• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Anti Korupsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Anti Korupsi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Korupsi adalah salah satu masalah dan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat  Korupsi adalah salah satu masalah dan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat  nasional maupun internasional. Korupsi sering dikaitkan dengan politik, juga dikaitkan dengan nasional maupun internasional. Korupsi sering dikaitkan dengan politik, juga dikaitkan dengan pe

pererekokononomimianan, , kekebibijajakakan n pupublblikik, , kekebibijajakakan n ininteternrnasasioionanal, l, kkesesejejahahteteraraan an sososisialal, , dadann pembangunan nasional. Korupsi di tanah air

pembangunan nasional. Korupsi di tanah air kita ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat.kita ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat. Faktor internal peny

Faktor internal penyebab korupsi dari ebab korupsi dari diri pribadi sedang diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktorfaktor eksternal adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal terdiri aspek moral, penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal terdiri aspek moral, aspek sikap atau perilaku dan aspek sosial. Faktor eksternal dilacak dari aspek ekonomi, aspek  aspek sikap atau perilaku dan aspek sosial. Faktor eksternal dilacak dari aspek ekonomi, aspek  politis, aspek manajemen dan organ

politis, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan lemahnya penegisasi, aspek hukum dan lemahnya penegakkan hukum, akkan hukum, sertaserta aspek sosial yaitu

aspek sosial yaitu lingkunglingkungan atau an atau masyarmasyarakat kurang mendukung perilaku anti akat kurang mendukung perilaku anti korupsi.korupsi. K

Kororupupsi si titidadak k hahanynya a beberdrdamampapak k teterhrhadadap ap sasatu tu asaspepek k kekehihidudupapan n sasajaja. . KoKorurupspsii men

menimbimbulkulkan an efefek ek dodominmino o yayang ng melmeluas uas teterharhadap dap ekseksististensensi i banbangsgsa a dan dan negnegarara. a. KoKoruprupsisi memi

memiliki liki berbberbagai efek agai efek pengpenghancuhancuran yang ran yang hebat, khususnyhebat, khususnya a daladalam m sisi sisi ekoekonomi nomi sebagsebagaiai pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Pada keadaan ini, ineisiensi terjadi, yaitu ketika pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Pada keadaan ini, ineisiensi terjadi, yaitu ketika pemerintah mengeluarkan lebih banyak kebijakan namum disertai dengan maraknya praktek  pemerintah mengeluarkan lebih banyak kebijakan namum disertai dengan maraknya praktek  kor

korupsi, bukannupsi, bukannya memberiya memberikan nilai kan nilai posipositif tif yang semakyang semakin in tertatertata, namun ta, namun membmemberikaerikan n efek efek  negatif bagi perekonomian secara umum.

negatif bagi perekonomian secara umum. !al

!alah ah satsatu u upaupaya ya janjangkgka a panpanjanjang g yayang ng terterbaibaik k memengngataatasi si kokoruprupsi si adaadalah lah dendengagann memberikan pendidikan anti korupsi

memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan generasi muda dini kepada kalangan generasi muda sekarang khususnysekarang khususnyaa mah

mahasiasiswswa a di di PePergrguruuruan an "in"inggggi. i. KarKarena ena mahmahasiasiswswa a adaadalah lah gengenererasi asi penpeneruerus s yayang ng akaakann menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu. #uga karena generasi muda sangat mudah menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu. #uga karena generasi muda sangat mudah te

terprpenengagaruruh h dedengngan an lilingngkukungngan an di di sesekitkitararnynya. a. #a#adidi, , kikita ta lelebibih h mumudadah h memendndididik ik dadann memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya” korupsi dari generasi pendahulunya.

lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya” korupsi dari generasi pendahulunya.

1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah

$erdasark

$erdasarkan latar belakang di an latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut %atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut % &.

&. $agaimanakah $agaimanakah memberikan memberikan pemahaman pemahaman pada pada mahasiswmahasiswa da di !i !"'(K "'(K )uta )uta $angsa $angsa !urakarta!urakarta dalam pencegahan korupsi*

dalam pencegahan korupsi* +.

+. $a$agigimamananakakah h peperarananan n pependndididikikan an ananti ti kokorurupspsi i didini ni didikakalalangngan an mamahahasisiswswa a dadalalamm mencegah terjadiny

mencegah terjadinya tindak a tindak korupsi di kampus*korupsi di kampus* .

(2)

Keluaran yang Diharakan

'akalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap pola pikir generasi muda agar tidak melakukan tindak korupsi yang bisa merugikan diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat  luas

&. 'akalah ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur dan motiasi terhadap mahasiswa agar bisa mencegah tindak korupsi

+. 'akalah ini diharapkan memberikan pembelajaran khususnya terhadap mahasiswa untuk membenahi dan meningkatkan peranan dan dukungan terhadap edukasi anti korupsi sejak dini.

. 'akalah ini sebagai salah satu materi proceeding kelompok dosen-dosen internal !"'(K )uta $angsa dan bisa dipublikasikan dalam #urnal kampus.

1.! LANDA"AN #E$RI De%inisi K&rusi

&. 'enurut /ndang-/ndang 0omor +1 "ahun +11& pengertian korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara.

+. Resuah berasal dari bahasa rab “risywah” menurut kamus umum rab-(ndonesia artinya sama dengan korupsi 2ndi 3am4ah% +11+5. Risywah  2suap5 berarti pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh kedudukan.

. $aharuddin 6opa mengutip pendapat )aid '. 7halmers, menguraikan istilah korupsi dalam berbagai bidang, yakni menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan dengan manipulasi bidang ekonomi, dan yang menyangkut kepentingan umum.

8. Korupsi sebagai suatu fenomena sosial bersifat kompleks, sehingga sulit untuk  mendeisinikannya secara tepat tentang ruang lingkup konsep korupsi.

 A. 'akt&r Penye(a( K&rusi

'enurut 9amamah, ketika perilaku konsumtif dan materialistik masyarakat serta sistem politik yang masih “mendewakan” materi maka dapat “memaksa” terjadinya permainan uang dan korupsi 2nsari 9amamah% +11:5. 0ur !yam 2+1115 memberikan pandangan bahwa penyebab seseorang melakukan korupsi adalah karena ketergodaannya akan dunia materi atau kekayaan yang tidak mampu ditahannya. 7ara pandang terhadap kekayaan yang salah akan menyebabkan cara yang salah dalam mengakses kekayaan.

!ecara umum faktor penyebab korupsi dapat terjadi karena faktor politik, hukum, ekonomi, sebagaimana dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam 'embasmi Korupsi 2(7;% +1115 yang

(3)

mengidentiikasikan empat faktor penyebab korupsi yaitu faktor politik, faktor hukum, faktor ekonomi dan birokrasi serta faktor transnasional.

&. Faktor Politik 

Politik salah satu penyebab terjadinya korupsi. 3al ini dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang kekuasaan bahkan ketika meraih dan mempertahankan kekuasaan. 'enurut !usanto 2+11+5 korupsi leel pemerintahan adalah dari sisi penerimaan, pemerasan uang suap, pemberian perlindungan, pencurian barang-barang publik untuk kepentingan pribadi, disebabkan suatu hal yang disebut konstelasi politik.

!ementara menurut )e sis, korupsi politik misalnya perilaku curang 2politik uang5 pada pemilihan anggota legislatif atau pejabat-pejabat eksekutif, dana illegal untuk pembiayaan kampanye, penyelesaian konlik parlemen melalui cara-cara illegal dan teknik lobi yang menyimpang 2)e sis% +1115. )apat dikatakan bahwa korupsi adalah hasil dari adanya monopoli 2kekuasaan5 ditambah dengan kewenangan yang begitu besar tanpa keterbukaan dan pertanggungjawaban.

+. Faktor 3ukum

Faktor hukum bisa dilihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan dan sisi lain lemahnya penegakan hukum. "idak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas-tegas sehingga menjadi multi tafsir, kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain, sanksi yang tidak  e<uialen dengan perbuatan yang dilarang, sehingga tidak tepat sasaran, dan sebagainya, memungkinkan peraturan tidak kompatibel dengan realitas di masa mendatang akan mengalami resistensi.

$anyak produk hukum menjadi ajang perebutan legitimasi bagi berbagai kepentingan kekuasaan politik, untuk tujuan mempertahankan dan mengakumulasi kekuasaan. $ibit !amad =iyanto 2+11:5 mengatakan lima hal yang dianggap berpotensi menjadi penyebab timbulnya korupsi. Pertama, sistem politik> kedua, intensitas moral seseorang atau kelompok> ketiga, remunerasi 2pendapatan5 yang minim> keempat, pengawasan baik bersifat internal-eksternal> kelima, budaya taat aturan.

3al senada juga dikemukakan oleh $asyaib, dkk 2$asyaib% +11+5 yang menyatakan bahwa lemahnya sistem peraturan perundang-undangan memberikan peluang untuk melakukan tindak  pidana korupsi. )i samping itu, praktik penegakan hukum juga masih dililiy berbagai permasalahan yang menjauhkan hukum dari tujuannya.

. Faktor ?konomi

Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. 3al itu dapat  dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Pendapat ini tidak 

(4)

mutlak benar karena dalam teori kebutuhan 'aslow, korupsi seharusnya dilakukan orang untuk  memenuhi dua kebutuhan yang paling bawah dan hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat  yang pas-pasan yang bertahan hidup. 0amun di saat ini korupsi dilakukan oleh orang kaya dan berpendidikan tinggi 2!ulistyantoro% +1185.

Pendapat lain menyatakan kurangnya gaji dan pendapatan pegawai negeri merupakan faktor paling menonjol menyebabkan meluasnya korupsi di (ndonesia. )ari keinginan pribadi untuk keuntungan yang tidak adil, ketidakpercayaan sistem peradilan, banyak faktor motiasi orang kekuasaan, anggota parlemen termasuk warga biasa, terlibat dalam perilaku korup.

8. Faktor @rganisasi

'enurut "unggal 2+1115. spek-aspek penyebab terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi meliputi% 2a5 kurang adanya teladan dari pimpinan, 2b5 tidak adanya kultur organisasi yang benar, 2c5 sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai, 2d5 manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasinya. 'elalui tujuan organisasi para anggota dapat memiliki arah yang jelas tentang segala kegiatan dan tentang apa saja yang tidak, serta apa yang dikerjakan dalam kerangka organisasi.

"ujuan organisasi dapat berfungsi menyediakan pedoman-pedoman praktis bagi anggotanya. "ujuan organisasi menghubungkan anggota dengan berbagai tata cara dalam kelompok. !tandar tindakan anggota organisasi akan menjadi tolok ukur dalam menilai bobot  tindakan. !ebuah organisasi berfungsi baik, bila anggotanya bersedia mengintegrasikan diri di bawah sebuah pola tingkah laku 2yang normatif 5, sehingga dapat dikatakan kehidupan bersama mungkin apabila anggota-anggota bersedia memenuhi aturan yang telah ditentukan.

B. 'akt&r Internal )an Eksternal Penye(a( K&rusi 1. 'akt&r Internal

a. spek Perilaku (ndiidu &. !ifat tamakArakus manusia

Korupsi adalah kejahatan profesional yang rakus. $erkecukupan, tapi rakus. 'empunyai hasrat besar untuk memperkaya diri.

+. 'oral yang kurang kuat 

Bodaan bisa berasal dari atasan atau pimpinan, teman setingkat, bawahannya, pihak lain untuk berbuat seperti itu.

. Baya hidup yang konsumtif 

Perilaku konsumtif tidak diimbangi pendapatan yang memadai akan membuka peluang seseorang untuk melakukan tindakan bejatnya.

(5)

b. spek !osial

Perilaku korup terjadi karena dorongan keluarga. 6ingkungan keluarga yang secara kuat  memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi an mengalahkan sifat baik seseorang.

2. 'akt&r Eksternal

a. Asek "ika Masyarakat #erha)a K&rusi

Pada umumnya jajaran manajemen selalu menutupi tindak korupsi yang dilakukan oleh segelintir oknum dalam organisasi. !ikap masyarakat yang berpotensi menyuburkan tindak korupsi terjadi karena%

&. 0ilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi.

+. 'asyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi adalah masyakarat sendiri. pabila negara merugi esensinya yang paling rugi adalah masyarakat juga.

. 'asyarakat kurang menyadari bahwa dirinya terlibat korupsi. 'asyarakat sudah terbiasa terlibat kegiatan korupsi sehari-hari.

8. 'asyarakat kurang menyadari bahwa korupsi bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi.

(. Asek Ek&n&mi

Pendapatan kurang mencukupi kebutuhan. Keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk mengambil jalan pintas di antaranya dengan melakukan tindak pidana korupsi.

*. Asek P&litis

Kontrol sosial dijalankan dengan menggerakkan berbagai aktiitas yang melibatkan yang melibatkan penggunaan kekuasaan negara sebagai suatu lembaga yang diorganisasikan secara politik, melalui lembaga-lembaga yang dibentuknya.

). Asek $rganisasi

&. Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan +. "idak adanya kultur organisasi yang benar . Kurang memadainya sistem akuntabilitas 8. Kelemahan sistem pengendalian manajemen C. 6emahnya pengawasan

(6)

+. ,erakan Anti K&rusi

/paya pemberantasan korupsi yang dilakukan selama ini belum dapat menunjukkan hasil maksimal. 3al ini antara lain terlihat dari masih rendahnya angka (ndeks Persepsi Korupsi 2(PK5 (ndonesia. $erdasarkan // 0o.1 "ahun +11+, Pemberantasan "indak Pidana Korupsi dirumuskan sebagai rangkaian tindakan untuk mencegah dan memberanas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, superisi, monitor, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

)engan demikian dalam strategi pemberantasan korupsi terdapat  2tiga5 unsur utama, yaitu% pencegahan, penindakan, dan peran serta masyarakat. !alah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu Berakan nti-Korupsi di masyarakat. )engan tumbuhnya budaya anti-korupsi di masyarakat diharapkan dapat mencegah munculnya perilaku koruptip. Berakan anti-korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pada dasarnya korupsi yang terjadi jika ada pertemuan antara tiga faktor utama, yaitu% niat, kesempatan, dan kewenangan. !ehingga upaya memerangi korupsi pada dasarnya adalah upaya untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan ketiga faktor tersebut. Karena, gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan yang memperbaiki perilaku indiidu dan sistem untuk  mencegah terjadinya perilaku koruptif, sehingga dapat memperkecil peluang berkembang luasnya korupsi di negeri ini.

/paya perbaikan perilaku manusia antara lain dapat dimulai dengan menanamkan nilai-nilai yang mendukung terciptanya perilaku anti-koruptif. 0ilai-nilai-nilai yang dimaksud antara lain adalah kejujuran, kepedulian, kerja keras, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab, kesederhanaan, keberanian dan keadilan. Penanaman nilai-nilai ini kepada masyarakat  dilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penanaman nilai-nilai ini juga penting dilakukan kepada mahasiswa.

(7)

BAB II

PEMBAHA"AN

 A. Peran Mahasis-a )alam Men*egah #in)ak K&rusi

Pemuda khususnya mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi 4aman tersebut  dimasa depan. 'ahasiswa salah satu bagian dari gerakan pemuda. $elajar dari masa lalu, sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran kaum muda yang menjadi bagian kekuatan perubahan. "okoh-tokoh !umpah Pemuda &:+D telah memberikan semangat nasionalisme bahasa, bangsa dan tanah air yang satu yaitu (ndonesia.

Peristiwa !umpah Pemuda memberikan inspirasi tanpa batas terhadap gerakan-gerakan perjuangan kemerdekaan di (ndonesia. Peranan tokoh-tokoh pemuda lainnya adalag Proklamasi Kemerdekaan tahun &:8C, lahirnya @rde $aru tahun &:EE, dan =eformasi tahun &::D. "idak  dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme yang mereka miliki dan jalankan.

/ntuk konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi musuh bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting mahasiswa tersebut tidak  dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki, yaitu% intelektualitas, jiwa muda dan idealisme. )engan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. )alam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan 2 agent of change5.

'ahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu% intelegensia, ide-ide kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. )engan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mereka mampu menyuarakan kepentinganrakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog lembaga-lembaga negara dan penegak  hukum.

B. Keterli(atan Mahasis-a &. )i 6ingkungan Keluarga

(nternalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Pelajaran yang dapat diambil dari lingkungan keluarga ini adalah tingkat ketaatan seseorang terhadap aturanAtata tertib yang berlaku. !ubstansi dari dilanggarnya aturanAtata tertib adalah dirugikannya orang lain karena haknya terampas.

(8)

"ahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa yang diawali dari lingkungan keluarga yang sangat sulit dilakukan. #ustru karena anggota keluarga adalah orang-orang terdekat, yang setiap saat bertemu dan berkumpul, maka pengamatan terhadap adanya perilaku korupsi yang dilakukan di dalam keluarga seringkali menjadi bias.

+. )i 6ingkungan Kampus

Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu% untuk indiidu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa. /ntuk konteks indiidu, seseorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak akan berperilaku koruptif dan tidak korupsi. !edangkan untuk konteks komunitas seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan kampus untuk tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. . )i 'asyarakat !ekitar

3al yang sama dapat dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk mengamati lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar.

8. )i "ingkat 6okal dan 0asional

'ahasiswa dengan kompetensi yang dimilikinya dapat menjadi pemimpin 2leader 5 dalam gerakan massa anti korupsi baik yang bersifat lokal maupun nasional. Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang dirancang dan dilaksanakan secara bersama dan berkesinambungan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mampu membangunkan kesadaran masyarakat  akan buruknya korupsi yang terjadi di suatu 0egara.

+. Peranan Pen)i)ikan Anti K&rusi Dini )i Kalangan Mahasis-a )alam Men*egah #era)inya #in)ak K&rusi

Pendidikan budi pekerti adalah salah satu pendidikan penting untuk bekal hidup setiap orang. )isini GmuridH belajar memahami nilai-nilai yang diterima dan harus ditaati dalam masyarakat tempat dia tinggal dan dalam masyarakat dunia. )alam mempelajari nilai-nilai ini akan ditemui manfaat jika kita mematuhi pagar aturan tersebut dan apa akibatnya jika kita melanggarnya. !ebetulnya inti dari pendidikan anti korupsi adalah bagaimana penanaman kembali nilai-nilai uniersal yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat diterima dan bermanfaat bagi dirinya sendiri serta lingkungannya. )i antara sifat-sifat itu ada jujur, bertanggung jawab, berani, sopan, mandiri, empati, kerja keras, dan masih banyak lagi.

Pendidikan adalah salah satu penuntun generasi muda untuk ke jalan yang benar. #adi, sistem pendidikan sangat memengaruhi perilaku generasi muda ke depannya. "ermasuk juga pendidikan anti korupsi dini. Pendidikan, sebagai awal pencetak pemikir besar, termasuk  koruptor sebenarnya merupakan aspek awal yang dapat merubah seseorang menjadi koruptor atau tidak. Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang

(9)

madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. !alah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di (ndonesia, khususnya ditujukan bagi mahasiswa. Karena pada dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan sejarah bangsa.

Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi. #ika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. !eperti pentingnya pelajaran akhlak dan moral. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas. $egitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki nilai penting guna mencegah aksi korupsi.

!atu hal yang pasti, korupsi bukanlah selalu terkait dengan korupsi uang. !eperti yang dilansir dari program KPK yang akan datang bahwa pendidikan dan pembudayaan antikorupsi akan masuk ke kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi mulai tahun +1&+. Pemerintah akan memulai proyek percontohan pendidikan antikorupsi di pendidikan tinggi. #ika hal tersebut dapat terealisasi dengan lancar maka masyarakat (ndonesia bisa optimis di masa depan kasus korupsi bisa diminimalisir.

D. Ham(atan )alam Peneraan Pen)i)ikan Anti K&rus )i Lingkungan Kamus

&. 'inimnya role-models atau pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan kurangnya  political-will dari pemerintah untuk mengurangi korupsi.

+. Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah-setengah. . Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi.

8. !truktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan birokrasi yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi tanpa membenahi struktur dan kultur.

C. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati yang tidak pernah memiliki roh sama sekali.

E. Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen pengawas atau pengontrol, sehingga tidak ada check and balance.

I. $anyaknya celahAlubang-lubang yang dapat dimasuki tindakan korupsi pada sistem politik dan sistem administrasi (ndonesia.

D. Kesulitan dalam menempatkan atau merumuskan perkara, sehingga dari contoh-contoh kasus yang terjadi para pelaku korupsi begitu gampang mengelak dari tuduhan yang diajukan oleh jaksa.

:. "aktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat pemeriksa dan masyarakat yang semakin canggih.

&1. Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam menjalankan amanah yang diemban.

BAB III

PENU#UP

(10)

Kesimulan

a. Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal terhadap penanganan kasus korupsi yang bermula dari diri sendiri dan diharapkan berimplikasi terhadap kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

b. )alam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KK0 serta mampu melaksanakan /ndang-/ndang )asar H8C demi terwujudnya good goverment .

c. Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru terhadap generasi muda dalam mewujudkan negara yang bebas dari KK0 2Korupsi, Kolusi, dan 0epotisme5.

d. Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. !alah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di (ndonesia, khususnya ditujukan bagi mahasiswa. Karena pada dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan sejarah bangsa.

e. )engan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. )alam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan 2 agent of change5.

"aran/"aran

a. Perlu peningkatan peran keluarga dalam penerapan pendidikan anti korupsi dini sebagai igur dalam pembentukan karakter. Karena pendidikan utama yang paling awal didapatkan generasi muda berasal dari keluarga.

b. Pemerintah dalam halnya melalui )inas Pendidikan memformulasikan pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.

c. Pendidikan anti korupsi 2PK5 seharusnya diterapkan di bangku Perguruan "inggi sebagai mata kuliah wajib maupun pilihan. Karena, 'ahasiswa sebagai salah satu bagian dari generasi penerus bangsa memiliki kompetensi intelektual, ide-ide inoatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih diplomatis menjadikan mereka agen perubahan pembelajaran kehidupan kebangsaan.

d. Pendidikan nti Korupsi 2PK5 di tingkat Perguruan "inggi memberikan pembelajaran lebih efektif dan pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan umum, dll. !ehingga termotiasi untuk kreatif dan mandiri mengajak dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya untuk proaktif memberantas korupsi.

(11)

e. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.

f. danya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara sinergis untuk  dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi dini di segala aspek  kehidupan.

g. !alah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang independen yang khusus menangani korupsi.

Da0tar Pustaka

nonim. +1&. Korupsi. )iambil dari http%AAid.wikipedia.orgAwikiAKorupsi. 2diakses tanggal + @ktober +1&5.

(12)

nsari, 9amamah. +11:. Perilaku Konsumtif Penyebab Korupsi. )iunduh dari http%AAdellimanusantara.comAindeJAphp .

ulia, ylea. +1&. Peran Pendidikan Karakter Bangsa Sebagai Pencegahan Korupsi Sejak Dini. )iambil dari http%AAaylea-aulia-peace.blogspot.comA+1&+A1DAperan-pendidikan-karakter-bangsa.html 2diakses tanggal + @ktober +1&5

)e sis, 'aria Bon4ales. +111. oalition-Building to !ight orruption" Paper Prepared for the  #nti-orruption Summit" $orld Bank %nstitute&

3am4ah, ndi. +11+. Pemberantasan Korupsi Ditinjau dari 'ukum Pidana. #akarta% Penerbit Pusat 3ukum Pidana /niersitas "risakti.

Khoiri, 'ishad. +1&. Pendidikan #nti Korupsi. )iambil dari

http%AAkualitaindonesia.blogspot.comA+1&+A1Apendidikan-anti-korupsi.html 2diakses tanggal + @ktober +1&5.

=a4ib, =i4al. +1&. Peran Pemuda dalam Pemberantasan Korupsi di %ndonesia( %nternalisasi )iga  #jaran Ki 'ajar Dewantara. )iambil dari

http%AAri4alra4ib.blogspot.comA+1&&A&&Aperan-pemuda-dalam-pemberantasan.html 2diakses tanggal + @ktober +1&5 =i4ani, hmad. +1&. Peran serta Pemuda sebagai #gen Pemberantasan

Korupsi.http%AAkompasiana.comApostAhukumA+1&&A1&A+:Aperan-serta-pemuda-sebagai-agen-pemberantasan-korupsiA 2diakses tanggal + @ktober +1&5

!ulistyantoro, 3". +118. *tika Kristen dalam +enyikapi Korupsi. Kompas% !enin, + gustus +118. !usanto, . +11+. +engantisipasi Korupsi di Pemerintahan Daerah. )iambil dari

http%AAwww.transparansi.or.idAartikelAartikelpkAartikel&C.html .

"unggal (.!. dan "unggal .;. +111.  #udit Kecurangan dan #kuntansi !orensik . #akarta% 3ararindo.

/ndang =epublik (ndonesia 0omor +1 tahun +11& tentang Perubahan atas /ndang-/ndang =epublik (ndonesia 0omor & tahun &::: tentang Pemberantasan )indak Pidana Korupsi.

Referensi

Dokumen terkait

Cianjur merupakan kota agamis yang biasanya kepemimpinan dari tingkat desa sampai pusat dipimpin oleh laki-laki, tapi di Desa Padaluyu kecamatan Cugenang Cianjur

Untuk diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh (DSM-IV halaman 435, 300.02) ditegakkan bila terdapat kecemasan kronis yang lebih berat (berlangsung lebih dari 6 bulan;

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan true eksperimen (eksperimen laboratorium) yang bertujuan untuk mengisolasi kapang pendegradasi

demikian seterusnya dan merekapitulasi hasil perolehan nilai dari kelompok. Kegiatan akhir siswa ersama guru membuat rangkuman tentang jenis-jenis keseimbangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui kesesuaian pola distribusi nilai-nilai peramalan penjualan produk brand Dadung dengan pola historis

wallerana mempunyai respon yang linier terhadap tingkat naungan sampai pada tingkat 60%, yang mana meningkatnya tingkat naungan diikuti dengan meningkatnya luas

Folger dan Konovsky (1989) yang menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, yang berarti bahwa semakin