PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA
KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh :
DERMAWANTI MARPAUNG
5113341005
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Dermawanti Marpaung: Nim 5113341005. Pengaruh Penggunaan LKS berbantuan Media Movie Maker Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Laguboti. Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan .2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti (2) hasil belajar membuat pola siswa menggunakan LKS berbantuan media movie maker pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti (3) ada atau tidaknya pengaruh LKS berbantuan media movie maker terhadap hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi yang berjumlah 90 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sehingga jumlah sampel penelitian adalah 60 orang. Teknik pengumpulan data untuk mengukur hasil belajar membuat pola dalam penelitian ini menggunakan pengamtan membuat pola yang ada dalam LKS. Teknik analisa data melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji kecenderungan dan uji hipotesis yang dijadikan acuan untuk membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS berbantuan media movie maker menunjukkan rata- rata 86,1. Sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker menunjukkan rata-rata 60,4. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie maker berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel = 0,0671<0,8817 dan hasil belajar membuat pola menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel = 0,1681<0,8817 dan kedua data dinyatakan homogen dimana Fhitung<F tabel = 1,43 < 2,04.
Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar membuat pola dengan menggunakan LKS berbantuan media movie maker dimana hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel = 3,8 > 1,671. Dilihat dari penelitian ini, hasil belajar membuat pola lebih tinggi jika diajarkan dengan menggunakan LKS berbantuan media movie maker . Jadi terbukti ada pengaruh hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie maker. Hal ini berarti bahwa penggunaan LKS berbantuan media movie maker dapat dijadikan sebagai pendamping atau alternative pembelajaran.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Movie Maker Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Siswa Kelas X SMK Negeri
1 Laguboti “.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Dina Ampera M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
masukan, arahan, semangat dan motivasi serta meluangkan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar -besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra.Surniati Chalid, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus
6. Ibu Dra Nurhayati Tanjung,M,Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini
7. Ibu Dra. Rasita Purba, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, khusus
dosen jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.
9. Terima kasih kepada pihak sekolah: Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Laguboti Bapak Mutiha Hutajulu S.Pd dan Ibu Monika Napitupulu S.Pd Selaku Guru Bidang Studi Membuat Pola SMK Negeri 1 Laguboti yang telah memberi izin
dan bimbingan kepada penulis untuk melaksanakan penelitiandi SMK Negeri 1 Laguboti
10. Teristimewa buat Orang tua penulis, Ayahanda terkasih Faler Wiliam Marpaung S.H dan Ibunda terkasih Rumissa Damanik, terimakasih buat kasih sayang, moral, material, motivasi, doa, kesabaran dan dukungan yang tiada
hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan hasil yang baik.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
DAFTAR BAGAN... x
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 7
C. PembatasanMasalah ... 7
D. RumusanMasalah ... 8
E. TujuanPenelitian... 8
F. ManfaatPenelitian... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS,KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KerangkaTeoritis... 1. Hakikat Hasil Belajar ... 11
a. Pengertian Belajar ... 11
b. Pengertian Hasil Belajar... 12
2. Hakikat Media Pembelajaran ... 13
a. Pengertian Media... 13
iv
c. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 14
d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran... 16
3. Hakikat Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 17
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)... .17
b. Tujuan Penyusunan LKS... 18
c. Ciri- Ciri LKS... 18
d. Langkah- Langkah Penyusunan LKS... 19
e. Kelebihan Dan Kekurangan LKS... 21
4. Hakikat Movie Maker... 22
a. Pengertian Movie Maker ... 22
b. Cara menggunakan Media Movie Maker... 23
c. Kelebihan Dan Kekurangan Movie Maker... 23
5. Hakikat Pembuatan Pola ... 24
a. Pembuatan Pola ... .24
b. Macam- Macam Pola Dasar ... 25
c. Alat dan Bahan Pembuatan Pola ... 26
d. Tanda- Tanda Pola ... 29
e. Cara Mengambil Ukuran ... 30
f. Membuat Pola Dasar Badan Wanita Dewasa ... 33
g. Membuat Pola Dasar Lengan ... 35
h.Membuat Pola Dasar Rok ... 37
B. Penelitian Yang Relevan ... 38
D. Hipotesis Penelitian... 41
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 42
B. Tempat DanWaktu Penelitian ... 43
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 44
1. Definisi Operasional... 44
2. Variabel Penelitian ... 45
D. Prosedur Penelitian... 45
E. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 48
1. Populasi Penelitian ... 48
2. Sampel Penelitian... 48
F. Instrumen Penelitian DanTeknik Pengumpulan Data ... 49
G. Teknik Analisis Data... 57
a. Uji Validitas ... 58
b. Uji Reliabilitas ... 60
c. Uji Persyaratan Analisis... 61
1. Uji Normalitas... 62
2. Uji Homogenitas ... 62
3. Pengujian Hipotesis... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian... 66
B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 69
vi
D. Pengujian Hipotesis... 73
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77
B. Implikasi... 77
C. Saran... 78
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rekapitulasi Nilai Ujian Semester Siswa ... .... 4
2. Alat dan Gambar Membuat Pola ... .... 27
3. Tanda-Tanda Pola dan Keterangan ... .... 30
4. Desain Eksperimen Posttest Kontrol Group Desain ... .... 42
5. Jumlah Populasi Penelitian ... .... 48
6. Kisi- Kisi Hasil Belajar Membuat Pola ... .... 49
7. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Dasar Badan, Pola Dasar Lengan, dan Pola Dasar Rok ... .... 51
8. Angket Penilaian danTanggapanTentang Bahan Ajar LKS ... .... 58
9. Angket Penilaian Dan TanggapanTentang Kualitas Media Pembelajaran Movie Maker... .... 59
10. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membuat Pola Pada Kelas Eksperimen ... .... 66
11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membuat Pola Pada Kelas Kontrol ... .... 67
12. Tingkat Kecenderungan Kelas Eksperimen... .... 68
13. Tingkat Kecenderungan Kelas Kontrol ... .... 69
14. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Membuat Pola... .... 70
15. Uji Homogenitas ... .... 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pola Dasar Badan Wanita Dewasa... 35
2. Pola Dasar Lengan ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus... 79
2. RPP Kelas Eksperimen ... 84
3. RPP Kelas Kontrol... 89
4. Angket Analisis Kebutuhan Guru Dan Siswa... 93
5. Data Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Eksperimen ... 95
6. Data Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Kontrol ... 97
7. Data Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Eksperimen ... 99
8. Data Penilaian Hasil Belajar Membuat Pola Kelas Kontrol ... 100
9. Data Hasil Penelitian... 102
10. Uji Kesepakatan Pengamat ... 103
11. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi(Sd) Dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian... 108
12. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 114
13. Perhitungan Uji Normalitas Data... 120
14. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 124
15. Uji Hipotesis ... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berperan aktif dalam
membangun bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya merancang pendidikan
mulai dari tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi, serta meningkatkan
mutu pendidikan diemban khususnya oleh sekolah yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, pembentukan watak, sikap, merangsang
potensi-potensi yang dimiliki, serta memperoleh pengajaran untuk mencerdaskan
peserta didik.
Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan pada pasal 3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang berakar pada kebudayaan Indonesia, berdasarkan pancasila adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan
menengah di dalam sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan sebagai
berikut: (a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi, manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya; (b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
2
sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) Membekali peserta
didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan
diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan
yang lebih tinggi; dan (d) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana lahir karena adanya kebutuhan
masyarakat akan pentingnya pendidikan yang dapat menunjang kebutuhan hidup
manusia. Busana merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat
penting, dan dengan kemajuan zaman saat ini, perkembangan busana sangat pesat.
Mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana dibuat
sedemikian mungkin untuk mencapai standar keterampilan yang diharapkan.
Salah satu mata pelajaran yang penting dalam meningkatkan keterampilan Tata
Busana pada Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana adalah mata pelajaran
membuat pola. Standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75 dengan
alokasi waktu untuk mata pelajaran membuat pola di SMK Negeri 1 Laguboti
adalah 3 x 45 menit. Membuat pola merupakan kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa agar dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Mata pelajaran membuat pola bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dasar mengenai pembuatan pola suatu busana. Kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa pada mata pelajaran membuat pola yaitu menjelaskan pengertian pola
dasar, menjelaskan macam- macam pola, menjelaskan pola konstruksi,
3
pola dasar lengan, membuat pola dasar rok, mengubah lipit kup pola dasar,
membuat pola garis leher, membuat pola kerah .
Apabila siswa telah kompeten dalam membuat pola, maka siswa dapat
melanjutkan ke bagian kompentensi berikutnya. Mata pelajaran membuat pola
merupakan tahap awal dari proses pembuatan suatu busana. Dalam membuat pola
terdapat proses-proses yaitu mengukur, menggambar pola, membuat uraian pola,
merancang bahan dan terakhir merancang harga. Untuk mencapai kompetensi
tersebut, komponen-komponen pembelajaran merupakan kunci utama. Salah
satunya adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat
mempermudah pencapai informasi pelajaran sehingga kompetensi yang
diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan hasil observasi penulis dengan Ibu Monika Napitupulu, S.Pd
salah satu guru mata pelajaran membuat pola kelas X di SMK Negeri 1 laguboti,
guru menggunakan media papan tulis dalam pembelajaran pembuatan pola. Bagi
guru media papan tulis dianggap sebagai media yang efektif dalam pembelajaran
membuat pola, padahal masih ada media multimedia interaktif .
Media dengan berbantuan komputer merupakan salah satu media yang
bisa digunakan dalam pembelajaran membuat pola. Namun guru belum dapat
memanfaatkan media pembelajaran berupa multimedia interaktif secara
maksimal, padahal pihak sekolah telah menyediakan laboratorium komputer yang
lengkap dan telah tersedianya koneksi internet untuk para guru. Disamping hal
tersebut, siswa kelas X SMK N 1 Laguboti belum mandiri dalam mengerjakan
4
yang tidak mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang asal jadi saja karena
mereka belum paham materi membuat pola karena mata pelajaran membuat pola
merupakan sesuatu hal yang baru bagi mereka.
Guru mata pelajaran membuat pola juga menyatakan bahwa hasil belajar
membuat pola kurang optimal . Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa tidak
sesuai dengan nilai standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditentukan di SMK N1 Laguboti yaitu 75. Dibawah ini dapat dilihat rekapitulasi
nilai ujian semester yang diperoleh dua tahun terakhir siswa kelas X Tata Busana
SMK Negeri 1 Laguboti.
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Ujian Semester Siswa
Kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Laguboti.
No Tahun Kelas Jumlah
Jumlah % Jumlah % jumlah % jumlah %
1 2013/
5
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai hasil belajar membuat pola pada
tahun ajaran 2013/2014 yaitu18,4% memperoleh nilai A, 18,4% memperoleh nilai
B, 59% memperoleh nilai C dan 3,6% memperoleh nilai D. Pada tahun ajaran
2014/2015 yaitu 4,9% memperoleh nilai A, 21% memperoleh nilai B, 19,5%
memperoleh nilai C dan 54,2% memperoleh nilai D .
Penggunaan media pembelajaran yang tidak variatif menyebabkan siswa
merasa jenuh dalam belajar yang akhirnya bermuara pada perolehan kompetensi
yang tidak maksimal. Hal ini sejalan dengan hasil perolehan dari angket
kebutuhan guru/ siswa yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 April
2016. Kegiatan analisis yang dilakukan di SMK Negeri 1 Laguboti dengan cara
membagikan angket kepada 4 orang guru bidang studi Tata Busana dan kelas X
TB2 yang berjumlah 27 orang dengan butir angket sebanyak 12 butir.
Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan yang dibagikan kepada guru
dan siswa diperoleh kesimpulan bahwa 100 % guru dan siswa menyatakan bahwa
guru belum pernah menggunakan media video pada mata pelajaran membuat pola,
100% menyatakan bahwa media video dapat menambah minat belajar siswa pada
mata pelajaran membuat pola, 100% guru dan 74% siswa setuju menyatakan
bahwa hasil belajar membuat pola masih kurang maksimal. Oleh sebab itu
media pembelajaran movie maker sangat dibutuhkan pada mata pelajaran
membuat pola untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif dan menarik.
Perolehan hasil belajar yang belum maksimal tersebut diindikasi oleh
materi membuat pola merupakan hal yang baru bagi siswa kelas X dimana siswa
6
alat untuk pembuatan pola, tanda- tanda pola, dan bagaimana cara membuat pola
dasar badan, lengan, dan rok dengan benar.
Dari observasi yang telah penulis laksanakan dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa didapati penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses
belajar mengajar dikelas.penggunaan media yang efektif dapat dilakukan dalam
upaya meningkatkan komunikasi didalam kelas selain itu juga dapat menarik
perhatian peserta didik akan apa yang disampaikan melalui media tersebut,
sehingga peserta didik dapat lebih mudah mengerti dan memahami materi yang
disampaikan.
Salah satu media yang dapat digunakan yaitu LKS (lembar kerja siswa).
Media LKS ini digunakan sebagai sarana untuk mengoptimalkan proses
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa. Disamping itu salah
satu media interaktif yang dapat digunakan adalah movie maker. Media movie
maker ini digunakan sebagai sarana alternatif dalam memaksimalkan proses dan
keaktifan pembelajaran dua arah. Penerapan media movie maker adalah media
yang mempunyai kelebihan mampu menggabungkan semua unsur media seperti
teks, video, gambar, suara, menjadi suatu kesatuan penyajian yang terintegrasi
dalam bentuk video. Sehingga pesan atau pelajaran mudah dimengerti karena
ketika proses pembelajaran melibatkan namyak indera atau organ tubuh dapat
membangkitkan kreativitas belajar para peserta didik.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Movie Maker Terhadap
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Kurang maksimalnya hasil belajar mata pelajaran membuat pola.
2. Penggunaan media pembelajaran belum efektif.
3. Media pembelajaran yang telah diterapkan pada pembelajaran membuat
pola di SMK Negeri 1 Laguboti masih sederhana.
4. Keterbatasan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran membuat
pola.
5. Desain media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman peserta
didik pada mata pelajaran membuat pola siswa SMK Negeri 1 Laguboti
masih rendah.
6. Belum pernah digunakan LKS berbantuan media pembelajaran movie
maker pada mata pelajaran membuat pola.
C. Pembatasan Masalah
Ditinjau dari hasil identifikasi masalah, maka masalah yang muncul
sangatlah luas sehingga diperlukan pembatasan masalah. Adapun yang akan
diteliti dalam penelitian ini, yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar
adalah LKS berbantuan media pembelajaran movie maker berdurasi 30
8
2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah membuat pola dasar badan
teknik konstruksi, membuat pola dasar lengan, membuat pola dasar rok
skala 1:4.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti Tahun
Ajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar membuat pola di kelas XI SMK Negeri 1
Laguboti?
2. Bagaimana hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan
media movie maker di kelas X SMK Negeri 1 Laguboti ?
3. Apakah ada pengaruh media pembelajaran menggunakan LKS berbantuan
movie maker terhadap hasil belajar membuat pola di kelas X SMK Negeri
1 Laguboti ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri
1 Laguboti.
2. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola siswa menggunakan LKS
berbantuan media movie maker pada siswa kelas X SMK Negeri 1
9
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh LKS berbantuan media
movie maker terhadap hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK
Negeri 1 Laguboti.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini
bermanfaat sebagai berikut :
a) Bagi Siswa :
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil
belajar membuat pola dengan menggunakan LKS berbantuan media movie
maker.
2. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan
masing-masing siswa membuat pola dasar badan teknik konstruksi,
membuat pola dasar lengan, membuat pola dasar rok.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan praktik.
Dalam bidang akademik yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam
menjelaskan pengertian pola dasar, menjelaskan pola dasar badan teknik
konstruksi, menjelaskan pola dasar lengan, menjelaskan pola dasar rok,
sedangkan prakteknya yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam
membuat pola dasar badan teknik konstruksi, membuat pola dasar lengan,
membuat pola dasar rok.
b) Bagi Guru :
1. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam
10
2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik.
c) Bagi Sekolah :
1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pembelajaran
membuat pola.
d) Bagi Peneliti :
1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
2. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan dan
pelaksanaan penelitian.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pelaksanaan penelitian
77
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie
maker pada kelas eksperimen cenderung tinggi (100% )
2. Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS tanpa berbantuan media
movie maker pada kelas kontrol cenderung tinggi (76,7% )
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh
penggunaan LKS berbantuan media movie maker terhadap hasil belajar
membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti dengan hasil
pengujian hipotesis thitung > ttabel = 3,8 > 1,671
B. Implikasi
Hasil belajar membuat pola menggunakan LKS berbantuan media movie
maker berada pada ketegori tinggi, dapat dilihat bahwa nilai siswa berada diatas
rata-rata, artinya hasil belajar siswa sudah baik. Hasil belajar membuat pola
menggunakan LKS tanpa berbantuan media movie maker berada pada ketegori
tinggi.
Untuk itu, penggunaan LKS berbantuan movie maker dalam mengajar
merupakan salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
membuat pola. Selain meningkatkan motivasi dan perhatian siswa, media movie
78
kedua alat indra indera penglihatan dan indera pendengaran sehingga dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
C. Saran
Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang
diberikan,antara lain:
1. Diharapkan guru dapat menggunakan LKS berbantuan media movie maker
sebagai alternative pengembangan strategi belajar untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, selain itu guru juga lebih memperhatikan
profesionalitas sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik.
2. Dari hasil penelitian ada penggunaan LKS berbantuan media movie maker
pada siswa sehingga media ini sangat baik diterapkan pada mata pelajaran
membuat pola. Untuk pihak sekolah dan guru- guru agar dapat
menggunakan LKS berbantuan movie maker sebagai pendamping
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal.
3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran yang disajikan guru mata pelajaran membuat pola