• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN PENERAPAN STRATEGY E-MARKETING PADA PT. DOA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DAN PENERAPAN STRATEGY E-MARKETING PADA PT. DOA INDONESIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN PENERAPAN

STRATEGY

E-MARKETING

PADA PT. DOA INDONESIA

Syindu Fatana

1

, Taruli Tumpal Halomoan Pakpahan

2

,

Siswono

3

Syindu.fatana@gmail.com, moantaruli@gmail.com, sisbinus@yahoo.com 1,2

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara

3

Dosen Pembimbing

Abstrak

PT. Doa Indonesia merupakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang pengadaan barang-barang safety. Tujuan penelitian ialah untuk membantu membangun proses marketing pada PT. Doa Indonesia melalui pembangunan website

e-marketing berbasis B2B dan B2G menggunakan kerangka SOSTAC®. Metode penelitian yang

digunakan antara lain melakukan survei, menganalisis permasalahan pada proses marketing berjalan, membuat perencanaan strategi dan taktik pelaksanaan e-marketing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai dari kegiatan analisis tersebut adalah sebuah

website e-marketing yang digunakan sebagai sarana pemasaran yang bertujuan untuk

meningkatkan pemasaran PT. Doa Indonesia. Simpulan yang didapat adalah dengan dibuatnya

website e-marketing pada PT. Doa Indonesia, diharapkan PT. Doa Indonesia dapat

memaksimalkan proses e-marketing nya terutama dalam hal Reach, Act, Convertion dan

Engagement.

Kata Kunci: Perancangan dan Penerapan, Website, e-marketing, SOSTAC®, PT. Doa Indonesia.

Abstract

PT. Doa Indonesia is a limited liability company engaged in the procurement of goods safety. The research objective is to help build the e-marketing at PT. Doa Indonesia through the development of e-marketing website based B2B and B2G use framework SOSTAC ®. The method used in this research include conducting surveys, analyzing marketing problems in the running, making strategic planning and tactical implementation of e-marketing in accordance with the objectives to be achieved. The result of activity analysis is an e-marketing website that is used as a marketing tool that aims to increase sales at PT. Doa Indonesia. The conclusions obtained are with the establishment of e-marketing at PT. Doa Indonesia, PT. Doa Indonesia is expected could maximize its e-marketing process, especially in terms of Reach, Act,

(2)

1.1 Ruang Lingkup

Mengingat luasnya cakupan dalam bidang pemasaran, maka pembahasan skripsi ini dibatasi pada:

Pemberian informasi yang lengkap mengenai produk safety kepada pelanggan serta melakukan promosi secara online melalui website

Website e-marketing yang akan dibuat nantinya bertujuan memberi informasi mengenai produk safety, service yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia, tidak membahas pembelian, penjualan, pembayaran, dan keamanan dalam merancang website e-marketing. 1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

1. Merancang website e-marketing pada PT. Doa Indonesia.

2. Menerapkan startegi pemasaran produk dengan menggunakan e-marketing. Manfaat :

1. Dengan adanya e-marketing pada PT. Doa Indonesia, maka pemasaran produk menjadi meningkat dengan area pemasaran yang semakin luas.

1.3 Metodologi Penelitian

1.3.1 Metode Pengumpulan Data

• Studi Kepustakaan

Metode mencari data yang dibutuhkan dari brbagai buku yang berkaitan dengan pokok–pokok permbahasan marketing.

• Studi Lapangan

 Pengamatan (Observation)

Melakukan pengamatan secara langsung yang kemudian dicatat dan didokumentasikan mengenai segala hal yang dapat menunjang dalam penulisan skripsi.

 Wawancara (Interview)

Memberikan pertanyaan kepada narasumber yang terkait tentang hal-hal yang berkaitan tentang pembahasan skripsi.

1.3.2 Metode Analisa

Metode yang digunakan dalam menganalisa adalah metode analisa SOSTAC. Metode SOSTAC terdiri dari:

• Metode analisis

 Situation Analysis

Tujuan dari analisis situasi adalah untuk lebih memahami lingkungan perusahaan sekarang dan di masa depan, agar tujuan strategis perusahaan terhadap lebih realistis.

 Objectives

Menginformasikan tujuan umum yang ingin dicapai dengan adanya

e-marketing.

 Strategy

Mendefinisikan bagaimana tujuan perusahaan dapat tercapai dengan adanya

e-marketing.

• Metode Pengembangan  Tactics

Mendefinisikan secara detail dari strategi, berupa alat dan fitur komunikasi.

• Metode perancangan  Actions

Memecah taktik tersebut menjadi kerangka kerja yang terstruktur dan terjadwal.

Metode Testing dan Review  Control

(3)

Memonitor dan mengevaluasi secara berkala aplikasi e-marketing yang telah diterapkan.

2.1 SOSTAC

Menurut Paul R. Smith(1999) dalam buku E-business and E-commerce Management: Strategy, Implementation, and practice oleh Chaffey (2009: 418), SOSTAC merupakan model kerangka

perencanaan yang dapat dengan mudah diikuti, namun mampu untuk mengidentifikasi semua hal-hal utama yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. SOSTAC adalah kegiatan yang menggambarkan tahap perencanaan seperti yang digambarkan pada bagan berikut ini:

2.1.1Situation – Where are we now?

Tujuan dari analisis situasi adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa depan di mana perusahaan beroperasi agar dapat menentukan tujuan strategis yang realistis mengingat apa yang terjadi di pasaran. Bagan diatas menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analsis situasi yang banyak mengacu pada lingkungan eksternal perusahaan.

Seluruh informasi yang telah didapat dirangkum kedalam tabel SWOT. Menurut Pearce dan Robinson (2000, p202) SWOT adalah singkatan dari kata Strength, Weakness dari

perusahaan, dan linkungan yang mempengaruhi Opportunities dan Threats.

Strengths adalah keunggulan bahan baku dibandingkan dengan kompetitor dan kebutuhan dari pasar.

Weakness adalah keterbatasan perusahaan dalam hal 1 atau lebih bahan baku dibandingkan kompetitor yang dapat mempengaruhi performa perusahaan.

Opportunities adalah situasi lingkungkan diperusahaan yang menguntungkan perusahaan dibandingkan kompetitor.

Threats adalah situasi lingkungan diperusahaan yang tidak menguntungkan perusahaan dibandingkan kompetitor.

2.1.2Objectives – Where do we want to be?

Efektifitas rencana e-marketing didasarkan pada tujuan yang jelas karena ini akan menginformasikan strategi dan taktik serta membantu dalam mengkomunikasikan tujuan strategis untuk tenaga kerja dan investor.

Setelah perusahaan mengetahui posisi mereka secara tepat dalam marketplace, sekarang saat nya menentukan tujuan. Ada nya penetepan tujuan dapat membantu mengarahkan perusahaan supaya tetap focus hanya pada hal-hal yang ingin dicapai. Panduan SMART dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membuat tujuan yang spesifik. SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Actionable, Relevant, and Time-related.

Specific: tujuan harus cukup rinci untuk mengukur masalah dan kesempatan

Measurable: Dapatkah atribut kuantitatif dan kualitatif diterapkan untuk membuat sebuah metric

Actionable: Dapatkah informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja

Relevant: Dapatkah informasi diterapkan pada masalah tertentu yang dihadapi oleh manajer.

Time-related: Apakah ukuran atau tujuan berhubungan dengan jangka waktu yang ditetapkan.

2.1.3Strategy – How do we get there?

Menurut Chaffey (2008, p454) Unsur strategi dari perencanaan E-Marketing mendefinisikan bagaimana E-Marketing mencapai tujuan. Definisi strategi harus terintegrasi ke dalam proses perencanaan E-Marketing karena proses perencanaan E-Marketing merupakan proses berulang dari analisis situasi untuk pengaturan tujuan dalam mendefinisikan strategi.

Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen kunci yang harus ada dalam strategi-khususnya dalam pembentukan strategi e-marketing yang efektif-adalah dengan berpedoman pada akronim berikut: STOP and SIT (Chaffey & Smith, 2008, p.459).

Sebelum menentukan strategi E-Marketing seperti apa yang akan diterapkan untuk membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan maka perlu diketahui terlebih dahulu unsur STOP seperti apa yang ingin dicapai perusahaan setelah diterapkannya E-Marketing dimana

(4)

unsur tersebut adalah akronim dari segmentation, target marketing strategy, online value

proposition (OVP), dan positioning ).

Segmentation

identifikasi kelompok yang berbeda dalam target pasar dalam rangka mengembangkan penawaran yang berbeda untuk kelompok berbeda.

Target Marketing Strategy

evaluasi dan pemilihan segmen yang sesuai dan pengembangan penawaran yang sesuai.

OVP(Online Value Proposition)

Online value proposition itu sendiri bisa diartikan sebagai Pelanggan Value Proposition yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan melalui channel online (Chaffey, 2010, para. 1).

Positioning

mempengaruhi persepsi pelanggan suatu produk dalam pasar.

2.1.4Tactics – How exactly do we get there?

Taktik merupakan rumusan detail langkah atau tahap seperti apa yang akan dilakukan untuk pelaksanaan strategi Pada intinya perbedaan strategi dengan taktik adalah: strategi merumuskan panduan umum yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer,2008, p.460). Taktik yang digunakan untuk melaksanakan strategi e-marketing adalah kerangka taktik RACE.

Kerangka RACE merupakan kerangka pembentukan taktik yang pertama kali

diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam bukunya Cult of Analytics. RACE terdiri atas empat langkah aktivitas marketing yang dirancang untuk membantu membentuk brands engagement (proses membentuk loyalitas pelanggan terhadap suatu brand). Berikut penjabaran dari rangkaian aktivitas marketing yang terdapat dalam kerangka RACE (Chaffey, 2010, What Is RACE? section, para. 1):

Langkah 1 : Reach.

Maksud dari tahapan ini adalah membangun brand awareness atau memperkenalkan produk kepada pelanggan lewat secara online maupun offline. Hal ini dapat dicapai melalui pengenalan produk lewat jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter.

Langkah 2 : Act.

Act adalah taktik agar pelanggan mencari tahu lebih banyak tentang perusahaan atau

produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembuatan navigasi website yang user friendly.

Langkah 3 : Convert.

Conversion adalah taktik untuk menarik target pelanggan agar bersedia menjalin

hubungan dengan pihak perusahaan, serta tertarik untuk mencoba menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan

Langkah 4 : Engage.

Membangun hubungan dengan pelanggan melalui waktu untuk mencapai tujuan retensi. Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan adalah upaya menjaga hubungan dengan pelanggan secara lebih baik lagi agar dapat bertahan lama, contohnya dengan penambahan layanan pelanggan service, social media ,testimonial dan sebagainya.

2.1.5Action – What is our plan?

Komponen tindakan rencana dari e-marketing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manager umtuk melaksanakan rencana tersebut.Chaffey (2007, p379)

Tahap yang digunakan dalam melaksanakan strategi e-Marketing yang digunakan di antaranya adalah Gantt Chart, dan membuat estimasi biaya

Ganttchart menurut Schwalbe(2004, p192) menyediakan suatu format standar untuk

mengambarkan informasi mengenai jadwal proyek dengan menampilkan kegiatan proyek, jadwal mulai dan jadwal selesai dalam bentuk kalender. Ganttchart

(5)

menunjukkan informasi dalam tugas proyek sebagai suatu serial batang (bars) sepanjang sekala waktu (timescale).

• Estimasi biaya dimana dalam hal ini akan dijelaskan tentang rincian estimasi biaya yang akan di gunakan untuk pembuatan dan pengembangan E-Marketing.

2.1.6Control – did we get there?

Control dimana Unsur E–Marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional

seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pandangan pelanggan dan pendapat dan teknik baru seperti analisis web memutuskan file log yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan tercapai. intranet dapat digunakan untuk berbagi informasi antara pemasar dan konsultan dalam sebuah organisasi. Chaffey (2007,p381).

Fungsi Control disini adalah untuk mengetahui apakah E-Marketing yang diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Untuk menjalankan fungsi Control dapat dilakukan melalui web analytics. Web analytics sangat penting untuk mengendalikan komunikasi digital.

Web analytics membantu Anda memeriksa apakah tujuan tercapai dan harus digunakan untuk

perbaikan yang berlanjut. Chaffey (2007,p605). Teknik yang digunakan untuk menilai dan meningkatkan kontribusi dari e-marketing untuk bisnis termasuk meninjau traffic arahan, volume, clickstream, s data online, jangkauan survei, kepuasan pelanggan, rujukan dan penjualan. Chaffey (2006,p416).

3.1Sejarah PT. DOA INDONESIA

PT. Doa Indonesia merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri pengadaan barang-barang safety seperti alat pemadam kebakaran CO2 3,5 kg,

breathing apparatus yang berlokasi di Kelapa Gading Hypermall Lantai 1 Blok B1 No 06, Jl. Kelapa

Gading Boulevard Barat Raya, Jakarta Utara.

PT. Doa Indonesia berdiri pada 30 Maret 2011 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Anggaran Dasar perseroan menunjukkan jumlah keseluruhan saham PT. Doa Indonesia yaitu 600 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham. Seiring dengan perkembangan usahanya, PT DOA Indonesia dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sebagai salah satu bukti atas kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan di Indonesia dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 03.227.566.1.043.000 dan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (No. P.K.P) 03.227.566.1.043.000.

Produk-produk yang ditawarkan mengacu pada kenyamanan dan mengutamakan keselamatan. PT. Doa Indonesia terus berusaha menjadi mitra bisnis yang terpercaya, salah satunya dengan selalu memberikan informasi terbaru mengenai produk-produk kepada pelanggan. Seiring dengan perkembangan jaman, PT. Doa Indonesia membutuhkan suatu strategi e-marketing untuk mendukung penjualan alat-alat industrinya.

3.2 Proses Marketing yang Berjalan

Dalam memasarkan produknya, PT. Doa Indonesia mengerahkan salesnya untuk melakukan pemasaran. Sales membawa katalog yang berisi produk untuk ditawarkan kepada pelanggan dan menjelaskan kelebihan produk untuk menambah daya tarik pelanggan terhadap produk. Di samping itu sales juga memberikan kartu nama perusahaan setelah menjelaskan semua produk dan mendemostrasikannya, apabila pelanggan tertarik terhadap produk, pelanggan dapat memesan barang yang akan di layani oleh bagian penjualan selain itu pelanggan juga dapat langsung mendatangi perusahaan untuk melihat produk yang ada diperusahaan.

(6)

Gambar 3 Traditional marketing PT. Doa Indonesia door to door 3.3 Strength and Weakness (Kekuatan dan Kelemahan) Internal dari Perusahaan

a. Kekuatan dan kelemahan dari segi produk

Kekuatan dari segi barang, PT. Doa Indonesia menawarkan produk yang berkualitas mulai dari produk buatan dalam negeri termasuk produk buatan PT. Doa Indonesia sampai dengan produk import. Semua produk yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia sudah melewati standarisasi yang berlaku.

Untuk kelemahan, barang-barang import yang ditawarkan sering kali mengalami stok kosong yang dikarenakan proses pengiriman yang cukup lama untuk tiba di PT. Doa Indonesia untuk ditawarkan kepada pelanggan.

b. Kekuatan dan kelemahan dari segi pemasaran

Dalam memasarkan produknya, PT. Doa Indonesia mengerahkan salesnya untuk melakukan pemasaran. Sales membawa katalog yang berisi produk untuk ditawarkan kepada pelanggan dan menjelaskan kelebihan produk untuk menambah daya tarik pelanggan terhadap produk.

Untuk kekuatan PT. Doa Indonesia banyak memiliki sales yang telah melalui proses

training dan aktif menawarkan produk kepada pelanggan dengan membawa katalog dan

menjelaskan kelebihan produk.

Untuk kelemahan, PT. Doa Indonesia banyak melakukan pemasaran secara mouth to mouth dan mendatangi perusahaan sehingga tidak efektif dan efisien. PT. Doa Indonesia masih terbilang baru bermain di bisnis ini dibandingkan perusahaan sejenis yang sudah lama dalam bisnis ini. c. Kekuatan dan kelemahan dari segi pelayanan

Pelayanan yang ramah tentunya merupakan salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh pelanggan dalam menilai baik buruknya suatu perusahaan. PT. Doa Indonesia sangat memperhatikan keramahaan karyawan terhadap pelanggan mereka.

Kekuatan dari segi pelayanan PT. Doa Indonesia diwujudkan dengan selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan baru maupun lama dalam hal penjelasan informasi lengkap mengenai produk melalui bagian penjualan.

Kelemahan dari segi pelayanan yaitu PT. Doa Indonesia belum memiliki bagian customer

service yang melayani keluhan atau kritik pelanggan yang selama ini dilakukan oleh bagian

penjualan.

3.4 Analisis Opportunities dan Threats (Peluang dan Ancaman) dari External Perusahaan

Analisis peluang dan ancaman dari luar perusahaan diantaranya meliputi dari segi kompetitor dan segi lokasi. Berikut adalah daftar peluang dan ancaman dari masing-masing aspek:

a. Peluang dan ancaman dari segi kompetitor

PT. Doa Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produk safety yang pasti memiliki banyak kompetitor. Peluang dari kompetitor PT. Doa Indonesia adalah

(7)

kompetitor yang menjual barang-barang safety dengan harga yang lebih mahal dari PT. Doa Indonesia dan juga kompetitor yang masih menggunakan cara door to door untuk memasarkan produk mereka.

Ancaman dari kompetitor adalah kompetitor yang sudah terlebih dahulu bergerak dalam bidang produk safety sehingga mereka telah memiliki beberapa pelanggan tetap yang sudah merasa cocok dengan peralatan safety yang dijual dan tidak ingin menggunakan

supplier lain.

b. Peluang dan ancaman dari segi lokasi

Peluang dari segi lokasi adalah PT. Doa Indonesia berada di daerah Kelapa Gading yang memiliki gedung-gedung bertingkat dan juga memiliki beberapa mall yang mempunyai standarisasi keselamatan yang tinggi sehingga gedung-gedung/mal tersebut harus dilengkapi dengan peralatan safety yang cukup di setiap sudut gedung.

Ancaman dari segi lokasi adalah dikarenakan banyaknya gedung-gedung bertingkat dan mal-mal di daerah Kelapa Gading maka banyak dari kompetitor yang berusaha menawarkan juga produk-produk safety didaerah yang sama seperti PT. Doa Indonesia. Ringkasan dari analisa SWOT pada PT. Doa Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Analisis SWOT pada PT. Doa Indonesia Strength

a. Dari Segi Produk

• PT. Doa Indonesia memiliki kualitas produk yang tergolong baik dan pelanggan dapat melakukan request untuk barang import

• Produk yang dimiliki PT. Doa Indonesia sudah lolos uji SNI dan memenuhi standarisasi

Weakness

a. Dari Segi Produk

Barang import terkadang mengalami keterlambatan dikarenakan ekspedisi yang bermasalah

Strategi yang dapat dilakukan

• Sesering mungkin untuk mengecek stok barang sehingga barang yang akan habis dapat dipesan lebih awal. Hal ini dapat mencegah kosongnya persediaan barang di gudang.

Melakukan quality control oleh bagian produksi sebelum barang dikirim kepada pelanggan b. Dari Segi Pemasaran

Sales yang telah melalui proses training

dan aktif dalam melakukan pemasaran secara door to door

b. Dari Segi Pemasaran

• Sulit mendapat kepercayaan pelanggan dikarenakan PT. Doa Indonesia terbilang baru dalam bisnis produk safety

PT. Doa Indonesia terbilang lack of

technology karena pemasaran yang

dilakukan secara door to door sehingga tidak efektif dan efisien

Strategi yang dapat dilakukan

Merancang e-marketing yang berbasis pada website c. Dari Segi Pelayanan

• PT. Doa Indonesia memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan baru maupun pelanggan tetap dalam hal penjelasan informasi lengkap mengenai produk melalui bagian penjualan

c. Dari Segi Pelayanan

Belum tersedia bagian customer service yang melayani keluhan/kritik pelanggan

Strategi yang dapat dilakukan

Terdapat fitur produk dalam website e-marketing yang berisi informasi lengkap mengenai produk-produk yang ditawarkan

Menambahkan bagian customer service untuk meningkatkan kualitas pelayanan

(8)

a. Dari Segi Kompetitor

• Kompetitor yang menjual barang-barang

safety menerapkan harga yang lebih

mahal dari PT. Doa Indonesia

• Kompetitor yang juga masih menggunakan cara door to door untuk memasarkan produknya

a. Dari Segi Kompetitor

• Kompetitor yang telah terlebih dahulu bergerak dalam bidang produk safety yang telah memiliki pelanggan tetap

Strategi yang dapat digunakan

• Meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia adalah produk yang berkualitas tinggi

b. Dari Segi Lokasi

• Lokasi yang cukup strategis yakni di daerah Kelapa Gading

b. Dari Segi Lokasi

• Banyaknya kompetitor yang berusaha untuk menawarkan produk mereka di daerah yang sama.

Strategi Strength dan Opportunities

• Selalu manjaga kualitas produk yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia

Menjaga tingkat keaktifan sales dalam memasarkan produk

Strategi Weakness dan Threats

Memberikan training yang tepat untuk masing-masing karyawan yang ada

Strategi Weakness dan Opportunities

• Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan

• Membuat website tepat dan mudah dimengerti oleh pelanggan agar pelanggan dapat mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan mudah

Strategi Strength dan Threats

• Mempertahankan pencapaian yang telah dimiliki PT. Doa Indonesia dengan cara selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan

3.5 Pengaruh Macro environment pada perusahaan. a. Pengaruh politik dan hukum

PT. Doa Indonesia melakukan pembayaran pajak pertahun yang dilakukan oleh bagian perpajakan, dalam masalah pembayaran pajak untuk saat ini tidak adanya gangguan dan juga masalah yang terjadi yang dapat menggangu bisnis.

b. Pengaruh lingkungan sosial

Pengaruh dari lingkungan sosial adalah jika terjadinya kerusuhan disuatu tempat yang dapat berakhir anarkis, dapat membahayakan beberapa gedung-gedung yang berada disekitar daerah kerusuhan tersebut seperti jika salah satu dari demostran ada yang membakar bahan yang mudah terbakar dan melemparkannnya ke dalam gedung, maka dapat memicu api didalam gedung tersebut. Alat pemadam kebakaran yang telah disediakan oleh pengelola gedung tersebut dapat menjadi pertokongan pertama untuk memadamkan api tersebut agar tidak menyebar semakin luas. c. Pengaruh lingkungan ekonomi

Pengaruh dari lingkungan ekonomi adalah dengan naik turunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing yang selalu terjadi belakangan ini maka dapat berpengaruh juga terhadap harga produk yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia. Ini dikarenakan beberapa produk yang ditawarkan oleh PT. Doa Indonesia adalah produk yang di import dari luar negri yang harganya sangat berpengaruh terhadap kurs mata uang asing.

d. Pengaruh teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat berpengaruh terhadap bisnis PT. Doa Indonesia, untuk saat ini telah banyak kompetitor dari PT. Doa Indonesia yang telah mengguakan media internet sebagai sarana pemasaran mereka yaitu dengan membuat website perusahaan. Dikarenakan oleh itu maka PT. Doa Indonesia memutuskan untuk membuat website e-marketing untuk membatu PT. Doa Indonesia dalam memasarkan atau menawarkan produk mereka kepada pelanggan. Hal ini dikarenakan oleh mudahnya pelanggan dalam mengakses internet.

(9)

3.6 Tujuan Perusahaan (Objectives) Lewat Website E-Marketing dengan Menggunakan 5s.

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh PT. Doa Indonesia dengan mengimplementasikan website e-marketing adalah sebagai berikut:

Sell, dengan mengimplementasikan website e-marketing, cakupan wilayah penjualan PT.

Doa Indonesia akan semakin luas sehingga akan berdampak pada meningkatnya penjualan produk karena pemasaran tidak hanya dilakukan secara manual tetapi juga secara elektronik.

Serve, dengan mengimplementasikan website e-marketing, pelayanan PT. Doa Indonesia

pada pelanggan akan semakin meningkat karena pelanggan dapat mendapatkan informasi lengkap mengenai produk melalui website e-marketing yang dapet diakses dimana saja.

Speak, dengan mengimplementasikan website e-marketing, diharapkan dapat

mempermudah arus komunikasi antara PT. Doa Indonesia dengan pelanggan dan sebaliknya.

Save, dengan mengimplementasikan website e-marketing, diharapkan akan mengurangi

anggaran pengeluaran untuk biaya promosi secara manual.

Sizzle, dengan mengimplementasikan website e-marketing, nilai daya saing PT. Doa

Indonesia akan semakin kuat dan meningkat.

3.7 Segmentasi, Target, Value Proposition dan Positioning dari PT. Doa Indonesia Sebelum Penerapan E-Marketing.

PT. Doa Indonesia merupakan perusahaan yang menjual barang-barang safety yang biasa digunakan oleh pemadam kebakaran, angkatan laut dan lainya. Salah satu produk yang ditawarkan seperti alat pemadam kebakaran carbon dioxide (CO2) yang banyak tersedia di gedung-gedung mulai dari gedung perkantoran sampai pusat-pusat perbelanjaan sebagai salah satu syarat dalam keselamatan kerja. PT. Doa Indonesia juga menjual breathing apparatus yang digunakan sebagai alat bantu pernafasan pada waktu melakukan proses pertolongan / penyelamatan atau digunakan pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan yang terpapar gas berbahaya. Breathing apparatus ini dapat digunakan secara optimal sekitar 30 menit. Produk unggulan PT. Doa Indonesia lainnya adalah

liferaft. Liferaft tersebut merupakan alat keselamatan personel saat ada kecelakaan atau kebocoran

ketika terjadi pertempuran laut dan sebagainya sehingga mengakibatkan kapal itu tenggelam. Selain digunakan oleh KRI liferaft juga dipakai oleh kapal-kapal laut milik swasta dan merupakan sarana keselamatan yang wajib dimilki oleh kapal-kapal yang melakukan pelayaran.

Value Proposition yang ingin dicapai oleh PT. Doa Indonesia tergambar jelas pada visi misi

perusahaan yaitu menjadi supplier terkemuka di Indonesia dengan kemampuan tumbuh secara berkelanjutan dan ingin menjadi mitra usaha yang handal dan terpercaya.

Kesimpulannya, positioning dari PT. Doa Indonesia di mata pelanggan adalah sebagai mitra usaha yang handal dan terpercaya yang menawarkan produk-produk yang ditawarkan yang mengutamakan aspek keselamatan bagi penggunanya serta tidak melupakan memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pelanggan.

3.8 Segmentasi, Target, Value Proposition dan Positioning yang Ingin Dicapai Oleh PT. Doa Indonesia Sesudah Diterapkannya E-Marketing

Website e-marketing yang akan dibuat sesuai dengan permintaan pihak perusahaan. Website

e-marketing yang akan dibuat berisikan informasi-informasi mengenai produk safety yang ditawarkan

oleh PT. Doa Indonesia kepada pelanggan beserta informasi mengenai perusahaan. Diharapkan dengan adanya website e-marketing dapat membantu perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk safety terbaru kepada pelanggan. Serta dengan adanya website e-marketing, PT. Doa Indonesia dapat memperluas jangkuan penjualannya dikarenakan penyebaran informasi yang menjadi lebih cepat dan mudah melalui media internet yang dapat diakses dimana saja.

Produk-produk yang akan ditampilkan pada website e-marketing tidak hanya produk yang sudah ada tetapi juga produk terbaru yang dimiliki oleh PT. Doa Indonesia.

Value proposition yang ingin diberikan kepada pelanggan sebagian besar tetap sama seperti

(10)

produk-produk baru yang akan dikirimkan melalui website e-marketing oleh PT. Doa Indonesia kepada pelanggan.

Kesimpulannya, dengan adanya website e-marketing PT. Doa Indonesia akan lebih mudah dikenali oleh masyarakat dikarenakan menawarkan produk-produk yang berkualitas serta pelayanan yang baik pula terhadap pelanggan.

3.9 Strategi E-Marketing untuk PT. Doa Indonesia menggunakan prinsip 7p

Selain menetapkan strategi marketing menggunakan analisis SWOT, penetapan strategi

e-marketing juga dapat ditetapkan dengan menggunakan prinsip 7p. Berikut adalah penjelasannya :

 Product

Dikarenakan website e-marketing yang dibuat hanya merupakan website brochureware, maka untuk segi produk yang akan ditampilkan dalam website hanya menampilkan detail produk yang telah tersedia dan produk terbaru yang oleh PT. Doa Indonesia.  Price

Tidak ada yang berbeda dari segi penetapan harga produk sebelum dan sesudah adanya penerapan website e-marketing. Website e-marketing yang dibuat hanya sebagai media promosi sehingga biaya promosi yang sebelumnya dilakukan dengan pencetakan brosur akan berkurang.

 Promotion

Dalam sarana promosi, PT. Doa Indonesia lebih mudah memberikan informasi produk baru mereka kepada pelanggan. Melalui website e-marketing, pelanggan dapat melihat informasi informasi yang ditampilkan di website e-marketing mengenai produk baru yang ada. Website e-marketing yang dibuat tentunya akan mempercepat dan memperluas proses pemberian informasi serta mengurangi biaya promosi.

 Place

Website e-marketing merupakan media yang sangat efisien yang dapat digunakan perusahaan dalam melakukan promosi dan memberikan informasi seputar produk terbaru. Karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Website e-marketing yang dibuat, diharapkan akan lebih memudahkan pihak PT. Doa Indonesia untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan juga sebaliknya, pelanggan juga akan lebih mudah mendapatkan informasi tentang produk dan promosi yang sedang maupun akan berlaku.  People

Dapat diartikan sebagai staf yang dapat menunjang proses pelayanan terhadap pelanggan serta dapat meningkatkan kinerja dari perseorangan, dari staf perusahaan merupakan inti sebuah image dari PT. Doa Indonesia terhadap penilaian baik dan buruk pelayanannya, selain mengedepankan pelayanan secara offline, PT. Doa Indonesia juga menyediakan official website dengan menyediakan company profile yang lengkap seperti contact us yang dapat melayani pelanggan dalam hal pemberian informasi lebih lanjut mengenai produk-produk yang ditawarkan di website e-marketing PT. Doa Indonesia.

 Process

Dengan adanya website e-marketing yang di dukung dengan adanya staf yang ahli dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, pelanggan diharapkan dapat memperoleh kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan informasi detil tentang produk terbaru ataupun promosi yang ditawarkan.

 Physical evidence

Physical Evidence merupakan segala hal yang berkaitan dengan perusahaan, dimana

dapat dilihat secara fisik oleh pelanggan dan dapat digunakan sebagai alat interpretasi atau penilaian terhadap perusahaan, dan juga dapat digunakan untuk menarik minat pelanggan terhadap perusahaan. Pada website e-marketing PT. Doa Indonesia yang nantinya, physical evidence harus di tampilkan untuk dapat menarik pelanggan agar mau berkunjung ke PT. Doa Indonesia. Contoh physical evidence yang bisa digunakan untuk menarik pengunjung antara lain adalah foto produk yang ditawarkan atau foto yang menggambarkan konsep fisik dan suasana toko PT. Doa Indonesia.

(11)

4.1 Proses marketing berjalan setelah diterapkannya website e-marketing

Setelah adanya website e-marketing, dalam memasarkan produknya, PT. Doa Indonesia tetap mengerahkan salesnya untuk melakukan pemasaran. Sales membawa katalog yang berisi produk untuk ditawarkan kepada pelanggan dan menjelaskan kelebihan produk untuk menambah daya tarik pelanggan terhadap produk, di samping itu sales juga memberikan kartu nama perusahaan yang di dalam kartu nama tersebut sudah tercantum alamat website yang dimiliki oleh perusahaan, apabila pelanggan tertarik terhadap produk pelanggan dapat memesan barang yang akan di layani oleh bagian penjualan selain itu pelanggan juga dapat langsung mendatangi perusahaan untuk melihat produk yang ada diperusahaan dan juga dapat melihat pada website.

Gambar 4.1 Modern marketing PT. Doa Indonesia dengan adanya website e-marketing 4.2 Penetapan taktik (Tactics) yang dapat digunakan untuk mencapai strategy e-marketing

Metode pembentukan taktik “RACE” merupakan sebuah akronim atau singkatan kata yang terdiri atas Reach, Act, Convert, and Engage (untuk lebih jelasnya silahkan melihat bagian atau gambar 2.4 pada Bab 2-Landasan Teori). Bila aktivitas dalam semua tahap ini bisa dilakukan secara maksimal, maka akan makin mudah bagi perusahaan dalam meraih pelanggan. Berikut akan diuraikan penjelasan mengenai gambaran pelaksanaan aktivitas RACE pada PT. Doa Indonesia serta usulan taktik untuk memaksimal kan aktivitas RACE pada PT. Doa Indonesia di masa yang akan datang.

a. Reach

merupakan salah satu langkah yang harus diambil oleh perusahaan, dalam mengenalkan pada masyarakat mengenai nama perusahaan, logo perusahaan, produk apa yang dijual. Perusahaan dikatakan berhasil pada tahap ini apabila, masyarakat menjadi tahu dan mengenali perusahaan, baik dari logo, dan apa yang ditawarkan perusahaan. Yang dilakukan PT. Doa Indonesia dalam melalui tahap Reach ini dapat dikatakan cukup maksimal yaitu, aktif dalam melakukan promosi tiap sales melakukan pemasaran secara door to door. Menaruh profile perusahaan dalam media sosial misal Linkedin.com, pada perancangan

e-marketing yang berbasis website yang akan dirancang nanti, degan

memaksimalkan kemampuan SEO (Search Engine Optimization). Praktik mengenai SEO ini akan dipraktekkan dalam website yang dibuat. Penjelasan mengenai hasil dari Search Engine Optimazation yang dilakukan pada applikasi yang dibuat akan dibahas dalam testing and review nanti.

(12)

b. Act

Merupakan langkah kedua yang dilakukan setelah upaya Reach dioptimalkan. Pada tahap yang kedua ini bagaimana perusahaan dapat menarik minat dari audience nya, bagaimana ketika audience yang membuka web dari PT. Doa Indonesia tidak langsung menekan tombol closed. Untuk sekarang ini PT. Doa Indonesia untuk sekarang ini baru menaruh profil perusahaan kedalam media sosial khusus bagi para professional yaitu linkedin. Kedepan nya dengan dirancang nya e-marketing berbasis pada website dengan menerapkan landing

page optimization dan homepage optimization.

Untuk landing page buat lah semenarik mungkin namun ringkas, dengan berisi data mengenai perusahaan, jasa atau produk apa saja yang ditawarkan, penjelasan mengenai produk dan benefits apa saja yang didapat apabila memakai produk tersebut, landing page tidak harus bagus namun memberatkan website misal terlalu banyak flash. untuk homepage optimization buatlah homepage semenarik dan selengkap mungkin berisi informasi penting mengenai PT. Doa Indonesia, contact yang dapat dihubungi, membuat daftar produk yang rinci.

c. Convertion

Merupakan tahap ketiga yaitu tahap dimana perusahaan dapat menarik perhatian audience yang sudah masuk kedalam website perusahaan. Bagaimana agar audience yang sudah ada berinteraksi dan melakukan tranksaksi komersial dengan perusahaan, tingkat keberhasilan dari convertion ini dapat diukur dengan ada nya order yang masuk ke perusahaan setelah mengunjungi website dari perusahaan

d. Engage

Langkah keempat yang dimana dalam tahap ini perusahaan berusaha untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Yaitu dengan memperhatikan pelanggan nya, tahap ini akan berhasil jika Produk dan Jasa yang ditawarkan pada pelanggan itu sudah memenuhi kriteria dari apa yang pelanggan inginkan. 4.3 Rancangan Site Structure Diagram Website PT. Doa Indonesia

(13)

4.4 Rancangan Wireframes Website PT. Doa Indonesia

Gambar 5 Wireframe Halaman Home

Gambar 5 Wireframe Halaman About Us

Gambar 5 Wireframe Halaman Product HEADER

HOME ABOUT US OUR PRODUCT

FOOTER

HEADER

HOME ABOUT US OUR PRODUCT

FOOTER

HEADER

HOME ABOUT US OUR PRODUCT

PRODUCT FOOTER Search LOGO PERUSAHAAN 3 CURRENT LOCATION 4 CURRENT TIME 1 UCAPAN SELAMAT DATANG 2

FLASH BEST PRODUCT

Search LOGO PERUSAHAAN 3 CURRENT LOCATION 4 CURRENT TIME 1 VISI MISI 2 CONTACT US Search LOGO PERUSAHAAN 3 CURRENT LOCATION 4 CURRENT TIME

(14)

4.6 Perencanaan pembangunan aplikasi website perusahaan PT. Doa Indonesia Tabel 3 Perencanaan pembuatan aplikasi website perusahaan No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data (survey, Wawancara 2 Situation analysis, pembentukan objective dan strategy 3 Pembuatan taktik dan desain aplikasi website 4 Coding website 5 Testing dan review 6 Implementasi dan evaluasi akhir

Kegiatan pembuatan aplikasi website di mulai sejak bulan September 2012 dan berakhir pada bulan Desember 2012. Berikut penjelasan dari aktivitas pembuatan website yang tertera pada gannt chart di atas :

1. Metode pertama dengan pengumpulan data dilakukan selama dua minggu. Kegiatan yang di lakukan saat pengumpulan data terdiri dari survey dengan langsung datang ke perusahaan, dengan melakukan wawancara dengan perwakilan dari perusahaan. Survey kelapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang di perlukan untuk merancang website e-marketing, seperti data mengenai produk yang di pasarkan, profil perusahaan, serta melakukan pengamatan secara langsung terhadap lingkungan perusahaan dan data lain yang dapat menunjang kebutuhan untuk melakukan pemasaran online. Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan untuk menganalisis permasalahan – permasalahan marketing yang di alami perusahaan saat ini.

2. Metode kedua dengan kegiatan menganalisis dilakukan selama empat minggu setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Setelah data yang di butuhkan sudah terkumpul, maka akan di lakukan analisis kebutuhan website e-marketing dengan metode perencanaan SOSTAC®. Dimana pada kegiatan analisis meliputi tiga tahap awal dalam SOSTAC® yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan user terhadap website E-marketing yang akan di buat. Tiga tahap tersebut meliputi Situation Analisys(SWOT), pembentukan Objectives dan penetapan Strategy umum untuk pencapaian Objectives(5s, Sell, Serve, Speak, Save, Sizzle).

3. Metode yang ketiga dengan kegiatan mendesain yang di lakukan selama satu bulan 7 hari. Setelah analisis dilakukan, hasil dari analisis yang di peroleh di gunakan untuk merancang website e-marketing. Dalam kegiatan desain bagian kerangka perencanaan dari SOSTAC® yang di gunakan adalah perumusan pembentukan

(15)

Engage), dimana akan dianalisa content apa saja yang nanti nya dapat menambah

peforma dari website e-marketing.

4. Metode yang keempat yaitu tahap coding pembuatan website e-marketingakan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah di buat pada kegiatan sebelumnya. Pembuatan program kira – kira akan memakan waktu sekitar 3 minggu.

5. Metode yang ke 5 yaitu Tahap testing dan review dilakukan setelah website selesai dibuat. Tahap ini di perlukan untuk mengecek apakah fitur yang di buat pada

website sudah berjalan dengan benar apa belum. Pada tahap ini, aplikasi website

belum diluncurkan ke host asli dari perusahaan tersebut dan masih tahap pengetesan pada hosting khusus untuk kegiatan testing atau bisa juga di lakukan pada localhost. Untuk tahap ini dilakukan selama satu minggu.

6. Metode yang ke enam yaitu tahap implementasi dan evaluasi terhadap pembuata

website telah selesai. Tahap ini di lakukan selama satu minggu dengan

mengimplementasikan website versi beta dengan cara melakukan upload website

beta ke hosting yang telah di tentukan oleh perusahaan. Setelah website berhasil di upload, akan di lakukan pengujian ulang terhadap fungsionalitas dari fitur pada website dalam lingkungan sebenarnya (internet), setelah berhasil melakukan

pengetesan website sudah mulai benar maka perusahaan mengupload ulang versi

website yang sudah benar – benar di lakukan perubahan ke hosting asli yang di

sediakan dari perusahaan. Untuk melakukan evaluasi terhadap perusahaan telah berhasil menerapkan strategi dan taktik dengan menggunakan Google Analytics yang bisa di gunakan untuk mengukur seberapa baik performa e-marketing perusahaan.

4.7 Testing and Review untuk menguji website yang dibuat

Untuk melakukan testing and review terhadap e-marketing dari website suatu perusahaan, pihak perusahaan harus rajin melakukan monitoring secara berkala dengan menggunakan metode atau tools apapun yang dapat mempermudahnya dalam mengukur kinerja website serta alat pendukung e-marketing lainnya, misalkan menggunakan Google Analytic,

Google Web Master Tools, Google Keyword Tools,dan sebagainya.

Tapi sebelum itu perusahaan harus menguji apakah website e-marketing yang telah dimiliki oleh perusahaan sudah berfungsidengan baik atau tidak, apakah design, fitur dan isi website sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan, oleh karena itu perlu diketahui walaupun metode e-marketing yang telah dilakukan untuk membangun traffic sudah dilakukan dengan susah payah dan kerja keras hal itu akan percuma jika tidak disertai dengan konten marketing yang disajikan di dalam website.

Berdasarkan laporan Google Analytics dari tanggal 11 Desember 2012, dapat dilihat bahwa terdapat 33 kunjungan dari direct dan 2 dari organic visitor ke website yang berasal dari 35 pengunjung. Selain itu, dapat dilihat juga jumlah Bounce Rate sebesar 25,71%. Angka dari

Bounce Rate tersebut adalah angka yang terbilang cukup besar yang patut di waspadai marketer

karena dapat menurunkan pagerank website.Marketer wajib mencari tahu apa penyebab hingga terjadinya angka Bounce Rate yang besar. Apabila angka yang besar tersebut disebabkan karena design atau content halaman website kurang menarik, maka wajib hukumnya bagi

marketer untuk segera memperbaiki design atau content tersebut.

Dari data diatas dapat dilihat juga perbandingan antara visitor baru mengingat kembali jumlah bounce rate yang besar, maka hal ini tetap harus diwaspadai karena mungkin tidak adanya ketertarikan calon pelanggan untuk mengunjungi website.

Dari laporan di atas juga bisa dilihat jumlah average time on site dari seluruh kunjungan yang terjadi sebesar 19 menit 11 detik, dengan jumlah rata-rata pages per visits sebesar 12,03%, dan jumlah page views dari 35 kunjungan sebesar 33 page views. Jumlah

average time on site dan jumlah pages per visits yang sangat kecil, didukung dengan jumlah bounce rate yang tinggi, mengindikasikan bahwa tingkat engagement dari masih harus

(16)

mengecek secara berkala kualitas fitur, apakah terdapat fitur yang tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan visitors tidak betah untuk berlama – lama mengakses website.

Hal lain yang mungkin perlu diperhatikan adalah kecepatan loading atau kecepatan akses dari website. Semakin lambat atau semakin sulit website diakses, maka akan semakin tinggi tingkat bounce rate yang terjadi. Oleh karena itu, pengontrolan terhadap performa kecepatan akses suatu website juga diperlukan, sehingga kesalahan yang terjadi bisa diperbaiki segera dan membuat website tersebut jadi bisa diakses lebih cepat. Karena keterbatasan waktu, maka laporan yang didapat dari penggunaan google analytics menjadi kurang optimal.

5.1 Simpulan

Setelah dilakukannya analisis pada PT. Doa Indonesia dengan metode SOSTAC dapat disimpulkan dengan adanya website e-marketing dapat membantu PT. Doa Indonesia dalam mempromosikan produknya kepada pelanggan maupun calon pelanggan.

Dengan adanya strategi e-marketing dengan menggunakan metode SOSTAC dapat membantu perusahaan dalam memperluas jangkuan penjualan perusahaan dengan berpacu kepada teori STOP (Segmentasi, Target, Value PropositiondanPositioning) yang ada di dalam metode SOSTAC.

5.2 Saran

Perlu diingat bahwa teknologi yang dihasilkan dalam e-marketin ghanya digunakan untuk mempermudah kegiatan dari traditional marketing. Sebaiknya perusahaan memanfaatkan website

e-marketing yang telah dirancang semaksimal mungkin serta dengan melakukan maintenance secara

rutin, karena apabila dimanfaatkan dengan baik dapat memberikan efek yang positif. REFERENSI

Anonymous.

http://books.google.co.id/books?id=Uu9JoaSf2D4C&pg=PA20&dq=chaffey+smith+20 08&hl=en&sa=X&ei=CWm4UKuNDYjwrQfbloCAAg&ved=0CC4Q6AEwAQ#v=one page&q=sostac&f=false

Chaffey, Dave., Mayer, Richard., Jhonston, Kevin., Elis-Chadiwck, Fiona. (2000). Internet

Marketing : Strategy, Implementation and Practice. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Chaffey, D., & Smith, P. R. (2008). E-marketing excellence: Planning and optimizing

your digital marketing. (3rd edition). UK: Butterworth-Heinemann.

Chaffey, Dave. (2009). E-business and E-commerce Management: Strategy, Implementation,

and practice. (4th edition). England: Prentice Hall

Chaffey, D. (2010). Introducing RACE: A practical framework to improve your digital

marketing. Retrieved 10-01-2011 from

http://www.smartinsights.com/blog/digital-marketing-strategy/race-a-practical-framework-to-improveyour-digital-marketing Fuad M, Christine, H, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F. (2006). Pengantar Bisnis (5th edition).

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tersedia di:

http://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&printsec=frontcover&dq=M.FUAD+Proses+Bisnis+2006&hl=en&sa=X&ei=l024 UIv9K4ePrgf71oG4Ag&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false

Kartajaya, Hermawan. (2006). Hermawan Kartajaya on Marketing Mix Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan. Retrieved 15-12-2012 from:

http://books.google.co.id/books?id=YGTXCH2zLD0C&pg=PA234&dq=marketing+mi x+adalah&hl=en&sa=X&ei=ONLRUN-CdGHrAeEvIH4Dw&redir_esc=y

(17)

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (2005). Principles of Marketing. (10th edition). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Lin, Su Mei. (2011). Marketing Mix (7P) and performance assessment of western fast food

industry in Taiwan: An application by associating DEMATEL and ANP. Journal of African Journal of Business Management Vol. 5(26). Tersedia di:

http://www.academicjournals.org/ajbm/pdf/pdf2011/28oct/lin.pdf

Ma’ruf, Hendri.(2008). Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. . Retrieved 15-12-2012 from:

http://books.google.co.id/books?id=TaYnlt2tufwC&pg=PA13&dq=4C+Pemasaran&hl =en&sa=X&ei=CNbSUPShLYTyrQePgYG4Cg&ved=0CDwQ6AEwAg#v=onepage& q=4C%20Pemasaran&f=false

Pearce II, John A., Robinson, Richard B., Jr. (2000). Strategic Management : 8Formulation,

Implementation, And Control. (7thedition). Singapore: McGraw-Hill.

Search Engine Optimization Starter Guide-Google.pdf: from www.google.com/.../search-engine-optimization-starter-guide.pdf

Shera, Andi. (2010). Step By Step Internet Marketing. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Retrieved 15-12-2012 from:

http://books.google.co.id/books?id=pnPiuIbZm00C&pg=PA1&dq=definisi+internet+m arketing&hl=en&sa=X&ei=NuHSUIv2H43NrQeBrYCoDQ&sqi=2&ved=0CDgQ6AE wAA#v=onepage&q=definisi%20internet%20marketing&f=false

Straus, Judy & Frost, Raymond. (2012). E-Marketing. (6th edition). New Jersey: Upper Saddle River, Prentice Hall, Inc.

Turban, Efraim., Kelly Rainer, R., Jr., Potter, Richard E. (2001). Introduction to Information

Technology. USA: John Wiley & Sons, Inc

.

Yunarto, Holy Icun. (2006). Business Concepts Implementation Series in Sales and Distribution Management. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Retrieved 15-12-2012 from: http://books.google.co.id/books?id=uQTyV4Rq1WgC&pg=PA225&dq=marketing+mi

x+adalah&hl=en&sa=X&ei=ONLRUN-5CdGHrAeEvIH4Dw&redir_esc=y#v=onepage&q=marketing%20mix%20adalah&f=f alse

Zaki, Ali dan Community, SmitDev. (2008). 7 CMS Pilihan untuk Internet Marketing. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Retrieved 15-12-2012 from:

http://books.google.co.id/books?id=BzkdyM_yorsC&pg=PA2&dq=e-marketing+adalah&hl=en&sa=X&ei=bOTSUNvFCYOyrAePw4G4Bg&sqi=2&ved=0 CC8Q6AEwAA#v=onepage&q=e-marketing%20adalah&f=false

RIWAYAT PENULIS

Syindu fatana lahir di kota Banda Aceh, pada tanggal 8 Juni 1990, pendidikan terakhir SMA dan sekarang masih mahasiswa di Universitas Bina Nusantara angkatan 2008. Pekerjaan masih sebagai mahasiswa.

Taruli Tumpal Halomoan Pakpahan lahir di kota Batam, pada tanggal, pendidikan terakhir SMA dan sekarang masih mahasiswa di Universitas Bina Nusantara angkatan 2009. Pekerjaan masih sebagai mahasiswa.

Gambar

Gambar 3 Traditional marketing PT. Doa Indonesia door to door  3.3 Strength and Weakness (Kekuatan dan Kelemahan) Internal dari Perusahaan
Tabel 2 Analisis SWOT pada PT. Doa Indonesia  Strength
Gambar 4.1 Modern marketing PT. Doa Indonesia dengan adanya website e-marketing  4.2 Penetapan taktik (Tactics) yang dapat digunakan untuk mencapai strategy e-marketing
Gambar 4 Site Structure Diagram
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada.Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi

Hasil penggunaan antihipertensi dihitungsebagai Defined Daily Dose (DDD) per 100 hari pasien dan berdasarkan kriteria DU90%.Hasil dari penelitian ini adalah

Hasil kajian Rusmawan et.al, (2013) menunjukan bahwa penggunaan benih padi di Provinsi Bangka Belitung dalam kurun waktu 2010-2012 cukup tinggi mencapai 91,14%, namun benih

Tingginya pembelian dan penjualan jagung pada bulan tersebut, selain ditunjang dengan modal yang dimiliki, juga karena kebutuhan atau permintaan jagung oleh konsumen cukup

Gaya tarik-menarik fisik terdiri atas tiga gaya intermolekul yang memegang peranan penting dalam formasi ikatan antara perekat polymer dengan struktur molekul kayu, yaitu ikatan

Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui komposisi campuran biodiesel sawit-jatropha-castor yang terbaik dari segi kualitas dengan cara mengoptimalkan

if (angka asam > 0.8) then (penyebab=proses esterifikasi tidak berhasil, jenis baha baku yang digunakan, terdapat kandungan air yang tinggi) and (alternatif=dilakukan

Dari gambar diatas, bias dijelaskan bahwa, uap oli, uap air dan hidrokarbon yang dihasilkan dari blowby gas akan di lewatkan oleh PCV yang merupakan katup satu