MAKALAH MAKALAH PERIKARDITIS PERIKARDITIS DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH : 1.
1. YUMNI RUMIWANGYUMNI RUMIWANG 2.
2. HUSNIAWATIHUSNIAWATI 3.
3. ABDULLAH TAMIM S.ABDULLAH TAMIM S. 4.
4. L. M. ARIEF AS’ADL. M. ARIEF AS’AD 5.
5. ASRIATUNASRIATUN 6.
6. M. MAKSUMM. MAKSUM 7.
7. M. IRWAN SURYADIM. IRWAN SURYADI
8.
8. DIAN EFITA YANTIDIAN EFITA YANTI 9.
9. ATIKA KHETRYNATIKA KHETRYN 10.
10. HELMIYATI ASRIHELMIYATI ASRI 11.
11. HARSUNI RASYIDHARSUNI RASYID 12.
12. OKSA SUHENDIOKSA SUHENDI 13.
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami ucapkan, karena berkat Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami ucapkan, karena berkat bantuan
bantuan dan dan petunjuk-Nyalah petunjuk-Nyalah kami kami dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini. ini. Untuk Untuk ituitu kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dan bahasa yang Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dan bahasa yang jelas
jelas agar agar mudah mudah dipahami. dipahami. Karena Karena kami kami menyadari menyadari keterbatasan keterbatasan yang yang kamikami miliki, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan miliki, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah kami yang berikutnya dapat menjadi lebih baik.
makalah kami yang berikutnya dapat menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembac Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembac a.a.
Mataram,
Mataram, April April 20142014
Penyusun Penyusun
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR
DAFTAR ISI ...ISI ... iii... iii BAB 1
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 1.1
1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2
1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah ... 1... 1 1.3
1.3 Tujuan Tujuan ... 2... 2 BAB
BAB 2 2 TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA ... 3. 3 2.1
2.1 Pengertian Perikarditis Pengertian Perikarditis ... 3... 3 2.2
2.2 Etiologi Perikarditis Etiologi Perikarditis ... ... 55 2.3
2.3 Manifestasi Manifestasi Klinik ...Klinik ... 6... 6 2.4
2.4 Patofisiologi Patofisiologi ... .. 88 2.5
2.5 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang ... 9. 9 2.6
2.6 Penatalaksanaan Penatalaksanaan ... ... 1010 BAB
BAB 3 3 PENUTUP PENUTUP ... 16... 16 3.1 3.1 Simpulan Simpulan ... 16... 16 3.2 3.2 Saran Saran ... ... 1616 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Perikardium adalah lapisan jantung sebelah luar yang merupakan Perikardium adalah lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral selaput pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan
pergesekan antara antara perikardium perikardium pleura pleura tidak tidak menimbulkan menimbulkan gangguan tegangguan terhadaprhadap jantung.
jantung. Jantung Jantung bekerja bekerja selama selama kita kita masih masih hidup, hidup, karena karena itu itu membutuhkanmembutuhkan makanan yang dibawa oleh darah. Pembuluh darah yang terpenting dan makanan yang dibawa oleh darah. Pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri koronaria.
koronaria.
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh timbunan radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh timbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.
perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium
perikardium viseratis viseratis dan dan atau atau parietalis. parietalis. Ditemukan Ditemukan banyak banyak penyebab penyebab tetapitetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.
dan uremia. 1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.
1. Apa yang dimaksud dengan pericarditis ?Apa yang dimaksud dengan pericarditis ? 2.
2. Apa saja gejala-gejala pericarditis ?Apa saja gejala-gejala pericarditis ? 3.
1.3
1.3 TujuanTujuan 1.
1. Untuk mengetahui pengertian dari pericarditisUntuk mengetahui pengertian dari pericarditis 2.
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari pericarditisUntuk mengetahui tanda dan gejala dari pericarditis 3.
3. Agar bisa menjelaskan patofisiologi dari pericarditisAgar bisa menjelaskan patofisiologi dari pericarditis 4.
BAB 2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 Pengertian PerikarditisPengertian Perikarditis
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung (membran Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung (membran tipis yang mengelilingi jantung). Perikarditis adalah peradangan perikardium tipis yang mengelilingi jantung). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal,
parietal, perikardium perikardium viseral, viseral, atau atau kedua-duanya kedua-duanya (Arif (Arif Mansjoer, Mansjoer, 2000).2000). Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan
pembentukan granuloma (lesi granuloma (lesi makrofak makrofak yang yang terjadi terjadi dari reaksi dari reaksi peradanganperadangan lokal
lokal dari dari suatu suatu sjaringan tubuh) sjaringan tubuh) atau atau kalsifikasi kalsifikasi (pengapuran). Itulah(pengapuran). Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sampai
sampai yang khas yang khas (Sudoyo,2009). (Sudoyo,2009). Jadi Jadi kesimpulannya pekesimpulannya perikarditis rikarditis adalahadalah peradangan lapisan paling luar jantung baik p
peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal maupun viseral.ada parietal maupun viseral. Perikarditis dibagi tiga yaitu
Perikarditis dibagi tiga yaitu perikarditis akut, dan pperikarditis akut, dan perikarditis erikarditis kronis,kronis, dan perikarditis kronis konstriktif. Perikarditis akut adalah peradangan pada dan perikarditis kronis konstriktif. Perikarditis akut adalah peradangan pada perikardium (kantung selaput jantung
perikardium (kantung selaput jantung) yang dimulai secara tiba-tiba dan sering) yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri. Peradangan tersebut dapat menyebabkan cairan dan menyebabkan nyeri. Peradangan tersebut dapat menyebabkan cairan dan menghasilkan darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) yang akan menghasilkan darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) yang akan memenuhi rongga pericardium. Perikarditis kronis (Chronic Pericarditis) memenuhi rongga pericardium. Perikarditis kronis (Chronic Pericarditis) adalah suatu peradangan perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan adalah suatu peradangan perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan penimbunan
penimbunan cairan cairan atau atau penebalan penebalan dan dan biasanya biasanya terjadi terjadi secara secara bertahap bertahap sertaserta berlangsung
berlangsung lama. lama. Perikarditis Perikarditis kronis konstriktif adalah kronis konstriktif adalah suatu suatu penyakit penyakit yangyang terjadi karena ada penebalan pada perikardium akibat adanya inflamasi yang terjadi karena ada penebalan pada perikardium akibat adanya inflamasi yang terjadi sebelumnya sehingga luas ruangan jantung berkurang. Akibatnya curah terjadi sebelumnya sehingga luas ruangan jantung berkurang. Akibatnya curah jantung
jantung menurun menurun dan dan tekanan tekanan pengisian pengisian berkurang. berkurang. Perikarditis Perikarditis akut akut terjaditerjadi kurang dari 6 minggu, sedangkan pada perikarditis subakut dan perikarditis kurang dari 6 minggu, sedangkan pada perikarditis subakut dan perikarditis kronis lebih
kronis lebih dari enam dari enam 6 bulan.6 bulan.
Secara garis besar, perbedaan anatara perikarditis akut, perikarditis Secara garis besar, perbedaan anatara perikarditis akut, perikarditis kronis dan perikarditis kronis konstruktif adalah sebagai berikut.
Klasifikasi
Klasifikasi Perikarditis Perikarditis Klasifikasi Klasifikasi EtiologisEtiologis
Perikarditis Perikarditis akut <6 akut <6 minggu minggu Fibrinosa Perikarditis Fibrinosa Perikarditis infeksiosa infeksiosa
Virus pirogenik, tuberculosis, Virus pirogenik, tuberculosis,
mikotik, infeksi lain (sifilis, parasit). mikotik, infeksi lain (sifilis, parasit).
Perikarditis Perikarditis kronis >6 kronis >6 minggu minggu Konstruktif Konstruktif efusi efusi Prikarditis Prikarditis non-infeksiosa infeksiosa
Infark miokardium akut, uremia Infark miokardium akut, uremia (kondisi yang terkait dengan (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam da
penumpukan urea dalam darah karenarah karena ginjal tidak bekerja secara efektif), ginjal tidak bekerja secara efektif), neoplasia: tumor primer dan neoplasia: tumor primer dan tumor metastasis, miksedema tumor metastasis, miksedema (keadaan lebih lanjut yang (keadaan lebih lanjut yang diakibatkan oleh karena kadar diakibatkan oleh karena kadar hormon tiroid dalam darah hormon tiroid dalam darah berkurang), kolesterol, berkurang), kolesterol,
kiloperikardium, trauma: luka kiloperikardium, trauma: luka
tembus dinding dada, aneurisma aorta tembus dinding dada, aneurisma aorta (Aneurisma Aorta merupakan dilatasi (Aneurisma Aorta merupakan dilatasi dinding aorta yang sifatnya patologis, dinding aorta yang sifatnya patologis, terlokalisasi, dan permanen
terlokalisasi, dan permanen
(irreversible)) dengan kebocoran ke (irreversible)) dengan kebocoran ke dalam kantong perikardium pasca dalam kantong perikardium pasca radiasi, cacat sekat atrium,
radiasi, cacat sekat atrium, perikarditis familial: mulberry perikarditis familial: mulberry
aneurysm, idiopatik akut (biduran). aneurysm, idiopatik akut (biduran). Perikarditis Perikarditis kronik kronik konstruktif >6 konstruktif >6 minggu minggu Hipersensitivitas Hipersensitivitas atau autoimun atau autoimun
Demam rematik, penyakit Demam rematik, penyakit
vaskular kolagen: SLE, reumatik vaskular kolagen: SLE, reumatik arthritis, skleroderma, akibat obat: arthritis, skleroderma, akibat obat: prokalnamid, hidralazin, pasca cedera prokalnamid, hidralazin, pasca cedera
kardiak. kardiak.
Perbedaan Perikardium normal dan Infeksi pada Perikardium (Perikarditis) Perbedaan Perikardium normal dan Infeksi pada Perikardium (Perikarditis) berdasarkan gambar adalah sebagai berikut.
berdasarkan gambar adalah sebagai berikut.
Pada gambar perikardium normal, lapisan antara parietal dan viseral tampak Pada gambar perikardium normal, lapisan antara parietal dan viseral tampak jelas.
jelas. Sedangkan Sedangkan pada pada perikardium perikardium yang yang terjadi terjadi inflamasi, inflamasi, tampak tampak antaraantara lapisan parietal dan viseral terjadi perlengketan akibat tekanan cairan yang lapisan parietal dan viseral terjadi perlengketan akibat tekanan cairan yang masuk pada lapisan perikardium.
masuk pada lapisan perikardium. 2.2
2.2 Etiologi PerikarditisEtiologi Perikarditis 1.
1. Perikarditis AkutPerikarditis Akut
Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun infeksi bakteri. Berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-an, infeksi bakteri. Berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-an, virus patogen yang paling umum adalah Coxsackie, tetapi data terakhir virus patogen yang paling umum adalah Coxsackie, tetapi data terakhir menunjukkan bahwa pada orang dewasa yang paling sering terpengaruh menunjukkan bahwa pada orang dewasa yang paling sering terpengaruh adalah virus Sitomegalo, virus Herpes dan HIV. Adapun bakteri paling adalah virus Sitomegalo, virus Herpes dan HIV. Adapun bakteri paling umum yang dapat menyebabkan penyakit perikarditis yaitu bakteri umum yang dapat menyebabkan penyakit perikarditis yaitu bakteri Pneumococcus dan Tuberculosis. Di Afrika dan India, tuberkulosis masih Pneumococcus dan Tuberculosis. Di Afrika dan India, tuberkulosis masih merupakan penyebab tersering dari semua bentuk perikarditis. Selain itu merupakan penyebab tersering dari semua bentuk perikarditis. Selain itu penyebab perikarditis akut lain yaitu sebagai berikut:
penyebab perikarditis akut lain yaitu sebagai berikut: a.
a. Idiopatik (biduran)Idiopatik (biduran) b.
b. TraumaTrauma c.
c. Sindrom pasca infark miokardSindrom pasca infark miokard d.
d. Uremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darahUremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif)
karena ginjal tidak bekerja secara efektif) e.
f.
f. Neoplasma Neoplasma (neoplasma (neoplasma adalah massa adalah massa abnormal abnormal dari dari jaringan jaringan yangyang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka seharusnya)
mati ketika mereka seharusnya) 2.
2. Perikarditis kronisPerikarditis kronis
Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui, tetapi Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau penurunan fungsi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau penurunan fungsi tiroid. Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab terbanyak dari tiroid. Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab terbanyak dari perikarditis
perikarditis kronis di kronis di Amerika Serikat, Amerika Serikat, tetapi tetapi saat saat ini kaini kasus tersesus tersebut hanyabut hanya tinggal 2%. Selain itu penyebab perikarditis kronis yang lain yaitu sebagai tinggal 2%. Selain itu penyebab perikarditis kronis yang lain yaitu sebagai berikut:
berikut: a.
a. Operasi jantung sebelumnyaOperasi jantung sebelumnya b.
b. Radiasi dadaRadiasi dada c.
c. Pasca infark yang luasPasca infark yang luas d.
d. Sarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yangSarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yang ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening, ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening, paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya)
paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya) e.
e. Trauma dadaTrauma dada f.
f. Infeksi Infeksi virus virus akut akut (Adenovirus (Adenovirus dan dan Coxsackie Coxsackie virus) virus) atau atau kroniskronis (Tuberculosis).
(Tuberculosis). 2.3
2.3 Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis PerikarditisPerikarditis 1.
1. Manifestasi Klinis pada Perikarditis AkutManifestasi Klinis pada Perikarditis Akut
Trias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada, pericardial friction Trias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada, pericardial friction rub dan abnormalitas EKG yang khas. Dari pemeriksaan fisik juga dapat rub dan abnormalitas EKG yang khas. Dari pemeriksaan fisik juga dapat ditemukan pembesaran jantung, peningkatan tekanan vena, hepatomegali, ditemukan pembesaran jantung, peningkatan tekanan vena, hepatomegali, edema
edema kaki kaki dan dan mungkin mungkin tanda-tanda tanda-tanda tamponade tamponade (merupakan (merupakan suatusuatu sindroma klinis akibat penumpukan cairan berlebihan di rongga perikard sindroma klinis akibat penumpukan cairan berlebihan di rongga perikard
Perhatikan elevasi ST dalam memimpin beberapa dengan ST depresi Perhatikan elevasi ST dalam memimpin beberapa dengan ST depresi
timbal balik sedikit di aVR. timbal balik sedikit di aVR.
EKG yang menunjukkan pericarditis EKG yang menunjukkan pericarditis 2.
2. Manifestasi Klinis pada Perikarditis KronikManifestasi Klinis pada Perikarditis Kronik Manifestasi
Manifestasi klinis perikarditis klinis perikarditis kronik adalah kronik adalah sesak sesak nafas, batuknafas, batuk (karena tekanan tinggi pada vena paru-paru mendorong cairan masuk ke (karena tekanan tinggi pada vena paru-paru mendorong cairan masuk ke dalam
dalam kantung-kantung udara), kantung-kantung udara), dan dan kelelahan kelelahan (karena (karena kerja kerja jantungjantung menjadi tidak efisien). Biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri dan bisa menjadi tidak efisien). Biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri dan bisa terjadi edema. Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa terjadi edema. Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, seseorang menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katup jantung.
penyakit arteri koroner atau penyakit katup jantung. 3.
3. Manifestasi Klinis pada Perikarditis Kronik KonstriktifManifestasi Klinis pada Perikarditis Kronik Konstriktif
Manifestasi klinis perikarditis kronik konstruktif adalah keluhan Manifestasi klinis perikarditis kronik konstruktif adalah keluhan berupa
berupa rasa lelah, rasa lelah, lemah, lemah, dispnea dispnea saat saat beraktifitas, beraktifitas, orptopnea orptopnea (napas(napas pendek
pendek yang yang terjadi terjadi pada pada posisi posisi berbaring berbaring karena karena pengaruh pengaruh adanya adanya gayagaya gravitasi)
dapat
dapat terdengar terdengar perikardial perikardial knock, knock, pulsus pulsus paradoksus paradoksus (pengecilan(pengecilan amplitudo denyut nadi yang tajam selama inspirasi), hepatosplenomegali, amplitudo denyut nadi yang tajam selama inspirasi), hepatosplenomegali, ikterus,
ikterus, ascites ascites (penimbunan (penimbunan cairan cairan secara secara abnormal abnormal di di ronggarongga peritoneum) dan edema.
peritoneum) dan edema.
2.4
2.4 Patofisiologi PerikarditisPatofisiologi Perikarditis
Patofisiologi perikarditis bermula dari adanya proses peradangan yang Patofisiologi perikarditis bermula dari adanya proses peradangan yang diakibatkan oleh infeksi virus dan infeksi bakteri yang dapat menimbulkan diakibatkan oleh infeksi virus dan infeksi bakteri yang dapat menimbulkan penumpukan c
penumpukan cairan airan efusi efusi dalam dalam rongga rongga perikardium perikardium dan dan dapat dapat menimbulkanmenimbulkan kenaikan tekanan intrakardial. Kenaikan tekanan tersebut akan mempengaruhi kenaikan tekanan intrakardial. Kenaikan tekanan tersebut akan mempengaruhi daya kontraksi jantung, sehingga akhirnya dapat menimbulkan proses fibrotik daya kontraksi jantung, sehingga akhirnya dapat menimbulkan proses fibrotik dan penebalan perikardial, setelah lama kelamaan maka akan terjadi kontriksi dan penebalan perikardial, setelah lama kelamaan maka akan terjadi kontriksi perikardial
perikardial dengan dengan pembentukan pembentukan cairan, cairan, jika jika berlangsung berlangsung secara secara kronis kronis makamaka akan
akan menyebabkan menyebabkan fibrosis fibrosis (pembentukan (pembentukan jaringan jaringan ikat ikat fibrosa fibrosa yangyang berlebihan dalam suatu
berlebihan dalam suatu organ atau jaringan dalorgan atau jaringan dalam sebuah proses ram sebuah proses reparatif ataueparatif atau reaktif). Adapun patofisiologis secara garis besar adalah sebagai berikut.
Virus Virus Bakteri Bakteri Trauma Trauma inflamasi perikardium inflamasi perikardium
penumpukan cairan efusi penumpukan cairan efusi
peningkatan tekanan intrakardial peningkatan tekanan intrakardial
daya kerja jantung terganggu daya kerja jantung terganggu
proses febrotik proses febrotik Penebalan periakardial Penebalan periakardial kontriksi perikardial kontriksi perikardial fibrosis paru fibrosis paru 2.5
2.5 Pemeriksaan Penunjang PerikarditisPemeriksaan Penunjang Perikarditis 1.
1. Perikarditis AkutPerikarditis Akut
Pada perikarditis akut, pemeriksaan EKG ditemukan elevasi Pada perikarditis akut, pemeriksaan EKG ditemukan elevasi segmen ST, depresi segmen PR dan sinus takikardia, dan setelah beberapa segmen ST, depresi segmen PR dan sinus takikardia, dan setelah beberapa waktu dapat ditemukan inversi gelombang T. Sebagai komplikasi dapat waktu dapat ditemukan inversi gelombang T. Sebagai komplikasi dapat
Foto thoraks tampak normal bila efusi perikard hanya sedikit, Foto thoraks tampak normal bila efusi perikard hanya sedikit, tetapi bila banyak dapat terlihat bayangan jantung membesar seperti botol tetapi bila banyak dapat terlihat bayangan jantung membesar seperti botol air. Adanya inflamasi dapat diketahui dari peningkatan LED dan air. Adanya inflamasi dapat diketahui dari peningkatan LED dan leukositosis. Pemeriksaan lain dilakukan atas dasar indikasi bila terdapat leukositosis. Pemeriksaan lain dilakukan atas dasar indikasi bila terdapat kecurigaan mengenai etiologinya, misalnya test tuberkulin.
kecurigaan mengenai etiologinya, misalnya test tuberkulin. 2.
2. Perikarditis KronisPerikarditis Kronis
Untuk memperkuat diagnosis perikarditis kronis dilakukan 2 prosedur, Untuk memperkuat diagnosis perikarditis kronis dilakukan 2 prosedur, yaitu:
yaitu: a.
a. Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Katerisasi jantung digunakan untuk mengukur tekanan darah di Katerisasi jantung digunakan untuk mengukur tekanan darah di dalam bilik jantung dan pembuluh darah utama.
dalam bilik jantung dan pembuluh darah utama. b.
b. MRI scan atau CT scanMRI scan atau CT scan
CT scan digunakan untuk mengukur ketebalan perikardium. CT scan digunakan untuk mengukur ketebalan perikardium. Dalam keadaan normal, tebal perikardium kurang dari 0,3 cm, tetapi Dalam keadaan normal, tebal perikardium kurang dari 0,3 cm, tetapi pada
pada perikarditis perikarditis konstriktif konstriktif kronis kronis tebalnya tebalnya mencapai mencapai 0,6 0,6 cm cm atauatau lebih.
lebih. 3.
3. Perikarditis Kronik KonstriktifPerikarditis Kronik Konstriktif
Pada perikarditis konstruktif, pemeriksaan EKG memperlihatkan Pada perikarditis konstruktif, pemeriksaan EKG memperlihatkan penurunan
penurunan voltase voltase pada pada lead lead di di ekstremitas. ekstremitas. Foto Foto thoraks menunjukkanthoraks menunjukkan klasifikasi perikardium, kadang dapat terlihat kardiomegali. Dengan klasifikasi perikardium, kadang dapat terlihat kardiomegali. Dengan Ekokardigrafi dapat dideteksi penebalan yang terjadi namun sulit. Untuk Ekokardigrafi dapat dideteksi penebalan yang terjadi namun sulit. Untuk memastikan diagnosis dapat dilakukan kateterisasi jantung kiri dan kanan. memastikan diagnosis dapat dilakukan kateterisasi jantung kiri dan kanan. 2.6
2.6 PenatalaksPenatalaksanaan anaan PerikarditisPerikarditis Tujuan penatalaksanaan adalah : Tujuan penatalaksanaan adalah : 1.
1. Menentukan penyebabMenentukan penyebab 2.
3.
3. Pembedahan dengan melakukan perikardiosintesis atau drainase untukPembedahan dengan melakukan perikardiosintesis atau drainase untuk mengatasi tamponade
mengatasi tamponade 4.
4. Drainase cairan pericardium atau pengangkatan pericardiumDrainase cairan pericardium atau pengangkatan pericardium Terapi Farmakologi
Terapi Farmakologi 1.
1. Analgesic, diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsiAnalgesic, diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan pada klien pericarditis rematik.
cairan pada klien pericarditis rematik. 2.
2. Kortikosteroid, diberikan untuk mengontrol gejala, mempercepat resolusiKortikosteroid, diberikan untuk mengontrol gejala, mempercepat resolusi proses
proses inflamasi inflamasi dalam dalam pericardium pericardium dan dan mencegah mencegah kekambuhan.kekambuhan. Digunakan pada lupus eritematosus diseminata.
Digunakan pada lupus eritematosus diseminata.
Waspadalah terhadap kemungkinan terjadinya temponade jantung.Waspadalah terhadap kemungkinan terjadinya temponade jantung.
Pergunakan keterampilan pengkajian keperawatan untuk Pergunakan keterampilan pengkajian keperawatan untuk mengantisipasi dan mengidentifikasi trias gejala (turunnya tekanan mengantisipasi dan mengidentifikasi trias gejala (turunnya tekanan arteri, meningkatnya tekanan vena dan bunyi jantung lemah)
arteri, meningkatnya tekanan vena dan bunyi jantung lemah) 3.
3. Antibiotic, pasien dengan infeksi pericardium harus segera diobati denganAntibiotic, pasien dengan infeksi pericardium harus segera diobati dengan antimikroba pilihan begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi. antimikroba pilihan begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi. Pericarditis yang berhubungan dengan demam rematik berespon baik Pericarditis yang berhubungan dengan demam rematik berespon baik terhadap
terhadap penicillin. penicillin. Pericarditis akibat tuberculosis dapat diobati denganPericarditis akibat tuberculosis dapat diobati dengan isoniazid, etambutol hidroklorid, rifampisin
isoniazid, etambutol hidroklorid, rifampisin dan dan steptomisin steptomisin dalam dalam berbagai kombinasi.
berbagai kombinasi. Ampoterisin B Ampoterisin B digunakan untuk pericarditis jamur.digunakan untuk pericarditis jamur. Diit Klien Perikarditis
Diit Klien Perikarditis Tujuan diet:
Tujuan diet:
Mencukupi asupan gizi seimbang tanpa memberatkan kerja jantung, mencegah Mencukupi asupan gizi seimbang tanpa memberatkan kerja jantung, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air, serta membantu penurunan atau menghilangkan penimbunan garam dan air, serta membantu penurunan berat badan bila kegemukan.
berat badan bila kegemukan. 1.
1. Makanan mengandung gas dan alkohol seperti ubi, singkong, tapeMakanan mengandung gas dan alkohol seperti ubi, singkong, tape singkong/ketan, kol, kembang kol, sawi, nangka, dan durian.
singkong/ketan, kol, kembang kol, sawi, nangka, dan durian. 2.
2. Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, ham, jeroan, otak,Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, ham, jeroan, otak, kepiting, kerang, keju, dan susu full cream
kepiting, kerang, keju, dan susu full cream 3.
3. Kacang - kacangan kering tinggi lemak seperti kacang tanah, kacang meteKacang - kacangan kering tinggi lemak seperti kacang tanah, kacang mete dan kacang bogor
dan kacang bogor 4.
5.
5. Teh dan kopi kental, minuman bersoda dan beralkohol seperti bir danTeh dan kopi kental, minuman bersoda dan beralkohol seperti bir dan wiski
wiski 6.
6. Bumbu beraroma tajam seperti cabe rawitBumbu beraroma tajam seperti cabe rawit 7.
7. Roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu, kentang,Roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu, kentang, gula pasir, gula merah, madu, dan sirup
gula pasir, gula merah, madu, dan sirup 8.
8. Daging sapi, ayam, ikan, telur, dan susu rendah lemak dalam jumlahDaging sapi, ayam, ikan, telur, dan susu rendah lemak dalam jumlah terbatas
terbatas 9.
9. Kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempeKacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe 10.
10. Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, kangkung, buncis,Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge
kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge 11.
11. Buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka,Buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka, dan sawo
dan sawo 12.
12. Minyak jagung, minyak kedelai, mentega, margarin dalam jumlah terbatasMinyak jagung, minyak kedelai, mentega, margarin dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tapi menumis, kelapa atau santan encer dalam dan tidak untuk menggoreng tapi menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas
jumlah terbatas 13.
13. Teh encer, coklat, sirupTeh encer, coklat, sirup
Diet Rendah Garam Diet Rendah Garam
Tanpa penggunaan garam dapur, kandungan Na dalam makanan dapat Tanpa penggunaan garam dapur, kandungan Na dalam makanan dapat dikurangi sampai seperti jumlah Na yang biasa terkandung di dalamnya. Diet dikurangi sampai seperti jumlah Na yang biasa terkandung di dalamnya. Diet rendah garam pada dasarnya adalah diet biasa yang dimasak dan dimakan tanpa rendah garam pada dasarnya adalah diet biasa yang dimasak dan dimakan tanpa garam. Di samping itu penggunaan bahan makanan yang kandungan Na-nya garam. Di samping itu penggunaan bahan makanan yang kandungan Na-nya tinggi dalam diet ini, dikurangi.
tinggi dalam diet ini, dikurangi.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian bagi penderita yang harus Hal-hal yang perlu mendapat perhatian bagi penderita yang harus menjalani diet pantang garam adalah penderita tidak dibenarkan menggunakan menjalani diet pantang garam adalah penderita tidak dibenarkan menggunakan garam baik untuk dimasak atau untuk dimakan.
harus dibatasi.
harus dibatasi.
Diet Rendah Natrium Diet Rendah Natrium
Dalam diet rendah garam, kandungan Na masih agak tinggi, yaitu sekitar Dalam diet rendah garam, kandungan Na masih agak tinggi, yaitu sekitar 2500 mg. Pada diet rendah natrium, kandungan Na adalah antara 600 mg
2500 mg. Pada diet rendah natrium, kandungan Na adalah antara 600 mg – – 1200 1200 mg. Akan tetapi dengan hanya menggunakan bahan makanan tertentu dalam diet, mg. Akan tetapi dengan hanya menggunakan bahan makanan tertentu dalam diet, kandungan Na dalam makanan dapat ditekan sampai batas minimal.
kandungan Na dalam makanan dapat ditekan sampai batas minimal.
Diet rendah natrium hanya diberikan kepada penderita yang dirawat di Diet rendah natrium hanya diberikan kepada penderita yang dirawat di rumah sakit. Salah satu diet rendah natrium yang paling sering digunakan adalah rumah sakit. Salah satu diet rendah natrium yang paling sering digunakan adalah disebut diet kempner. Diet terdiri atas beras dan buah-buahan kandungan natrium disebut diet kempner. Diet terdiri atas beras dan buah-buahan kandungan natrium sebanyak 200 mg, protein nabati 20 gram, dan hidrat arang 460 gram sehari. sebanyak 200 mg, protein nabati 20 gram, dan hidrat arang 460 gram sehari. Jumlah cairan yang diberikan antara 700 ml sampai 1000 ml sehari. Jumlah cairan yang diberikan antara 700 ml sampai 1000 ml sehari. Cara memberikan diet Kempner tersebut adalah sebagai berikut :
Cara memberikan diet Kempner tersebut adalah sebagai berikut : 1.
1. Penderita diberi makanan yang terdiri atas 200Penderita diberi makanan yang terdiri atas 200 – – 300 gram beras sehari yang 300 gram beras sehari yang dimasak sebagai nasi. Nasi tidak boleh dimasak dengan garam. Jumlah kalori dimasak sebagai nasi. Nasi tidak boleh dimasak dengan garam. Jumlah kalori yang didapat dari nasi adalah antara 700
yang didapat dari nasi adalah antara 700 – – 100 kalori. 100 kalori. 2.
2. Tambahan kalori diperoleh dengan menambahkan gula atau buah-buahanTambahan kalori diperoleh dengan menambahkan gula atau buah-buahan segar. Semua buah-buahan dapat diberikan kecuali
segar. Semua buah-buahan dapat diberikan kecuali advokad, kurma, dan buah-advokad, kurma, dan buah- buahan
buahan yang yang sudah sudah diawetkan/ diawetkan/ buah-buahan buah-buahan kaleng. kaleng. Sari Sari tomat tomat dan dan sarisari sayuran tidak boleh diberikan.
sayuran tidak boleh diberikan. 3.
3. Diet rendah garam atau rendah natrium tidak hanya diberikan kepadaDiet rendah garam atau rendah natrium tidak hanya diberikan kepada penderita
penderita penyakit penyakit jantung, jantung, tetapi tetapi juga juga diberikan diberikan kepada kepada penderita penderita penyakitpenyakit ginjal, penyakit sirosis hati, dan keracunan kehamilan.
ginjal, penyakit sirosis hati, dan keracunan kehamilan. 4.
4. Penderita bukan saja harus membatasi makanan yang mengandung natriumPenderita bukan saja harus membatasi makanan yang mengandung natrium tinggi dan pantang garam, tetapi juga obat-obatan ataupun bahan lainnya yang tinggi dan pantang garam, tetapi juga obat-obatan ataupun bahan lainnya yang kadar natriumnya tinggi seperti Na-siklamat (gula tiruan), bumbu masak kadar natriumnya tinggi seperti Na-siklamat (gula tiruan), bumbu masak (monosodium glutamat), dan sebagainya.
(monosodium glutamat), dan sebagainya. 5.
5. Penderita yang harus menjalani diet rendah garam harus memperhatikan hal-Penderita yang harus menjalani diet rendah garam harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
Apabila fungsiApabila fungsi ginjal ginjal tidak sempurna, penderita akan mengalami defisiensitidak sempurna, penderita akan mengalami defisiensi
natrium karena kemampuan ginjal menyerap kembali Na menurun. natrium karena kemampuan ginjal menyerap kembali Na menurun. Defisiensi Na juga dapat terjadi jika penderita diberi obat diuretik. Defisiensi Na juga dapat terjadi jika penderita diberi obat diuretik. Sindrom kurang garam dapat timbul pada penderita, yaitu tubuh menjadi Sindrom kurang garam dapat timbul pada penderita, yaitu tubuh menjadi lemah, nafsu makan hilang, mual, dan muntah. Selain itu tekanan darah lemah, nafsu makan hilang, mual, dan muntah. Selain itu tekanan darah akan turuh, denyut nadi menjadi cepat. Keadaan ini disebut juga akan turuh, denyut nadi menjadi cepat. Keadaan ini disebut juga “intoksikasi air”.
“intoksikasi air”.
Dalam keadaan akut, kepada penderita kegagalan jantung diberikan DietDalam keadaan akut, kepada penderita kegagalan jantung diberikan Diet
Cair Karell (Karell Liquid Diet) yang terdiri dari 800 ml susu segar yang Cair Karell (Karell Liquid Diet) yang terdiri dari 800 ml susu segar yang diberikan sebanyak 4 kali 200 mg yang masing-masing diberikan pada jam diberikan sebanyak 4 kali 200 mg yang masing-masing diberikan pada jam 8.00, jam 12.00, jam 16.00, dan jam 20.00.
8.00, jam 12.00, jam 16.00, dan jam 20.00.
Dari diet ini penderita akan memperoleh kalori sebanyak 550 kal, proteinDari diet ini penderita akan memperoleh kalori sebanyak 550 kal, protein
28 gram, sedangkan kandungan Natrium dalam diet itu adalah 450 mg Na. 28 gram, sedangkan kandungan Natrium dalam diet itu adalah 450 mg Na.
Diet Cair Karell ini biasanya hanya diberikan untuk satu atau dua hari saja.Diet Cair Karell ini biasanya hanya diberikan untuk satu atau dua hari saja.
Apabila keadaan penderita berangsur baik, diet cair dapat diganti dengan Apabila keadaan penderita berangsur baik, diet cair dapat diganti dengan Diet Lunak Rendah Natrium. Garam dapur tetap tidak boleh diberikan. Diet Lunak Rendah Natrium. Garam dapur tetap tidak boleh diberikan. Demikian juga bahan makanan atau makanan yang kandungan natriumnya Demikian juga bahan makanan atau makanan yang kandungan natriumnya tinggi.
tinggi.
Penatalaksanaan medis perikarditis akut, kronis, dan kronik konstruktif adalah Penatalaksanaan medis perikarditis akut, kronis, dan kronik konstruktif adalah sebagai berikut.
sebagai berikut. 1.
1. Penatalaksanan Medis Perikarditis AkutPenatalaksanan Medis Perikarditis Akut
Terapi pada perikarditis akut bergantung dari penyebabnya. Misalnya Terapi pada perikarditis akut bergantung dari penyebabnya. Misalnya diberikan salisilat atau obat anti-inflamasi non-steroid lain bila penyebabnya diberikan salisilat atau obat anti-inflamasi non-steroid lain bila penyebabnya virus atau idiopatik. Bila gejala tidak m
virus atau idiopatik. Bila gejala tidak membaik, dapat diberikan kortikosteroid.embaik, dapat diberikan kortikosteroid. Sebagian besar
Sebagian besar kasus skasus sembuh sendiri embuh sendiri dalam beberapa dalam beberapa minggu. minggu. SebagianSebagian kambuh kembali dan hanya sedikit yang menjadi kronik serta jarang yang kambuh kembali dan hanya sedikit yang menjadi kronik serta jarang yang
Perikardioektomi adalah satu-satunya pengobatan yang dapat Perikardioektomi adalah satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan untuk
dilakukan untuk mengatasi mengatasi perikarditis perikarditis kronik konstruktif. kronik konstruktif. PerikardiektomiPerikardiektomi dilakukan untuk memperbaiki hemodinamik yang abnormal dan terbukti dilakukan untuk memperbaiki hemodinamik yang abnormal dan terbukti menghasilkan perbaikan klinis. Operasi perikardioektomi dapat dilakukan menghasilkan perbaikan klinis. Operasi perikardioektomi dapat dilakukan melalui 2 insisi yaitu sebagai berikut.
melalui 2 insisi yaitu sebagai berikut. a.
a. Sternotomi mediana Sternotomi mediana yaitu yaitu insisi insisi sternotomi memberikan sternotomi memberikan paparan paparan yangyang lebih baik untuk membebaskan ventrikel kanan dan merupakan pilihan bila lebih baik untuk membebaskan ventrikel kanan dan merupakan pilihan bila akan
akan dilakukan dilakukan cardiopulmonary cardiopulmonary bypass.bypass. b.
b. Torakotomi Torakotomi (torakotomi (torakotomi anterolateral anterolateral kiri kiri atau atau torakotomi torakotomi anterioranterior bilateral)
bilateral) yaitu memberyaitu memberikan ikan paparan paparan yang lebih yang lebih baik baik untuk membebaskanuntuk membebaskan ventrikel kiri dan diafragma.
BAB 3 BAB 3 PENUTUP PENUTUP 3.1 3.1 SimpulanSimpulan
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal
parietal maupun maupun viseral. Perikarditis viseral. Perikarditis dibagi dibagi tiga tiga yaitu yaitu perikarditis perikarditis akut, akut, dandan perikarditis
perikarditis kronis, kronis, dan dan perikarditis perikarditis kronis konstriktif. kronis konstriktif. Penyebab Penyebab dari dari ketigaketiga jenis
jenis perikarditis perikarditis tersebut tersebut berbeda-beda. berbeda-beda. Penyebab Penyebab dari dari perikarditis perikarditis akutakut yaitu
yaitu Virus pirogenik, Virus pirogenik, tuberculosis, tuberculosis, mikotik, infeksi mikotik, infeksi lain (slain (sifilis, ifilis, parasit).parasit). Sedangkan
Sedangkan penyebab penyebab perikarditis perikarditis kronis kronis yaitu yaitu operasi operasi jantungjantung sebelumnya,
sebelumnya, radiasi radiasi dada, pasca dada, pasca infark infark yang yang luas, luas, sarkoidosis, sarkoidosis, traumatrauma dada,
dada, infeksi infeksi virus virus akut akut (Adenovirus (Adenovirus dan dan Coxsackie Coxsackie virus) virus) atau atau kroniskronis (Tuberculosis).
(Tuberculosis). Kemudian Kemudian penyebab penyebab dari dari perikarditisperikarditis kronis
kronis konstriktif konstriktif yaitu yaitu Demam Demam rematik, rematik, penyakit penyakit vaskular vaskular kolagen: kolagen: SLE,SLE, reumatik arthritis, skleroderma, akibat obat: prokalnamid, hidralazin, pasca reumatik arthritis, skleroderma, akibat obat: prokalnamid, hidralazin, pasca cedera kardiak.
cedera kardiak. Adapun pemeriksaan Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat penunjang yang dapat dilakukan dilakukan daridari ketiga jenis perikarditis tersebut hampir sama yaitu dengan melakukan ketiga jenis perikarditis tersebut hampir sama yaitu dengan melakukan pemeriksaan EKG, kateterisasi jantung, dan MRI scan atau CT scan.
pemeriksaan EKG, kateterisasi jantung, dan MRI scan atau CT scan. 3.2
3.2 SaranSaran 1.
1. Bagi PembacaBagi Pembaca
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
http://ekp2011.blogspot.com/2011/04/asuhan-keperawatan-pericarditis.html http://ekp2011.blogspot.com/2011/04/asuhan-keperawatan-pericarditis.html
Dikutip pada 1 April 2014. Dikutip pada 1 April 2014.
http://obral-askep.blogspot.com/2009/04/pericarditis.html
http://obral-askep.blogspot.com/2009/04/pericarditis.html Dikutip pada 1 AprilDikutip pada 1 April 2014.
2014. Sidney,
Sidney, Darren. Darren. 2012. 2012. Constrictive Constrictive pericarditis.pericarditis. (http://emedicine.medscape.com/article/157096-overview).
(http://emedicine.medscape.com/article/157096-overview). Dikutip pada 1 Dikutip pada 1 April 2014.
April 2014.
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (terjemahan). Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (terjemahan).
Vol. 2. E/8. Jakarta : EGC. Vol. 2. E/8. Jakarta : EGC.
Sudoyo, Aru W.,dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Sudoyo, Aru W.,dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V.
Jakarta: Interna Publishing. Jakarta: Interna Publishing.