 7. Anugerah citra pelayanan prima dari Menpan tahun 2001

E. Fasilitas yang Diberikan RSUD Dr. Moewardi Surakarta 1. Fasilitas Pelayanan Medis

a. Rawat jalan

- Rawat jalan paviliun cendana: buka hari Senin – Sabtu. dilayani oleh dokter spesialis yang dipilih oleh pasien dengan pelayanan yang lebih pribadi.

- Rawat jalan Reguler: buka Senin – Sabtu dengan 15 poliklinik spesialis.

b. Rawat Darurat

- Buka 24 jam yang didukung dengan tenaga – tenaga yang profesional dan terampil di bidangnya. dilengkapi dengan ruang bedah Minor dan Mayor.

c. Rawat Inap Kelas Perawatan

(24)

- Paviliun cendana yang terdiri dari kelas utama VIP B. VIP A.dan VVIP

2. Fasilitas Peralatan Modern Kedokteran yang Dimiliki Oleh Rumah Sakit. 3. Fasilitas ruang perawatan

4. Fasilitas Penunjang Medis a. Laboratorium b. Farmasi c. Gizi d. Sanitasi Lingkungan e. Radiologi F. Perumusan Masalah

Suatu perusahaan / organisasi profit maupun non profit oriented pada umumnya akan menyusun sebuah rencana yang akan digunakan oleh perusahaan / organisasi tersebut sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Yang dimaksud dengan rencana adalah penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang (Munandar, 1986 : 2). Salah satu bentuk rencana adalah anggaran, karena anggaran juga merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang yang dinyatakan dalam unit moneter. Adapun manfaat anggaran adalah terdapatnya perencanaan terpadu dalam perusahaan, terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapatnya alat koordinasi dalam

(25)

perusahaan, terdapatnya alat pengawasan yang baik dalam perusahaan dan terdapatnya evaluasi kegiatan perusahaan. (Ahyari, 1994 : 5).

Untuk mengetahui arah perkembangan/pertumbuhan usahanya, suatu perusahaan baik itu perusahaan yang bersifat profit ataupun nonprofit akan mengadakan suatu analisis terhadap laporan keuangan yang telah dibuatnya. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan tekhnik yang bermacam-macam misalnya, analisis ratio, analisis perbandingan, analisis varians dan lain-lain tergantung dari jenis laporan keuangan yang dibuat.

Demikian halnya dengan RSDM sebagai salah satu unit perusahaan jasa selain menyusun sebuah anggaran sebelum melaksanakan kegiatan pelayanannya juga melakukan berbagai analisis untuk menilai perkembangan usahanya. Motivasi penulis memilih RSDM sebagai obyek penelitian adalah karena RSDM adalah satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah provinsi yang ada di Surakarta yang sampai saat ini masih bersifat non profit motif. Dalam penelitian ini penulis hanya akan memfokuskan pada penerimaan pelayanannya saja, alasannya adalah karena dalam rangka meningkatkan kemandirian rumah sakit salah satu upaya yang dilakukan oleh RSDM adalah dengan mengoptimalkan penerimaan pelayanannya, dan dengan melihat pada penerimaannya merupakan salah satu cara yang digunakan oleh RSDM dalam menilai kenerja manajemen dan keuangannya.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis varians terhadap pelaksanaan anggaran penerimaan RSDM untuk mengetahui apakah target penerimaan yang dibuat oleh RSDM sudah tercapai atau belum serta mencari

(26)

penyebab penyimpangan yang sering terjadi dari pelaksanaan anggaran tersebut. Selain itu penulis juga akan menganalisis pertumbuhan penerimaan RSDM dari tahun-ketahun apakah mengalami peningkatan ataukah semakin menurun dengan menggunakan analisis perbandingan (ratio pertumbuhan). Kedua analisis tersebut digunakan oleh penulis untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

“ Bagaimana kondisi keuangan RSDM jika ditinjau dari penerimaanya dari tahun-ketahun apakah semakin baik ataukah semakin menurun ?”

(27)

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Anggaran Perusahaan

Semakin kompleksnya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran perusahaan adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun oleh perusahaan, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut anggaran. Anggaran perusahaan mempunyai definisi yang beraneka ragam namun apabila diamati dengan teliti masing – masing definisi tersebut akan mempunyai pengertian yang sama atau hampir sama.

Menurut Ahyari (1994: 8) “anggaran perusahaan merupakan perencanaan formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter)”. Munandar (1986: 1) juga memiliki definisi tersendiri tentang anggaran yaitu “suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”. Demikian halnya dengan Supriyono (1999: 340) juga memiliki definisi tersendiri tentang anggaran yaitu “suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana sumber – sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun”.

(28)

Dari beberapa definisi di atas dapat dilihat bahwa suatu anggaran secara garis besar mempunyai unsur – unsur sebagai berikut:

a. Rencana, adalah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran juga merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan – kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian – bagian yang ada dalam perusahaan. c. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan

pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah rupiah.

d. Jangka waktu tertentu yang akan datang, menunjukkan bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

B. Manfaat Anggaran

- Terdapatnya Perencanaan Terpadu

Dengan mempergunakan anggaran perusahaan akan dapat menyusun perencanaan seluruh kegiatan secara terpadu, karena dengan mempergunakan anggaran berarti seluruh kegiatan dalam perusahaan akan “disentuh “ oleh anggaran perusahaan.

(29)

- Terdapatnya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan

Dengan adanya anggaran perusahaan, maka kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih pasti, karena dapat mendasarkan diri pada anggaran yang telah ada.

- Terdapatnya Alat Koordinasi Dalam Perusahaan

Pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan anggaran sebagai pedoman berarti melakukan kegiatan perusahaan tersebut dibawah koordinasi yang baik.

- Terdapatnya Alat Pengawasan Yang Baik

Anggaran disamping berfungsi sebagai alat perencana juga dapat mempunyai fungsi ganda sebagai alat pengawasan pelaksanaan kegiatan perusahaan. - Terdapatnya Evaluasi Kegiatan Perusahaan

Perusahaan yang mempunyai anggaran untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya akan dapat melaksanakan evaluasi rutin setiap selesai melaksanakan kegiatan tersebut.

C. Kelemahan Anggaran

• Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

• Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap.

(30)

• Bagi pihak yang merasa dipaksa melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak akan efektif.

D. Penggolongan Anggaran 1. Menurut Dasar Penyusunan

a. Anggaran Variabel

Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat – tingkat aktivitas yang berbeda. Misalnya anggaran penjualan disusun berkisar antara 500 unit sampai 1000 unit. Anggaran ini sering disebut juga anggaran fleksible.

b. Anggaran Tetap

Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Misalnya penjualan direncanakan 1000 unit. Anggaran tetap sering disebut juga anggaran statis.

2. Menurut Cara Penyusunan Anggaran a. Anggaran Periodik

Anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periode satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

(31)

b. Anggaran Kontinue

Anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Menurut Jangka Waktu Anggaran

a. Anggaran Strategis ( Strategical Budget )

Anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun .

b. Anggaran Taktis ( Tactical Budget )

Anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun .

4. Menurut Bidangnya a. Anggaran operasional

Anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi – laba. b. Anggaran Keuangan

Anggaran untuk menyusun anggaran neraca. 5. Menurut Kemampuan Menyusun

a. Anggaran Komprehensif

Yaitu rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

(32)

b. Anggaran Partial

Yaitu anggaran yang disusun tidak secara lengkap.anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

6. Menurut Fungsinya

a. Appropriation Budget

Adalah anggaran yang diperuntukan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Misalnya anggaran untuk penelitian.

b. Performance Budget

Adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya / beban yang dikeluarkan oleh masing – masing aktivitas tidak melampaui batas

E. Anggaran Penerimaan

Anggaran penerimaan adalah target minimal berdasarkan potensi riil yang harus dicapai untuk setiap sumber pendapatan ( SK Gubernur Jawa Tengah No 105 Tahun 2002: 2). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran penerimaan RSDM adalah target minimal berdasarkan potensi riil yang harus dicapai untuk setiap sumber pendapatan yang ada pada RSDM.

Salah satu cara yang digunakan oleh RSDM dalam menilai kinerja perusahaannya adalah berdasarkan pencapaian target penerimaan yang telah dibuat, jika target penerimaan yang telah dibuat tersebut tidak tercapai, menunjukkan bahwa kinerja RSDM kurang baik. Adapun yang dimaksud

(33)

dengan kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. (Erich A.H, 1996: 67) dan yang dimaksud dengan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan

sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2000: 419). Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi

karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.

Metode yang digunakan oleh RSDM dalam menyusun anggarannya adalah incremental, yaitu dengan mendasarkan pada realisasi yang terjadi pada tahun yang lalu kemudian digunakan untuk menentukan kebijakan penerimaan tahun yang akan datang apakah persentasenya akan dinaikkan atau akan diturunkan. RSDM tetap konsisten menggunakan metode ini karena hal tersebut memang sudah merupakan ketetapan dari Pemda Propinsi.

Tolak ukur yang digunakan oleh RSDM untuk menentukan apakah anggaran penerimaan akan dinaikkan atau diturunkan adalah:

1. Adanya penambahan pasien kunjungan rawat jalan maupun rawat inap. 2. Adanya perubahan tarif / penerapan tarif baru.

Adapun proses penyusunan anggaran pada RSDM secara garis besar adalah sebagai berikut:

(34)

User/ penanggung jawab kegiatan pada triwulan ke tiga pada tahun berjalan mengajukan perencanaan kegiatan untuk tahun kedepan kepada Direksi melalui Wadir Umum dan Keuangan. Oleh Wadir Umum dan Keuangan rencana tersebut diteruskan ke panitia anggaran lewat kepala bagian perencanaan Rumah sakit untuk dibahas bersama dan menentukan besaran anggaran dan daftar skala prioritas (DSP) serta menyusun program untuk Rumah sakit kedepan. Besaran anggaran dan DSP dimasukkan dalam dokumen RASK (Rencana Anggaran Satuan Kerja) rumah sakit. RASK rumah sakit tersebut kemudian diajukan ke pemerintah propinsi lewat Biro Keuangan SETDA (Sekretariat Daerah). Bersama - sama eksekutif dan legislatif RASK tersebut dibahas dan apabila semua pihak setuju kemudian ditetapkan sebagai DASK (Dokumen Anggaran Satuan Kerja).

F. Analisis Varians Anggaran

Penyimpangan dari rencana memperlihatkan bidang tanggung jawab yang memerlukan penelitian dan tindakan segera oleh pihak yang bersangkutan. Tindakan tersebut dapat berupa koreksi, saran dan revisi. Penyimpangan yang menguntungkan memerlukan penelitian, demikian halnya dengan penyimpangan yang merugikan.

Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya suatu penyimpangan/varians (Welsch et all, 2000: 498). Salah satu jumlah diperlakukan sebagai dasar, standar, atau titik pedoman. Analisis varians

(35)

mempunyai aplikasi yang luas dalam pelaporan keuangan. Sering diaplikasikan dalam situasi sebagai berikut:

a. Penyelidikan varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya dianggap sebagai dasar.

b. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar. Biaya standar digunakan sebagai dasar.

c. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau

dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba. Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar.

G. Analisis Realisasi terhadap Anggaran Penerimaan RSDM

Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan anggaran penerimaan RSDM, dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasinya. Apakah anggaran / target penerimaan yang dibuat sudah tercapai atau belum. Apabila realisasi penerimaan yang terjadi lebih besar dari anggaran, itu berarti bahwa target yang dibuat telah tercapai (terjadi penyimpangan yang bersifat menguntungkan (favorable)). Namun apabila realisasi penerimaan yang terjadi lebih kecil dari anggaran yang telah dibuat, hal itu berarti bahwa target tidak tercapai (terjadi penyimpangan yang bersifat merugikan ( unfavorable )). Dari pembandingan ini juga dapat diketahui faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut.

(36)

Rumus untuk menghitung persentase penyimpangan yang terjadi (Welsch, et all 2000: 485) adalah:

Realisasi - Anggaran

X 100 % Anggaran

Berikut ini adalah daftar anggaran penerimaan dan realisasi penerimaan RSDM dari tahun anggaran 1999/2000 – 2002.

Tabel 2.1

PENERIMAAN PELAYANAN RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

T.A 1999/2000 - 2002

Selisih Tahun Anggaran Realisasi

Jumlah Persentase Ket.

1999/2000 2000 2001 2002 Rp 11.000.000.000 Rp 10.600.000.000 Rp 19.500.000.000 Rp 22.500.000.000 Rp 10.839.680.810 Rp 10.714.325.267 Rp 19.632.440.321 Rp 23.627.815.615 (Rp 160.319.190) Rp 114.325.267 Rp 132.440.321 Rp 1.127.815.645 1,46 % 1,07 % 0,68 % 5,01 % Unfavorable Favorable Favorable Favorable

Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

Dari tabel anggaran penerimaan dan realisasi penerimaan RSDM di atas dapat dilihat bahwa anggaran dan realisasi penerimaan pada tahun 2000 mengalami penurunan, dan naik kembali pada tahun berikutnya. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2000 terjadi perubahan kebijakan tahun anggaran, yaitu dari tahun anggaran yang biasanya berakhir pada bulan Maret berubah menjadi tahun takwin yang berakhir pada bulan Desember. Sehingga pada tahun 2000 dalam satu tahun anggaran hanya ada sembilan bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Desember yang mengakibatkan anggaran untuk tahun 2000 diturunkan untuk menyesuaikan dengan perubahan tahun tersebut dan

(37)

penerimaan yang diterima juga hanya berasal dari penerimaan selama sembilan bulan .

Penerimaan tahunan Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta terdiri dari beberapa komponen yaitu komponen obat - obatan, laboratorium, akomodasi, tindakan medik, rehab medik, radiologi, jasa karcis, visite, askes , lain - lain dan kartu sehat. Khusus untuk komponen kartu sehat hanya ada pada tahun anggaran 1999/2000, untuk tahun anggaran selanjutnya penerimaan kartu sehat masuk pada anggaran penerimaan rutin dan tidak dikelompokkan tersendiri.

Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisis antara anggaran penerimaan dengan realisasinya dari tiap komponen dan mencari berapa besar penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebab penyimpangan tersebut dengan menggunakan analisis varians.

1. Obat-obatan

Tabel 2.2

DATA PEMAKAIAN OBAT RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002

Tahun Anggaran Realisasi

1999/2000 2000 2001 2002 3.451.000.000 4.289.074.700 5.850.000.000 7.644.000.000 3.600.304.475 3.208.021.394 6.133.808.942 7.855.689.147 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

Dalam analisis terhadap komponen obat – obatan penulis tidak dapat menggunakan analisis varians, karena adanya keterbatasan data. RSDM tidak

(38)

membuat laporan anggaran dan realisasi kuantitas jumlah obat yang akan di jual. Tolak ukur RSDM dalam menyusun anggaran penerimaan obatnya adalah selain berdasarkan realisasi penerimaan tahun yang lalu dan peningkatan jumlah pasien juga berdasarkan. Disini penulis hanya akan menghitung pencapaian target penerimaan obat saja dari tahun ke tahun apakah target yang dibuat sudah tercapai ataukah belum.

a. T. A 1999/200

Persentase penyimpangan : 3.600.304.475 – 3.451.000.000

X 100 % = 4,33% F

3.451.000.000

Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 149.304.475 untuk penjualan/pemakaian obat T.A 1999/2000 atau berada sekitar 4,33% di atas target. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun anggaran 1999/2000 target penerimaan rumah sakit dari pemakaian/ penjualan obat telah tercapai bahkan berada di atas target.

b. T.A 2000

Persentase penyimpangan : 3.208.021.394 – 4.289.074.700

X 100 % = 25,20% UF

(39)

Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 1.081.053.306 untuk penjualan / pemakaian obat pada tahun ini atau sekitar 25,20% di bawah target yang berarti bahwa target penerimaan dari pemakaian obat pada tahun anggaran 2000 tidak tercapai. Hal ini disebabkan oleh adanya penetapan target yang terlalu tinggi untuk T. A 2000 yang hanya 9 bulan. c. T. A 2001

Persentase penyimpangan : 6.133.808.942 – 5.850.000.000

X 100 % = 4,85% F

5.850.000.000

Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 283.808.942 atau sekitar 4,85% di atas target yang berarti bahwa target penerimaan dari penjualan obat tahun anggaran 2001 dapat dicapai oleh RSDM.

d. T. A 2002

Persentase penyimpangan : 7.855.689.147 – 7.644.000.000

X 100 % = 2,76% F

7.644.000.000

Analisis :

Terdapat Varians yang menguntungkan sebesar Rp 211.689.147 atau sekitar 2,76% di atas target, yang berarti bahwa target penerimaan dari penjualan/pemakaian obat yan telah ditetapkan RSDM pada tahun anggaran 2002 telah tercapai bahkan berada di atas target.

(40)

2. Laboratorium

Tabel 2.3

HASIL KEGIATAN LABORATORIUM RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Jumlah Pemeriksaan Penerimaan Jumlah Pemeriksaan Penerimaan 1999/2000 2000 2001 2002 286.515 349.453 383.043 441.286 854.000.000 779.256.800 1.631.000.000 1.879.000.000 317.675 338.775 360.415 458.699 880.291.115 899.796.149 1.534.947.333 1.953.144.144 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

a. T. A 1999/200 Persentase penyimpangan : 880.291.115 – 854.000.000 X 100 % = 3,08% F 854.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 854.000.000 : 286.515 = Rp 2.980 2) Realisasi Rp 880.291.115 : 317.675 = Rp 2.771

Varians Volume/Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (317.675 - 286.515) x Rp 2.980 = Rp 92.854.800 F Varians Harga = ( VR - HA) X VR = (Rp 2.771 - Rp 2.980) x 317.675 = (Rp 66.394.075) UF Rp 26.462.725 F

(41)

Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 26.462.725 pada penerimaan laboratorium atau sekitar 3,08% di atas target. Jumlah pemeriksaan menunjukkan varians yang bersifat menguntungkan sedangkan untuk harga rata-rata menunjukkan varians yang bersifat merugikan. Hal tersebut karena banyaknya pasien yang memanfaatkan program kartu sehat .

b. T. A 2000 Persentase penyimpangan : 899.796.149 – 779.256.800 X 100 % = 15,47% F 779.256.800 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 779.256.800 : 349.453 = Rp 2.229 2) Realisasi Rp 899.796.149 : 338.775 = Rp 2.656 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (338.775 - 349.453) x Rp 2.229 = (Rp 23.801.262) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 2.656 - Rp 2.229) x 338.775 = Rp 144.656.925 F Rp 120.855.663 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 120.855.663 pada penerimaan laboratorium T. A 2000 atau sekitar 15,47% di atas target. Jumlah pemeriksaan menunjukkan varians yang merugikan, namun

(42)

semua itu dapat diimbangi oleh harga rata-rata yang menunjukkan varians yang mengutungkan. Karena pada tahun ini tidak ada perubahan tarif, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh semakin menurunnya pasien yang cara pembayarannya gratis ( KS ).

c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 1.534.947.333 – 1.631.000.000 X 100 % = 5,89% UF 1.631.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.631.000.000 : 383.043 = Rp 4.258 2) Realisasi Rp 1.534.947.333 : 360.415 = Rp 4.259

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (360.415 - 383.043) x Rp 4.258 = (Rp 96.350.024) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 4.259 - Rp 4.258) x 360.415 = Rp 360.415 F (Rp 95.989.609) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 95.989.609 pada penerimaan laboratorium T. A 2001 atau sekitar 5,89% di bawah target. Hal ini disebabkan oleh volume pemeriksaan yang masih berada dibawah target.

(43)

d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 1.953.144.144 – 1.879.000.000 X 100 % = 3,94% F 1.879.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.879.000.000 : 441.286 = Rp 4.258 2) Realisasi Rp 1.953.144.144 : 458.699 = Rp 4.258

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (458.699 - 441.286) x Rp 4.258 = Rp 74.144.554 F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 4.258 - Rp 4.258) x 458.699 = Rp 0 Rp 74.144.554 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 74.144.554 pada penerimaan laboratorium T. A 2002 atau sekitar 3,94% di atas target. Hal ini disebabkan oleh volume pemeriksaan yang meningkat berada di atas target. Jika dilihat dari harga rata-rata, tampak bahwa tidak ada perubahan, hal ini karena pada tahun ini pasien dengan cara pembayaran gratis ( KS ) kembali meningkat drastis setelah tahun 2001 sempat menurun.

(44)

3. Akomodasi

Tabel 2.4

DATA PENERIMAAN AKOMODASI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun HP Jumlah HP Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 111.282 130.989 119.244 113.142 Rp 1.112.000.000 Rp 1.622.321.000 Rp 1.929.000.000 Rp 2.309.000.000 119.081 109.333 102.856 107.731 Rp 1.200.252.775 Rp 1.489.908.780 Rp 2.184.901.775 Rp 2.440.366.950 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 1.200.252.775 – 1.112.000.000 X 100 % = 7,94% F 1.112.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.112.000.000 : 111.282 = Rp 9.993 2) Realisasi Rp 1.200.252.775 : 119.081 = Rp 10.079 Varians Hari Perawatan

= (HPR - HPA) x HA = (119.081 - 111.282) x Rp 9.993 = Rp 77.935.407 F Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 10.079 - Rp 9.993) x 119.081 = Rp 10.240.966 F Rp 88.176.373 F

(45)

Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan pada penerimaan akomodasi sebesar Rp 88.176.373 atau sekitar 7,94% di atas target. Varians ini disebabkan oleh hari perawatan yang berada di atas target dan harga rata-rata juga berada di atas target. Varians harga tampak tidak terlalu tinggi karena kebanyakan jumlah pasien adalah dari kelas III A, III B yang tarif per harinya rendah.

b. T. A 2000 Persentase penyimpangan : 1.489.908.780 – 1.622.321.100 X 100 % = 8,16% UF 1.622.321.100 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.622.321.100 : 130.989 = Rp 12.385 2) Realisasi Rp 1.489.908.780 : 109.333 = Rp 13.627 Varians Hari Perawatan

= (HPR - HPA) x HA = (109.333 - 130.989) x Rp 12.385 =( Rp 268.209.560) UF Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 13.627 - Rp 12.385) x 109.333 = Rp 135.791.586 F (Rp 132.417.974) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 132.417.974 atau sekitar 8,16% di bawah target. Penyebabnya adalah terjadi penurunan hari perawatan atau berada di bawah target. Dilihat dari harga

(46)

tampak adanya varians yang menguntungkan karena semakin meningkatnya jumlah hunian / pasien di kelas atas, namun semua itu tidak dapat mengimbangi kekurangan akibat menurunnya hari perawatan. c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 2.184.901.775 – 1.929.000.000 X 100 % = 13,26% F 1.929.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.929.000.000 : 119.244 = Rp 16.177 2) Realisasi Rp 2.184.901.775 : 102.856 = Rp 21.242 Varians Hari Perawatan

= (HPR - HPA) x HA = (102.856 - 119.244) x Rp 16.177 = ( Rp 265.108.676) UF Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 21.242 - Rp 16.177) x 102.856 = Rp 520.965.640 F Rp 255.856.964 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 255.856.964 atau sekitar 13,26% di atas target. Penyebabnya adalah karena adanya peningkatan pada harga rata - rata akibat semakin meningkatnya jumlah pasien rawat inap dan semakin meningkatnya jumlah hunian pada kelas utama.

(47)

d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 2.440.366.950 – 2.309.000.000 X 100 % = 5,68% F 2.309.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 2.309.000.000 : 113.142 =Rp 20.407 2) Realisasi Rp 2.440.366.950 : 107.731 =Rp 22.652

Varians Hari Perawatan = (HPR - HPA) x HA = (107.731 - 113.142) x Rp 20.407 = ( Rp 110.422.277) UF Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 22.652 - Rp 20.407) x 107.731 = Rp 241.856.095 F Rp 131.433.818 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan Rp 131.433.818 pada penerimaan akomodasi atau sekitar 5,68% di atas target. Walaupun dilihat dari hari perawatan tampak varians yang tidak menguntungkan karena hari perawatan yang berada di bawah target namun, jika dilihat dari harga tampak varians yang menguntungkan karena harga rata-rata berada di atas target. Hal ini dikarenakan para tahun anggaran ini, mulai bulan Juli ada uji coba penerapan tarif untuk Cendana kelas utama, VIP B, VIP A dan VVIP menurut Keputusan Direktur No. 188.4/022/2002 tanggal 1 Juni 2000.

(48)

4. Tindakan Medik

Tabel 2.5

DATA PENERIMAAN TINDAKAN MEDIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Volume Tindakan Jumlah Volume Tindakan Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 7.893 11.450 24.739 24.345 Rp 2.496.386.000 Rp 2.197.208.715 Rp 6.917.000.000 Rp 6.844.000.000 13.131 13.638 23.279 23.181 Rp 2.545.560.825 Rp 3.725.330.106 Rp 6.448.309.390 Rp 6.564.927.090 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 2.545.560.825 – 2.496.386.000 X 100 % = 1,97% F 2.496.386.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 2.496.386.000 : 7.893 = Rp 316.278 2) Realisasi Rp 2.545.560.825 : 13.131 = Rp 193.859

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (13.131- 7.893) x Rp 316.278 = Rp 1.656.664.164 F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 193.858 - Rp 316.278) x 13.131 =( Rp 1.607.497.020) UF Rp 49.167.144 F

(49)

Analisis :

Terdapat varians yang mengutungkan sebesar Rp 49.167.144 pada penerimaan tindakan medik atau sekitar 1,97% di atas target. Walaupun terjadi varians harga yang tidak menguntungkan, namun dapat diimbangi oleh varians volume yang mengutungkan karena volume pemeriksaan berada di atas target. Yang menyebabkan terjadi varians harga yang tidak menguntungkan adalah tingginya pasien rawat jalan yang cara pembayarannya gratis atau memanfaatkan program kartu sehat.

b. T.A 2000 Persentase penyimpangan : 3.725.330.106 – 2.197.208.715 X 100 % = 69,55% F 2.197.208.715 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 2.197.208.715 : 11.450 = Rp 191.896 2) Realisasi Rp 3.725.330.106 : 13.638 = Rp 273.158 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (13.638- 11.450) x Rp 191.896 = Rp 419.868.448 F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 273.158 - Rp 191.896) x 13.638 = Rp 1.108.251.156 F Rp 1.528.119.604 F

(50)

Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 1.528.119.604 atau sekitar 69,55% di atas target. Dari perhitungan di atas tampak baik volume maupun harga menunjukkan varians yang menguntungkan. Volume tindakan mengalami varians yang menguntungkan karena jumlah pemeriksaan tahun ini berada di atas target, demikian juga dengan harga mengalami varians yang menguntungkan karena pasien KS semakin menurun. c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 6.448.309.390 – 6.917.000.000 X 100 % = 6,78% UF 6.917.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 6.917.000.000 : 24.739 = Rp 279.599 2) Realisasi Rp 6.448.309.390 : 23.279 = Rp 277.001

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (23.279 - 24.739) x Rp 279.599 = ( Rp 408.214.540) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 280.438 - Rp 295.768) x 23.279 = (Rp 60.478.842) UF (Rp 468.693.382) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 468.693.382 atau sekitar 6,78% di bawah target. Hal ini terjadi karena jumlah tindakan

(51)

dan harga rata - rata tahun ini ada di bawah target akibat semakin menurunnya jumlah pasien rawat jalan.

d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 6.564.927.090 – 6.844.000.000 X 100 % = 4,07% UF 6.844.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 6.844.000.000 : 24.345 = Rp 281.125 2) Realisasi Rp 6.564.927.090 : 23.181 = Rp 283.203 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (23.279 - 24.739) x Rp 281.125 =( Rp 327.229.500) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 283.203 - Rp 281.125) x 23.181 = Rp 48.170.118 F ( Rp 279.059.382) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 279.059.382 atau sekitar 4,07% di bawah target. Hal ini terjadi karena volume tindakan medik yang semakin menurun / berada di bawah target akibat semakin menurunnya jumlah pasien rawat jalan.

(52)

5. Rehab Medik

Tabel 2.6

DATA PENERIMAAN REHAB MEDIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Volume Tindakan Jumlah Volume Tindakan Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 25.029 36.396 35.323 39.254 Rp 36.000.000 Rp 16.380.560 Rp 58.000.000 Rp 66.000.000 33.087 26.341 33.121 33.654 Rp 28.981.920 Rp 27.187.375 Rp 84.143.725 Rp 55.016.175 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 28.981.921 – 36.000.000 X 100 % = 19,49% UF 36.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 36.000.000 : 25.029 = Rp 1.438 2) Realisasi Rp 28.981.921 : 33.087 = Rp 876 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (33.087 - 25.029) x Rp 1.438 = Rp 11.587.404 F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 876 - Rp 1.438) x 33.087 = ( Rp 18.594.984) UF ( Rp 7.007.490) UF

(53)

Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 7.007.490 atau sekitar 19,49% di bawah target. Disebabkan oleh harga realisasi yang berada di bawah anggaran akibat adanya program kartu sehat sehingga banyak pasien yang cara pembayarannya gratis.

b. T. A 2000 Persentase penyimpangan : 27.187.375 – 16.380.560 X 100 % = 65,97% F 16.380.560 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 16.380.560 : 36.396 = Rp 450 2) Realisasi Rp 27.187.375 : 26.341 = Rp 1.032 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (26.341 - 36.396) x Rp 450 = (Rp 4.524.750) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 1.032 - Rp 450) x 26.341 = Rp 15.330.462 F Rp 10.805.712 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan Rp 10.805.712 atau sekitar 65,97% di atas target disebabkan oleh harga realisasi yang jauh berada diatas target dan bisa mengimbangi kurangnya volume pemeriksaan.

(54)

c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 84.143.725 – 58.000.000 X 100 % = 45,07% F 58.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 58.000.000 : 35.323 = Rp 1.642 2) Realisasi Rp 84.143.725 : 33.121 = Rp 2.540 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (33.121 - 35.323) x Rp 1.642 = (Rp 3.615.684) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 2.540 - Rp 1.642) x 33.121 = Rp 29.742.658 F Rp 26.126.974 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan Rp 26.126.974 atau sekitar 45,07% di atas target. Di sebabkan oleh harga realisasi yang juga jauh di atas target sehingga dapat menutup kekurangan akibat kurangnya volume kunjungan. d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 55.016.175 – 66.000.000 X 100 % = 16,64% UF 66.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 66.000.000 : 39.254 = Rp 1.681 2) Realisasi Rp 55.016.175 : 33.654 = Rp 1.635

(55)

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (33.654 - 39.254) x Rp 1.681 = (Rp 9.413.600) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 1.635 - Rp 1.681) x 33.654 = ( Rp 1.548.084) UF ( Rp 10.961.684) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 10.961.684 atau sekitar 16,64% karena baik volume dan harga berada di bawah target akibat semakin menurunnya jumlah pasien kunjungan.

6. Radiologi

Tabel 2.7

DATA PENERIMAAN RADIOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Volume Tindakan Jumlah Volume Tindakan Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 25.198 32.229 32.229 28.778 Rp 473.000.000 Rp 473.040.000 Rp 867.000.000 Rp 1.025.000.000 29.290 27.711 28.324 29.459 Rp 481.545.095 Rp 475.641.900 Rp 716.411.785 Rp 1.048.677.500 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

(56)

a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 481.545.095 – 473.000.000 X 100 % = 1,80% F 473.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 473.000.000 : 25.198 = Rp 18.771 2) Realisasi Rp 481.545.095 : 29.290 = Rp 16.440 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (VR - VA) x HA = (29.290 - 25.198) x Rp 18.771 = Rp 76.810.932 F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 16.440 - Rp 18.771) x 29.290 = ( Rp 68.274.990) UF Rp 8.535.942 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 8.534.942. Hal ini disebabkan oleh volume pemeriksaan yang berada di atas target. Walaupun harga menunjukkan varians yang tidak menguntungkan karena harga rata-rata berada di bawah target, namun semua itu dapat ditutup dengan adanya varians volume yang menguntungkan. Harga ada di bawah target karena masih banyaknya pasien yang cara pembayarannya gratis ( pasien KS)

b. T. A 2000

(57)

X 100 % = 0,55% F 473.040.000

Harga rata-rata

1) Anggaran Rp 473.040.000 : 32.229 = Rp 14.677 2) Realisasi Rp 475.641.900 : 27.711 = Rp 17.164

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (27.711 - 32.229) x Rp 14.677 = (Rp 66.310.686) UF Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 17.164 - Rp 14.677) x 27.711 = Rp 68.917.257 F Rp 2.606.571 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 2.606.571 atau sekitar 0,55% di atas target. Hal ini disebabkan oleh harga rata - rata yang berada di atas target karena semakin menurunnya pasien KS (gratis). Volume pemeriksaan berada di bawah target karena adanya penetapan target yang terlalu tinggi untuk tahun anggaran 2000 yang hanya sembilan bulan. c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 716.411.785 - 867.000.000 X 100 % = 17,37% UF 867.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 867.000.000 : 32.229 = Rp 26.901 2) Realisasi Rp 716.411.785 : 28.324 = Rp 25.293

(58)

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA = (28.324 - 32.229) x Rp 26.901 = ( Rp 105.048.405) F Varians Harga = ( HR - HA) X VR = (Rp 25.293 - Rp 26.901) x 28.324 = ( Rp 45.544.992) UF ( Rp 150.593.397) UF Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 150.593.397 atau sekitar 17,37% di bawah target yang disebabkan oleh harga dan volume yang berada dibawah target. Hal tersebut menunjukkan semakin menurunnya jumlah kunjungan pasien yang membutuhkan jasa bidang radiologi. d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 795.993.500 – 778.000.000 X 100 % = 2,31% F 778.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 778.000.000 : 28.778 = Rp 27.034 2) Realisasi Rp 795.993.500 : 29.459 = Rp 27.020

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (VR - VA) x HA

= (29.459 - 28.778) x Rp 27.034 = Rp 18.410.154 F Varians Harga

= ( HR - HA) X VR

(59)

Rp 17.997.728 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 18.822.580 atau sekitar2,31% di atas target yang disebabkan oleh volume pemeriksaan yang berada di atas target sehingga menghasilkan varians yang menguntungkan. Harga rata - rata berad di bawah target karena adanya peningkatan jumlah pasien KS.

7. Jasa Karcis

Tabel 2.8

DATA PENERIMAAN JASA KARCIS RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Jumlah Pasien Jumlah Jumlah Pasien Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 111.079 149.978 145.728 148.403 Rp 149.000.000 Rp 354.664.800 Rp 170.000.000 Rp 186.000.000 136.395 130.139 125.192 115.215 Rp 169.276.050 Rp 159.250.500 Rp 151.514.000 Rp 180.462.565 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 169.276.050 – 149.000.000 X 100 % = 13,608% F 149.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 149.000.000 : 111.079 = Rp 1.341

(60)

2) Realisasi Rp 169.276.050 : 136.395 = Rp 1.241 Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan

= (PR - PA) x HA = (136.395 - 111.079) x Rp 1.341 = Rp 33.948.756 F Varians Harga = ( HR - HA) X PR = (Rp 1.241 - Rp 1.341) x 136.395 = ( Rp 13.639.500) UF Rp 20.309.256 F Analisis :

Terdapat varians yang menguntungkan sebesar Rp 20.309.256 atau sekitar 13,608% di atas target. Hal ini disebabkan oleh jumlah pasien mengalami peningkatan atau berada di atas target. Harga rata - rata masih di bawah target karena pada tahun ini banyak pasien yang pembayarannya dengan menggunakan kartu sehat.

b. T. A 2000 Persentase penyimpangan : 159.250.500 – 354.664.800 X 100 % = 55.09% UF 354.664.800 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 354.664.800 : 149.978 = Rp 2365 2) Realisasi Rp 159.250.500 : 130.139 = Rp 1224

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (PR - PA) x HA

= (130.139 - 149.978) x Rp 2.365 = ( Rp 46.919.235) UF

(61)

Varians Harga

= ( HR - HA) X PR

= (Rp 1.224 - Rp 2.365) x 130.139 = ( Rp 148.488.599) UF ( Rp 195.407.834) UF Analisis :

Terjadi varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 195.407.834 atau berada sekitar 55,09% di bawah target. Hal ini terjadi karena baik jumlah pasien maupun harga berada di bawah target, yang disebabkan oleh adanya penetapan target yang terlalu tinggi pada tahun anggaran 2000 yang hanya ada sembilan bulan.

c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 151.514.000 – 170.000.000 X 100 % = 10,87% UF 170.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 170.000.000 : 145.728 = Rp 1.166 2) Realisasi Rp 151.514.000 : 125.192 = Rp 1.210

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (PR - PA) x HA = (125.192 – 145.728) x Rp 1.166 = ( Rp 23.944.976) UF Varians Harga = ( HR - HA) X PR = (Rp 1.210 - Rp 1.166) x 125.192 = Rp 5.508.448 F ( Rp 18.436.528) UF

(62)

Analisis :

Terjadi varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 18.436.528 atau berada sekitar 10,87% di bawah target. Hal ini terjadi karena jumlah pasien tidak memenuhi target.

d. T. A 2002 Persentase penyimpangan : 180.462.565 – 186.000.000 X 100 % = 2,97% UF 186.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 186.000.000 : 148.403 = Rp 1.253 2) Realisasi Rp 180.462.565 : 115.215 = Rp 1.566

Varians Volume / Jumlah Pemeriksaan = (PR - PA) x HA = (115.215 – 148.403) x Rp 1.253 = ( Rp 41.584.564) UF Varians Harga = ( HR - HA) X PR = (Rp 1.566 - Rp 1.253) x 115.215 = ( Rp 36.062.295) UF ( Rp 5.522.269) UF Analisis :

Terjadi varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 5.522.269 atau berada sekitar 2,97% di bawah target. Hal ini terjadi karena semakin menurunnya jumlah pasien sehingga target tidak tercapai.

(63)

8. Visite

Tabel 2.9

DATA PENERIMAAN VISITE RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

T.A. 1999/2000 - 2002 Anggaran Realisasi Tahun Hari Perawatan Jumlah Hari Perawatan Jumlah 1999/2000 2000 2001 2002 111.282 130.989 119.244 113.142 Rp 967.000.000 Rp 657.207.725 Rp 1.068.000.000 Rp 1.219.000.000 119.081 109.333 102.856 107.731 Rp 856.606.925 Rp 567.222.375 Rp 994.703.375 Rp 1.160.716.991 Sumber : Buku Laporan Tahunan RSDM

RSDM tidak membuat laporan tentang volume pelayanan visite, sehingga dalam analisis ini penulis tidak dapat memunculkan data volume pelayanan visite. Dalam analisis ini penulis akan menggunakan data hari perawatan, karena RSDM juga tidak menyusun laporan anggaran dan realisasi jumlah pasien rawat inap. Penulis menggunakan data hari perawatan, karena hari perawatan juga berhubungan erat dengan penerimaan visite. a. T. A 1999/2000 Persentase penyimpangan : 865.606.925 – 967.000.000 X 100 % = 10,48% UF 967.000.000 Harga rata-rata (a) Anggaran Rp 967.000.000 : 111.282 = Rp 8.689 (b) Realisasi Rp 865.606.925 : 119.081 = Rp 7.269

(64)

Varians Hari perawatan = (HPR - HPA) x HA = (119.081 - 111.282) x Rp 8.689 = Rp 67.765.511 F Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 7.269 - Rp 8.689) x 119.081 = (Rp 169.095.020) U F (Rp 101.329.509) U F Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 101.329.509 pada penerimaan visite atau sekitar 10,48% di bawah target. Yang menjadi penyebabnya adalah harga rata - rata perhari yang masih di bawah target akibat adanya program kartu sehat, sehingga banyak pasien yang cara pembayarannya gratis.

b. T. A 2000 Persentase penyimpangan : 567.222.375 – 657.207.725 X 100 % = 13,69% UF 657.207.725 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 657.207.725 : 130.989 = Rp 5.017 2) Realisasi Rp 567.222.375 : 109.333 = Rp 5.188

Varians Hari perawatan = (HPR - HPA) x HA

(65)

Varians Harga

= ( HR - HA) X HPR

= (Rp 5.188 - Rp 5.017) x 109.333 = Rp 18.695.943 F (Rp 89.952.209) U F Analisis :

Terdapat varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 89.952.209 pada penerimaan visite atau sekitar 13,69% di bawah target. Yang menjadi penyebabnya adalah harga rata - rata yang masih ada di bawah target, karena RSDM menganggarkan terlalu tinggi untuk tahun anggaran 2000 yang hanya sembilan bulan.

c. T. A 2001 Persentase penyimpangan : 994.703.375 – 1.068.000.000 X 100 % = 6,86% UF 1.068.000.000 Harga rata-rata 1) Anggaran Rp 1.068.000.000 : 119.244 = Rp 8.956 2) Realisasi Rp 994.703.375 : 102.856 = Rp 9.670

Varians Hari perawatan = (HPR - HPA) x HA = (102.856 - 119.244) x Rp 8.956 = ( Rp 146.770.928) U F Varians Harga = ( HR - HA) X HPR = (Rp 9.670 - Rp 8.956) x 102.856 = Rp 73.439.184 F (Rp 73.331.744) U F

Referensi

Dokumen terkait

HPMC merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap pelepasan dan penetrasi patch natrium diklofenak berdasarkan nilai koefisien dalam persamaan.. Berdasarkan

Tidak enzyme salahnya bukan untuk melapisi seluruh dinding rumah dengan wallpaper, karena memang terdapat beberapa jenis wallpaper baik untuk di dalam dan di luar ruangan,

Materi kajian pada mata kuliah Ekonomi Teknik mencakup pengetahuan tentang Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik dan Konsep Biaya, Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu,

tingkat kelelahan mata pada pekerja bulu mata palsu di Desa Pengadegan. Kecamatan Pengadegan

Lalu wasiat wajibah juga merupakan wasiat yang diwajibkan atas setiap muslim untuk memberi bagian dari harta peninggalan kepada anggota keluarga yang seharusnya

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara perlakuan dosis pupuk bioslurry dan jarak tanam terhadap jumlah

• Penyediaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) • Penyediaan Sarana Belajar Keaksaraan Berbasis TIK • Penataan prasarana penyelenggara

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;