• Tidak ada hasil yang ditemukan

B u l l e t i n S t a t i s t i k

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B u l l e t i n S t a t i s t i k"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: contact-us@ppatk.go.id website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

BULLETIN

JULI

2017

(2)
(3)

1

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

bps Halaman Ringkasan Eksekutif 1 Ringkasan Statistik 2 Laporan Transaksi 3 A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri- gakan (LTKM) 3 B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) 12 C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17

E. Laporan Transfer Dana dari/ke Luar Negeri 19 F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22

Analisis dan Pemeriksaan 26 A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik

Terlapor HA 31

C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan Masyarakat 43 Lain-lain 45 A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU 45 B. Keterangan Ahli 48 C. Audit 50 D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52 E. Nota Kesepahaman (MoU) 54 Volume 89/Thn VIII/2017 Juli 2017 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I :

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor

8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai

berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Mengawali paruh kedua tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Juli 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yakni masing-masing bertambah sebanyak 563,5 ribu LTKL, 271,8 ribu LTKT, 4,0 ribu LTKM, dan 2,3 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 46.355.960 laporan atau meningkat sebanyak 13,0 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat

m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Juli 2017 bila dibandingkan

penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 22,9 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada penerimaan LTKT dan LTKL, yakni masing-masing naik sebesar 35,2 persen dan 18,1 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Juli 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 39 HA, dengan 25 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 14 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 24 HA (61,5 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Juli 2017, terdapat penambahan 2 Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 92 HP, dengan rincian 36 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 27 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, 5 HP ke Penyidik BNN, dan 4 HP ke Panglima TNI.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga Juli 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, September 2017

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

B u l l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

B u l e t i n S t a t i s t i k

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

(4)

R I N G K A S A N

S T A T I S T I K

L A P O R A N

T R A N S A K S I

Periode Januari 2003 s.d. Juli 2017:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Juli 2017 sebanyak 46.355.960 Laporan.

A. LTKM = 334.070 Laporan, bertambah 10,6 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 24.298.064 Laporan, bertambah 7,0 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 184.564 Laporan, bertambah 11,4 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 34.028 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 21.505.234 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2017 (s.d. Juli 2017):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 5.328.689 Laporan

atau naik 3,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c). A. LTKM = 31.894 Laporan, naik 17,8 persen (c-to-c).

B. LTKT = 1.596.466 Laporan, naik 2,1 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 18.892 Laporan, turun 22,2 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.402 Laporan, turun 4,4 persen (c-to-c). E. LTKL = 3.675.035 Laporan, naik 4,4 persen (c-to-c).

Juli 2017:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 841.695 Laporan, atau naik 22,9 persen dibandingkan Juni 2017 (m-to-m), atau naik 29,0 persen dibandingkan Juli 2016 (y-on-y). A. LTKM = 3.995 Laporan, turun 9,5 persen (m-to-m), namun naik 53,7 persen (y-on-y). B. LTKT = 271.819 Laporan, naik 35,2 persen (m-to-m), atau naik 29,0 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.338 Laporan, turun 2,5 persen (m-to-m), namun naik 12,5 persen (y-on-y). D. LPUT = 3 Laporan.

E. LTKL = 563.540 Laporan, naik 18,1 persen (m-to-m), atau naik 29,0 persen (y-on-y).

H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L

P E M E R I K S A A N

Periode Januari 2003 s.d. Juli 2017:

Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Juli 2017 sebanyak 3.910 HA yang terkait dengan 11.402 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.989 HA yang terkait dengan 5.371 LTKM.

- Inquiry = 1.921 HA yang terkait dengan 6.031 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.616 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 118 HA yang terkait dengan 330 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 92 Laporan.

Tahun 2017 (s.d. Juli 2017):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama Juli 2017 sebanyak 206 HA yang terkait dengan 1.624 LTKM.

A. HA - Proaktif = 67 HA yang terkait dengan 478 LTKM. - Inquiry = 139 HA yang terkait dengan 1.146 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 216 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 9 HA yang terkait dengan 59 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 6 Laporan.

(5)

3

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencurigakan

(LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

 Selama Juli 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada

PPATK sebanyak 3.995 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 200 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini turun 9,2 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, namun naik 53,7 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Juli 2016 (y-on-y).

 Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak

Januari 2003 s.d. Juli 2017 mencapai sebanyak 334.070 LTKM atau bertambah 10,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.

 Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak

diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Juli 2017 tercatat sebanyak 270.146 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 413,5 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

 Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 (s.d.

Juli 2017) tercatat sebanyak 322 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 56,3 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 43,7 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (48,7 persen), Jawa Barat (18,4 persen), dan Jawa Timur (6,3 persen).

 Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak

89,6 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Juli 2017 adalah perorangan, sedangkan 10,4 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (63,2 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (32,7 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,0 persen).

 Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 (s.d. Juli 2017),

diketahui bahwa hanya sebanyak 26,2 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 73,8 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (44,7 persen), Korupsi (22,3 persen), dan Perjudian (7,0 persen).

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

TRANSAKSI

LAPORAN

UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :

“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”

Pasal 1 Angka 5 :

“ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau

d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”

(6)

Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Juli 2017

Juli-2016 Kumulatif

s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016 Juni-2017 Juli-2017

Kumulatif s.d. Juli-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 36,309 97,542 1,267 14,218 25,507 2,668 2,110 17,946 140,995 177,304 136

Ø Bank Umum 36,022 96,352 1,215 13,764 24,815 2,652 2,082 17,609 138,776 174,798 101

¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 407 5,358 10,023 960 696 6,161 56,361 67,457 4 ¤ Bank Swasta 12,540 46,303 637 6,799 11,770 1,519 1,260 9,851 67,924 80,464 50 ¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 107 977 1,975 75 61 717 8,676 17,290 24 ¤ Bank Asing 2,615 2,012 39 357 580 51 43 580 3,172 5,787 13 ¤ Bank Campuran 1,157 1,876 25 273 467 47 22 300 2,643 3,800 10

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 52 454 692 16 28 337 2,219 2,506 35

Non Bank 27,615 92,042 1,333 12,867 23,161 1,734 1,885 13,948 129,151 156,766 186

Ø Pasar Modal 1,088 2,638 20 230 823 60 72 689 4,150 5,238 26

Ø Asuransi 2,939 17,592 314 1,830 3,369 173 539 2,640 23,601 26,540 30

Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 13 0 1 2 15 16 1

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 310 4,819 6,324 167 174 1,510 44,796 46,231 27

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

22,122 29,917 406 3,752 6,922 791 896 6,513 43,352 65,474 57

Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 256 1,902 4,756 500 166 2,121 11,588 11,618 31

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka

Komoditi 0 137 25 329 947 43 37 471 1,555 1,555 12 Ø Koperasi 0 85 2 2 2 0 0 1 88 88 1 Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 3 5 0 0 1 6 6 1 Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKM 63,924 189,584 2,600 27,085 48,668 4,402 3,995 31,894 270,146 334,070 322 Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2003 s.d. Juli-2017 Jumlah PJK Pelapor 2017 (s.d. Juli-2017) Tahun 2011-2015 Tahun 2016 Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

**) Data Tahun 2012 s.d.Juli 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Juli 2017.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

8,561 10,318 1,318 482 401 337 630 3,585 2 6,804 6,585 1,760 236 13 41,035 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU

(7)

5

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Juli 2016 s.d. Juli 2017 2,600 5,261 3,651 3,511 4,744 4,416 4,785 4,901 5,267 3,836 4,708 4,402 3,995 102.3 -30.6 -3.8 35.1 -6.9 8.4 2.4 7.5 -27.2 22.7 -6.5 -9.2 - 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 120. 0 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 2017

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor

Juli 2017 Bank 17,946 56% Non Bank 13,948 44% Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Juli 2017 Bank 136 42% Non Bank 186 58%

(8)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2013 s.d. Juli 2017 157,087 196,775 253,508 302,176 334,070 41,920 39,688 56,733 48,668 31,894 25.3% 28.8% 19.2% 10.6% 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Juli 2017

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2013 s.d. Juli 2017 41,920 39,688 56,733 48,668 31,894 3,493 3,307 4,728 4,056 4,556 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Juli 2017

(9)

7

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2013 s.d. Juli 2017 41,920 39,688 56,733 48,668 31,894 20,663 23,790 26,567 25,507 17,946 21,257 15,898 30,166 23,161 13,948 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2013 2014 2015 2016 2017

Bank + Non Bank Bank Non Bank

Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Juli 2017

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2013 s.d. Juli 2017 3,493.3 3,307.3 4,727.8 4,055.7 4,556.3 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0 2013 2014 2015 2016 2017

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Juli 2017

(10)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Juli 2017

Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d. Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Nanggroe Aceh Darussalam 18 224 335 22 15 180 0.6 -31.8 -16.7 -19.6

Sumatera Utara 71 1,126 1,784 150 119 1,066 3.3 -20.7 67.6 -5.3 Sumatera Barat 8 117 200 14 13 134 0.4 -7.1 62.5 14.5 Sumatera Selatan 26 480 1,174 87 125 896 2.8 43.7 380.8 86.7 Bengkulu 3 67 114 7 22 67 0.2 214.3 633.3 0.0 Jambi 13 187 295 28 23 140 0.4 -17.9 76.9 -25.1 Riau 37 310 527 48 27 374 1.2 -43.8 -27.0 20.6 Kepulauan Riau 39 545 919 65 148 585 1.8 127.7 279.5 7.3 Lampung 62 696 1,073 21 33 320 1.0 57.1 -46.8 -54.0

Kep Bangka Belitung 7 47 125 4 4 44 0.1 0.0 -42.9 -6.4

Banten 56 1,390 2,401 169 209 1,323 4.1 23.7 273.2 -4.8 DKI Jakarta 1,422 13,120 24,558 2,040 1,823 15,521 48.7 -10.6 28.2 18.3 Jawa Barat 348 2,878 5,419 959 813 5,882 18.4 -15.2 133.6 104.4 Jawa Tengah 95 1,040 1,596 137 104 876 2.7 -24.1 9.5 -15.8 Jawa Timur 160 2,465 3,852 355 250 2,018 6.3 -29.6 56.3 -18.1 DI Yogyakarta 39 349 536 34 28 344 1.1 -17.6 -28.2 -1.4 Bali 72 375 543 35 34 240 0.8 -2.9 -52.8 -36.0

Nusa Tenggara Barat 14 103 242 14 9 99 0.3 -35.7 -35.7 -3.9

Nusa Tenggara Timur 7 40 93 1 1 97 0.3 0.0 -85.7 142.5

Maluku 0 75 87 3 4 26 0.1 33.3 n.a. -65.3 Maluku Utara 3 21 26 2 3 8 0.0 50.0 0.0 -61.9 Kalimantan Barat 9 153 350 26 23 193 0.6 -11.5 155.6 26.1 Kalimantan Timur 16 268 410 16 23 214 0.7 43.8 43.8 -20.1 Kalimantan Tengah 4 50 95 4 1 41 0.1 -75.0 -75.0 -18.0 Kalimantan Selatan 9 135 210 15 11 147 0.5 -26.7 22.2 8.9 Kalimantan Utara 1 6 15 1 2 23 0.1 100.0 100.0 283.3 Sulawesi Utara 11 83 139 21 23 119 0.4 9.5 109.1 43.4 Sulawesi Selatan 40 468 820 71 66 570 1.8 -7.0 65.0 21.8 Sulawesi Tengah 3 48 110 7 5 77 0.2 -28.6 66.7 60.4 Sulawesi Tenggara 4 71 113 19 12 96 0.3 -36.8 200.0 35.2

Sulawesi Barat 0 1 1 1 0 3 0.0 -100.0 n.a. 200.0

Gorontalo 1 20 31 2 1 17 0.1 -50.0 0.0 -15.0

Papua 2 125 472 18 18 136 0.4 0.0 800.0 8.8

Papua Barat 0 2 3 6 3 18 0.1 -50.0 n.a. 800.0

Total LTKM 2,600 27,085 48,668 4,402 3,995 31,894 100.0 -9.2 53.7 17.8

Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(11)

9

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

G

am

ba

r

1.

Pemet

aa

n P

ropi

ns

i M

enu

ru

t

Kat

eg

o

ri P

er

se

nt

as

e

Kumul

at

if LT

K

M

Jan

ua

ri 2

01

7

s.d.

Ju

li

20

17

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

u

rut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

LTKM

Men

ur

ut

Pr

ovi

ns

i Kej

ad

ia

n T

er

lap

o

r

Ja

n

ua

ri 2

00

3

s.d.

Mar

et

2013

C at at an : J u ml a h L TKM d ih it u n g b erd a sa rk a n L o ka si P el a p o ra n . J u ml a h L T KM tidak M en cermi n ka n T erja d in ya T in d a k P id a n a .

(12)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Perorangan 2,342 24,874 44,648 3,812 3,596 28,580 89.6 -5.7 53.5 14.9 Ø Laki-Laki 1,461 16,138 28,656 2,388 2,161 18,068 63.2 -9.5 47.9 12.0 Ø Perempuan 881 8,736 15,992 1,424 1,435 10,512 36.8 0.8 62.9 20.3 Perusahaan/Korporasi 258 2,211 4,020 590 399 3,314 10.4 -32.4 54.7 49.9 Total LTKM 2,600 27,085 48,668 4,402 3,995 31,894 100.0 -9.2 53.7 17.8

Jenis Kategori Terlapor

Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen) Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Pegawai Swasta 560 6,607 11,435 1,358 1,221 9,337 32.7 -10.1 118.0 41.3

Ø Pengusaha/Wiraswasta 654 7,764 13,494 960 582 6,288 22.0 -39.4 -11.0 -19.0

Ø PNS (termasuk pensiunan) 237 2,353 4,531 388 297 2,468 8.6 -23.5 25.3 4.9

Ø Ibu Rumah Tangga 154 1,507 2,873 229 252 1,864 6.5 10.0 63.6 23.7

Ø Pelajar/Mahasiswa 115 1,006 1,835 133 347 1,515 5.3 160.9 201.7 50.6

Ø Pedagang 101 1,140 1,899 112 137 1,210 4.2 22.3 35.6 6.1

Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 64 521 1,014 87 65 728 2.5 -25.3 1.6 39.7

Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan

Pemerintah 64 470 776 69 70 567 2.0 1.4 9.4 20.6

Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan) 51 398 778 60 72 553 1.9 20.0 41.2 38.9

Ø Profesional dan Konsultan 71 769 1,221 74 65 429 1.5 -12.2 -8.5 -44.2

Ø Pengajar dan Dosen 20 308 507 29 52 281 1.0 79.3 160.0 -8.8

Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya

7 76 193 13 19 147 0.5 46.2 171.4 93.4

Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga

dan Tenaga Keamanan 10 51 170 10 14 105 0.4 40.0 40.0 105.9

Ø Petani dan Nelayan 4 57 168 10 11 94 0.3 10.0 175.0 64.9

Ø Pegawai Bank 5 159 200 5 8 57 0.2 60.0 60.0 -64.2

Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok keagamaan 9 33 50 4 5 22 0.1 25.0 -44.4 -33.3

Ø Pengurus Parpol 0 12 28 2 5 20 0.1 150.0 n.a. 66.7

Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi

tidak berbadan hukum lainnya 0 64 69 0 0 3 0.0 n.a. n.a. -95.3

Ø Pegawai Money Changer 0 3 4 0 0 2 0.0 n.a. n.a. -33.3

Ø Pengrajin 0 0 2 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi dll 216 1,576 3,401 269 374 2,889 10.1 39.0 73.1 83.3

Total Terlapor Perseorangan 2,342 24,874 44,648 3,812 3,596 28,580 100.0 -5.7 53.5 14.9

Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen)

(13)

11

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017) Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 510 5,768 10,422 1,027 1,027 7,291 25.5 0.0 101.4 26.4

Ø Usia 30 - 40 tahun 616 7,250 12,892 1,097 965 8,088 28.3 -12.0 56.7 11.6

Ø Usia 40 - 50 tahun 548 6,395 11,361 884 823 6,740 23.6 -6.9 50.2 5.4

Ø Usia 50 - 60 tahun 425 3,883 6,847 540 500 4,319 15.1 -7.4 17.6 11.2

Ø Usia Diatas 60 tahun 199 1,321 2,538 215 222 1,755 6.1 3.3 11.6 32.9

Ø Tidak Teridentifikasi 44 257 588 49 59 387 1.4 20.4 34.1 50.6

Total Terlapor Perseorangan 2,342 24,874 44,648 3,812 3,596 28,580 100.0 -5.7 53.5 14.9

Kategori Umur Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen) Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Terkait Tindak Pidana 691 7,551 13,164 983 837 8,350 26.2 -14.9 21.1 10.6

Ø Penipuan 293 3,900 6,574 441 414 3,729 44.7 -6.1 41.3 -4.4 Ø Korupsi 191 1,720 2,829 246 194 1,863 22.3 -21.1 1.6 8.3 Ø Perjudian 26 696 883 13 37 584 7.0 184.6 42.3 -16.1 Ø Terorisme 40 115 340 125 38 555 6.6 -69.6 -5.0 382.6 Ø Di Bidang Perpajakan 60 203 387 24 16 290 3.5 -33.3 -73.3 42.9 Ø Narkotika 13 267 528 25 15 252 3.0 -40.0 15.4 -5.6 Ø Penyuapan 25 200 320 23 30 237 2.8 30.4 20.0 18.5 Ø Di Bidang Perbankan 7 58 602 40 45 207 2.5 12.5 542.9 256.9

Ø Di Bidang Kelautan 0 1 72 6 0 145 1.7 -100.0 n.a. 14,400.0

Ø Penggelapan 8 72 118 2 13 103 1.2 550.0 62.5 43.1

Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 1 6 0 1 79 0.9 n.a. n.a. 7,800.0

Ø Di Bidang Kehutanan 0 6 7 1 0 50 0.6 -100.0 n.a. 733.3

Ø Perdagangan Manusia 2 6 63 2 0 32 0.4 -100.0 -100.0 433.3

Ø Di Bidang Pasar Modal 0 2 5 1 1 9 0.1 0.0 n.a. 350.0

Ø Pencurian 0 7 10 0 1 6 0.1 n.a. n.a. -14.3

Ø Penyelundupan Barang 0 4 4 0 2 5 0.1 n.a. n.a. 25.0

Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 3 1 4 0.0 -66.7 n.a. n.a.

Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 1 3 4 0.0 200.0 n.a. n.a.

Ø Prostitusi 0 7 8 0 0 3 0.0 n.a. n.a. -57.1

Ø Pemalsuan Uang 0 2 6 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -50.0

Ø Psikotropika 0 2 6 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -50.0

Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Imigran 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih

26 281 395 30 26 191 2.3 -13.3 0.0 -32.0

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll 1,909 19,534 35,504 3,419 3,158 23,544 73.8 -7.6 65.4 20.5

Total LTKM 2,600 27,085 48,668 4,402 3,995 31,894 100.0 -9.2 53.7 17.8

Dugaan Tindak Pidana Asal

Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen)

(14)

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

 Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Juli

2017 sebanyak 271.819 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 13.591 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 35,2 persen (m-to-m), atau tercatat lebih tinggi 29,0 persen jika dibandingkan jumlah pada Juli 2016 (y-on-y).

 Dengan demikian, jumlah penerimaan LTKT selama tahun 2017

(s.d. Juli) telah sebanyak 1,6 juta laporan dari 348 PJK.

 Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Juli 2017, PPATK

mencatat telah menerima sebanyak 22,7 juta LTKT.

 Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT

disampaikan oleh PJK Bank (99,2 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,1 persen).

 Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami

penambahan sebesar 98,1 persen atau sebanyak 14,1 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Juli 2017 2 1 0 ,6 4 0 2 4 1 ,0 3 0 2 2 7 ,4 0 6 2 2 9 ,0 5 3 2 3 5 ,4 2 3 2 6 0 ,3 7 6 2 5 6 ,4 5 5 2 0 1 ,8 7 2 2 1 7 ,5 7 5 1 5 8 ,8 3 6 2 8 8 ,8 6 7 2 0 1 ,0 4 2 2 7 1 ,8 1 9 14.4 -5.7 0.7 2.8 10.6 -1.5 -21.3 7.8 -27.0 81.9 -30.4 35.2 - 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 2017

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :

“Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”

(15)

13

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017) Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d. Juli-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 8,620,893 9,676,385 209,610 1,556,551 2,741,092 199,646 270,275 1,583,896 14,001,373 22,622,266 250 Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 209,396 1,554,792 2,737,980 199,381 269,966 1,582,046 13,984,530 22,603,604 108

Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 214 1,759 3,112 265 309 1,850 16,843 18,662 142

Non Bank 10,530 40,088 1,030 7,397 16,144 1,396 1,544 12,570 68,802 79,332 98

Ø Pasar Modal 44 34 0 1 5 0 0 0 39 83 0

Ø Asuransi 165 863 0 4 4 0 0 186 1,053 1,218 2

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 20 183 328 1 3 51 855 858 5

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

9,972 34,752 957 6,715 14,862 1,322 1,491 11,594 61,208 71,180 82

Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 53 333 784 73 50 739 5,350 5,696 9

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 3 0 84 84 0 0 0 87 87 0

Ø Pegadaian 0 130 0 77 77 0 0 0 207 207 0

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka

Komoditi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKT 8,631,423 9,716,473 210,640 1,563,948 2,757,236 201,042 271,819 1,596,466 14,070,175 22,701,598 348 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2011-2015 Jumlah PJK Pelapor Tahun 2017 (s.d. Juli-2017) Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan 2003 s.d. Juli-2017 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2013 s.d. Juli 2017 14,270,061 16,121,147 18,347,896 21,105,132 22,701,598 2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 1,596,466 13.0% 13.8% 15.0% 7.6% 0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000 2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

(16)

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

 Selama Juli 2017, terdapat penambahan 4 LPUT yang

disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

 Dengan adanya penambahan LPUT selama Juli 2017 tersebut,

maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Juli 2017 tercatat sebanyak 27.626 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta (56,9 persen) dan Batam (40,5 persen).

 Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan

pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Juli 2017, tercatat terjadi 295 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 18 lokasi pelaporan.

Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran

pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 46,4 persen atau sebanyak 137 pelanggaran.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Juli 2017

Juli-2016 Kumulatif

s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016 Juni-2017 Juli-2017

Kumulatif s.d. Juli-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Ø Batam 2,683 1,613 0 3,595 3,595 0 0 3,309 8,517 11,200 Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 2,954 3,556 0 1 2,858 12,844 15,710 Ø Bandung 3 4 0 0 0 2 0 4 8 11

Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 2 2 0 0 17 53 53

Ø Tj. Pinang 97 15 0 2 2 0 0 2 19 116

Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 108 108 0 0 180 363 413

Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 Ø Medan 3 1 0 1 1 0 0 3 5 8 Ø Balikpapan 0 2 0 0 1 1 0 4 7 7 Ø Pontianak 0 2 1 1 2 0 0 9 13 13 Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 0 6 8 8 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 1 3 3 0 0 2 8 8 Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12 Ø Palembang 0 1 0 1 1 0 2 2 4 4 Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 3 7 7 Ø Mataram 0 4 0 0 1 0 0 2 7 7 Ø Entikong 0 1 0 2 3 0 0 0 4 4 Ø Kuala Namu 0 0 0 13 15 0 0 0 15 15 Ø Juanda 0 0 2 13 14 0 0 0 14 14 Total LPUT 5,711 8,209 4 6,695 7,304 3 3 6,402 21,915 27,626 Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Juli-2017 Tahun 2011-2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*) Tahun 2016 Jumlah Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :

“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“

Pasal 35 Ayat (1) :

“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

(17)

15

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017) Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Juli 2017 137 57 49 10 8 8 6 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Batam Kuala Namu Pekan Baru Pontianak Medan Tarakan Dumai Bandung Tj. Pinang Teluk Bayur Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram Palembang

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2013 s.d. Juli 2017 12,432 13,902 13,920 21,224 27,626 3,461 1,470 18 7,304 6,402 11.8% 0.1% 52.5% 30.2% 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Juli 2017.

(18)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Juli 2017

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 46.4%

Soekarno Hatta 57 19.3% Batam 49 16.6% Kuala Namu 10 3.4% Pekan Baru 8 2.7% Pontianak 8 2.7% Medan 6 2.0% Tarakan 4 1.4% Dumai 3 1.0% Bandung 3 1.0% Tj. Pinang 2 0.7% Teluk Bayur 2 0.7% Tj. Balai Karimun 1 0.3%

Halim Perdana Kusumah 1 0.3%

Teluk Nibung 1 0.3%

Juanda 1 0.3%

Mataram 1 0.3%

Palembang 1 0.3%

Total Pelanggaran

Pembawaan Uang Tunai 295 100.0%

% Lokasi Pelaporan Jumlah Jan-2006 s.d. Juli-2017 Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Juli 2017 137 57 49 10 8 8 6 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Batam Kuala Namu Pekan Baru Pontianak Medan Tarakan Dumai Bandung Tj. Pinang Teluk Bayur Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram Palembang

(19)

17

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa (PBJ)

Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

 Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan

kepada PPATK selama Juli 2017 tercatat bertambah sebanyak 2.338 Laporan, atau turun sebesar 2,5 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, namun lebih tinggi 12,5 persen dibandingkan jumlah pada Juli 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan

sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Juli 2017 telah mencapai 165.672 laporan yang berasal dari 357 PBJ.

 Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. Juli

2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 101.719 laporan atau 61,4 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 59.744 laporan atau 36,1 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 3.452 laporan atau 2,1 persen, Balai Lelang sebanyak 691 laporan atau 0,4 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Perusahaan Properti 63,199 1,151 17,010 27,430 1,008 983 11,090 101,719 204

Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 890 6,708 13,751 1,261 1,269 7,418 59,744 109

Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 26 500 616 10 40 158 3,452 4

Ø Balai Lelang 342 12 46 123 119 46 226 691 39

Ø Barang Seni / Antik 0 0 4 4 0 0 0 4 1

Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0 Total LTPBJ 104,856 2,079 24,268 41,924 2,398 2,338 18,892 165,672 357 Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Juli-2017 Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2015 Tahun 2016 Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Juli-2017 Tahun 2017

Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :

”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:

1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;

6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan

perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau

(20)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Juli 2017 204 109 4 39 1 101,719 59,744 3,452 691 4 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Tahun 2017 (s.d. Juli 2017) Perusahaan Properti 11,090 59% Pedagang Kendaraan Bermotor 7,418

39% logam muliaPerhiasan / 129 5% Balai Lelang 226 1% Barang Seni / Antik 0 0%

(21)

19

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017)

E. Laporan Transaksi

Keuangan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

 Hingga akhir Juli 2017 sebanyak 182 PJK telah menyampaikan

LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 93 PJK Bank Umum dan 89 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 52,8 persen dari keseluruhan LTKL.

 Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan

oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (29 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (33 persen).

 Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK

selama Januari 2014 s.d. Juli 2017 sebanyak 21,5 juta LTKL,

dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak

500,1 ribu laporan atau sebanyak 25,0 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

 Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT

merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 12,9 juta Laporan atau 59,9 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 8,6 juta Laporan atau 40,1 persen. Secara total, bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, total nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming) cenderung lebih besar daripada total nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing). Namun demikian, nilai rata-rata transfer dana Outgoing per transaksi masih lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.587 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.185 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :

“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..”

Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 52.8% NON BANK UMUM 47.2% Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 93 51% NON BANK UMUM 89 49%

(22)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Juli 2017

SWIFT 29% NON SWIFT 38% KUPU 33% Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Juli 2017

Outgoing 8,622,453 40% Incoming 12,882,781 60% Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Juli 2017

Outgoing 13,682,028,5 94,696,600 47% Incoming 15,263,905,3 40,707,700 53%

(23)

21

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017) Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Juli 2016 s.d. Juli 2017

174 205 212 209 219 177 200 182 226 188 209 182 207 263 313 305 312 320 271 325 298 361 308 336 295 356 0 50 100 150 200 250 300 350 400

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17

Ribu Laporan

Outgoing Incoming

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Juli 2016 s.d. Juli 2017

320 308 335 323 350 256 297 263 363 268 323 265 318 271 457 371 369 1,440 314 305 279 374 300 322 283 337 50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17

Triliun Rp

Outgoing Incoming

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Juli 2016 s.d. Juli 2017

1,836 1,503 1,582 1,543 1,596 1,446 1,485 1,446 1,605 1,426 1,545 1,460 1,533 1,031 1,458 1,215 1,183 4,507 1,160 938 936 1,038 975 957 956 946 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17

Juta Rp/Laporan

Outgoing Incoming

(24)

F. Laporan

Penundaan Transaksi

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Juli 2017.

 Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Juli

2017 tercatat sebanyak 50 Laporan, atau lebih tinggi sebesar 733,3 persen dibandingkan jumlah pada Juni 2017 yang sebanyak 6 laporan.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT

yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Juli 2017 tercatat sebanyak 2.792 laporan.

 Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2017 (s.d. Juli

2017) dilakukan oleh PJK Bank (97,8 persen), terutama BPD (74,2 persen) dan Bank Negara (12,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (62,4 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan

(99,4 persen) dengan profesi utama sebagai

Pengusaha/Wiraswasta (34,3 persen), Pegawai Swasta (18,5 persen), Pelajar/Mahasiswa (11,8 persen), dan Ibu Rumahtangga (10,1 persen).

 Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi

yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Juli 2017) bernilai dibawah Rp100 juta (93,3 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 96,6 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

 Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas

dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Juli 2017) terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (70,8 persen) dan DKI Jakarta (21,9 persen).

 Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang

ditunda oleh PJK atau sebanyak 52,2 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.

UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung

Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan

Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.

(25)

23

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME

(JULI 2017) Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Juli 2016 s.d. Juli 2017 24 39 23 26 13 15 32 26 28 25 11 6 50 0 15 30 45 60

Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Juli 2017

Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d. Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 22 206 314 6 49 174 97.8 716.7 122.7 -15.5

Ø Bank Negara 6 146 201 0 1 23 12.9 n.a. -83.3 -84.2

Ø Bank Swasta 0 10 16 1 2 18 10.1 100.0 n.a. 80.0

Ø BPD 16 50 92 4 46 132 74.2 1,050.0 187.5 164.0

Ø Bank Asing 0 0 3 1 0 1 0.6 -100.0 n.a. n.a.

Ø Bank Campuran 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Non Bank 2 12 20 0 1 4 2.2 n.a. -50.0 -66.7

Ø Asuransi 2 12 20 0 1 4 2.2 n.a. -50.0 -66.7

Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 24 218 334 6 50 178 100.0 733.3 108.3 -18.3

Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Juli-2017

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Juli 2017 Juli-2016 Kumulatif s.d. Juli-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Juni-2017 Juli-2017 Kumulatif s.d.

Juli-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 0 7 9 0 0 4 2.2 n.a. n.a. -42.9

Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek

Materil tidak terpenuhi 24 209 322 6 50 172 96.6 733.3 108.3 -17.7

Aspek Formil tidak terpenuhi, namun

Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Aspek Formil dan Aspek Materil tidak

terpenuhi 0 2 3 0 0 2 1.1 n.a. n.a. 0.0

Total LPT 24 218 334 6 50 178 100.0 733.3 108.3 -18.3

Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT % Distribusi Kumulatif s.d. Juli-2017 Perkembangan Juli-2017 (Dalam Persen) Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.

Gambar

Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM  Januari 2017 s.d
Grafik 17  Jumlah LTKL  Menurut Jenis Pihak Pelapor
Gambar 2.  Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Locus (Tempat Kejadian)  Dugaan Tindak Pidana yang Terindikasikan dalam HA Proaktif  Januari 2017 s.d
Gambar 3.  FIU yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM (study kasus pada usaha foto copy di Jl.

Bahwa Para Pengadu tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh KPU Tangerang dengan memberikan keterangan SEDANG DALAM PROSES terhadap Surat Pernyataan Mengundurkan

GATOT SUPRIJANTO (Para PENGADU) dengan TANPA merugikan hak-hak konstitusional pasangan calon lain; dan dalam Putusan a quo, tidak ada amar DKPP yang memerintahkan Termohon

Dalam ketentuan pasal 43 Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 dinyatakan “Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan

Berdasarkan beberapa pandangan ahli di atas, maka dapat disimpulkan komitmen organisasi adalah suatu bentuk keterikatan, keterlibatan dan loyalitas karyawan terhadap

Dengan kondisi perilaku memilih dan jenis-jenis pemilih yang sudah penulis jelaskan, maka saran untuk masyarakat kedepannya demi meningkatkan kualitas rasionalitas

LKIP Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset Tahun 2014 13 - Pembinaan Administrasi Keuangan Bendahara Penerimaan - Bimbingan Teknis Penyusunan RKA Terwujudnya

 Harus cukup cepat atau tidak ada delay untuk operasi dengan prosesor.  Terdapat tiga jenis memori yang sering digunakan, yaitu RAM, EPROM,..