UNIVERSITAS INDONESIA
Disonansi Kognitif pada Mantan Narapidana Anak
yang Bergabung dalam LSM Sahabat Andik
(Cognitive Disonance of Former Child Prisoners who Joined Sahabat Andik NGO)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Mangaraja Agung 0803000994
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Universitas Indonesia iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Mangaraja Agung
NPM : 0803000994
Fakultas : Psikologi
Judul Skripsi : Disonansi Kognitif pada Mantan Narapidana Anak yang Bergabung dalam LSM Sahabat Andik
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI Pembimbing :
(Drs. Moch. Ramdhan, M.Si)
Penguji I (Ketua):
(Dr. Istiqomah Wibowo)
Penguji II (Sekretaris):
(Dra. Sri Fatmawati Mashoedi)
Disahkan oleh : Dekan Fakultas Psikologi UI
(Dra. Dharmayati utoyo lubis, MA. Ph.D.)
Depok, 4 Januari 2008
Universitas Indonesia v
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Moch. Ramdhan M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran didalam mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Dra. Dini P. Daengsari, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama berkuliah di F.Psi UI.
3. Orangtua dan keluarga saya khususnya Ibunda tercinta yang dengan segala kasih sayangnya telah tanpa lelah berjuang memberikan bantuan dukungan material maupun moril yang selalu tidak dapat penulis gantikan. Bang Eka dengan pinjaman komputer hebatnya, Papa, dan Dik Putri sayang.
4. Para subjek peneliti dan LSM Sahabat Andik yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang diperlukan penulis.
5. Margareta Triastuti, seseorang yang selalu setia dan sabar menemani, memahami, dan memberikan dukungan kepada penulis dalam segala situasi, beserta keluarganya, Oom Hadi, Tante Erfi, Kak Siska, Kak Nina, Mas Arif, Mas Heru, dan Mas Endi.
6. Sahabat yang menjadi keluarga selama penulis berkuliah dan memberikan kehidupan penuh warna dan penuh inspirasi, Keluarga besar Senat Mahasiswa Berpikir Luas dan Bertindak Nyata, Senat I Will Fly; Keluarga KB-PMB 07-ku tercinta terutama para BPH; Angkatan 2003 khususnya teman kelompok tugas, kelompok ”Bullying” linbud, Angkatan 04, 05, 06, dan 07; Tim Advance Psycamp, Ekstensi dan KI, Satpam kampus; Rendi Alhial Madjedi, Rara, Adzan, Retno, Aditya Mahendra, Dewi Ashuro, Geha, Itoy, Awe, Jamal irfani, Mega, Lulu, Lintang, Nana, Inti, Hanni, Sumi, Endi, Pucil, Nomi, Ceuceu, Andra, Wiri, Joy, Nunie, Putaw, Meldi, Desiree, Boumb, Kardi, Ito, dan banyak nama yang sangat berarti lainnya yang tidak sanggup penulis tulis semuanya. Nama kalian selalu tertulis jelas di hati.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan saudara-saudara semua. Dan semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, 10 Desember 2007 Penulis
Universitas Indonesia ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
1. PENDAHULUAN 1 1. 1. Latar Belakang Masalah ... 1
1. 2. Perumusan Masalah Penelitian ... 10
1. 3. Tujuan Penelitian ... 11 1. 4. Manfaat Penelitian ... 11 1. 5. Cakupan Penelitian 12 1. 6. Sistematika Penulisan 12 2. TINJAUAN PUSTAKA 13 2. 1. Disonansi kognitif 2. 1. 1. Pengertian Disonansi kognitif 14 2. 1. 2. Sumber penyebab 15 2. 1. 3. Implikasi teori 16 2. 1. 4. Upaya mengatasi 18 2. 2. Anak dan kriminalitas 19
2. 3. Narapidana Anak 21 3. METODE PENELITIAN 24
3. 1. Pendekatan Penelitian 24
3. 2. Tipe Penelitian 24
3. 3. Subyek Penelitian 25 3. 4. Metode Pengumpulan Data 26 3. 6. Instrumen Penelitian 26 3. 7. Prosedur Penelitian 27 4. ANALISIS KASUS 30
4. 1. Data Demografis Subjek Penelitian 30 4. 2. Analisis Intra kasus 4. 2. 1. Kasus 1 : T 4. 2. 1. 1. Observasi dalam wawancara 31 4. 2. 1. 2. Gambaran umum subjek 34
4. 2. 1. 3. Kehidupan Narapidana 36 4. 2. 1. 4. Gambaran disonansi 38 4. 2. 1. 5. Sumber penyebab 41
4. 2. 1. 6. Upaya mengatasi 42
4. 2. 2. Kasus 2 : P 4. 2. 2. 1. Observasi dalam wawancara 43 4. 2. 2. 2. Gambaran umum subjek 46
4. 2. 2. 3. Kehidupan Narapidana 48 4. 2. 2. 4. Gambaran disonansi 48
4. 2. 2. 5. Sumber penyebab 51
4. 2. 2. 6. Upaya mengatasi 51 4. 2. 3. Kasus 3 : S
4. 2. 3. 1. Observasi dalam wawancara 52
4. 2. 3. 2. Gambaran umum subjek. 53
4. 2. 3. 3. Kehidupan Narapidana 54
4. 2. 3. 4. Gambaran disonansi 58
4. 2. 3. 5. Sumber penyebab 61
4. 2. 3. 6. Upaya mengatasi 62
4. 3 Analisis Inter kasus
4. 3. 1. Gambaran pribadi 63
4. 3. 2. Kehidupan narapidana 65
4. 3. 3. Gambaran Disonansi Kognitif 67
4. 3. 4. Sumber Penyebab 69
4. 3. 5. Upaya Mengatasi 70
5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 73
5. 1. Kesimpulan 73
5. 2. Diskusi 74
5. 3. Saran 76
Universitas Indonesia 1
1. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kriminalitas merupakan suatu hal yang kerap kali terjadi di sekitar kita. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai media massa baik elektronik maupun surat kabar yang seperti tak henti-hentinya memberitakan berbagai tindak kriminalitas. Bahkan kriminalitas menjadi satu segmen khusus dalam pembahasan berita yang terjadi di Indonesia. Kriminal (crime) menurut Feldman (1993) adalah segala sesuatu yang terlarang atau dapat dihukum oleh sistem keadilan kriminal (criminal justice system). Dalam arti lain adalah segala perbuatan melawan hukum, yaitu sebuah perangkat yang berisi perintah umum yang didukung oleh ancaman kohersif (coercive threat) (Feldman, 1993). Hal yang menjadi suatu perhatian adalah ketika pelaku tindak kriminalitas tersebut justru adalah anak-anak. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa pada sepanjang tahun 2000, tercatat dalam statistik kriminal kepolisian terdapat lebih dari 11.344 anak yang disangka sebagai pelaku tindak pidana. Pada bulan Januari hingga Mei 2002 ditemukan 4.325 tahanan anak di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia (Purnianti,dkk. 2003). Hal ini menunjukan betapa angka tindak kriminal, atau biasa disebut tindak pidana, yang dilakukan oleh anak-anak cukup besar.
Dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dikatakan bahwa anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum menikah termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Sementara menurut UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, anak yang melakukan tindak pidana atau anak yang melakukan perbuatan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan disebut sebagai anak nakal. Ditambahkan pula dalam UU tersebut bahwa anak nakal adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 tahun tapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah kawin.
Masa anak-anak merupakan masa terpenting dalam perkembangan karena pada masa tersebut perkembangan kognitif dimulai dan berkembang (Piaget, 1932