• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek penelitian. 1. Waktu dan tempat Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek penelitian. 1. Waktu dan tempat Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek penelitian 1. Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2012 sampai dengan April 2013 dimana penelitian ini dilakukan dengan mengambil data pada Pojok Bursa Unversitas Mercu Buana yang bertempat di Gedung B Universitas Mercu Buana Lt. 2 Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat 11650, internet dan Perpustakaan Universitas Mercu Buana.

2. Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan aktivitas perusahaan pada periode penelitian yaitu dari Januari 2009 sampai dengan Desember 2011. Adapun gambaran umum dari perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. PT. Akasha Wira International Tbk

PT. Akasha Wira International Tbk didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama perseroan telah diubah beberapa kali; terakhir tahun 2004, ketika nama perseroan diubah menjadi PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai pasal 2 anggaran dasarnya, perseroan dapat

(2)

bergerak dibeberapa bidang usaha.selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2008, perseroan bergerak dibidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. Produksi secara komersial dimulai tahun 1986. Perseroan berdiri di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di perakantoran hijau Arkadia, Jl TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta, Pabrik berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur.

b. PT. Cahaya Kalbar Tbk

PT. Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV. Tjahaya Kalbar, di Pontianak. Ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi meliputi bidang industry makanan berupa industry minyak nabati dan minyak nabati spesialitas, perdagangan umum termasuk impor dan ekspor. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1971. Kantor pusat perusahaan terletak di kawasan industry Jababeka II, Cikarang, Propinsi Jawa Barat dan Pontianak, Kalimantan Barat. Perusahaan memiliki anak perusahaan PT. Inticocoa Abadi Industri (IAI) yang bergerak dalam bidang pengolahan biji kakao menjadi minyak coklat (cocoa butter) dan bubuk coklat (cocoa powder). Sejak April 2005, PT. IAI berhenti beroperasi secara komersial karena biaya produksi yang tinggi dan mengalami kerugian.

c. PT. Deltha Djakarta Tbk

Pabrik Anker Bir didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga berbentuk PT. Deltha

(3)

Djakarta Tbk pada tahun 1970. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di jalan inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu terutaman untuk memproduksi dan menjual bir persenel dan bir hitam dengan merk “Anker”, “Carlsberg”, “Sun Miguel”, “Kuda Putih” dan Sun Mig Light”. Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non alkohol dengan merk “Sodaku” dan “Soda lee”. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri.

d. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerakdalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,

(4)

Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari.

e. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma. Ruang lingklup kegiatan perusahaan antara lain produksi mie, penggilingan gandum, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan mie dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower lt. 27, Jl. Jend. Sudirman kav 76-78, Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

f. PT. Mayora Indah Tbk

PT. Mayora Indah Tbk didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Kantor pusat terletak di gedung Mayora. Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta sedangkan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya di local dan luar negeri.

g. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

Perusahaan didirikan tanggal 3 Juni 1992 dengan nama Netherlands Indische Bjerbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Indonesia dengan kantor pusat di Talavera Office Park Lt. 20 Jl. Let Jend TB Simatupang kav 22-26, Jakarta 12430

(5)

dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19 Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari KM. 50, Sampang Agung, jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari kelompok Heineken NV. Sejak 3 Desember 2007 saham-saham perseroan diperdagangkan di BEI. Perseroan beroperasi dalam industry bird an minuman lainnya. Pemasaran produk-produk tersebut pada pasar local dan Internasional.

h. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang sebagai perusahaan roti dengan merek Sari Roti. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk lantas mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan Jababeka membuat PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kembali membangun pabrik Sari Roti pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan pada tahun 2011

i. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan dengan nama PT. Aneka Bumi Asih pada tanggal 16 April 1974. Perusahaan berdomisili di Jl. Jend. Sudirman No. 47, Jakarta Selatan dan pabriknya berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak

(6)

dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1974.

j. PT. Sekar Laut Tbk

PT. Sekar Laut Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1976. Perusahaan bergerak dalam bidang industri pembuatan krupuk, saus tomat, saus sambal dan bumbu masak serta menjual produknya di dalam dan luar negeri. Pabrik berlokasi di jalan jenggolo II/17 Sidoarjo, Jawa Timur. Kantor cabang perusahaan di Jl. Raya Darmo No. 23-25, Surabaya, Jawa Timur.

k. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1959. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan. Pada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang nantinya berkembang menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPS-Food). Sebuah Bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah.

l. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk

PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk didirikan pada tanggal 2 November 1971. Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptic yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High

(7)

Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Juga memproduksi rupa-rupa kental manis. Kantor pusat dan pabrik berlokasi di Jl. Raya Cimamerz 131 Padalarang Kabupaten Bandung 40552.

B. Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur di sub sektor food and beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan aktivitas perusahaan pada periode 2009-2011.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang keadaan objek yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan Altman Bangkruptcy Prediction Mode (Z-Score). Penelitian deskriptif pada penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, menginterprestasikan dan menggambarkan tingkat kesehatan keuangan perusahaan manufaktur di sub sektor food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan analisis Z-Score.

(8)

D. Definisi Objek Penelitian

Adapun definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. (http://rdtloom.wordpress.com).

b. Z-Score merupakan suatu persamaan multi variabel yang digunakan oleh Altman dalam rangka memprediksi tingkat kebangkrutan (Toto, 2008:179). Edward I. Altman di New York pada pertengahan tahun 1960 menggunakan analisis diskriminan dengan menyusun suatu model untuk memprediksi kebangkrutan perusahan. Dalam studinya,setelah menyeleksi 22 rasio keuangan, Altman menemukan 5 rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut. Analisis ini dikenal dengan nama analisis Altman Z-Score. Lima rasio Z- Score tersebut adalah:

1) Working Capital to Total Assets Ratio

Modal kerja di sini dimaksud adalah selisih antara aset lancar (current assets) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Sedangkan current assets pada perusahaan terdiri dari cash on hand and banks, placement in other banks, notes and securities, loan and investment. Current liabilities terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit. Sedangkan total assets adalah semua assets yang ada di dalam

(9)

perusahaan tersebut. Rasio ini pada dasarnya merupakan salah satu rasio likuiditas yang mengatur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

2) Retained Earning to Total Assets Ratio

Rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang mendeteksi atau mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Retained earnings di sini adalah laba ditahan. Perbandingan retained earning terhadap total assets merupakan rasio profitabilitas yang dapat mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, yang ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dibandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets sebagai ukuran efisiensi usaha.

3) Earning Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio Earning Before Interest and Tax di sini adalah operating income. Rasio ini merupakan kontributor terbesar dari model tersebut.

4) Book Value of Equity to Book Value of Debt

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modalnya sendiri. Rasio book value equity di sini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan. Modal yang dimaksud di sini adalah

(10)

gabungan nilai buku dari saham biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang.

5) Sales to Total Assets Ratio.

Rasio ini merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Sales yang dipakai pada perusahaan adalah revenue.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dimana penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literature yaitu mempelajari, mengkaji serta menelaah literature yang ada khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

F. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain sehingga peneliti dapat memanfaatkannya untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan auditan perusahaan di sub sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(11)

Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan auditan yang dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur di sub sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 sampai dengan 2011. Periode ini dipilih dikarenakan peneliti ingin menganalisis apakah perusahaan-perusahaan pada periode tersebut mengalami kebangkrutan atau tidak.

G. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di sub sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termuat dalam IDX Statistics periode 2009-2011. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu sesuai dengan penelitian yang dirancang. Adapun yang menjadi kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur di sub sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Perusahaan tersebut tidak keluar dari BEI selama periode penelitian 2009-2011.

3. Menerbitkan laporan keuangan yang lengkap yang telah di audit oleh auditor untuk periode 2009-2011

4. Data-data perusahaan sampel tersedia untuk diteliti selama periode penelitian 2009-2011

Beradasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, jumlah sampel yang digunakan dijelaskan dalam tabel berikut:

(12)

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah perusahaan

Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI pada 2012

14 perusahaan

Perusahaan yang berada di BEI pada periode 2009-2011

14 perusahaan

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap pada periode 2009-2011

12 perusahaan

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tidak lengkap pada periode 2010-2011

2 perusahaan

H. Metode Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

Penelitian ini akan mengguanakan analisis diskriminan model Altman sebagai alat analisis data untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan pada suatu perusahaan, akan menggunakan metode yang ditemukan oleh Altman yang dikenal dengan Z-Score. Dengan menggunakan metode Altman ini, maka kita akan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan. Dari data laporan keuangan perusahaan, kemudian akan dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio-rasio keuangan yang dapat mendeteksi likuiditas, profitabilitas, aktivitas perusahaan dan memprediksi kebangkrutan dari perusahaan di atas.

(13)

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif menginterprestasikan dan menganalisis hasil dari analisis kuantitatif sesuai dengan teori-teori yang mendukung penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan Z-Score tiap tahun, dapat diprediksi apakah suatu perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan yang bangkrut atau tidak bangkrut.

Gambar

Tabel 3.1  Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia, Hukum Nasional yang mengatur zona keselamatan penerbangan di sekitar kawasan bandar udara sudah diatur secara ketat , demi menjamin keamanan, kenyamanan,

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari luar individu siswa. 11) faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga,

Setelah mengamati tayangan video, siswa dapat menunjukkan perilaku menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud tanggung jawab dengan baik.(P3).. Setelah

Dengan segala keterbatasan paparan bahasa Inggris (language exposure) yang ada di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran berbasis observasi

Secara keseluruhan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian 1, dimana perbaikan mutu pakan akan sangat berpengaruh terhadap penampilan dan kualitas daging sapi

Pengukuran faktor kondisi fisik dalam hal ini adalah berkaitan tentang kemampuan fisik yang berhubungan dengan dengan keterampilan teknik dasar sepaktakraw

Hasil Uji Laboratorium: - Struktur Tanah - Tekstur Tanah - Permeabilitas Tanah - Bahan Organik (BO) Tanah Pengukuran Lapangan: - Panjang Lereng - Kemiringan Lereng -

Dimana pada tugas akhir ini penulis akan menganalisa kehilangan gaya prategang yang terjadi pada girder dan membandingkan perilaku struktur terhadap pilar persegi