• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI ENTERPRISE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI ENTERPRISE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN LAYANAN SISTEM

INFORMASI ENTERPRISE

Sugeng Purwanto1, Satriyo Pinanggit2, Iis Pradesan3

1,2STMIK MDP; Jalan Rajawali No. 14 Palembang, Telp : (0711)376400 Fax : (0711)376360 3Jurusan Sistem Informatika, STMIK MDP, Palembang

e-mail: 1interisti_ind@yahoo.co.id, 2satrio.odonk@gmail.com, 3iis@mdp.ac.id

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi terutama dalam teknologi internet telah menjadi bagian dari masyarakat saat ini. Peranan sistem informasi juga mempengaruhi kredibilitas perusahaan layanan jasa pada umumnya, yang mana salah satu bentuk perusahaan tersebut adalah travel agent. Dalam kegiatan pelayanan penjualan tiket travel mobil yang ditawarkan terhadap pelanggan belum menggunakan sistem informasi yang berbasis website sehingga konsumen kesulitan untuk mengetahui informasi tiket yang ditawarkan oleh travel agent karena pelanggan harus mendatangi lokasi secara langsung. Dalam hal ini dibutuhkan sarana yang dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan sebuah wadah yang dapat mengumpulkan para travel agent. Sehingga para pelanggan tidak perlu lagi mendatangi satu-persatu travel agent bila ingin membandingkan harga tiket satu dengan yang lainnya. Dalam pembuatannya penulis menggunakan metodologi Rational Unified Process (RUP) yang setiap tahapan pengembangannya dapat dilakukan secara berulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan untuk mendefinisikan investigasi, analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek menggunakan bahasa pemrograman Unified Modelling Language (UML). Sedangkan dalam penerapan sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman Protocol Hypertext Preprocessor (PHP) dan MySQL sebagai database yang diharapkan mampu menghasilkan informasi penting yang diperlukan dalam mendukung pengambilan keputusan.

Kata kunci: Sistem Informasi Enterprise, RUP, UML, PHP, MySQL.

Abstract

The development of information technology, especially in internet technology has become part of today's society. The role of information systems also affect the credibility of the company services in general, which is one form of the company is a travel agent. In the course of a travel ticket sales car service offered to customers not using a web-based information system so that consumers are difficult to find ticket information offered by travel agents because customers have come to locations directly. In this case the necessary facilities to provide convenience for the consumer by providing a container that can collect the travel agent. So that customers no longer need to come one by one travel agent if you want to compare prices with one another. In manufacturing the authors use the methodology Rational Unified Process (RUP) that each stage of development can be done repeatedly to get the desired results. And to define the investigation, analysis and design as well as illustrates the architecture of object oriented programming using a programming language Unified Modeling Language (UML). While the application of the system programming language the author uses Protocol Hypertext Preprocessor (PHP) and MySQL as a database that is expected to yield important information that is required to support decision making.

(2)

1. PENDAHULUAN

erkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini dan persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk menciptakan daya saing bisnisnya. Teknologi informasi sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu perusahaan. Kini teknologi informasi digunakan di berbagai perusahaan dan instansi dalam berbagai aktivitas dan pekerjaan serta memberikan layanan dalam berbagai bidang menjadi lebih baik, cepat, dan efisien. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin canggih, maka perusahaan sebagai pelaku bisnis dituntut harus melakukan perubahan perilaku organisasi yang harus disesuaikan dengan teknologi informasi.

Peranan sistem informasi juga mempengaruhi kredibilitas perusahaan layanan jasa pada umumnya, yang mana salah satu bentuk perusahaan tersebut adalah travel agent, khususnya travel mobil. Dalam kegiatan pelayanan penjualan tiket travel mobil yang ditawarkan terhadap pelanggan belum menggunakan sistem informasi yang berbasis website sehingga konsumen kesulitan untuk mengetahui informasi tiket yang ditawarkan oleh travel agent karena pelanggan harus mendatangi lokasi secara langsung atau menelpon untuk mengetahui informasi tiket jika ingin melakukan pemesanan tiket yang ditawarkan oleh travel agent.

Dalam hal ini dibutuhkan sarana yang dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan sebuah wadah yang dapat mengumpulkan para travel agent seperti halnya konsep layanan Enterprise Information System (EIS), yaitu kumpulan-kumpulan beberapa aplikasi yang dibuat yang dapat diintegrasikan dan dioperasikan secara virtual di internet. Sehingga para pelanggan tidak perlu lagi mendatangi satu-persatu travel agent bila ingin membandingkan harga tiket satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan sebuah skripsi dengan judul “Rancang Bangung Layanan Sistem Informasi Enterprise”.

1.1 Tujuan dan Manfaat

1.1.1 Tujuan

1. Meningkatkan pemasaran yang lebih luas dengan menawarkan penjualan tiket secara online yang lebih variatif kepada konsumen.

2. Menyediakan fasilitas bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih variatif.

3. Menyediakan sarana yang mendukung terpenuhinya kebutuhan konsumen dan travel agent dengan menciptakan layanan sistem informasi enterprise

1.1.2 Manfaat

1. Memberikan kemudahan bagi konsumen dalam pemesanan tiket sehingga lebih efektif dan efesien.

2. Dapat memperluas jangkauan pemasaran travel agent.

2. METODOLOGI

2.1 Enterprise Information Sistem

merupakan pengembangan konsep CBIS dan DSS yang dioptimasi untuk

menyelesaikan permasalahan perusahaan atau organisasi secara menyeluruh,

dengan batasan-batasan: corporate wide system, holistic information, business

intelligent.

[1].

2.2 Desain Sistem

Desain sistem dibagi menjadi dua sub tahapan, yang dinamakan perancangan konseptual dan perancangan fisik [7].

(3)

1. Perancangan Konseptual seringkali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu: evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual.

2. Perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka antarmodul, serta rancangan basis data secara fisik.

2.3 Rational Unified Process

Metodologi yang digunakan penulis adalah metodologi berorientasi objek, teknik yang digunakan adalah Rational Unified Process (RUP).

RUP adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative) , fokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian yang baik (well defind) dan penstrukturan yang baik (well structured) [2].

RUP memiliki empat buah tahap atau fase yang dapat dilakukan secara iteratif. Berikut ini penjelasan untuk setiap fase pada RUP:

1.

Inception (Permulaan)

Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yangdibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements).

2.

Elaboration (Perluasan/Perencanaan)

Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).

3.

Construction (Konstruksi)

Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Intitial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal.

4.

Transistion (Transisi)

Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Intitial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan, dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.

2.4 Unified Modeling Language

UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung [2].

2.5 Basis Data (Database)

Basis data (Database) adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikan rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbarui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu serta dihapus) [10].

(4)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisi Permasalahan

Pada analisis Permasalahan, peneliti menggunakan metode permasalahan dengan menggunakan kerangka PIECES yaitu

Tabel 1 Tabel PIECES

Klasifikasi Masalah dalam Kerangka PIECES Performace:

Pelanggan harus datang langsung ke beberapa travel agent untuk mencari tiket dan membandingkan harga tiket satu dengan yang lain.

Information:

1. Pelanggan masih belum banyak yang mengetahui mekanisme pemesanan tiket secara online dengan konsep e-ticketing yang ditawarkan kepada pelanggan.

2. Travel agent kurang mengetahui bahwa biaya pembuatan website e-ticketing lebih murah. Economics:

Pelanggan yang mencari beberapa travel agent akan memakan waktu dan menghabiskan biaya.

Control:

Tidak adanya pengontrolan terhadap pelanggan yang melakukan pemesanan tiket. Efficiency:

Pelanggan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengunjungi beberapa travel agent jika ingin mencari tiket dan membandingkan harga tiket satu dengan yang lain.

Service:

Masih banyak pelanggan merasa tidak nyaman dan aman untuk bertransaksi secara online.

3.2 Analisis Kebutuhan

Untuk menganalisi kebutuhan sistem peneliti menggunakan alat bantu yaitu dengan Use Case tujan dari pembuatan use case adalah untuk mendapatkan dan menganalisi informasi persyaratan yang cukup untuk mempersiapkan model yang mengkomunikasikan apa yang diperlukan dari perspektif pengguna.

(5)

Gambar 1 : Diagram Use Case

3.3 Activity Diagram

Activity diagram berfungsi untuk menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram menggambarkan aktivitas yang dilakukan sistem bukan apa yang dilakukan aktor. Berikut adalah activity diagram informasi tiket.

(6)

3.4 Relasi Antar Tabel

Database adalah sekumpulan data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer. Gambar 3 dibawah ini menunjukkan Relasi Antar Tabel sistem yang dikembangkan.

Gambar 3 : Relasi Antar Tabel

3.5 Class Diagram

Class Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur sistem yang berisi kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem dan relasi-relasi yang ada di dalamnya. Gambar 4 dibawah ini menunjukkan Class Diagram sistem yang dikembangkan.

(7)

Gambar 4 : Class Diagram

3.6 Squence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang diberikan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sequence yang harus digambarkan adalah sebanyak jumlah pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri. Berikut adalah sequence diagram pemesanan tiket.

Gambar 5 : Squence Diagram Pemesanan Tiket

3.8 Rancangan AntarMuka

Rancangan layar digunakan untuk memberikan kemudahan dalam penggambaran tampilan program yang diusulkan. Pada uraian dibawah ini dapat dijelaskan tampilan antar muka.

(8)

Gambar 8 : Form Menu Utama

Gambar 9 : Form Pesanan

(9)

Gambar 11 : Form Data Aset 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh pengguna dapat menarik kesimpulan, yaitu :

1. Pengguna dapat merancang dan membangun pengelolaan penjualan tiket travel, manajemen aset dan absensi dengan menggunakan metode RUP, dimana pengguna dapat melakukan proses objek dalam pengembangan sistem serta memungkinkan pengguna untuk mengelola data – data penjualan tiket travel, manajemen aset dan absensi.

2. Sistem yang dibangun dapat menjembatani hubungan antara manajer dan karyawan dengan menyediakan media alternatif komunikasi sehingga loyalitas kerja dapat terjaga.

3. Website dapat memberikan informasi status pelayanan yang digunakan oleh pengguna atau calon pengguna, sehingga pengguna atau calon pengguna dapat mengetahui status dari pelayanan yang digunakan saat ini.

5. SARAN

Dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi enterprise ini penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan pada sistem yang dibangun. Maka dari itu penulis memberikan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem pada perusahaan travel.

1. Sistem diharapkan dapat dikembangkan menjadi sistem yang lebih baik lagi, mengingat perusahaan travel merupakan perusahaan yang tidak terlalu besar, sehingga untuk kedepannya sistem ini dapat digunakan untuk perusahaan travel – travel lainnya.

2. Perusahaan perlu menambahkan penyampaian informasi yang lebih baik lagi dari sekedar sistem, agar penyampaian informasi dari manajer lebih cepat kepada karyawannya.

3. Diperlukan tingkat keamanan yang baik, karena akses yang dilakukan secara online. UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini pun tidak akan selesai tanpa dukungan dari mereka yang telah banyak memberikan batuan yang begitu besar bagi peneliti. Untuk itu tiada kata yang dapat terucap selain ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan jasmani dan rohani dalam menyelesaikan penelitian ini.

(10)

2. bapak Alexander Kurniawan selaku Ketua Yayasan STMIK GI MDP. 3. Bapak Ir.Rusbandi, M.Eng selaku Ketua STMIK GI MDP Palembang. 4. Ibu Desy Iba Ricoida, ST., M.T.I selaku Pembantu Ketua I STMIK GI MDP. 5. Ibu Yulistia, S.kom., M.T.I selaku Pembantu Ketua II STMIK GI MDP. 6. Bapak A.Wahyu Sudrajad, M.T.I selaku Pembantu Ketua III STMIK GI MDP. 7. Ibu Mardiani, S.Si., M.T.I selaku Ketu Program Studi Sistem Informasi.

8. Bapak Iis Pradesan, S.Kom., M.T.I selaku pembimbing yang telah memberikan pengajaran masukan dan saran kepada penulis.

9. Seluruh Dosen yang telah mengajar dan mendidik peneliti selama menjalani pendidikan di STMIK GI MDP Palembang.

10. Ayah, Ibu, kaka dan adek yang selalu memberikan semangat dan doa serta kasih sayangnya.

11. Sahabat-sahabat yang telah berjuang bersama, saling memberikan semangat, doa dalam menyelesaikan penelitian ini.

Harapan peneliti, semoga penelitian ini dapat bermafaat bagi Dosen STMIK GI MDP dan berguna bagi mahasiswa/i STMIK GI MDP dalam penyusunan penelitian yang lebih baik dikemudian hari. Semoga Allah membalas kabaikan semua pihak yang telah membantu peneliti selama ini.

REFERENSI

[1] Andy, Prasetyo Utomo 2014, Pemodelan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Akademik pada Perguruan Tinggi Menggunakan Enterprise Architecture Planning, Jurnal Simetris, Vol.5, No.1, Juni 2014.

[2] A.S, Rosa 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.

[3] Bernard, Scott A. 2005, An Introduction to Enterprise Architecture, 2nd, Author House, United States America.

[4] F.K Sibero, Alexander 2013, Web Programming Power Pack, Mediakom, Jakarta. [5] Hanafi, M.M 2008, Manajemen Keuangan Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.

[6] Hasibuan, Malayu 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta. [7] Kadir, Abdul 2014, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Andi Offset,

Yogyakarta.

[8] Lidya, Anjaya dan Roni, Lukito 2013, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Web Pada P.T Bintang Baru Sejati, Lidya Anjaya, Palembang.

[9] Maryono, Y, Sutoyo dan Paulus Mudjihartono 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta, Jurnal Buana Informatika, Vol.1,No.2, Juli 2010.

[10] Nugroho, Adi 2011, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.

[11] Rachmaniah, Meuthia, Hari Agung Adrianto dan Abdul Aziz 2011, Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dengan Metode The Open Group Architecture Framework(TOGAF), Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol.16,No.3, Desember 2011.

[12] Robbins dan Mery, Coulter 2010, Management, Prentice Hall One Lake Street: Pearson Education Inc, New York.

[13] Saputra, Agus dan Feni Agustin 2013, Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Propesional, Elex Media Komputindo, Jakarta.

(11)

[15] Tohari, Hamim 2014, Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML, Andi Offset, Yogyakarta.

[16] Tities, Sumunaring Tyas dan Ali, Tarmuji 2013, Perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada Proses Manajemen Aset dengan Zachman Framework, Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol.1, No.1, Juni 2013.

Gambar

Tabel 1 Tabel PIECES
Gambar 1 :  Diagram Use Case
Gambar 3 dibawah ini menunjukkan Relasi Antar Tabel sistem yang dikembangkan.
Diagram  sequence  menggambarkan  kelakuan  objek  pada  use  case  dengan  mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang diberikan dan diterima antar objek
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengolahan koleksi menjadi Tacel 7 menyajikan perincian bentuk- bentuk-bentuk informasi bibliografis su- bentuk informasi yang dibuat dan jum- dah

61 Tahun 1988 tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang

Permasalahan yang ada pada proses pembuatan SKCK pada Polsek Cibitung adalah sistem yang tersedia atau ada saat ini kurang mendukung jalannya pembuatan SKCK

Untuk budaya hukum perlu dikembangkan prilaku taat dan patuh terhadap hukum

Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang- orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan

Sardjito Yogyakarta Periode Agustus – September 2016 iii DAFTAR

Segenap Apoteker Instalasi Farmasi baik di Rawat Jalan, Rawat Inap maupun Farmasi Klinis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya

[r]