PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYAKIT
TUBERKULOSIS PADA KEHAMILAN DI KLINIK
DESMAWATI PANCURBATU KABUPATEN
DELI SERDANG
SINTA IPE HARAHAP
145102059
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATRERA UTARA
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
Abstrak
Latar belakang : TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang, pengambilan Sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling penelitian ini di lakukan di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.
Hasil :penelitian menunjukkanmayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%).Sedangkan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun, dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%), Sedangkan pada sumber informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup dari poster sebanyak 9 orang (81,8%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini di peroleh pengetahuan ibu hamil masih cukup,maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang penyakit TBC pada kehamilan.
Knowledge picture Pregnant Women About Disease tuberculosis In Pregnancy In the Clinic Desmawati Jl.Pipa Namorih Village District Subdistrict Pancur Batu
Deli Serdang 2015. Abstract
Background: TB in pregnancy is 4.2 per 100,000 pregnancies. TB in pregnancy may manifest as pulmonary TB and extrapulmonary TB. In the second study conducted in the UK, 53% and 77% of pregnant dariwanita reported having extrapulmonary TB. Indonesia does not have TB prevalence research in pregnant women. The clinic tuberculosis Tuberculosis Eradication Association of Indonesia (PPTI) in 2006 and 2007 there were 0.2% of pregnant women who suffer from TB. The figure is comparable to the prevalence of TB in the general population. For it is assumed that the spread of TB in pregnant women do not differ with minimal distribution among the public. Therefore, screening efforts should be made on the population of pregnant women given the higher risk to be gained by the mother and fetus.
Objective: This study aimed to determinan the knowledgepregnant women about the disease tuberculosis
Methodology: his study used a descriptive design , with cross sectional sample size in this study was 37 people , sample collection is done by using total sampling study was conducted at the Clinic Desmawati Jl.Pipa Pancur Batu subdistrict Namorih Village Deli Serdang 2015 .
Result: The study showed a majority sufficient knowloge 21 people (51,8%).mean while, based on the ade of the majority of knowleggeable enough as many as 16 people (57,1%) at the age of 20-35 years ,and based on good knowledge and sufficient of 7 people (46,7%) in junior high school education, the majority of jobs are knowledge enough based on the work of housewives as many as 10 people (55,6%) while the majority of the resource thar are knowledge enough of the poster as many as 9 people (81.8%)
Conclusion: Based on these results obtained knowledge of pregnant women still enough,and then for next researcher to conduct research on tuberculosis in pregnancy.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “PengetahuanIbu Hamil TentangPenyakit Tuberkulosis Pada
Kehamilan Di Klinik Desmawati Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun2015”
yang di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikanpada
Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumtera Utara.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan
arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat karya tulis ilmiah ini tepat
pada waktunya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. dr.Dedi Ardinata,M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.kep, Ns, M.kep selaku Ketua Program DIV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Ichwanul Adenin,SPOG selakudosenpembimbingdalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah.
4. Desmawati sinaga, AMkeb Selaku Pimpinan klinik Desmawati yang telah
memberikan izin untuk meneliti di klinik desmawati.
5. Seluruh staf dan Dosen Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
6. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta
do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis hingga membuat semangat penulis
terus terpacu dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.
7. Saudara kandung (Abang, dan Adik) penulis yang telah memberikan dukungan dan
do’a yang tiada hentinya.
8. Rekan-rekan mahasiswi Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada
penulis.
Akhir kata penulis do’akan segala bentuk bantuan yang telah di berikan mendapat
imbalan dari Allah SWT.
Medan, juli2015
Peneliti
(Sinta Ipe Harahap)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Masalah ... 3
1. Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6
1. Defenisi ... 6
2. Tingkat Pengetahuan ... 8
3. Pengukuran pengetahuan ... 8
4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 8
B. Tuberkulosisi ... 7
1. Defenisi ... 9
2. Pengaruh TBC pada kehamilan ... 9
3. Etiologi ... 10
4. Tanda dan Gejala ... 11
5. Dampak ... 12
6. Penanganan dan Pengobatan... 12
B. Defenisi Operasional ... 21
BAB IV METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
C. Tempat Penelitian ... 23
D. Waktu Penelitian ... 23
E. Etika Penelitian ... 24
F. Alat pengumpulan data ... 24
G. Uji Validitas dan Rahabilitas ... 25
H. ProsedurPengumpulan data ... 26
I. Analisis Data ... 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 33
B. Keterbatasan Penelitian ... 37
C. Implementasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian ... 38
BAB VI KESIMPULAN A.Kesimpulan ... 38
B.Saran ... 38
DAFTAR TABEL Lampiran 11
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Di Klinik Desmawati Pancur Batu
Tahun2015 28
Tabel 5.2 Distribusifrekuensi jawaban responden berdasarkan pertanyaan
pengetahuan 30
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit
Tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan pengetahuan 31
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan umur 31
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan pendidikan 32
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
tuberkulosis pda kehamilan berdasarkan pekerjaan 32
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Master Data Penelitian
Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian Pengambilan Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
Abstrak
Latar belakang : TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang, pengambilan Sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling penelitian ini di lakukan di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.
Hasil :penelitian menunjukkanmayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%).Sedangkan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun, dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%), Sedangkan pada sumber informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup dari poster sebanyak 9 orang (81,8%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini di peroleh pengetahuan ibu hamil masih cukup,maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang penyakit TBC pada kehamilan.
Knowledge picture Pregnant Women About Disease tuberculosis In Pregnancy In the Clinic Desmawati Jl.Pipa Namorih Village District Subdistrict Pancur Batu
Deli Serdang 2015. Abstract
Background: TB in pregnancy is 4.2 per 100,000 pregnancies. TB in pregnancy may manifest as pulmonary TB and extrapulmonary TB. In the second study conducted in the UK, 53% and 77% of pregnant dariwanita reported having extrapulmonary TB. Indonesia does not have TB prevalence research in pregnant women. The clinic tuberculosis Tuberculosis Eradication Association of Indonesia (PPTI) in 2006 and 2007 there were 0.2% of pregnant women who suffer from TB. The figure is comparable to the prevalence of TB in the general population. For it is assumed that the spread of TB in pregnant women do not differ with minimal distribution among the public. Therefore, screening efforts should be made on the population of pregnant women given the higher risk to be gained by the mother and fetus.
Objective: This study aimed to determinan the knowledgepregnant women about the disease tuberculosis
Methodology: his study used a descriptive design , with cross sectional sample size in this study was 37 people , sample collection is done by using total sampling study was conducted at the Clinic Desmawati Jl.Pipa Pancur Batu subdistrict Namorih Village Deli Serdang 2015 .
Result: The study showed a majority sufficient knowloge 21 people (51,8%).mean while, based on the ade of the majority of knowleggeable enough as many as 16 people (57,1%) at the age of 20-35 years ,and based on good knowledge and sufficient of 7 people (46,7%) in junior high school education, the majority of jobs are knowledge enough based on the work of housewives as many as 10 people (55,6%) while the majority of the resource thar are knowledge enough of the poster as many as 9 people (81.8%)
Conclusion: Based on these results obtained knowledge of pregnant women still enough,and then for next researcher to conduct research on tuberculosis in pregnancy.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia.
MenurutWorld Health Organization (WHO) insidens TB pada tahun 2008 adalah 9,4
juta dan 3,6 juta diantaranya menginfeksi wanita. TB merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian pada wanita, yaitu sekitar 700.000 kematian setiap tahun, dan
sepertiga dari kematian tersebut terjadi padawanita usia subur. Suatu penelitian lain yang
dilakukan di UK pada tahun 2008, insidens TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000
kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB
ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita
hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data
prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan
Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2%
perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB
pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan
hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu
usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat
risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin. Periode prenatal dengan
jadwal pemeriksaan berkala yang telah ditetapkan oleh WHOmemberi kesempatan untuk
membantu usaha ini dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan, terutama pada
Berdasarkan data WHO, dikawasan Asia Tenggara, menunjukkan bahwa TBC
membunuh sekitar 2.000 jiwa setiap hari sekitar 40% dari kasus TBC di dunia berada
dikawasan Asia Tenggara . Dua diantara tiga negara dengan jumlah penderita TBC
terbesar di dunia , yaitu India dan Indonesia. Indonesia berada di bawah India dan Cina
di wilayah Asia . di Indonesia ,TBC kembali muncul sebagai penyebab kematian utama
setelah penyakit jantung dan saluran pernapasan. ( Anggraeni,2011 )
Dimana Tuberkulosis (TBC)juga masih menjadi masalah kesehatan di seluruh
dunia, demikianjuga pada kehamilan. Insidens TBCpada kehamilan adalah 1/10.000
kehamilan.Penelitian pada tahun 1985-1990 di New York,memperlihatkan insidens TBC
pada kehamilanadalah 12 kasus per 100.000 kelahiran dan padatahun 1991-1992
insidens meningkat menjadi 95kasus per 100.000 kelahiran.(1) Penelitian diLondon
tahun 1997-2001, menunjukkan 32wanita hamil menderita TBC, dengan
insidens252/100.000 kelahiran. Lima puluh tiga persen didiagnosis sebagai TBC
ekstrapulmonal, 38%TBC pulmonal dan 9% TBC ekstra dan intrapulmonal.(
meiyanti,2007)
Berdasarkan data WHO (organisasi kesehatan dunia ) memperkirakan setiap
tahun terjadi 583.000 orang penderita TBC dengan jumlah kematian sebanyak 100.000
penduduk indonesia terdapat 130 orang penderita TBC menjadi masalah sosial karena
sebagian besar penderitanya adalah kelompok usia kerja produkti, kelompok ekonomi
lemah, dan tingkat pendidikan rendah. Selain itu masalah lainnya adalah pengobatan
penyakit TBC memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin yaitu 6-8 bulan. Dengan
demikian apabila penderita meminum obat secara tidak teratur/tidak selesai, kuman TBC
harus mengeluarkan biaya yang tinggi/mahal serta dalam jangka waktu yang relatif
lama.(Laban Yoannes.2008)
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisaberakibat fatal,di sebabkan
oleh tuberculosis,myobacterium bovis, atau mycobacterium africanum. Penyakit ini
merupakan peyakt menahun atau kronis (berlangsung lama ). Penderita yang paling
sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang
bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan
bersama penderita TBC.( sunaryati sinta ,2011)
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan didapati 37 orang di klinik
Desmawatidan peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilandi Klinik
Desmawati tahun 2015
B. Rumusan Masalah
Untuk Mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada
Kehamilan di klinik Desmawa Pancur Batu tahun 2015.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit
Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik DesmawatiPancur Batu Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahuipengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada
kehamilan berdasarkan umur,pendidikan, pekerjaan,sumberinformasidi Klinik
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada
kehamilan berdasarkan defenisi, pengaruh pada kehamilan,etiologi, tanda dan
gejala ,dampak ,pencegahan dan pengobatandi Klinik Desmawati Pancur
Batutahun 2015
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi insititusi pendidikan
Di harapkan hasil penelitian ini dapat di harapkan bagi pendidikan D-IV bidan
pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatra Utara sebagai bahan masukan
kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut tetang gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan di klinik
Desmawati Pancur Batu tahun 2015.
2. Bagi peneliti
Sebagai bahan dan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah di
pelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi tentang
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan di klinik
Desmawati Pancur Batu tahun 2015.
3. Bagi responden
Penelitian ini sebagai sumber masukan untuk menambah wawasan ibu bagaimana
pengetahuan ibu tentang penyakit tuberculosis agar mematuhidalam pengobatanpasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Defenisi
Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tau seseorang
terhadap objek melalui.indra yang dimilikinya ,yakni mata,hidung,telinga, dan
sebagainya.sebagian besar pengetahuan pengetahuan seseorang di peroleh melalui indra
pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). ( Notoatmodjo, 2010)
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall(memanggil) memory yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah tomat banyak mengandung
vitamin C,jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah
ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepti, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehention)
Memehami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang di ketahui tersebut.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang memahami objek yang dimaksud dapat
seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat
perencaan program kesehatan ia bekerja atau dimana saja orang yang paham metedologi
penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian dimana saja dan seterusnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan dan atau memisahkan,
kemudian mencari hubungan anatar komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa penegtahuan seseorang itu adalah
suatu sampai pada tingkat analisis adalah apabila seseorang dapat membedakan, atau
memisahkan,mengelompokkan, membuat diagram ( bagan ) terhadap pengetahuan atau
objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan
nyamuk biasa.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untk merangka atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan
yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya,dapat membuat atau
meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang elah dibaca atau
didengar, dan dapat membuat kesimpulan.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didsarkan pada suatu kriteria yang
di tentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Misalnya seseorang
3. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2010) penegtahuan seseorang dapat di ketahui dan
diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,yaitu
a. Baik :Jika pengetahuan dijawab dengan >75%
b. Cukup : Jika pengetahuan dijawab dengan 60-75%
c. Kurang baik :Jika pengetahuan dijawab dengan <60%
4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut ariani ( 2010) pengetahuan baik yang di miliki di pengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya :
a. Umur
Merupakan rentang waktu seseorang yang di mulai dia di lahirkan hingga
berulang tahun.
b. Pendidikan
Merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki ileh setiap individu berupa
interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang
melibatkan perilaku individu maupun kelompok.
c. Pekerjaan
Merupakan suatu aktivitas yang di lakukan seseorang untk memperoleh
penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari.
d. Sumber Informasi
Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki
Menurut notoatmodjo (2007), informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber
yaitu:
a) Media cetak
1. Booklet
2. Leaflet Flyer (selembaran)
3. Flip chart(lembar balik)
4. kesehatan dalam bentuk lembar balik. Rubrik
5. Poster
6. Foto
b) Media Elektronik
1. Televisi
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film strip
c) Media papan
d) Petugas Kesehatan
B.Tuberkulosis 1. Defenisi
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal,di sebabkan
oleh tuberculosis myobacterium bovis, atau mycobacterium africanum. Penyakit ini
merupakan penyakit menahun atau kronis (berlangsung lama ). Penderita yang paling
sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang
bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan
bersama penderita TBC.( sunaryati sinta ,2011)
Tuberkulosisi pada kehamilan adalah penyakit infeksi pada paru yang di sebabkan
oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang di tularkan melalui
udara.( rukiyah, 2010)
2. Pengaruh TBC Pada Kehamilan
Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung dari beberapa faktor antara lain: lokasi
penyakit (intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan, status gizi ibu dan ada tidaknya
penyakit penyerta. Beberapa studi menyatakan terdapathubungan antara TBC dan
meningkatnya risiko berat badan lahir rendah, kelahiran preterm, kehidupan perinatal
sampai pada kematian bayi. Jika pemberian OAT dimulai pada awal kehamilan akan
memberikan hasil yang sama seperti pasien yang tidak hamil, tetapi bila diagnosis dan
penanganan terlambat terjadi peningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipat dan
peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kali lipat. Selama kehamilan dapat terjadi
transmisi basil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadi secara limfatik, hematogen atau
secara langsung. Janin dapat terinfeksi melalui darah yang berasal dari infeksi plasenta
melalui vena umbilikalis atau aspirasi cairan amnion, Komplikasi seperti ini jarang
dibedakan dengan TBC postnatal. Cantwell et almengemukakan tentang kriteria
diagnosis TBC pada bayi dengan salah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi, kompleks
primer di hati, infeksi TBC pada plasenta atau endometrium pada minggu pertama
kehidupan serta dapat disingkirkannya transmisipostnatal. Gejala mungkin terlihat saat
lahir tetapi biasanya pada minggu kedua dan ketiga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
hepatomegali(76%), gangguan pernafasan(72%), demam (48%) dan limfadenopati
(38%). Gambaran foto toraks mungkin normal segera setelah lahir tetapiberjalan
progresif dengan cepat disertai pembentukan kavitas. Apabila memungkinkan dilakukan
biakan tuberkel basil pada plasenta. Uji tuberkulin tidak banyak membantu karena hasil
negatif pada awalnya dan menjadi positif dalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain
seperti basil tahan asam (BTA) dan biakan pada jaringan atau cairan lambung.(3-5)
Deteksi TBC pada ibu merupakan hal penting untuk pemberian pengobatan adekuat
sehingga risiko serius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir dapat dikurangi.
(Meiyanti,2007)
3. Etiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh basail BT ( mycobacterium tuberkulosis humanis)
di tandai beberapa hal :basil TB mmpunyai dinding sel lipoidsehingga taham
asam,karena pada umumnya mycobacteriumtaham asam secara teoritis BTA belumtentu
identikdengan hasil TB, kalau bakteri-bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit
sampai 20 menituntuk mitos, basil TB memerlukan waktu 12 sampai 24 jam dan
memungkinkan pemberian obat secara intermiten ( 2-3 harisekali.), basil TB rentan
terhadap sinar matahari,sehingga dalam beberapa menit saja akan mati ternyata
Menurut Rukiyah ,2011.mengatakan penyebab dari TB paru pada kehamilan
adalah mycobacteriumtuberculosis dan mycobacterium bovis. Faktor yang menyebabkan
seseorang terinfeksi mycobacteriumtuberculosis,adalah sebagai berikut :
a. Herediter :resestensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan
ecara genetic.
b. Jenis kelamin :pada akhir masa kanak –kanak dan remaja ,angka kematian dan
kesakitan lebih banyak dari pada anak perempuan .
c. Usia : Pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi.
d. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat,
kemungkinan infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat.
e. Keadaan stres :situasi yang penuh stres(injury atau penyakit ,kurang nutrisi,stres
emosional, kelelahan yang kronik.
f. Meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi dan
memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.
g. Anak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih mudah.
h. Nutrisi :status nutrisi kurang .
i. Infeksi berulang :HIV,meales,pertusis.
4. Tanda dan Gejala
Gejala TB paru terutama pada kehamilan di jumpai keluhan dan tanda-tanda.
a. Batuk –batuk terus menerus lebih dari tiga minggu ( batuk bercampur darah )
b. Demam-demam ( terutama sore hari)
c. Nafsu makan berkurang
d. Berat badan turun
f. Badan terasa lemah / mudah capek / rasa malas
g. Sesak napas ( bila penyakit sudah lanjut)
h. Sakit dada ( bila terjadi peradangan selaput paru/ dinding dada)
5. Dampak
Dampak Tuberkulosis pada kehamilan seperti myiocarditis, pericarditis, sakit
kepala, malaise, tidak sadar, demam, halusinasi, mata berkunang-kunang, dermatitis,
kulit kemerahan, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan,
nephritis, hepatotiksik, gejala hipersensitif ( Rukiyah, 2010 )
6. PenanganandanPengobatan
Penatalaksanaan pasien TBC pada kehamilan tidak berbeda dengan TBC
tanpakehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemberian OAT yang bisa
menimbulkan efek teratogenik terhadap janin. Penatalaksanaansecara umum terbagi atas
penderita dengan TBCaktif dan TBC laten. Wanita hamil denganTBC aktif biasanya
diterapi dengan tidakmempertimbangkan trisemester kehamilan. OATyang digunakan
tidak berbeda dengan wanitayang tidak hamil.Golongan utama OAT sepertiisoniazid,
rifampisin, etambutol digunakansecara luas pada wanita hamil. Obat-obattersebut dapat
melalui plasenta dalam dosisrendah dan tidak menimbulkan efek teratogenikpada janin.
Pada pemberian isoniazid sebaiknya diberikan piridoksin 50 mg/hari untukmencegah
terjadinya neuropati perifer.Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukansaat pemberian
isonizid dan rifampisin.Pemberian vitamin K dilakukan pada akhirtrismester ketiga
kehamilan dan bayi yang barulahir. Pada kasus multidrug resistant (MDR)digunakan
pirazinamid, akan tetapi pirazinamidtidak digunakan secara rutin pada wanita
hamilkarena terdapat efek teratogenik. Paraaminosalisilat (PAS) telah digunakan secara
ditoleransi tubuh secara buruk. Tuberkulosis laten adalah pasien denganuji tuberkulin
positif dan secara klinis tidak adatanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. Terapipada TBC
laten tergantung faktor risiko danhasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapipada
TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3bulan setelah kelahiran. Pada pasien
yangmempunyai risiko kontak dengan individu BTApositif dan infeksi HIV, terapi
diberikan setelahtrisemester pertama pada kehamilan dengankonversi uji tuberkulin
positif dalam 2 tahunterakhir. Sedangkan pada wanita hamil denganTBC laten yang
sebelumnya telah diterapisecara adekuat tidak memerlukan terapiprofilaksis isoniazid
(300 mg selama 6-12bulan). Penatalaksanaan TBC pada wanita hamilharus diberikan
secara tepat dan adekuat, sertamencegah timbulnya efek samping teratogenikpada janin.
Pasien TBC aktif dengan sputumBTA positif diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol
dan piridoksin selama 9 bulan padapopulasi risiko TBC rendah. Pada populasidengan
risikoTBC tinggi dan adanya resistenobat anti TBC tinggi perlu
penambahanpirazinamid. Pasien dengan uji tuberkulin positif,sputum BTA negatif,
biakan negatif dan fototoraks menunjukkan infiltrat atau adanyakavitas, diberikan
isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan.
Sedangkan bila pada foto toraks terlihat prosespenyakit yang telah menyembuh
(terdapatkalsifikasi pada kelenjar getah bening dan lesiparenkim), dilakukan observasi
pada pasien.Pengobatan diberikan secara tepat setelah melahirkan atau diberi
pengobatan profilaksisdengan isoniazid dan piridoksin selama 9 bulanyang dimulai pada
trisemester keduakehamilan.Pasien dengan konversi uji tuberkulinterbaru positif, foto
toraks normal sertapemeriksaan bakteriologis negatif, makadilakukan observasi selama
kehamilan,pengobatan diberikan setelah melahirkan ataudengan pemberian profilaksis
dengan resistensi organisme makadiberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,pirazinamid
sesuai dengan uji sensitivitas. Padapasien dengan ketidakmampuan
mentoleransiisoniazid dan rifampisin, maka diberikanetambutol atau obat lain yang
tersedia.(Meiyanti,2007)
OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama (first line) dan
obat linikedua (second line). Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama
bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang
sedang tidak aktif (resting cell).Bekerja dengan menghambat sintesa RNA
M.tuberculosis sehingga menekan proses awalpembentukan rantai dalam sintesa RNA.
Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mg/l akan menghambat
pertumbuhan M.tuberculosis secara in vitro. Obat ini jugamenghambat beberapa
Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin
dapat meningkatkan aktivitasstreptomisin dan isoniazid terhadap M.tuberculosis dan
juga mempunyai mekanismepost antibiotic effect terhadap bakteri
gramnegatif.Diabsorpsi dengan baik melalui salurancerna, absorpsi rifampisin dapat
berkurang biladiberikan bersama makanan. Absorpsirifampisin akan berkurang 30% jika
diberikanbersama dengan antasida.
Pemberian antasidaakan meningkatkan PH lambung dan akanmengurangi proses
dissolution rifampisinsehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisindengan mudah
didistribusikan ke sebagian besarorgan, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dancairan
tubuh lainnya termasuk eksudat sertakavitas tuberkulosis paru. Obat ini
menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata
dan keringat.Volume distribusi 1 L/kg BB, ikatan proteinplasma 60-80%, waktu paruh
melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat
melewati barier plasentadan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI.Rifampisin
melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio
konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33. Studi yang dilakukanpada tikus,
hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke
uterus tidak menunjukkan peningkatankelainan kongenital. Pada perempuan hamilyang
minum rifampisin, termasuk 119perempuan yang terpajan selama trismesterpertama
tidak terdapat peningkatan kelainanjanin secara bermakna.
Beberapa studi yangmenunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8- 4,4% pada
204 kehamilan. Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan cleftpalates.Efek
samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti
gatal-gatal kemerahan, sindrom fluberupa demam, menggigil, nyeri tulang dansindrom
perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping
yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang
akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian
berkala dandapat sembuh sendiri atau hanya memerlukanpengobatan simtomatik. Efek
samping pada bayibaru lahir juga didapatkanhemmorrhagicdisease of the newborn
sehingga dianjurkanpemberian profilaksis vitamin K. Isoniazid (INH) menghambat
biosintesisasam mikolat yang merupakan unsur pentingdinding sel Mycobacterium.
Menghilangkan sifattahan asam dan menurunkan jumlah lemak yangterekstraksi oleh
metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam
selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh
90%populasi kuman dalam beberapa hari pertamapengobatan. INH mudah diabsorpsi
molekul rendahdan melalui plasenta serta mudah mencapai janindengan kadar hampir
sama dengan ibu. Padapenelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mgjangka pendek
sebelum kelahiran didapatkanrasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73.Kadar
puncak dicapai dalam waktu 1-2 jamsetelah pemberian oral. Di hati, INH
terutamamengalami asetilasi, dan pada manusiakecepatan metabolisme ini dipengaruhi
olehfaktor genetik (asetilator cepat/lambat) yangsecara bermakna mempengaruhi kadar
obatdalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruhberkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi
ke dalam seldan semua cairan tubuh. Antara 75-95%diekskresikan melalui urin dalam
waktu 24 jamdan seluruhnya dalam bentuk metabolit.Isoniazid tidak bersifat teratogenik
janin,meskipun konsentrasi yang melewati plasentacukup besar. Pada studi yang
dilakukan padahewan tidak menunjukkan retardasipertumbuhan serta peningkatan
malformasi padatikus dan kelinci dengan dosis 60 kali dosismanusia.
Efek samping berat berupa hepatitis dapattimbul pada kurang lebih 0,5 %
penderita. Bilaterjadi ikterus, hentikan pengobatan sampaiikterus hilang. Efek samping
yang ringan dapatberupa: tanda keracunan pada saraf tepi,kesemutan, nyeri otot atau
gangguan kesadaran.Efek ini dapat dikurangi dengan pemberianpiridoksin (dengan dosis
5-10 mg per hari ataudengan vitamin B kompleks). Efek samping padabayi baru lahir
dilaporkan adanya perdarahan(hemmorrhagic disease of the newborn)sehingga
dianjurkan pemberian profilaksisvitamin K sebelum kelahiran.(12,14,16)Etambutol
(EMB) merupakan inhibitorarabinosyl transferases (I,II,III). Arabinosyltransferase
terlibat dalam reaksi polimerisasiarabinoglycan, yang merupakan unsur esensialdari
dinding sel Mycobacterium. Afinitasterhadap arabinosyl transferase III lebih
kuatdibandingkan lainnya. Arabinosyl transferasedigunakan untuk menjadikan
sintesis arabinoglycanmengubah barier sel, lipofilik meningkatkanaktivitas obat yang
bersifat sepertirifampisindan ofloksasin.Dinding sel Mycobacteriumspp sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup organisme di penjamu.Dinding
selMycobacterium terdiri dari mycolicacid, arabinoglycan dan peptidoglycan.
Dindingsel merupakan lapisan lipid bilayer danasimetris.Hampir semua galur M.
tuberculosis danM. kansasii sensitif terhadap etambutol.Etambutol tidak efektif untuk
kuman lain.Etambutol pada konsentrasi 1-5 ìg/ml akanmenghambat pertumbuhan
M.tuberculosissecara in vitro. Etambutol ini tetap menekanpertumbuhan M.tuberculosis
yang telah resistenterhadap isoniazid dan streptomisin. Etambutoldosis 15 mg/kg BB ini
hanya aktif terhadap selyang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik,sedangkan pada
dosis 25 mg/kg BB bersifatbakterisidal. Penggunaan etambutol tunggal,ditemukan
sputum basil tahan asam (BTA)negatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukanresistensi 35%
dari kasus dan frekuensi relapslebih tinggi.
Efektivitas pada hewan coba sama denganisoniazid. Invivo, sukar menciptakan
resistensiterhadap etambutol dan timbulnya lambat.Resistensi bakteri terhadap
etambutol terjadiakibat mutasi embB, embA dan embC, kodeuntuk arabinosyl
transferase. Resistensi initimbul bila etambutol diberikan tunggal. Padapemberian oral
sekitar 75-80% etambutoldiserap di saluran cerna. Makanan tidakmempengaruhi
absorpsi obat. Kadar puncakplasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelahpemberian.
Dosis tunggal 25 mg/kg BBmenghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìg/mldalam 2-4 jam,
kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapatmemanjang
sampai 8 jam pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Etambutol secara
bebasmelewati plasenta dengan cord to maternalserum ratio adalah 0,75. Penelitian pada
kesuburan.Rata-rata malformasi yang dilaporkan pada638 bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang mendapatetambutol selama kehamilan adalah 2,2%.Secara teori etambutol
menyebabkankemungkinan toksisitas pada mata. Hal inidiyakinkan kembali dengan
penilaian pada 6janin yang mengalami abortus pada minggu 5-12 kehamilan, tidak
didapatkan gangguan padasistem optik embrional.Pirazinamid (PZA) adalah suatu
prodruk,yang memerlukan konversi enzimpirazinamidase (dihasilkan oleh
mikobakterialtertentu) menjadi bentuk aktif asam pirazinoat,masuk ke dalam sitoplasma
M. Tuberculosissecara difusi pasif, mengalami konversi olehenzim
nikotinamidase/pirazinamidase menjadibentuk aktif asam pirazinoat (POA). PZAlebih
aktif terhadap basil tuberkel semidormankarena sistem pompa efluks yang
lemahdibandingkan dengan basil sedang bertumbuhcepat, di mana pompa efluks lebih
aktif.Peradangan akut akan menurunkan pH akibatproduksi asam laktat oleh sel-sel
inflamasi, halini menguntungkan aktivitas PZA.
Berkurangnyaperadangan akan meningkatkan pH lingkunganbasil tuberkel yang
berakibat pada peningkatankonsentrasi hambat minimal PZA. Kuman dalamkeadaan
dorman tidak dapat dipengaruhi karenapada saat itu ambilan PZA tidak terjadi.Banyak
penelitian menyatakan dayasterilisasi obat ini dalam makrofag, dengankonsentrasi
ε 20μg/ml menghambat basiltuberculosis intraseluler. Efek bakteriostatikatau
bakterisidal terhadap M. Tuberculosistergantung dosis (konsentrasi PZA), sertalamanya
paparan terhadap makrofag yangterinfeksi M. tuberculosis. Pada berbagai studidan
laporan tidak ditemukan efek teratogenikyang bermakna pada hewan dan
malformasijanin pada pasien yang telah diterapi. Penggunaan PZA pada wanita hamil
secararutin, namun di Amerika dilarang karena tidakadanya data yang adekuat mengenai
efekteratogeniknya.Efek samping utama dari penggunaan obat ini adalah hepatitis, juga
dapat terjadi nyerisendi dan kadang-kadang dapat menyebabkanserangan arthritis gout
yang kemungkinandisebabkan berkurangnya ekskresi danpenimbunan asam urat.
Pemberian intermitendapat mengurangi kejadian tersebut. Efeksamping lain adalah
anoreksia, mual, muntah,disuri, demam dan reaksi hipersensitivitas.Streptomisin
melewati plasenta dengan cepatsampai ke sirkulasi janin dan cairan amnionserta
mencapai kadar kurang dari 50%dibandingkan kadar ibu. Efek samping yangdilaporkan
dari berbagai studi pada hewanyaitu ototoksisiti.
Tuli kongenital telahdilaporkan terjadi pada bayi yang terpajanselama dalam
kandungan, walaupun tidak adahubungan yang pasti tentang mekanismeototoksisiti
dengan pajanan selamakehamilan.( Hasil penelitian menggunakanaudiogram
menunjukkan 50 anak tidakmengalami gangguan, 2 dari 33 anak dengankehilangan
pendengaran, sampai 4 dari 13 anakdengan tes kalorifik tidak normal. Hal inimerupakan
kejadian ototoksisiti yang berasaldari pajanan selama dalam kandungan.Penelitian lain
menyimpulkan streptomisindapat menyebabkan kerusakan sistem vestibulardan
kerusakan nervus kranialis ke 8. Padanegara berkembang dianjurkan tidakmenggunakan
streptomisin selama kehamilan.Dosis streptomisin 0,75 - 1 g/hari selama 14-21hari
BAB III
KERANGKA KONSEP
A.KerangkaKonsep
Adapun kerangka konsep Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
PenyakitTuberkulosis Pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.
1. Defenisi
2. Pengaruh TBC
pada kehamilan
3. Etiologi
4. Dampak
5. Tanda dan gejala
6. Pencegahan dan
penanganan Pengetahuanibuhamiltentangpe
nyakit tuberculosis
B.Defenisi Operasional
Kuesioner Wawancara 1. Baik: bila
jumlah
3 Pendidikan Jenjang dari
tingkat yang
rendah ketingkat
yang tinggi untuk
menyelesaikan
suatu pendidikan
Kuesioner Wawancara 1. Tidak
sekolah
Kuesioner Wawancara 1. Televisi
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif, dengan
pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilandi klinik Desmawati Pancur Batu
tahun 2015.
B.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksa kehamilan di klinik
Desmawati Pancur Batu sebanyak 37 orang.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan tehnik total sampling yaitu
seluruh ibu hmil yang memeriksa kehamilan di klinik desmawati pancur batu tahun 2015
dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitan ini di lakukan di klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdangtahun 2015.
D. Waktu Penelitian
E. Etika penelitian
1) Beneficence (menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakakan/menyakiti
responden ( freedom from harm). Dengan tidak memaksa dan menekan pasien untuk
ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden
dengan memberikan waktu yang tepat untuk pasien mengisi kuesioner ( freedom from
exploitation)
2) Respect freom human dignity (menghargai martabat manusia ), yaitu hak untuk bebas
menetukan apabila calon responden ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak (
the right to self determination) dengan membuat informed consent sehinggga calon
responden tidak merasa terpaksa untuk di jdikan responden dalam penelitian ini, dan
hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the right to full disclosure)
dengan memberi tahu calon responden maksud dan tujuan penelitian.
3) Justice (keadilan) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil ( the right to fair
treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua aseptor untuk menjadi
responden ( the right to privacy),dimana pada kuosioner tidak di cantumkan nama
responden, namun hanya memberikan nomor responden .
F. Instrumen Peneliian
Dalama melaksanakan penelitian, penulis menggunakan instrumen berupa formulir
kuesioner yang di buat oleh si peneliti. Formulir tentang data pertama adalah data demografi
responden meliputi no responden,umur responden, pendidikan responden,pekerjaan respnden.
Bagian kedua adalah instrumen berisi pertanyaan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan, bagian ini terdiri dari 10 pertanyaan
Karakteristik responden
Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan, sumber informasi dan kuesioner pengetahuan
b.Kuesioner pengetahuan
Kuesioner tentang pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada
kehamilan terdiri dari 10 soal multiple choice. Setiap item Pertanyaan yang benar akan diberi
skor 1 dan untuk setiap pertanyaan yang salah akan diberi skor 0.
Untuk menentukan kategori pengetahuan ibu hamil baik, cukup dan kurang, peneliti
menentukan standar sebagai berikut:
1). Kategori baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 76-100% atau menjawab
benar 7-10 pertanyaan.
2). Kategori cukup apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 60-75% atau menjawab
benar 4 -6 pertanyaan.
3). Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden< 55% atau menjawab
benar 0-3 pertanyaan
G.Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur pa yang hendak di Ukur. Uji
validitas di lakukan untk menguji kelayakan apakah kuesioner sudah bisa di pahami
responden. Validitas suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengkur apa
yang kita kur. Untuk mengetahui apaka kuesioner yang di susuntersebut mampu mengukur
apa yang hendak di ukur. Peneliti melakukan validitas kuesioner dengan cara memberikan
kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam bidangnya dengan bantuan dosen pembimbing
Dr. Ichwanul Adenin,SPOG dalam hal ini, peneliti telah melakukan content validity dimana
tahap pertama ada perbaikan tentang pertanyaan ke tiga dan tahap kedua masih terdapat
tiga kuesioner untuk pengetahuan ibu hamil tentang penyakit TBC pada kehamilan
dinyatakan valid pada bulan maret tahun 2015 dengan yang ahli dalam bidangnya yaitu
dr.cutAdeya Adella, SP.OG.K.
H.Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data
dilakukandenganpengisiankuesionerolehrespondenuntukmengidentifikasipengetahuanibu
hamil tentangpenyakit tuberkulosisi pada kehamilan.Prosedurpengumpulan data yang
dilakukanmengajukansuratpermohonanizinpenelitianpadainstitusipendidikan Program D-IV
BidanPendidikFakultasKeperawatan USU, kemudianpermohonandiajukankepimpinan klinik
Desmawati.penelitimenemuirespondenkemudianmenjelaskantujuanpenelitiansetelahresponde
nbersediamakadimintauntukmenandatanganilembarpersetujuan (informed consent),
menjelaskancarapengisiankuesionerkepadarespondendanselanjutnyadipersilahkanuntukmengi
silembarkuesionerdenganjujurdan agar mengisiseluruhpertanyaan.
Penelitimendampingirespondendalampengisianuntukmenjelaskanapabilaadapertanyaan yang
kurangjelasdalampengisiankuesioner, lembarkuesionerdiisiolehmasing-masingibu
hamildenganwaktulimabelasmenit, kemudianpenelitimemeriksakelengkapan
data.Selanjutnya, data yang terkumpul di analisis.
I.Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data denganmenggunakan beberapa
tahap :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di peroleh atau
dikumpulkan . pada penelitian ini melakukan dengan eiting dengan cara memeriksa
Coding
Untuk memudahkan penelitian dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta
pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.
b. Entri data
Memasukkan data kedalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa.
c. Tabulasi
Memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka yang diperoleh
sehingga dapat disajikan dalam berbagai kategori. Analisis Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
J. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriftif, semua variabel
di analisa secara deskriftif, data yang bersifat kategori di sajikan dalam tabel distribusi
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1HasilPenelitian
Padababiniakandibahasmengenaihasilpenelitiandanpembahasansetelahdilakukanpengump
ulan data padatanggal24 maretsampai2mei 2015 di klinikdesmawati pancur batu.
Jumlahsampel yang ditelitisebanyak 37 orang yaituibu hamil yang datang periksa hamil di
klinik desmawati pancur
batu.Hasilpenelitianakandisajikanmulaidarideskripsikarakteristikresponden,
deskripsipengetahuanibu hamil tentang penyakit tuberkulosisi pada kehamilan di klinik
desmawati pancur batu.
1. Karakteristikresponden
Deskripsikarakteristikrespondenmencakupumur, pendidikan, Pekerjaan ,dan sumber
informasi.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada kehamilan Berdasarkan Karakteristik Umur, PendidikanPekerjaan, dan Sumber Informasi Di Klinik
DesmawatiPancur Batu Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2015
Karakteristik F Persentase (%)
- PNS
- Wiraswasta
- Petani
Sumber Informasi
- TV
- Petugas Kesehatan
- Poster
Berdasrkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak
ditemukan pada usia 25-35 tahun yaitu sebanyak 28 orang (75,7%), pendidikan responden
terbanyak adalah SMP sebanyak 15 orang (40,5%), pekerjaan responden terbanyak adalah
IRT18orang (48,6%), dan jumlah informasi yang diperoleh terbanyak dari Tidak dapat
informasi 13 orang (35,1%).
2. Pengetahuan responden
Pada penelitian ini, dalam lembar angket penelitian terdapat 10 pertanyaan mengenai
pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan Pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam angket tersebut telah di uji validitas dan reabilitasnya. Sehingga pertanyaan –
pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis
pada kehamilan.
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden pada setiap pertanyaan dapat dilihat
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan pertanyaan pengetahuan
No Pertanyaan
erkenapenyakitTuberkulosis ( TBC )
paru
TBC , apakahperluminumobat TB
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pilihan jawaban pengetahuan ibu hamil tentang
penyakit tuberkulosis pada kehamilan diperoleh bahwa banyak pertanyaan benar yaitu pada
pernyataan 8 sebanyak 37 orang (100 %). Sedangkan responden yang menjawab salah yaitu
pada pertanyaan 1 sebanyak 24 orang (64,9%).
Tabel 5.3
DistribusiFrekuensiPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan berdasarkan
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 21 orang (56,8%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi PengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilanberdasarkan
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak
16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1
orang (50%) pada umur <20 tahun.
Distribusi Frekuensi PengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan berdasarkan
Pendidikan
No
Pendidikan Pengetahuan Jumlah
Baik Cukup Kurang
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan baik dan cukup
sebanyak 7 orang (46,7%) , pada pendidikan tidak sekolah tidak terdapat pengetahuan baik
dan pada pendidikan SD dan perguruan tinggi terdapat pengetahuan kurang.
Tabel 5.6
DistribusiPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan Pengetahuan Jumlah
Baik Cukup Kurang
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada
pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 10 orang (55,6%) dan tidak terdapat pengetahuan
Tabel 5.7
DistribusiPengetahuanPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosisi pada kehamilan berdasarkan
Sumber informasi
No
Sumber Informasi
Pengetahuan Jumlah
Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 TV 3 60 2 40 0 0 5 100
2 Petugas kesehatan
6 75 2 25 0 0 8 100
3 Poster 2 18,2 9 81,8 0 0 11 100
4 Tidak ada
informasi
3 23 9 69,3 1 7,7 13 100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada
sumber informasi dari poster sebanyak 9 orang (81,8%) dan tidak terdapat pengetahuan
kurang pada sumber informasi dari TV,Petugas kesehatan, poster.
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan hasil diskusi a. karakteristik Responden
Berdasarkanhasilpenelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 37
respondenmayoritas berpengetahuancukup sebanyak21orang (56,8%).
Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu,
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang.Pengetahuan yang cukupdalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan,
salah satunya adalah(know) artinya: sebagai suatuk kemampuan untuk mengingat kembali
secara spesifik dari seluruh bidang yang dipelajari atau dirasakan kemudian diterima.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), Pengetahuan adalah sesuatu yang
diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai
factor dari dalam, seperti motivasi dan factor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta
keadaan social budaya.
Ahmadi dalam hendra (2008), mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu
salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat kita simpulkan bahwa
bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang
diperolehnya. Akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan
penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Hendra, 2008: 24-38).
Hasil penelitian yang telah di lakukan tidak sesuai dengan penelitian yang di lakukan
Ahmadi dalam hendra (2008) karena pengetahuan yang diperolehnya. Akan tetapi pada
umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu
pengetahuan akan berkurang (Hendra, 2008: 24-38), dan pengetahuan bukanlah fakta
darisuatu objek kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai kontriksi kognitif
seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya.
Dari hasil penelitian pengetahuan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup
sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur20-35 tahun dan minoritas berpengetahuan kurang
sebanyak 1 orang (50%) pada umur <20 tahun.
Hasil penelitian Hastuti,(2011) bahwa responden terbanyak berusia 20-35 tahun
Menurut Harlock (2007), umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan baru. Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yangmati.Semisal umur
rmanusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir
Hingga waktu umur itu dihitung.Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak
dilahirkan atau diadakan).
Hasil penelitian ini terdapat kesenjangan dengan teori Ariani (2014) karena
hasilpenelitian menunjukkan bahwa orang yang berumur lebih tua belum tentu
pemahamannya terhadap suatu ilmu pengetahuan lebih baik dari orang yang
berumurlebihmuda. Tingkat pengetahuan seseorang tidak dipengaruhi oleh lamanya waktu
hidup tapi karena adanya minat dan keinginan untuk memperolah pengetahuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan responden mayoritas pendidikan
terahir adalahSMPsebanyak15 orang (46,7%). dan minoritas pendidikan terakhir adalah
tingkat pendidikan Tidak sekolah dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang (60%).Dan tidak
terdapat pengetahuan baik pada pendidikan tidak sekolah dan tidak terdapat pengetahuan
kurang pada pendidikan SD dan Perguruan Tinggi.
Dari hasil penelitian Rakhmadian, (2012) bahwa mayoritas berpengetahuan baik pada
pendidikan SMP/ sederajat sebanyak 24 orang (25%) dan minoritas tidak ada pengetahuan
baik pada pendidikan tidak sekolah dan berpengetahuan baik pada perguruan tinggi sebanyak
3 orang (3,1%).
Menurut Mubarak (2011), pendidikan yang diberikan seseorang kepada orang lain
agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan
pendidikan rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap
penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Hasil penelitian ini terdapat kesenjangan dengan teori Ariani (2014) dan Mubarak
(2011) dan hasil penelitian Rakhmadian (2012), karena orang yang memiliki pendidikan
tinggi belum tentu memiliki pengetahuan yang baik pula.
Selanjutnya mengenai lamanya masa bekerja juga termasuk faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, dari hasil penelitian berdasarkan pekerjaan mayoritas memiliki
pengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%)dan tidak
terdapat pengetahuan cukup dan kurang pada pekerjaan tani. Pekerjaan adalaha ktifitas yang
dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya (Arikunto, 2002).
Menurut Ariani (2014), seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan
orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula. Sedangkan menurut Mubarak
(2011), lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan
pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Ariani (2014) bahwa seseorang yang bekerja
akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik
pula, karena terdapat pengetahuan cukup pada wiraswasta dan tidak ada pengetahuan cukup
dan kurang pada pekerjaan tani.Karena pekerja tani berinteraksi dengan orang lain sehingga
ada pengetahuan baik pada pekerjaan tani.
Dari hasil penelitian berdasarkan sumber informasi, mayoritas berpengetahuan cukup
pada sumber informasi dari poster sebanyak 9 orang (81,8%) dan tidak terdapat pengetahuan
kurang pada sumber dari TV,Petugas kesehatan dan poster.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) dan Mubarok (2007),
pada sumber informasi tida ada informasi dan bahkan tidak terdapat pengetahuan kurang
pada Sumber informasi dari TV,Petugas kesehatan, poster.
A. Keterbatasan penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi
dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil .Hal ini disebabkan keterbatasan serta
kemampuan yang dimiliki.Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain meliputi;
keterbatasan waktu untuk mengawasi responden dalam menjawab pernyataan sehingga
responden hanya mencheklis saja tanpa membaca pernyataannya terlebih dahulu.Selain itu
penelitian ini perlu ditindaklanjuti melalui penelitian dengan skala yang lebih luas serta
dengan metode yang lebih bervarias iuntuk memberikan keyakinan terhadap hasil yang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada
kehamilan Berdasarkan Pengetahuan di klinik Desmawati pancur batu kebupaten deli serdang
tahun 2015 mayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%) .Sedangkan berdasarkan
umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun,
dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang
(46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup
pada pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 10 orang (55,6%, Sedangkan pada sumber
informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari poster
sebanyak 9 orang (81,8%).
B. Saran
1. Bagi InstitusiPendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk pengembangan
ilmu pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan
2. Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan untuk bahan masukan kepada pelayanan
kesehatan setempat untuk berperan dalam menurunkan AKI dengan memberikan konseling
kepada ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan
3. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi masyarakat khususnya ibu
hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.
4. Bagi peneliti kebidanan
Hasil penelitian ini dapat bermamfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat
5. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D. (2011). Stop ! Tuberkulosis . Jakarta : Bogor Publishing.
Ariani, A. (2014). Apliksasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika
Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian,Jakarta, Rineka Cipta.
Elvi, f. (2014). efektifitas pendidikan tentang kehamlan tinggi tentang resiko tinggi terhadap pengetahuan ibu hamil. Jurnal 1(2) oktober 2014.
Hastuti, Y. (2011). Pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di pondok bersalin puri husada manggung ngemplak boyolali.Diperoleh pada tanggal 1 juli 2014 dari digilibi.uns.ac.id/pengguna.php.
Harlock. (2007).psikologi perkembangan. Jakarta: Salemba Medika.
Hendra,A. (2012). Tanya jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar Kehamilan, Jakarta Selatan: PT. Transmedia
Laban,Y. (2008).TBC Penyakit Dan Cara Pencegahannya,Yogyakarta, Kanisius (Anggota IKPI)
Meiyanti. (2007). Penatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan,Universa Medicina, 26 (3 ),55-56
Mubarak,W. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Mediaka Notoatmodjo,S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: RinekaCipta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rakhmadian. (2012). Pengetahuan dan sikap tentang kehamilan resiko tinggi pada wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas muara fajar sebelum dan sesudah penyuluhan. UNRI. Diperoleh tanggal 24 oktober 2013 dari http://repository.unri.ac.id/jurnal.kahfi.
Rukiyah. (2010). Asuhan Kebidanan IV( Patologi Kebidanan), Jakarta, Trans Info Media.
Kamus Pusat Bahasa. (2005). .Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi: 3 – cet 1. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Sintaipe Harahap
Tempat / tanggal lahir : Sidong-dong, 08 juli 1993
Agama : Islam
Anak ke : 9 dari 9 bersaudara
Nama Ayah : H.Bokar Harahap
Nama Ibu : Hj.Nurasyah Siregar
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Binanga,Sumatra Utara
II. Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2000 – 2005 : SD Negeri 102170 Sidong-dong
2. Tahun 2005 – 2008 : Madrasah Tsanawiyah MTs Negri Pasar Purbabangun
3. Tahun 2008 – 2011 : SMK, YPIPL, Gunung Tua,Padang Lawas Utara
4. Tahun 2011 - 2014 : D-III Akademi Kebidanan Indah Medan