1 BAB I
Pendahuluan
1.1 Sejarah Perusahaan
Hotel Kampung Sampireun mulai Beroperasi pada bulan Januari 1999 yang mana peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Bapak Marzuki Usman pada tanggal 4 September 1999.
Kampung Sampireun merupakan sebuah Resort bernuansa Perkampungan Sunda,
berada di ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut, berlokasi di Kampung
Ciparay desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat sekitar 3,5 jam menggunakan kendaraan dari Jakarta dan 1,5 jam dari Bandung, dengan luas area 3,6 hektar termasuk luas Situ Sampireun (1 Hektar) dengan 7 mata airnya
yang senantiasa mengalir melengkapi keindahan danau sampireun dengan suara gemericik airnya menambah suasana yang menenangkan. Kampung Sampireun memiliki 22 Bungalow terdiri dari 8 unit tipe Kalapalua Suite (Satu kamar tidur & teras), 4 unit tipe Kurjati Suite (Satu kamar tidur, ruang tengah, & teras), 5 unit tipe Waluran Suite (Dua kamar tidur, ruang tengah, & teras), 1 unit tipe Cikuray Suite
Khasanah sunda yang melekat di dalamnya, juga dibalut dengan keramahan senyum dari Karyawannya yang senantiasa hangat dan selalu siap membantu menjadikan Kampung Sampireun adalah tempat yang paling tepat dijadikan satu pilihan untuk tempat berlibur. Selain itu Kampung Sampireun juga memiliki fasilitas 1 bangunan
Restaurant “Seruling Bambu Restaurant”, 1 bangunan Coffee Shop “Bale Putri
Amantie” di tempat ini merupakan tempat untuk bersosialisasi antar tamu dimana,
setiap jam 4 sore hari di Bale puteri Amanti inilah tamu- tamu akan disuguhkan hidangan ringan seperti pisang goreng, Bakwan Goreng, tahu isi, kacang rebus, ubi goreng, Colenak yang terbuat dari Tape singkong yang khas dengan makanan ala sunda, dilengkapi dengan minuman Teh dan Kopi panas yang siap menghangatkan suasana sore yang beranjak dingin. 1 bangunan “Waroeng Kopi” ala kampung sebagai tempat interaksi Warga Kampung (Tamu dan Karyawan), 1 buah tradisional
Meeting Room “Kiara Payung Meeting Room” yang menampung hingga 30 orang, “Taman Sanghyang Dayu” yang dapat dipergunakan sebagai tempat Pesta Kebun,
Kolam Renang dan “Taman Sari Royal Heritage Spa” yang berdiri pada tahun 2003, Peresmian pembukaan Spa tersebut dilakukan oleh Amelia Vega, Miss Universe
2003. Serta fasilitas yang terbaru “Children Playground“ yang semakin melengkapi keceriaan putera-puteri anda saat menikmati liburan di Kampung sampireun.
3
sawah-sawah. Di salah satu sudut di bangun sebuah curug yang cantik yang dinamakan “Curug Geulis“ dalam bahasa indonesia artinya curug cantik. Sesuai dengan namanya yang cantik, Curug ini menambah keindahan dan kecantikan kolam bening yang terhampar dibawahnya dipenuhi dengan ribuan ikan mas berwarna warni yang sangat jinak yang pastinya menggoda tangan anda untuk menyentuhnya. di sekelilingnya juga masih dipertahankan kebun bambu yang menambah nuansa eksotik, sejuk dan tenang dengan suara gemerisik daun bambunya ketika tertiup angin. Pohon – pohon Pinus yang rindang dan sudut-sudut lainnya ditata dengan asri dengan tema “Tropical Gardenlust”. Dengan temperatur yang sangat sejuk antara
12C-18.C, dan konsep yang unik yaitu “Back To Nature” Kampung Sampireun
menjadi tempat favorit bagi mereka yang berbulan madu dan untuk meluangkan akhir pekan bagi pribadi-pribadi yang membutuhkan istirahat dari rutinitas sehari-hari di kota besar yang semakin penat dan membosankan juga merupakan tempat kunjungan wisata yang tepat bagi wisatawan manca Negara yang mau mencari pengalaman berbeda dan tak terlupakan .
Dengan dilengkapi Perahu untuk setiap bungalow maka tamu yang menginap dapat menikmati nuansa Situ Sampireun ditemani dengan ribuan Ikan Mas yang akan menemani ketika berperahu. Para tamu juga dapat menikmati acara “Calung”, yaitu kesenian tradisional yang dipentaskan setiap sore di atas deck utama di antara situ dan kolam bening. Dan pada malam hari para Tamu akan di “Nina Bobo-kan” oleh alunan
sambil menjajakan “Sekoteng” , minuman tradisional Sunda untuk menghangatkan tubuh.
S e r a b i……S e r a b i …. Lengkingan ini akan selalu terdengar akrab dari
Seorang penjajak Kue Serabi di pagi hari. Lengkingan yang mengajak dan mengundang para warga Kampung sampireun untuk segera membuka mata, menghirup udara segar dan siap menunggu penjajak kue serabi di teras Bungalow masing masing. Serabi sendiri adalah makanan kecil khas sunda yang terbuat dari tepung beras yang sangat lezat dengan dua rasa Asin dan Manis.
Untuk Tamu yang baru tiba akan dihidangkan “Welcome Drink” berupa “Bajigur” minuman tradisional yang terbuat dari Santan, Gula Merah dan Daun
Pandan atau “Bandrek“ yang terbuat dari gula merah dicampur dengan jahe yang menghangatkan tubuh, dihidangkan hangat, serta panganan kecil berupa Rangginang, Ranggining ( Makanan kecil khas Sunda. Setelah itu, Tamu akan diantar dari Lobby ke bungalow dengan cara yang unik yaitu dengan menggunakan Perahu atau Rakit.
5
- Floating Candle light dinner di atas rakit - Treatment SPA untuk berdua
- City Tour Garut - Buklet Bunga dan Gift
- Hiasan Kamar khas bulan madu - Dan lain sebagainya
Kampung Sampireun akan berusaha agar mereka yang berbulan madu di resort ini akan mendapatkan pengalaman terindah yang mengesankan, dan bagi keluarga atau wisatawan yang datang kami akan janjikan Beribu pengalaman yang indah dan mengesankan yang tidak akan pernah anda temukan di tempat lain selain di Kampung Sampireun.
Berkunjung ke Kampung sampireun Resort & Spa Garut bukan berarti tamu hanya cukup menikmati keindahan panorama alam nan indah sampai di situ saja. karena, disekitar kawasan Garut, masih banyak objek objek wisata alam yang bisa dinikmati seperti Kota Bandung yang indah yang sangat terkenal dengan Fashion
nya, Wisata kulinernya, dan keramahan tatar Sunda yang tampak indah nan cantik, “Pasar Baru” adalah salah satu tempat yang banyak diminati dan dikunjungi oleh
wisata yang patut dikunjungi ada Wisata Pemandian Air Panas, disana manawarkan pesona alam air yang bisa memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan: Ada kolam Renang air panas, ada Tempat berendam air panas yang sangat cocok untuk tamu yang hendak Rilex sambil berendam. Masih di daerah Garut, ada beberapa objek wisata yang kiranya patut dikunjungi seperti:
Kawah Papandayan kira kira 30 Km dari kota Garut Gunung tersebut merupakan gunung berapi yang masih aktif yang merupakan pemilik Kaldera terbesar se Asia Tenggara . Dengan di temani seorang guide local kita dapat menelusuri kawasan kawah dengan menempuh jarak 1 km, atau sekitar 20 menit untuk menuju ke tengah kawah dari tempat parkir. Menelusuri kawah Papandayan yang masih aktif merupakan suatu pengalaman yang sangat luar biasa , kawah mas merupakan salah satu kawah di tengah kubah dengan lebar 150 meter.
7
1.1.1. Logo
Simbol Kampung Sampireun Resort & SPA
Gambar 1.1
Logo Kampung Sampireun Resort & SPA
Sumber : Arsip Kampung Sampireun Resort & SPA, Juli 2011
9
1.1.2. Visi
Untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah kearah yang lebih berkembang menuju tingkat nasional dengan menggunakan sumber daya manusia/masyarakat daerah sekitar.
Misi
Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat mengenai potensi
pariwisata/dunia pariwisata daerah yang mempunyai prospek ke arah yang lebih berkembang.
Meningkatkan sumber devisa daerah sebagai salah satu asset pendapatan
daerah.
Mengembangkan sumber daya manusia yang berpotensi di daerah.
Tujuan
1.1.3. Struktur Organisasi
11
1.1.4. Denah Lokasi :
Denah lokasi Kampung Sampireun Resort & SPA Gambar 1.3
Sumber : Arsip Kampung Sampireun, Juli 2011
1.2. Sejarah Divisi (Bagian) Tempat PKL
Awal berdirinya Room Division pada saat berdirinya Kampun Sampireun Resort & Spa. Karena divisi room merupakan divisi inti dari Kampung Sampireun Resort & Spa. Karena tanpa Room Division sebuah hotel tidak akan berjalan dengan lancer. Ini yang telah di sadari oleh Kampung Sampirun Resort & Spa. Room Division di pimpin oleh seorang
1.3. Struktur Room Division
Sebuah perusahaan pasti mempunyai sebuah struktur organisasi dalam menjalankan kinerjanya. Struktur organisasi bisa menjadi panduan bagi karyawan. Berikut adalah struktur organisasi Room Division :
Gambar 1.4
Sumber : Arsip Penulis, Juli 2011 Rooms
Manager
Front Office Coordinator
Front Office Superviser
Reception
Concierge
Asistant Housekeeper
Housekeeping Supervisor
Room Attendant
Laundry
13
1.4. Job Descriptions
General Manager
Bertanggung jawab penuh atas berjalannya operasional hotel dengan
baik
Merencanakan program-program strategis berkaitan dengan system
operasional hotel
Menyusun business plan
Bertanggung jawab atas peningkatan mutu serta kualitas SDM
Accounting & Finance Manager
Menyertakan serta menyusun anggaran perusahaan Mengendalikan system keuangan perusahaan Mencatat semua cost dan revenue perusahaan
Human Resource Manager / HRD
Menyusun program-program yang berkaitan dengan pengembangan
kualitas SDM
Menentuka kebijakan dan strategis yang berkaitan dengan karyawan Melakukan pengawasan terhadap karyawan agar senantiasa bekerja
dengan standar yang baik
Room Manager
Memastikan bahwa kamar yang akan dijual sudah benar-benar siap
Memastikan bahwa semua staff yang ada di divisi tersebut dapat
melakukan tugas dan fungsinya dengan baik
Marketing Manager
Bertanggung jawab atas program-program promosi dalam rangka
meningkatkan revenue perusahaan
Membina kerja sama dengan berbagai perusahaan yang dapat
menguntungkan perusahaan
Engineering Manager
Memastikan bahwa semua infrastruktur hotel berada dalam kondisi
siap pakai dan aman
Melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana
hotel
Food & Beverage Manager
Bertanggung jawab atas target revenuefood and baverage
Membuat inovasi dalam pengembangan variasi menu, baik makanan
dan minuman
Mengendalikan food cost
15
1.5. Sarana dan Prasarana
Tabel 1.1
Sarana dan Prasarana
No Sarana & Prasarana Jumlah
1 Hot Spot 1
2 Perahu 25
3 Rakit 1
4 Children play ground 1
5 Restoran 1
6 Spa 1
7 Mushola 3
8 Handy Talkie 5
Sumber : Arsip Penulis, Juli 2011
1.6. Lokasi dan Waktu
1.6.1 Waktu
Adapun waktu penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini pada :
1.6.2 Lokasi PKL
Adapun lokasi penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini di :
Tempat : Divisi Room ( DeptFront Office )
Kampung Sampireun Resort & SPA
Jl. Samarang Kamojang, Ciparay, Kab. Garut, Jawa Barat, Indonesia
Telp : (0262) 542 393
Fax : (0262) 542 188
E-mail : reservasi@kampungsampireun.com
17 BAB II
Pelaksanaan PKL
2.1. Pelaksanaan PKL
Penulis melaksanakan PKL di Kampung Sampireun Resort & SPA selama 27 hari kerja dan memulainya pada hari senin 4 Juli 2011 sampai kamis 4 Agustus 2011. Waktu kerja yang ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah pada minggu pertama dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB. Penulis pada melaksanakan pkl bertugas di bagian Front Office.
Selama penulis melaksanakan PKL, penulis banyak mengikuti kegiatan yang sifatnya berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan konsumen/tamu, misalnya mereservasi tamu yang akan menginap, menerima telefon dari tamu yang menginap apabila membutuhkan sesuatu. Kegiatan seperti itu sering penulis lakukan untuk lebih mengenal tugas dari seorang front office, dan untuk memperdalam kemampuan sebagai front office yang baik. Tentunya hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis, yang mana penulis bisa secara langusung mengetahui pekerjaan yang ada di hotel tersebut. Meskipun penulis tidak mengetahui secara detail perkerjaan dari setiap divisi, tetapi penulis bisa mengetahui secara global setiap pekerjaan yang ada pada setiap divisi.
membantu pihak Room Manager khususnya bagian Front Office. Ada beberapa tahapan sebelum tamu menginap di kampung sampireun, yang pertama tamu mereservasi kamar terdahulu bisa melalui telfon, maupun datang langsung, ditaktukan apabila tamu belum memesan kamar dahulu ditakutkan tidak kebagian bungalau. Karena di kampung sampireun resort & spa bungalau nya terbatas. diharapakan tamu tersebut sudah membayar terlebih dahulu sebelum check in kamar dan untuk bookingan harus membayar DP minimal 50%. Hal itu dilakukan demi kenyamanan tamu hotel dan pihak hotel, karena ditakutkan apabila pihak tamu belum membaya full harga dari kamar ditakutkan akan meninggalkan hotel tanpa sepengetahuan pihak hotel.
19
2.1.1. Rincian Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Table 2.1
08.00 Mulai praktek cara menerima telepon dari karyawan dan tamu hotel /
konsumen
08.00 Reservasi tamu yang menginap
16.00 Rutin
6 Sabtu 09 Juli
08.00 Mengecek list tamu yang menginap di hotel
16.00 Rutin
7 Mingu 10 juli
08.00 Menerima tamu yang menginap
8 Senin 11 Juli
08.00 Membuat surat konfirmasi untuk tamu
16.00 Insidentil
9 Selasa 12 Juli
08.00 Menerima tamu yang akan menginap
16.00 Rutin
10 Libur
11 Kamis 14 Juli
08.00 Menerima Telfon dari tamu untuk reservasi
16.00 Rutin
12 Jumat 15 Agustus
08.00 Menerima Telfon dari tamu untuk reservasi
08.00 Membuat laporan tamu yang menginap untuk
Room Manager
16.00 Insidentil
16 Selasa 19 Juli
08.00 Reservasi tamu yang akan menginap di hotel
16.00 Rutin
17 Rabu 20 Juli
08.00 Menerima telepon dan membalas email untuk
tamu
16.00 Rutin
21
Juli kepada tamu yang
berkunjung/showing 19 Jumat 22
Juli
08.00 Menerima Telfon dari tamu untuk reservasi
08.00 Menerima reservasi tamu melalui telfon
16.00 Rutin
24 Rabu 27 Juli
08.00 Reservai tamu yang akan menginap
16.00 Rutin
25 Kamis 28 Juli
08.00 Reservasi tamu yang menginap dihotel
16.00 Rutin
26 Jumat 29 Juli
08.00 Membuat list tamu yang menginap
16.00 Rutin
27 Sabtu 30 Agustus
08.00 Menjelaskan fasilitas Hotel kepada tamu yang berkunjung/showing
16.00 Rutin
31 Juli untuk Room Manager 29 Senin 01
Agustus
08.00 Membalas email tamu yang menanyakan room rate
hotel
16.00 Rutin
30 Selasa 02 Agustus
08.00 Menerima tamu rombongan dari china
16.00 Insidentil
31 Rabu 03 Agustus
08.00 Membalas email tamu yang menanyakan room rate
hotel
16.00 Rutin
32 Kamis 04 Agustus
08.00 Reservai tamu yang akan menginap
16.00 Rutin
2.2. Analisa Kegiatan PKL
Kegiatan yang penulis lakukan dibagian Front Office sebagaimana telah dijelaskan diatas, hal tersebut sejalan dengan teori-teori komunikasi secara umum dan teori humas secara khusus yang sedang penulis pelajari dalam perkuliahan. Karena dalam kegiatan tersebut ada yang namanya komunikasi tatap muka atau sering dikenal dengan istilah face to face dan ada juga pesan yang disampaikan secara
23
persuasif kepada tamu, supaya tamu bisa terpengaruh oleh pesan yang kita sampaikan kepada komunikan dalam hal ini komunikannya adalah konsumen/tamu. Penyampaian informasi tersebut merupakan kegiatan komunikasi secara umum dan kegiatan Humas secara khusus.
Dalam komunikasi terdapat penyampaian informasi dan pengertian informasi dari seseorang kepada orang lain. Melalui lambang-lambang yang telah disepakati bersama (kata-kata, gambar, dll) maka, komunikasi terjadi dengan langsung ataupun melalui media. Komunikasi akan timbul apabila terdapat saling pengertian antara pengirim dan penerima sehingga terdapat suatu pemahaman. Bukan berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui suatu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut, dalam keadaan seperti itu maka komunikasi dapat dikatakan berlangsung dengan baik.
Pelaksanaan PKL di Kampung Sampieun Resort & SPA adalah sarana untuk memperkaya wawasan dan pengalaman bagi penulis, yang mana penulis bisa merasakan sendiri dunia kerja yang sesungguhnya, ilmu-ilmu yang selama ini penulis dapatkan di bangku kuliah kini dapat teraplikasikan langsung ketika penulis berada dilapangan. Sungguh pengalaman yang sangat berharga bagi penulis, karena penulis bisa bertemu dengan orang-orang baru dan tentunya dari latar belakang keilmuan yang berbeda. Dari adanya kegiatan PKL ini penulis sangat bisa merasakan bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya, pengalaman bertemu dengan orang yang berbeda latar belakang baik pendidikan maupun budaya sangat penulis rasakan selama penulis berada dilapangan.
25
Manajerial perusahaan, dan penulis menemukan teori tersebut dari bukunya Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. (teori-teori komunikasi 1986).
Dari sini penulis belajar bagaimana membuat dan merancang strategi yang baik itu, sehingga apa yang kita rencanakan harus benar-benar bisa tertuju pada sasaran yang kita bidik. Dengan adanya kesesuian antara strategi yang telah kita tetapkan, diharapkan pelaksanaan atau aplikasi dari strategi yang telah kita buat tadi tidak sia-sia/tidak percuma, karena strategi yang dibuat tepat pada sasaran yang dituju. Memang setiap perusahaan harus memiliki strategi untuk menjalankan program kerjanya, bertolak dari hal tersebut maka penulis tertarik dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan tempat penulis melakukan PKL. Yang mana perusahaan ini sering membuat promosi baik di dalam Negeri maupun di luar Negeri, hal tersebut dilakukan untuk lebih mengenalkan nama perusahaan kepada pihak luar (konsumen). Terbukti dengan seringnya perusahaan ini melakukan atau mengikuti pameran disetiap waktu, maka nama perusahaan ini pun sudah dikenal sampai kemancanegara, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pengunjung dari mancanegara yang hampir setiap minggu nya ada pengunjung yang datang dari luar Negeri.
pengunjungnya, tak heran jika selama penulis berada disana cottage yang ada selalu terisi penuh oleh pengunjung. Jumlah cottage yang ada disana memang tidak banyak hanya 22 cottage/bungalow yang tersedia, maka dari itu pengunjung harus berburu-buru kalau ingin meraskan panorama alam yang asri.
Demikianlah pengalaman yang didapat selama penulis melaksanakan PKL disana, pada setiap tour penulis tidak diminta untuk menulis laporan. Meski demikian, penulis tetap dapat membantu jalannya kegiatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sementara itu disisi lain, penulis juga banyak mendapat pengalaman bekerja baik dibagian tour maupun dibagian front office.
Sejauh yang penulis amati, suasana kerja di Kampung Sampireun Resort & SPA sangatlah menyenangkan, karena hubungan diantara atasan dan bawahan sangatlah terjaga dengan baik, terbukti dengan salam yang selalu diucapkan oleh seorang Manager pada pagi hari kepada bawahannya dengan menyebut “Wilujeng
27
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Praktek Kerja Lapangan Divisi Front Office
Dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan penulis sering melakukan kegiatan yang rutin selama PKL di Kampung sampireun Resort dan Spa. Adapun Kegiatan rutin yang sering dilakukan sebagai berikut:
Menerima telpon dari tamu yang akan reservasi tempat maupun hanya untuk
meminta penjelasan tentang apa saja fasilitas di Kampung Sampireun Resort dan Spa besereta harganya.
Menerima tamu yang akan menginap mulai dari pembayaran, memfotocopy
ktp dari tamu yang akan menginap.
Membuat daftar tamu yang akan menginap. Pekerjaan ini biasa penulis
kerjakan pada sore hari sebelum jam kerja habis. Karena akan menjadi pegangan karyawan lainnya pada saat ganti shift.
Membuat surat konfirmasi tentang reservasi kamar, dan seterusnya dikirim
lewat email maupun fax. Karena surat konfirmasi ini harus diterima oleh tamu yang akan menginap.
2.2.2. Deskripsi Kegiatan Insidentil Praktek Kerja Lapangan.
Membuat laporan untuk room manager. Yang berisi tentang berapa kamar
yang terjual dam sebulan. Dan analisi tentang kelemahan dalam pelayanan kamar.
Menerima tamu gathering dari china. Penerimaan tamu ini sangat spesial
karena merupakan warga kampung sampireun. Karena selalu melakukan gathering di kampung sampireun.
Menjelaskan tentang kampung sampireun kepada tamu yang showing.
2.3. Deskripsi Humas
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis laksanakan di PT. Kampung Sampireun Resort & Spa penulis memperoleh banyak kesempatan untuk mengaplikasikan keilmuan humas yang penulis dapatkan dari mata kuliah yang ada di Universitas. Penulis dapat secara langsung mempraktekan teori kehumasan yang telah dipelajari di universita seperti komunikasi verbal dan non verbal. Sehingga penulis tidak hanya mengetahui teori-teori kehumasan dalam bentuk teori-teori saja tetapi merasakan juga dalam dunia kerja.
29
2.3.1 Definisi Humas
Humas adalah aktivitas komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu/kerja sama untuk tercapainya citra positif perusahaan. Humas dianalogikan sebagai corong perusahaan, pusat informasi ke luar dan ke dalam (“menangani” wartawan/pers, mengelola
majalah perusahaan, menerima/menangani pengaduan masyarakat dan karyawan, mendokumentasikan kegiatan-kegiatan perusahaan), kepanjangan tangan pimpinan perusahaan dalam hal komunikasi, dan sebagainya. Divisi humas secara logika harus jelas pengorganisasiannya. Pengorganisasian berarti berbicara tentang struktur organisasi, job description, tanggung jawab dan wewenangnya serta system kerjanya. Ada banyak macam struktur organisasi divisi humas. Mulai dari tingkatan strukturnya di perusahaan, jumlah jabatan, dan personalia yang ada. Dari tingkatan strukturnya di dalam struktur perusahaan, divisi humas ada yang berada di level menengah, atas, maupun bawah (lower).
Dari Pengertian “Public” seperti telah dijelaskan di atas, dapatlah memberikan gambaran bahwa bentuk kelompok seperti itu di dalam bahasa indonesia belum ada namanya. Karena itu dikalangan Ilmiah istilah “Public” itu diserap kedalam bahasa
Indonesia yaitu dengan sebutan “Publik”, dengan menyusaikan ejaan bahasa Indonesia. Demikian pula hal dalam bahasa Inggris kata “public” diserap dari bahasa
latin “Publicus”. Yang kemudian disesuaikan dengan ejaan bahasa Inggris yaitu
“Public”.
Pengertian Public Relations secara harfiah adalah gabungan dari dua buah kata yaitu “Public” : yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata
“Public” namun prinsip pengertian public adalah seperti yang telah dijelaskan di
muka. “Relations” : diterjemahkan dalam bahasa adalah “hubungan-hubungan” dalam
arti menyangkut banyak hubungan.
Dengan pengertian diatas Public Relations jika dilihat diterjemahkan dari asal katanya hubungan adalah “Hubungan-Hubungan antara public” atau singkatnya “Hubungan-Hubungan public” atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam suatu
perusahaan. Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama.
Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa pengertian dari PR mencakup kepada pengertian sebagai berikut :
31
2. PR adalah falsafah social manajemen ketika mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan.
3. Dalam prakteknya PR menjalankan fungsi – fungsi manajemen yaitu
Planning, Organizing, Actuating, Control
4. Dilihat dari prosesnya PR mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu internal PR atau Internal Comunications (Hubungan Internal), dan eksternal Communications (Hubungan Eksternal).
Hubungan antar publik dengan suatu badan ada yang langsung (direct) ada yang tidak langsung (indirect). Publik yang mempunyai hubungan langsung dengan suatu instansi atau perusahaan adalah para karyawan. Publik ini disebut “ Employee
Public “. Hubunagn suatu instansi atau perusahaan dengan publik yang terdekat
lainnya disamping “ Employee Public “ adalah dengan publik sekitar badan itu,
publik ini disebut “ Community Public“ selain mempunyai hubungan dengan publik–
publik ini, suatu badan mungkin juga mempunyai hubungan dengan “ Foreign Public
“ atau dengan para pemegang saham “ Stockholder Public“.
2.3.2 Ciri-ciri Humas
Ciri-ciri dari Public relations Yakni dari komunikasi dalam Public Relations yang bersifat timbal balik (two-way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal-balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan
Public Relations, dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam
Adapun Ciri-ciri yang harus dipenuhi seorang Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan 2. Kemampuan menarik perhatian
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya 2.3.3 Tugas Humas
Ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi
kecenderungan perilaku publik
Kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi/lembaga. Kecenderungan perilaku publik diklasifikasikan dengan baik oleh Frank Jeffkins menjadi 4 (empat) situasi/kondisi kecenderungan publik yang dihadapi oleh humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangka, dan memusuhi. Mengacu pada klasifikasi publik menurut Jeffkins tersebut, maka tugas humas adalah merubah public yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.
33
Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya, namun dapat juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga kepentingannya sama. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila kepentingannya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk menghubungkannya.
3. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan dengan publik
Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang untuk member nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah ditunda ataukah dihentikan. Disini humas bertugas untuk senantiasa memonitor semua program.
2.3.4 Karakteristik Humas
1. Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Menurut Kusumastuti dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Humas yang mengatakan bahwa,
“Hakikat humas adalah komunikasi. Namun, tidak semua komunikasi
dapat dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik”.
(2001:15)
Komunikasi timbal balik dalam praktik kehumasan bukan berarti komunikasi yang harus bersifat langsung, melainkan bersifat tertunda (delayed). Oleh karena itu, setiap upaya yang memungkinkan terjadinya arus timbal balik dapat disebut sebagai komunikasi kehumasan. Upaya-upaya tersebut misalkan dengan menyediakan sarana/media komunikasi seperti kotak surat, bulletin, atau media internal (IngGriya), suatu forum atau pertemuan yang diformat untuk terjadinya dialog semisal program orientasi bagi karyawan baru, rapat, pertemuan dan forum bebas, dan sebagainya. 2. Sifatnya yang Terencana
“Humas adalah suatu kerja menajemen atau fungsi manajemen. Oleh
karena itu, kerja humas haruslah menerapkan prinsip-prinsip manajemen, supaya hasil kerjanya dapat diukur”.
35
Banyak kalangan menganggap bahwa hasil kerja humas bersifat
intangible (abstrak) sehingga orang sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi/lembaganya. Sebab tidak diketahui apa hasil kontribusinya. Anggapan ini dikarenakan kesalahan penerapan humas kitu sendiri. Penerapan humas cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, bahkan sering pula tidak terencana dengan baik berdasarkan kebetuhan dan kondisi yang sebenarnya (sesuai fakta). Humas dianggap mampu sebagai “tukang sihir” yang dapat seketika membuat hitam menjadi putih. Padahal
humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lain. Yang memerlukan
fact finding, perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi. Artinya aktivitas humas perlu direncanakan, dirumuskan tujuannya, dan ditentukan ukuran keberhasilannya.
Sifat humas yang terencana akhirnya mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode, terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible
3. Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas. Sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya.
4. Sasarannya adalah Publik
Sasaran humas adalah publik, yakni suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristrik kepentingan yang sama. Jadi, sasaran humas bukanlah perorangan. Hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal relations. Terjemahan Public Relations menjadi hubungan masyarakat juga harus dibedakan dengan
pengertian masyarakat sebagai “society”. Cara termudah untuk
membedakannya adalah terletak pada adanya “interest”.
(Kusumastuti 2001:17)
37
pengelola, yang memilki kepentingan terhadap peningkatan kinerja organisasi/lembaga.
Publik eksternal, masing-masing organisasi/lembaga biasanya memiliki publik eksternal yang berbeda. Namun, pada prinsipnya publik ini berada di luar organisasi/lembaga. Publik eksternal misalnya komunitas local (tetangga) yang memiliki karakteristik kepentingan, rasa aman, rasa bangga, keindahan dan kesehatan lingkungan, kesempatan kerja, penambahan penghasilan; publik pers yang memiliki kepentingan terhadap peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita dan sumber-sumber berita; publik pemerintah yang memiliki kepentingan terhadap mitra pengelola sumber daya alam dan lingkungan, pemasukan pajak, dan penyerapan tenaga kerja. 2.3.5 Tujuan Humas
Menurut Kusumastuti dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Humas yang mengatakan bahwa,
“Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan
humas dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa kedalam tujuan humas, maka tujuan humas adalah terjaga dan terbentuknya kognisi, afeksi, dan perilaku positif publik terhadap organisasi/lembaga”.
Namun, karena kata “relations” menunjukkan kata kerja aktif, maka
harus dilihat tujuan ini berdasarkan kepentingan kedua belah pihak (organisasi dan publik). Artinya, meskipun humas pada dasarnya “milik”
organisasi/lembaga yang membayarnya, namun tujuan humas hendaknya dipandang sebagai tujuan yang netral atau bersifat katalisator antara tujuan organisasi/lembaga dengan tujuan publik. Dengan demikian, rumusan yang paling tepat mengenai tujuan humas adalah sebagai berikut:
1. Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian
Saling pengertian dimulai dari saling mengetahui atau mengenal. Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat publik/organisasi saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentungan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat komunikasinya cennderung informatif saja.
39
tersedianya sumber berita. Tugas humas kemudian adalah mempertemukan dua kepentingan untyum saling mengerti.
2. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya
Bila tujuan pertama mengarah pada penguatan dan petubahan pengetahuan (kognisi), maka tujuan berikutnya adalah lebih pada tujuan emosi, yakni pada sikap (afeksi) saling percaya (mutual confidence).
Sikap saling percaya keberadaanya masih bersifat laten (tersembunyi), yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “kebaikan/ketulusan”
orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “kebaikan/ketulusan” publiknya.
Kebaikan/ketulusan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun materiil yang ditanamkan dan ditunjukkan masing-masing. Disinilah humas menggunakan prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Dia mempersuasi publik untuk percaya kepada organisasi/lembaga, sebaliknya juga organisasi/lembaga untuk percaya kepada publiknya.
3. Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya batuan dan kerja sama nyata. Artinya, banyuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.
organisasi/lembaga untuk senantiasa terbuka terhadap pers yang menginginkan fakta, tidak mempersulit kerja pers dalam mendapat informasi dan menghubungi sumber berita, bahkan bila mungkin humas member ide kepada pers. Begitu pula kepada organisasi/lembaga humas dapat menampilkan kerja pers sebagai sumber berita, bahkan bila perlu pers dapat menunjukkan bantuannya dalam menampilkan profil organisasi/lembaga melalui publisitas yang positif.
Mengacu pada tiga tujuan tersebut, maka dapat diambil kesumpulan bahwa setelah pengetahuan/pikiran terbuka, emosi/kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih besar/utama, yakni terbentuknya citra/image
yang favourable terhadap organisasi/lembaga dimana humas berada. 2.3.6 Fungsi Humas
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga. konstruktif dan fungsi korektif”.
1. Fungsi Konstruktif
Djanalis menganalogikan fungsi ini sebagai “perata jalan”. Jadi, humas
merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari “rombongan”
41
menyiapkan “mental” organisasi/lembaga untuk memahami kepentingan
publik, humas mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, humas menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, saling percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik organisasi/lembaga yang diwakilinya. Fungsi konstruktif ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk di sini humas bertindak secara preventif (mencegah). 2. Fungsi Korektif
Apabila sebuah organisasi/lembaga terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut
Selain itu juaga fungsi humas yaitu:
1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajeman organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi denga publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, perserpsi, dan tanggpan masyarakat terhadap organiasasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
5. menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (2006 : 19).
Meski terdapat perbedaan penekanan dalam unsure–unsure pokok dalam definisi Public Relations terdapat banyak kesamaan dalam unsur – unsur pokok dalam definisi Public Relations terdapat banyak kesamaan dalam unsure – unsure utamanya yang menyangkut :
Fungsi manajemen melekat yang menggunakan penelitian dan
perencanaan yang mengikuti standar – standar etis
Suatu proses yang mencakup hubungan timbale balik antara organisasi
dan publiknya ( reciprocal two way traffic communication).
Konseling manajemen untuk dapat memastikan kebijaksanaan dan tata
cara kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara social dalam konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.
Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini,
dan kecenderungan social serta mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen atau pimpinan.
Pelaksanaan program aktivitas yang didalamnya terdapat perencanaan
pengkomunikasian dan pengevaluasian.
Perencanaan dengan itikad yang baik saling pengertian dan penerimaan
43
Pada Public Relations melekat Dua aspek yang hakiki yang mutlak harus ada. Kedua aspek tersebut adalah :
a. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan Public Ekstren (External Public)
Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.
b. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Reciprocal Two Way Traffic Communication)
Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik
(Feedback). Ini berarti bahwa kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) harus mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif atau secara negatif.
Dari pemaparan definisi dan fungsi PR dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi manajemen humas adalah :
1. Menunjukan kegiatan tertentu ( action ) 2. Kegiatan yang jelas ( activities )
4. Terdapat kepentingan tertentu ( Important ) 5. Adanya kepentingan bersama ( Common Interest )
6. Terdapat komunikasi dua arah timbale balik ( reciprocal two ways traffic communications
2.4. Analisa kegiatan Humas
Dalam melakukan kerja praktek lapangan penulis tidak lupa untuk menganalisis kegiatan humas yang berada di front office. Walaupun penulis melakukan kerja praktek lapangan tidak di divisi Humas melainkan di divisi Front Office tetapi ada juga kegiatan Humas nya. Dalam melakukan tugasnya dalam sehari-hari karayawan di divisi front office melakukan seperti menerima tamu yang akan menginap. Kesan pertama menentukan kedepannya, inilah yang dilakukan karyawan divisi front office untuk menjaga citra hotel maupun untuk membangun citra yang bagus di depan konsumen.
45
2.5 Analisa Pelayanan Kampung Sampireun Resort & Spa Pada Mahasiswa PKL
PT. Kampung Sampireun Resort & Spa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ataupun perhotelan. Dalam kesempatan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kampung Sampireun Resort & Spa di bagian front office walaupun bukan dibagian humas. Tetapi di bagian front office
banyak terjadi kegiatan humas. Selama PKL penulis mendapatkan pelayanan yang baik sehingga penulis merasa nyaman dalam melaksanakan PKL di PT. Kampung Sampireun Resort & Spa.
Selama penulis melaksanakan PKL di PT. Kampung Sampireun Resort & Spa, penulis mendapat dukungan dan motivasi dari seluruh pegawai di PT. Kampung Sampireun Resort & Spa. Mereka juga memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi penulis. Misalnya memberikan pengarahan bagaimana berbicara yang baik dan benar dengan tamu, agar tamu merasa nyaman, selain itu juga penulis diberikan pengarahan bagaimana berbicara dan memperkenalkan produk hotel kepada costumer melalui telfon.
Khususnya para karyawan yang bekerja di Dept Front Office, mereka selalu mau berbagi apabila mendapatkan rejeki dari tamu kepada mahasiswa PKL. Selain itu juga mahasiswa PKL juga diajak pergi main bersama atau gathering ke pemandian air hangat. Dalam hal ini saya sangat beruntung pernah mengenal dan bekerja sama dengan karyawan Dept Front Office khususnya dan karyawan serta jajaran staff Kampung sampireun Resort & Spa.
47 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan PKL selama kurang lebih satu bulan dan menganalisa pelaksanaan kegiatan PKL, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kampung Sampireun Resort & Spa bagian humas atau public Relation
masih belum state of being, karena masih berada di bawah naungan manager marketing
2. Karyawan Divisi Room mempunyai komunikasi yang baik, sehingga komunikasi nya berjalan lancar baik verbal maupun non verbal sehingga sangat minim sekali terjadinya miss comunication
3. Kegiatan rutin yang dilakukan penulis selama PKL adalah menerima reservasi tamu yang akan menginap, membuat daftar tamu yang akan menginap, adapun kegiatan insidentil yang dilakukan penulis diantaranya menerima tamu gathering dari cina
5. Dari PKL penulis dapat mengetahui tentang tata cara bersikap dan berbicara yang baik dan benar apabila sedang berhadapan dengan tamu.
3.2 Saran
3.2.1 Saran Bagi Perusahaan
1. Kampung Sampireun Resort & Spa hendaknya meningkatkan CSR (Corporate Social Responsibilty) agar masyarakat sekitar bisa merasakan perubahan yang positif. Misalnya dengan cara membuat saluran irigasi. 2. Kampung Sampireun Resort & Spa hendaknya tetap mempertahankan
eksistensinya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau perhotelan di Indonesia dengan cara meningkatkan SDM karyawannya, dengan melakukan seminar-seminar tentang perhotelan yang di ikuti oleh karyawan
3. Kampung Sampireun Resort & Spa hendaknya merawat dan memperbaiki sarana dan prasarana karena merupakan aset bagi perusahaan, contohnya perahu sudah agak rusak cat, dan kayunya mulai lapuk hendaknya diperbaiki.
3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa
49
permasalahan yang terjadi di sekitar. Karena seorang humas atau public relation dituntut untuk menjadi orang yang memiliki disiplin tinggi, kejujuran, penuh rasa percaya diri, inisiatif dan kreatif.
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh : Andi Hasan NIM : 41808049
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
67 DATA PRIBADI:
Nama : Andi Hasan
Nama Panggilan : Andi
Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 28 Mei 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Komplek Bumi Adipura Jalan Pinus No 46
Telepon : 089654711824
Status : Belum Menikah
68
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Maesunah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Dusun Desa Kulon Jalan Jalatrang No. 10 RT.12
RW.08 Kec. Cikoneng Kab. Cismi 46211
E-mail : vi_centt@yahoo.com
A. PENDIDIKAN FORMAL
No. Tahun. Uraian Keterangan
1 2008 - Sekarang Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas (S1) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNIKOM Bandung
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukurpenulis panjatkan Kepada Tuhan Yamg Maha Esa Yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Serta kedua orang Orang Tua penulis yang sangat penulis sayangi, yang telah banyak memberikan perhatian, dukungan baik moril maupun materilkeoada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja PRaktek ini. Adapun tujuan dibuatnya laporan PKL ini adalah sebagai bukti bahwa penulis telah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan tersebut.
Dalam penulisan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak dan bantuan yang telah diberikan ini tak ternilai harganya dan tidak mungkin dapat dibalas dengan apapun.
Halangan dan rintangan menyertai penulis dalam menyelesaikan penulisan ini. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis menerima kritik, saran dan pendapat yang dapat memperbaiki laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini banyak sekali pihak yang membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Komunikasi dan Publik Relation Universitas Komputer Indonesia, yang selalu mengingatkan agar segera menyelesaikan Laporan ini.
3. Yth. Sangra Juliano P., S.I.Kom selaku dosen wali dan dosen pemimbing yang telah banyak sekali membantu tersusunnya Lporan Praktrek Kerja ini. Selain itu juga selalu memberiklan dorongan kepada Penulisn untuk menyelesaikan Laporan ini.
4. Yth. Intan selaku secretariat Program studi yang telah membantu penulis dalam memproses segala sesuatu yang berhubungan dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari awal hingga akhir Penulis menyelesaikan PKL.
5. Yth. M, Ali Sihabudin, SE selaku HRD Manager Kampung Sampireun Resort & Spa yang telah member kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
6. Yth. Indra Nursoman selaku FO Coordinator yang selalu mengarahkan saya dalam melakukan pekerjaan di Kampung Sampireun Resort & Spa.
7. Yth. Seluruh jajaran staf Front Office yang sudah sangat welcaome dan banyak membantu Penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 8. Yth. Seluruh Karyawan dan Karyawati Kampung Sampireun Resort & Spa
9. Buat kaka ku tercinta Yuli Astari Priandani dan suami yang telah bersedia mengijinkan tinggal dirumahnya selama Penulis melaksanakan PKL
10.Teman-teman sekelas IK-Humas 2 yang selalu member masukan dalam mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
11.Serta semua pihak yang telah membantu dan member dukungan kepada Penulis yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak buat bantuan yang telah diberikan semoga kebikannya dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata penulis mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua bantuan yang telah diberikan ami. Harapan penulis agar Laporan Praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya dan rekan-rekan di Unikom pada khususnya.
Bandung, 28 Desember 2011