• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (REVISI I)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (REVISI I)"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEDOMAN

PENULISAN

SKRIPSI

(REVISI I)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU

DHARMA NUSANTARA

JAKARTA

2018

(2)

SURAT KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA JAKARTA NOMOR : 180 /SK/STAH-DNJ/III/2018

TENTANG

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (REVISI I)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA JAKARTA KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA

JAKARTA,

Menimbang : a. bahwa Skripsi merupakan syarat untuk menyelesaikan suatu Program Studi;

b. bahwa Skripsi merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa yang ditulis sebagai hasil kegiatan akademik yang berbentuk penelitian eksperimental atau teoritis, kajian budaya, analisis statistik, penelitian pustaka, dan sebagainya;

c. bahwa untuk memberikan tuntunan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta dalam menyelesaikan skripsi maka diperlukan Pedoman Penulisan Skripsi;

d. bahwa Pedoman Penulisan Skripsi revisi tersebut merupakan hasil workshop dan perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(3)

iii 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Hindu; 7. Keputusan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 1999

tentang Pedoman Pendirian dan Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Hindu Swasta;

8. Keputusan Menteri Agama Nomor 394 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama; 9. Surat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Nomor: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada Program Sarjana.

10. Surat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 1262/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015 tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada Program Sarjana.

11.Surat Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Dharma Nusantara Jakarta Nomor: 01/BPH/YDN/X/1997 Tahun 1997 tentang Pembentukan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH) DHARMA NUSANTARA JAKARTA TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (REVISI I) SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA JAKARTA.

Pertama : Semua Jurusan menggunakan Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta sebagai acuan dalam penulisan skripsi sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini;

(4)

iv Kedua : Seluruh karya tulis sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta, khususnya Skripsi disimpan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta sebagai koleksi Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta;

Ketiga : Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta mempunyai hak untuk menyimpan, mendokumentasikan, dan mempublikasikan koleksi Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara;

Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan dilakukan perbaikan seperlunya.

Tembusan :

1. Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama RI; 2. Ketua Dewan Pembina Yayasan Dharma Nusantara; 3. Ketua Yayasan Dharma Nusantara;

4. Ketua SENAT STAH DN Jakarta; 5. Arsip.

Ditetapkan di : J a k a r t a Pada Tanggal : 15 Maret 2018 Ketua,

Prof. Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.-Ing. NIP. 195004091979021001 N I P . N I P . 1 3 0 7 0 2 2

(5)

v KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji astuti kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asungkerta Waranugraha-Nya, maka buku pedoman penulisan skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Tujuan skripsi adalah melatih mahasiswa untuk membuat suatu karya ilmiah yang didalamnya dimulai dari penyusunan proposal penelitian; melakukan penelitian yang mencakup perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis; merancang cara (metode) penelitian berupa cara pengumpulan & analisis data; penulisan laporan penelitian dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik melalui seminar dan ujian skripsi.

Penulisan laporan skripsi dalam pedoman ini terbagi dalam jenis penelitian dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Ketentuan mengenai cara penulisan ilniag dijelaskan mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penyusunan skripsi secara utuh. Tidak hanya menjelaskan teknik dan sistematika penulisan dalam pedoman ini juga dijelaskan tentang pedoman setiap subbab dari masing-masing bab yang terdapat dalam skripsi.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku panduan skripsi ini. semoga semua pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Om Santih, Santih, Santih Om. Jakarta, 15 Maret 2018

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...

i

Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH)

Dharma Nusantara Jakarta ...

ii

Kata Pengantar ...

v

BAGIAN SATU: PENDAHULUAN ...

1

1.1 Umum ...

1

1.2 Khusus ...

2

BAGIAN DUA: BAGIAN AWAL DAN BAGIAN AKHIR

PENULISAN SKRIPSI ...

6

2.1 Bagian Awal ...

6

2.1.1 Halaman Sampul ...

6

2.1.2 Halaman Judul ...

6

2.1.3 Halaman Pengesahan Pembimbing ...

6

2.1.4 Halaman Pengesahan Penguji ...

6

2.1.5 Halaman Pernyataan Orisinalitas ...

7

2.1.6 Halaman Pernyataan Publikasi ...

7

2.1.7 Kata Pengantar ...

7

2.1.8 Abstrak ...

7

2.1.9 Daftar Isi ...

8

2.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar lain ...

8

2.2 Bagian Akhir ...

8

2.2.1 Daftar Pustaka ...

8

2.2.2 Lampiran ...

8

BAGIAN TIGA: FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI

PENELITIAN

KUALITATIF

DAN

KUANTITATIF

...

9

3.1 Format Proposal dan Skripsi Penelitian Kualitatif ...

9

3.1.1 Format Proposal ...

9

3.1.2 Format Skripsi ... 11

3.2 Format Proposal dan Skripsi Penelitian Kuantitatif ...

14

(7)

vii

3.2.2 Format Skripsi ... 15

BAGIAN EMPAT: TEKNIS PENULISAN ...

17

4.1 Kertas ... 17

4.2 Pengetikan ...

17

4.3 Jumlah Halaman ...

18

4.4 Penomoran Halaman ...

18

4.5 Halaman Sampul ... 18

4.6 Halaman Judul ...

19

4.7 Halaman Pengesahan ...

19

4.8 Halaman Pernyataan Orisinalitas ... 19

4.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi...

20

4.10 Kata Pengantar ...

20

4.11 Abstrak ... 20

4.12 Daftar Isi ...

21

4.13 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar lain ...

21

4.14 Isi Skripsi ...

21

4.15 Tabel dan Gambar ... 22

4.16 Persamaan Matematika ...

24

4.17 Angka ... 24

4.18 Daftar Referensi ...

24

4.19 Lampiran ...

24

BAGIAN

LIMA:

KUTIPAN,

CATATAN

KAKI,

CATATAN TUBUH ...

26

5.1 Kutipan ...

26

5.2 Sumber Kutipan ...

26

5.3 Teknik Menggunakan Catatan Kaki ...

27

5.4 Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki ...

31

5.5 Teknik Menggunakan Catatan Kaki ...

33

5.6 Penggunaan Kutipan dan Referensi ... 36

5.7 Kutipan Sloka ...

40

(8)

PENJELASAN SUB BAB PROPOSAL DAN SKRIPSI

PENELITIAN KUALITATIF ...

46

PENJELASAN SUB BAB PROPOSAL DAN SKRIPSI

PENELITIAN KUANTITATIF ...

54

Lampiran:

Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Lampiran 2 : Contoh Halaman Judul

Lampiran 3 : Contoh Halaman Pengesahan Pembimbing Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Penguji Lampiran 5 : Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas

Lampiran 6 : Contoh Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Lampiran 7 : Contoh Halaman Ucapan Terima Kasih

Lampiran 8 : Contoh Halaman Abstrak Lampiran 9 : Contoh Halaman Daftar Isi

Lampiran 10 : Contoh Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dan Daftar Lain

(9)

1

BAGIAN SATU

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai wahana untuk menjelaskan berbagai situasi, kejadian, dan hasil karya manusia dalam konteks dan areal sosial tertentu. Skripsi disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. Skripsi dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu program studi.

Karya tersebut akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta. Dalam upaya mendokumentasikan seluruh koleksi STAH Dharma Nusantara Jakarta, baik dalam format tercetak maupun digital, diperlukan Pedoman Penulisan Skripsi untuk digunakan di lingkungan STAH Dharma Nusantara Jakarta yang secara umum tanpa mengurangi keunikan setiap program studi.

Pedoman ini merupakan hasil revisi oleh Tim Revisi Pedoman Penulisan Skripsi STAH Dharma Nusantara Jakarta melalui Surat Keputusan Ketua STAH Dharma Nusantara Jakarta Nomor: 01/SK/STAH-DNJ/I/2013. Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan memberikan tuntunan kepada mahasiswa STAH Dharma Nusantara Jakarta dalam menyelesaikan skripsi. Penyusun memberi kesempatan kepada Program Studi untuk petunjuk tambahan mengenai hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman ini.

1.2 Khusus

1.2.1 Proposal Skripsi

a. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat (baik akademik dan administrasi) berhak untuk menyusun skripsi, dengan mengajukan permohonan rencana judul skripsi untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi.

b. Judul skripsi yang telah masuk akan diverifikasi lewat sidang verifikasi judul skripsi. Judul yang telah disetujui, dapat dilanjutkan ke pembuatan/penyusunan proposal

c. Setelah seluruh judul skripsi terverifikasi, Waka I, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi menentukan Dosen Pembimbing Skripsi.

(10)

d. Proposal sebagaimana disebutkan di atas, harus disusun melalui bimbingan dengan dosen pembimbing yang dilakukan secara intensif sebanyak minimal tiga (3) kali bimbingan bagi mahasiswa yang mendapatkan dua dosen pembimbing dan lima (5) kali bimbingan bagi mahasiswa yang mendapatkan satu dosen pembimbing. Untuk memantau kegiatan bimbingan, lembaga memberikan lembar bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh dosen pembimbing.

e. Mahasiswa diwajibkan untuk memperbaiki proposal skripsinya, jika ada tambahan, perbaikan dan lain-lain pada waktu bimbingan. Proposal Skripsi yang sudah disetujui oleh kedua dosen pembimbing dapat diujikan melalui seminar proposal skripsi.

f. Proposal yang akan diseminarkan harus terdiri dari tiga bab, sebagaimana dijelaskan dalam pedoman.

g. Proposal mahasiswa yang telah disetujui untuk diseminarkan, didaftarkan ke panitia ujian proposal skripsi dengan melampirkan proposal sebanyak 5 (lima) rangkap.

h. Mahasiswa wajib memperbaiki dan melaporkan segala usulan yang disampaikan pada saat seminar proposal berlangsung kepada pembimbing dan panitia proposal skripsi.

i. Apabila Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, berhalangan hadir dalam seminar proposal, maka dapat digantikan dengan dosen pembimbing lain yang ditetapkan oleh Prodi yang dikoordinasikan dengan Jurusan dan Waka I.

j. Apabila karena sesuatu hal salah satu dosen Pembimbing berhalangan dan/atau tidak dapat hadir pada saat seminar proposal, maka seminar tetap berjalan sesuai dengan dosen pembimbing yang sudah ditetapkan.

k. Dosen pembimbing membuat berita acara seminar proposal dan mencatat hal-hal yang berkembang pada waktu seminar poroposal serta menyerahkannya kepada mahasiswa bersangkutan untuk digunakan sebagai panduan perbaikan skripsi.

l. Waktu seminar ditentukan oleh panitia ujian skripsi, dipimpin seorang ketua sidang seminar, dosen pembimbing dan penguji ahli. Susunan pelaksana seminar proposal terdiri atas:

1) Ketua Penguji. 2) Dosen pembimbing. 3) Penguji ahli

(11)

3 m. Bagi mahasiswa peserta seminar diwajibkan hadir 15 (lima belas) menit sebelum seminar dibuka. Apabila mahasiswa tersebut terlambat sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan, maka ujian yang bersangkutan dinyatakan ditunda.

n. Bagi mahasiswa yang dinyatakan telah selesai seminar proposal, yang bersangkutan berhak untuk melanjutkan penulisan skripsi.

1.2.2 Ujian Skripsi

a. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsinya kepada panitia ujian skripsi sebanyak 5 (lima) eksemplar. Selanjutnya panitia akan menjadwalkan ujian skripsi dan mengeluarkan Undangan/Panggilan Ujian Skripsi untuk dosen penguji.

b. Skripsi yang akan diujikan beserta Undangan/Panggilan Ujian Skripsi dimaksud harus sudah diserahkan kepada para dosen penguji paling lambat satu minggu sebelum diujikan. Dibuktikan dengan berita acara penyerahan dan buku bimbingan skripsi yang ditandatangani dosen pembimbing.

c. Pelaksanaan ujian dalam suatu sidang yang dihadiri oleh satu (1) Ketua Penguji dan tiga (3) anggota penguji yang terdiri dari dua orang pembimbing dan satu penguji ahli.

d. Apabila salah satu dosen penguji yang telah ditetapkan berhalangan hadir pada hari pelaksanaan ujian yang telah ditetapkan, maka prodi dapat menunjuk penguji pengganti, atau menjadwal ulang ujian bagi mahasiswa yang bersangkutan.

e. Ujian masih dapat berlangsung dengan kehadiran minimal dua orang penguji dan satu orang pembimbing.

f. Ujian Skripsi dilaksanakan dengan Berita Acara Ujian Skripsi yang dapat diperoleh pada bagian akademik atau panitia ujian skripsi. g. Ujian Skripsi dapat dilaksanakan setiap minggu dengan jadwal yang

telah ditetapkan oleh pengurus prodi.

h. Setelah dinyatakan LULUS dalam Ujian Skripsi mahasiswa berhak mendapatkan nilai atas usahanya yang dinyatakan dalam Blanko Nilai Ujian Skripsi.

i. Pada kasus mahasiswa dinyatakan LULUS dengan Perbaikan maka proses penyempurnaan dilakukan bersama pembimbing dan atau sesuai dengan keputusan penguji yang dinyatakan dalam Blangko Berita Acara Ujian Skripsi.

j. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengulang dengan terlebih dahulu mendapatkan

(12)

bimbingan sesuai dengan hasil ujian skripsi yang dinyatakan dalam Blangko Berita Acara Ujian Skripsi.

k. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus dalam kesempatan ujian skripsi yang pertama masih diberikan kesempatan untuk menempuh ujian ulangan.

1.3 Ketentuan Penulisan Proposal dan Skripsi

a. Mahasiswa wajib menyusun proposal dan skripsinya berdasarkan pedoman yang diberikan lembaga.

b. Lembaga memberikan tiga pilihan format dalam penulisan kutipan dan rujukan (referensi) yang terdiri dari:

1) Catatan Kaki (Footnote) 2) Catatan Tubuh (Bodynote)

3) Kombinasi Catatan Kaki dan Catatan Tubuh

Mahasiswa wajib memilih salah satu dari ketiga format di atas yang penggunaannya dilakukan secara konsisten dari awal hingga akhir penulisan. Sebagai contoh, apabila mahasiswa memilih untuk menggunakan format catatan kaki sebagai format penulisan kutipan dan rujukan, maka dari awal hingga akhir penulisan, mahasiswa wajib dan hanya menggunakan format catatan kaki saja. Jika mahasiswa menggunakan format kombinasi dimana format catatan kaki dan catatan tubuh sama-sama diterapkan pada penulisan, maka yang dapat dicantumkan pada catatan kaki hanyalah penjelasan tambahan yang khusus dan mendesak dan bukan penjelasan referensi kutipannya. Referensi pada format kombinasi tetap ditempatkan pada tubuh paragraf (catatan tubuh).

1.4 Ketentuan Penyerahan Skripsi

a. Skripsi dicetak hardcopy dengan warna dasar sampul biru jenis yamon 23 atau omiga 10 dan diserahkan sebanyak 3 eksemplar. b. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta emas.

c. Mengumpulkan soft copy skripsi yang telah selesai diperbaiki. File

Soft copy dikemas dalam bentuk CD dengan diberi label Nama,

NIM/NIDA dan Judul Skripsi.

1.5 Sanksi Plagiarisme

Lulusan STAH Dharma Nusantara yang karya ilmiah (Skripsi)nya terbukti merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka akan diberikan tindakan tegas oleh lembaga berupa:

(13)

5 a. Teguran

b. Dicabut gelarnya

c. Dipidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak 200 juta rupiah (sesuai Pasal 25 ayat 2 UU No. 20/2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional ) Tabel 1.1 Time Table Penyusunan Skripsi No Rencana Kegiatan Aktivitas Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Perencanaan Revisi Bab I Revisi Bab II Revisi Bab III

2 Pelaksanaan Pengumpulan Data Analisis Data, Pembahasan dan Kesimpulan 3 Evaluasi Pengecekan konsistensi logis/ teoritis/ metodologis Pengecekan format penulisan

(14)

BAGIAN DUA

BAGIAN AWAL DAN BAGIAN AKHIR

PENULISAN SKRIPSI

Bab ini hanya menguraikan bagian awal dan bagian akhir dari penulisan skripsi. Sedangkan bagian isi atau inti skripsi menyesuaikan dengan jenis penelitian, dan diuraikan secara khusus dibahas pada Bab III dan Bab IV.

2.1 BAGIAN AWAL

2.1.1 Halaman Sampul

Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah (skripsi) identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan. Ketentuan halaman sampul dapat dilihat pada butir 4.5, sedangkan contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.1.2 Halaman Judul

Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat. Ketentuan halaman judul dapat dilihat pada butir 4.6, sedangkan contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.1.3 Halaman Pengesahan Pembimbing

Halaman ini memuat persetujuan pembimbing bahwa skripsi siap diuji. Jika telah selesai diuji dan dinyatakan lulus, halaman ini memuat bahwa skripsi telah diperiksa pembimbing. Ketentuan halaman pengesahan pembimbing dapat dilihat pada butir 4.7, sedangkan contoh halaman pengesahan pembimbing dapat dilihat pada Lampiran 3.

2.1.4 Halaman Pengesahan Penguji

Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skripsi oleh institusi penulis. Ketentuan penulisan Halaman Pengesahan Penguji dapat dilihat pada butir 4.7 sedangkan contoh Halaman Pengesahan Penguji dapat dilihat pada Lampiran 4.

(15)

7 2.1.5 Halaman Pernyataan Orisinalitas

Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa Skripsi yang disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Ketentuan mengenai penulisan Halaman Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat pada butir 4.8 sedangkan contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat pada Lampiran 5.

2.1.6 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir yang memberikan kewenangan kepada Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta untuk menyimpan, mengalih-media/format-kan, merawat, dan mempublikasikan Skripsinya untuk kepentingan akademis. Artinya, STAH Dharma Nusantara Jakarta berwenang untuk mempublikasikan suatu tugas akhir hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis. Ketentuan mengenai penulisan halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis dapat dilihat pada butir 4.9 sedangkan contoh Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi dapat dilihat pada Lampiran 6.

2.1.7 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih

Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir. Ketentuan mengenai penulisan Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada butir 4.10. sedangkan Contoh halaman Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 7.

2.1.8 Abstrak/Abstract

Abstrak merupakan ikhtisar suatu Skripsi yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi skripsi untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak.

(16)

Ketentuan yang menyangkut penulisan abstrak dapat dilihat pada butir 4.11. Sedangkan contoh halaman Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 8. 2.1.9 Daftar Isi

Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halamannya, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar Isi dapat dilihat pada butir 4.12. Sedangkan contoh halaman Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 9.

2.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain

Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain dapat dilihat pada butir 4.13. Sedangkan contoh halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain dapat dilihat pada Lampiran 10.

2.2 BAGIAN AKHIR

2.2.1 Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi atau acuan dan dasar penulisan Skripsi. Daftar pustaka ini dapat berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, dan sebagainya. Dianjurkan agar 70% daftar pustaka yang digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 10 tahun terakhir).

2.2.2 Lampiran

Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan Skripsi, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi Skripsi, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan lampiran disesuaikan dengan kebijakan perguruan tinggi.

2.2.3 Biodata

Lembar ini berisi biodata dan hanya mencantumkan informasi penting tentang riwayat hidup penulis.

(17)

9

BAGIAN TIGA

FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN

(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)

3.1 FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN KUALITATIF

3.1.1 Format Proposal:

KERANGKA USULAN PENELITIAN KEPUSTAKAAN

(Dengan Metode Analisis Kualitatif)

KERANGKA USULAN Penelitian Kepustakaan

(Metode Analisis Kualitatif tanpa Lokus)

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum b. Tujuan Khusus 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis b. Manfaat Praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan B. Tentang Variabel Penelitian C. Landasan Teori

D. Landasan Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sifat Penelitian B. Pendekatan Masalah

(18)

C. Data Penelitian :

1. Jenis dan Sumber Data 2. Teknik Pengolahan Data 3. Teknik Analisis Data 4. Teknik Penyajian Data DAFTAR PUSTAKA 60%

KERANGKA USULAN PENELITIAN KEPUSTAKAAN DAN LAPANGAN

(Dengan Metode Analisis Kualitatif)

KERANGKA USULAN Penelitian Kepustakaan dan Lapangan (Terbatas, Luas)

(Dengan Metode Analisis Kualitatif dengan Lokus)

I PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan 2.2 Tentang Variabel Penelitian 2.3 Landasan Teori

2.4 Asumsi (jika ada) 2.5 Landasan Konseptual

(19)

11 III METODE DAN LOKASI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Sifat Penelitian 3.1.2 Pendekatan Masalah 3.1.3 Data Penelitian

3.1.3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.3.2 Teknik Penentuan Informan 3.1.3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.1.3.4 Instrumen Penelitian 3.1.3.5 Teknik Pengolahan Data 3.1.3.6 Teknik Analisis Data 3.1.3.7 Teknik Penyajian Data 3.2 Lokasi Penelitian

3.2.1 Alasan Pemilihan Lokasi

3.2.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian DAFTAR PUSTAKA 50%

3.1.2 Format Skripsi:

Kerangka Penelitian Kepustakaan

(Metode Analisis Kualitatif Tanpa Lokus)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis

(20)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan 2.2 Tentang Variabel Penelitian 2.3 Landasan Teori

2.4 Landasan Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sifat PenelitianPendekatan Masalah 3.2 Data Penelitian :

3.2.1 Jenis dan Sumber

3.2.2 DataTeknik Pengolahan Data 3.2.3 Teknik Analisis Data

3.2.4 Teknik Penyajian Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Rumusan Masalah I 4.2 Rumusan Masalah II 4.3 Rumusan Masalah III

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan 5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 60%

KERANGKA Penelitian Kepustakaan Dan Lapangan (Terbatas, Luas)

(Dengan Metode Analisis Kualitatif dengan Lokus)

I PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

(21)

13 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan 2.2 Tentang Variabel Penelitian 2.3 Landasan Teori

2.4 Asumsi (jika ada) 2.5 Landasan Konseptual

III METODE DAN LOKASI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 3.2 Sifat Penelitian 3.3 Pendekatan Masalah 3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data 3.4.2 Teknik Penentuan Informan 3.4.3 Teknik Pengumpulan Data 3.4.4 Instrumen Penelitian 3.4.5 Teknik Pengolahan Data 3.4.6 Teknik Analisis Data 3.4.7 Teknik Penyajian Data 3.5 Lokasi Penelitian

3.5.1 Alasan Pemilihan Lokasi

3.5.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

4.1 Rumusan Masalah I 4.2 Rumusan Masalah II 4.3 Rumusan Masalah III

(22)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan 5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 50%

3.2 FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF

3.2.1 Format Proposal:

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS KUANTITATIF UNTUK SKRIPSI

Format Proposal:

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Rencana Penelitian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya 2.2 Teori terkait Variabel X (Bebas) 2.3 Teori terkait Variabel Y (Terikat)

2.4 Teori terkait Hubungan Variabel X dan Y 2.4 Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Latar/Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian

(23)

15 3.4 Desain Penelitian (Kontrol Terhadap Validitas Rancangan

Penelitian)

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.6. Teknik Analisis Data 3.7 Hipotesis Statistik

3.2.2 Format Skripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya 2.2 Teori terkait Variabel X (Bebas) 2.3 Teori terkait Variabel Y (Terikat)

2.4 Teori terkait Hubungan Variabel X dan Y 2.5 Kerangka Pemikiran

2.6 Hipotesis Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Latar/Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian

3.3 Populasi, Sampling dan Teknik Sampling

3.4 Desain Penelitian (Kontrol Terhadap Validitas Rancangan Penelitian)

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.6. Teknik Analisis Data 3.7 Hipotesis Statistik BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis 4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 4.4 Keterbatasan Penelitian

(24)

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

(25)

17

BAGIAN EMPAT

TEKNIS PENULISAN

Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan Skripsi yang rapi dan seragam.

4.1 Kertas

Spesifikasi kertas yang digunakan: a. Jenis : HVS

b. Warna : Putih polos c. Berat : 80 gram

d. Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)

4.2 Pengetikan

Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:

a. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side) b. Posisi penempatan teks pada tepi kertas:

1) Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas 2) Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas

3) Batas atas : 3 cm dari tepi kertas 4) Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas

c. Setiap halaman pada naskah Skripsi, mulai Abstrak sampai Daftar Referensi harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan

Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (Arial 9

poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right).

Gambar 4.1 Posisi Penempatan Teks pada Tepi Kertas

…..………... ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………

(26)

d. Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik rapi (rata kiri kanan – justify).

e. Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines). f. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan

seragam.

4.3 Jumlah Halaman

Jumlah halaman skripsi adalah 75 halaman. Halaman 1 dimulai dari BAB I sampai dengan Daftar Pustaka dan Glosarium (Jika ada). Sedangkan lampiran dan biodata tidak diberi nomor halaman (blank).

4.4 Penomoran Halaman

Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin. 4.4.1 Angka Romawi Kecil

a. Digunakan untuk bagian awal Skripsi (lihat butir 2.1), kecuali Halaman Sampul

b. Letak: tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas.

c. Khusus untuk Halaman Judul, penomorannya tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.

4.4.2 Angka Latin

a. Digunakan untuk bagian isi Skripsi dan bagian akhir Skripsi.

b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas.

c. Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomorannya diletakkan di tengah, 2,5 cm dari tepi bawah kertas.

4.5 Halaman Sampul

Halaman Sampul Skripsi, secara umum, mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Halaman Sampul Skripsi terbuat dari karton tebal dilapisi kertas linen (yamon 23) biru

b. Semua huruf dicetak dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing = single).

(27)

19 Ketentuan Halaman Sampul

a. Diketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankan menggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: PT, UD, CV) dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apa pun.

Logo STAH DHARMA NUSANTARA JAKARTA :

Logo STAH Dharma Nusantara Jakarta dengan diameter 2,5 cm dan dicetak dengan warna emas

Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta Judul

Jenis atau jenjang pendidikan (Ditulis Skripsi) Nama

NIM Jurusan Program Studi Tempat

Bulan & Tahun disahkannya Skripsi dan dituliskan dalam angka dengan format 4 digit (contoh: Januari 2006)

b. Informasi yang dicantumkan pada punggung halaman sampul adalah: jenis Skripsi, dan judul skripsi. Informasi yang dicantumkan seluruhnya menggunakan huruf besar, dengan jenis huruf Times

New Roman 12 poin, dan ditulis di tengah punggung halaman

sampul (center alignment).

c. Halaman sampul muka tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya.

4.6 Halaman Judul

Halaman Judul Skripsi, secara umum, adalah sebagai berikut :

a. Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada penambahan keterangan tujuan disusunnya Skripsi.

b. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing =

single).

4.7 Halaman Pengesahan

Halaman Pengesahan Skripsi ditulis dengan dengan spasi tunggal (line

(28)

4.8 Halaman Pernyataan Orisinalitas

Halaman Pernyataan Orisinalitas ditulis dengan spasi ganda (line spacing

= double), tipe Times New Roman 12 poin dengan posisi di

tengah-tengah halaman (center alignment).

4.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Halaman Pernyataan, secara umum, adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines).

b. Khusus untuk judul Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis ditulis dengan tipe Times

New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital)

dengan spasi tunggal (line spacing = single)

4.10 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih

Halaman Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih Skripsi, secara umum, adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines).

b. Judul Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih ditulis dengan tipe

Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.

c. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman.

d. Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih adalah 2 x 2 spasi.

4.11 Abstrak/Abstract

Ketentuan penulisan Abstrak adalah sebagai berikut:

a. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Skripsi.

b. Minimum 75 kata dan maksimum 100 kata dalam satu paragraf, diketik dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi tunggal (line

spacing = single).

c. Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

d. Setiap versi bahasa mengikuti ketentuan butir b.

e. Jika memungkinkan, pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris diletakkan dalam satu halaman.

(29)

21 abstrak dengan tambahan informasi berupa Judul Skripsi

g. Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak dalam Bahasa Indonesia, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Inggris (dicari padanan katanya).

h. Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic). i. Isi abstrak ditentukan oleh keilmuan masing-masing.

4.12 Daftar Isi

Halaman Daftar Isi Skripsi secara umum adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line spacing = single).

b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).

c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.

4.13 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain

Ketentuan penulisan Daftar Gambar Skripsi secara umum adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single).

b. Khusus untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan tipe Times New

Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital). 4.14 Isi Skripsi

Bagian tubuh/pokok memuat uraian/penjabaran/analisis yang dilakukan oleh penulis. Penjabaran mencakup tinjauan pustaka, metode penelitian, dan hasil serta pembahasannya. Penggunaan istilah atau judul tiap bab dan subbab, serta penambahan subbab disesuaikan dengan jenis penelitiannya (kualitatif atau kuantitatif). Misalnya, ”Tinjauan Pustaka” atau ”Tinjauan Literatur”, ”Pembahasan” atau ”Analisis”. Demikian juga dengan Sistematika yang umumnya dipakai dalam penulisan Skripsi adalah sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN 1.1 Subbab Derajat Kesatu

1.1.1 Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama 1.1.2 Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua 1.1.2.1 Subbab Derajat ketiga Butir yang Pertama

(30)

Tingkatan subbab maksimal 3.

Ketentuan penulisan untuk setiap bab

a. Setiap bab dimulai pada halaman baru.

b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari satu baris.

c. Judul bab selalu diawali penulisan kata „BAB‟ lalu huruf latin kapital yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf kapital, tipe Time New Roman, 12 poin, dan cetak tebal (bold).

Contoh penulisan bab :

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

d. Perpindahan antarbab tidak perlu diberi sisipan halaman khusus. Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis dengan sandi berikut.

a. Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi,

bentuknya bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam keseluruhan Skripsi.

b. Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi, harus digunakan huruf untuk menghindari kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab dan subbab. Bentuknya bebas, asalkan konsisten dalam keseluruhan Skripsi. Contoh: a. atau a) atau (a). Ini merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh memiliki subperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian yang dilarang, sebagai berikut.

Jenis sistem operasi komputer antara lain: a. Windows

b. Windows 98/XP c. Windows 7 d. UNIX e. Linux

(31)

23 4.15 Tabel dan Gambar

Yang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut.

a. Gambar, grafik, dan diagram diberi nama.

b. Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata (title case).

c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks. d. Jika tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi atas tabel adalah sisi

yang dijilid.

e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman.

f. Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan gambar tersebut berada. Misalnya tabel 1.1. berarti tabel pertama yang ada di bab 1. Jika dalam suatu Skripsi hanya terdapat 1 (satu) buah tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor.

g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya (tidak dibuat kapital ataupun lowercase) dan disusun berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf kecil, huruf besar, dan simbol (contoh : a, B, ?)

h. Penulisan judul tabel dan gambar.

1) Tabel: judul ditulis di atas tabel, rata kiri atau simetris di tengah (center) berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti nomor tabelnya.

2) Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi, simetris (center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikuti nomor gambarnya.

i. Penulisan sumber gambar dan tabel.

1) Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di bagian bawah tabel berjarak 1,5 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah kembali”. 2) Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus

ditulis di bagian bawah judul gambar berjarak 1,5 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan

(32)

”telah diolah kembali”.

j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan teks

k. Setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan jarak 1,5 spasi dari baris terakhir judul gambar.

l. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris di tengah (center) dan diketik dengan satu spasi.

m. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan “sambungan” dalam tanda kurung. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:

1) Ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri;

2) Ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas;

3) Diperkecil ukurannya sesuai format tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil dari 10 poin (ukuran sebenarnya).

4.16 Persamaan Matematika

Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.

Contoh:

M Q 209 43 , 530 + = (4.1)

Keterangan: 5 artinya persamaan itu ditulis pada bab 5, sedangkan 1 artinya persamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang ditulis pada bab tersebut.

4.17 Angka

Penulisan angka mengikuti peraturan yang berlaku pada Pedoman Ejaan yang Disempurnakan edisi terbaru.

4.18 Daftar Referensi

Jenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk mencari sumber informasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu

(33)

25 diikuti oleh perkembangan berbagai format penulisan kutipan dan daftar referensi.

4.19 Lampiran

Ketentuan pembuatan lampiran adalah sebagai berikut:

a. Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (right-aligned) dengan huruf tegak tipe Times New Roman 12 poin. b. Judul lampiran diketik dalam satu baris menggunakan huruf

kapital di awal kata (title case).

c. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi keterangan “lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman (right- aligned).

d. Isi dan urutan pengelompokan lampiran disesuaikan data lampiran. Lampiran seperti data informan, contoh angket atau kuesioner perlu diberikan nomor dan judul lampiran. Sedangkan lampiran berupa data sekunder yakni data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian seperti hasil riset dari surat kabar atau majalah, foto kopi berkas atau surat-surat cukup dilampirkan tanpa mencantumkan nomor dan judul lampiran.

(34)

BAGIAN LIMA

KUTIPAN, CATATAN KAKI, CATATAN TUBUH

5.1 Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis.

Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah wawancara, ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini harus dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum dicantumkan dalam tulisan.

Terdapat dua jenis kutipan:

a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali.

b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain dengan menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa penulis sendiri.

5.2 Sumber Kutipan (Referensi)

Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial, menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori atau konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik penulisan, setiap kali penulis mengutip pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, ataupun wawancara, setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber kutipan (buku, majalah, atau koran) yang digunakan.

(35)

27 Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini mempunyai fungsi sebagai:

a. Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah). b. Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak

cipta intelektual).

Terdapat dua model pencantuman referensi:

a. Catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis mencantumkan

sumber kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan menggunakan tanda kurung.

b. Catatan kaki (footnote), dilakukan apabila penulis mencantumkan

nomor indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut.

Sebuah tulisan ilmiah harus menggunakan salah satu jenis penulisan referensi tersebut, serta harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika sebuah tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya.

5.3 Teknik Menggunakan Catatan Kaki

Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan tubuh, yaitu:

a. Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih lengkap. Dalam cacatan tubuh, yang ditampilkan hanya nama pengarang, tahun terbit buku, serta halaman buku yang dikutip. Dalam catatan kaki, nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama penerbit, dan halaman dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah penelusuran bagi pembaca.

b. Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk memberikan catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan dengan catatan tubuh.

c. Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah tulisan.

(36)

Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi: a. Penunjukan sumber kutipan (referensi).

b. Catatan penjelas.

c. Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas. Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:

a. Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian

reference, kemudian footnote.

b. Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya.

c. Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.

d. Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:

1) Times New Roman (size 10) 2) Arial (size 9)

3) Tahoma (size 9)

e. Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter. f. Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).

g. Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik. h. Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama

memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang keterangan tambahan, asalkan proporsional.

Buku dengan satu pengarang

Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.1

Buku dengan dua atau tiga pengarang

Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.2

1

David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273.

2

Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and

(37)

29

Buku dengan banyak pengarang

Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.3

Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al.

Buku yang telah direvisi

Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.4

Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah mengalami revisi.

Buku yang terdiri dua jilid atau lebih

Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.5

Buku terjemahan

Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.6

Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut.

Kamus

Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.7

Artikel dari sebuah buku antologi

Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.8

3

Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang, 1997), hal. 52 - 54.

4

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 55.

5

Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge: Cambridge University Press, 1988), hal. 131.

6

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.

7

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hal. 595.

(38)

Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah

Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah, edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.9

Artikel dari koran/majalah

Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman.10

Berita koran/majalah

”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman.11

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan

Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas dan universitas, nama kota, tahun terbit), halaman.12

Makalah seminar yang tidak diterbitkan

Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah, penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun).13

Dokumen yang tidak diterbitkan

8 Rudi Harisyah Alam, “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian

Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam

Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan

(Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998), hal. 67-77.

9

Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-25.

10

Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 4.

11 “Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September, 2002, hal.

5.

12 Muzayin Nazaruddin, “War Against Terrorism: Critical Discourse

Analysis,” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004), hal. 205.

13 Muzayin Nazaruddin, “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron

Mistik Indonesia,” (Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 26 – 28 Juni, 2007).

(39)

31 Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota, tanggal dikeluarkan dokumen, tahun).14

Artikel dari internet

Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal akses).15 Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung mengacu pada judul artikel.16

Pernyataan lisan

Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal pernyataan dilakukan.17

Referensi dari sumber kedua

Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan kaki), seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan catatan kaki).18

Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis tidak membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang lain (sumber kedua) yang mengutip sumber pertama.

5.4 Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki 5.4.1 Ibid.

Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat

yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki

nomor tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.

14

U.S. Department of Foreign Affairs, Testimony by John. J. Maresca,

Vice President International Relations Unocal Corporation to House Committee on International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific (Washington D.C.,

12 February, 1998).

15

Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”

www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006).

16 “Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat,”

www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).

17

Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2005.

18

Karl Marx, Selected Writings in Sociology and Social Philosophy, eds. T.B. Bottomore and Maximilien Rubel (New York: McGraw-Hill, 1964), hal. 78, seperti dikutip oleh Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.

(40)

5.4.2 Op.Cit.

Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya

yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan

kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang berupa buku.

5.4.3 Loc.Cit.

Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat

yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu

apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan artikel, baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.

Contoh penggunaan:

1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45.

2 Ibid.

3 Ibid., hal. 55.

4 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-25.

5 Ibid., hal. 28.

6 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70.

7 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and

Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 75.

8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 45.

9 Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006).

10 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 95. 11 Ibid., hal. 99.

12 Ibid.

13 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22. 14 Francis Fukuyama, Loc.Cit.

15 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58. 16 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21.

(41)

33

Cara membaca:

1. Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.

2. Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja beda halamannya.

3. Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda halamannya.

4. Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan halaman.

5. Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit. 6. Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki

sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda halamannya.

7. Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11). 8. Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya

beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan

Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.

9. Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit.

10. Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan halamannya.

11. Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan

Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.

5.5 Teknik Menggunakan Catatan Tubuh

Kelebihan catatan tubuh adalah kemudahan bagi pembaca dalam mengecek sumber sebuah kutipan yang langsung terdapat sebelum atau setelah kutipan tersebut, tanpa perlu berpindah ke bagian bawah halaman. Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh:

(42)

a. Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup.

b. Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan halaman yang dikutip. Contoh:

1) Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis Berger.

2) Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat. Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:

a. Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan tubuh. Contoh:

Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-38).

b. Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan. Contoh:

Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat.

Buku dengan satu pengarang

a. ... (Lull, 1995: 31 – 38).

b. Menurut Lull (1995: 31 – 38), ...

Buku dengan dua atau tiga pengarang

a. ….. (Dreyfus dan Rabinow, 1982: 72 – 76).

b. Dreyfus dan Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan …..

Buku dengan banyak pengarang

a. ... (Ibrahim, et al., 1997: 52 – 54). b. ... (Ibrahim, dkk., 1997: 52 – 54).

(43)

35

Buku yang terdiri dua jilid atau lebih

a. ... (Lapidus, Vol.1, 1988: 131).

b. Mengacu pada Lapidus (Vol.1, 1988: 131), …..

Buku terjemahan

a. ….. (Berger, terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45).

b. Berger (terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45) menandaskan ...

Artikel dari sebuah buku antologi

a. ... (Alam, dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77).

b. Menurut Alam (dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77), ... Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah

a. ... (Hidayat, Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26).

b. Hidayat (Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26) menyebut …..

Artikel dari koran/majalah

a. ... (Fukuyama, Koran Tempo, 22 November 2001).

b. Melandaskan argumen pada Fukuyama (Koran Tempo, 22 November 2001), ...

Berita koran/majalah

a. ... (Republika, 10 September 2002).

b. Harian Republika (10 September 2002) memberitakan ...

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan

a. ... (Nazaruddin, Skripsi, 2004: 205).

b. Menurut Nazaruddin (Skripsi, 2004: 205), ...

Makalah seminar yang tidak diterbitkan

a. ... (Nazaruddin, Makalah, 2007).

b. Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional Komunikasi, Nazaruddin (2007) mengatakan, ...

Dokumen yang tidak diterbitkan

Gambar

Tabel 1.1 Time Table Penyusunan Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui struktur rumah panggung dan mengetahui nilai estetika yang ada pada arsitektur rumah panggung Melayu Batu Bara.. Teori yang

Lembaga keuangan khusus yang didirikan oleh Pemerintah, umumnya dibentuk berdasarkan undang-undang yang merupakan pencerminan upaya Pemerintah negara tersebut dalam

adalah kebun yang tidak dikelola secara intensif. Kebun tersebut ditanami dengan kelapa atau buah-buahan yang dicampur dengan karet. Buah-buahan yang ditanam diantaranya

"Seorang santri yang sederhana tidak mungkin dapat membuat bom seperti bom Bali, saya sudah bertanya kepada teman-teman doktor fisika dan ternyata bom sebesar itu harus

Pada tahap ini akan diuraikan hasil dari analisis penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah yang telah dibuat. Data yang diperoleh berupa tuturan, dan telah

Dari uji coba yang telah dilakukan dan setelah melakukan analisis hasil pengujian terhadap implementasi segmentasi citra medis dengan algoritma deteksi tepi kontur

Sedangkan, Reputasi perusahaan sebagai representasi kolektif dari citra yang dimiliki berbagai konstituen, istilah untuk menyebut orang-orang yang terlibat dalam suatu

Variabel ketersediaan prasarana jalan ( Ktj ) dihitung dengan mengasumsikan bahwa total panjang jalan adalah jumlah panjang jalan kota dan luas wilayah adalah total