• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA

KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

DERMAWANTI MARPAUNG

5113341005

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Dermawanti Marpaung: Nim 5113341005. Pengaruh Penggunaan LKS berbantuan Media Movie Maker Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Laguboti. Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan .2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti (2) hasil belajar membuat pola siswa menggunakan LKS berbantuan media movie maker pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti (3) ada atau tidaknya pengaruh LKS berbantuan media movie maker terhadap hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi yang berjumlah 90 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sehingga jumlah sampel penelitian adalah 60 orang. Teknik pengumpulan data untuk mengukur hasil belajar membuat pola dalam penelitian ini menggunakan pengamtan membuat pola yang ada dalam LKS. Teknik analisa data melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji kecenderungan dan uji hipotesis yang dijadikan acuan untuk membuat kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS berbantuan media movie maker menunjukkan rata- rata 86,1. Sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker menunjukkan rata-rata 60,4. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie maker berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel = 0,0671<0,8817 dan hasil belajar membuat pola menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel = 0,1681<0,8817 dan kedua data dinyatakan homogen dimana Fhitung<F tabel = 1,43 < 2,04.

Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar membuat pola dengan menggunakan LKS berbantuan media movie maker dimana hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel = 3,8 > 1,671. Dilihat dari penelitian ini, hasil belajar membuat pola lebih tinggi jika diajarkan dengan menggunakan LKS berbantuan media movie maker . Jadi terbukti ada pengaruh hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie maker. Hal ini berarti bahwa penggunaan LKS berbantuan media movie maker dapat dijadikan sebagai pendamping atau alternative pembelajaran.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Movie Maker Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Siswa Kelas X SMK Negeri

1 Laguboti “.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Dina Ampera M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

masukan, arahan, semangat dan motivasi serta meluangkan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar -besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra.Surniati Chalid, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus

(7)

6. Ibu Dra Nurhayati Tanjung,M,Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini

7. Ibu Dra. Rasita Purba, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, khusus

dosen jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.

9. Terima kasih kepada pihak sekolah: Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Laguboti Bapak Mutiha Hutajulu S.Pd dan Ibu Monika Napitupulu S.Pd Selaku Guru Bidang Studi Membuat Pola SMK Negeri 1 Laguboti yang telah memberi izin

dan bimbingan kepada penulis untuk melaksanakan penelitiandi SMK Negeri 1 Laguboti

10. Teristimewa buat Orang tua penulis, Ayahanda terkasih Faler Wiliam Marpaung S.H dan Ibunda terkasih Rumissa Damanik, terimakasih buat kasih sayang, moral, material, motivasi, doa, kesabaran dan dukungan yang tiada

hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan hasil yang baik.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, November 2016

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR BAGAN... x

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 7

C. PembatasanMasalah ... 7

D. RumusanMasalah ... 8

E. TujuanPenelitian... 8

F. ManfaatPenelitian... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS,KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KerangkaTeoritis... 1. Hakikat Hasil Belajar ... 11

a. Pengertian Belajar ... 11

b. Pengertian Hasil Belajar... 12

2. Hakikat Media Pembelajaran ... 13

a. Pengertian Media... 13

(9)

iv

c. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 14

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran... 16

3. Hakikat Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 17

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)... .17

b. Tujuan Penyusunan LKS... 18

c. Ciri- Ciri LKS... 18

d. Langkah- Langkah Penyusunan LKS... 19

e. Kelebihan Dan Kekurangan LKS... 21

4. Hakikat Movie Maker... 22

a. Pengertian Movie Maker ... 22

b. Cara menggunakan Media Movie Maker... 23

c. Kelebihan Dan Kekurangan Movie Maker... 23

5. Hakikat Pembuatan Pola ... 24

a. Pembuatan Pola ... .24

b. Macam- Macam Pola Dasar ... 25

c. Alat dan Bahan Pembuatan Pola ... 26

d. Tanda- Tanda Pola ... 29

e. Cara Mengambil Ukuran ... 30

f. Membuat Pola Dasar Badan Wanita Dewasa ... 33

g. Membuat Pola Dasar Lengan ... 35

h.Membuat Pola Dasar Rok ... 37

B. Penelitian Yang Relevan ... 38

(10)

D. Hipotesis Penelitian... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 42

B. Tempat DanWaktu Penelitian ... 43

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 44

1. Definisi Operasional... 44

2. Variabel Penelitian ... 45

D. Prosedur Penelitian... 45

E. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 48

1. Populasi Penelitian ... 48

2. Sampel Penelitian... 48

F. Instrumen Penelitian DanTeknik Pengumpulan Data ... 49

G. Teknik Analisis Data... 57

a. Uji Validitas ... 58

b. Uji Reliabilitas ... 60

c. Uji Persyaratan Analisis... 61

1. Uji Normalitas... 62

2. Uji Homogenitas ... 62

3. Pengujian Hipotesis... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian... 66

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 69

(11)

vi

D. Pengujian Hipotesis... 73

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77

B. Implikasi... 77

C. Saran... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Nilai Ujian Semester Siswa ... .... 4

2. Alat dan Gambar Membuat Pola ... .... 27

3. Tanda-Tanda Pola dan Keterangan ... .... 30

4. Desain Eksperimen Posttest Kontrol Group Desain ... .... 42

5. Jumlah Populasi Penelitian ... .... 48

6. Kisi- Kisi Hasil Belajar Membuat Pola ... .... 49

7. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Dasar Badan, Pola Dasar Lengan, dan Pola Dasar Rok ... .... 51

8. Angket Penilaian danTanggapanTentang Bahan Ajar LKS ... .... 58

9. Angket Penilaian Dan TanggapanTentang Kualitas Media Pembelajaran Movie Maker... .... 59

10. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membuat Pola Pada Kelas Eksperimen ... .... 66

11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membuat Pola Pada Kelas Kontrol ... .... 67

12. Tingkat Kecenderungan Kelas Eksperimen... .... 68

13. Tingkat Kecenderungan Kelas Kontrol ... .... 69

14. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Membuat Pola... .... 70

15. Uji Homogenitas ... .... 70

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pola Dasar Badan Wanita Dewasa... 35

2. Pola Dasar Lengan ... 36

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus... 79

2. RPP Kelas Eksperimen ... 84

3. RPP Kelas Kontrol... 89

4. Angket Analisis Kebutuhan Guru Dan Siswa... 93

5. Data Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Eksperimen ... 95

6. Data Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Kontrol ... 97

7. Data Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Eksperimen ... 99

8. Data Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Kontrol ... 100

9. Data Hasil Penelitian... 102

10. Uji Kesepakatan Pengamat ... 103

11. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi(Sd) Dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian... 108

12. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 114

13. Perhitungan Uji Normalitas Data... 120

14. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 124

15. Uji Hipotesis ... 125

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berperan aktif dalam

membangun bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya merancang pendidikan

mulai dari tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi, serta meningkatkan

mutu pendidikan diemban khususnya oleh sekolah yang bertujuan untuk

memberikan pengetahuan, keterampilan, pembentukan watak, sikap, merangsang

potensi-potensi yang dimiliki, serta memperoleh pengajaran untuk mencerdaskan

peserta didik.

Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan pada pasal 3

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang berakar pada kebudayaan Indonesia, berdasarkan pancasila adalah

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan

menengah di dalam sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan sebagai

berikut: (a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi, manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja

tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang

dipilihnya; (b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan

(16)

2

sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) Membekali peserta

didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan

diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan

yang lebih tinggi; dan (d) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang

sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana lahir karena adanya kebutuhan

masyarakat akan pentingnya pendidikan yang dapat menunjang kebutuhan hidup

manusia. Busana merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat

penting, dan dengan kemajuan zaman saat ini, perkembangan busana sangat pesat.

Mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana dibuat

sedemikian mungkin untuk mencapai standar keterampilan yang diharapkan.

Salah satu mata pelajaran yang penting dalam meningkatkan keterampilan Tata

Busana pada Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana adalah mata pelajaran

membuat pola. Standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75 dengan

alokasi waktu untuk mata pelajaran membuat pola di SMK Negeri 1 Laguboti

adalah 3 x 45 menit. Membuat pola merupakan kompetensi dasar yang harus

dikuasai siswa agar dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.

Mata pelajaran membuat pola bertujuan untuk memberikan pengetahuan

dasar mengenai pembuatan pola suatu busana. Kompetensi yang harus dicapai

oleh siswa pada mata pelajaran membuat pola yaitu menjelaskan pengertian pola

dasar, menjelaskan macam- macam pola, menjelaskan pola konstruksi,

(17)

3

pola dasar lengan, membuat pola dasar rok, mengubah lipit kup pola dasar,

membuat pola garis leher, membuat pola kerah .

Apabila siswa telah kompeten dalam membuat pola, maka siswa dapat

melanjutkan ke bagian kompentensi berikutnya. Mata pelajaran membuat pola

merupakan tahap awal dari proses pembuatan suatu busana. Dalam membuat pola

terdapat proses-proses yaitu mengukur, menggambar pola, membuat uraian pola,

merancang bahan dan terakhir merancang harga. Untuk mencapai kompetensi

tersebut, komponen-komponen pembelajaran merupakan kunci utama. Salah

satunya adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat

mempermudah pencapai informasi pelajaran sehingga kompetensi yang

diharapkan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan Ibu Monika Napitupulu, S.Pd

salah satu guru mata pelajaran membuat pola kelas X di SMK Negeri 1 laguboti,

guru menggunakan media papan tulis dalam pembelajaran pembuatan pola. Bagi

guru media papan tulis dianggap sebagai media yang efektif dalam pembelajaran

membuat pola, padahal masih ada media multimedia interaktif .

Media dengan berbantuan komputer merupakan salah satu media yang

bisa digunakan dalam pembelajaran membuat pola. Namun guru belum dapat

memanfaatkan media pembelajaran berupa multimedia interaktif secara

maksimal, padahal pihak sekolah telah menyediakan laboratorium komputer yang

lengkap dan telah tersedianya koneksi internet untuk para guru. Disamping hal

tersebut, siswa kelas X SMK N 1 Laguboti belum mandiri dalam mengerjakan

(18)

4

yang tidak mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang asal jadi saja karena

mereka belum paham materi membuat pola karena mata pelajaran membuat pola

merupakan sesuatu hal yang baru bagi mereka.

Guru mata pelajaran membuat pola juga menyatakan bahwa hasil belajar

membuat pola kurang optimal . Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa tidak

sesuai dengan nilai standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditentukan di SMK N1 Laguboti yaitu 75. Dibawah ini dapat dilihat rekapitulasi

nilai ujian semester yang diperoleh dua tahun terakhir siswa kelas X Tata Busana

SMK Negeri 1 Laguboti.

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Ujian Semester Siswa

Kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Laguboti.

No Tahun Kelas Jumlah

Jumlah % Jumlah % jumlah % jumlah %

1 2013/

(19)

5

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai hasil belajar membuat pola pada

tahun ajaran 2013/2014 yaitu18,4% memperoleh nilai A, 18,4% memperoleh nilai

B, 59% memperoleh nilai C dan 3,6% memperoleh nilai D. Pada tahun ajaran

2014/2015 yaitu 4,9% memperoleh nilai A, 21% memperoleh nilai B, 19,5%

memperoleh nilai C dan 54,2% memperoleh nilai D .

Penggunaan media pembelajaran yang tidak variatif menyebabkan siswa

merasa jenuh dalam belajar yang akhirnya bermuara pada perolehan kompetensi

yang tidak maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil perolehan dari angket

kebutuhan guru/ siswa yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 April

2016. Kegiatan analisis yang dilakukan di SMK Negeri 1 Laguboti dengan cara

membagikan angket kepada 4 orang guru bidang studi Tata Busana dan kelas X

TB2 yang berjumlah 27 orang dengan butir angket sebanyak 12 butir.

Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan yang dibagikan kepada guru

dan siswa diperoleh kesimpulan bahwa 100 % guru dan siswa menyatakan bahwa

guru belum pernah menggunakan media video pada mata pelajaran membuat pola,

100% menyatakan bahwa media video dapat menambah minat belajar siswa pada

mata pelajaran membuat pola, 100% guru dan 74% siswa setuju menyatakan

bahwa hasil belajar membuat pola masih kurang maksimal. Oleh sebab itu

media pembelajaran movie maker sangat dibutuhkan pada mata pelajaran

membuat pola untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif dan menarik.

Perolehan hasil belajar yang belum maksimal tersebut diindikasi oleh

materi membuat pola merupakan hal yang baru bagi siswa kelas X dimana siswa

(20)

6

alat untuk pembuatan pola, tanda- tanda pola, dan bagaimana cara membuat pola

dasar badan, lengan, dan rok dengan benar.

Dari observasi yang telah penulis laksanakan dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa didapati penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses

belajar mengajar dikelas.penggunaan media yang efektif dapat dilakukan dalam

upaya meningkatkan komunikasi didalam kelas selain itu juga dapat menarik

perhatian peserta didik akan apa yang disampaikan melalui media tersebut,

sehingga peserta didik dapat lebih mudah mengerti dan memahami materi yang

disampaikan.

Salah satu media yang dapat digunakan yaitu LKS (lembar kerja siswa).

Media LKS ini digunakan sebagai sarana untuk mengoptimalkan proses

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa. Disamping itu salah

satu media interaktif yang dapat digunakan adalah movie maker. Media movie

maker ini digunakan sebagai sarana alternatif dalam memaksimalkan proses dan

keaktifan pembelajaran dua arah. Penerapan media movie maker adalah media

yang mempunyai kelebihan mampu menggabungkan semua unsur media seperti

teks, video, gambar, suara, menjadi suatu kesatuan penyajian yang terintegrasi

dalam bentuk video. Sehingga pesan atau pelajaran mudah dimengerti karena

ketika proses pembelajaran melibatkan namyak indera atau organ tubuh dapat

membangkitkan kreativitas belajar para peserta didik.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Movie Maker Terhadap

(21)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

1. Kurang maksimalnya hasil belajar mata pelajaran membuat pola.

2. Penggunaan media pembelajaran belum efektif.

3. Media pembelajaran yang telah diterapkan pada pembelajaran membuat

pola di SMK Negeri 1 Laguboti masih sederhana.

4. Keterbatasan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang

digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran membuat

pola.

5. Desain media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman peserta

didik pada mata pelajaran membuat pola siswa SMK Negeri 1 Laguboti

masih rendah.

6. Belum pernah digunakan LKS berbantuan media pembelajaran movie

maker pada mata pelajaran membuat pola.

C. Pembatasan Masalah

Ditinjau dari hasil identifikasi masalah, maka masalah yang muncul

sangatlah luas sehingga diperlukan pembatasan masalah. Adapun yang akan

diteliti dalam penelitian ini, yaitu :

1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar

adalah LKS berbantuan media pembelajaran movie maker berdurasi 30

(22)

8

2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah membuat pola dasar badan

teknik konstruksi, membuat pola dasar lengan, membuat pola dasar rok

skala 1:4.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti Tahun

Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar membuat pola di kelas XI SMK Negeri 1

Laguboti?

2. Bagaimana hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan

media movie maker di kelas X SMK Negeri 1 Laguboti ?

3. Apakah ada pengaruh media pembelajaran menggunakan LKS berbantuan

movie maker terhadap hasil belajar membuat pola di kelas X SMK Negeri

1 Laguboti ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka

tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri

1 Laguboti.

2. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola siswa menggunakan LKS

berbantuan media movie maker pada siswa kelas X SMK Negeri 1

(23)

9

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh LKS berbantuan media

movie maker terhadap hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK

Negeri 1 Laguboti.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini

bermanfaat sebagai berikut :

a) Bagi Siswa :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil

belajar membuat pola dengan menggunakan LKS berbantuan media movie

maker.

2. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan

masing-masing siswa membuat pola dasar badan teknik konstruksi,

membuat pola dasar lengan, membuat pola dasar rok.

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan praktik.

Dalam bidang akademik yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menjelaskan pengertian pola dasar, menjelaskan pola dasar badan teknik

konstruksi, menjelaskan pola dasar lengan, menjelaskan pola dasar rok,

sedangkan prakteknya yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam

membuat pola dasar badan teknik konstruksi, membuat pola dasar lengan,

membuat pola dasar rok.

b) Bagi Guru :

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam

(24)

10

2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik.

c) Bagi Sekolah :

1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pembelajaran

membuat pola.

d) Bagi Peneliti :

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan dan

pelaksanaan penelitian.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pelaksanaan penelitian

(25)

77

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie

maker pada kelas eksperimen cenderung tinggi (100% )

2. Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS tanpa berbantuan media

movie maker pada kelas kontrol cenderung tinggi (76,7% )

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh

penggunaan LKS berbantuan media movie maker terhadap hasil belajar

membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti dengan hasil

pengujian hipotesis thitung > ttabel = 3,8 > 1,671

B. Implikasi

Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie

maker berada pada ketegori tinggi, dapat dilihat bahwa nilai siswa berada diatas

rata-rata, artinya hasil belajar siswa sudah baik. Hasil belajar membuat pola

menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker berada pada ketegori

tinggi.

Untuk itu, penggunaan LKS berbantuan movie maker dalam mengajar

merupakan salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

membuat pola. Selain meningkatkan motivasi dan perhatian siswa, media movie

(26)

78

kedua alat indra indera penglihatan dan indera pendengaran sehingga dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

C. Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang

diberikan,antara lain:

1. Diharapkan guru dapat menggunakan LKS berbantuan media movie maker

sebagai alternative pengembangan strategi belajar untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, selain itu guru juga lebih memperhatikan

profesionalitas sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik.

2. Dari hasil penelitian ada penggunaan LKS berbantuan media movie maker

pada siswa sehingga media ini sangat baik diterapkan pada mata pelajaran

membuat pola. Untuk pihak sekolah dan guru- guru agar dapat

menggunakan LKS berbantuan movie maker sebagai pendamping

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang disajikan guru mata pelajaran membuat pola

Gambar

Tabel                                                                                                     Halaman
Gambar                                                                                                      Halaman
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Ujian Semester Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya kesatuan politik diantara Negara-negara Islam, Perebutan kekuasaan di kalangan Dinasti Saljuk, Adanya Dinasti Fathimiyah yang berideologi

Struktur orgamsasi merupakan pedoman para anggota orgamsasi untuk melakukan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam struktur orgamsasi akan

Berdasarkan hasil studi diatas, keterkaitan arsitektur dekonstruksi dengan fokus kajian ruang pameran modelkit dan action figure, adalah bagaimana dengan konsep

Dari keseluruhan program penanggulangan kemiskinan tersebut, diharap- kan pengentasan kemiskinan khususnya pada sektor pertanian dan kemiskinan di perdesaan secara bertahap

Diagnosis paling tepat pada anak adalah dengan ditemukannya kuman TB Paru pada bahan yang diambil dari penderita, misal dahak dan bilasan lambung dan sebagian besar diagnosis TB

BKT G1 lebih tinggi daripada genotipe lainnya sampai 2MSP (Tabel 2), tetapi pada 4MSP semua genotipe mempunyai BKT yang sama, menunjukkan kemampuan bibit kelapa

The crime of rape is the largest in the province of North Sumatra, South Sumatra and East Nusa Tenggara and the smallest province of South Kalimantan, Jakarta,

Peserta adalah Badan Usaha Jasa Perencana Non Konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) bidang sipil/ sub Bidang Jasa Nasehat/ Pra Desain dan Desain