• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Harian Umum Galamedia Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Harian Umum Galamedia Bandung"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

(PKL)

Oleh:

Ade Lukman Nurul Hakim

NIM: 41807005

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

ii Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bissmillahirrohmanirrohim

Syukur alhamdulillah kami panjatkan pada Illahi Rabbi karena berkat, rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang sederhana ini. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini di ajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung, Tepatnya yang berada di Jl. Belakang Factory No. 2B-2C Banceuy Bandung 40111.

Rasa terima kasih yang mendalam dan rasa hormat penulis ucapkan untuk kedua orang tua yakni Mamah dan Papah Tercinta atas kasih sayangnya, dan juga dukungan yang telah di berikan hingga detik ini baik berupa dukungan moril dan materil. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan mengabulkan do’a

yang mamah dan papah harapkan, Juga untuk kakaku Anah tercinta yang telah mendukung untuk fasilitas yang di berikan. Kakak Iparku Dani yang selalu menjaga dan membimbing kakakku dan keponakanku. Kedua keponakannku yang sangat menggemaskan Galang dan Arya. Semoga karunia dan Sayang Allah SWT menerangi kalian semua. Amin.

(3)

ii penulis di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan yang berharga ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas semua bimbingan dan bantuannya, serta penghargaan yang setinggi-tingginya sehingga terselesaikannya laporan Praktek Kerja Lapangan ini, kepada Yth :

1. Bapak Prof. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia. Yang telah memberikan waktunya untuk memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengesahan yang bersangkutan dengan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.

2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, Yang telah memberikan pengarahan dan arahan selama perkuliahan.

3. Ibu Melly Maulin P., S.Sos. M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Dosen Wali IK-1 yang telah memberikan pengarahan dan arahan selama perkuliahan.

(4)

ii

M.Si., Ibu Tine Agustin Wulandari., S.Ikom. Bapak Yadi Supriadi., S.Sos., M.Phill. dan semua dosen yang tidak dapat disebuutkan satu per satu terima kasih atas bimbingannya.

6. Mbak Astri Ikawati., A.Md. Kom dan Mbak Intan Fajarina., S.Ikom. selaku sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang banyak membantu proses administrasi selama perkualiahan.

7. Bapak Enton Supriyatna Sind selaku Pemimpin Redaksi di Harian Umum Galamedia Bandung.

8. Ibu Hj. Ati Suprihatin selaku Redaktur Pelaksana di Harian Umum Galamedia Bandung.

9. Bapak Sutisna AM selaku pembimbing selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Harian Umum Galamedia Bandung.

10. Kang Dicky, Kang Agus, Kang Lucky, Kang Remi selaku Wartawan tandem saya selama melakukan proses kegiatan pencarian berita saat melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Harian Umum Galamedia Bandung. Dan semua para wartawan yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas bimbingannya.

(5)

ii

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2011

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Singkat Harian Umum Galamedia

PT. GALAMEDIA BANDUNG PERKASA salah satu unit usahanya adalah menerbitkan HU. GALAMEDIA (Grup Pikiran Rakyat). Didirikan di Bandung pada tahun 1968, kegiatan usahanya khusus bergerak dalam bidang jurnalistik atau penerbitan surat kabar.

Harian Umum GALAMEDIA semula muncul dari Surat Izin Terbit (SIT) majalah Sunda “Tjempaka” diterbitkan oleh CV. Tjempaka yang

dipimpin oleh Sukandi Andrias Wasuma. Badan penerbit tersebut pada bulan Agustus 1968 diserahkan kepada Sjamsujar Adnan yang kemudian mengubah majalah tersebut menjadi surat kabar dengan nama surat kabar mingguan (SKM) “GALA”.

Direktur Pembina Pers Departemen Penerangan, Anwar Luthan mengeluarkan SIT dengan No. 0128/SK Direktur BP/SK tanggal 16 Oktober 1968, dengan persetujuan menteri penerangan saat itu, H. Boediarjo. Surat kabar mingguan “GALA” terbit dan diedarkan untuk

(7)

SKM “GALA” pertama kali dicetak pada percetakan Jakarta Pers , di Gunung Sahari Ancol, Jakarta. Percetakan ini dikelola oleh 5 orang, terdiri atas tiga orang direktur yang ditempatkan di Bandung, termasuk Pemimpin Umumnya atau Redaksi. Sedangkan di Jakarta, Sofyan Lubis memegang jabatan sebagai Direktur Pelaksana dan Chaeruddin sebagai Korektor. Selama SKM “GALA” dicetak di Jakarta, peredaran “GALA” melebihi

50% dari jumlah oplah cetak, yakni 20.000 eksemplar setiap terbit.

SKM “GALA” kemudian berpindah cetak dari Jakarta ke Bandung. Oplah “GALA” meningkat mendekati oplah tertinggi saat diterbitkan di

Jakarta. Perkembangan ini menjadi dorongan bagai jajaran Redaksi untuk meningkatkan periode terbit, menjadi 2 kali dalam seminggu. Keputusan ini segera terlaksana setelah “GALA” memperoleh SIT Harian dengan no.

0113/Pe-3/SK/Dirjen PPG/71, dimana edisi pertama terbit tanggal 28 Desember 1971 sebagai nomor perkenalan atau perdana.

Sejak terbit kali pertama sebagai SKM. “GALA”,CV, Tjempaka menghentikan kegiatan produksinya pada 31 Desember 1991. Karena sebelumnya telah berdiri sebuah perusahaan penerbitan, yakni PT GALAMEDIA yang menerbitkan SKM “GALA”.

Seiring dengan aktivitas CV. Tjempaka yang semakin pasif, PT. GALAMEDIA mengajukan permohonan kepada Menteri Penerangan untuk memperoleh SIT penerbitan SKM “GALA”, disertai akta penghentian

(8)

Setelah empat bulan terbit sebagai surat kabar harian, tepatnya dimulai pada 26 Agustus 1975, Dirjen PPG/Deppen member izin kepada “GALA” untuk menambah jumlah halaman. Sejak awal terbit menjadi surat

kabar harian pada akhir tahun 1971 sampai dengan tahun 1978, oplah “GALA” berada pada titik terendah jika dibandingkan dengan ketika terbit

2 kali dalam seminggu. Terkecuali pada saat kampanye Pemilu tahun 1979, oplah “GALA” mencapai lebih dari 20.000 eksemplar. Kemudian kembali

mengalami penurunan sampai ke angka di bawah minimum.

Setelah terbit lebih dari 13 tahun sebagai surat kabar harian, oplah “GALA” mencapai 118.500 per hari, di saat musim pembunuhan misterius

(Petrus) antara rentang tahun 1982-1993, oplah “GALA” mampu menembus angka di atas 100.000 eksemplar. Merupakan oplah terbesar penerbitan sebuah surat kabar harian daerah di Indonesia saat itu. Namun, sebenarnya oplah ini masih bisa ditingkatkan sampai 150.000 eksemplar per hari, tapi dengan catatan sarana percetakan yang dimiliki percetakan yang mencetak harian ini lebih menunjang.

(9)

Keberhasilan “GALA” dalam melakukan perubahan format redaksional dan perwajahan yang khas tersebut, mampu meraih segmen pembaca tersendiri dan mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak dengan kondisi ini, surat kabar harian “GALA” dianggap sukses mencapai

sasaran atau misinya, yaitu untuk selalu menjadi surat kabar yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan juga tidak bersaing dengan surat kabar lainnya yang telah memiliki ciri dan atribut tersendiri.

Pada tahun 1985, pemerintah mengeluarkan peraturan yang baru melalui SK Menteri Penerangan RI No. 61/1984 tentang penghapusan SIT, dan menggantinya dengan SIUP (Surat Izin Usaha Penerbitan), yang mengacu kepada Undang Undang Pokok Pers No. 21/1982, dengan izin baru SIUP tersebut, jumlah halaman “GALA” secara resmi menjadi 12

halaman dan beredar di Jawa Barat serta memperoleh SIUP pada 8 November 1985 melalui SK Menteri Penerangan No.009/SK/Menpen/SIUPPA-7/85.

Pada tahun 1989, penerbitan surat kabar di Indonesia perkembangannya mengalami perubahan, menjadi industri tidak hanya sekedar menyampaikan informasi sehingga persaingan semakin ketat. Beberapa surat kabar melakukan kerjasama penerbitan, menjadi sebuah grup dengan “mempersunting” surat-surat kabar di daerah sebagai anak penerbitannya. Harian Umum “GALA” dipersunting oleh PT. Surya

(10)

Ketika itu, redaksional dan perwajahan “GALA” berubah total, Tampil Full color sehingga menarik. Sementara redaksionalnya lebih cenderung pada berita-berita nasional dan berita ekonomi serta berita-berita politik, dengan sasaran pembaca kelas sosial ekonomi menengah ke atas. Namun dalam perkembangannya tidak secantik penampilan surat

kabarnya itu sendiri. Terlebih lagi, dua tahun kemudian krisis ekonomi dunia melanda tanah air. Dan pada tahun 1993 kerjasama dengan Media Indonesia Grup tidak bias dipertahankan. Demikian juga surat-surat kabar lain yang melakukan hal yang sama pada saat itu, tidak ada yang bisa bertahan.

Harian Umum “GALA” kembali berdiri sendiri dan kembali pada perwajahan dan redaksional semula. Meski dalam perjalanannya cukup berat, di tengah-tengah krisis ekonomi yang demikian hebat sehingga banyak surat kabar yang gulung tikar alias mati, tapi HU “GALA” pada

saat itu tetap eksis terbit menemui para pembacanya, meski dengan oplah berkisar antara 3.000 s.d 4.000 eksemplar per hari.

Pada tanggal 14 Oktober 1999 bergabung dengan Grup Pikiran Rakyat, beralih manajemen dari PT. Galamedia ke PT. Galamedia Bandung Perkasa, yang kemudian HU. “GALA” berubah nama menjadi Harian Umum “GALAMEDIA”. Di bawah naungan PT. Pikiran Rakyat Bandung

(11)

Harian Umum “GALAMEDIA” adalah salah satu Koran terbaik di Indonesia. Dewan Pers menganugerahi gelar, “Surat Kabar Harian Terbaik

2005”, setelah Dewan Pers bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada

(UGM) melakukan penelitian kepada tidak kurang dari 68 surat kabar yang diterbitkan di Indonesia.

Harian Umum Galamedia memiliki badan hukun yaitu Perseroan Terbatas dengan Motto Ekspresi Greater Bandung yang diharapkan menjadi sebuah wadah informasi yang aktual kepada masyarakat kota Bandung dan sekitarnya, ini merupakan bentuk ungkapan dari Harian Umum Galamedia dalam memberikan informasi yang sudah melingkupi wilayah Bandung diantaranya Sorenag, Jatinangor, Cimahi dan Padalarang.

Harian Umum Galamedia jenisnya adalah Harian Umum yang terbit setiap hari dari mulai hari Senin hingga hari Minggu dengan waktu terbitnya pagi hari, bahasa yang digunakan dalam penulisan berita yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah, terdiri dari 12 halaman dan khusus hari Rabu 16 halaman. Dalam Koran Harian Umum Galamedia memiliki 9 kolom dengan ukuran sebagai berikut :

a. Halaman Kertas 42 x 58 cm b. Lebar Tercetak 40,5 cm

(12)

1.1.1 Visi dan Misi

a. Visi

1) Mampu menjadi salah satu surat kabar yang berpengaruh di wilayah pasar Bandung

Bandung Raya, sebagai bisnis utama pengembangan pemasaran serta secara bertahap menguasai pasar di Jawa Barat.

2) Bersama HU. Pikiran Rakyat mampu menjadi pemimpin pasar yang dominant pada

Segmentasi yang berbeda, yaitu lebih fokus membidik sasaran pasar di kelas menengah dan menengah bawah.

3) Harus diupayakan agar HU Galamedia menjadi pilihan utama bagi masyarakat di

Kelas menengah bawah dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.

4) Harus diupayakan agar HU Galamedia menjadi media periklanan utama, baik untuk

Pelaku ekonomi atau pun masyarakat luas yang membidik sasaran pasar atau sasaran informasi pada kelas masyrakat menengah dan menengah bawah.

(13)

b. Misi

1) Bersama HU Pikiran Rakyat menguasai surat kabar, baik di sektor sirkulasi maupun iklan, dengan sasaran bukan saja untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, melainkan juga semakin memperkecil ruang gerak pengembangan pasar pesaing.

2) Memberikan pelayanan informasi yang akurat bagi masyarakat pembaca dalam upaya turut memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, penyebaran agar semakin luas, penyajian harus dikemas menarik dan senantiasa mengacu kepada kebutuhan masyarakat, sesuai dengan segmentasi yang telah digariskan. Upaya ini dilakukan agar pembaca tidak saja mendapatkan informasi yang benar dan lengkap, tapi juga menarik sehingga pada gilirannya dicapai tingkat kepuasan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.

3) Secara bertahap semakin meningkatkan kesejahteraan karyawan sesuai dengan kemajuan dan kemampuan perusahaan.

1.1.2 Motto HU Galamedia

Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan bentuk keseriusan dalam dunia bisnis. Karena dengan adanya motto, dapat menggambarkan identitas perusahaan secara singkat. Demikian halnya dengan Harian Umum Galamedia yang mengusung motto sebagai berikut :

(14)

Ekspresi

Ungkapan/ pernyataan dalam memberikan informasi bagi warga sehingga dapat Mengupas masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

Greater Bandung

Informasi-informai yang disampaikan secara aktual yang mencakup wilayah Bandung Raya diantaranya Bandung, Padalarang, Soreang, Jatinangor dan Cimahi.

1.1.3 Logo dan Arti Logo Harian Umum Galamedia

Selain motto, logo merupakan salah satu ornament yang menguatkan identitas suatu perusahaan terlebih yang bergeraj di bidang media, lebih tepatnya media cetak seperti logo Harian Umum Galamedia di bawah ini :

a. Logo Harian Umum Galamedia

Gambar 1.1

(15)

b. Arti Logo Harian Umum Galamedia

Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi perusahaan

Galamedia baik dari segi warna dan nama perusahaan Galamedia itu sendiri. Makna yang terkandung dalam logo tersebut yaitu :

- Warna biru dan kuning merupakan warna pemberian dari Grup Pikiran Rakyat sebagai perusahaan pusat yang menaunginya.

- Ekspresi Greater Bandung merupakan slogan yang di pegang oleh Harian Umum Galamedia yang diartikan sebagai bentuk ungkapan/ pernyataan besar bagi Bandung dan sekitar wilayah Bandung Raya

1.2 Sejarah Bagian Redaksi Harian Umum Galamedia

(16)

Dalam lingkungan kerja bagian redaksi Harian Umum Galamedia yang di naungi oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa, mengenai sejarah bagian Redaksi Harian Umum Galamedia tidak lepas dari lahir dan berdirinya sebuah perusahaan penerbitan surat kabar ini pada tanggal 16 Oktober 1968. Namun sejarah keberadaan bagian redaksi khususnya pada jajaran keredaksionalan Harian Umum Galamedia yang tampak seperti sekarang, dimulai ketika Harian Gala berganti kepemilikan atau manajemen dibawah naungan grup Pikiran Rakyat. Peralihan manajemen ini tentu saja membuat struktur keredaksionalan. Harian Umum Gala berubah menjadi unit usaha yang merupakan bagian dari Grup Pikiran Rakyat dengan nama surat kabar pun ikut berubah menjadi Harian Umum Galamedia.

(17)

Tajam dan Akurat seperti halnya motto dari Harian Umum Galamedia yang kini motto berubah menjadi Ekpresi Greater Bandung.

1.3 Struktur Organisasi Harian Umum Galamedia

Di dalam perusahaan tentu memiliki struktur organisasi yang teratur, Dimana struktur organisasi yang teratur ini berfungsi untuk menyusun dan menjelaskan peranan atau tugas dan wewenang dari berbagai bagian atau divisi yang telah terbentuk, serta bagaimana setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut saling berhubungan satu sama lain dan juga bertanggung jawab serta disiplin yang kuat atas hasil kerjanya.

(18)
(19)

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera pada Gambar 1.1 diatas, dapat diketahui merupakan susunan yang menggambarkan berbagai fungsi kerja yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar dapat mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana pembagian tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan memberikan kejelasan tentang hubungan kerja baik secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak mengenai hubungan vertical maupun hubungan horrizontal .

Adapun susunan mengenai struktur organisasi di kantor PT. Galamedia Bandung Perkasa, diantaranya :

A. Pemimpin Umum B. Pemimpin Redaksi C. Dewan Redaksi D. Redaktur Pelaksana E. Sekretariat Redaksi

F. Penelitian Dan Pengembangan Redaksi G. Seksi Monitoring dan Dokumentasi

H. Pelaksana adalah Para Redaktur Dan Asisten Redaktur, yang terdiri dari :

(20)

2. Redaktur Rubrik Bandung Raya Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Bandung Raya

3. Redaktur Ekonomi Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Ekonomi

4. Redaktur Publik Opini dan Feature Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Opini dan Feature

5. Redaktur Pendidikan dan Agama Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Pendidikan dan Agama

6. Redaktur Rubrik Hiburan, Budaya dan Pariwisata Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Hiburan, Budaya dan Pariwisata 7. Redaktur Rubrik Jawa Barat Membawahi Asisten Redaktur dan

Wartawan untuk Rubrik Jawa Barat

8. Redaktur Rubrik Olah Raga Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik olahraga

9. Redaktur Foto Membawahi Asisten Redaktur Foto dan Wartawan Foto 10. Redaktur Bahasa Membawahi Asisten Redaktur Bahasa

11. Redaktur Perwajahan Membawahi Asisten Redaktur Perwajahan 12. Koordinator Liputan Membawahi Asisten Koordinator Liputan

1.4 Job Description Redaksi Harian Umum Galamedia

a. Pemimpin Umum

(21)

pertanggung jawabannya terhadap hokum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional). Tugasnya ialah mengendalikan dan mengorganisasikan aktivitas terbit Harian Umum Galamedia secara professional sehingga mendukung terhadap tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan baik idil maupun komersial.

b. Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab kepada pemimpin umum. Tugasnya ialah memimpin dan mengendalikan kegiatan keredaksian bagi terlaksananya mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian serta mengawasi seluruh Rubrik dan pemberitaan pada Harian Umum Galamedia.

c. Dewan Redaksi

Dewan Redaksi pada Harian Umum Galamedia beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana dan orang-orang yang pandai berkompeten. Dewan Redaksi bertugas member masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional.

d. Redaktur Pelaksana

(22)

e. Sekretariat Redaksi

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Pemimpin Umum. Tugasnya ialah menyangkut segala hal yang menyangkut administrasi keredaksionalan dan menyelenggarakan kegiatan keseharian Harian Umum Galamedia kearah kinerja terbaik untuk mencapai target perusahaan

f. Peneliti dan Pengembangan Redaksi

Bagian Penelitian dan Pengembangan pada bagian Redaksi Harian Umum Galamedia mempunyai tugas dalam melakukan penelitian dan pengembangan dalam kegiatan keredaksionalan sehingga kinerja keredaksioanalan yang diinginkan.

g. Seksi Monitoring dan Dokumentasi

Seksi Monitoring pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas mengawasi perkembangan kinerja dan kegiatan redaksional sehingga tujuan redaksional mampu mencapai target yang diingkan. Sedangkam Seksi Dokumentasi pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas mendokumentasikan edisi-edisi penting yang pernah diterbitkan oleh Harian Umum Galamedia dari tahun percetakan pertama.

h. Redaktur

(23)

Selain itu Redaktur bertanggung jawab terhadap halaman isi halaman yang akan diterbitkan pada Harian Umum Galamedia.

i. Koordinator Liputan

Koordinator Liputan pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan atau mengatur para wartawan Harian Umum Galamedia dan membagi tugas diantara apara wartawan tersebut untuk melakukan peliputan, agar tidak terjadi kesalahan atau overloap di lapangan.

j. Asisten Redaktur

Asisten Redaktur pada Harian Umum Galamedia bertugas membantu Redaktur dalam melakukan editing. Assisten Redaktur juga memiliki tugas dalam memberikan tambahan data dan literature agar sesuai dengan gaya penulisan dan penerbitannya.

k. Wartawan

Setiap halnya dalam setiap perusahaan Surat Kabar tugas wartawan dalam Harian Umum Galamedia adalah bertugas mencari, mengumpulkan dan mengelolah informasi menjadi berita, yang akan disebarluaskan kepada public, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing yang sudah sebelumnya sudah di atur oleh Redaksi.

l. Koresponden

(24)

1.5 Sarana dan Prasarana Redaksi Harian Umum Galamedia

Untuk menunjang kinerja para Wartawan, Harian Umum Galamedia Bandung menyediakan berbagai macam fasilitas , diantaranya :

Tabel 1.1

No

Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Komputer 64 Unit

2 Printer 2 Unit

3 Internet 1 Unit

4 Server (Komputer data) 1 Unit

5 Telepon 16 Unit

6 Faximile 1 Unit

7 Foto Copy 1 Unit

8 Televisi 2 Unit

(25)

17 Ruang Redaktur 1 Ruang 18 Ruang Redaktur Foto 1 Ruang 19 Ruang Produksi dan Pracetak 1 Ruang 20 Ruang Monitoring 1 Ruang 21 Ruang Dokumentasi 1 Ruang 22 Ruang Wartawan 1 Ruang 23 Ruang Sekretariat 1 Ruang 24 Ruang Gelap 1 Ruang 25 Ruang Rapat 1 Ruang 26 Percetakan 1 Ruang 27 Ruang Tamu 1 Ruang

28 Musholla 1 Ruang

29 Halaman atau Tempat Parkir 1 Halaman

30 Toilet 4 Ruangan

31 Kendaraan Operasional 5 Unit

Sumber : Redaksi H.U Galamedia, 2011

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.6.1 Lokasi

(26)

tersebut tidak menentu karena banyaknya lokasi yang disinggahi oleh penulis. Seperti Di Minggu pertama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tempatkan di wilayah Kabupaten Bandung Barat, setiap harinya berubah lokasi liputan seperti di Pasar Tradisional Padalarang, Objek Wisata Maribaya Lembang, Pemukiman warga Batujajar serta untuk minggu kedua dan seterusnya di tempatkan di bagian Ekonomi dan setiap harinya beda lokasi liputan seperti Sidak Pasar-pasar Tradisional seperti Pasar Andir, pasar Cihaurgeulis dan pasar Kosambi, SPBU Pasir Koja, Pusat perbelanjaan Lotte Mart, serta Stasiun Kereta Api, SMPN 13 Bandung, Agen Pengiriman Paket Barang, dan Terminal Cicaheum. Namun penulisan berita ditempatkan di kantor Harian Umum Galamedia.

Tempat : Jl. Belakang Factory No. 2C Bandung 40111

Telp : (022) 4210063 & 4205347

Fax : (022) 7505009

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(27)
(28)

23

2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Segala bentuk aktifitas selama menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung, terbagi dalam dua bagian diantaranya kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat insidentil. Kegiatan yang bersifat rutin adalah kegiatan yang selalu dilakukan penulis selama menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung, sedangkan untuk kegiatan yang bersifat insedentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung.

Untuk lebih rinci mengenai kegiatan penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

No. Hari/ Tanggal Kegiatan Kerja Keterangan

1. Senin, 1 Agustus 2011

- Pengenalan sistem kerja di Harian Umum Galamedia Bandung

(29)

2. Selasa, 2 Agustus 2011

1. Peliputan harga beras di pasar tradisional Padalarang

Kabupaten Bandung Barat 2. Menulis berita hasil liputan

Insidentil

Rutin 3. Rabu, 3

Agustus 2011

1. 1. Peliputan aktifitas pengunjung objek wisata Maribaya

Lembang Kabupaten Bandung Barat

2. 2. Menulis berita hasil liputan

Insidentil

Rutin

4. Kamis, 4 Agustus 2011

(30)

2. Menulis berita hasil liputan Rutin 7. Senin, 8

Agustus 2011

1. Peliputan pasokan air bersih di dua desa yakni desa Cangkorah

(31)

11. Jumat, 12 Agustus 2011

1. Peliputan agen pengiriman barang dengan jasa kereta api di stasiun kereta Bandung

(32)

jelang lebaran

2. Menulis berita hasil liputan Rutin 17. Sabtu, 20

Agustus 2011

1. Peliputan untuk rubrik Eskul di SMPN 13 Bandung Setrasari Mall dan TIKI di Jln. Cikapayang Bandung

1. Peliputan harga beras di pasar tradisional Cihaurgelusi dan

1. Pantauan arus mudik di terminal Cicaheum Bandung

(33)

2. Menulis berita hasil liputan Rutin

1. Peliputan Distro di jln. Trunojoyo Bandung

(34)

Dalam penulisan berita penulis mendapatkan liputan untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya dengan Pembimbing wartawan yaitu Dicky Mawardi (Wartawan Galamedia) dengan Masa Liputan terhitung dari hari Selasa 2 Agustus sampai Senin, 8 Agustus 2011, mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat seperti daerah-daerah yang ada di Padalarang dan Lembang. Sedangkan untuk Minggu ke dua dan seterusnya penulis mendapatkan liputan untuk bagian Ekonomi yang mencakup wilayah kota Bandung dan sekitarnya dengan Pembimbing wartawan yaitu Agus Hermawan (Wartawan Galamedia) dengan masa liputan terhitung dari Selasa, 9 Agustus 2011 sampai Jumat, 26 Agustus 2011, kembali liputan lagi pasca Lebaran yaitu Kamis, 8 September 2011 hingga Senin, 12 September 2011.

Penulis dalam menggunakan kode berita menggunakan (lukman.job),

kode untuk penulisan berita tersebut merupakan nama panggilan penulis daan masih berstatus magang di Harian Umum Galamedia Bandung. Adapun kode yang menempel disampingnya dengan kode penulis adalah kode Pembimbing Wartawan untuk bagian Kabupaten Bandung Barat yaitu (B.104) dan untuk Pembimbing Wartawan untuk bagian Ekonomi (B.99).

(35)

2.2 Deskripsi Kerja Praktek

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan

Selama menjalankan kegitan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan penulis melakukan banyak sekali kegiatan diantaranya rapat redaksi yang dipimpin oleh redaktur pelaksana. Didalam rapat ini, akan didiskusikan berita apa yang akan dijadikan Head Line News Harian Umum Galamedia Bandung dan setiap Wartawan diperbolehkan untuk memberikan ide-ide baru untuk kemajuan Harian Umum. Sedangkan yang menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung adalah menulis berita. Berita yang di buat tersebut merupakan hasil dari peliputan di lapangan yang dilakukan pagi hari hingga menjelang sore dan di sore harinya penulis menulis berita dari hasil liputan tersebut, karena pada saat menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan maka setiap harinya sambil menemani mengerjakan oenulisan berita diadakan kegiatan berbuka puasa bersama dengan takjil yang tersedia, dan pada pertengahan bulan suci Ramadhan diadakan buka bersama yang diikuti oleh para staf redaksi dan karyawan Harian Umum Galamedia Bandung.

(36)

a. Bagian Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Hasil Liputan : Rabu, 3 Agustus 2011

Lokasi Liputan : Objek Wisata Maribaya Lembang Kabupaten Bandung

Barat

Jenis berita : Straight News

Puasa, Kunjungan Wisatawan Turun 30 %

LEMBANG, (GM),-

Selama bulan Puasa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kab. Bandung Barat (KBB) diprediksikan turun hingga 30%. Penurunan kunjungan wisatawan baik domestic maupun asing akan berlangsung sampai hari puasa terakhir dan kondisinya kembali normal saat memasuki hari pertama Lebaran,

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) KBB, Aos Kaosar ketika ditemui “GM”, di Padalarang, Rabu (3/8), mengatakan, penurunan jumlah pengunjung biasa terjadi selama bulan puasa, orang-orang lebih khusyuk beribadah, dan lebih memperhatikan kebutuhan Lebaran ketimbang memikirkan berwisata. Diprediksi penurunan bisa sampai 30 persen, “kata Aos.

(37)

menyita perhatian adalah Gua Pawon di Kec. Cipatat dan Curug Malela di Kec. Rongga.

Berdasarkan pemantauan “GM” di lapangan, suasana sepi terlihat di sejumlah ruas jalan menuju objek wisata yang ada di Lembang. Seperti di objek wisata alam Maribaya, sejak hari pertama puasa kunjungan wisatawan menurun drastic. Sepinya wisatawan yang berkunjung ke Maribaya membuat pengelola objek wisata itu menonaktifkan pedagang yang biasa berjualan.

Ketua Pelaksana Objek Wisata MAribaya, Gunawan (49) mengakui, memasuki hari ketiga bulan Puasa terjadi penurunan tajam jumlah kunjungan. Pada Rabu (3/8) siang, wisatawan yang berkunjung ke Maribaya hanya enam orang.

“Puncak kunjungan wisatawan ke Maribaya hanya terjadi pada hari libur saja. Pada bulan Puasa menurun, “kata Gunawan.

Wisatawan yang berkunjung ke Maribaya hampir 80% berasal dari wilayah Jabodetabek, sementara 20%-nya berasal dari daerah Bandung dan sekitarnya. Hingga periode Juli 2011, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Maribaya mencapai 16.981 orang. “Untuk mencapai target pengunjung, kita lebih mengandalkan sebelas bulan di luar bulan Ramadan”, ujarnya.

(38)

Hasil Liputan : Senin, 8 Agustus 2011

Lokasi Liputan : Desa Cangkorah dan Desa Giriasih, Kec. Batujajar,

Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Jenis berita : Straight News

Sumur Warga Desa Cangkorah dan Desa Giriasih Telah Mengering

4.500 KK di Dua Desa Kesulitan Air Bersih

BATUJAJAR, (GM),-

Hujan yang sudah hampir satu bulan tidak turun menyebabkan sumber-sumber air di Desa Cangkorah dan Desa Giriasig, KEc. Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mongering. Akibatnya sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) di Cangkorah dan 3.000 KK di Giriasih kesulitan air bersih.

“Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa harus minta ke pabrik terdekat, “kata Camat Batujajar, Ade Komarudin di Batujajar, Senin (8/8).

Kemarau yang baru berjalan satu bulan tak hanya menyebabkan sumur warga mongering. Sumber air pabrik seperti artesis juga mulai kekeringan. Sejumlah pabrik mengambil air daerah Gunung Batu.

Menurutnya debit air di Cangkorah dan Giriasih sudah berlangsung lama. Diduga pengambilan air artesis menjadi penyebab kedua daerah tersebut rawan air saat kemarau.

(39)

artesis untuk kebutuhan airnya. Mungkin karena pengambilan air secara besar-besaran, daerah ini rawan air, “tuturnya.

Untuk menanggulangi kekurangan air bersih, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Giriasih diarahkan pada penyediaan sumber air. Meski demikian, penyediaan sumber air dari PNPM tak akan mampu memenuhi kebutuhan air seluruh warga.

“Kesulitan air bersih, sebenarnya bisa diatasi PDAM Tirta Raharja dengan membuka jaringan baru. Apalagi jaringan air PDAM sudah masuk sebagian wilayah Batujajar,” katanya.

Dibantu pabrik

Kesulitan air bersih sudah dirasakan warga yang tinggal di Kp. Cibeber hilir, Rt 01/RW 02, Desa Cangkorah. Selama ini kebutuhan air bersih didapat dari pabrik di Cibeber hilir. Banyaknya warga yang memanfaatkan air bersih dari pabrik acapkali menimbulkan keributan.

Salah seorang warga, Kamra (30) menuturkan, sejak 1982 hingga sekarang kebutuhan air bersih sangat tergantung dari pabrik PT Central, PT Almas, dan PT TSA. Disediakannya air bersih oleh pabrik ini sebagai timbale balik atas izin pembangunan dari masyarakat sekitar.

(40)

Warga pun beri sumur untuk mendapatkan sumber mata air bersih. Tapi usaha tersebut tetap saja tidak berhasil karena air tidak keluar.

“Kalau musim hujan masih untung karena bisa mendapatkan sumber mata air yang ada di kubangan milik warga, “ujarnya.

Untuk mendapatkan pasokan air bersih warga pun akhirnya memasang pipa air yang dihubungkan langsung dari pabrik dan rumah-rumah warga. Ini dilakukan agar lebih mudah dan tidak usah bolak-balik membawa jeriken ke penampungan air.

Hal serupa disampaikan Oci (55), warga RW 02. “untuk membuat saluran air per kepala keluarga patungan Rp. 60.000. Ini untuk membeli paralon, lem, dan keran. Setelah jadi, tetap saja airnya tidak terlalu lancer, kadang seminggu bisa sekali lancer airnya,”katanya.

“Sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali dari PDAM. Ingin sekali bisa lancer air bersihnya. Biar saja per bulan bayar Rp. 50.000, kami sanggup asal air lancer,” ujarnya.

Penggunaan air bersih harus benar-benar dikondisikan dengan baik. Walaupun mengandalkan air bersih dari pabrik, warga tetap harus tertib dan bersabar agar tidak menimbulkan konflik.

(41)

b. Bagian Ekonomi (Bandung)

Hasil Liputan : Senin, 15 Agustus 2011

Lokasi Liputan : Stasiun Kereta Api Bandung

Jenis berita : Straight News

Pemudik Lewat KA Mulai Terasa

STASIUN, (GM),-

Meski Idulfitri masih dua pecan lagi, arus mudik Lebaran sudah mulai terasa, khususnya yang menggunakan transportasi kereta api. Berdasarkan pantauan “GM”, Senin (15/8) di Stasiun KA Bandung, jumlah penumpang KA Mutiara Selatan, KA Malabar melonjak.

Nanik (32), pemudik yang menggunakan KA Mutiara Selatan jurusan Bandung Surabaya mengaku sengaja mudik lebih awal karena khawatir bila mendekati Lebaran jumlah penumpang akan membludak.

“Enakan mudik sekarang, lebih nyaman dan santai, karena kalau nanti mendekati Lebaran, penumpang pasti akan membludak,” katanya.

Selama ini Nanik selalu menggunakan sarana transportasi kereta api untuk pulang kampong. Menurutnya mudik dengan kereta api lebih nyaman ketimbang menggunakan transportasi umum lainnya.

“Lebih enak mudik pake kereta api karena tidak usah rept dioper-oper lagi seperti naik bus,” katanya.

(42)

rupiah. “Tapi kenaikan harga tiketnya tidak terlalu tinggi, beda kalau pulang

kampungnya seminggu atau dua hari sebelum Lebaran, pasti naiknya tinggi sekali,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Wawan, pekerja swasta yang akan mudik ke Yogyakarta. Ia mudik lebih awal karena lebih nyaman.

“Kalau saya sih simple saja, lebih baik pulang mudik lebih awal, karena lebih aman dan nyaman.” Katanya.

Sementara itu Kepala Humas PTKA Daop 2 Bandung, Bambang S. Prayitno mengatakan, saat ini sudah banyak masyarakat yang mudik lebih awal karena lebih nyaman, tidak berdesakan.

“Saat ini sudah banyak yang mudik, tapi itu belum seberapa bila dibandingkan minggu depan, tentunya minggu depan kondisinya akan lebih padat,” katanya. (B.99/lukman.job)

c. Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan

Pada kegiatan yang bersifat Insidentil, penulis melakukan peliputan dan penulisan berita. Proses yang dilakukan untuk melakukan peliputan dan penulisan berita adalah penulis langsung terjun ke lapangan untuk memantau lokasi yang akan di liput. Dari sekian berita yang berhasil terbit di Harian Umum Galamedia Bandung salah satu berita tersebut yaitu ketika penulis medapatkan job desk untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat, Judul berita tersebut yaitu “ Sumur Warga

(43)

tersebut terbit penulis melakukan proses liputan/ penulisan berita yang dilakukan pada hari Senin, 8 Agustus 2011 di Desa Cangkorah dan Desa Giriasih Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Setelah mendapatkan perintah lewat sms dari Wartawan Pembimbing, Penulis langsung terjun ke lapangan sekitar pukul 09.30 WIB dan baru tiba di lokasi peliputan sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah tiba di lokasi tersebut penulis melakukan pemantauan langsung mengenai aktifitas warga di dua desa tersebut ketia sedang mengambil air bersih, Para warga hanya mengandalkan air bersih dari Pabrik Sekitar Desa tersebut. Setelah selesai pantauan penulis meminta izin dan memperkenalkan diri dari media mana kepada warga untuk melakukan wawancara langsung dengan beberapa warga sekitar yang sedang ikut mengambil air bersih.

Berdasarkan konteksnya, Wawancara yang dilakukan penulis pada saat melakukan peliputan di lokasi tersebut yaitu Wawancara berita (news-peg interview) yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.

Setelah melakukan wawancara, Penulis menyempatkan waktu untuk memfoto kegiatan warga yang sedang mengambil air bersih. Setelah itu penulis berpamitan kepada warga sekitar dan berterima kasih atas waktunya.

(44)

Dalam penulisan berita langsung (straight news) harus dalam berbentuk primaida terbalik dengan menyajikan fakta dalam urutan menurun, dari yang paling penting ke yang paling kurang penting.

Setelah melakukan penulisan berita, Penulis menyerahkan hasil foto liputan ke ruang redaksi foto Harian Umum Galamedia Bandung tepatnya di lantai tiga. Setelah semua proses tersebut dilakukan, Beita yang penulis tulis nantinya akan digabukan dengan berita tulisan dari Wartawan Pembingbing, setetlah itu berita yang sudah selesai ditulis akan dikirim ruang redaktur yang memiliki tanggung jawab terhadap isi berita tersebut apakah layak untuk diterbitkan atau tidak. Untuk keesokan harinya berita dan foto penulis terbit.

2.3 Pengertian Jurnalistik

Banyak sekali orang yang memiliki persepsi tentang Jurnalistik. Dalam konteks etimologi, Jurnalistik berasal dari dua suku kata, jurnal dan istik. Jurnal berasal dari Bahasa Perancis, journal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama, yakni diurnal yang artinya hari ini. Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurnal yang mengandung makna rangkaian akta (gerakan, kegiatan, dan kejadian).

(45)

dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia.

Oleh karena itu, secara etimologis, Jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia. Pengertian Jurnalistik tersebut kemudian berkembang labih pada makna sebagai suatu seni dana tau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi dalam bentuk berita secara indah untuk memenuhi kebutuhan dan bermanfaat bagi pergaulan hidup manusia.

Onong Uchjana Effendy (2001:102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarluasannya kepada masyarakat. A. Q. Widjaja (1986:27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatau kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu secepat-cepatnya.

(46)

Kuno ketika Julius Caesar berkuasa. Waktu itu, ia mengeluarkan peraturan agar kegiatan-kegiatan Senat setiap hari diumumkan kepada khalayak dengan ditempel pada semcama papan pengumuman yang disebut dengan Acta Diurna.

2.3.1 Wartawan

Secara singkat jurnalistik dapat diartikan sebuah proses dari mulai Pencarian sampai penyebarluasan informasi (berita). Yang menjalankan proses pencarian itu adalah wartawan. Oleh karena itu, wartawan disebutkan sebagai orang yang pekerjaannya mencari berita. Apalagi, secara etimologi, wartawan berasal dari kata warta dan wan.Warta dalam Bahasa Indonesia berarti berita dan dalam kamus teknologi dapat juga diartikan sebagai informasi. Wan adalah akhiran Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Sangsekerta. Akhir wan untuk menunjukkan orang yang berprofesi sebagai pewarta/ pencari dan pembuat berita.

(47)

yakni orang yang membaca dan menulis untuk mencatat segala sesuatu yang terdapat pada Acta Diurna.

Terlepas kata mana yang akan digunakan, wartawan atau jurnalis, keduanya memiliki makna yang sepadan, termasuk dalam konteks dunia pers nasional. Setidaknya pengakuan yang sama terhadap kata tersebut tercermin dari pengakuan dan pembuat berita di Indonesia, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI). Kedua lembaga itu diakui sebagai tempat bernaungnya orang-orang yang berprofesi sebagai pencari dan pembuat berita.

2.3.2 Fungsi Pers

Dalam sebuah kegiatan jurnalistik sudah pasti adanya fungsi pers, tentang fungsi pers bervariasi, dari mulai yang banyak kesamaan sampai terdapat perbedaan yang tajam. Oleh karena itu, funsgi pers/ jurnalistik tidak hanya untuk menyebarkan informasi saja, tetapi kini fungsinya mendidik, mengibur, control sosial.

a. Fungsi Informatif (to inform)

(48)

yakni orang yang membaca dan menulis untuk mencatat segala sesuatu yang terdapat pada Acta Diurna.

Terlepas kata mana yang akan digunakan, wartawan atau jurnalis, keduanya memiliki makna yang sepadan, termasuk dalam konteks dunia pers nasional. Setidaknya pengakuan yang sama terhadap kata tersebut tercermin dari pengakuan dan pembuat berita di Indonesia, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI). Kedua lembaga itu diakui sebagai tempat bernaungnya orang-orang yang berprofesi sebagai pencari dan pembuat berita.

2.3.3 Fungsi Pers

Dalam sebuah kegiatan jurnalistik sudah pasti adanya fungsi pers, tentang fungsi pers bervariasi, dari mulai yang banyak kesamaan sampai terdapat perbedaan yang tajam. Oleh karena itu, funsgi pers/ jurnalistik tidak hanya untuk menyebarkan informasi saja, tetapi kini fungsinya mendidik, mengibur, control sosial.

b. Fungsi Informatif (to inform)

(49)

faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas, jernih, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis, dan syarat berita yang baik lainnya. Dalam prinsip jurnalistik, syarat utama berita tersebut sering dirumuskan dalam 5W+1H (what, who, where, why, dan how). Sebuah berita atau informasi dianggap lengkap jika keenam pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan komplit.

c. Fungsi mendidik (to educate)

Dalam konsep yang ideal, penyampaian infromasi yang disebarluaskan pers dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat, khususnya pembaca, pendengar, atau penonton. Dalam konteks ini, fungsi pers mendidik bermakna bahwa pers harus menyampaikan informasi yang berperan positif dalam mengembangkan khazanah ilmu dan pengetahuan. Informasi yang disebarkan pers sejatinya memebrikan dampak positif, baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik pembaca, pendengar, dan penonton.

d. Rekreasi/ Penghibur (to entertain)

Di media cetak, fungsi menghibur ini pun dilakukan dengan memuat kisah-kisah dunia, baik yang nyata dalam bentuk feature atau fiksi berupa cerpen atau cerita bersambung, puisi, berita acara hiburan, berita seputar selebritis, humor, komik, dan lain sebagainya.

e. Kontrol sosial (to influence)

(50)

faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas, jernih, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis, dan syarat berita yang baik lainnya. Dalam prinsip jurnalistik, syarat utama berita tersebut sering dirumuskan dalam 5W+1H (what, who, where, why, dan how). Sebuah berita atau informasi dianggap lengkap jika keenam pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan komplit.

a. Fungsi mendidik (to educate)

Dalam konsep yang ideal, penyampaian infromasi yang disebarluaskan pers dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat, khususnya pembaca, pendengar, atau penonton. Dalam konteks ini, fungsi pers mendidik bermakna bahwa pers harus menyampaikan informasi yang berperan positif dalam mengembangkan khazanah ilmu dan pengetahuan. Informasi yang disebarkan pers sejatinya memebrikan dampak positif, baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik pembaca, pendengar, dan penonton.

b. Rekreasi/ Penghibur (to entertain)

Di media cetak, fungsi menghibur ini pun dilakukan dengan memuat kisah-kisah dunia, baik yang nyata dalam bentuk feature atau fiksi berupa cerpen atau cerita bersambung, puisi, berita acara hiburan, berita seputar selebritis, humor, komik, dan lain sebagainya.

c. Kontrol sosial (to influence)

(51)

faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas, jernih, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis, dan syarat berita yang baik lainnya. Dalam prinsip jurnalistik, syarat utama berita tersebut sering dirumuskan dalam 5W+1H (what, who, where, why, dan how). Sebuah berita atau informasi dianggap lengkap jika keenam pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan komplit.

a. Fungsi mendidik (to educate)

Dalam konsep yang ideal, penyampaian infromasi yang disebarluaskan pers dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat, khususnya pembaca, pendengar, atau penonton. Dalam konteks ini, fungsi pers mendidik bermakna bahwa pers harus menyampaikan informasi yang berperan positif dalam mengembangkan khazanah ilmu dan pengetahuan. Informasi yang disebarkan pers sejatinya memebrikan dampak positif, baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik pembaca, pendengar, dan penonton.

b. Rekreasi/ Penghibur (to entertain)

Di media cetak, fungsi menghibur ini pun dilakukan dengan memuat kisah-kisah dunia, baik yang nyata dalam bentuk feature atau fiksi berupa cerpen atau cerita bersambung, puisi, berita acara hiburan, berita seputar selebritis, humor, komik, dan lain sebagainya.

c. Kontrol sosial (to influence)

(52)

pemerintahan. Bahkan, tidak hanya dalam konteks pemerintahan, pers pun menjadi penyeimbang dalam penyelenggaraan kehidupan sosial kemasyarakatan.Pers berfungsi sebagai control dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini di beberapa negara, seperti Indonesia, melahirkan pers sebagai lembaga kekuatan keempat dalam konsep pemisahan kekuasaan dari Montisque atau dalam sistem pembagian kekuasaan seperti di Indonesia.

2.3.4 Berita

a. Definisi berita

Berita yang tersaji diatas tersebut merupakan karaktek dalam penulisan berita di Harian Umum Galamedia Bandung. Setiap media pers tentunya memiliki karaktek yang berbeda-beda. Berita yang tersaji harus memenuhi prinsip jurnalistik yang tepat yakni+1H (what, who, where, why, dan how). Agar berita akan komplit tersaji.

Berita berasala dari bahasa Sangsekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa Inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi, sebagian ada yang menyebut dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia

(53)

Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai

kejadian atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat dikaitkan

dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi.

Berita (news), berdasarkan definisinya, bukan berarti daftar “sesuatu yang selalu begini tetapi tidak pernah begitu.” Situasi dan perbedaan bisa mengubah sesuatu menjadi berita.

Menurut Dja’far H. Assegaff yang dikutip dari buku berjudul "Manajemen Penerbitan Pers” karya Drs. Totok Djuroto,

M.Si. mengatakan bahwa berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa; karena penting atau akibatnya; karena mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan keterangan. Untuk memahami berita, poin-poin berikut ini penting untuk

diketahui:

1. Berita harus faktual, tetapi tidak semua fakta adalah berita. 2. Berita mungkin berupa opini, khususnya dari tokoh atau otoritas di bidang tertentu.

3. Berita terutama adalah tentang orang, tentang apa yang mereka katakana dan lakukan.

4. Berita tidak selalu berupa laporan kejadian terkini.

(54)

kurang penting atau bahkan tidak punya nilai berita bagi komunitas atau universitas lain.

6. Apa-apa yang menjadi berita di satu komunitas atau universitas mungkin juga merupakan berita bagi setiap komunitas atau universitas lainnya.

7. Apa-apa yang hari ini menjadi berita sering kali sudah bukan berita lagi keesokan harinya.

8. Apa yang dianggap berita oleh seseorang belum tentu dianggap berita pula oleh orang lain.

9. Dua faktor yang penting bagi berita, daya tarik dan arti penting, tidak selalu sinonom.

b. Hard News (berita hangat)

Berita ini punya arti penting bagi khalayak pembaca, pendengar dan pemirsa karena biasanya berisi kejadian yang “terkini” yang baru saja terjadi atau akan terjadi di pemerintahan,

politik, hubungan luar negeri, pendidikan, ketenagakerjaan, agama, pengadilan, pasar financial, dan sebagainya .

Berita ini ditulis secara langsung. Artinya, informasi yang dituangkan dalam berita itu diperoleh langsung dari sumber beritanya. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pemaparan (descriptive). Penulisan berita langsung lebih mengutamakan aktualitas informasinya. Informasi disini berasal dari keterangan

(55)

c. Soft News (berita ringan)

Berita ini biasanya kurang penting karena isinya menghibur, walau kadang juga memebri informasi penting. Berita jenis ini sering kali bukan berarti terbaru. Di dalamnya memuat berita human interest atau jenis rubrik feature. Berita jenis ini lebih menarik bagi emosi ketimbang akal pikiran.

Feature adalah bagian dari penyajian berita yang cara menulisnya dapat mengabaikan pegangan utama dalam penulisan berita, yaitu 5W+1H. feature sampai sekarang banyak yang mengartikan berbeda. Sebagian pendapat menganggap feature adalah karangan khas. Sebagian lain menyebut feature adalah penyajian berita yang berbentuk human interest.

R. Amak Syarifuddin dalam bukunya Jurnalistik Praktis membagi Sembilan topik yang bisa ditulis secara feature:

1. Sketsa human interest, yaitu tulisan yang sifatnya sktetsa yang dilandasi humor atau kejadian sehari-hari.

2.Sketsa kehidupan orang yang menarik public. Misalnya kisah tentang seorang pria atau wanita yang patut ditulis karena mempunyai nilai historis, atau tokoh sejarah manusia, meskipun mereka telah almarhum.

(56)

4.Dokumen otobiografi kemanusiaan yang berkaitan dengan pengalaman seseorang yang disoroti secara objektif. Misalnya pengalaman pribadi, seseorang, dan kejadian menarik terhadap seseorang yang dapat dijadikan contoh atau pengalaman.

5.Feature historis, yaitu kisah tentang orang-orang terkenal atau tentang kejadian-kejadian yang menonjol.

6.Sketsa perjalanan, yaitu tulisan yang mengemukakan perjalanan seseorang dalam daerah-daerah baru yang dikunjunginya. Menceritakan tentang alam atau makhluk lain yang ditemuinya, atau tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang.

7.Interpretative feature, yaitu penulisan yang mengungkapkan latar belakang pengalaman di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.\

8.Artikel pengetahuan popular tentang ilmu pengetahuan, teknologi yang ditulis secara popular guna menarik publiknya sehingga tulisan tersebut dapat menutup kesenjangan anatara disiplin ilmu dan cendekiawan/ teknokratnya dengan orange awam.

(57)

Penulis juga dalam melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung selain rutin meulis berita yang bersifat staright news, penulis juga menulis feature yang dikondisikan dengan emosi yang mendukung.

Menurut Tom E. Rolnicki, C. Dow Tate dan Sherri A. Taylor Dalam buku “ Pengantar Dasar Jurnalisme “ mengatakan bahwa terdapat Sepuluh

Elemen Berita, diantaranya :

1. Kesegaran atau ketepatan waktu 2. Kedekatan atau kemiripan 3. Konsekuensi atau dampak 4. Drama

5. Keanehan atau keganjilan atau keunikan 6. Konflik

7. Seks

8. Emosi dan naluri 9. Kemajuan

2.3.5 Definisi Bahasa Jurnalistik

(58)

Menurut S. Wojowasito dari IKIP Malang dalam Karya Latihan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (KLW PWI) di Jawa Timur (19789), mengungkapkan bahwa :

“Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang demikian itu bahasa tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan ukuranintelek yang minimal, sehingga sebagian besar masyarakat yang melek huruf dapat menikmati isinya. Walaupun demikian, bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang

cocok”. (Anwar, 1991:1-2).

2.3.5 Teknik Reportase

Dalam peliputan untuk mendapatkan sebuah berita, penulis tidak lepas dari yang namanya menggunakan teknik observasi dan teknik reportase, hal tersebut dilakukan agar mempermudah penulis dalam mendapatkan informasi yang aktual.

Dalam teknik observasi ini, penulis langsung terjun ke lapangan atau ke lokasi peliputan atau yang menjadi objek beritanya. Hal tersebut dilakukan agar penulis bisa mendapatkan berita yang hidup dan merasakan langsung suasana yang terjadi di lokasi kejadian.

(59)

Menurut Koesworo yang dikutip dari buku “Menjadi Wartawan Handal & Profesional karya Ermanto bahwa :

“Wawancara adalah kegiatan bertanya dan menjawab antara pewawancara (interviewer), yang bertindak sebagai pencari informasi (information hunter) dengan pihak yang diwawancarai (interviewee), yang bertindak sebagai pemberi infromasi (information supplier)”, (2005:112)

Dalam melakukan peliputan berita, penulis melakukan wawancara dari berbagai sumber dan kalangan yang disesuaikan dari isi pemberitaan tersebut. Agar mendapatkan hasil wawancara yang maksimal, dibutuhkan teknik wawancara yang tepat, untuk itu dalam melakukan wawancara, terdapat berbagai macam wawancara yang bisa dilakukan. Berdasarkan konteksnya, wawancara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1. Wawancara berita (news-peg interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan untuk memeproleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.

2. Wawancara pribadi (personal interview)

(60)

3. Wawancara ekslusif (exclusive interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja. Dan sebelumnya sudah disepakati secara matang baik oleh Wartawan dan si narasumbernya.

4. Wawancara sambil lalu (casual interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu. Wawancara untuk kategori ini dilakukukan tidak secara khusus, dan sebelumnya tidak ada perjanjian antara pihak Wartawan maupun narasumber.

5. Wawancara keliling (man in the street interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan dengan mendatangi beberapa narasumber yang satu sama lainnya saling berkaitan. Biasanya seorang wartawan menghubungo seorang narasumber secara terpisah, yang satu sama lain memiliki keterkaitan dengan masalah yang akan dijadikan sebuah berita.

2.4 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(61)

bagaimana cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersifat fakta yang ada untuk dijadikan sebuah berita yang nantinya akan layak terbit.

Salah satu kegiatan penulis selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung yaitu Melakukan peliputan berita dan menulis berita. penulis Pada proses liputan/ penulisan berita penulis langsung terjun ke lapangan untuk memantau lokasi yang akan di liput. Dari sekian berita yang berhasil terbit di Harian Umum Galamedia Bandung salah satu berita tersebut yaitu ketika penulis medapatkan job desk mengenai dunia Ekonomi yang berada di Wilayah Kota Bandung dan Sekitarnya , Judul berita tersebut yaitu “ Pemudik Lewat KA Mulai Terasa “

terbit pada hari Selalsa, 16 Agustus 2011. Sebelum berita tersebut terbit penulis melakukan proses liputan/ penulisan berita yang dilakukan pada hari Senin, 15 Agustus 2011 di Stasiun Kereta Api Bandung. Penulis langsung terjun ke lapangan sekitar pukul 14.30 WIB tiba di lokasi peliputan sekitar pukul 15.00 WIB karena di sore hari pemudik mulai banyak, Setelah tiba di lokasi tersebut penulis melakukan pemantauan langsung mengenai aktifitas pemudik di Stasiun Kereta Api Bandung. Setelah selesai pantauan penulis meminta izin dan memperkenalkan diri dari media mana kepada pemudik untuk melakukan wawancara langsung.

(62)

“Wawancara adalah kegiatan bertanya dan menjawab antara pewawancara (interviewer), yang bertindak sebagai pencari informasi (information hunter) dengan pihak yang diwawancarai (interviewee), yang bertindak sebagai pemberi infromasi (information supplier)”, (2005:112)

Berdasarkan konteksnya, Wawancara yang dilakukan penulis pada saat melakukan peliputan di lokasi tersebut yaitu Wawancara berita ( news-peg interview) yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.

Setelah melakukan wawancara, Penulis berpamitan kepada warga sekitar dan berterima kasih atas waktunya. Setelah selesai melakukan peliputan penulis langsung menuju kantor Redaksi Harian Umum Galamedia Bandung tepatnya di lantai dua untuk mengolah berita hasil dari liputan tadi. Seperti yang dikutip dari buku Manajemen Penerbitan Pers karya Drs. Totok Djuroto, M.Si. menyatakan:

“Berita langsung (straight news) adalah Berita yang ditulis secara langsung. Artinya, informasi yang dituangkan dalam berita itu diperoleh langsung dari sumber beritanya. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pemaparan (descriptive). Penulisan berita langsung lebih mengutamakan aktualitas informasinya. Informasi disini berasal dari keterangan pejabat atau berdasar kejadian yang sebenarnya”.

Dalam penulisan berita langsung (straight news) harus dalam berbentuk Piramida terbalik dengan menyajikan fakta dalam urutan menurun, dari yang paling penting ke yang paling kurang penting.

(63)

ditulis akan dikirim ruang redaktur, Dimana redaktur memiliki tanggung jawab terhadap isi berita tersebut apakah layak untuk diterbitkan atau tidak. Untuk keesokan harinya berita terbit.

Sebagai media Pers, Harian Umum Galamedia Bandung merupakan media cetak harian yang sangat berperan penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, Dimana menjadi wadah bagi para jurnalis untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyiarkan informasi factual tersebut untuk konsumsi masyarakat umum.

2.5 Analisis Pelayanan Harian Umum Galamedia Bandung Selama Menjalankan Praktek Kerja Lapangan

Suatu pengalaman yang sangat berharga bagi penulis bisa menjadi bagian redaksi saat menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung. Pada kesempatan yang berharga ini penulis banyak mendapatkan pengalaman berharga mengenai kegiatan Jurnalistik, ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan khususnya mengenai teori-teori tentang ilmu Jurnalitik yang sedang penulis pelajari di perkuliahan, semuanya berkaitan erat dengan aktifitas Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di Harian Umum Galamedia Bandung. Selain itu penulis bisa belajar bagaimana mencari berita, melakukan

(64)

wartawan itu deadline dan tiada hari tanpa berita, harus bisa dijalankan secara professional, tidak untuk main-main.

Lingkungan kerja di Harian Umum Galamedia Bandung sangat menyenangkan, para staff yang selalu ramah dan murah senyum sehingga suasana kerja tidak cepat membosankan. Selain itu para staff tidak membeda-bedakan mahasiswa magang. Para staf redaksi baik itu Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana Harian, Redaksi, Wartawan hingga para staff fotografi dan Layouter yang banyak memberikan masukan yang baik, motifasi, ide-ide yang segar yang tentunya sangat bermanfaat sekali bagi penulis.

Dalam pembagian tugas liputan yang diberikan oleh Wartawan kepada penulis tidak ada yang di beda-bedakan, Wartawan dan penulis saling terbuka dan komunikatif.

(65)

60

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan selama menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung sebagai berikut :

1. Harian Umum Galamedia Bandung, merupakan media pers yang terbilang Masih baru yang berani muncul ditengah ketatnya persaingan penerbitan surat kabar di Indonesia. Selain itu, Harian Umum Galamedia Bandung yang terbit setiap harinya selalu mengyuguhkan berita yang aktual, dengan bahasa ringan yang mudah dimengerti oleh Pembaca.

2. Penulis banyak sekali mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang dunia Jurnalistik, Dimana penulis melakukan kegiatan baik bersifat Insidentil maupunj Rutin. Kegiatan yang bersifat Insidentil yakni penulis melakukan peliputan berita seperti pantauan langsung ke lapangan, wawancara, foto Junalistik. Kemudian dari hasil peliputan tersebut akan dibuat berita, serta untuk kegiatan yang bersifat Rutin yaitu Penulis melakukan penulisan berita. Seperti Stairght News dan Feature.

(66)

yang berharga khususnya dalam bidang Jurnalistik. Serta Mendapatkan pelayanan yang ramah baik dari Para staf redaksi baik itu Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana Harian, Redaksi, Wartawan hingga para staff fotografi dan Layouter. Sehingga Penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga dan juga ide-ide yang baermanfaat.

3.2 Saran-saran

Adapaun saran-saran penulis yang dapat disampaikan setelah menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung sebagai berikut :

3.2.1 Saran untuk Perusahaan

Gambaran secara umum dari penulis mengenai tempat Praktek Kerja Lapangan di bagian Redaksi Harian Umum Galamedia Bandung adalah sangat terbuka, menerima orang baru (Mahasiswa yang akan melakukan Job Trainning/ magang), ramah, disiplin, bekerja secara Profesional, pelayanannya baik sekali. Kendati demikian, penulis memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Perusahaan penerbitan Harian Umum Galamedia Bandung :

(67)

2. Diharapkan Wartawan melakukan pengawasan yang ketat, serta evaluasi terhadap hasil liputan Mahasiswa Job Trainning/ magang sehingga dapat memberikan motivasi terhadap mahasiswa Job Trainning/ magang agar hasil kerjanya menjadi lebih bagus.

3. Diharapkan bagi Mahasiswa Job Trainning di bagian Redaksi Harian Umum Galamedia Bandung saat melakukan liputan diberikan identitas wartawan sementara, serta surat izin liputan agar pelaksanaan peliputan berita berjalan dengan lancer dan tanpa ada penolakan dan hambatan-hambatan lain.

4. Diharapkan demi menjaga keamanan yang maksimal, disediakannya lahan parkir yang tertutup tidak dibiarkan terbuka, sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan aman.

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya

Setelah menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia Bandung, penulis memiliki beberapa saran bagia mahasiswa/ mahasiswi yang hendak melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, khususnya bagi mahasiswa yang mengambil Program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik :

(68)

bertanya, kerjakanlah dengan baik apa saja yang di berikan dari pihak perusahaan.

2. Selalu berpegan kepada budi pekerti luhur, tata karma, tata susila dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

3. Jangan bertingkah seenaknya sendiri, patuhi aturan yang berlaku di perusahaan. Bekerja secara Profesional dan tidak malas-malasan.

4. Selalu jaga nama baik/ almamater Kampus, Jangan berbuat macam-macam yang bisa merusak nama baik sendiri maupun kampus.

5. Pelajari dengan baik mengenai teori-teori Jurnalitstik, sehingga ketika diterjunkan langsung ke lapangan untuk meliput berita tidak cannggung lagi.

6. Disiplin waktu dalam melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, Jangan bertindak sesuka sendiri, Jika waktunya dikerjakan, kerjakanlah jangan di tunda-tunda.

7. Bersifat terbuka, Jika ada yang perlu ditanyakan lebih baik bertanya saja jangan diam, kepada orang-orang yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam bidang Jurnalistik.

(69)

9. Bagi mahasiswa hendak menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, sebaiknya melihat terlebih dahulu mengenai profile perusahaannya.

(70)

DAFTAR PUSTAKA

M. Hikmat. Mahi. 2011. Etika & Hukum Pers. Batic Press Bandung

Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Remaja Rosdakarya

E. Rolnicki. Tate Dow C. Taylor A. Ssherri. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme.

Kencana

Sarwoko, Adi, Tri. 1993-2003. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Penerbit Andi

(71)

RIWAYAT HIDUP

Gambar

          Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana
Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil peliputan berita dalam kegiatan bapak Walikota/Wakil Walikota akan dirangkum dan dijadikan press release yang dikerjakan didalam program Microsoft Word

Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari praktek kerja lapangan yang telah di lakukan penulis di Harian Umum Bandung Ekspres dan juga saran yang

Bagian Redaksi dalam sebuah surat kabar perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan struktur / yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik, merupakan tulang punggung

Penulis melakukan kegiatan rutin rapat proyeksi di kantor setiap pagi, kemudian penulis terjun kelapangan meliput Launching Kantor Kelurahan Gedebage dan

Demikian juga dengan bagian redaksi Harian Pagi Bandung Ekspres sejarah berdirinya bagian redaksi ini tak lepas dari pertama kalinya berdirinya perusahaan

[r]

[r]

kegiatan rutin yaitu menulis berita yang sudah diliput untuk diberikan kepada..