LAMPIRAN A
CAPABILITY ASSESSMENT FOR READINESS (CAR) CHECKLIST
DISASTER MANAGEMENT
NILAI
NO PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A
CATATAN
1.1
1.1.1
1.1.2
EMF 1.0 PERATURAN DAN WEWENANG
Tanggung jawab/program manajemen keadaan
darurat perusahaan ditetapkan secara legal di
dalam peraturan
Di dalam peraturan pihak manajemen tercantum
suatu landasan yang sah untuk mengatur program
manajemen keadaan darurat
Otoritas yang sah untuk menangani proses evakuasi
(misal, badai, material berbahaya, dll) sudah
dibentuk
X
1.2
1.2.1
1.2.2
Peraturan menganai sumber dana telah dibuat
oleh pihak manajemen
Adanya manajemen sumber dana untuk keadaan
darurat
Dana tambahan untuk keadaan bencana dan bukan
bencana untuk keadaan darurat telah ditetapkan di
dalam peraturan
X
X
1.3
1.3.1
Otoritas legal yang mendukung kelangsungan
aktivitas pihak manajemen tercantum di dalam
peraturan
Terdapat suatu otoritas legal bagi penerus untuk
mengutus pegawai yang bertugas mengambil
tindakan selama terjadinya keadaan darurat
X
2.1
EMF 2.0 – IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
PEMBOBOTAN RESIKO
2.1.1
mengidentifikasi dan mengevaluasi sifat dasar
dan perluasan dari bahaya akibat ulah manusia,
teknologi dan alam di bawah yuridiksi-nya
masing-masing
Pihak Manajemen mengidentifikasi semua bahaya
dan kemungkinan kemunculannya (bahaya yang
harus diperhatikan tidak terbatas hanya pada
kejadian akibat ulah manusia, teknologi dan alam)
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Pihak Manajemen menilai kerentanan dan resiko
terhadap bahaya yang teridentifikasi
Pihak Manajemen menggunakan pembobotan resiko
dengan metode ilmiah
Informasi historis untuk semua bencana dimasukkan
ke dalam pembobotan resiko
Identifikasi bahaya dan pembobotan resiko
digunakan sebagai basis untuk rencana pengurangan
X
X
dampak resiko jangka panjang maupun jangka
menengah dan untuk rencana operasi darurat yang
dibuat
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
EMF 3.0 – PENGURANGAN BAHAYA
Pihak Manajemen mengelola program
pengurangan bahaya
Pihak Manajemen berpartisipasi di semua program
pengurangan bahaya yang telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan
Pihak Manajemen mengembangkan strategi
pengurangan bahaya berdasarkan hasil identifikasi
bahaya dan hasil pembobotan resiko, pembobotan
program, dan pengalaman operasional untuk
menghilangkan/mengurangi dampak dari bahaya
yang mungkin timbul
Pihak Manajemen mendukung dan mendorong
masyarakat sekitar agar dapat bertahan menghadapi
bencana dengan cara menyediakan pedoman
pencegahan bencana, pelatihan, materi pendidikan
X
X
publik dan pertolongan teknis
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
EMF 4.0 PERENCANAAN
Suatu rencana reduksi bahaya telah
dikembangkan
Rencana tersebut berisi deskripsi dan analisis dari
kebijakan manajemen untuk mereduksi bahaya
potensial di masing-masing area
Rencana tersebut berisi tujuan dan sasaran untuk
mereduksi bahaya serta berisi strategi tentang
kesensitifan terhadap bahaya jangka panjang dan
pendek, kesiapan, penanggulangan dan pemulihan
bila suatu bahaya muncul
Rencana tersebut mendokumentasikan seberapa
spesifik tindakan reduksi bahaya dapat berkontribusi
pada keseluruhan reduksi resiko
X
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
4.2
Arahan, kontrol dan koordinasi dicantumkan di
dalam perencanaan pihak manajemen
X
4.3
4.3.1
4.3.2
Peringatan bahaya dijabarkan di dalam
perencanaan
Rencana Pihak Manajemen tersebut menjabarkan
Emergency Alert System (EAS) dan backup warning
systems
Adanya jadwal reguler untuk menguji dan merawat
warning system serta pelatihan personil dijabarkan di
dalam rencana
X
X
4.4
4.4.1
Manajemen Sumber Daya dijabarkan di dalam
perencanaan
Telah dikembangkan sebuah konsep operasi untuk
mengatur dan mengendalikan aliran sumber daya
yang penting dalam suatu keadaan gawat darurat
4.5
4.5.1
Proses evakuasi dijabarkan di dalam
perencanaan
Peran dan tanggung jawab untuk evakuasi dijabarkan
di dalam perencanaan
X
4.6
4.6.1
Perlindungan Kebakaran dijabarkan dalam
perencanaan
Adanya peraturan dan tanggung jawab dari pihak
manajemen untuk perlindungan kebakaran
X
4.7
4.7.1
4.7.2
Pelayanan Energi dan Peralatan dijabarkan
dalam Rencana Pihak Manajemen
Inventarisasi untuk energi dan peralatan dapat
diidentifikasi dan dipelihara
Proses perencanaan mempertimbangkan dampak
yang mungkin terjadi pada pembangkit energi,
pengiriman dan distribusi infrastruktur
X
4.8
4.8.1
4.8.2
Service Pekerjaan Umum dan Teknik dijabarkan
dalam perencanaan
Prosedur untuk penghapusan reruntuhan yang
berhubungan dengan bencana dan kerusakan telah
dikembangkan
SOP/checklist dikembangkan dan diperbaharui
minimal setahun sekali
X
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
5.1
5.1.1
5.1.2
EMF 5.0 – KOMUNIKASI DAN PERINGATAN
Kemampuan Sistem Komunikasi dapat
dibuktikan
Adanya prosedur untuk mengkoordinasi tersedianya
sistem komunikasi dan peralatan
Adanya prosedur untuk kesiagaan dan mengaktifkan
personil manajemen darurat
X
5.2
5.2.1
5.2.2
Pihak Manajemen mempunyai sistem peringatan
yang andal
Pihak Manajemen mempunyai sistem peringatan
utama dan alternatif
Peringatan diterima dan disebarkan tepat pada
waktunya
X
6.1
6.1.1
6.1.2
EMF 6.0 – OPERASI DAN PROSEDUR
Pihak Manajemen mempunyai prosedur yang
dikembangkan untuk kepentingan dan penilaian
kerugian
Pihak Manajemen mempunyai prosedur yang
dikembangkan untuk aktivasi dan penyebaran tim
penilaian kerugian untuk mengumpulkan informasi
tentang kerugian yang didapat
Pihak Manajemen mempunyai kemampuan untuk
memperoleh peta pra bencana, foto/gambar, dan
dokumen-dokumen lain
X
X
62
6.2.1
6.2.2
6.2.3
Pihak Manajemen membuat prosedur yang
mendukung respon pra, tran, dan pasca bencana
serta operasi pemulihan
Prosedur dibuat untuk menambah sumber daya
manusia yang tersedia selama operasi bencana
Prosedur dibuat untuk menghasilkan laporan pasca
keadaan darurat/bencana
Prosedur dibuat untuk program aksi korektif dan
untuk mendukung program pengaturan (contoh,
keamanan)
X
X
X
6.3
6.3.1
Pihak Manajemen membuat prosedur untuk
operasi keamanan
Prosedur diterapkan untuk membantu keamanan di
lokasi-lokasi penting
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
6.4
6.4.1
Pihak Manajemen membuat prosedur untuk
kegiatan pemadaman kebakaran
Prosedur dibuat untuk koordinasi dengan pemadam
kebakaran dalam pendeteksian dan penahanan
kebakaran pada saat besarnya melampaui
kemampuan lokal
X
6.5
6.5.1
Pihak Manajemen membuat prosedur untuk
operasi pencarian dan penyelamatan
Pihak Manajemen melengkapi anggota pencarian dan
penyelamatan dengan pelatihan mengenai teknik
yang dibutuhkan
6.6
6.6.1
Pihak Manajemen membuat prosedur untuk
mengkoordinasikan pelayanan sukarelawan
Prosedur dibuat untuk membantu pengaturan
sukarelawan saat terjadinya bencana
X
6.7
6.7.1
Pihak Manajemen membuat prosedur untuk
mengkoordinasikan pelayanan peralatan dan
energi selama kegiatan bencana
Fasilitas energi dan peralatan yang penting telah
diidentifikasi sebelumnya
X
7.1
7.1.1
EMF 7.0 – LOGISTIK DAN FASILITAS
Merujuk pada kejadian kerugian yang dapat
terjadi dari fasilitas utama, ketetapan dibuat
untuk menampung personel dan fungsi utama
Fasilitas alternatif dapat digunakan dalam keadaan
7.2
7.2.1
7.2.2
7.2.3
Pihak Manajemen membuat rencana logistik
Prosedur operasi standar dibuat untuk manajemen
logistik
Prosedur dibuat untuk pengaturan barang-barang
yang rusak, hancur dan yang dapat digunakan
Program untuk perencanaan perawatan peralatan
fisik telah ditetapkan
X
X
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
8.1
EMF 8.0 – TRAINING
Pihak Manajemen mengadakan analisis
manajemen pelatihan setiap dua tahun sekali
8.1.1
Dengan mengadakan analisis manajemen pelatihan
dua tahun sekali, Pihak Manajemen dapat secara
sistematis mengetahui masalah yang terjadi yang
dapat diselesaikan melalui pelatihan dan menentukan
pelatihan apa saja yang bisa mengatasi/meringankan
kesalahan kecil serta dapat membuat jadwal
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
X
8.2
8.2.1
8.2.2
8.2.3
Pihak Manajemen memiliki program pelatihan
manajemen emergensi
Petugas pelatihan telah menyelesaikan program
pelatihan dengan baik
Pihak Manajemen menangani sistem laporan yang
menyimpan data jumlah pelatihan yang telah
diadakan, pendaftaran di setiap pelatihan, dan
pelatihan yang diterima oleh anggota manajemen
emergensi
Pihak Manajemen memiliki program yang
menyediakan pelatihan khusus bahaya/risiko
X
X
X
8.3
8.3.1
8.3.2
8.3.3
Pihak Manajemen menggunakan model desain
pelatihan yang tepat
Anggota Pihak Manajemen mengikuti model desain
instruksional yang sistematis
Desain pelatihan termasuk juga kegiatan pelatihan
yang menyediakan pembelajaran ketrampilan sesuai
dengan kebutuhan
Pihak Manajemen mengadakan pelatihan dengan
menggunakan metodologi, teknik dan anggota yang
bervariasi
X
X
8.4
8.4.1
8.4.2
Pihak Manajemen memiliki kemampuan
pengevaluasi pelatihan
Pihak Manajemen memiliki sebuah sistem evaluasi
program pelatihan yang dapat diandalkan
Pihak Manajemen meninjau ulang timbal balik
(feedback) dari para peserta untuk memastikan
bahwa peserta mampu melakukan tugas yang telah
diajarkan
X
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
9.1
9.1.1
EMF 9.0 – KEGIATAN LATIHAN, EVALUASI
DAN PERBAIKAN
Pihak Manajemen memiliki Program Pelatihan
Manajemen Keadaan Darurat yang dapat
diandalkan
Pengalaman kegiatan emergensi/ bencana
sebenarnya menjadi salah satu faktor dalam
perencanaan latihan
9.2
9.2.1
Program Latihan Manajemen Keadaan Darurat
Pihak Manajemen termasuk komponen evaluasi
Prinsip evaluasi didokumentasi secara formal,
didesain untuk kemudahan penggunaan dan
penerapan, dan ditinjau kembali untuk memastikan
keabsahannya secara terus menerus
X
9.3
9.3.1
9.3.2
9.3.3
Pihak Manajemen mengadakan Program
Kegiatan Perbaikan
Pihak Manajemen memiliki dokumen petunjuk
kegiatan perbaikan yang memadai
Petunjuk kegiatan perbaikan dapat diaplikasikan
Program kegiatan perbaikan menggunakan data dari
latihan dan bencana sebenarnya/aktual
X
X
X
10.1
10.1.1
10.1.2
EMF 10.0 – KOMUNIKASI KRISIS,
PENDIDIKAN UMUM & INFORMASI
Program Pendidikan Umum Persiapan Keadaan
Darurat diadakan
Membuat program kesadaran bagi masyarakat sekitar
untuk menginformasikan hal-hal mengenai
pengurangan bahaya dan risiko dengan
menggunakan alat-alat pengetahuan umum (seperti
brosur), artikel-artikel yang dipublikasikan di koran
dan pengumuman layanan masyarakat
Mengadakan program persiapan bencana untuk
menolong korban bencana dan persiapan keadaan
darurat
X
NO
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 N/A CATATAN
10.2
10.2.1
Prosedur dibuat untuk penyebaran dan
pengaturan informasi umum keadaan darurat
pada saat bencana
Penyebaran informasi dalam program bantuan
bencana dikoordinasikan dengan staf hubungan
masyarakat
X
11.1
11.1.1
EMF 11.0 – KEUANGAN & ADMINISTRASI
Adanya Sistem Administrasi Program Pihak
Manajemen
Prosedur dan rencana kelanjutan kegiatan telah
dibuat untuk memastikan administrasi dan keuangan
kritis Pihak Manajemen berfungsi selama periode
bencana
11.2
11.2.1
11.2.2
Pihak Manajemen mematuhi Kebijakan Pra
Pemberian Dana Pelaksanaan Manajemen
Emergensi (DPME)
Anggota Pihak Manajemen memiliki pengetahuan
persyaratan pendanaan yang sesuai dengan
undang-undang
Anggota Pihak Manajemenan memiliki pengetahuan
tentang batas dan biaya atas persyaratan dan
pendanaan serta mematuhi persyaratan tersebut
X
X
11.3
11.3.1
Pihak Manajemen mematuhi Kebijakan Pasca
Pemberian Dana Pelaksanaan Manajemen
Emergensi (DPME)
Pihak Manajemen membuat pengontrolan untuk
memastikan bahwa pembayaran dana tersebut benar
dan tepat sasaran, dan untuk mencegah
keterlambatan dan ketepatan pendanaan
11.4
11.4.1
11.4.2
11.4.3
Program Administrasi Emergensi diadakan
Pihak Manajemen membuat rencana administrasi dan
deskripsi pekerjaan emergensi
Pihak Manajemen memiliki unit
perencanaan/pembelian di dalam masing-masing
seksi administrasi dan keuangannya untuk mengatur
seluruh kontrak atau perjanjian selama keadaan
darurat
Pihak Manajemen memiliki prosedur untuk
menangani semua masalah kompensasi, klaim dan
biaya pemulihan
X
X
LAMPIRAN B
Gambar mesin pada stasiun pemurnian
1. Juice Heater
3. Peti susu kapur, pre kontraktor da defekator
5. Peti sulfitasi
7. SnowBalling Tank
9. Pompa centrifugal
LAMPIRAN C
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
1,1 Pemberat
Sebagai
penahan tutup
atas dan
bawah pada
waktu
pembersihan
Pemberat
patah
Besi
terkorosi
5
Pembersihan
heater tidak
dapat
dilakukan
1 5
Gas buang
tidak dapat
keluar dari
pemanas
2 2
Proses
pengendapan
nira
terganggu
2 2
1
JUICE
HEATER
1,2
Pipa
pengeluaran
gas buang
Mengeluarkan
gas-gas yang
tidak
terembunkan
Pipa
bocor
Pipa
tertimpa
benda
berat
1
Proses
produksi
terhambat
2 2
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Gas buang
tidak dapat
keluar dari
ruang
pemanas
2 10
1,2
Pipa
pengeluaran
gas buang
Mengeluarkan
gas-gas yang
tidak
terembunkan
Pipa
bocor
Pipa
terkorosi
5
Proses
pengendapan
nira
terganggu
2 10
Pipa
tertimpa
benda
berat
1
Nira tidak
dapat
dipanaskan
1 1
1
JUICE
HEATER
1,3
Pipa keluar
masuk nira
Sebagai
jalannya nira
masuk ke pipa
pemanas dan
keluar setelah
melewati
beberapa
sirkulasi
Pipa
bocor
Pipa
tertimpa
benda
berat
1
Proses
pemurnian
selanjutnya
terganggu
2 2
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Pipa
tertimpa
benda
berat
Proses
produksi
terhambat
3 3
Nira tidak
dapat
dipanaskan
1 5
Proses
pemurnian
selanjutnya
terganggu
2 10
1,3
Pipa keluar
masuk nira
Sebagai
jalannya
nira masuk
ke pipa
pemanas
dan keluar
setelah
melewati
beberapa
sirkulasi
Pipa bocor
Pipa
terkorosi
5
Proses
produksi
terhambat
3 15
1
JUICE
HEATER
1,4
Katup
pengaman
Mengontrol
tekanan
yang masuk
ke dalam
ruang
pemanas
Katup
rusak
Katup
terkorosi
5
Tekanan
dalam
ruang
pemanas
terlalu
tinggi
2 10
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Ruang
pemanas
damage
4 20
Operator
melepuh
karena
terkena nira
dan uap panas
7 35
Tekanan
dalam ruang
pemanas
terlalu rendah
2 10
Proses
pemanasan
gagal
2 10
1
JUICE
HEATER
1,4
Katup
pengaman
Mengontrol
tekanan yang
masuk ke
dalam ruang
pemanas
Katup
rusak
Katup
terkorosi
5
Proses
produksi
terhambat
2 10
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Tekanan
dalam ruang
pemanas
terlalu tinggi
2 8
Ruang
pemanas
damage
4 16
Operator
melepuh
karena
terkena nira
dan uap
panas
7 28
Tekanan
dalam ruang
pemanas
terlalu
rendah
2 8
1
JUICE
HEATER
1,4
Katup
pengaman
Mengontrol
tekanan
yang masuk
ke dalam
ruang
pemanas
Katup
rusak
Ulir
katup
sudah
aus
4
Pemanasan
gagal
2 8
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
1,4
Katup
pengaman
Mengontrol
tekanan
yang masuk
ke dalam
ruang
pemanas
Katup
rusak
Ulir
katup
sudah
aus
Proses
produksi
terhambat
3 12
Suhu ruang
pemanas
terlalu
rendah
2 10
Proses
pemanasan
gagal
2 10
Proses
pemurnian
terganggu
2 10
1
JUICE
HEATER
1,5
Pipa
pemasukan
panas
Sebagai
jalannya
uap
pemanas
masuk ke
dalam
ruang
pemanas
Pipa
bocor
Pipa
terkorosi
5
Proses
produksi
terhambat
3 15
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Suhu ruang
pemanas
terlalu
rendah
2 2
Proses
pemanasan
gagal
2 2
Proses
pemurnian
terganggu
2 2
1,5
Pipa
pemasukan
panas
Sebagai
jalannya
uap
pemanas
masuk ke
dalam ruang
pemanas
Pipa
bocor
Pipa
tertimpa
benda
berat
1
Proses
produksi
terhambat
3 3
1
JUICE
HEATER
1,6
Pipa
pengimbang
Sebagai
jalannya air
pengimbang
Pipa
bocor
Pipa
terkorosi
5
Suhu ruang
pemanas
terlalu
tinggi
2 10
No
Sub
stasiun
Komponen Function
Function
Failure
Failure
Mode
O
Failure
Effect
S RPN
Ruang
pemanas
damage
4 20
Operator
melepuh
karena
terkena
nira dan
uap panas
7 35
Proses
pemurnian
terganggu
2 10
Pipa
terkorosi
5
Proses
produksi
terhambat
3 15
1
JUICE
HEATER
1,6
Pipa
pengimbang
Sebagai
jalannya air
pengimbang
Pipa
bocor
Pipa
tertimpa
benda
berat
1
Suhu
ruang
pemanas
terlalu
tinggi
2 2
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Ruang pemanas damage 4 4 Operator melepuh karena terkena nira dan uap panas 7 7 Proses pemurnian terganggu 2 2 Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Suhu ruang pemanas terlalu tinggi 2 12 1 JUICE HEATER 1,6 Pipa pengimbang Sebagai jalannya air pengimbang Pipa tersumbat Pipa kemasukan lumpur 6 Ruang pemanas damage 4 24
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Operator
melepuh karena terkena nira dan uap panas 7 42 Proses pemurnian terganggu 2 12 1,6 Pipa pengimbang Sebagai jalannya air pengimbang Pipa tersumbat Pipa kemasukan lumpur 6 Proses produksi terhambat 3 18 Tekanan terlalu tinggi 4 12 1 JUICE HEATER 1,7 Ruang pemanas Sebagai tempat terjadinya pemanasan Ruang pemanas bocor Ruang pemanas tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub
stasiun Komponen Function
Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Proses produksi terhambat 3 12 Tekanan terlalu tinggi 4 Operator terluka karena nira/uap panas 7 28 Proses produksi terhambat 3 3 Ruang pemanas damage/pecah Ruang pemanas tertimpa benda berat 1 Operator terluka karena nira/uap panas 7 7 Proses pemurnian terganggu 2 6 1 JUICE HEATER 1,7 Ruang pemanas Sebagai tempat terjadinya pemanasan Suhu terlalu rendah Pipa pemasukan panas bocor 3 Proses produksi terhambat 3 9
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Suhu ruang pemanas tidak dapat terkontrol 2 2 Proses pemanasan terhambat/gagal 2 2 Ruang pemanas damage 4 4 Operator terluka karena nira/uap panas 7 7 Proses pemurnian terganggu 2 2 1 JUICE HEATER 1,8 Termometer Sebagai penunjuk suhu nira dalam ruang pemanas Termometer rusak Termometer tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Suhu ruang pemanas tidak dapat terkontrol 2 8 Proses pemanasan terhambat/gagal 2 8 Ruang pemanas damage 4 16 Operator terluka karena nira/uap panas 7 28 Proses pemurnian terganggu 2 8 1 JUICE HEATER 1,8 Termometer Sebagai penunjuk suhu nira dalam ruang pemanas Termometer rusak Termometer sudah terlalu lama digunakan 4 Proses produksi terhambat 3 12
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Tekanan dala ruang pemanas tidak terkontrol 2 2 Proses pemanasan gagal 2 2 Ruang pemanas damage 4 4 Operator terluka karena nira/uap panas 7 7 Proses pemurnian terganggu 2 2 Manometer tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 1 JUICE HEATER 1,9 Manometer Sebagai penunjuk tekanan uap pemanas Manometer rusak Manometer sudah terlalu lama digunakan 4 Tekanan dala ruang pemanas tidak terkontrol 2 8
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Proses pemanasan gagal 2 8 Ruang pemanas damage 4 16 Operator terluka karena nira/uap panas 7 28 Proses pemurnian terganggu 2 8 1 JUICE HEATER 1,9 Manometer Sebagai penunjuk tekanan uap pemanas Manometer rusak Manometer sudah terlalu lama digunakan 4 Proses produksi terhambat 3 12
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Penampung tertimpa benda berat 1 5 2,1 Penampung kapur tohor Sebagai penampung sementara kapur tohor yang akan dicairkan Penampung bocor Penampung terkorosi 5 Debu kapur keluar dan terhisap oleh operator (sesak nafas) 5 25 Pemadam kapur tidak dapat bergerak 2 2 Proses pencampuran terhenti 2 2 Batang penggerak patah Motor tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 2 INSTALASI PEMBUAT SUSU KAPUR 2,2 Motor penggerak I untuk menggerakkan tromol pemadam kapur Motor macet Listrik padam 4 Pemadam kapur tidak dapat bergerak 2 8
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pencampuran terhenti 2 8 2,2 Motor penggerak I untuk menggerakkan tromol pemadam kapur Motor macet Listrik padam 4 Proses produksi terhambat 3 12 Susu kapur tercampur dengan kerikil 2 10 Pengaduk rusak 2 10 Saringan berlubang Saringan terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 2 INSTALASI PEMBUAT SUSU KAPUR 2,3 Saringan getar Sebagai penyaring untuk memisahkan kerikil dan pasir dari susu kapur Saringan tersumbat kotoran Saringan jarang dibersihkan 5 Susu kapur murni yang dihasilkan sedikit 2 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses penyaringan gagal 2 2 Susu kapur tidak dapat dihasilkan 2 2 Proses pemurnian terganggu 2 2 2,4 Motor penggerak II Sebagai penggerak saringan getar Motor penggerak patah/rusak Motor penggerak tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Bak tunggu retak 10 2 INSTALASI PEMBUAT SUSU KAPUR 2,5 Bak tunggu I Sebagai penampung susu kapur yang keluar dari saringan getar Bak tunggu bocor Bak terkorosi 5 Susu kapur yang dihasilkan sedikit 2 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Pipa retak 5 Susu kapur menggumpal 2 10 Pipa bocor Pipa terkorosi Proses produksi terhambat 3 15 2,6 Pipa air dingin Sebagai saluran air dingin untuk mengencerkan susu kapur Pipa
retak Pipa tertimpa benda berat 1 Susu kapur menggumpal 2 2 Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Susu kapur menggumpal 2 12 2 INSTALASI EMBUAT SUSU KAPUR 2,6 Pipa air dingin Sebagai saluran air dingin untuk mengencerkan susu kapur Pipa
tersumbat Pipa kemasukan lumpur 6 Proses produksi terhambat 3 18
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN 2,7 Pengaduk Untuk Untuk mengaduk susu kapur sehingga lebih homogen Batang pengaduk patah Batang pengaduk terkorosi 5 Susu kapur yang dihasilkan kurang homogen 2 10 Proses pengadukan terhenti 2 8 Susu kapur menggumpal 2 8 2,9 Motor penggerak III Sebagai penggerak pengaduk pada bak tunggu II Motor macet Listrik padam 4 Proses produksi terhambat 3 12 Susu kapur tumpah 2 10 Proses pengenceran gagal 2 10 2 INSTALASI PEMBUAT SUSU KAPUR 2,10 Bak tunggu II Sebagai tempat untuk mengencerkan susu kapur Bak tunggu bocor Bak terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN
Susu kapur tumpah 2 2 Proses pengenceran gagal 2 2 2,10 Bak tunggu II Sebagai tempat untuk mengencerkan susu kapur Bak tunggu bocor Bak tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Pompa macet 2 4 2 INSTALASI PEMBUAT SUSU KAPUR 2,11 Pompa Untuk memompa susu kapur dari bak tunggu menuju defekator Pompa rusak Pompa tertimpa benda berat 1 Proses pencampuran nira dan susu kapur gagal
2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pengendapan nira terganggu 2 12 Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengendapan nira terganggu 2 10 3,1 Pipa pemasukan susu kapur Sebagai tempat laluan pemasukan susu kapur dari pemadam kapur Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses pencampuran nira dan susu kapur gagal 2 2 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,2 Peti susu kapur Sebagai tempat menampung susu kapur Peti bocor Peti tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
N
o Sub stasiun Komponen Function
Functio n Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pencampura n nira dan susu kapur gagal 2 10 Peti terkoros i 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses pencampura n nira dan susu kapur gagal 2 4 3,2 Peti susu kapur Sebagai tempat menampung susu kapur Peti bocor Tekanan dalam peti terlalu tinggi 2 Proses produksi terhambat 3 6 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTO R & DEFEKATOR 3,3 Pipa pengembalia n Sebagai tempat laluan untuk mengembalika n susu kapur Peti bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Susu kapur dalam peti susu kapur terlalu berlebih 1 1
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Susu kapur dalam peti susu kapur terlalu berlebih 1 5 3,3 Pipa pengembalian Sebagai tempat laluan untuk mengembalikan susu kapur Peti bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Susu kapur tidak dapat mengalir ke defekator 2 8 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,4 Pengatur pengeluaran susu kapur Sebagai pengatur volume susu kapur yang dibutuhkan di defekator Pengatur rusak Belt putus 4 Tidak terjadi proses pengendapan 2 8
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Belt putus 4 Proses produksi terhambat 3 12 Susu kapur tidak dapat mengalir ke defekator 2 4 Tidak terjadi proses pengendapan 2 4 Pemberat patah 2 Proses produksi terhmbat 3 6 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,4 Pengatur pengeluaran susu kapur Sebagai pengatur volume susu kapur yang dibutuhkan di defekator Pengatur rusak Katrol macet 3 Susu kapur yang mengalir ke defekator terlalu banyak 2 6
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 6 3,4 Pengatur pengeluaran susu kapur Sebagai pengatur volume susu kapur yang dibutuhkan di defekator Pengatur rusak Katrol macet 3 Proses produksi terhambat 3 9 3,5 Pre kontraktor Sebagai tempat bercampurnya nira dan susu kapur tanpa pengaduk Pre kontraktor bocor Pre kontraktor terkorosi 5 Proses pencampuran nira dan susu kapur gagal 2 10 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,6 Pipa pengeluaran susu kapur Sebagai tempat laluan pengeluaran susu kapur Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Susu kapur berlebih tidak dapat dikeluarkan dari pre kontraktor 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Pipa tertimpa benda berat 1 Proses pencampuran nira dan susu kapur gagal 2 2 Susu kapur berlebih tidak dapat dikeluarkan dari pre kontraktor 2 10 3,6 Pipa pengeluaran susu kapur Sebagai tempat laluan pengeluaran susu kapur Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses pencampuran nira dan susu kapur gagal 2 10 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,7 Defekator I/II/III Sebagai tempat bereaksinya nira dengan susu kapur Defekator bocor Defekator tertimpa benda berat 1 Reaksi pencampuran gagal 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Defekator tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 2 2 Reaksi pencampuran gagal 2 10 3,7 Defekator I/II/III Sebagai tempat bereaksinya nira dengan susu kapur Defekator bocor Defekator terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Reaksi pencampuran gagal 2 8 Rotor berkarat 4 Proses produksi terhambat 3 12 Reaksi pencampuran gagal 2 2 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,8 Motor Sebagai penggerak pengaduk Motor macet Motor tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Reaksi pencampuran gagal 2 10 3 PETI SUSU KAPUR, PRE KONTRAKTOR & DEFEKATOR 3,9 Pengaduk Untuk mempercepat reaksi susu kapur dengan nira Pengaduk patah Pengaduk terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Udara kering tidak dapat dihasilkan 2 2 Pembakaran belerang gagal 2 2 4,1 Lemari kapur Sebagai penampung kapur tohor Lemari bocor Lemari tertimpa benda berat 1 Operator sesak nafas karena debu kapur 3 3 Tekanan terlalu rendah 3 12 4 TOBONG BELERANG 4,2 Kompresor Mengatur tekanan udara agar konstan Kompresor rusak Motor macet 4 Proses pembakaran gagal 2 8
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Motor macet 4 Proses produksi terhambat 3 12 Tekanan terlalu rendah 3 15 Proses pembakaran gagal 2 10 Kipas terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Tekanan udara yang terjadi terlalu tinggi 3 12 Laci pembakaran damage 7 28 4 TOBONG BELERANG 4,2 Kompresor Mengatur tekanan udara agar konstan Kompresor rusak Valve rusak 4 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 36
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Uap panas release (operator luka bakar) 7 28 4,2 Kompresor Mengatur tekanan udara agar konstan Kompresor rusak Valve rusak 4 Pencemaran udara 10 40 Tekanan terlalu rendah 3 3 Proses pembakaran belerang gagal 2 2 Penampung tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pembakaran belerang gagal 2 6 4 TOBONG BELERANG 4,3 Penampung udara kering Membantu kompresor agar tekanan udara yang masuk ke dalam laci pembakaran konstan Penampung bocor Tekanan terlalu tinggi 3 Proses produksi terhambat 3 9
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Tekanan udara yang masuk laci pembakaran terlalu tinggi 3 3 Laci pembakaran damage 7 7 Kebakaran 8 8 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 9 Uap panas release (operator luka bakar) 7 7 4 TOBONG BELERANG 4,4 Valve pengatur udara Sebagai pengatur udara masuk laci pembakaran agar tetap konstan Valve rusak Batang valve patah karena tertimpa benda berat 1 Pencemaran udara 10 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Tekanan udara yang masuk laci pembakaran terlalu tinggi 3 15 Laci pembakaran damage 7 35 Kebakaran 8 45 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 45 Uap panas release (operator luka bakar) 7 35 4 TOBONG BELERANG 4,4 Valve pengatur udara Sebagai pengatur udara masuk laci pembakaran agar tetap konstan Valve rusak Pemutar terkorosi 5 Pencemaran udara 10 50
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Uap panas
release (operator luka bakar)
7 21 gas SO2 dan
SO3 release (operator sesak nafas) 9 27 Tekanan yang terlalu tinggi 3 Proses produksi terhenti 3 9 Uap panas release (operator luka bakar) 7 7 gas SO2 dan
SO3 release (operator sesak nafas) 9 9 4 TOBONG BELERANG 4,5 Kaca penglihat Untuk mengontrol proses pembakaran belerang Kaca pecah Kaca tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhenti 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Uap panas release (operator luka bakar) 7 7 Proses pembakaran gagal 2 2 Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Uap panas release (operator luka bakar) 7 35 Proses pembakaran gagal 2 10 4 TOBONG BELERANG 4,6 Pipa pemasukan uap Sebagai saluran pemasukan uap panas Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pembakaran belerang gagal 2 14 4,7 Pemasukan belerang Sebagai tempat/lubang untuk memasukkan belerang yang akan dibakar Lubang tersumbat sisa belerang Jarang dilakukan pembersihan 7 Proses produksi terhambat 3 21 Suhu laci pembakaran terlalu tinggi 3 15 Laci pembakaran damage 7 35 Kebakaran 8 40 Uap panas release (operator luka bakar) 7 35 4 TOBONG BELERANG 4,8 Pemasukan air dingin Sebagai saluran masuk air pendingin Pipa bocor Pipa terkorosi 5 gas SO2 release (operator sesak nafas) 6 30
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Pipa terkorosi 5 Pencemaran udara 10 50 Suhu laci pembakaran terlalu tinggi 3 3 Laci pembakaran damage 7 7 Kebakaran 8 8 Uap panas release (operator luka bakar) 7 7 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 9 4 TOBONG BELERANG 4,8 Pemasukan air dingin Sebagai saluran masuk air pendingin Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Pencemaran udara 10 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Suhu laci pembakaran terlalu tinggi 3 18 Laci pembakaran damage 7 42 Kebakaran 8 48 Uap panas release (operator luka bakar) 7 42 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 54 4 TOBONG BELERANG 4,8 Pemasukan air dingin Sebagai saluran masuk air pendingin Pipa tersumbat Adanya lumpur sungai yang mengendap dalam pipa 6 Pencemaran udara 10 60
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Uap panas release (operator luka bakar) 7 21 Kebakaran 8 24 gas SO2 dan
SO3 release (operator sesak nafas) 9 27 Tekanan yang terlalu tinggi 3 Pencemaran udara 10 30 Uap panas release (operator luka bakar) 7 21 Kebakaran 8 24 gas SO2 dan
SO3 release (operator sesak nafas) 9 27 4 TOBONG BELERANG 4,9 Laci pembakaran belerang Sebagai tempat pembakaran belerang Laci damage/pecah Suhu yang terlalu tinggi 3 Pencemaran udara 10 30
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Uap panas release (operator luka bakar) 7 7 Kebakaran 8 8 gas SO2 dan SO3 release (operator sesak nafas) 9 9 4,9 Laci pembakaran belerang Sebagai tempat pembakaran belerang Laci damage/pecah Laci tertimpa benda berat 1 Pencemaran udara 10 10 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 9 Proses sublimasi terganggu 2 2 4 TOBONG BELERANG 4,10 Pipa gas SO2 Sebagai saluran gas SO2 dari sublimator ke peti sulfitasi Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 45 Proses sublimasi terganggu 2 10 Pipa bocor Pipa
terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses sublimasi terganggu 2 4 4,10 Pipa gas SO2 Sebagai saluran gas SO2 dari sublimator ke peti sulfitasi Pipa tersumbat Adanya pengotor yang mengendap 2 Proses produksi terhambat 3 6 4 TOBONG BELERANG 4,11 Sublimator Sebagai tempat terjadinya sublimasi Sublimator bocor Sublimator terkorosi 5 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 45
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses sublimasi terganggu 2 10 Sublimator terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 9 Proses sublimasi terganggu 2 2 4,11 Sublimator Sebagai tempat terjadinya sublimasi Sublimator bocor Sublimator tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 2 2 4 TOBONG BELERANG 4,12 Pipa pemasukan air pendingin sublimator Sebagai jalan masuk/keluarnya air pendingin Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Suhu sublimator terlalu tinggi 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Pipa tertimpa benda berat 1 Proses sublimasi tidak sempurna 2 2 Suhu sublimator terlalu tinggi 2 10 Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses sublimasi tidak sempurna 2 10 Suhu sublimator terlalu tinggi 2 12 4 TOBONG BELERANG 4,12 Pipa pemasukan air pendingin sublimator Sebagai jalan masuk/keluarnya air pendingin Pipa tersumbat Adanya lumpur yang mengendap dalam pipa 6 Proses sublimasi tidak sempurna 2 12
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Nira panas release (operator luka bakar) 7 7 Proses sulfitasi nira terganggu 2 2 Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Nira panas release (operator luka bakar) 7 35 Proses sulfitasi nira terganggu 2 10 5 PETI SULFITASI 5,1 Pipa pemasukan nira Sebagai saluran pemasukan nira dari defekator Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15
N
o Sub stasiun Komponen Function
Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Sungkup terkorosi 5 Reaksi sulfitasi nira tidak sempurna 2 10 Proses sulfitasi nira terganggu 2 14 5, 2 Sungkup Untuk mendistribusika n gas SO2 Lubang sungkup melebar Sungkup jarang dibersihka n 7 Proses produksi terhambat 3 21 5 PETI SULFITAS I 5, 3 Sekat paraboli s Untuk sirkulasi nira sehingga pencampuran nira lebih sempurna Sekat berlubang/boco r Sekat terkorosi 5 Reaksi pencampura n tidak sempurna 2 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Nira panas release (operator luka bakar) 7 7 Peti tertimpa benda berat 1 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 9 Nira panas release (operator luka bakar) 7 35 Ruang sulfitasi bocor Peti
terkorosi 5 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 45 Nira panas release (operator luka bakar) 7 21 5 PETI SULFITASI 5,4 Ruang sulfitasi Sebagai tempat terjadinya reaksi pencampuran nira dengan gas SO2 Ruang sulfitasi meledak/pecah Tekanan pompa terlalu tinggi 3 gas SO2 release (operator sesak nafas) 9 27
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Nira tidak dapat diproses lebih lanjut 2 2 5,5 Bak luapan Sebagai penampung luapan nira sebelum keluar peti sulfitasi Bak bocor bak tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Nira tidak dapat diproses lebih lanjut 2 2 Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Nira tidak dapat diproses lebih lanjut 2 10 5 PETI SULFITASI 5,6 Pipa pengeluaran Untuk saluran pengeluaran nira tersulfitir untuk mengalami proses selanjutnya Pipa bocor/pecah Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN 5 PETI SULFITASI 5,7 Pipa tap nira Untuk mengeluarkan sisa cairan Pipa tersumbat Adanya pengotor yang mengendap 4 Pembersihan sulit dilakukan 1 4 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 10 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 10 Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 6 BEJANA PENGEMBANG (FLASH TANK) 6,1 Pipa pemasukan Saluran pemasukan nira mentah tersulfitir Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 2 Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 4 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 4 6 BEJANA PENGEMBANG (FLASH TANK) 6,1 Pipa pemasukan Saluran pemasukan nira mentah tersulfitir Pompa plugner rusak Roda penggerak macet 2 Proses produksi terhambat 3 6
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 4 2 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 4 Torak patah Proses produksi terhambat 3 6 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 2 6 BEJANA PENGEMBANG (FLASH TANK) 6,1 Pipa pemasuk an Saluran pemasukan nira mentah tersulfitir Pompa plugner rusak Pompa tertimpa benda berat 1 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN 6,1 Pipa pemasukan Saluran pemasukan nira mentah tersulfitir Pompa plugner rusak Pompa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 10 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 10 Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 6 BEJANA PENGEMBANG (FLASH TANK) 6,2 Pipa pengeluaran Saluran pengeluaran nira dari flash tank ke snow balling tank Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN 1 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 2 6,2 Pipa pengeluaran Saluran pengeluaran nira dari flash tank ke snow balling tank Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 4 Reaksi pengendapan kotoran tidak berjalan sempurna 2 4 6 BEJANA PENGEMBANG (FLASH TANK) 6,3 Kisi-kisi Untuk membuat aliran nira menyebar Kisi-kisi tersumbat Adanya pengotor solid pada nira tersulfitir yang mengendap 2 Proses produksi terhambat 3 6
N
o Sub stasiun Komponen Function
Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir tehambat 2 2 Reaksi pengendapa n kotoran tidak berjalan sempurna 2 2 6,4 Bak penampun g Untuk menampun g nira yang masuk dan selanjutnya keluar lewat pipa pengeluara n nira Bak penampung bocor Bak tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 6 BEJANA PENGEMBAN G (FLASH TANK) 6,5 Pipa pengeluar an udara (cerobong ) Sebagai jalan keluarnya gas-gas atau udara yang keluar lepas dari nira Cerobong buntu/tersumba t Adanya pengotor yang menyubli m 1 Proses pengeluaran gas dari nira tersulfitir gagal
No Sub
stasiun Komponen Function
Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses penegendapan gagal 2 2 6,5 Pipa pengeluaran udara (cerobong) Sebagai jalan keluarnya gas-gas atau udara yang keluar lepas dari nira Cerobong buntu/tersumbat Adanya pengotor yang menyublim 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pencampuran flokulan tidak sempurna 2 2 7 SNOW BALLING TANK 7,1 Pipa pemasukan nira Sebagai saluran nira masuk dari flash tank Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses pengendapan terhambat 2 2
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pencampuran flokulan tidak sempurna 2 10 Proses pengendapan terhambat 2 10 7,1 Pipa pemasukan nira Sebagai saluran nira masuk dari flash tank Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses pencampuran flokulan gagal 2 2 7 SNOW BALLING TANK 7,2 Ruang sirkulasi Tempat nira bersirkulasi Ruang sirkulasi bocor Ruang sirkulasi tertimpa benda berat 1 Proses pengendapan gagal 2 2
No Sub
stasiun Komponen Function
Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN 7,2 Ruang sirkulasi Tempat nira bersirkulasi Ruang sirkulasi bocor Ruang sirkulasi tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengendapan terhambat 2 10 7,3 Sekat Sebagai pembatas agar nira mudah bersirkulasi
Sekat berlubang Sekat
terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses pencampuran flokulan gagal 2 4 Proses pengendapan gagal 2 4 7 SNOW BALLING TANK 7,4 Cerobong Sebagai tempat pengeluaran udara dan gas-gas yang tidak dibutuhkan Cerobong buntu/tersumbat Adanya pengotor yang menyublim 2 Proses produksi terhambat 3
No Sub
stasiun Komponen Function Function
Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Pipa terkorosi 5 4 20 7,5 Pipa pemasukan flokulan Sebagai saluran pemasukan flokulan Pipa
bocor Pipa tertimpa benda berat 1 P2O5 release 4 4 Proses pengendapan nira terganggu 2 10 Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses pengendapan nira terganggu 2 2 7 SNOW BALLING TANK 7,6 Pipa pengeluaran nira Sebagai saluran nira menuju peti pengendap Pipa bocor Pipa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pengendapan nira terhambat 2 2 8,1 Bak pengendap Sebagai tempat terjadinya proses pengendapan Bak bocor Bak tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengendapan nira terhambat 2 2 Talang bocor Talang terkorosi 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses pengendapan nira terhambat 2 4 8 PETI PENGENDAP 8,2 Talang nira masuk Sebagai saluran nira dari snow balling menuju peti pengendap Pompa plugner rusak Roda penggerak macet 2 Proses produksi terhambat 3 6
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Proses pengendapan nira terhambat 2 4 Torak patah 2 Proses produksi terhambat 3 6 Proses pengendapan nira terhambat 2 2 8,2 Talang nira masuk Sebagai saluran nira dari snow balling menuju peti pengendap Pompa plugner rusak Pompa tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Batang terkorosi 5 Nira jernih bercampur dengan nira kotor 2 10 8 PETI PENGENDAP 8,3 Pelampung Untuk memisahkan nira jernih dan nira kotor Batang pelampung patah Proses pengendapan gagal 2 10
N
o Sub stasiun Komponen Function
Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Batang terkorosi 5 Proses produksi gagal 3 15 Nira jernih bercampur dengan nira kotor 2 2 Proses pengendapan gagal 2 2 8 PETI PENGENDAP 8,3 Pelampung Untuk memisahkan nira jernih dan nira kotor Batang pelampung patah Batang tertimpa benda berat 1 Proses produksi gagal 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN
Nira jernih tidak dapat diperoleh 2 10 Valve macet Valve terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Nira jernih bercampur dengan nira kotor 2 10 Proses pengendapan gagal 2 10 Valve aus Valve terlalu lama dipergunakan 5 Proses produksi gagal 3 15 8 PETI PENGENDAP 8,4 Valve nira jernih Untuk menurunkan nira jernih dari peti pengendap menuju talang nira jernih Pemutar patah Valve tertimpa benda berat 1 Nira jernih tidak dapat diperoleh 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN
8,4 Valve nira jernih Untuk menurunkan nira jernih dari peti pengendap menuju talang nira jernih Pemutar patah Valve tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3 Proses penguapan terganggu 2 10 Talang terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Proses penguapan terganggu 2 2 8 PETI PENGENDAP 8,5 Talang nira jernih Sebagai saluran nira jernih dari peti pengendap menuju stasiun penguapan Talang bocor Talang tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure
Failure
Mode O Failure Effect S RPN Nira kotor tidak
dapat dikeluarkan 2 10 Nira kotor bercampur dengan nira jernih 2 10 Proses pengendapan terganggu 2 10 8,6 Valve nira kotor Untuk menurunkan nira kotor dari peti pengendap menuju saluran pembuangan nira kotor Valve macet Valve terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Talang terkorosi 5 10 8 PETI PENGENDAP 8,7 Talang nira kotor Sebagai saluran pembuangan nira kotor Talang
bocor Talang tertimpa benda berat 1 Nira kotor release 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Pelampung tidak berfungsi 2 10 Nira jernih tidak dapat diperoleh 2 10 8 PETI PENGENDAP 8,8 Engsel Sebagai pengatur naik turunnya pelampung Engsel macet Engsel terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Cairan yang dipompa terlalu sedikit 2 10 Proses pemurnian nira terhambat 2 10 9 POMPA CENTRIFUGAL 9,1 Pipa pemasukan Sebagai saluran pemasukan cairan ke pompa Pipa bocor Pipa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 3
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Cairan tidak dapat naik ke sub stasiun berikutnya 2 4 Proses pemurnian nira terhambat 2 4 9,2 Pipa pengeluaran Sebagai saluran pengeluaran cairan dari pompa Pipa bocor Sambungan pipa lepas 2 Proses produksi terhambat 3 6 Proses pemompaan cairan gagal 2 10 Proses pemurnian gagal 2 10 9 POMPA CENTRIFUGAL 9,3 Rumah pompa Sebagai tempat berputarnya kipas Kipas macet Kipas terkorosi 5 Proses produksi terhambat 2 10
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Tekanan yang dihasilkan terlalu rendah 3 15 Cairan gagal dialirkan 2 10 Proses pemurnian gagal 2 10 9,3 Rumah pompa Sebagai tempat berputarnya kipas Rumah pompa berlubang Rumah pompa terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 Cairan gagal dialirkan 2 10 Proses pemurnian gagal 2 10 Impeller bocor Impeller terkorosi 5 Proses produksi terhambat 3 15 9 POMPA CENTRIFUGAL 9,4 Impeller Sebagai pengangkut cairan Impeller pecah Impeller tertimpa benda berat 1 Cairan gagal dialirkan 2 2
No Sub stasiun Komponen Function Function Failure Failure Mode O Failure Effect S RPN Impeller pecah Impeller tertimpa benda berat 1 Proses pemurnian gagal 2 2 9,4 Impeller Sebagai pengangkut cairan Proses produksi terhambat 3 3 Impeller tidak dapat bergerak 2 2 Kipas tidak dapat berputar 2 2 cairan tidak berhasil dipompa 2 2 Proses pemurnian gagal 2 2 9 POMPA CENTRIFUGAL 9,5 As pompa Poros pemutar impeller yang dihubungkan dengan motor As patah As tertimpa benda berat 1 Proses produksi terhambat 3 3