Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
San Reza Nur
NIM: 41812079
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v
1.1 Sejarah Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Kebon Waru Bandung ... 1
1.1.1 Kedudukan Tugas dan Fungsi ... 2
1.1.2 Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran ... 3
1.1.3 Logo dan Arti Perusahaan ... 5
1.1.4 Profil Kegiatan ... 9
1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 15
1.3 Struktrur Kasubsi Umum ... 16
vi
2.3 Deskripsi Divisi Tempat Praktek Kerja Lapangan ... 52
2.3.1 Tinjauan Tentang Rutan ... 55
2.3.2 Tinjauan Tentang Narapidana ... 56
2.3.3 Tinjauan Tentang Publik Internal ... 59
2.3.4 Tinjauan Tentang Publik Eksternal ... 60
2.3.5 Tinjauan Tentang Komunikas Organisai ... 62
2.3.6 Tinjauan Tentang Hubungan Masyarakat ... 63
2.4 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 64
2.4.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ... 65
2.4.1.1 Kegiatan Apel ... 65
2.4.1.2 Kegiatan Sistem Database Pemasyarakatan . ... 66
2.4.1.3 Kegiatan Penggeledahan . ... 67
2.4.2 Deskripsi Kegiatan Insidental . ... 68
2.4.2.1 Kegiatan Penyuluhan PBCBCMB . ... 69
2.4.2.2 Kegiatan Bantuan Hukum . ... 69
2.4.2.3 Peresmian LPKA dan LPKS . ... 70
2.4.2.4 Kegiatan Panitia Kemerdekaan . ... 71
2.4.2.5 Kegiatan Upacara Kemerdekaan RI Ke 70 . ... 71
2.4.2.6 Acara Penutupan 17 Agustusan . ... 72
2.5 Analisis Pelayanan Instansi Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan ... 75
BAB III PENUTUP ... 76
3.1 Kesimpulan ... 76
3.2 Saran ... 77
3.2.1 Saran Untuk Lembaga Atau Perusahaan ... 77
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI ... 79
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1.3 Logo Kemenkumham ...9
Gambar 1.2 Struktur Lapas Kebon Waru Bandung...15
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.5.1 Sarana ...42
Tabel 1.5.2 Prasarana ...43
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 : Surat Pengantar (PKL) ...79
Lampiran 2 : Surat Balasan Rutan ...80
Lampiran 3 : Daftar Hadir Praktek Kerja Lapang (PKL) ...81
Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan ...82
Lampiran 5 : Lapas Kelas 1 Kebon Waru Bandung ... 83
Lampiran 6 : Ruang SDP dan Penggeledahan ...84
Lampiran 7 : Foto Bersama Pembimbing PKL dan Karyawan...85
Lampiran 8 : Bersama Karyawan Lapas dan Penulis di Ruang SDP ...86
Lampiran 9 : Bersama Karyawan Lapas Di Ruang Penggeledahan ...87
Lampiran 10 : Acara 17 Agustusan... 88
Lampiran 11 : Tempat berkumpul para mahasiswa yang sedang PKL... 89
Lampiran 12 : Kegiatan Penyuluhan PBCBCMB... 90
Lampiran 13 : Lembar Formulir Kunjungan... 91
Lampiran 14 : Lembar Formulir Layanan Pengaduan... 92
ii Assalamua’laikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesahatan
jasmani dan rohani kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini berisi kegiatan yang penulis lakukan saat melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Tahanan ( RUTAN ) Kelas 1 Kebon Waru
Bandung pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 31 Agustus 2015.
Dalam menyusun laporan ini penulis cukup mengalami beberapa hambatan
dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan penulis, dan wawasan menjadi hambatan
besar dalam penyusunan laporan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari
berbagai pihak, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan degan semaksimal
mungki. Saran dan Kritik yang membangun penulis harapkan dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan penulis di masa datang.
Penulis sangat berterimakasih kepada kedua orang tua Herry Nurhari dan
Anni ST Nuraeni yang tidak pernah bosan memberikan doa dan dukungan baik
moril dan materil kepada penulis selama ini.
Tidak lupa juga, penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima
UNIKOM Bandung, yang telah mengeluarkan surat PKL kepada pihak
perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.
2. Ibu Melly Maulin P., S.Sos, M.Si, Selaku Ketua Pemograman Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UNIKOM dan Dosen Wali, terima kasih atas segala
bentuk perhatian dan pengarahan terhadap penulis.
3. Bapak Sangra Juliano P. S.I.Kom., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama
penulis menempuh studi hingga saat ini..
4. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., Selaku Dosen Pembimbing laporan
praktek kerja lapangan yang telah memberikan ilmu serta masukan kepada
penulis untuk bisa menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan, yang telah
memberikan segala bentuk perhatian, waktu, dan ilmu pengetahuan yang di
berikan kepada penulis, terima kasih atas semua bimbingan yang ibu berikan
dengan penuh sabar dan arahan yang baik untuk penulis.
5. Khususnya Kepada, Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., Bapak Inggar
Prayoga, S.I.Kom., Bapak Adiyana Slamet., S.IP., M.Si., Ibu Tine
Agustin Wulandari, S.I.Kom., seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah
mengajarkan penulis selama ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Yang telah memberikan banyak waktunya untuk memberikan segala
ilmunya serta atas kesabarannya mengajarkan perkuliahan selama penulis
& Public Relations yang telah membantu mengurus semua keperluan
administrasi selama penulis melakukan praktek kerja lapangan sampai dengan
penyusunan laporan ini.
7. Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah
mengurus dan mengeluarkan surat permohonan ijin praktek kerja lapangan.
8. Bapak Eris Ramdani, selaku Kepala Kasubag Umum di Rutan Kelas 1
Kebon Waru Bandung dan pembimbingan PKL yang telah memberikan ijin,
bantuan, serta motivasi selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan
ini.
9. Bapak Hari Matahari, selaku Kepala Bagian Keuangan Lapas Kebon Waru
Bandung yang telah membantu penulis untuk bisa melaksanakan PKL di
Lapas Kebon Waru Bandung.
10. Pak Epul, Pak Kartiman, Pak Indra, Pak Slamet, Pak Wawan, Pak Deni,
Pak Winahyu, Bu Tiche, Bu Nely, Bu Kokom, Bu Neng , Seluruh Staff
dan kawan – kawan Narapidana di Rutan Kelas 1 Kebon Waru
Bandung, terimakasih atas segala bantuan, dukungan yang diberikan selama
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.
11. Wulandari Agisna, seorang wanita dalam kehidupan penulis yang senantiasa
menemani penulis , memberi dukungan, semangat dan mendoakan penulis
menemani penulis di tempat PKL, yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada penulis.
13. Teman-teman IK – 3 2012 dan Humas 2, yang telah berjuang
bersama-sama dari awal perkuliahan sampai sekarang ini.
Sepenuhnya penulis menyadari, bahwa laporan ini masih mempunyai
banyak kekurangan. Karenanya, saran, masukan, gagasan, dan kritik dengan
lapang hati penuli terima. Ada harapan penulis bahwa laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan Rutan Kelas 1 Kebon Waru Bandung khususnya
serta pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bandung, Desember 2015
Penulis
San Reza Nur
1
1.1. Sejarah Rumah Tahanan ( RUTAN) Negara Kelas 1 Kebon Waru
Kota Bandung
Rumah Tahanan Negara Kelas I kota Bandung terletak di Jalan
Jakarta Nomor 29 kota Bandung. Lokasinya sebelah barat berbatasan
dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Jawa Barat . Sebelah utara dan timur berbatasan dengan Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil (STTT) Bandung. Sedangkan sebelah selatan
berbatasan dengan jalan Jakarta, dengan Luas areal sekitar 42.650 M2.
Bangunan fisik dibangun pada tahun 1927, sebelum digunakan
untuk Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung terlebih dahulu
digunakan untuk Lembaga Pemasyarakatan (LP) Militer. Untuk Tahanan
politik dan militer dari tahun 1960 sampai tahun 1980. Pada tahun 1985
melalui prakarsa Ka. Lapas Banceuy Bandung (R.A . Basarah) semua
penghuni Lapas Banceuy Bandung (Jalan Banceuy No. 8 Bandung)
dipindahkan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Jalan Jakarta No. 29
Bandung. Selanjutnya dipergunakan untuk Lembaga Pemasyarakatan
(LP) Kelas II A Banceuy. Baru pada tanggal 01 Juli 1990 resmi
digunakan untuk Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung.
Adapun luas bangunan mencapai 27.540 M2 meliputi: ruang
Sakit, dapur, gudang, pos jaga, dan kamar-kamar hunian. Kapasitas
Hunian sebanyak 1.016 (seribu enam belas) Orang dan jumlah Blok
Hunian sebanyak 5 Blok, yaitu Blok A, Blok B, Blok C, Blok D (lantai
I), Blok E (lantai II), dan Blok F (lantai III).
1.1.1. Kedudukan Tugas dan Funsgi
Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung mencakup wilayah
penegakan hukum Polrestabes Kota Bandung, Polres Cimahi, Polda
Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Bandung, Kejaksaan Negeri Kota
Cimahi, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Pengadilan Negeri Bandung,
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, dan Pengadilan Tinggi
Jawa Barat.
Kedudukan, tugas, dan fungsi Rumah Tahanan Negara Klas I
Bandung menurut Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2004 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan dan Tata Kerja Instansi
Vertikal di Lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia, adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan
Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung adalah Unit
Pelaksana Teknis dibidang pelayanan Tahanan dalam rangka
untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat, serta
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
2. Tugas
Melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
3. Fungsi
Melaksanakan pelayanan tahanan, pemeliharaan keamanan
dan tata tertib, pengelolaan dan tata usaha Rumah Tahanan
Negara.
1.1.2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
1.1.2.1 Visi
Menjadi Institusi pelayanan hukum yang profesional,
akuntabel, transfaran, dalam mewujudkan sistem
pemasyarakatan.
1.1.2.2 Misi
Melaksanakan perawatan Tahanan, Pembinaan dan
pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka
penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia melalui proses
pemasyarakatan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
pengayoman.
a. Membentuk WBP agar menjadi manusia seutuhnya,
menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi
tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung
jawab
b. Memberi jaminan perlindungan Hak Asasi Tahanan dalam
rangka memperlancar proses penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan.
1.1.2.4 Sasaran
a. Perawatan dan Pembinaan
1) Kualitas Ketakwaan Kepada Tuhan YME,
Kualitas Intelektual,
2) Kualitas sikap dan perilaku,
3) Kualitas profesionalisme, keterampilan,
4) Kualitas kesehatan jasmani dan rohani
b. Pelaksanaan
1) Isi lebih rendah dari kapasitas,
2) Menurunkan angka pelarian dan gangguan kamtib,
3) Meningkatkan secara bertahap jumlah Napi yang bebas
sebelum waktunya melalui proses asimilasi dan integrasi,
5) Prosentase kematian dan sakit sama dengan prosentase
yang ada di masyarakat,
6)Biaya perawatan sama dengan kebutuhan minimal
manusia pada umumnya,
7) RUTAN dalam keadaan bersih dan terpelihara,
8) Semakin terwujudnya lingkungan pembinaan yang
menggambarkan proyeksi nilai-nilai masyarakat dan
semakin berkurangnya nilai-nilai sub kultur penjara.
1.1.3. Logo Dan Arti Perusahaan
Logo dari lapas kebonwaru sendiri adalah logo yang di pakai
oleh badan kementrian hukum dan ham, karena lapas kebonwaru
merupakan bagian dari kementrian hukum dan ham.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :
M.HH-05.UM.01.01 TAHUN 2011 tentang Logo Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia telah diundangkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 433, tanggal 19 Juli 2011 dan
berlaku sejak diundangkan. Dengan demikian bahwa logo yang
semula pohon beringin dengan perkataan “Pengayoman” yang diatur
dalam Keputusan Menteri Kehakiman Nomor JS.8/120/17 Tahun
1960 tentang Penetapan Mengambil Pohon Beringin dengan
Perkataan "PENGAYOMAN" sebagai Lambang Hukum (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2349) dicabut dan
digunakan mulai 1 Januari 2012 dan penggunaannya bertahap sejak
Peraturan Menteri ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember
2011.
LOGO KEMENKUMHAM Logo baru diberi nama:
"BANGKUMHAMNAS" logo ini memberikan makna bahwa
Pembangunan Hukum dan HAM Nasional terus tumbuh dalam
rangka menuju negara kesejahteraan (welfare state) yang mengayomi
dan melindungi seluruh rakyat dan tanah air. BANGKUMHAMNAS
juga bermakna kepastian hukum, perlindungan HAM dan keadilan
untuk segenap rakyat Indonesia (Justice for All) dalam pengertian
secara filosofis bersandar pada adagium "The Greatest Happiness for
the Greatest Number". BANGKUMHAMNAS selain itu juga
bermakna tujuan hukum yang paling mendasar yaitu untuk
tercapainya keadilan, kebenaran, keamanan dan ketertiban.
Sesuai dengan Pasal 6 dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor M.HH-05.UM.01.01 Tahun 2011 tentang
Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2OII Nomor 433) diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut :
(1) Logo menggambarkan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang memuat:
a. tulisan : PENGAYOMAN;
2. 2 (dua) garis tegak lurus sejajar; dan
3. garis siku kanan dan garis siku kiri;
c. tata warna : 1. warna biru tua sebagai dasar; dan warna emas
pada garis lukisan logo dan tulisan PENGAYOMAN.
(2)Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana berarti mengayomi
dan melindungi seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak
asasi manusia.
(3) Makna gambar sebagai berikut:
a. 5 (lima) garis busur melambangkan Pancasila yang merupakan
falsafah negara;
b. 2 (dua) garis tegak lurus sejajar yang mempunyai makna
demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa
Indonesia; dan
c. garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri bermakna
hak asasi manusia yang menjunjung tinggi agama dan moral.
(4) Makna warna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
sebagai berikut:
a. warna biru tua sebagai dasar yang mempunyai makna amanah,
keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati diri bangsa,
percaya diri,
ketertiban, dan inovasi teknologi; dan
b. warna emas bermakna keagungan, keluhuran, dan kewibawaan.
Pemaknaan :
Lima bentuk 1/2 lingkaran (Pancasila)
Kehidupan dan Kebijaksanaan nilai transenden yang
membumiPilar Kiri melambangkan Demokrasi
Pilar Tengah melambangkan Negara Hukum, keadilan dan
ketertiban.
Pilar Kanan melambangkan Hak Asasi Manusia
Pilar-pilar tersebut menopang Pancasila sebagai landasan
falsafah negara.
Warna Biru Tua: Warna dasar yang melambangkan
kepercayaan, keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati
diri bangsa, percaya diri, ketertiban, kewibawaan dan inovasi
teknologi (wawasan dan cakrawala yang luas).
Warna Emas pada logo melambangkan keagungan,
Gambar 1.1.3 Logo Kemenkumham
Sumber : Google
1.1.4. Profil Kegiatan
A. Perawatan Tahanan
Perawatan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 58 tahun 1999 tentang tentang Syarat-syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab
Perawatan Tahanan.
Kegiatan perawatan Tahanan di Rumah Tahanan Negara Klas I
1. Perawatan Makanan dan Minuman
Diukur dengan jumlah kalori sebanyak 2.200 k.kl dengan asumsi
kebutuhan kalori untuk orang yang beraktivitas ringan.
2. Perawatan Jasmani
Dengan kegiatan olah raga seperti Bola Voli, Bulu Tangkis, Tenis
Lapangan, Tenis Meja, Futsal, dan Senam Kesegaran Jasmani.
3. Perawatan Rohani
Melalui kegiatan keagamaan untuk Agama Islam dengan kegiatan
Pondok Pesantren, untuk Agama Nasrani dengan kegiatan gereja,
serta konsultasi psikologi.
4. Perawatan Kesehatan
Dipusatkan di Poliklinik dengan didukung oleh tenaga dokter
umum sebanyak 3 (tiga) orang (satu orang sedang melanjutkan
pendidikan spesialis kedokteran jiwa), dokter umum 2 (dua) orang,
dan tenaga perawat sebanyak 5 (lima) orang. Mencakup layanan :
a) Program Layanan Kesehatan Dasar
b) Program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
c) Program Konseling dan Tes HIV sukarela (VCT)
d) Program Penjangkauan dan Pendampingan
e) Program Pendidikan Sebaya (Peer educator)
f) Program Terapi Substitusi
h) Program Peningkatan Keagamaan
i) Program Family Support
B. Pembinaan Narapidana
Pembinaan narapidana di Rumah Tahanan Negara Klas I
Bandung dilaksanakan melalui kegiatan :
1.Pondok Pesantren DAARUT TAUBAH
Pembinaan Narapidana melalui kegiatan Pondok Pesantren
Daarut Taubah bentuk-bentuk kegiatannya yang dilaksanakan
meliputi tiga kategori, yaitu kegiatan Kurikuler, Ko-kulikuler, dan
Ekstra Kulikuler, dengan rincian sebagai berikut :
a. Kegiatan Kurikuler
1)Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari dari Senin
sampai dengan Sabtu.
2)Shalat Berjamaah (Shalat Dzuhur)
3)Shalat Tarawih dan Tadarusan (setiap Bulan Ramadhan)
4)Taushiah Qobla Dzuhur
5)Taushiah Dhuha (setiap ba’da Shalat Dhuha) 6)Istiqosah/Do’a Bersama (setiap hari Jum’at)
7)Yasinan/Membaca Surat Yasin bersama-sama (setiap malam
dikamar masing-masing santri)
b. Kegiatan Ko-Kulikuler
1)Pelatihan Teknik Berdakwah dan Retorika
3)Pelatihan Adzan menurut lagam standar
4)Kegiatan MTQ
5)Mengumpulkan dan mendistribusikan ZIS dan Qurban
c. Kegiatan Ekstra Kulikuler
1)Latihan Mengurus Jenazah
2)Latihan Qosidah
2.Kegiatan Gereja
Kegiatan Agama Nasrani, bekerja sama dengan BKSPFKK (
Badan kerja Sama Pelayanan Firman Kristen Katolik)
dilaksanakan satu minggu 4 (empat) kali.
3.Kegiatan Pramuka
Kegiatan latihan Pramuka diikuti oleh Warga Binaan
Anak-Anak dan dilaksanakan pada setiap hari Jumat.
4.Penyuluhan Hukum
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan 2 (dua) kali seminggu
setiap hari senin dan kamis, dengan materi sesuai dengan
bidang tugas unit kerja di lingkungan Rutan Klas I Bandung.
Tenaga penyuluh dilaksanakan oleh petugas sesuai dengan
5.Olah Raga
Volly Ball, Futsal, Tenis Lapangan, Tenis Meja, dan Bulu
Tangkis
6.Upacara Kesadaran Nasional Bagi Warga Binaan
Dilaksanakan 2 minggu sekali setiap hari Senin
7.Perpustakaan
Dilaksanakan setiap hari sesuai dengan jam kerja kecuali hari
Jumat dan Minggu.
C. Sistem Pengamanan
Sistem pengamanan secara formal dilaksanakan oleh Kesatuan
Pengamanan Rutan dengan jam tugas sama dengan staf pada
bidang lainnya. Serta oleh Regu Pengamanan sebanyak 4
(empat) regu, dengan jadwal tugas sebagai berikut :
a) Ship I bertugas mulai pukul 07.00 wib s/d 13.00
wib
b) Ship II bertugas mulai pukul 13.00 wib s/d 19.00
wib
c) Ship III bertugas mulai pukul 19.00 wib s/d 07.00
Pada waktu dinas ship III, yaitu mulai pukul 19.00 wib s/d 07.00
wib Regu Pengamanan dibantu oleh petugas piket dari jajaran staf
bidang lain sebanyak 2 (dua) orang dan jajaran staf Kesatuan
Pengamanan Rutan sebanyak 1 (satu) orang. Pelaksanaan tugas
pengamanan pada malam hari dikontrol oleh petugas kontrol dari
jajaran pejabat struktural, dengan jam kontrol antara pukul 24.00
1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.04.PR.07.03
Tahun 1985 Tanggal 20 September 1985, adalah sebagai berikut :
Gambar 1.2 Struktur Lapas Kebon Waru Bandung
Sumber : Peneliti
Kepala Rutan
Kaur Tata Usaha
Kepala KPR Kasi Pelayanan Tahanan Kasi Pengelolaan
Staf
RUPAM 1-4
Kasubsi Administrasi & Perawatan
Kasubsi Bantuan Hukum & Penyuluhan
Kasubsi Bimbingan Kegiatan Kerja
Kasubsi Keuangan & Perlengkapan
1.3. Struktur Kasubsi Umum
Gambar 1.3 Struktur Kasubsi Umum
Sumber : Peneliti
1.4. Deskripsi Pekerjaan
A. Nama Jabatan : KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS I.
Ikhtisar Jabatan
Mengkoordinasikan, memimpin, dan mengawasi proses
penerimaan, penempatan, perawatan, keamanan dan tata
tertib tahanan serta bidang fasilitatif RUTAN sesuai
peraturan perundang – undangan yang berlaku untuk kepentingan penyidikan penuntutan dan pemeriksaan di
sidang Pengadilan.
Kasubsi Umum
Staf Staf
Staf Staff
Staf Staf
Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan Penyusunan rencana kerja umum
RUTAN dengan memadukan rencana kerja unit – unit kerja bawahan untuk menetapkan RENKER dan
PROGKER RUTAN.
2) Memeriksa singkat pemeriksaan tahanan baru dengan cara
meneliti surat penahanan dan register daftar tahanan untuk
menetapkan penempatan tahanan.
3) Mengecek hasil penggeladahan barang dan badan tahanan
untuk menetapkan tindak lanjut atas hasil penggeladahan.
4) .Meneliti data keadaan fisik dan rohani tahanan
berdasarkan hasil pemeriksaan pejabat bawahan dan dokter
RUTAN untuk melepaskan perawatan tahanan.
5) Menerima laporan kematian tahanan dan melakukan
tindak lanjut urusan tahanan.
6) Mengkoordinasikan urusan pemakaman tahanan yang
meninggal dunia baik karena sakit atau karena penyebab
lain.
7) Mengatur penyelenggaraan penyuluhan jasmani tahanan
dengan mendapatkan fasilitas yang tersedia untuk menjaga
8) Mengatur penyelenggaraan penyuluhan jasmani tahanan
dengan mendapatkan fasilitas yang tersedia untuk menjaga
kesegaran jasmani tahanan.
9) Mengatur dan mengawasi pertemuan penasehat hukum
dengan tahanan yang dibela dalam rangka penggunaan hak
tahanan untuk mendapatkan bantuan hukum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
10)Membina perpustakaan RUTAN dengan cara pengadaan
buku – buku bacaan untuk mengisi waktu luang bagi tahanan yang berminat.
11)Mengatur dan mengawasi kunjungan pihak luar ke
RUTAN dengan menetapkan waktu dan tempat pertemuan.
12)Membina dan mengendalikan serta menetapkan jenis dan
macam kegiatan untuk menyalurkan bakat dan
keterampilan yang dimiliki para tahanan.
13)Merencanakan dan membina pelaksanaan bimbingan
keterampilan bagi tahanan dengan cara melakukan
penelitian minat.
14)Membina dan mengawasi pengelolaan hasil karya tahanan
dari kegiatan bimbingan bakat dan keterampilan dengan
cara memeriksa hasil kegiatan untuk kemungkinan
15)Mengorganisasikan dan melakukan pengawasan terhadap
para tahanan untuk menjaga keamanan dan menegakan
disiplin serta tata tertib RUTAN.
16)Melaksanakan pemindahan tahanan ke lain RUTAN yang
bersifat sementara atau tetap sesuai kepentingan
pemeriksaan atau perkembangan keamanan.
17)Mengawasi pelaksanaan pengeluaran tahanan sesuai
keabsahan surat dari instansi yang berwenang untuk
kepentingan proses pemeriksaan.
18)Melaksanakan pengeluaran demi hukum berdasarkan data
masa tahanan dan tidak ada perpanjangan dari instansi
yang berwenang.
19)Mengecek dan mengurus persediaan beras sesuai prosedur
untuk memenuhi kebutuhan beras para tahanan RUTAN.
20)Mengkoordinasikan urusan kebutuhan dan pengelolaan
perlengkapan, rumah tangga RUTAN.
21)Mengawasi administrasi dan pengelolaan keuangan
RUTAN dengan cara membina dan menata administrasi
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban keuangan.
22)Membina ketatausahaan umum RUTAN dengan cara
mengecek dan memberi petunjuk sistem pelaksanaannya
untuk memperlancar arus data informasi dan pemeliharaan
23)Melakukan pembinaan kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan bidang kepegawaian. 24)Mempelajari laporan hasil pemeriksaan Inspektorat
Jenderal dengan cara meminta data informasi dari pejabat
bawahan untuk melakukan RTL atau LHP.
B. Nama Jabatan : KEPALA URUSAN TATA USAHA
Ikhtisar Jabatan
Mengelola tata persuratan dan kearsipan RUTAN dengan
mencatat dan mengendalikan arus surat dan kearsipan
untuk memperlancar pekerjaan dan informasi pada
RUTAN.
Uraian Tugas
1) Menyusun rencana kerja dan program kerja
Urusan Tata Usaha RUTAN.
2) Melaksanakan pendistribusian, pengelolaan arus
surat masuk dengan sistem kartu kendali untuk
memperlancar penerimaan informasi RUTAN.
3) Melaksanakan pengetikan surat – surat keluar dilingkungan RUTAN.
4) Mengurus pengiriman surat keluar untuk
5) Mengklasifikasikan arsip dan dokumentasi
dilingkungan RUTAN.
6) Menyelenggarakan urusan kearsipan dan
dokumentasi dengan mengatur kegiatan
penyediaan, pelayanan peminjaman, penyimpanan,
dan pemeliharaan arsip surat – surat dan dokumentasi kantor.
7) Menyiapkan bahan tanggapan RASTAF A,
sebagai bahan petunjuk penyelasaian masalah.
8) Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan
bawahan.
9) Melakukan pengawasan Melekat dalam
lingkungan Urusan Tata Usaha.
10) Melaksanakan tindak lanjut petunjuk yang
tertuang dalam LHP.
11)Menyiapkan dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas RUTAN.
C. Nama Jabatan : KEPALA KESATUAN PENGAMANAN.
Ikhtisar Jabatan :
Mengkoordinasikan tugas pengamanan dan ketertiban
dengan melakukan pengaturan jadwal penjagaan,
petugas jaga agar tercipta suasana aman dan tertib dalam
lingkungan RUTAN.
Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja Pengamanan RUTAN
2) Mengelola administrasi keamanan dan ketertiban
RUTAN.
3) Mengawasi pelaksanaan penjagaan, pengawalan,
dan pengawasan terhadap tahanan.
4) Mengorganisasikan tugas – tugas pemeliharaan keamanan umum dan tata tertib RUTAN.
5) Mengawasi pelaksanaan penerimaan, penempatan
dan pengeluaran tahanan.
6) Memantau kemanan dan tata tertib tahanan pada
tingkat pemeriksaan.
7) Mengontrol sarana dan prasarana keamanan dan
ketertiban RUTAN.
8) Menyusun laporan kerja secara berkala atas hasil
pelaksanaan pengamanan dan tata tertib RUTAN.
9) Melakukan pembinaan pegawai untuk menegakan
disiplin dalam rangka tata tertib dan disiplin untuk
menjaga keamanan.
D. Nama Jabatan : KEPALA SEKSI PELAYANAN TAHANAN.
Ikhtisar Jabatan :
Mengkoordinasikan administrasi perawatan, pemberian
bantuan hukum, penyuluhan serta bimbingan kegiatan
bagi tahanan berdasarkan peraturan yang berlaku untuk
memberikan pelayanan kepada tahanan.
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan
Tahanan dengan cara memadukan rencana kerja
dari unit – unit bawahan langsung sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2) Melakukan pelayanan administratif bagi tahanan
yang memerlukan perawatan dan pemeliharaan
kesehatan.
3) Membina dan memberi petunjuk penyusunan
statistik dan dokumentasi tahanan
4) . Mengorganisasikan dan menyiapkan
pelaksanaan pemberian bantuan hukum.
5) Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan rohani
6) Mengelola dan menyelanggarakan perpustakaan
RUTAN dengan menyediakan buku – buku bacaan bagi tahanan.
7) Melakukan pembinaan pegawai lingkungan Seksi
Pelayanan Tahanan.
8) Mengkoordinasikan penata usahaan seksi
Pelayanan Tahanan.
9) Menyusun laporan kegiatan Seksi Pelayanan
Tahanan dengan menghimpun laporan dari unit – unit kerja.
E. Nama Jabatan : KEPALA SUB SEKSI ADMINISTRASI DAN
PERAWATAN
Ikhtisar Jabatan :
Mengkoordinasikan, mengorganisasikan dan mengawasi
penerimaan, pendaftaran tahanan baru dan barang – barang bawaan dengan cara meneliti keabsahan surat
penahanan dan barang – barang bawaan untuk perawatan, penempatan dan penyusunan statistik dan dokumentasi,
serta mengurus kesehatan tahanan.
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja Sub Seksi Administrasi
2) Mengawasi dan memberi petunjuk pendaftaran
tahanan baru.
3) Mengontrol hasil penggeladahan badan dan barang
– barang bawaan tahanan untuk menentukan tindak lanjut.
4) Membagi tugas kepada bawahan untuk mencatat
data surat perintah atau penetapan tahanan.
5) Membagi tugas kepada bawahan untuk mencatat
barang – barang bawaan tahanan pada daftar pencatatan barang titipan untuk menyimpannya
ditempat yang sesuai dengan jenis barang.
6) Mengecek atas pelaksanaan pembuatan sidik jari
tahanan baru.
7) Melakukan pengambilan foto tahanan sesuai
ketentuan dan petunjuk atasan.
8) Memberitahukan untuk mencatat jumlah tahanan
baru pada papan catatan.
9) Memberitahukan kepada unit perawatan untuk
merawat kesejahteraan tahanan baru.
10)Mengawasi penempatan tahanan berdasarkan jenis
perkara, umur dan jenis kelamin,
Kewarganegaraan, Kesehatan dan pertimbangan
11)Menyiapkan keperluan – keperluan administrasi tahanan yang meninggal untuk keperluan
pemakaman, penyerahan jenazah dan penyelesaian
barang – barang milik tahanan.
12)Melakukan pembinaan pegawai bawahan sesuai
peraturan perundang – undangan yang berlaku. 13)Melaksanakan petunjuk tindak lanjut atas LHP
bidang administrasi perawatan.
14)Menyusun Laporan berdasarkan kasus.
15)Mengawasi pelaksanaan penyiapan dan pemberian
makanan bagi tahanan sesuai ketentuan yang
F. Nama Jabatan : KEPALA SUB SEKSI BANTUAN HUKUM
DAN PENYULUHAN.
Ikhtisar jabatan :
Melaksanakan pelayanan penyuluhan dan bantuan hukum
/ pendidikan bagi para tahanan sesuai petunjuk Pimpinan
serta peraturan yang berlaku.
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja Sub Seksi Bantuan
Hukum dan Penyuluhan.
2) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan
pegawai bawahan
3) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
4) Melaksanakan ketatausahaan dalam Sub Seksi
Bantuan Hukum oleh pengacara kepada para
tahanan yang memerlukan.
5) Melakukan pengawasan Melekat (WASKAT).
6) Mempersiapkan, mengurus pelaksanaan pemberian
bantuan hukum, oleh pengacara kepada para
tahanan yang memerlukan.
7) Mempersiapkan pemberian penyuluhan hukum
8) Menyelenggarakan bimbingan Rohani /
Keagamaan bagi para tahanan penghuni RUTAN.
9) Menyelenggarakan bimbingan jasmani, olahraga,
kesenian bagi para tahanan penghuni RUTAN.
10)Mempersiapkan, mengurus penyediaan bahan
bacaan bagi para tahanan penghuni RUTAN.
11)Menyusun laporan bulanan, triwulan, tahunan Sub
Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan.
G. NAMA JABATAN : KEPALA SUB SEKSI BIMBINGAN
KEGIATAN.
IKHTISAR JABATAN :
Melakukan pembinaan terhadap tahanan berdasarkan
ketentuan yang berlaku dalam rangka meningkatkan bakat
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja dan program kerja Sub
Seksi Bimbingan Kegiatan.
2) Menyelenggarakan, melaksanakan, kegiatan
bimbingan pemanduan bakat sebagai usaha
mengembangkan bakat para tahanan.
3) Melaksanakan bimbingan dan kegiatan
keterampilan berdasarkan data, informasi yang
diterima sebagai usaha menyalurkan keterampilan
para tahanan.
4) Mengadministrasikan, mengelola hasil kerja,
keterampilan tahanan dan usaha penyaluran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan kemungkinan pemberian upah bagi
tahanan.
5) Melaksanakan pembinaan pegawai bawahan.
6) Melaksanakan ketatausahaan dalam lingkungan
Sub Seksi Bimbingan Kegiatan
7) Memberi penilaian pelaksanaan pekerjaan
bawahan
9) Menyusun laporan Sub Seksi Bimbingan Kegiatan
RUTAN.
H. NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PENGELOLAAN
IKHTISAR JABATAN :
Mengkoordinasikan pengurusan keuangan, perlengkapan,
Rumah Tangga dan kepegawaian berdasarkan peraturan
yang berlaku guna memberikan pelayanan di bidang
keuangan, perlengkapan, kepegawaian dan kerumah
tanggaan dalam lingkungan Rutan
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja Seksi Pengelolaan.
2) Meneliti dan mengoreksi konsep surat yang
berkaitan dengan tugas kerumah tanggaan yang
diajukan oleh bawahan.
3) Menyelenggarakan pemeliharaan kendaraan dinas
agar selalu dalam keadaan siap untuk digunakan.
4) Mengatur penggunaan kendaraan dan angkutan
dinas untuk menunjang kelancaran tugas.
5) Menyelenggarakan administrasi biaya
pemeliharaan kendaraan dinas sebagai bahan
pertanggung jawaban penggunaan kendaraan
6) Menyelenggarakan pemeliharaan alat
perlengkapan kantor, gedung kantor, dan rumah
dinas sesuai dengan rencana dan anggaran yang
telah ditetapkan.
7) Menyelenggarakan pemeliharaan pemakaian
telepon, listrik, air dan kebersihan ruangan agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
8) Meneliti berkas tagihan pemeliharaan alat
perlengkapan kantor, gedung kantor, dan rumah
dinas dan biaya langganan listrik dan telepon
untuk mendapatkan penyelesaian pembayaran.
9) Penyelesaian pelaksanaan penghapusan atau
penjualan alat perlengkapan kantor dan kendaraan
dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10) Menyelesaikan urusan daftar gaji / lembur dan
rapel pegawai.
11)Melakukan pembayaran gaji pegawai sesuai
dengan daftar gaji.
12) Mempersiapkan dan menyelenggarakan
pengurusan perjalanan dinas dalam rangka
13)Mengkoordinasikan penyusunan DUK dan DUP
sebagai bahan penyediaan dan kegiatan dan dana
pembangunan.
14)Mengkoordinasikan penyusunan DUK dan DUP
sebagai bahan penyediaan dan kegiatan dan dana
pembangunan.
15) Menyusun konsep surat tanggapan yang berkaitan
dengan anggaran rutin dan pembangunan dalam
rangka meminta data / penjelasan lebih lanjut.
16) Meneliti kelengkapan dan kebenaran konsep SPP
beban sementara, beban tetap dan SPP belanja
pegawa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
17)Melaksanakan pencairan dana berdasarkan SPM
yang diterima.
18)Melakukan pembayaran atas tagihan beban
anggaran belanja rutin.
19)Melaksanakan pemotongan pajak pada setiap
pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
20)Meneliti kelengkapan dan kebenaran konsep
register penutupan kasa sesuai dengan ketentuan
21)Memeriksa dan meneliti Surat Pertanggung
Jawaban (SPJ) dari Bendaharawan Rutin dan
Proyek.
22)Menyelenggarakan pembukuan atas SPJ ke dalam
buku kas umum atau buku – buku pembantu lainnya untuk dilakukan perhitungan dan verifikasi
dengan mengetahui perkembangan realisasi
anggaran yang telah disediakan.
23) Meneliti data kepegawaian pada RUTAN sebagai
bahan usulal Formasi ke Kepala Kantor Wilayah.
24) Menyusun daftar nama – nama calon pegawai yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti
latihan pra jabatan.
25)Menganalisa data kepegawaian sebagai bahan usul
ke Kepala Kantor Wilayah untuk mengikuti ujian
dinas Tingkat I dan II.
26)Menyusun usul pemberian penghargaan, tanda
kehormatan dan bentuk – bentuk penghargaan lainnya sesuai petunjuk Kepala RUTAN.
27)Melakukan pengurusan permintaan atau usul
pemberian kartu Pegawai, KARIS, KARSU,
TASPEN, dan ASKES dilingkungan RUTAN
28)Menyiapkan penyelenggaraan Sumpah Pegawai
Negeri dan Sumpah serta Pelantikan Jabatan.
29)Melakukan pengusulan kenaikan pangkat pegawai
RUTAN.
30)Melakukan pengusulan pengangkatan dalam
Jabatan Struktural Pegawai RUTAN sesuai dengan
petunjuk atasan.
31)Melaksanakan pengusulan pemindahan pegawai
dilingkungan RUTAN.
32)Melakukan pengusulan DIKLAT pegawai
dilingkungan RUTAN kepada Kantor Wilayah.
33)Melaksanakan pengusulan pemberhentian dan
pemensiunan pegawai RUTAN.
34)Melakukan pembinaan pegawai dalam lingkungan
Seksi Pengelolaan.
35)Mengkoordinasikan penyiapan bahan tanggapan
RASTAF A sebagai bahan petunjuk penyelesaian
masalah
36)Melakukan / mengesahkan Melekat dalam
lingkungan Seksi Pengelolaan.
37)Melakukan pengawasan Melekat dalam
38)Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
pegawai dalam lingkungan RUTAN.
39)Melaksanakan tindak lanjut petunjuk yang
tertuang dalam LHP.
40)Menyiapkan dan menyusun laporan Seksi
Pengelolaan.
I. NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
PERLENGKAPAN
IKHTISAR JABATAN :
Melaksanakan pengelolaan keuangan dan perlengkapan
RUTAN, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku untuk memberi pelayanan dana dan perlengkapan
dalam menunjang tugas RUTAN.
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun Rencana Kerja dan Program Kerja Sub
Bagian Keuangan / Perlengkapan.
2) Menyiapkan penyusunan konsep Pra Daftar
Usulan Kegiatan dengan menuangkan data ke
dalam modal formulir yang tersedia sebagai bahan
usulan Rumah Tahanan kepada KANWIL
3) Mengelola administratif keuangan RUTAN
berdasarkan peraturan perundang – undangan.yang berlaku untuk pengendalian dana kegiatan
RUTAN.
4) Menyiapkan penyusuna usul perubahan atas
pergeseran DIK berdasarkan data – data yang diterima untuk bahan pengajuan kepada Instansi
yang berwenang.
5) Mengumpulkan data pengeluaran Anggaran untuk
menyiapkan penyusunan surat pertanggung
jawaban pelaksanaan anggaran
6) Melakukan urusan penyiapan pengadaan barang
baik dari sumber dana rutin maupun dana
pembangunan.
7) Melakukan urusan pengawasan beras untuk
tahanan berdasarkan Delivery Order Dolog.
8) Melaksanakan urusan penyimpanan, penyaluran
dan pemeliharaan barang – barang perlengkapan RUTAN.
9) Melaksanakan inventarisasi barang dan sejenis
dengan menggunakan kartu inventaris barang dan
daftar inventaris barang untuk mendapatkan data
10)Menyusun klasifikasi barang dan pengkodean
barang sesuai ketentuan yang berlaku untuk
mendapat data jenis dan satuan barang.
11)Menyusun laporan mutasi barang secara berkala
dengan menggunakan untuk formulir yang
ditetapkan untuk disampaikan kepada Departemen
Kehakiman.
12)Menyiapkan usul penghapusan barang berdasarkan
data – data yang diterima untuk disampaikan kepada KANWIL Departemen Kehakiman.
13)Menyusun daftar penggolongan rumah dinas
sesuai ketentuan yang berlaku untuk bahan usulan
penetapan status rumah.
14)Melaksanakan urusan permohonan rumah dinas
dan kendaraan dinas dengan mengajukan usul dan
data rumah untuk mendapatkan surat izin penghuni
bagi Pejabat RUTAN.
15)Melakukan pembinaan pegawai dalam lingkungan
Sub Bagian.
16)Menyiapkan bahan tanggapan RASTAF A,
sebagai bahan petunjuk penyelesaian masalah.
18)Menyusun Laporan kegiatan Sub Bagian
Keuangan / Perlengkapan.
19)Melaksanakan urusan pemberian perlengkapan
bagi tahanan sesuai ketentuan yang berlaku.
J. NAMA JABATAN : KEPALA SUB SEKSI UMUM.
IKHTISAR JABATAN :
Melaksanakan tugas urusan rumah tangga, peralatan
kantor dan melaksanakan administrasi kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku untuk memberi pelayanan kepada pegawai dan tahanan.
URAIAN TUGAS :
1) Menyusun rencana kerja Sub Seksi Umum.
2) Mempersiapkan konsep surat yang berkaitan
dengan tugas kerumah tanggaan RUTAN.
3) Menyelenggarakan pemeliharaan kendaraan dinas
agar selalu keadaan siap untuk digunakan.
4) Mengatur penggunaan kendaraan dan angkutan
dinas untuk menunjang kelancaran tugas.
5) Menyelenggrakan administrsi biaya pemeliharaan
kendaraan dinas sebagai bahan pertanggung jawab
6) Menyelenggarakan pemeliharaan alat
perlengkapan kantor, gedung kantor dan rumah
dinas sesuai dengan rencana dan anggaran yang
telah ditetapkan.
7) Menyelenggarakan pemeliharaan pemakaian
telepon, listrik, air dan kebersihan ruangan agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
8) Menyusun data kepegawaian pada RUTAN.
9) Menyusun data kepegawaian untuk mengikuti
Pendidikan dan Latihan Pegawai.
10)Menyusun daftar nama – nama Calon Pegawai yang telah memenuhi pesyaratan untuk mengikuti
latihan Pra Jabatan.
11) Menyusun data kepegawaian untuk pelaksanaan
Ujian Dinas Tk. I dan II.
12) Menyusun usul pemberian penghargaan, tanda
kehormatan dan bentuk – bentuk penghargaan lainnya.
13)Melakukan permintaan atau ususl pemberian
KARPEG, KARIS, KARSU, TASPEN sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
14)Menyusun data Kepegawaian untuk menyiapkan
15)Menyiapkan surat permintaan pengujian kesehatan
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Dokter
Penguji Kesehatan ataua Tim Penguji Kesehatan
Calon Pegawai yang diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil.
16)Menyiapkan penyelenggaraan Sumpah Pegawai
Negeri dan Sumpah serta Pelantikan Jabatan.
17)Melaksanakan Pengusulan pengangkatan dalam
jabatan Struktural.
18)Melakukan pengusulan pengangkatan dalam
jabatan Struktural.
19)Melaksanakan pengusulan pemindahan pegawai
dilingkungan RUTAN.
20)Melaksanakan pengusulan pemberhentian dan
pemensiunan.
21)Melakukan pembinaan pegawai dalam lingkungan
Sub Seksi Umum.
22)Menyiapkan bahan tanggapan RASTAF A sebagai
bahan petunjuk penyelesaian.
23)Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan
pejabat bawahan.Melakukan Pengawasan Melekat
24) Melaksanakan tindak lanjut petunjuk yang tertuan
dalam LHP.
25) Menyiapkan dan menyusun laporan Sub Seksi
Umum.
1.5. Sarana dan Prasarana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
1.5.1 Sarana
Tabel 1.5.1
Daftar sarana Rumah Tahanan Klas 1 Kebon Waru Bandung Bagian Umum (Layanan Informasi, Kunjungan dan Pengaduan)
No Sarana Jumlah
1 Komputer 5
2 Televisi 4
3 Ac 3
4 Printer 10
5 Papan Pengumuman 4
6 Meja dan Kursi 25
7 Kursi Tunggu 6
8 Meja tamu 2
9 Kursi karyawan 8
10 Sofa 2
11 Lemari Barang 1
12 Dispenser 1
13 Lemari Buku 4
14 Kulkas 1
15 X – Banner 4
16 Papan Nomor Antrian 1
17 Tong Sampah 10
18 Meja Pemeriksaan 1
19 Speaker 2
20 Printer 11
1.5.2 Prasarana
Tabel 1.5.2 Prasarana
Daftar Prasarana Rumah Tahanan Kelas 1
Kebon Waru Bandung Bagian Umum
(Layanan Informasi, Kunjungan dan Pengaduan)
No Prasarana Jumlah
1 Ruang Tamu 1
2 Ruang Bagian Umum 1
3 Mushola 1
4 Ruang Pelayanan 1
5 Ruang Penggeledahan 1
6 Ruang Pemeriksaan Barang 2
7 Kamar Mandi 2
Sumber : peneliti
1.6. Lokasi dan Waktu PKL
1.6.1 Lokasi
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rutan Kebon Waru
Bandung berada di Kasubag Umum yang berada di pintu ke 3 bangunan
kanan Rutan Kebon Waru Bandung, yang mana rutan Klas I Bandung
1.6.2. Waktu PKL
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rutan Kebon
Waru, wilayah Kementrian Hukum dan HAM kota Bandung berlokasi di
Jl. Jakarta No 29 Bandung. Penulis memulai Praktek Kerja Lapangan
pada tanggal 27 Juli 2015 hingga 31 Agustus 2015, dengan waktu 5 hari
kerja, yaitu hari Senin sampai hari Kamis dan kembali masuk pada hari
Sabtu dengan ketentuan jam masuk 08.00 s.d 14.00 WIB dan jam
45 2.1Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rutan Kebon Waru,
wilayah kementrian hukum dan HAM kota Bandung berlokasi di Jl. Jakarta
No 29 Bandung. Penulis memulai Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 27
Juli 2015 hingga 31 Agustus 2015, dengan waktu 5 hari kerja, yaitu hari Senin
sampai hari Kamis dan kembali masuk pada hari Sabtu dengan ketentuan jam
masuk 08.00 s.d 14.00 WIB dan jam istirahat Senin – Kamis 12.00 s.d 13.00 WIB dan Sabtu pukul 12.00 s.d 13.00 WIB. , Praktek Kerja Lapangan
dilaksanakan di Rumah Tahanan Klas 1 Kebon waru Bandung dibawah
naungan Kantor Wilayah Jawa Barat Kementrian Hukum dan HAM Bagian
Umum tepatnya di Bagian Layanan Pengaduan, Kunjungan dan Informasi
yang berlokasi di Jl. Jakarta No 29 Bandung. Kerja lapangan dilakukan setiap
hari Senin hingga Kamis dan hari Sabtu dimulai pukul dimulai pukul 08.00
WIB hingga pukul 15.00 WIB. Berbagai kegiatan dilakukan penulis selama
melakukan praktek kerja di Rutan klas 1 Kebon Waru Bagian Layanan
Pengaduan, Kunjungan dan Informasi, penulis banyak terlibat di berbagai
kegiatan rutin maupun insidentil.
Kegiatan rutin yang dijalani penulis selama kerja praktek diantaranya
keluarga atu teman yang berada didalam Rutan. Selain itu, penulis juga
dilibatkan dalam penggeledahan barang bawaan pengunjung yang akan
masuk. Selain kegiatan rutin penulis juga ditugaskan dalam kegiatan
insidentil, seperti halnya membantu Bagian Bantuan Hukum dan Penyuluhan
menginput data para Warga Binaan Pemasyarakatan yang baru masuk Rutan,
dilibatkan dalam kegiatan eksternal seperti ditugaskan untuk hadir di
pembukaan salah satu Lembaga Pembinaan Anak. Selain itu penulis juga
banyak dilibatkan dalam acara kegiatan Kemerdekaan RI yang ke-70 dan
beberapa kegiatan lainnya.
2.2Deskripsi Kegiatan PKL
Pada saat penulis melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di
rutan kebonwaru pada awal masuk penulis di perkenalkan dengan
lingkungan sekitar kantor yang meliputi kantor kepala rutan, kantor divisi
keuangan, divisi umum, Tata usaha, dinker dan banhum.
Jenis kegiatan yang penulis lakukakn pada saat melaksanakan
kegiatan PKL cukup beragam tapi dengan waktu yang tidak tepat,
sehingga dalam kantor rutan kebon waru tidak banyak melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan public eksternal
Tabel 2.1
Daftar Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
Rutin Insedental
Agustus 2015 dengan
- kegiatan pelyanan dengan
- kegiatan pelyanan dengan
- kegiatan pelyanan dengan
- Olahraga bersama
ruang kunjungan.
- kegiatan pelayanan dengan
- kegiatan pelayanan dengan
- kegiatan pelyanan dengan
bawaan yang di - kegiatan pelayanan
dengan
- Acara peringatan 17 agustus di
- Acara peringatan 17 agustus di
- kegiatan pelyanan dengan
bawaan yang di
- kegiatan pelyanan dengan
- kegiatan pelayanan dengan
- Berpamitan kepada
Kepala Ruran,
pegawai dan
wargabinaan rutan.
√
2.3Deskripsi Bagian/ Divisi Tempat Praktek Kerja Lapangan
Penulis melakukan Praktek Kerja Lapang di Divisi Umum Rutan
Kelas 1 Kebon Waru Bandung. Sesuai dengan penjurusan keilmuan
penulis yaitu kehumasan, maka idealnya penulis harus di simpan di divisi
humas, staf humas, atau Public Relation Officer pada umumnya. Namun,
dikarenakan humas disini belum state of being atau belum melembaga,
penulis di tempatkan di bagian umum. Bukan alasan untuk penulis tidak
bisa mengembangkan keilmuan yang penulis dapatkan dikelas, karena dari
pandangan penulis berada di divisi umum ini ternyata banyak unsur
kehumasan yang harus di kerjakan, seperti halnya berhubungan dengan
public internal dan public eksternal selain itu penulis juga harus dapat
berkumunikasi dengan baik, mengidentifikasi masalah, merencanakan
program untuk tujuan perusahaan yang berlandaskan saling pengertian,
seperti definisi Public Relations menurut Frank Jefkins dalam bukunya
Public Relations yaitu :
“Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian” (Jefkins, 2004 : 10).
Melihat dua definisi mengenai PR, dalam praktek kerja lapangan
yang dilakukan oleh penulis di Rumah Tahanan Klas 1 Kebon Waru
Bandung ada hubungan antara apa kegiatan yang dilakukan oleh penulis
Seorang Public Relations haruslah mampu berkomunikasi dengan
baik kepada publik internal maupun eksternal sehingga apa yang menjadi
tujuan publik tersampaikan dengan baik, pada Praktek Kerja Lapangan
penulis tidak secara langsung diposisikan menjadi seorang PR karena
instansi atau perusahaan yang ditempati belum memiliki PR tersendiri atau
State of Being, namun kegiatan penulis selama praktek kerja secara tidak
langsung memakai hall-hal yang berkaitan dengan PR.
Kegiatan penulis selama kerja lapangan adalah melayani para
pengujung yang datang berkunjung ataupun sekedar menanyakan
informasi, atau mungkin dapat disebut sebagai kegiatan seoarang
protokoler, dari kegiatan tersebut penulis dituntut harus dapat
berkomunikasi dengan baik dengan pengunjung yang merupakan bagian
dari publik eksternal perusahaan. Sikap cepat tanggap dan mampu bekerja
dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung yang datang
serta belajar bertutur kata yang sederhanan sehingga informasi yang sulit
dimengerti oleh publik dapat mudah dimengerti karena pengunjung yang
datang bersifat heterogen, penulis harus mampu beradaptasi, belajar dan
berkembang.
Dari pelayanan yang baik secara tidak langsung penulis
membentuk suatu citra yang baik bagi Rutan Klas 1 Kebon Waru yang
dimana merupakan salah satu pekerjaan seorang PR. Selain para publik
eksternal penulis juga berhadapan dengan para publik internal yaitu para
dengan para WBP melalui kegiatan Insidental di bagian Bantuan Hukum
(Bankum), disini penulis berkomunikasi secara langsung dengan para
WBP untuk menjalin rasa kepercayaan salah satu bagian dari publik
internal untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Selain informasi untuk perusahaan, penulis juga membantu dalam
memnuhi tujuan dan harapan dari WBP mengenai bantuan hukum apa saja
yang dapat dilakukan. Penulis juga meliput atau mendokumentasikan
kegiatan penyuluhan di Rutan untuk dokumentasi perusahaaan. Penulis
juga dilibatkan dalam merencanakan dan mengatur persiapan acara
kegiatan 17-an di Rutan Klas 1 Kebon Waru Bandung. Dalam kegiatan ini
penulis secara tidak langsung memaki cara kerja seorang PR yaitu Fact
Finding penulis mencari informasi tentang kegiatan apa saja yang bisa
dan boleh dilakukan didalam Rutan dan menanyakan kepada petugas apa
saja kegiatan yang pernah dilakukan atau yang sering dilakukan apabila
ada kegiatan acara 17-an, Planning penulis bersama rekan-rekan dan para
petugas yang menajdi penitia acara membuat rencana atau usulan kegiatan
perlombaan dan acara untuk memeriahkan kemerdekan RI ke 70,
Communicating disini penulis dan panitia lain melaksanakan acara
perlombaan seperti lomba adzan, lomba mengaji, lomba cerdas cermat,
lomba memancing untuk para WBP selain itu para petuga Rutan pun turut
andil mrnjadi peserta lomba seperti bermain futsal dengan memakai daster
dan berdandan seperti wanita. Dan yang terakhir adalah Evaluating setelah
kinerja yang sudah dilakukan selama kegiatan acara 17-an yang sudah
dilaksanakan.
2.3.1 Tinjauan Tentang Rutan
Pada pasal 1 butir (2) undang-undang No. 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara pidana
menjelaskan, bahwa Rumah Tahanan Negara selanjutnya disebut
RUTAN adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama
proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
Pengadilan Penahanan rumah tahanan (RUTAN) yang dikelola
oleh departemen kehakiman. Tanggung jawab yuridis atas tahanan
ada di pejabat yang menahan sesuai dengan tingkat pemeriksaan
dan tanggung jawab secara fisik atas tahanan ada pada kepala
RUTAN, sedangkan tanggung jawab atas perawatan kesehatan
tahanan ada pada dokter yang ditunjuk oleh menteri kehakiman.
Penahanan rumah tahanan negara (Rutan), memiliki banyak
permasalahan, salah satunya adalah pembangunan rutan, yang
kemudian permasalahan tersebut tidak terlalu mendesak karena
adanya kebijaksanaan dari Pasal 22 ayat (1) yang menggariskan
bahwa : “selama rutan belum ada pada suatu tempat, penahanan dapat dilakukan di kantor Kepolisian Negara, di kantor Kejaksaan
Negeri, di Lembaga Pemasyarakatan, di rumah sakit, dan dalam
tidak mau membiarkan keadaan seperti ini semakin berlarut-larut
mengingat jumlah tahanan terus meningkat, maka dikeluarkan PP
no. 27/1983 yang mendesak Pemerintah untuk segera membangun
Rutan di setiap lokasi.
2.3.2 Tinjauan Tentang Narapidana
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di lembaga permasyarakatan, sedangkan terpidana
adalah seseorang yang dipidana berdasarkan keputusan pengadilan
yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Dapat disimpulkan
bahwa narapidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan
keputusan pengadilan yang memperoleh kekutan hukum tetap yang
menjalani pidana hilang kemerdekaan di lembaga permasyarakatan
juga terdapat di rumah tahanan negara, yaitu narapidana yang
mempunyai hukuman maksimal 1 (satu) tahun.
Yang mengemukakan istilah narapidana adalah DR.
Suhardjo, SH. Dalam pidato penganugerahan gelar Doktor Honoris
Causa dalam Ilmu Hukum pada tahun 1963 oleh Universitas
Indonesia, yang ditegaskan bahwa istilah narapidana digunakan
bagi mereka yang telah dijatuhi pidana hilang kemerdekaan.
Sebelum itu pada tahun 1961, Mr. RA. Koesnoen telah
menulis sebuah buku dibawah judul “Politik Penjara Nasional”
dikemukakan pidana penjara adalah pencabutan kemerdekaan,
Jawa) yang berarti tobat, jadi penjara berarti dibuat supaya menjadi
jera atau tobat. Sebelum bangsa kita mengenal istilah “Penjara” kita mengenal istilah “Bui” atau :Buen” (Bahasa Jawa), yaitu suatu
tempat atau bangunan sebagai tempat penyekapan para tahanan,
orang-orang hukuman, tempat menahan orangorang yang
disandera, penjudi, pemabuk, gelandangan dan penjahat-penjahat
lain. Menurut Drs. AC. Sanusi Hass bahwa yang menggantikan
istilah “Narapidana” yang sudah populer sehingga menjadi “Tuna Warga” adalah juga Koesnoen. Pada tahun 1966 Direktorat Permasyarakatan merubah struktur organisasinya menjadi
Direktorat Jendral Bina Tuna Warga.
Istilah tuna warga kedengarannya mengandung prasangka
yang berlebihlebihan, oleh karena itu tidak mengherankan dalam
surat-menyurat sehari-hari atau surat-surat Dinas para pejabat tetap
masih menggunakan istilah “Narapidana” dan bukunya “Tuna Warga”. Narapidana juga dikatakan sebagai orang yang tidak
menghargai hukum, tidak memperhatikan norma-norma dalam
masyarakat hanya mengutamakan kepentingan dirinya sendiri,
menurut kemauan emosinya diri-sendiri, yang memperkosa hak
hukum orang lain, bertentangan dengan kepantasan dalam
masyarakat. Sikap mana menjadi sebab utama terjadinya
Oleh karena itu narapidana yang terbukti secara sah telah
bersalah melalui putusan pengadilan dan memiliki kekuatan hukum
tetap, berarti telah melanggar norma hukum pidana dan wajib
dikenakan sanksi yaitu berupa hukuman. Sebagai contoh misalnya
sebagai akibat dari suatu pembunuhan atau pencurian dan
sebagainya, apabila didasarkan hanya pada hukum perdata akan
menimbulkan hak bagi yang menderita terhadap pihak yang
berbuat untuk kerugian berupa materi.
Akan tetapi bagi tata tertib dimasyarakat atau kepentingan
umum, perbuatan pembunuhan atau mencuri itu adalah terlalu
ringan apabila hanya diselesaikan dengan pembayaran kerugian
berupa materi saja. Disamping kepentingan yang menderita ada
kepentingan yang lebih luas yaitu pemeliharaan kepentingan dalam
masyarakat, tata tertib masyarakat yang telah diperkosa dengan
adanya pembunuhan dan pencurian tersebut, sehingga dituntut
suatu pengembalian keseimbangan terhadap tata tertib dalam
masyarakat, yakni berupa adanya tindakan-tindakan khusus dengan
menggunakan sanksi berupa hukuman.
Namun Narapidana yang telah melakukan
perbuatan-perbuatan tersebut diatas tetap sebagai warga negara yang masih
mempunyai hak-hak asasi manusia seperti halnya manusia lain.
Hanya saja narapidana sebagai manusia yang telah tersesat di
dari watak penjahat menjadi orang yang baik, yang berguna bagi
agama, masyarakat dan negara.
Narapidana di dalam Lembaga Permasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara dididik, dinbina baik mentalnya, diberi
pendidikan atau penyuluhan berupa hukum, pengetahuan umum,
kursus keterampilan, yang diharapkan denga bekal yang diperoleh
selama dalam Lembaga Permasyarakatan atau Rumah Tahanan
Negara setelah selesai menjalani hukuman dapat menjadi warga
negara yang bertanggung jawab, taat hukum, mandiri, aktif dalam
pembangunan dan tidak mengulangi tindak pidana lagi.
2.3.3 Tinjauan Tentang Public Internal
Publik internal humas adalah salah satu bentuk dari PR
yang menitik beratkan ke dalam perusahaan itu. Istilah ke “dalam”
maksudnya, publik tersebut berlaku kepada hubungan publik yang
ada didalam instansi atau perusahaan. Publik internal mempunyai
tugas menjalin hubungan baik dan harmonis antara manajemen
perusahaan dengan karyawannya. Menurut Griswold, “mencapai
karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal
publik” (Abdulrachman, 1993;34). Seperti :
1. Hubungan dengan karyawan (Employe Relations).
2. Hubungan manusiawi (Human Relations).
4. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder).
2.3.4 Tinjauan Tentang Public Eksternal
Eksternal Public Relations bertugas untuk membina
hubungan dengan orang – orang di luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik eksternal
terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :
1. Hubungan dengan pres (Press Relations).
2. Hubungan dengan Media
3. Hubungan dengan pelanggan (Coustemer Relations).
4. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations).
Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal
merupakan suatu keharusan dalam usahanya untuk :
1. Memperluas langganan.
2. Memperkenalkan produk.
3. Mencari modal dan hubungan baik.
4. Memperbaiki hubungan dengan serikat – serikat buruh, mencegah
pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif,
dan
produktif dalam kerjanya.
5. Mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.
efektif, yang bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan
kepada publik di luar preusahaan atau publik eksternal
(Abdurachman, 1995; 38). Perhatian yang besar terhadap
kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan
mereka akan membangkitkan simpati dan salah satu tugas PR
adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan publiknya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam eksternal relations adalah
untuk memperoleh dukungan, kepentingan kepercayaan, serta
menciptakan kesediaan kerja sama dari pihk luar.Terciptanya opini
public yang favorable terhadap suatu organisasi merupakan suatu
awal dari kerja Public Relations, dan semua angggota organisasi
harus dapat menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan
maupun opini publik mengenai perusahaa yang sudah terbetuk
2.3.5 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi menurut Wiryanto (dalam
Khomsahrial Romli, 2011) adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah
komunikasi yang di setujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas,
dan berbagai pekerjaan yang harus di lakukan dalam organisasi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang di setujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih
kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu jaringan yang
lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi
sering juga melibatkan komunikasi diadik. Komunikasi antar
pribadi ada kalanya komunikasi public. Komunikasi formal adalah
komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke
bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan
komunikasi informal tidak tergantung pada struktur organisasi,
seperti komunikasi antar sejawat juga termasuk gossip. (Deddy