“ Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Haian Umum Galamedia Bandung”
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)
Oleh
Nama : Wildan Yuflih NIM : 41810126 Kelas : IK – Jurnal 1
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahan ... 1
1.1.1 Sejarah Harian Umum Galamedia ... 1
1.1.2 profil perusahaan ... 5
1.1.3 keterangan teknis ... 6
1.1.4 Visi & Misi Harian Umum Galamedia ... 6
1.1.5 Motto Harian Umum Galamedia ... 8
1.1.6 Logo & Arti Logo Harian Umum Galamedia ... 8
1.2 Sejarah Divisi Redaksi Harian Umum Galamedia ... 9
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11
1.5 Job Description Perusahaan ... 14
1.6 Sarana dan Prasarana... 18
1.7 Lokasi dan Waktu PKL ... 20
1.8.1 Lokasi ... 20
vii
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Kegiatan Selama PKL ... 21
2.2 Deskripsi Kerja Praktek ... 26
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin... 29
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ... 34
2.3 Tinjauan Tentang Jurnalistik ... 35
2.3.1 Pers ... 38
2.3.2 Surat Kabar ... 42
2.3.3 Berita ... 43
2.3.4. Bahasa Jurnalistik ... 49
2.4 Analisis Kegiatan PKL ... 54
2.4.1 Proses Peliputan ... 55
2.5.1 Pemulisan Berita ... 60
2.5 Analisis Layanan Stasiun TVRI Jawa Barat Terhadap Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 62
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ... 64
3.2 Saran-saran ... 65
3.2.1 Saran Untuk Instansi ... 65
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 69
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana ... 18
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo Harian Umum Galamedia ... 8
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Harian Umum galamedia 2013 ... 12
Gambar 2.1 Contoh Screenshoot Upload Berita ... 31
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ... 69
Lampiran II Surat Balasan Perusahaan ... 70
Lampiran III Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan... 71
Lampiran IV Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ... 72
Lampiran V Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan ... 74
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas limpahan
rahmatnya dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Harian Umum Galamedia bandung.
Laporan PKL yang berjudul “” ini merupakan bukti nyata dari hasil penulis telah melaksanakan praktek kerja lapangan untuk memenuhi syarat akademik di prodi ilmu komunikasi .
Terimakasih kepada Papah dan Mamah, adik dan kaka Penulis yang selalu mendukung, membantu dan memberi semangat besar dalam pengerjaan laporan PKL ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini , penulis banyak mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak terutama pembimbing yang sangat besar kontribusinya membantu dan mengarahkan sehingga laporan ini dapat di selesaikan.Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia,
yang telah memberikan izin pkl dan mengeluarkan surat pengantar
kepada pihak perusahaan terkait dan memberikan pengesahan pada
laporan ini.
2. Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations FISIP UNIKOM yang banyak
memberikan bantuan baik dalam bangku perkuliahan maupun
iii
3. Yth. Bapak Sangra Juliano p., M.Si., selaku dosen pembimbing
Praktek Kerja Lapangan yang telah banyak memberikan kontribusi dan
memberikan bimbingannya dengan sabar kepada penulis agar laporan
ini dapat diselesaikan , juga arahan dan masukan yang sangat berguna
dan berharga bagi penulis
4. Yth. Ibu Melly Maulin S.Sos, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi
Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan masukan dan ilmu
bagi penulis
5. Ibu Rismawaty, S.Sos, M.Si. selaku wali dosen penulis yang telah
memberikan bimbingannya, pengarahan, serta ilmu yang di berikan
selama ini
6. Yth. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi dan public relations, khususnya kepada Bapak Arie Prasetyo S.Sos., Adiyana Slamet M.Si., M.Si., Bapak Inggar Prayoga S.Ikom., Ibu Desayu Eka Surya S. Sos., M,Si., dan Ibu Tine A. Wulandari S.Ikom.,Olih Solihin.,S.Sos.,M.Si., dan semua staff dosen telah banyak memberikan wawasan, bimbingan serta ilmu selama di bangku
perkuliahan yang .
7. Yth. Ratna Widyastuti, Amd.Kom., selaku sekretaris dekan yang telah membantu dalam pembuatan surat pengajuan praktek kerja lapangan.
8. Yth Mbak Astri Ikawati, Amd.Kom., yang telah banyak membantu dalam kesekretariatan dan informasi akademik di program studi ilmu komunikasi.
9. Yth.Staff Perpustakaan Univesitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah membantu penulis dalam melancarkan segala administrasi hal
iv
10. Harian umum Galamedia Bandung, yang telah memberikan pengalaman yang sangat berharga dan telah berkenan member
kesempatan penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan.
11. Yth Ibu Dra. Hj. Ati Suprihatin., selaku pembimbing selama PKL, yang telah memberikan arahan, masukan dan bimbingannya serta memberikan kemudahan kepada penulis dalam menjalani PKL
12. Yth Bpk. Efrie dan Ibu Amy., selaku tandem dan mentor saat di lapangan, yang telah memberikan kepercayaan dan selalu memberikan arahan juga masukan serta mngajarkan bagaimana menjadi jurnalis.
13. Yth. Seluruh staff redaksi dan wartawan., yang telah memberikan pengalaman, arahan keapda penulis selama pkl
14. Seluruh keluarga, yang selalu memberikan semangat, doa dan
dukungannya kepada penulis yang sangat banyak.
15. Kepada seluruh sahabat di Unikom., teman-teman humas-jurnalistik,
sahabat-sahabat ik4 2010 dan jurnlasitik 1 yang selalu memberikan
dukungan, semangat serta masukan yang sangat berharga.
16. Kepada teman-teman Oldschool( risus omnia), Stay Gold band, MYC
familia, Young familia, yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
Serta penulis mengucapkan terma kasih kepada seluruh pihak yang tidak
v
hanya mampu mngucapkan kata terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga
ALLA SWT memberikan balasan yang setimpal,amin.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam membuat laporan praktek
kerja lapangan ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya laporan ini. Kiranya laporan ini dapat bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Bandung, Desember 2013
68 DAFTAR PUSTAKA
Elvinaro, Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2009. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ermanto. 2005. Menjadi Wartawan Handal dan Profesional. Yogyakarta : Cinta Pena
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama. 2009. Jurnalistik, Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
M. Hikmat. Mahi. 2011. Etika & Hukum Pers. Batic Press Bandung
Sumadiria, AS Haris. 2010. Bahasa Jurnalisitk. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sumadiria, AS Haris. 2011. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sumadiria, AS Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik, Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sumber lain:
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
1.1.1 Sejarah Harian Umum Galamedia Bandung
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari bagian penelitian dan
pengembangan PT. Galamedia Bandung Perkasa. Penulis akan mencoba
menguraikan sejarah singkat dari berdirinya PT. Galamedia Bandung Perkasa.
PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) yang salah satu
unit usahanya adalah Harian Umum Galamedia (HU Galamedia), didirikan di
Bandung pada tahun 1968. Di mana kegiatan usahanya khusus bergerak dalam
bidang jurnalistik atau penerbitan surat kabar yang cakupan usahanya adalah lokal
dengan kata lain daerah pemasarannya adalah Kota dan Kabupaten Bandung serta
sekitarnya.
HU Galamedia semula muncul dari izin terbit Majalah Sunda Tjempaka
yang diterbitkan oleh CV. Tjampaka dibawah pimpinan Sukandi Andrias
Wasuma. Badan penerbit tersebut kemudian diserahkan sekitar bulan Agustus
1968 kepada Sjamsujar Adnan, yang kemudian mengubah majalah tersebut
menjadi Surat Kabar Mingguan Gala.
Direktur Pembinaan Pers Departemen Pendidikan, Anwar Luthan (Alm),
mengeluarkan SIT (Surat Izin Terbit) dengan nomor 0128/SK Direktur
2 H. Boediarjo. Surat Kabar Mingguan Gala terbit dan diedarkan untuk pertama kali
pada hari Jumat, 20 Oktober 1968 dan secara resmi terbit pada hari Minggu, 22
Oktober 1968.
Surat kabar Mingguan Gala pertama kali dicetak di percetakan Jakarta
Pers, jalan Gunung Sahari Ancol, Jakarta. Percetakan ini dikelola oleh lima orang,
tiga orang direksinya masing-masing di tempatkan di Bandung, termasuk
Pemimpin Umum atau Pemimpin Redaksi. Sedangkan di Jakarta, Sofyan Lubis
memegang jabatan sebagai Redaktur Pelaksana dan Chaeruddin sebagai kolektor.
Selama surat kabar mingguan Gala di cetak di Jakarta , peredaranya melebihi 50%
dari jumlah oplah cetak, yakni 20.000 eksemplar setiap terbit.
Seiring dengan waktu, Surat Kabar Mingguan Gala kemudian berpindah
cetak dari Jakarta ke Bandung. Oplah Gala meningkat mendekati oplah tertinggi
saat diterbitkan di Jakarta. Perkembangan ini menjadi dorongan jajaran
Redaksional Gala untuk meningkatkan periode penerbitan menjadi dua kali
seminggu. Keputusan ini segera terlaksana setelah Gala memperoleh Surat Ijin
Terbit Harian yang baru. Pada 27 Desember 1971, Surat Kabar Mingguan Gala
berubah menjadi Surat Kabar Harian berdasarkan surat ijin terbit Harian nomor
0113/Per-3/SK/Dirjen PPG/71, dimana edisi pertama terbit tanggal 28 Desember
1971 sebagai nomor perkenalan atau perdana.
Sejak terbit pertama kali sebagai Surat Kabar Mingguan Gala, CV.
Tjampaka sebagai perusahaan penerbitnya menghentikan segala aktivitas
penerbitannya pada tanggal 31 Desember 1971, karena sebelumnya telah berdiri
3 Seiring dengan aktivitas CV. Tjampaka, PT. Galamedia mengajukan
permohonan kepada Menteri Penerangan untuk memperoleh SIT penerbit Gala,
disertai akta penghentian kegiatan CV. Tjampaka dan pengambilan SIT atas nama
CV. Tjampaka tersebut.
Setelah empat tahun terbit sebagai surat kabar harian, tepatnya mulai
tanggal 26 Agustus 1975 Dirjen PPG/Deppen memberi izin kepada Gala untuk
menambah jumlah halaman. Di samping hal itu pada tahun 1978 oplah Gala
berada pada titik terendah dibanding ketika terbit dua kali seminggu, kecuali saat
musim kampanye 1979, oplah Gala mencapai lebih dari 20.000 eksemplar yang
kemudian turun kembali di bawah angka minimum.
Setelah akhir tahun 1981, penampilan redaksional harian Gala dibenahi
secara total mulai dari penyajian pemberitaan sampai tata letak rubrik berita
(Layout). Berbeda dengan penampilan yang dulu, dan berbeda dengan surat kabar lainnya dalam hal penyajian berita. Terutama dalam hal sasaran pemasaran atau
segmentasi pembacanya, sehingga surat Kabar Gala lebih mempunyai jati diri
yang khas di hati para pembacanya.
Setelah terbit lebih dari 13 tahun sebagai surat kabar harian, oplah Gala
mencapai 118.500 eksemplar di saat musim pembunuhan misterius antara tahun
1982 sampai 1983-an. Oplah Gala yang mampu menembus angka 100.000
eksemplar lebih ini, merupakan oplah terbesar penerbitan sebuah surat kabar
daerah di Indonesia saat itu. Namun, jumlah oplah ini sebenarnya bisa
ditingkatkan sampai angka 150.000 eksemplar jikalau sarana percetakan yang
4 Keberhasilan Gala mencapai Oplah dan pemasaran yang sangat bagus ini,
bukan semata-mata karena lebih banyak menyajikan berita-berita kriminal
melainkan karena hasil pembenahan penampilan redaksional dan perwajahan yang
dilakukan setelah kembali menggunakan nama Surat Kabar Gala.
Keberhasilan Gala dalam melakukan penampilan redaksional dan
perwajahan yang khas ini, mampu meraih segmentasi pembaca tersendiri dan
mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Dengan kondisi ini, Gala di
anggap sukses mencapai sasaran atau misinya yaitu untuk selalu menjadi surat
kabar yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan juga tidak bersaing
dengan surat kabar lainnya yang telah memiliki ciri dan atribut tersendiri.
Pada tahun 1985, pemerintah mengeluarkan peraturan yang baru melalui
SK Meneteri Penerangan RI nomor 61/1984 tentang penghapusan SIT, yang
mengacu kepada Undang-undang Pokok Pers nomor 21/1982. dengan izin baru
SIUP tersebut jumlah halaman Gala secara resmi bertambah menjadi 12 halaman
dan terbit di Jawa Barat, dan memperoleh SIUP pada tanggal 8 November 1985,
melalui SK Menteri Penerangan Nomor 009/SK/Menpen/SIUPPA-7/85.
Mulai tanggal 10 November 1989 Harian Gala kembali terbit dengan
penampilan baru-nya. Di mana dua halaman (Cover dan Halaman terakhir)
berwarna, dan terbit 12 halaman 7 kali seminggu. Penampilan redaksional dan
wajah baru ini berbeda dengan penampilan Gala sebelumnya, perubahan secara
total dan drastis ini berkaitan dengan keinginan jajaran Redaksi untuk
mengembalikan Harian Gala ke format lama tanpa ada perubahan dalam susunan
5 Seiring dengan waktu pada tanggal 4 Oktober 1999, Harian Gala beralih
Manajemen menjadi Harian Umum Galamedia di bawah naungan Grup pikiran
Rakyat Bandung. PT. Galamedia Bandung Perkasa mempunyai satu unit usaha
dalam bentuk penerbitan surat kabar.
Setelah beralih menjadi Harian Umum Galamedia, oplah surat kabar
harian ini meningkat menjadi 26.000 eksemplar. Menurut data terakhir dari bagian
Litbang per-Desember 2003, tiras penjualan Harian Umum Galamedia mencapai
40.000 eksemplar untuk edisi hari Senin sampai Jum’at. Sedangkan untuk edisi
Hari Minggu penjualannya mencapai 28.000 eksemplar.
1.1.2 Profil Perusahaan
Nama Surat Kabar : Harian Umum Galamedia
Badan Hukum : Perseroan Terbatas
Motto : Ekspresi Greater Bandung
Alamat Redaksi : Jalan Belakang Factory No. 2B Bandung 40111.
Telp (022) 4210063/4205347
Alamat Sirkulasi : Jalan Belakang Factory No. 2C Bandung 40111.
Telp (022) 4210063/4205347
Percetakan : PT. Granesia (Grup Pikiran Rakyat) Jalan
6 1.1.3 Keterangan Teknis
Jenis Surat Kabar : Harian Umum (Terbit Setiap Hari)
Waktu Terbit : Pagi Hari
Bahasa : Indonesia dan Daerah
Halaman : 20 Halaman (Minggu, 16 Halaman)
Jumlah Kolom : 9 KolomUkuran :
a. Halaman Kertas 42 X 58 cm
b. Lebar Halaman Tercetak 40,5 cm
c. Tinggi Halaman Tercetak 55 cm
d. Lebar Kolom Per-Halaman 9 X 4.2 cm
e. Lebar Kolom Iklan 4.2 cm
1.1.4 Visi dan Misi HU Galamedia
A. VISI :
1) Mampu menjadi salah satu surat kabar yang berpengaruh di wilayah pasar Bandung Raya, sebagai bisnis utama pengembangan pemasaran serta secara bertahap menguasai pasar di Jawa Barat.
2) Bersama HU. Pikiran Rakyat mampu menjadi pemimpin pasar yang dominant pada segmentasi yang berbeda, yaitu lebih fokus membidik sasaran pasar di kelas menengah dan menengah bawah.
7 4) Harus diupayakan agar HU Galamedia menjadi media periklanan utama, baik untuk pelaku ekonomi atau pun masyarakat luas yang membidik sasaran pasar atau sasaran informasi pada kelas masyrakat menengah dan menengah bawah.
5) Menjadikan HU Galamedia menjadi sebuah institusi bisnis yang menguntungkan di lingkungan grup Pikiran Rakyat sehingga mampu secara bertahap memperbaiki kesejahteraan karyawannya dan memberikan keuntungan kepada pemilik saham.
B. MISI
1) Bersama HU Pikiran Rakyat menguasai surat kabar, baik di sektor sirkulasi maupun iklan, dengan sasaran bukan saja untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, melainkan juga semakin memperkecil ruang gerak pengembangan pasar pesaing. 2) Memberikan pelayanan informasi yang akurat bagi masyarakat pembaca dalam upaya turut memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, penyebaran agar semakin luas, penyajian harus dikemas menarik dan senantiasa mengacu kepada kebutuhan masyarakat, sesuai dengan segmentasi yang telah digariskan. Upaya ini dilakukan agar pembaca tidak saja mendapatkan informasi yang benar dan lengkap, tapi juga menarik sehingga pada gilirannya dicapai tingkat kepuasan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhannya terhadap informasi.
8 1.1.5 Motto HU Galamedia
Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan bentuk keseriusan dalam dunia bisnis. Karena dengan adanya motto, dapat menggambarkan identitas perusahaan secara singkat. Demikian halnya dengan Harian Umum Galamedia yang mengusung motto sebagai berikut :
Ekspresi Greater Bandung
Ekspresi Ungkapan/ pernyataan dalam memberikan informasi bagi warga sehingga dapat Mengupas masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Greater Bandung Informasi-informai yang disampaikan secara aktual yang mencakup wilayah Bandung Raya diantaranya Bandung, Padalarang, Soreang, Jatinangor dan Cimahi.
1.1.6 Logo dan Arti Logo Harian Umum Galamedia
Selain motto, logo merupakan salah satu ornament yang menguatkan identitas suatu perusahaan terlebih yang bergeraj di bidang media, lebih tepatnya media cetak seperti logo Harian Umum Galamedia di bawah ini :
A. Logo Harian Umum Galamedia
dari sumber yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan
Gambar 1.1
Logo Harian Umum Galamedia
9 B. Arti Logo Harian Umum Galamedia
Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi perusahaan Galamedia baik dari segi warna dan nama perusahaan Galamedia itu sendiri. Makna yang terkandung dalam logo tersebut yaitu :
- Warna biru dan kuning merupakan warna pemberian dari Grup Pikiran Rakyat sebagai perusahaan pusat yang menaunginya.
-Ekspresi Greater Bandung merupakan slogan yang di pegang oleh Harian Umum Galamedia yang diartikan sebagai bentuk ungkapan/ pernyataan besar bagi Bandung dan sekitar wilayah Bandung Raya.
1.2 Sejarah divisi Redaksi Harian Umum Galamedia
Bagian redaksi dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penerbitan surat kabar atau yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik, dapat
diibaratkan sebagai organ tubuh manusia yang paling vital yaitu jantung.
Perusahaan penerbitan surat kabar tidak akan pernah bisa menjalankan
kegiatannya tanpa adanya bagian redaksi. Bagian menjadi bagian yang
menentukan kelangsungan hidup sebuah perusahaan penerbitan surat kabar. Di
bagian ini pula semua kegiatan penting berjalan.
Demikian juga dengan bagian redaksi Harian Umum Galamedia pada PT.
Galamedia Bandung Perkasa. Sejarah berdirinya Bagian Redaksi Harian Umum
Galamedia tak terlepas dari pertama kali berdirinya perusahaan penerbitan surat
10 Namun sejarah keberadaan bagian redaksi khususnya pada jajaran
keredaksionalan Harian Umum Galamedia yang tampak seperti sekarang, dimulai
ketika Harian Gala berganti kepemilikan atau manajemen dibawah naungan grup
Pikiran Rakyat. Peralihan manajemen ini tentu saja membuat struktur
keredaksionalan. Harian Umum Gala berubah menjadi unit usaha yang
merupakan bagian dari Grup Pikiran Rakyat dengan nama Perusahaan PT.
Galamedia Bandung Perkasa, dan nama surat kabar pun ikut berubah menjadi
Harian Umum Galamedia.
Walau demikian perusahaan ini tidak melepaskan kegiatan jurnalistiknya,
bahkan di bawah manajemen yang baru ini Harian Umum Galamedia, lebih bisa
menempatkan diri di hati para pembaca khususnya di hati pembaca dari
kalangan masyarakat menegah ke bawah.
Harian Umum Galamedia merupakan surat kabar yang terbit setiap hari.
Lebih mengkhususkan diri pada pemberitaan lokal yaitu kejadian atau peristiwa
yang terjadi di sekitar Bandung Raya. Sedangkan berita-berita yang sifatnya
nasional lebih bersifat untuk melengkapi.
Sedangkan sasaran pembacanya ditujukan untuk semua lapisan
masyarakat, dengan lebih menekankan pada konsumen lapisan menengah ke
bawah. Penekanan jenis beritanya yaitu Berita Hukum dan Kriminalitas atau
berita yang bersifat suatu kasus. Semua berita yang disajikan pada Harian Umum
Galamedia disajikan secara Etis, Tajam dan Akurat seperti halnya motto dari
11 1.3 Struktur Organisasi HU Galamedia
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi. Dimana struktur
organisasi ini menyusun dan menjelaskan peranan atau tugas dan wewenang dari
berbagai bagian atau divisi, dan juga bagaimana setiap bagian tersebut
berhubungan dan bertanggung jawab atas hasil kerjanya. Demikian pula struktur
organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa yang memiliki berbagai bagian atau
divisi dan peranan masing-masing.
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT. Galamedia Bandung
12
Sumber : Galamedia (2013) Gambar 1.2
Stuktur Organisasi Redaksi PT. Galamedia
13 Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 1.2 diatas, diketahui merupakan
susunan yang menggambarkan berbagai fungsi sesuai dengan bidangnya,
berdasarkan hirarki dan saluran kewenangannya yang berlaku dalam mencapai
tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana
pembagian tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan
memberikan kejelasan tentang hubungan kerja secara fungsional antara satu
bagian dengan bagian lainnya, baik hubungan vertical maupun hubungan horizontal.
Adapun susunan organisasi pada Kantor PT Galamedia Bandung Perkasa,
antara lain :
A. Pemimpin Umum
B. Pemimpin Redaksi
C. Dewan Redaksi
D. Redaktur Pelaksana
E. Sekretariat Redaksi
F. Penelitian Dan Pengembangan Redaksi
G. Seksi Monitoring dan Dokumentasi
H. Pelaksana adalah Para Redaktur Dan Asisten Redaktur, yang terdiri dari :
1. Redaktur Halaman Utama Membawahi Asisten Redaktur Halaman
Utama dan Wartawan.
2. Redaktur Rubrik Bandung Raya Membawahi Asisten Redaktur dan
14 3. Redaktur Ekonomi Membawahi Asisten Redaktur dan Wartawan
untuk Rubrik Ekonomi
4. Redaktur Publik Opini dan Feature Membawahi Asisten Redaktur dan
Wartawan untuk Rubrik Opini dan Feature.
5. Redaktur Pendidikan dan Agama Membawahi Asisten Redaktur dan
Wartawan untuk Rubrik Pendidikan dan Agama
6. Redaktur Rubrik Hiburan, Budaya dan Pariwisata Membawahi Asisten
Redaktur dan Wartawan untuk Rubrik Hiburan, Budaya dan
Pariwisata.
7. Redaktur Rubrik Jawa Barat Membawahi Asisten Redaktur dan
Wartawan untuk Rubrik Jawa Barat.
8. Redaktur Rubrik Olah Raga Membawahi Asisten Redaktur dan
Wartawan Untuk Rubrik Olah Raga
9. Redaktur Foto Membawahi Asisten Redaktur Foto dan Wartawan Foto
10.Redaktur Bahasa Membawahi Asisten Redaktur Bahasa
11.Redaktur Perwajahan Membawahi Asisten Redaktur Perwajahan
12.Koordinator Liputan Membawahi Asisten Koordinator Liputan.
1.4 Job Deskription
Bagian Redaksi dipimpin oleh seorang Pemipin Redaksi bertanggung
jawab kepada pemimpin perusahaan. Tugasnya ialah memimpin dan
mengendalikan kegiatan keredaksian bagi terlaksananya mekanisme dan aktivitas
kerja kerekdasian serta mengawasi seluruh isi Rubrik dan pemberitaan pada
15 Dalam setiap perusahaan penerbitan atau surat kabar bagian redaksi
memegang peranan yang cukup penting. Ia menjadi motor bagi bagian-bagian
lainnya. Ia pula yang menjadi bagian yang menjalankan visi dan misi, serta
idealisme sebuah media massa. Demikian juga pada Harian Umum Galamedia
bagian redaksi menjadi salah satu bagian yang penting dalam menjalankan
usahanya sebagai perusahaan surat kabar.
Struktur organisasi atau tata kerja Harian Umum Galamedia tersusun
secara vertical, dimana pemimpim umum membawahi para bawahannya dengan
cara tersusun kebawah.
a. Pemimpin Umum
Pemimpin umum bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan
pers baik kedalam maupun keluar ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya
terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan
(redaksional). Tugasnya ialah mengendalikan dan mengorganisasikan aktivitas
terbit Harian Umum Galamedia secara profesional sehingga mendukung terhadap
tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan baik idil maupun komersial.
b. Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab
kepada pemimpin umum. Tugasnya ialah memimpin dan mengendalikan kegiatan
keredaksian bagi terlaksananya mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian serta
16 c. Dewan Redaksi
Dewan Redaksi pada Harian Umum Galamedia beranggotakan Pemimpin
Umum, Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana dan orang-orang yang pandai
berkompeten. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi
dalam melaksanakan pekerjaan redaksional.
d. Redaktur Pelaksana
Redaktur Pelaksana Bertanggung Jawab kepada Pemimpin Redaksi.
Tugasnya ialah mengatur pelaksanaan tugas kerekdasionalan Harian Umum
Galamedia Bandung Perkasa sesuai dengan yang digaris bawahkan pemimpin
redaksi dalam artian memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan
pemberitaan oleh para wartawan dan editor.
e. Sekretariat Redaksi
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Pemimpin Umum.
Tugasnya ialah menyangkut segala hal yang menyangkut administrasi
keredaksionalan dan menyelenggarakan kegiatan keseharian Harian Umum
Galamedia kearah kinerja terbaik untuk mencapai target perusahaan.
f. Penelitian dan Pengembangan Redaksi
Bagian Penelitian dan Pengembangan pada bagian Redaksi Harian Umum
Galamedia mempunyai tugas dalam melakukan penelitian dan pengembangan
dalam kegiatan keredaksionalan sehingga mencapai kinerja keredaksionalan yang
17 g. Seksi Monitoring dan Dokumentasi
Seksi Monitoring pada Harian Umum Galamedia mempunyai tugas
mengawasi perkembangan kinerja dan kegiatan redaksional sehingga tujuan
redaksional mampu mencapai target yang diinginkan.
Sedangkan Seksi Dokumentasi pada Harian Umum Galamedia
mempunyai tugas mendokumentasikan edisi-edisi penting yang pernah diterbitkan
oleh Harian Umum Galamedia dari tahun percetakan pertama.
h. Redaktur
Redaktur bertanggung jawab kepada Redaktur Pelaksana. Tugasnya ialah
menerima bahan berita, baik dari wartawan, koresponden, maupun dari kantor
berita atau bahkan Press Release dari lembaga, organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Selain itu Redaktur bertanggung jawab terhadap halaman
isi halaman yang akan diterbitkan pada Harian Umum Galamedia.
i. Koordinator Liputan
Koordinator Liputan pada Harian Umum Galamedia bertanggung jawab
dalam mengkoordinasikan atau mengatur para wartawan Harian Umum
Galamedia dan membagi tugas diantara para wartawan tersebut untuk melakukan
peliputan, agar tidak terjadi kesalahan atau overlap di lapangan. j. Asisten Redaktur
Asisten Redaktur pada Harian Umum Galamedia bertugas membantu
Redaktu dalam melakukan editing. Assisten Redaktur juga memiliki tugas dalam
memberikan tambahan data dan literatur agar sesuai dengan gaya penulisan dan
18 k. Wartawan
Seperti halnya dalam setiap perusahaan Surat Kabar tugas wartawan dalam
Harian Umum Galamedia adalah bertugas mencari, mengumpulkan dan
mengelolah informasi menjadi berita, yang akan disebarluaskan kepada publik,
disesuaikan dengan tugasnya masing-masing yang sudah sebelumnya sudah diatur
oleh Redaksi.
l. Koresponden
Merupakan wartawan Harian Umum Galamedia yang bertugas didaerah
atau diluar wilayah keredaksionalan. Koresponden pada Harian Umum Galamedia
mepunyai tugas liputan berita yang bersifat umum.
[image:31.595.117.518.527.732.2]1.5 Sarana dan Prasarana
Tabel 1.1
Sarana dan Prasarana Bagian Redaksi Harian Umum Galamedia
Bandung Jawa Barat
No Sarana dan Pra Sarana Jumlah
1 Komputer 64 Unit
2 Printer 2 Unit
3 Internet 1 Unit
4 Server (Komputer Data) 1 Unit
5 Telepon 16 Unit
19
7 Foto Copy 1 Unit
8 Televisi 2 Unit
9 Handy Talkie 2 Unit
10 Kamera Manual dan Otomatis 4 Unit
11 Kamera Digital 3 Unit
12 Kamera Saku (Pocket) 12 Unit
13 Ruang Pimred 1 Ruang
14 Ruang Assisten Redaksi 1 Ruang
15 Ruang Litbang 1 Ruang
16 Ruang Koordinator Liputan 1 Ruang
17 Ruang Redaktur 1 Ruang
18 Ruang Redaktur Foto 1 Ruang
19 Ruang Produksi dan Pracetak 1 Ruang
20 Ruang Monitoring 1 Ruang
21 Ruang Dokumentasi 1 Ruang
22 Ruang Wartawan 1 Ruang
23 Ruang Sekretariat 1 Ruang
24 Kamar Gelap 1 Ruang
25 Ruang Rapat 1 Ruang
26 Percetakan 1 Ruang
27 Ruang Tamu 1 Ruang
20
29 Halaman atau Tempat Parkir 1 Halaman
30 Toilet 4 Ruangan
31 Kendaraan Operasional 5 Unit
Sumber : Redaksi H.U Galamedia
1.6 Lokasi dan Waktu PKL
1.6.1 Lokasi PKL
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Galamedia Bandung Perkasa dan ditempatkan di HU Galamedia sebagai
wartawan. Lokasi pelaksanaan PKL tersebut tidak menentu karena banyaknya
lokasi yang disinggahi oleh penulis. Tergantung rubrik job deskripsi . Begitu
pula dengan penulisan berita. Penulis menempati kantor HU Galamedia yang
terletak di Jl. Belakang Factory No. 2C Bandung 40111, namun penulis dapat
menulis dimanapun asalkan berita sampai pada redaksi.
1.6.2 Waktu PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli
2013 sampai tanggal 1 oktober 2013. Peliputan dilaksanakan pada pukul
10.00 WIB di desk Hukum dan di Desk Olah Raga pada Pukul 13.00 WIB.
21 BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Sejak Rabu, 17 Juli 2013 hingga Sabtu, 1 Oktober 2013 penulis telah
melaksanakan praktek kerja lapangan di Sub Bagian wartawan Harian Umum
Galamedia.
Penulis melakukan berbagai peliputan kegiatan yang sifatnya
terjadwal dan insidentil, karena hal tersebut sesuai dengan bidang keilmuan yang
pemohon ambil di Universitas Komputer Indonesia, yakni bidang konsentrasi
Ilmu Jurnalistik.
Adapun Aktivitas kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan dapat dilihat
[image:34.595.107.534.550.752.2]tabel berikut :
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
No. Hari / Tanggal Kegiatan Kerja Kegiatan
Rutin Insident
il
1. 17 -Juli -2013 1. Peliputan Pemusnahan Barang
Bukti pengadilan
2. Menulis Hasil Berita
22 2. 18- Juli -2013 1. Peliputan Sidang Tipikor Kasus
Ketua DPRD Bogor
2. Menulis hasil berita
3. 19- Juli- 2013 1. Liputan Peliputan di pengadilan
negeri Bandung
2. Foto Berita
4. 21- Juli- 2013 1. Peliputan Percobaan One Way di
Jalan Riau
2. Menulis Hasil Berita
5. 22 -Juli -2013 1. Peliputan, Pengadilan Saksi,
Korupsi Genset PLN Di
Pengadilan Negeri Bandung
2. Menulis Hasil Berita
6. 23- Juli- 2013 1.Liputan Peliputan di pengadilan
negeri Bandung
2.Menulis hasil liputan
7. 24- Juli -2013 1. Peliputan Sepak Bola Ramadhan
Cup Di Lapangan Tegalega
2. Menulis hasil liputan dan Foto
23 8. 25- Juli- 2013 1. Peliputan Sepak Bola Ramadhan
Cup DI Lapangan Tegalega dan
Voli Ramadhan Cup
2. Menulis Hasil Liputan
9. 26- Juli- 2013 1. Peliputan Voli Ramadhan Cup
Di Lapangan Kiara Condong
2.Menulis hasil liputan
10. 28- Juli- 2013 1. Peliputan Voli Ramdahan Cup Di
Lapangan Kiara Condong
2. Menulis hasil liputan
11. 29- Juli -2013 1. Peliputan Voli Ramdadhan Cup
Di Lapangan Kiara Condong
2. Menulis hasil liputan
12. 30- Juli- 2013 1. Peliputan Voli Ramadhan Cup
Di Lapangan Kiara Cong
2. Menulis hasil liputan
13. 31- Juli -2013 1. Peliputan Voli Ramadhan Cup Di
Lapangan Kiara Condong
2. Menulis hasil liputan
14. 1 -Agustus - 2013 1. Peliputan Pelepasan Tim HWC
Indonesia
24 2. Menulis hasil liputan
15. 2-Agustus-2013 1. Peliputan Voli Ramadhan Cup Di
Lapangan Kiara Condong
2. Menulis hasil liputan
16. 3-Agustus-2013 1. Peliputan Voli Ramadhan Cup Di
Lapngan Kiaa Condong
2. Menulis hasil liputan
17. 19-Agustus-2013 1.Pengenalan Lapangan
18. 20-Agustus 2013 1. Pengenalan lapangan
19. 21-Agustus-2013 1. Penganalan Lapangan
20. 22- Agustus-2013 1.Pengenalan Lapngan
25 22. 24-Agustus-2013 1. Wawancara sdr.Ginan (Rumah
Cemara) tentang HWC
2. Menulis hasil liputan
23. 25-Agustus 2013 1. Review F1 dan motoGP
2. Menulis hasil iputan
24. 26- Agustus-2013 1. Peliputan Liga Persib U-19 Di
Lapangan Persib(sidolig)
2. Menulis hasil liputan
25. 27- Agustus-2013 1. Peliputan Liga Persib U-19 Di
Lapangan Persib(sidolig)
2. Menulis Hasil Liputan
26. 28-Agustus-2013 1. Peliputan Liga Basket Perbasi di
Gor Pajajran Menulis hasil
liputan
2. Menulis hasil liputan
27. 29-Agustus-2013 1. Peliputan Liga Persib U-19 di
Lapangan Persib(sidolog) VS
2. Menulis hasil liputan
28. 30-Agustus-2013 1. Peliputan Liga Persib U-19 di
Lapangan Persib(Sidolig)
2. Menulis hasil liputan
29. 31- Agustus- 2013 1. Peliputan Korfball Cup Di
Cimahi
26 2. Menulis hasil liputan
30. 1-Oktober- 2013 1.Peliputan Liga Persib U-19 di
Lapangan Persib(Sidolig)
2.Menulis hasil liputan
Sumber : Agenda penulis selama PKL, 2013
2.2.Deskripsi Kerja Praktek
Dalam penulisan berita penulis menggunakan kode yang telah
ditetapkan oleh pihak redaksi Harian Umum Galamedia Bandung, kode yang
penulis gunakan adalah wildan.job. nama panggilan penulis dan masih berstatus
magang di harian umum tersebut. Adapun kode yang menempel dengan kode
penulis adalah kode wartawan tandem yaitu Bapak Evry Hidayat dengan kode
B.113.
Penulis yang menjadi wartawan job training di redaksi Harian Umum Galamedia diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku
perkuliahan pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selain itu,
penulis diharapkan dapat mengambil pelajaran dan pengalaman tentang praktek
ilmu jurnalistik yang belum di dapat di bangku perkuliahan.
Penulis melakukan peliputan berita yang bersifat Rutin dan Insidental selama
Kerja Praktek. Penulis secara rutin diberikan pengarahan oleh ”wartawan tandem” (pasangan wartawan tetap dari ”GM”) atau redaktur. Dalam pertemuan rutin yang
dilakukan setelah menulis hasil liputan, kegiatan yang biasa dilakukan adalah
27 penulisan yang telah dilakukan penulis. Atau evaluasi dari berita yang terbit esok
harinya jika tidak menulis berita di kantor Galamedia. Setelah berdiskusi, banyak
masukan yang umumnya belum didapat di perkuliahan diberikan ”wartawan tandem” kepada penulis bagi perkembangan penulis dalam melakukan kegiatan
jurnalistik selanjutnya.
Selain itu, penulis pun banyak menemukan pelajaran berharga dalam
peliputan di lapangan. Baik suka maupun duka. Hal tersebut menjadi pengalaman
baru dan berharga bagi penulis. Berikut, deskripsi hasil kerja praktek penulis
selama melakukan praktek kerja di tiga desk Redaksi Harian Umum Galamedia, diantaranya :
a. Desk Pengadilan/Hukum
Dalam tugas peliputan pertama ini, penulis cukup kesulitan di karenakan
penulis belum mengerti sistem kerja wartawan dalam desk ini juga
bingung dengan pencarian berita karena dalam desk ini cukup
membingungkan karena penulis harus bisa merangkum berita seperti
sidang dll, dalam desk ini penulis hanya mampu menjalankannya dalam
kurun waktu 5 hari
b. Desk Olah raga
Dalam desk ini penulis sangat produktif san sangat nyaman, karena selain
ketertarikan penulis dalam dunia olah raga juga tantangan dalam desk ini
cukup beragam apalagi saat bulan puasa, penulis sedang berpuasa dan
28 tandem melepas penulis dengan itu penulismelakukannya sorang diri
sehingga lebih terasa bagaimana menjadi jurnalis olah raga sesungguhnya.
Data yang di peroleh pun cukup mudah saat penulis memperhattikan
jalannya pertandingan, juga penulis bisa meminta data akhir pertandingan
kepada panitia juga Wawancara terhadap pelatih maupun pemain
diperlukan bila terdapat kejadian-kejadian yang menarik, seperti kekalahan
terus-menerus dari salah satu tim, hasil akhir yang sangat jauh, atau tak
terkalahkannya sebuah tim. Peliputan selanjutnya hampir sama dengan
penjelasan sebelumnya. Data diperoleh dari petugas statistik pertandingan. Dan kali ini hasil liputan ditujukan untuk rubrik ”Olahraga”, karena
terdapat berita / hal yang lebih penting dari kegiatan ini. Terkadang
penulis juga melansir berita dalam pertandingan di internet yang bisa
menjadi berita.
Halaman dan kolom olahraga pada H.U. Galamedia dapat
dikondisikan berdasarkan tingkat kepentingan. Sebagai contoh kolom dalam
halaman olahraga dapat dikurangi, karena adanya iklan di halaman tersebut,
begitu pula halaman-halaman lainnya.
Berita yang disajikan di atas, merupakan karakter dalam penulisan berita
yang di tulis oleh HU Galamedia. Karakter berita seperti itu tentu saja bukan
aturan baku yang harus diikuti oleh media massa yang lain. Bahkan, tidak sedikit
media massa lain yang membuat berita dengan tidak menggunakan mekanisme
29 Harus diakui bahwa karakter berita di setiap media massa pasti berbeda,
misalnya dalam pembuatan judul berita atau teras berita. Selain sebagai ciri khas,
hal itu dimungkinkan sebagai strategi untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas.
Pembaca lebih menyenangi membaca sebuah berita yang ditulis secara langsung
dan dikemas secara sederhana.
Berita yang ditulis berbelit-belit, besar kemungkinan akan ditinggalkan
oleh pembaca. Hal itu dikarenakan oleh terbatasnya waktu yang dimiliki oleh
pembaca. Mereka hanya membutuhkan informasi pokok dari berita yang
disajikan., tanpa harus membuang waktu membaca yang tidak penting. Oleh
karena itu, tidak jarang media massa cetak, hanya menulis ha-hal yang dianggap
penting untuk diketahui oleh pembaca.
2.2.1 Deskripsi Aktivitas Rutin
Selama menjalani kegiatan Praktek kerja Lapangan di Harian Umum
Galamedia yang menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis adalah
menulis berita. Berita yang dibuat tersebut merupakan kumpulan fakta hasil dari
peliputan di lapangan yang dilakukan oleh penulis yang dilakukan pada pagi hari
hingga sore hari dan di sore harinya penulis menulis berita. Terkadang juga
peliputan dilakukan hingga malam hari dan menulis pada malam hari itu juga.
Penulis menulis berita terkadang dilakukan di Kantor Redaksi Harian
Umum Galamedia dengan di damping wartawan pembimbing penulis berserta staf
redaksi dan karyawan lainnya. Tetapi terkadang penulis menulis juga dilakukan di
luar Kantor Redaksi Harian Umum Galamedia misalnya di Rumah Penulis, di
30 melalui e-mail (surat elektronik) yang ditujukan kepada wartawan pembimbing
penulis maupun ke pihak redaksi lainnya.
1. Melakukan Liputan
Dalam melaksanakan kerja praktek, penulis melakukan kegiatan peliputan
berita yang rutin dilakukan. Waktu peliputan fleksibel sesuai instruksi dari
pembimbing / wartawan tandem. Di sana penulis diharuskan untuk
meminta informasi sebanyak-banyaknya tentang perkembangan atau
kegiatan yang memiliki nilai berita. Setiap hari saat kerja praktek kegiatan
rutin mencari sumber yang dapat dijadikan berita pada rubrik yang dipilih
redaksi seperti publik figur atau kegiatan-kegiatan penting yang terdapat
nilai berita.
2. Menulis Berita
Setelah penulis meliput suatu persitiwa yang memiliki nilai berita,
kegiatan rutin yang dilakukan penulis adalah menulis hasil liputan sesuai
dengan fakta-fakta yang diambil saat liputan tanpa merekayasa kejadian
saat liputan. Penulis diperbolehkan menulis diluar kantor Galamedia
sehingga penulis dapat menulis secara fleksibel.
3. Mengupload Berita
Setelah selesai meliput suatu kejadian, penulis dapat menulis langsung
berita atau menyimpan berita untuk satu atau dua hari kedepan. Berita
tidak bisa disimpan teralu lama karena menjaga keaktualan berita. Jika
penulis menulis berita di luar kantor Galamedia, baik di rumah mau pun di
31 langsung ke redaksi melalui e-mail yahoo.com. Berita tersebut akan di edit
kembali jika ada cacat dan kesalahan dalam penulisan.
Gambar 2.1 Contoh Upload Berita
[image:44.595.90.570.234.492.2]32 Berikut contoh berita hasil peliputan penulis selama menjalani kegiatan
Parktek Kerja Lapangan di Harian Umum Galamedia:
i. Opick “Ramadhan yang Penuh Berkah”
Hari/ Tanggal : Kamis/ 29 Agustus 2013
Lokasi : Bandung
SSB Teruna Bungkam SSB Sinar Muda
AHMAD YANI,(GM).-
SSB Teruna mempermalukan SSB Sinar Muda 2-1 dalam lanjutan Grup E liga
persib U-19 di stadion Sidolig(29/8).dengan ini SSB Teruna semakin Kokoh di
puncak klasemen pertama Grup E.
pada pertandingan kali ini Kedua Tim cukup Kesulitan menyuguhkan
permainan yang apik, pasalnya hujan turunsejak awal pertandingan di mulai,
dibuka dengan gol cepat Anton dari Teruna Di menit 1 yang memanfatkan
keslahan bek Sinar muda membuat mereka unggul terlebih dahulu. kesulitan
mengontrol bola dari kedua tim terlihat selain lapangyang berlumpur juga cuaca
yang hujan membuat laga kali ini cukup sulit untuk mereka. di menit ke-8 lagi
lagi Teruna membuatkeajaiban dengan gol cantik Striker Teruna Sandrik dari luar
33 setelah hujan berhenti kedua tim telah menemukan kembali alur
permainnanya, kematangan kedua tim terlihat kerjasama tim yangbaik mereka
tampilkan barulah SSB Sinar muda memperkecil kedudukan dengan gol dari dari
Moch. Arlin dimenit ke-27. dari gol Moch arlintersebut meskipun tertinggal satu
angka dari Teruna mereka malah mendominasi pertandingan di akhir-akhir babak
pertama, namun skor tersebut tidak berubah hingga peluit panjang babak pertama
di bunyikan.
di babak kedua dominasi SSB Sinar Muda masih berangsung, sejak awal
babak kedua di mulai Galih Cs. memborbardir pertahanan SSB Terunakendati
seperti itu SSB teruna sempat beberapa kali menambah pundi-pundi golnya lewat
kerjasama Sandrik dan Rudi namun mereka belum mampumemanfaatkan
kesempatan tersebut dengan baik. bombardir SSB Sinar muda kembali di
lancarkan demi menyamakan kedudukan, tendangan Samsa dari Sinar
mudahampir menjebol gawang Teruna namun tendangan masih melambung jauh
di atas mistar gawang. dominasi Sinar muda semakin menjadi-jadi namun dewi
fortuna belum
memihak kepada SSB Sinar muda, dengan itu keudukan 2-1 tidak berubah
34 2.2.2 Deskripsi Aktivitas Insidentil
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan, penulis melakukan kegiatan yang
bersifat Insidentil yaitu kegiatan meliput berita dan mencari informasi untuk
dijadikan suatu berita. Penulis terjun langsung kelapangan dan mendatangi
sumber berita untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Meliput berita erat hubungannya dengan mencari informasi. Sebab, meliput berita
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Wartawan untuk memberikan informasi yang
faktual kepada khalayak, dimana dalam mendapatkan informasi tersebut
Wartawan harus terjun langsung ketempat sumber informasi tersebut untuk
mendapat dari narasumber.
Sumber berita adalah fakta dan sebuah peristiwa. Dalam kegiatan
insidentil ini, penulis melakukan berbagai liputan ke tempat dengan waktu tidak
menentu Berikut beberapa contoh kegiatan insidentil :
1. Mengambil Foto
Selain melakukan kegiatan rutin, penulis juga melakukan peliputan berita
yang bersifat Insidental. Yaitu meliput peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya. Seperti pada saat penulis disuruh oleh pembimbing /
wartawan tandem untuk meliput yang tidak diberitahukan sebelumnya.
2. Review Hasil pertandingan MU VS Chelsea
Pada saat di desk Olahraga, kegiatan Insidental yang dilakukan penulis
adalah pada saat mereview hasil big macht liga inggris antara Manchester
35 2.3 Tinjauan Tentang Jurnalistik
Jurnalistik atau journalism adalah berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti
surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan
pekerjaan jurnalistik.
Istilah latin diurnalis merujuk pada asal mula munculnya media massa yang disebut Acta Diurna pada zaman romawi kuno di bawah pemerintahan Raja Julius Cesar. Acta Diurna adalah papan pengumuman semacam majalah dinding masa kini yang dipasang di pusat kota agar diketahui rakyat, berisi hasil rapat
senator dalam pemerintahan Raja Julius Cesar. Atas jasanya secara teratur
mengumumkan hasil rapat senator itu, Julius Cesar disebut sebagai ”Bapak Perintis Pers”.
Dalam kamus bahasa Inggris, kata journalis diartikan sebagai pelaporan, pencatatan,penulisan, atau rekaman kejadian. Dari asal-usul di atas kata atau arti
etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal yang membangun konsep jurnalistik, antara lain catatan, kejadian, wartawan atau jurnalis, dan surat kabar.
a. Pengertian Jurnalistik
Menurut AS Haris Sumadiria dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, mengatakan bahwa, Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari,
36 media berkala kepada khalayak seluasluasnya dengan secepat-cepatnya
(2011: 3).
Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk
menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah atau
berkala lainnya (Assegaf dalam AS Haris, 2011: 2). Jurnalistik adalah
semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada
masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya
(Adinegoro dalam AS Haris, 2010: 4).
Dari rangkaian pengertian serta definisi jurnalistik yang telah
dipaparkan oleh beberapa tokoh di atas, maka akan tersirat empat unsur
yang membangun dunia jurnalistik yaitu:
1. Pertama, informasi adalah keterangan, pesan, gagasan, atau
pemberitahuan tentang suatu masalah atau peristiwa.
2. Kedua, penulisan informasi adalah aktifitas penulisan atau
penyusunan berita, opini dan feature untuk dipublikasikan atau dimuat
di media massa.
3. Ketiga, penyebaran informasi yaitu penyebaran media massa yang
berisikan berita, opini dan feature yang ditulis wartawan atau penulis.
37 b. Bentuk-bentuk Jurnalistik
Dilihat dari bentuk dan pengelolaannya AS Haris Sumadiria
menyatakan dalam buku Jurnalistik Indonesia, jurnalistik terbagi dalam tiga bentuk sebagai berikut :
1. Jurnalistik Media Cetak
Jurnalistik ini dipengaruhi oleh dua faktor, verbal dan visual. Verbal
menekankan pada kemampuan memilih dan meyusun kata dalam
rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual
menunjukkan pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan,
mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan.
2. Jurnalistik Media Elekronik Auditif
Jurnalistik ini lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal,
dan fisikal. Verbal berhubungan dengan kemampuan menyusun kata,
kalimat dan paragraf secara efektif, dan komunikatif. Teknologikal
berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio
dapat ditangkap jelas dan jernih oleh pendengar. Fisikal erat kaitannya
dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran
khalayak.
3. Jurnalistik Media Elekronik Audiovisual
Merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal dan
dimensi dramatikal. Verbal berhubungan dengan katakata yang
disusun singkat, padat efektif. Visual lebih banyak menekankan
38 yang tajam, hidup, memikat. Teknologikal berkaitan dengan daya
jangkauan siaran, kualitas suara, dan gambar yang dihasilkan serta
diterima oleh oleh pesawat televisi penerima di rumahrumah.
Dramatikal berarti bersinggungan dengan apek serta nilai dramatik
yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara
simultan. (AS Haris, 2011: 4-5)
Berdasarkan dari uraian di atas, jurnalistik itu terdiri dari berbagai bentuk
ynag menjadi saluran media massa, baik media cetak, media elektronik auditif
ataupun mediaelektronik audiovisual.
2.3.1 Pers
a. Pengertian Pers
Dalam arti sempit pers menunjukan kepada media cetak berkala
seperti surat kabar, tabloid dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers
bukan hanya menunjukan pada media cetak berkala melainkan juga
mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audio visual
berala yakni radio, televisi, film dan media online internet. Pers dalam arti
luas disebut media massa.
Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Pokok Pers No. 40/1999, Pers adalah lembaga sosial dan
wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara
39 menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang
tersedia (AS Haris, 20011: 31).
b. Fungsi Pers
Menurut Mahi M. Hikmat, pers mempunyai empat fungsi utama
yaitu sebagai berikut:
1. Informatif (to inform)
Fungsi informatif yaitu memberikan informasi, atau berita kepada
khalayak dengan cara yang teratur. Pers menghimpun beritayang
dianggap berguna dan penting bagi orang banyak, kemudian
menuliskanya dalam kata-kata, dan menyebarkanya ke publik. Setiap
informasi yang disampaikan tentu harus memenuhi kriteria dasar suatu
berita, yakni actual, akurat, factual, menarik atau penting, benar,
lengkap-utuh, jelas, jernih, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat,
etis, dan syarat berita lainnya. Dalam prinsip jurnalistik, syarat utama
berita tersebut serring dirumuskan dalam 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how). Sebuah berita atau informasi dianggap lengkap jika keenam pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan komplit.
2. Mendidik (to educate)
Dalam konsep yang ideal, penyampaian informasi yang
disebarluaskan pers dapat memberikan pendidikan kepada
masyarakat, khususnya pembaca, pendengar, atau penonton. Dalam
konteks ini, fungsi pers mendidik bermakna bahwa pers harus
40 mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan. Informasi yang
disebarkan pers sejatinya memberikan dampak positif, baik pada
ranah kognitif, afektif, maupun psiomotorik pembaca, pendengar, dan
penonton. Dengan fungsi ini pula, pers harus dapat berperan sebagai
guru yang memberikan pencerahan terhadap muridnya (pembaca,
pendengar, penonton). Pers setiap hari melaporkan berita, memberikan
tinjauan atau analisis atas berbagai peristiwa dan kecendrungan yang
terjadi, serta ikut berperan dalam mewariskan nilai – nilai luhur
universal, nilai – nilai dasar nasional, dan kandungan budaya local
dari satu generasi ke generasi berikutnya secara estafet.
3. Rekreasi/Penghibur (to entertaint)
Fungsi pers yang ketiga lebih melekat pada media elektronik : radio
dan televisi. Bahkan sebelum hadirnya televisi dan radio yang bervisi
news, fungsi menghibur merupakan fungsi utama. Walaupun begitu bagi sebagian media besar elektronik, ampai saat ini fungsi menghibur
tetap merupakan fungsi yang dominan. Bahkan kalau di persentasekan
sebagian besar televisi dan radio menjalankan fungsi hiburannya di
atas 80% dari 100% acara yang mereka tayangkan. Fungsi ini
memang mengamanatkan pers harus mampu memerakan dirinya
sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus menyehatkan
bagi semua lapisan masyarakat, khususnya bagi pembaca, pendengar
atau penontonya. Dalam media cetak, fungsi menghibur ini pun
41 bentuk feature atau fiksi berupa cerpen atau cerita beersambung, puisi,
berita acara hiburan, berita seputar selebritis, humor, komik, dan lain
sebagainya.
4. Kontrol Social (to influence) Pers menjadi bagian yang memberikan kontribusi sesuai visinya membenarkan yang benar dan meluruskan
yang salah. Pers berfungsi sebagai kontrol dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Hal ini di beberapa Negara, seperti Indonesia,
melahirkan pers sebagai lembaga kekuatan ke empat dalam konsep
pemisahan kekuasaan dari Montisque atau dalam sistem pembagian kekuasaan seperti di Indonesia. Oleh karena itu, pers mendapat julukan
four estate ; pers adalah pilar demokrasi ke empat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam kerangka ini, kehadiran pers
dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup
dan absolute. Di Negara-negara yang menganut paham demokrasi, pers
mengemban fungsi sebagai pengawas pemerintah dan masyarakat
(watchdoug function). Pers juga harus bersikap independent atau menjaga jarak yang sama terhadap semua kelompok dan organisasi
42 2.3.2 Surat Kabar
Surat kabar merupakan bentuk jurnalistik media cetak dan media massa
yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah
mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh
Hojann Guternberg di Jerman.
Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang
melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang,
menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde lama dan serta
orde baru. Selain itu, pada zaman reformasi sekarang ini pasca kejatuhan Presiden
Soeharto media massa cetak masih ada dan eksis di Indonesia.
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan, dan
persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan
akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Karena sebagian besar rubrik surat
kabar terdiri dari berbagai jenis berita (Elvinaro, 2009:111).
a. Karakteristik Surat Kabar
Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup:
Publisitas, perioditas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasi
(Elvinaro, 2009:112).
1. Publisitas, adalah penyebaran pada publik atau khalayak.
2. Periodesitas, menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian,
43 3. Universalitas, menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka
ragam dan dari seluruh dunia.
4. Aktualitas, menunjuk pada keadaan yang ”kini” dan ”sebenarnya”.
5. Terdokumentasikan, dari berbagai akta yang disajikan surat kabar
dalam bentuk berita atau artikel, dipastikan ada beberapa diantaranya
yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan dan
dibuat kliping.
b. Kategori Surat Kabar
Kategorisasi Surat Kabar Dilihat dari ruang lingkupnya, terdapat surat
kabar lokal,regional, dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, terdapat surat
kabar biasa dan tabloid. Sedangkan ditinjau dari bahasanya, terdapat surat
kabar berbahasa Indonesia, Inggris, dan daerah.
2.3.3 Berita
a. Pengertian Berita
Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet
(Sumadiria, 2011:65).
Berita bukan hanya menunjuk pada pers atau media massa dalam arti sempit dan “tradisional”, melainkan juga pada radio, televisi dan
44 “darah-daging” radio, televisi dan internet. Berita telah tampil sebagai
kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia.
b. Jenis-jenis Berita
Jenis-jenis berita menurut Sumadiria dalam bukunya “Jurnalistik Indonesia” adalah sebagai berikut :
1. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang
fakta-fakta yang dapat dibuktikan. Biasanya, berita jenis ini ditulis dengan
unsur-unsur yang dimulai dari what, who, when, where, why, dan
how (5W+1H).
2. Depth news report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight news report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi
dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi
tambahan untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini memerlukan
pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta yang nyata
masih tetap besar.
3. Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh,
sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus
kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news).
Berita menyeluruh, mencoba menggabungkan berbagai serpihan
fakta itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang
45 4. Interpretative report lebih dari sekadar straight news dan depth news. Berita interpretatif biasanya memfokuskan sebuah isu,
masalah atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian,
focus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang
terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis
dan menjelaskan. Karena laporan interpretative bergantung kepada
pertimbangan nilai dan fakta, maka sebagian pembaca menyebutnya sebagai “opini”.
5. Feature story berbeda dengan straight news, depth news, atau interpretative news. Dalam feature, penulis mencari fakta untuk
menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu
pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung
pada gaya (style) penulisan dan humor daripada pentingnya
informasi yang disajikan.
6. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa
fenomenal atau aktual. Dengan membaca karya pelaporan mendalam
orang akan megetahui dan memahami dengan baik duduk perkara
suatu persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.
Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang,
memerlukan waktu beberapa hari atau minggu, dan membutuhkan
46 7. Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan
pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam
laporan investigative, para wartawan melakukan penyelidikan untuk
memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaannya
sering illegal atau tidak jelas.
8. Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini
yang menafsirkan berita-berita yang penting dan memengaruhi
pendapat umum. (Sumadiria 2011:69-71)
c. Nilai Berita
Di dalam dunia jurnalistik ada beberapa unsur atau aspek yang dijadikan
acuan untuk menentukan nilai berita suatu kejadian atau fakta diantaranya:
1. Keluarbiasaaan (unusualness), yaitu sesuatu yang luar biasa. Kalangan praktisi jurnalistik sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa,
semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya. Di dunia ini
banyak peristiwa yang masuk kategori luar biasa, seperti pesawat
terbang meledak di udara, gunung meletus yang menelan korban jiwa.
Peristiwa-peristiwa itu, selalu mendapat tempat utama dalam dunia
jurnalistik karena menimbulkan dampak besar bagi manusia.
2. Kebaruan (newness), yaitu semua apa yang terbaru. Apa saja
perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti seperti berita
47 3. Akibat (impact), yaitu segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu
peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan
masyarakat seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bagaimanapun sangat berpengaruh dan memiliki akibat yang besar
bagi masyarakat.
4. Aktual (timeliness), yaitu peristiwa yang sedang terjadi atau sedang
terjadi.
5. Kedekatan (proximity), Di sini berita mempunyai nilai ketika adanya
kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis
dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu
peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan
psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran,
perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa
atau berita.
6. Informasi (information), Berita adalah informasi. Menurut Wilbur
Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan
ketidakpastian.
7. Konflik (conflict), Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang
mengnadung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.
8. Orang Penting (public figure, news maker), yaitu mengenai
48 Mereka di mana pun, ucapan dan tingkah lakunya selalu menarik
untuk dibuat berita.
9. Kejutan (surprising), Kejutan adalah sesuatu yang datangnya
tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak
diketahui sebelumnya. kejutan bisa menunjuk pada ucapan dan
perbuatan manusia, bisa juga menyangkut binatang dan perubahan
yang terjadi pada lingkungan kita.
10. Ketertarikan Manusiawi (human interest), di sini kadang-kadang
suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang,
sekelompok atau bahkan lebih jauh lagipada suatu masyarakat, tetapi
telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan dan
alam perasaannya seperti contohnya humor yang disampaikan para
mubalig seperti KH Abdullah Gymnastiar.
11. Seks (sex), sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang
berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber
berita. Seks memang identik dengan perempuan. Segala macam
berita tentang perempuan, tentang seks, selalu banyak peminatnya,
49 2.3.4 Bahasa Jurnalistik
a. Pengertian Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang di gunakan oleh para
wartawan, redaktur, atau pengelola, media masa dalam menyusun dan
menyajikan, memuat, menyiarkan, dan m