1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Harian Umum Bandung Ekspres
Harian Pagi Bandung Ekspres merupakan salah satu media yang berada dalam lingkup usaha Jawa Pos Group yang berpusat di Surabaya. Sebagai sebuah grup besar, Jawa Pos memiliki sejarah yang cukup panjang. Awalnya
Jawa Pos lahir dengan mengusung nama Java Pos, kemudian berubah menjadi Djawa Pos, yang akhirnya berubah kembali menjadi Jawa Pos.
Didirikan oleh The Chung Sen seorang warga Indonesia kelahiran Bangka. Saat itu Jawa pos dikenal sebagai Harian Melayu Tionghoa. Karena pada tahun 1950-an Jawa Pos telah memiliki tiga surat kabar yang berbahasa
Indonesia, Tionghoa, dan Belanda. Dan sebutan lainnya hingga saat ini adalah 'Raja' surat kabar di Surabaya.
Karena kemerosotan jumlah oplah hingga 7700 eksemplar, pengelolaan Jawa Pos diserahkan kepada Tempo pada tanggal 1 April 1982. Hal tersebut terjadi ketika Dahlan Iskan masih menjadi kepala biro Di Tempo Surabaya.
Namun selepas itu, Jawa Pos kembali bersinar. Grup ini terus melakukan ekspansi bisnisnya di nusantara. Sampai kini, Jawa Pos memiliki
lebih dari seratus usaha penerbitan dan percetakan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Menurut Penanggung Jawab Redaksi Bandung Ekspres Cevi M Taufik, setiap usaha penerbitan yang ada di dalam jaringan usaha
Jawa Pos Group, dikelola oleh sebuah holding company.
Harian Bandung Ekspres sendiri 'lahir' di Bandung pada 7 Februari 2009. Harian ini dikelola oleh PT Wahana Semesta Merdeka, yang
merupakan salah satu cabang usaha Jawa Pos Group. Di Jawa Barat, PT Wahana Semesta Merdeka membawahi enam media cetak, antara lain Radar
Tasikmalaya, Pasundan Ekspres, Radar Cirebon, Radar Banten, Baraya Post dan Bandung Ekspres itu sendiri.
Sebetulnya sejak 6 tahun lalu di wilayah Bandung Raya sudah ada
Radar Bandung, yang juga merupakan usaha penerbitan di bawah naungan Jawa Pos Group. Selain dikelola oleh holding company yang berbeda, hal lain
yang membedakan antara Radar Bandung dengan Bandung Ekspres adalah segmentasi pembacanya.
“Kalau segmentasi Bandung Ekspres lebih menyasar kalangan bisnis
dan tingkat ekonomi menengah ke atas. Jadi kami berbeda dengan Radar Bandung. Persaingan di antara kedua media pun berjalan sehat,” ujar Cevi
selaku Penanggung Jawab Harian Umum Bandung Ekspres.
Dalam masalah pemberitaan Bandung Ekspres mencoba menyajikan berita-berita secara tersaji cepat, akurat, dan faktual,oleh karena itu Harian
Pagi Bandung Ekspres mencoba untuk menjadi koran yang ekslusif, dengan menghadirkan atau menyajikan Rubrik Olahraga, yaitu SPORTIVO, dimana
3
dibandingkan dengan Harian Pagi lain,selain rubrik olahraga, ada pula rubrik seputar tentang keremajaan atau ABG, yaitu rubrik XPRESI.
Berikut ini data teknis mengenai Harian Umum bandung Ekspres
Nama Perusahaan: PT. Bandung Ekspres
Alamat Redaksi dan pemasaran: Jl Soekarno HattaNo 627Bandung Telp: (022) 7302838/7311949 Fax: (022) 7316634
Jenis Usaha : Penerbitan dan surat kabar
Tahun Didirikan : 7 Februari 2009
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Penerbit : PT. Wahana Semesta Bandung Ekspres
Bahasa : Indonesia
Waktu Terbit : Pagi hari
Periode Terbit : 7x Seminggu, kecuali hari libur nasional.
Isi Berita : Lokal (75%), Nasional (20%), Internasional (5%)
Jumlah Halaman : 20 halaman
Kolom : 7 kolom, 43 mm per kolom
Bidang Cetak : 327 mm x 540 mm
Web : redaksi@bandungekspres.com
Peredaran Bandung Ekspres meliputi, Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, dan Kab. Bandung Barat. Dengan jumlah oplah sebesar 45.000
eks/harinya.
Tiras Harian Pagi Bandung Ekspres adalah 45.000 eksemplar. Jumlah itu didistribusikan di beberapa kota selain Bandung, antara lain ialah Kota Bandung 45%, Kab Bandung 20%, Kota Cimahi 25%, Kab Bandung
Barat 20%. Sedangkan harga yang di tawarkan oleh perusahaan Harian Umum Bandung Ekspres dengan harga langganan yaitu Rp 27.000/bulan
adapun harga eceran yaitu Rp 1000
Data mengenai profil pembaca Harian Umum Bandung Ekspres dapat
di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1
Profil pembaca Harian Umum Bandung Ekspres
No. Segmentasi Keterangan %
1. Jenis Kelamin Laki-Laki 70 %
Perempuan 30 %
2. Usia < 19 Tahun 12 %
20-19 Tahun 16 %
39 Tahun 27 %
40-49 36 %
5
3. Pendidikan Tamatan SMP 5 %
Tamatan SMA 42 %
Akademi 23 %
Universitas 30 %
4. Pekerjaan Wiraswasta/Pegawai
negri/BUMN/Mahasiswa
45 %
Pelajar 35 %
Ibu Rumah Tangga 15 %
Lain-lain 5%
Sumber : Harian Umum Bandung Ekspres 2011
Bagan produksi harian Bandung Ekspres dari mulai proses pencarian
berita sampai ke tangan pembaca. Bagian Redaksi dalam sebuah surat kabar perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan struktur / yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik, merupakan tulang punggung bagi perusahan
surat kabar tersebut. Apabila di ibaratkan sebagai organ tubuh manusia yang paling penting atau vital yaitu jantung. Perusahaan penerbitan surat kabar
Demikian juga dengan bagian redaksi Harian Pagi Bandung Ekspres sejarah berdirinya bagian redaksi ini tak lepas dari pertama kalinya berdirinya
perusahaan penerbitan surat kabar ini pada tahun 2009.
Namun sejarah keberadaannya bagian redaksi khususnya pada jajaran
redaksional Harian Pagi Bandung Ekpres yang tampak seperti sekarang ini, dimulai ketika Harian Pagi Bandung Ekspres di miliki oleh manajemen dibawah naungan Group Jawa Pos.
Walau demikian perusahaan ini tidak melepaskan kegiatan jurnalistiknya, bahkan dibawah naungan manajemen sekarang ini, bisa lebih
maju dan dapat mengedepankan prinsip idealisme pers selaras terhadap upaya – upaya kearah komersil. Serta dapat menempatkan diri di hati para
pembacanya khususnya di semua kalangan masyarakat. Harian Pagi Bandung
Ekspres merupakan surat kabar yang terbit setiap hari, yang lebih mengkhususkan diri pada pemberitaan lokal yaitu kejadian yang terjadi di
sekitar provinsi jawa barat saja. Sedangkan berita – berita yang sifatnya Nasional hanya lebih bersifat untuk melengkapi.
Sedangkan sasaran pembacanya ditujukan untuk semua lapisan
masyarakat, dengan lebih menekankan / memfokuskan pada konsumen semua lapisan menengah dan bawah. Penekanan jenis beritanya pada kejadian yang
7
1.1.1. Visi dan Misi HU Bandung Ekspres a. Visi HU Bandung Ekspres
Visi Bandung Ekspres adalah menjadi surat kabar yang bisa diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat Bandung.
b. Misi HU Bandung Ekspres
1. Menjadi bacaan alternatif masyarakat Bandung dan sekitarnya. 2. Membuat angle berita yang kritis dan menarik,
3. Menjadi bacaan Community Newspaper 4. Membuat lahan bisnis.
1.1.2. Logo dan Motto HU Bandung Ekspres a. Logo
Logo merupakan salah satu bentuk gambar/sekedar sketsa dengan arti
tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan dan produk, adapun logo Harian Umum Bandung Ekspres di bawah ini :
Gambar 1.1
Logo HU Bandung Ekspres
b. Motto Bandung Ekspres
Motto dari Harian Umum Bandung Ekspres sendiri adalah sportif,
dinamis dan realistis yang tertera bersamaan Logo Bandung Ekspres.
1.2. Sejarah Redaksi Harian Umum Bandung Ekspres
Bagian Redaksi dalam sebuah surat kabar perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan struktur/yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik,
merupakan tulang punggung bagi perusahan surat kabar tersebut. Apabila di ibaratkan sebagai organ tubuh manusia yang paling penting atau vital yaitu
jantung. Perusahaan penerbitan surat kabar tidak akan pernah bisa menjalankan kegiatannya tanpa adanya redaksi bagaimana menjadi bagian yang menentukan kelangsungan hidup sebuah perusahaan surat kabar.
Demikian juga dengan bagian redaksi Harian Umum Bandung Ekspres sejarah berdirinya bagian redaksi ini tak lepas dari pertama kalinya berdirinya
perusahaan penerbitan surat kabar ini pada tahun 2009.
Namun sejarah keberadaannya bagian redaksi khususnya pada jajaran redaksional Harian Umum Bandung Ekpres yang tampak seperti sekarang ini,
dimulai ketika Harian Umum Bandung Ekspres di miliki oleh manajemen dibawah naungan Group Jawa Pos.
Walau demikian perusahaan ini tidak melepaskan kegiatan jurnalistiknya, bahkan dibawah naungan manajemen sekarang ini, bisa lebih maju dan dapat mengedepankan prinsip idealisme pers selaras terhadap
9
pembacanya khususnya di semua kalangan masyarakat. Harian Umum Bandung Ekspres merupakan surat kabar yang terbit setiap hari, yang lebih
mengkhususkan diri pada pemberitaan lokal yaitu kejadian yang terjadi di sekitar provinsi jawa barat saja. Sedangkan berita–berita yang sifatnya
Nasional hanya lebih bersifat untuk melengkapi.
Sedangkan sasaran pembacanya ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, dengan lebih menekankan/memfokuskan pada konsumen semua
lapisan menengah dan bawah. Penekanan jenis beritanya pada kejadian yang terjadi di daerah masing–masing yang berada di Provinsi Jawa Barat.
1.3. Struktur Organisasi Harian
Dalam pengelolaannya Struktur tata kerja Harian Umum Bandung Ekspres tersusun secara vertikal, yaitu Komisaris Utama membawahiDirektur
Redaksi,Dan General Manager, dan masing-masing membawahi bidang-bidang lainnya.
Gambar 1.2
Sruktur Organisasi Harian Umum Bandung Ekspres
11
Keterangan Struktur Organisasi Gambar 1.2. Adalah Sebagai Berikut : Pelaksana Direksi : H. Abdul Muis Masduki
Penanggung Jawab Redaksi : Cevi M. Taufik Penasehat ahli : H.Dahlan Iskan
Komisaris Utama : H.Alwi Hamu
Komisaris : Dwi Nurmawan
General Manager : Eko Suprihatmoko
Direktur Utama : H.Suparno
Direktur : Yanto S Utomo.Priyo Susilo
Pimpinan Perusahaan : Eko Suprihatmoko Redaktur Pelaksana : Nanang Sungkawa
Handri Susan Budiman
Asisten Redaktur Pelaksana : Daddy Mulyanto
Redaktur : Nurholis Sutady
Suryana
Hanhan Husna Firmansyah Gia Gusniar
Reporter : Arief Indra Dwisetyadi
Oris Riswan Budiana
Eriek Taopik Hedi Ardhia Dede Suherlan
Kiki Nurjaman Igun
Idris Kusnandar Doni Ramdhani
Hendrianto Atan
Pracetak : Evi Herminati(koordinator) Jajang Gunawan
Tian Rustiana Sunandar
Ahmad Sulaeman Harry Santosa
Iklan : Sofyan
Account Executive : Imam Surya Arutama Ilmi Girindra Ramdani
Aris Riyadi Atep R.
Manager Pemasaran : Edi Sutiyo
Pemasaran : Sofiyan Soemantri
Ismail Fikri Dudi Kusmayudi Ana Wiguna
13
1.4. Job Description Harian Umum Bandung Ekspres
Mengembangkan dan membina hubungan kerja secara rutin dengan
sesama jurnalis di lapangan dapat berdampak hal yang positif, karena seorang jurnalis dituntut untuk membaur dengan tidak pandang bulu dan
memperbanyak relasi agar dapat lebih pengetahuan yang berguna, baik dengan pemred maupun dengan general redaksi, direktur utama pada harian ini Tugasnya ialah berrtanggung jawab atas perusaahaan terhadap tercapainya
sasaran dan tujuan perusahaan. Selain itu juga berperan untuk Mengawasi Direksi perusahaan dalam mencapai kinerja dalam business plan dan
memberikan nasehat kepada Direksi mengenai penyimpangan pengelolaan usaha yang tidak sesuai dengan arah yang ingin dituju dll. Di bawah ini adalah job description di antaranya ialah :
1. Redaksi
Sebagai pemimpin tertinggi perusahaan. Memegang kebijakan
perusahaan.
2. General Manager
Sebagai penanggung jawab yang menangani langsung operasional perusahaan.General Manager bertanggung jawab kepada Direksi dan
mempunyai tugas sebagai pelaksana harian dan bertanggung jawab ataas apa yang terjadi pada setiap harinya dan mengontrol serta mengorganisasi mengenai stafkeseluruhanperusahaan dan mengatur,
untuk mencapai target perusahaan sebuah Harian Umum Bandung Ekspres.
3. Pemimpin Redaksi
Sebagai pemimpin tertinggi pada divisi redaksi bertanggung jawab terhadap segala macam kebijakan, manajemen, serta kegiatan redaksi.Pemimpin Redaksi bertanggung jawab penuh atas keluarnya satu
produk/ berita untuk naik cetak menjadi sebuah surat kabar. Menjalankan kebijakan redaksional sebagai institusi sosial dan bisnis yaitu
menyebarluaskan informasi secara jujur, melakukan kontrol sosial, menyalurkan aspirasi masyarakat dan berperan sebagai media komunikasi yang mempunyai nilai jual sesuai dengan dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Perusahaan.
4. Redaktur Pelaksana
Mengkondisikan reporter dan memperhatikan isi dan pewajahan halaman. Bertanggung jawab pada halaman yang dipegangnya.
Membantu pemimpin redaksi menjalankan kebijakan redaksional dan merumuskan program perusahaan yang berkaitan dengan bidang redaksi
15
5. Asisten Redaktur
Membantu redaktur Mengkondisikan reporter dan memperhatikan
isi dan pewajahan halaman. Bertanggung jawab pada halaman yang dipegangnya. Membantu pemimpin redaksi menjalankan kebijakan
redaksional dan merumuskan program perusahaan yang berkaitan dengan bidang redaksi serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
6. Wartawan
Bertugas meliput berita, membuat tulisan sekaligus foto.
Bertanggung jawab pada redaktur halaman masing-masing.Wartawan juga bertugas untuk mencari sebuah kebenaran berita yang telah ditentukan oleh koordinator liputan tanpa terkecuali mendapatkan berita
yang diluar perintah koordinator liputan.
7. Komisaris
Direktur utama pada harian ini. Tugasnya ialah bertanggung jawab atas perusaahaan terhadap tercapainya sasaran dan tujuan
perusahaan. Selain itu juga berperan untuk Mengawasi Direksi perusahaan dalam mencapai kinerja dalam business plan dan
liputan) bertugas mengontrol dan memberikan informasi kepada para wartawan untuk setiap peliputannya.
8. Pemimpin Perusahaan
Bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya ialah membuat perencanaan bidang usaha harian Surat Kabar Bandung Ekspres sesuai dengan rencana umum perusahaan. serta mengatur,
membina, mengawasi pelaksanaannya ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target perusahaan.
9. Manager Keuangan
Bertanggung jawab mengurus data-data tentang keuangan dari
hasil pemasaran Harian Umum Bandung Ekspres.
10. AE (Account Executive)
Menjual sebanyak – banyaknya jasa pemasangan iklan di Harian Umum Bandung Ekspres kepada perusahaan, instansi pemerintah,
17
11. Kasir
Bertanggung jawab untuk menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang perusahaan berdasarkan prosedur dan dokumen yang sah.
12. Manajer Iklan
Bertanggung jawab dalam mengurus periklanan,yaitu
mengadakan Order Transaksi Iklan (OTI), Booking space, Dummy Iklan, Forum Disposisi Diskon, Pengiriman Bukti iklan, Manajer Iklan
juga bertugas dan bertanggung jawab terhadap persetujuan periklanan yang akan dimuat.
13.Manajer Pemasaran
Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan
serta mengambil keputusan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada departemen pemasaran ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.
Mengelola departemen pemasaran secara professional sehingga dapat memberikan kontribusi pada tercapainya sasaran-sasaran
14.Koordinator Wilayah Pemasaran
Bertanggung jawab dalam mengurus pemasaran Harian Umum
Bandung Ekspres ditiap wilayah yaitu wilayah Kabupaten Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Tengah dan kota Cimahi. yang
kemudian hasil penjualan HarianUmum Bandung Ekspres dilaporkan pada manajer pemasaran.
15.Pracetak
Aktivitas yang berhubungan dengan persiapan pekerjaan
mencetak. Menyiapkan layout sebelum berita dicetak agar berita tersebut bisa dicetak dengan tampilan yang baik.
1.5. Sarana Dan Prasarana di HU Bandung Ekspres
Sarana dan prasarana merupakan hal terpenting yang harus dimiliki
oleh perusahaan pers dalam menunjang para karyawan dalam melakukan pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki Harian Pagi Bandung Ekspres meliputi :
Tabel 1.2
Sarana Dan Prasarana di HU Bandung Ekspres
No Sarana Jumlah
1 Ruang Wartawan dan Redaktur 1
2 Ruang Rapat Redaksi 1
19
4 Ruangan Percetakan 1
5 Toilet 8
6 Mushola 1
7 Ruang Pemred 1
8 Komputer 40
9 Printer 6
10 Internet 1
11 Server 1
12 Telepon 2
13 Faksimili 1
14 Televisi 3
15 Mesin Percetakan 2
Sumber : Data Harian Pagi Bandung Ekspres 2011
1.6. Lokasi dan Waktu Peraktek Kerja Lapangan 1.6.1. Lokasi Praktik Kerja Lapangan
Lokasi Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan bertempat di Kantor Bandung Ekspres yang terletak di Jl. Soekarno Hatta No. 627, Bandung. Dapat di hubungi melalui Telp:(022) -
1.6.2 Waktu Praktik Kerja Lapangan
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
21 BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2.1 Aktivitas Selama PKL
Aktivitas yang selama penulis lakukan selama PKL di Harian Umum Bandung Ekspres terbagi dalam dua bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang selalu dilakukan penulis selama PKL di Harian Umum Bandung Ekspres, sedangkan kegiatan
insidentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama PKL di Harian Umum Bandung Ekspres.
Untuk lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada
tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.3
Aktivitas Selama PKL
No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan
1 Senin, 4 Juli
2011
o Pembagian Des sebagai tempat liputan
o Penempatan penulis oleh Koordinator Liputan di
o Insidentil
Berita Harian o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
o Meliput tukang sablon baju di jalan Surapati
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
o Meliput salah satu distro yang ada di Kota Bandung
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin Cup XV 2011 di lapangan
Sabuga
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin o Rutin
o Rutin
23
2011 o Meliput pertandingan sepak bola babak semi final piala Wiranto Arismunandar Cup
XV 2011 di lapangan Sabuga
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin 2011, SSB Sidolig vs SSB
Saint Prima babak penyisihan grup di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan
2011, SSB BMR vs SSB Panama babak penyisihan grup di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan o Rutin 10 Rabu, 13 Juli
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
25
ajang Popwilda 2011 di Gor pajajaran
o Menulis berita hasil liputan o Rutin 12 Jum,at, 15 Juli
o Menulis berita hasil liputan o Meliput pertandingan Bola
Voli putri antara Kab.
Bandung vs Kota Bandung, ajang Popwilda 2011 di Gor pajajaran
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin putra dan putri, di ajang
Popwilda 2011 di Gor pajajaran
o Rutin
o Menulis berita hasil liputan o Rutin SSB Pupuk Kujang babak
penyisihan grup di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
o Menulis berita hasil liputan
27
jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan o Rutin 17 Kamis, 21 Juli
2011
o Proyeksi
o Meliput Kompetisi
Danyonarhanudri 3 CupVI 2011, SSB Planet vs SSB
Panama babak penyisihan grup di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin
o Menulis berita hasil liputan
Menado
16 besar di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin babak 8 besar di jalan
Menado
o Menulis berita hasil liputan
29
o Menulis berita hasil liputan o Rutin 23 Kamis, 28 Juli SSB Pupuk Kujang A babak
semifinal di jalan Menado
o Menulis berita hasil liputan
o Rutin o Rutin
o Rutin
Sumber : Agenda penulis selama PKL 2011
2.2 Deskripsi Kegiatan Selama PKL
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama PKL
Pada saat pelaksanaan PKL ada beberapa kegiatan insidentil yang penulis lakukan, diantaranya pada saat pembagian JOB Des, penulis ditempatkan di berita harian oleh koordinator liputan, selain itu penulis pun
mendapat arahan dari beberapa wartawan senior yang ada.
a. Pembagian Tugas
Pada saat pembagian tugas oleh koordinator liputan, penulis ditempatkan pada berita harian dirubrik sportivo, dimana rubrik ini berisi tentang bertita-berita olahraga. Setiap hari penulis melakukan
b. Deskripsi Pembagian Tugas
Selama melakukan kegiatan PKL penulis mendapatkan tugas untuk
meliput pertandingan sepak bola kelompok usia 10 tahun dan 12 tahun dalam kompetisi Wiranto Arismunandar Cup XV 2011 yang
berlangsung dilapangan Sabuga Bandung. Selain meliput kompetisi Wiranto Arismunandar Cup XV 2011 penulis juga mendapatkan tugas untuk meliput Voli Pasir INOBA 2011 yang berlangsung di lapangan
bolavoli pasir Lodaya, dan penulis meliput kompetisi Danyonarhanudri 3 Cup VI 2011 kelompok usia 10 tahun dan 12 tahun yang berlangsung
dilapangan Ade Suherman jalan Menado.
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama PKL
Selama PKL di Harian Umum Bandung Ekspres, penulis melakukan kegiatan rapat redaksi yang dipimpin oleh redaktur pelaksana. Didalam
rapat ini, akan didiskusikan berita apa yang akan dijadikan Head Line News di Harian Bandung Ekspres dan setiap wartawan diperbolehkan untuk memberi ide-ide baru untuk kemajuan Harian Umum Bandung Ekspres.
a. Proyeksi
Proyeksi adalah rapat yang diadakan oleh bagian redaksi, dimana
proyeksi ini dilakukan setiap hari yaitu pada pagi hari sebelum wartawan dan penulis melakukan kegiatan liputan dilapangan. Rapat ini membahas tentang kegiatan liputan yang akan diliput oleh wartawan,
31
penulisan suatu berita. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar pimpinan redaksi mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan
wartawan dilapangan.
b. Meliput Berita
Selain melakukan rapat redaksi sebagai salah satu kegiatan rutin dari penulis, penulis juga melakukan kegiatan yang bersifat rutin lain nya, yaitu dimana kegiatan meliput berita untuk mendapatkan informasi untuk
dijadikan suatu berita. Penulisterjun langsung kelapangan dan mendatangi sumber berita.
Meliput berita adalah dimana seorang wartawan berarti mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang suatu hal yang dianggap penting buat khalayak banyak dengan datang langsung ketempat dimana informasi
itu berada atau datang langsung kesumber berita. Sumber berita adalah fakta dan data sebuah peristiwa.
c. Menulis Berita
Setelah melakukan peliputan, penulismelakukan kegiatan menulis berita dari hasil peliputan yang telah penulislakukan dilapangan. Menulis
hasil peliputan merupakan kegiatan rutin yang pasti dilakukan sesudah mencari berita, dengan menulis berita hasil Peliputan akan diberikan kepada
Berikut contoh tulisan berita hasil peliputan :
Gambar 2.1
UNI Borong Gelar Juara dan Top Skor
UNI Borong Gelar Juara dan Top Skor
BANDUNG – Kesebelasan UNI kelompok usia (KU 10) raih gelar juara usai mengalahkan Rick’s dengan skor 1-0 (0-0) pada laga final turnamen
Wiranto Arismunandar Cup XV 2011 di Lapangan Sabuga Bandung,
kemarin.
33
mati diluar kotak pinalti, akibat pelanggaran keras yang dilakukan salah seorang stoper Rick’s terhadap pemain UNI.
Gol ini, sekaligus mengantarkan Beckham sebagai top skor turnamen Wiranto Arismunandar Cup XV 2011 KU-10 dengan mengemas 22 gol.
Tentu saja, prestasi ini sangat disyukuri UNI, apalagi pelatih UNI, Ahmad Gunawan, mengatakan prestasi ini sesuai dengan target tim yang membidik titel juara di even tahunan ini.
Kendati demikian, untuk laga kemarin, Ahmad mengaku belum puas dengan penampilan anak asuhnya. Menurutnya mereka terlalu terbebani oleh target juara, “saya belum puas karena anak-anak bermain tegang, mungkin terbebani oleh juara”, ujarnya saat ditemui Bandung Ekspres usai
laga Final, minggu kemarin.
Ya, pada laga puncak kemarin, sebenarnya Rick’s mampu
menunjukkan permainan terbaiknya, terbukti sepanjang babak pertama
berjalan tim ini mampu mendominasi jalannya pertandingan, bahkan tim UNI pun sempat keteteran menghadapi para pemain Rick’s, buktinya
dibabak pertama skor imbang kacamata pun tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, permainan makin terbuka, apalagi sejak Rick’s ketinggalan akibat gol cantik yang dilesatkan pemain andalan UNI,
Sementara itu, hal serupa dialami saudaranya UNI KU-12 tahun. Mereka merebut juara pertama setelah dalam pertandingan melibas
lawannya MG ITB, dengan skor 1-0. ( Ramos/Job/Bandung Ekspres )
Gambar 2.2
Sidolig B Libas Saint Prima B 2-1
Sidolig B Libas Saint Prima B 2-1 Kompetisi Danyonarhanudri 3 Cup VI 2011
Jalan Menado – Tim SSB Sidolig B berhasil meraih point penuh saat menaklukan lawannya tim SSB Saint Prima B dengan skor 2-1 dalam lanjutan Kompetisi Danyonarhanudri 3 Cup VI 2011 kelompok usia (KU 10
35
Tim Sidolig yang mengambil inisiatif penyerangan di awal babak pertama ternyata mampu membuahkan hasil maksimal. Terbukti pada menit
ke-10 striker andalannya Cerdil berhasil mencetak gol ke gawang Saint Prima yang dijaga Adji P Sidik, sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1
untuk Sidolig.
Tak mau dipermalukan lawannya, Saint Prima pun berusaha keluar dari tekanan. Alhasil sejumjah peluang pun sempat sempat beberapa kali
diciptakannya, namun penampilan sigap penjaga gawang Sidolig Husni mampu mematahkan setiap peluang yang mengancam gawangnya.
Hingga pertandingan babak turun minum, skor kedudukan pun tetap tidak berubah 1-0 sementara Sidolig unggul.
Memasuki babak kedua Saint Prima mencoba bangkit kembali.
Buktinya satu menit setelah kick off babak kedua berjalan, tendangan keras playmaker andalannya Ragil Tri diluar kotak penalti tidak dapat dibendung penjaga gawang Husni, sehingga bola pun jatuh disudut kiri gawang yang dijaga kiper dengan nomor punggung satu ini. Akhirnya mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Setelah hasil imbang tersebut, permainan pun semakin seru. Kedua tim mampu menunjukkan permainan terbaiknya, bahkan jual beli serangan
pun kerap dilakukan kedua tim.
Apalagi Saint Prima yang tampil menyerang dibabak kedua ini, banyak mendapatkan berbagai peluang emas, salah satunya lewat tendangan
bola dengan tangan di kotak penalti, namun sayang Malik yang mengambil eksekusi tendangan penalti tersebut, tidak dapat memanfaatkannya, malah
tendangannya jauh membentur mistar gawang yang di jaga Husni, skor pun tidak berubah tetap imbang 1-1.
Karena asyik menyerang, para pemain Saint Prima lupa memperhatikan lini belakangnya, sehingga kelemahan ini pun mampu dimanfaatkan oleh para pemain Sidolig, akhirnya di menit ke -36 babak
kedua pemain tengah Sidolig Arizha kembali membawa tim nya unggul menjadi 2-1 untuk Sidolig.
Hingga wasit meniupkan pluit panjang tanda pertandingan selesai kedudukan 2-1 untuk kemenangan Sidolig tetap bertahan.
Mengomentari pertandingan tersebut, pelatih Sidolig Edi Kusmana
mengakui, anak-anak asuhannya tersebut bermain dengan baik, bahkan menurut penilaiannya kemenangan tersebut merupakan sebuah proses dari
kerja keras anak asuhannya dalam pertandingan tersebut.
Meski demikian, bukan tanpa evaluasi. Sebab, meski bermain cantik namun menurutnya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, terutama lini tengah. “Secara keseluruhan mereka bermain baik, tapi mereka
hanya kurang tenang saja, terlalu terburu-buru saat mendapatkan bola,”
tutupnya.
37
kurang tenang. Menurutnya dari beberapa kali peluang yang diciptakannya selalu berakhir sia-sia.
“Anak-anak terlalu terburu-buru untuk mencetak gol, sehingga
peluang pun selalu terbuang secara percuma. Makanya ke depan saya akan
adakan perbaikan tim untuk pertandingan mendatang, khususnya kekompakan tim,” singkatnya. (asp/ramos job)
2.3 Deskripsi Tentang Jurnalistik 2.3.1 Pengertian Jurnalistik
Berita-berita yang ditulis dalam HU Bandung Ekspres diatas sejalan dengan teori-teori jurnalistik yang sedang penulis pelajari dalam perkuliahan. Yaitu salah satunya sudah terdapat unsur 5W + 1H.
Istilah jurnalistik diambil dari kata du juor atau journal yang berasal dari bahasa Perancis dan memiliki arti setiap hari atau cacatan harian.
Secara sederhana, jurnalistik dapat diartikan sebagai teknik mencari, mengolah, dan menulis sebuah peristiwa kedalam bentuk berita dan disebarluaskan kepada masyarakat.
Sedangkan menurut beberapa ahli definisi jurnalistik yaitu :
1. Jurnalistik adalah kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan
atau pelaporan setiap hari (Sumadaria, 2005:2).
2. Jurnalistik adalah sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya (Assegaff,
3. Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan
umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran (Roland E.
Wolseley, 1969:3).
4. Jurnalistik adalah sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada
masyrakat ( Effendy, 2003 : 95).
5. Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan
dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepat-cepatnya. (A.W. Widjaya, 1986, 27).
2.3.2 Fungsi Jurnalisik
Surat kabar adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi
pers berarti juga fungsi jurnalistik yang merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada zaman modern sekarang ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar.
Karena itu, fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan
tertentu.
39
Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu menyiarkan informasi. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat
kabar dikarenakan membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang
lain, dan lain sebagainya. 2. Fungsi mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Surat
kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca menjadi bertambah pengetahuannya.
Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung dan bergambar juga dapat
mengandung pendidikan. 3. Fungsi menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk
cerita pendek, cerita bergambar, pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk rencana. Tujuan pemuatan isi yang
4. Fungsi mempengaruhi
Adalah fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi,
yang menyebabkan surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara
implisit terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel (Effendy, 1993:122-123).
2.3.3 Deskripsi Tentang Berita
Berita yang disajikan diatas, merupakan karakter dalampenulisan berita yang ditulis oleh HU Bandung Ekspres. Karakter berita seperti itu
tentu saja bukan aturan baku yang harus diikuti oleh media massa yang lain. Bahkan, tidak sedikit media massa yang lain memuat berita yang tidak menggunakan mekanisme piramida terbalik.
Harus diakui bahwa karakter berita di setiap media massa pasti berbeda, misalnya dalam pembuatan judul berita atau teras berita. Selain
sebagai ciri khas, hal itu dimungkinkan sebagai strategi untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas. Pembaca lebih menyenangi membaca sebuah berita yang ditulis secara langsung dan dikemas secara sederhana.
Berita yang ditulis berbelit-belit, besar kemungkinan akan ditinggalkan oleh pembaca. Mereka hanya membutuhkan informasi pokok
41
Kata berita, hingga saat ini belum memiliki definisi yang baku. Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda. Namun begitu,
perbedaan-perbedaan itu masih mengacu pada garis besar yang mengacu pada aktualitas suatu peristiwa.
Secara sederhana, berita dapat diartikan sebagai pelaporan informasi aktual tentang fakta-fakta yang menarik bagi sejumlah besar khalayak. Definisi itu merupakan bentuk penyederhanaan dari pernyataan Mitchell
V.Charnley yang menyatakan, berita adalah laporan aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik atau penting atau kedua-duanya bagi sejumlah
besar orang.
Menurut Drs. AS Haris Sumadiria M.Si dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita Dan Feature”, mengatakan bahwa :
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide baru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui
media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet. (2005:65)
Esensi dari kegiatan menulis berita adalah melaporkan segala sesuatu
yang dianggap penting dan bermanfaat bagi khalayak.
Berita merupakan salah satu dari produk tulisan jurnalistik yang
memberipemahaman dan informasi kepada pembaca seputar hal-hal yang mereka tidak ketahui.
tentang bahasa jurnalistik. Hal-hal yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah tentang penggunaan bahasa berita yang singkat, padat, sederhana,
lancar, jelas dan menarik. Esensi dari pembelajaran mata kuliah ini adalah bagaimana membuat sebuah berita yang menarik dan memberikan
kenyamanan bagi pembaca. 2.3.4 Kategori Berita
Secara umum, berita dapat dikategorikan menjadi dua kategori,
yakni berita ringan (soft news) dan berita berat (hard news). Selain dua hal itu, berita dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, menurut sifatnya,
dan menurut materi isinya.
Berita berat biasanya merujuk pada peristiwa yang
mengguncangkan dan bersifat massal. Misalnya peristiwa gempa bumi,
gunung meletus, dan sebagainya. Sementara berita ringan, lebih merujuk kepada peristiwa yang hanya bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan
manusia, misalnya pernikahan.
Berita berdasarkan lokasi peristiwanya terbagi menjadi dua
kategori, yakni peristiwa di tempat tertutup (indoor news), dan peristiwa di
tempat terbuka (outdoor news). Di tempat tertutup misalnya peristiwa sidang kabinet, seminar, dan sebagainya. Sedangkan peristiwa yang terjadi
di tempat terbuka misalnya kerusuhan, bencana alam, atau perang. Berdasarkan sifatnya, berita dibagi menjadi berita yang diduga dan berita yang tidak diduga. Berita yang diduga adalah berita dengan peristiwa yang
43
pemilihan umum, dan lain-lain. Sedangkan berita yang tidak diduga adalah berita yang sifat peristiwanya tiba-tiba dan tidak diketahui sebelumnya,
misalnya peristiwa tabrakan, bencana alam, dan lain-lain.
Berita menurut isinya dikelompokkan ke dalam berita politik, berita
ekonomi, berita sosial, berita keagamaan, berita olah raga, berita kriminal, berita pendidikan, dan lain-lain.
2.3.5 Nilai-nilai Berita
Tidak semua peristiwa dapat dijadikan sebuah berita. Lord Northcliffe merumuskan, if a dog bites a man, that’s not news, but a man bites a dog that’s news (jika anjing menggigit orang, itu bukan berita, tapi jika orang
menggigit anjing, itu baru berita).
Dari rumusan Northcliffe di atas, dapat ditarik satu kesimpulan,
peristiwa yang dapat dijadikan berita, adalah peristiwa yang memiliki nilai ketertarikan. Dalam buku Jurnalistik Indonesia; menulis berita dan feature,
Haris Sumadiria merinci beberapa unsur yang menjadi nilai berita, antara lain :
1. Keluarbiasaan (Unusualness)
2. Kebaruan (Newness) 3. Akibat (Impact)
4. Aktual (Timeliness) 5. Kedekatan (Proximity) 6. Informasi (Information)
8. Orang penting (Public Figure) 9. Kejutan (Surprising)
10.Ketertarikan manusiawi (Human Interest)
Dalam melaksanakan prinsip diatas, HU bandung Ekspres telah
mampu memenuhi dengan baik. Berita-berita yang ditulis di HU Bandung Ekspres selalu ditekankan pada nila-nilai berita diatas.
2.3.6 Teknik Reportase
Dalam upaya mendapatkan bahan berita, penulis menempuh dua cara, yakni teknik observasi dan wawancara. Hal itu dilakukan untuk
mempermudah penulis dalam mendapatkan bahan berita.
Dalam teknik observasi, dalam mendapatkan berita, penulis terjun langsung ke lapangan. Penulis langsung bersentuhan dengan objek berita.
Hal itu akan membuat berita yang ditulis akan lebih hidup, karena penulis merasakan langsung bagaimana situasi dan kondisi saat peristiwa itu terjadi.
Selain melakukan observasi, teknik lain dalam mencari bahan berita adalah melalui wawancara. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang bisa dilakukan secara tatap muka
langsung, atau melalui media telefon. Bahan wawancara hanya digunakan sebagai pelengkapnya saja. Karena yang menjadi pegangan utamanya
adalah observasi langsung.
45
wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan radio. [Stewart L. Tubss – Sylvia Moss, 2000, hal. 40].
Berdasarkan konteksnya, wawancara dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya :
1. Wawancara berita
Wawancara berita (news peg interview) adalah wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.
2. Wawancara pribadi
Wawancara pribadi (personal interview) merupakan wawancara
untuk memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran narasumber berkaitan suatu masalah yang berkaitan dengan profesinya.
3. Wawancara ekslusif
Wawancara ekslusif (exclusive interview), yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk
wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja.
4. Wawancara sambil lalu
Wawancara sambil lalu (casual interview) adalah wawancara
yang dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu.
5. Wawancara keliling
Wawancara keliling (man in the street interview) adalah wawancara yang dilakukan dengan mendatangi beberapa narasumber
Untuk menghasilkan sebuah berita yang baik sangat tergantung dari hasil wawancara di lapangan. Sedikitnya data yang diperoleh di
lapangan, akan menyulitkan wartawan dalam menulis berita. Untuk itu, dalam melakukan wawancara, upayakan mendapatkan data yang
lengkap dilapangan, khususnya melalui proses wawancara.
Teknik wawancara, yang penulis gunakan dalam melengkapi bahan berita yang didapatkan penulis dilapangan. Mekanismenya
dengan mendatangi langsung narasumber.
2.3.7 Foto Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah jenis foto yang bertujuan karena keinginan bercerita kepada orang lain dalam proses pemotretannya, Selain hal itu foto jurnalistik juga memberikan informasi tentang suatu peristiwa dalam
bentuk visual gambar yang berupa hasil karya foto. Pada dasarnya jenis foto jurnalistik ini memberikan sebuah kepentingan utama. Jadi foto
jurnalistik membentuk sebuah keinginan dalam menyampaikan pesan (message) visual pada orang lain dengan maksud agar orang yang melihat melakukan sesuatu tindakan psikis maupun psikologis atas karya yang
disajikan.
Definisi dari foto jurnalistik dapat diketahui dengan menyimpulkan
ciri-ciri yang melekat pada foto yang dihasilkan itu. Biasanya foto jurnalistik memiliki ciri-ciri yang melekat seperti memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita/artikel dan dimuat
47
sendiri, tapi sebuah berita jurnalistik tanpa foto akan mendapatkan satu kekurangan. Sehingga mengapa foto begitu penting. Karena foto merupakan
salah satu media visual untuk merekam/mengabadikan atau menceritakan suatu peristiwa yang nyata. Selain itu foto juga memberikan dimensi lain,
terhadap sebuah tampilan dalam sebuah media. Foto juga memberikan keyakinan dan sebagai bukti kebenaran dari sebuah berita yang disampaikan oleh sebuah media kepada pembacanya. Kebenaran sebuah
peristiwa tak bisa terbantahkan dengan kehadiran sebuah karya foto jurnalistik. Di dalam foto jurnalistik sendiri tidak ada seuatu yang
dibuat-buat, tidak ada sesuatu yang direkayasa. Peristiwa begitu saja terjadi, yang kemudian diabadikan dalam sebuah bentuk visual berupa gambar yang kemudian disiarkan melalui media cetak.
Sedangkan kaidah foto berita berdasarkan syarat foto berita dikatakan berhasil menurut pendapat Prof. Bernd Heydemann :
Foto berita harus mampu menonjolkan diri, melawan
membanjirnya informasi berita.
Foto berita harus disajikan sedemikian rupa, sehingga dengan
mudah diterima oleh pengamat.
Foto berita harus mampu menyajikan beritanya dengan
kekayaan detail gambar, yang dengan mudah dapat dikenal. (Prinsip originalitas harus diperhatikan).
Foto berita jangan menyampaikan ulangan dari gaya
Foto berita harus mampu merangsang daerah-daerah sensitif dari
proses penyampaian informasi dalam masyarakat.
Foto berita harus benar-benar terjadi karena bila terjadi
pemalsuan dalam jangka waktu tertentu dapat terjadi penolakan
(prinsip dapat dipercaya harus diperhatikan).
2.4 Analisis Aktivitas Selama PKL
Selama penulis melakukan kegiatan PKL di HU Bandung Ekspres banyak pengalaman yang penulis dapatkan diantaranya, penulis terjun
langsung kelapangan untuk mendapatkan informasi dan sumber berita yang akan dijadikan rubrik berita di HU Bandung Ekspres.
Pada saat melakukan liputan dilapangan penulis harus bersikap
sebagai seorang wartawan profesional baik secara fisik atau pun mental untuk mencari berita. Setiap melakukan liputan dilapangan penulis selalu
mewawancarai kedua pelatih tim untuk meminta analisis selama pertandingan berlangsung. Setelah mendapatkan informasi dari hasil pertandingan dan wawancara kepada kedua pelatih tim, kemudian penulis
melakukan kegiatan rutin lainnya yaitu menulis berita hasil liputan. Dalam menulis berita terkadang penulis kesulitan untuk menentukan
kalimat-kalimat yang akan dipakai, supaya kalimat-kalimat tidak menimbulkan ambigu bagi pembaca. Penulis juga mendapatkan pengalaman mengenai praktik menulis berita dan umumnya mengenai teori-teori jurnalistik yang sedang penulis
49
Setelah selesai menulis berita hasil liputan dilapangan, kemudian penulis memberikan hasil tulisan tersebut kepada redaksi untuk di edit dan
layak untuk diterbitkan.
Praktik kerja lapangan yang penulis jalani selama satu bulan itu telah memberikan
jawaban terhadap teori-teori yang penulis dapatkan selama kuliah. Secara
keseluruhan, berita-berita yang ditulis dalam HU Bandung Ekspres sejalan dengan
teori-teori yang penulis dapatkan selama kuliah, berita-berita tersebuat sudah
memenuhi unsur-unsur 5W + 1H ( freejournalist.wordpress.com/.../memahami-apa-itu-berita/).
Praktik Kerja Lapangan adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa
yang melakukan PKL, menjalani masa praktik kerja yang sesungguhnya di dalam industri, yaitu dimana disini penulis melakukan PKL di HU Bandung Ekspres. Tujuan dari praktik kerja lapangan ini adalah untuk memberikan
pengalaman praktis kepada mahasiswa supaya menjadi Sumber Daya Manusia yang benar-benar siap ketika memasuki dunia kerja nyata serta siap
untuk bersaing. Oleh karena itu, dengan adanya program praktik kerja lapangan yang terdapat pada kurikulum Ilmu Komunikasi ini diharapkan mahasiswa yang menjalani praktik kerja lapangan benar-benar mendapatkan
keterampilan (Skill), pengetahuan (Knowledge) serta pembentukan tingkah laku (Attitude) yang baik.
2.5 Analisis Pelayanan HU Bandung Ekspres Kepada Mahasiswa PKL Perusahaan HU Bandung Ekspres memberikan pelayanan yang baik
Bandung Ekspres baik itu Pimpinan Perusahaan, Pimpinan redaksi, dan para wartawannya sendiri selalu menjalin hubungan kerja sama antara
karyawan Di HU Bandung Ekspres, dan selalu bersosialisasi dengan mahasiswa PKL, selalu memberikan masukan dan mengajarkan mahasiswa
selama melakukan PKL. Penulis diberikan arahan dan pelatihan mulai dari pengenalan Perusahaan Harian Umum Bandung Ekspres Sendiri sampai dengan pemberian Job atau tugas untuk mahasiswa PKL.
Selama melakukan PKL, pimpinan redaktur dan para wartawan HU Bandung Ekspres memberikan pelajaran kepada mahasiswa PKL, yaitu
melatih penulis supaya bisa bekerja dengan baik, tujuannya supaya penulis termotivasi secara kuat, agar penulis dapat merasakan bagaimana situasi-situasi pekerjaan nyata didalam duni kerja, dimana para wartawan HU
Bandung Ekspres yang berpengalaman memperlihatkan pekerjaan dan trik-trik pada pekerjaan tersebut.
penulis ditempatkan pada bagian wartawan yaitu untuk peliputan rubrik berita harian, selama melakukan PKL dan melakukan tugas peliputan berita yang ditugaskan oleh Pembimbing, penulis selalu diajarkan
dan diberi masukan menjadi wartawan yang baik, baik dari kedisiplinan waktu bekerja, teknik menulis berita dan teknik peliputan berita. Penulis
51
Selain itu penulis mendapatkan pelajaran baru dimana penulis mempelajari hal-hal baru seperti teknologi baru yang dipakai dalam
52
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Akhirnya pada bagian terakhir atau bagian penutup dari laporan ini,
penulis akan memberikan kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari masalah-masalah yang telah diketahui sebelumnya di perusahaan HU Bandung Ekspres.
1. Harian Umum Bandung Ekspres adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang persurat kabaran, dimana perusahaan HU
Bandung Ekspres menyuguhkan berita-berita yang up to date, penulisan berita di HU Bandung Ekspres, menggunakan mekanisme piramida terbalik yang lebih mengutamakan hal
yang terpenting dibandingkan hal yang umum. Perusahaan HU Bandung Ekspres mengutamakan suatu kedisiplinan waktu,
keterampilan, serta kesigapan dalam bekerja yang diterapkan pada para karyawannya.
2. Selama satu bulan penulis melaksanakan PKL di HU Bandung
Ekspres, karena penulis ditempatkan di rubrik harian maka setiap hari pula penulis terjun ke lapangan untuk mencari berita.
Di sini penulis melakukan kegiatan peliputan berita-berita olahraga, penulis juga melakukan wawancara langsung kepada pelatih dari kedua tim yang bertanding. Penulis melakukan
53
perencanaan, berlangsung secara kebetulan, tidak ada perjanjian atau kesepakatan terlebih dahulu.
3. Selama melaksanakan PKL di HU Bandung Ekspres, banyak sekali ilmu yang penulis dapatkan. Dari mulai bagaimana
menjadi seorang wartawan melakukan kegiatannya mulai dari peliputan yang dilakukan, mewawancarai narasumber, mencari data yang sebenarnya terjadi dilapangan, hingga menyusun atau
menulis data tersebut sehingga dapat menjadi sebuah berita yang memenuhi unsur 5W + 1H.
4. Untuk menjadi wartawan yang baik dan profesional dibutuhkan kecepatan, keakuratan, kreatifitas wartawan dan mentaati aturan yang berlaku. Wartawan dalam mencari berita berdasarkan Desk
atau tempat liputan yang telah ditentukan oleh koordinator lapangan. Wartawan dalam menulis berita harus berdasarkan
data dan informasi yang lengkap agar tidak terjadi kebohongan publik.
3.2 Saran-saran
3.2.1.Saran Bagi Perusahaan
1. P.T Bandung Ekspres pada saat ini sudah saatnya melakukan penambahan halaman pada rubrik berita umum karena pada sekarang ini terlihat banyak berita yang dimuat di surat kabar tersebut terkesan masih
2. Sebaiknya tingkatkan terus isi berita-berita yang ada Harian Umum Bandung Ekspres dengan cara memastikan kebenaran data yang didapat
dari narasumber, karena pada saat ini persaingan di industri media semakin kompetitif. Agar Harian Umum Bandung Ekspres dapat terus
bersaing menjadi yang terbaik di kota Bandung dengan media lainnya. 3. Sebaiknya Harian Umum Bandung Ekspres menambah jumlah
wartawannya seiring bertambahnya jumlah halaman Harian Umum
Bandung Ekspres.
3.2.2.Saran Bagi Mahasiswa PKL Selanjutnya.
1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, sebaiknya mahasiswa meminta ijin terlebih dahulu kepada pihak perusahaan, setelah pihak
perusahaan memberikan ijin kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa meminta surat pengajuan PKL kedapa sekertariat jurusan.
2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, sebaiknya dari sekarang belajar menulis berita dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak menimbulkan kalimat ambigu, serta
memahami tentang cara-cara penulisan berita.
3. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, lebih banyak
mengikuti seminar baik itu tentang penulisan berita atau apapun yang berhubungan dengan konsen Jurnalistik.
4. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, sebaiknya pada saat
55
berita teknik reportase, dan bagaimana cara melakukan wawancara yang bai terhadap narasumber. Karena hal tersebut sangat berguna saat
mahasiswa melakukan peliputan berita dilapangan.
5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, sebaiknya mulai dari
sekarang belajar untuk menghargai waktu, mahasiswa dapat memulainya dengan cara mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh dosen. Karena seorang wartawan harus dapat
Oleh :
Ferdinan Ramos P.S 41805922
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
56
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Maskun dan Atmakusumah, 2006. Panduan Jurnalistik Praktis: LPDS –FES, Jakarta.
M Romli,A.Syamsul. 2003. Jurnalistik Terapan : Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan. Bandung : Batic Press cetakan 1.
R.Masri Sareb Putra. 2006.Teknik Menulis Berita Dan Feature. Bandung : PT Indeks Gramedia
Romli, Asep Syamsul M. 2005, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan, Bandung, Batic Press Suhandang, Kustadi.
Sumadiria, AS Haris. 2004. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung : PT. Refika Aditama.
Sumadiria, AS Haris. 2006. Bahasa Juranalistik : Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sumber lain :
www.jurnalistikuinsgd.wordpress.com (15-10-2011, Pukul 22.30 WIB)
www.romeltea.com/...jurnalistik...definisi-jurnalistik/comment-page-1/(15-10-2011 Pukul 22.45 WIB)
freejournalist.wordpress.com/.../memahami-apa-itu-berita/
(15-10-2011,Pukul 22.15 WIB)
i
yang senantiasa melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini dapat diselesaikan.
Laporan praktik kerja lapangan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan di Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Universitas Komputer Indonesia.
Laporan ini berisi tentang kegiatan yang penulis lakukan saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Harian Umum Bandung Ekspres, yang
dilaksanakan dari tanggal 4 Juli 2011 - 3 Agustus 2011.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami penulis. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi
hambatan terbesar dalam penyusunan laporan ini. Tetapi berkat kerja keras, dan dukungan dari semua pihak, akhirnya penulis bisa menyelesaikannya dengan
semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan agar dapat memberikan menfaat dan kamajuan bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktik kerja lapangan ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan serta pengarahan dari
ii
moril, materi, motivasi dan doa , sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebasar – besarnya kapada : 1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Komputer Indonesia.
3. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si. selaku staf dosen tetap Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia dan selaku dosen wali.
4. Bapak Inggar Prayoga S.I.Kom, selaku staf dosen tetap Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia dan selaku pembimbing Kuliah Kerja Praktek
yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja lapangan ini.
5. Yang saya hormati, ibu Melly Maulin P., S. Sos, M.Si, ibu Desayu Eka
Surya, S.Sos, M.Si. Bapak Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si selaku staf dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Komputer Indonesia.
6. Yang saya hormati Ibu Ratna widiastuti, A.Md dan Ibu Rr. Sri Intan Fajarini, S.I.Kom selaku sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi
iii
8. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Tua dan
Mama Tua yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis. 9. Hotma Harapan Saragih, Lidya Rosmaida, Loren Tiorina, Ernest Samuel
Saragih, bang Roy Sidabutar, Sarina, Sarlon, Sariani, Dahrin Purba dan
Dameria yang telah memberikan dukungan berupa materi sehingga penulis dapat melanjutkan kuliah, tanpa bantuan dari mereka mungkin
penulis tidak dapat melanjutkan kuliah pada semester ini.
10. Ibnu Giarto selaku pemilik CV. Purnagama Travel kantor cabang Bandung.
11. Kawan-kawan seperti Zelsthein Pasaribu, Doren, Hendra Yana, Nico, dan semua kawan-kawan Jurnalistik yang dengan setia menemani
keseharian dari penulis.
12. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari kekurangan dalam penyusunan laporan praktik kerja
iv
Akhir kata, penulis mengharapkan laporan praktik kerja lapangan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca khususnya mahasiswa/i Universitas Komputer Indonesia.
Bandung, Desember 2011
DATA PRIBADI
Nama : Ferdinan Ramos P.S
Tempat Tanggal Lahir : Medan 09 Oktober 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 58 kg
Alamat : Jl. Dago Timur No.33
78
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Tamatan
Sekolah Dasar Negeri 1 Bandar Tengah P. Siantar : 1993 – 1996
Sekolah Dasar Negeri 1 Pasir Sakti Lampung timur : 1996 – 1999
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama N 4 Jabung Lampung timur : 1999 – 2002
Sekolah Menengah Atas PGRI 4 Bogor : 2002 – 2005
Program Studi Ilmu Komunikasi Jurnalistik (S1) Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia