• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Selain pakaian dan tempat tinggal, makanan adalah kebutuhan utama manusia. Karena itulah usaha kuliner merupakan salah satu usaha yang berkembang saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha baru di bidang kuliner yang tumbuh. Meskipun sudah banyak orang yang membuka bisnis kuliner, namun konsumen dan pasarnya semakin hari semakin berkembang karena makanan sudah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi personal, pemilik usaha, maupun kantor dan instansi. Perkembangan ini juga terjadi di Kota Semarang, dimana terdapat berbagai usaha kuliner dalam jumlah yang cukup banyak. Berkembangnya jumlah usaha kuliner tersebut mengakibatkan semakin tingginya persaingan usaha di bidang tersebut. Untuk itu setiap usaha kuliner mau tidak mau pasti memiliki strategi pemasaran dalam persaingan terhadap kompetitor.

Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah merupakan salah satu usaha kuliner dalam bentuk sebuah “kedai” yang berdiri di Semarang sejak 10 Maret tahun 2015. Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah berada di Jalan Tlogosari Raya No.26, Semarang. Keunggulan dari Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah itu sendiri berada di lingkungan beberapa universitas, sekolahan dan tempat kos. Konsep yang dihadirkan Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah mampu menciptakan sebuah suasana yang amat berbeda yaitu suasana yang nyaman dengan menyajikan berapa varian menu susu, roti bakar, pisang bakar, indomie, aneka macam gorengan dan jajanan lainnya, serta dapat dijadikan salah satu alternatif sarana tempat nongkrong dengan waktu oprasional mulai pukul 17.00-23.00 .Dari hasil wawancara kepada pemilik Kedai Roti Bakar & Susu Murni

(2)

Pak Lurah, sejak kedai ini berdiri pada tahun 2015, kedai ini belum pernah melakukan promosi secara terencana. Mereka hanya melakukan cara promosi lewat mulut kemulut dan metode personal selling. Cara personal selling ini adalah komunikasi langsung yang dilakukan antara penjual dan calon pelanggan untuk mengenalkan suatu produk kepada calon pelanggan untuk membentuk pemahaman dari pelanggan terhadap produk sehingga mereka tertarik dan simpatik. Dari cara pemasaran itu Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah meraih hasil bersih ±Rp. 250.000,-/harinya . Penurunan omset terjadi umumnya pada masa libur sekolah dan kuliah, pada saat-saat tersebut akan menurun sebesar 25%. Hal ini terjadi mengingat sebagian pelanggan adalah mahasiwa, pelajar dan anak kos yang tinggal di sekitar kawasan Tlogosari.

Sementara itu dari hasil wawancara dengan kompetitor oleh perancang, promosi yang telah dilakukan oleh kompetitor juga dengan cara dari mulut ke mulut. Untuk itu dengan metode pengenalan mengenai Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah dapat dikembangkan melalui media promosi agar dapat di kenal, sehingga membutuhkan perancangan media promosi yang tepat dan gencar dalam mempromosikannya, sehingga dapat dikenal dan diingat masyarakat untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Dari bermunculannya beberapa kompetitor lainnya yang menyajikan menu yang hampir meniru konsep merupakan masalah kompetitor yang sangat ketat bagi Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah, karena beberapa kedai atau tempat yang menyajikan menu yang serupa itu merupakan kompetitor yang dapat mengurangi jumlah pengunjung bagi Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah. Maka faktor dari promosi dibutuhkan dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Dengan memahami dan mencermati uraian dari berbagai masalah tersebut perlu adanya sebuah analisa tentang kedai tersebut untuk dirancangnya sebuah media promosi terutama pada saat masa liburan kuliah dan liburan sekolah tentang Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah. Promosi tersebut dapat diaplikasikan lewat media flyer, poster, spanduk, dll. Dengan adanya perancangan media promosi

(3)

Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah di Kota Semarang dan sekitarnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah, bagaimana merancang media promosi Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah yang kreatif, efektif, efisien dan komunikatif untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Kota Semarang, khususnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

1.3. Batasan Masalah

Perancangan Media promosi ini hanya membahas permasalahan tentang Kedai Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah, khususnya tentang cara mempromosikan kedai ini agar ramai disaat masa liburan sekolah dan kuliah. Adapun wilayah persebaran media yang dipilih nantinya akan digunakan untuk dipublikasikan di wilayah Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk. Sasaran utamanya adalah anak sekolah, anak kuliah dan masyarakat kota semarang, baik dikalangan menengah keatas maupun menengah kebawah (semua kalangan).

1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Perancangan

Terciptanya komunikasi visual yang efektif dan efisien sesuai dengan target audience untuk mempromosikan Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah di Kota Semarang.

1.4.2. Manfaat Perancangan 1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar tentang materi pembelajaran Desain Komunikasi Visual yang diberikan selama kegiatan perkuliahan untuk diterapkan di dunia kerja.

(4)

2. Bagi klien Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah

Membantu client dalam mempromosikan Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah ke masyarakat sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendapatkan informasi usaha kuliner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah, sehingga dapat lebih mengenal produk apa yang ditawarkan.

4. Bagi Perancang

Perancang dapat mengetahui bagaimana cara memperkenalkan atau mempromosikan sebuah perusahaan ke masyarakat luas, dalam hal ini adalah kuliner Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah dan perancang juga dapat memperoleh kesempatan untuk mendalami ilmu desain serta memperdalam kreatifitas dan inovasi dalam berkarya untuk mengembangkan bakat desain grafis. Sehingga perancang mampu berpikir secara sistematis dalam rangka menerapkan ilmu yang diperoleh sesuai kondisi di lapangan.

1.5.Metodologi Perancangan 1.5.1 Metodologi penelitian

Pada perancangan ini metode yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif.Menurut Creswell (2008) metode penelitian kulitatif adalah suatu pendekatan atau penelusuran untuk memahami suatu gejala sentral.Untuk mengetahui gejala sentral tersebut peneliti mewancarai partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum, informasi yang didapat kemudian dianalisis.

(5)

Pada perancangan ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, penjelasan mengenai metode pengumpulan data, sebagai berikut :

a. Wawancara

Tujuan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan owner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah untuk mengetahui sejarah dan latar belakang, juga dengan para karyawan untuk mengetahui seberapa efektifkah promosi yang dilakukan oleh perusahaan, mengetahui kelebihan atau kekurangan dibandingkan kompetitor, dan kendala apa saja yang dihadapi selama ini dan mengetahui produk yang di tawarkan oleh Kuliner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan langsung di kuliner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah untuk mengambil foto perusahaan, foto media komunikasi yang sudah pernah digunakan dan foto hasil penyajian.

1.5.3 Metode Analisis Data 1.5.3.1 Analisis SWOT

Metode analisis yang digunakan yaitu SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yang bertujuan untuk mencari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kuliner tersebut.

Strength :Mengidentifikasikan kekuatan dariKuliner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah dari segi fasilitas, produk yang di tawarkan.

Weakness :Mengidentifikasikan kelemahan dari Kuliner Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah dari segi fasilitas

(6)

maupun pelayanan yang dilakukan oleh Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah.

Opportunity :Mengidentifikasikan peluang dari Kuliner Roti Bakar & Susu Murni Pak Lurah untuk memperluas jangkauan pasar.

Threat :Mengidentifikasikan ancaman yang dihadapi usaha dikemudian hari sehingga dapat diantisipasi oleh Roti Bakar& Susu Murni Pak Lurah.

1.6 Tinjauan Teori

1.6.1 Teori-teori Dasar / Umum 1.6.1.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran menjadi hal yang utama dalam proses pemasaran dan menjadi aspek penentu suksesnya sebuah pemasaran tersebut. Komunikasi pemasaran mempunyai arti membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih.

Pandangan yang dikemukakan oleh Stuart (Vardiansyah, 2004:3) didalam bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi”, communis berasal dari kata communico yakni memiliki arti berbagi. Berbagi dapat dimaknai sebagai pemahaman yang berasal dari proses adanya pertukaran pesan.

Dani Vardiansyah menyatakan suatu pendapat tentang komunikasi didalam bahasa inggris yang berarti proses adanya pertukaran pikiran, dan dalam kata benda (noun), communication proses pertukaran informasi maupun simbol-simbol.

Didalam sebuah buku yang membahas mengenai periklanan promosi (Shimp, 2003 : 4) pemasaran merupakan cara

(7)

pentransferan beberapa nilai yang dilakukan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen.

Dengan data diatas, perancang dapat menyimpulkan bahwa arti dalam sebuah komunikasi pemasaran merupakan suatu proses dimana perusahaan dan organisasi dapat menyampaikan maksud pesan kepada konsumen dengan baik melalui iklan yang bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.

1.6.2 Promosi

Pada sebuah buku yang berjudul pengantar bisnis oleh (M. Fuad, 2006 : 130) sebagaimana dijelaskan, beberapa tahapan yang diberlakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk mendorong minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi memiliki tujuan agar menarik minat konsumen supaya konsumen dapat mempunyai rasa ketertarikan dan keinginan kepada produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Kegiatan promosi ini pada umumnya berkaitan dengan periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas. Promosi selalu terikat dengan marketing mix. Promosi merupakan bagian wajib dari marketing mix yang di dalamnya terdapat 7P People, Proccess, physical evidence, produck, price, promotion, place. Didalam pemasaran sebuah produk, promosi menjadi faktor penentu dalam sukses atau tidaknya perusahaan menarik perhatian konsumen, jika promosi dilakukan dengan sangat baik, maka akan banyak pula konsumen yang akan tertarik kepada barang yang ditawarkan.

(8)

Gambar 1.1 Marketing Mix

Sumber: (Kolter 1997), Marketing Management, Analysi, Planning, Implemention, and Cotrol hal. 92.

1.6.3 Teori Khusus

1.6.3.1 Promotion Mix (bauran promosi)

Pada sebuah promosi, perusahaan harus dapat menjalin komunikasi yang baik kepada konsumen, karena dengan komunikasi yang baik dengan konsumen, rasa ketertarikan konsumen tersebut akan menjadi lebih kuat. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Didih Suryadi mengenai promosi efektif mengatakana bahwa “Kata promosi merupakan kata adopsian dari bahasa inggris, yaitu promote dan juga dari bahasa yunani, yaitu promovere (Didih, Suryadi 2011 : 61)”. Pada sebuah buku mengenai Dasar-dasar Manajemen Pemasaran oleh Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM. (Sunyoto, 2012 : 154) pengertian promosi yang dirangkum oleh beberapa pakar dalam bidangnya yakni: “Menurut A.

(9)

Hamdani dalam Sunyoto, Promosi merupakan suatu langkah utama yang harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk mencuri perhatian konsumen. Promosi bukan saja digunakan sebagai wadah penyampaian informasi dari perusahaan kepada konsumen, namun juga untuk mempengaruhi konsumen agar minat dan loyal menjadi konsumen di perusahaan tersebut. Alat yang digunakan sebagai media untuk mempromosikan suatu barang, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, personal selling yang disebut bauran promosi”.

Promosi merupakan salah satu unsur dari pendekatan strategi marketing mix. Promotion mix merupakan upaya kombinasi dari berbagai media, agar tercapainya target promosi yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Promotion Mix terbagi dalam lima kegiatan sebagai berikut:

1.6.3.2 Advertiding (periklanan)

Di dalam buku Dasar-dasar Manajemen Pemasaran yang ditulis oleh Drs. Danang Sunyoto, SH, SE, MM, manurut Bruce J. 10 Walker, periklanan merupakan sebuat penyajian yang tidak hanya disampaikan oleh pribadi, namun dapat melalui sponsor juga.

Tertulis pada buku yang berjudul : Promosi Efektif yang ditulis oleh Didih Suryadi (Didih Suryadi, 2011 : 62) “Di Amerika dan Inggris iklan disebut dengan advertising. Sementara di Perancis disebut reclame yang berarti memberihakukan sesuatu yang diulangulang berupa informasi.

(10)

Pengertian dasar sebuah iklan adalah proses penyaluran suatu gagasan atau berupa ide sebuah perusahaan kepada konsumen. Istilah iklan yang ada di indonesia merupakan pengambilan kata dari bahasa Arab, yaitu i’lan. Iklan pertama kali dipopularkan oleh Sudarjo Tjokrosisworo pada tahun 1951 yaitu cara penyampaian pesan yang dikemas secara kreatif dan persuasif melalui suatu media penyampai”. (Didih Suryadi, 2011: 63)

Di dalam buku Suryadi yang ditulis oleh Rendra Widyatama “pengantar periklanan,” menyatakan bahwa Pesan, ialah pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Pesan dapat berupa verbal maupun pesan non verbal, tergantung dari tahap pembuatan idenya.

Pada kegiatan penyampaian iklan, pihak yang menyampaikan pesan dan memiliki kepentingan tertentu dalam kegiatan penyampaian ikan disebut komunikator. Oleh karna itu penyampaian sebuah pesan didalam iklan harus memiliki keefektifan tertentu agar pesan yang disampaikan dapat tersalur secara efektif kepada konsumen. Media iklan terbagi atas dua jenis, yaitu above the line (media lini atas) yaitu televisi, radio,koran, majalah, film, dll dan below the line (media lini bawah) yaitu poster, billboard, spanduk, dll. Komunikan, ialah khalayak tertentu yang menjadi sasaran (audiens) atas kegiatan iklan.

1.6.3.3 Komunikasi Periklanan

Komunikasi periklanan adalah proses komunikasi langsung yang sangat dibutuhkan untuk mengenalkan sebuah produk yang dipasarkan.

(11)

Menurut Rhenald Kasali di dalam bukunya yang berjudul “Managemen Periklanan” merupakan bentuk komunikasi secara langsung yang merupakan unsur terpenting dalam mempromosikan sebuah produk kepada konsumen melalui suatu media.

Menurut pendapat Jefkins (Kasali, 2007 : 9) “yang membedakan iklan dengan pengumuman biasa adalah iklan dirancang lebih mengajak agar orang-orang membeli produk tersebut. Didalam buku Komunikasi Pemasaran Modern yang ditulis oleh Mahmud Machfoedz, konsumen mendapatkan pesan berupa iklan setiap harinya pada media-media seperti iklan TV, Radio, Koran, Majalah. (Machfoedz, 2010 : 20)

1.6.3.4 Public Relation

Buku yang ditulis oleh Danang Sunyoto (Sunyoto, 2012 : 157) “Public Relation atau Publisitas ialah sebuah periklanan yang dirancang untuk menarik permintaan".

Sponsor tidak membiayai dalam proses publisitas. Menurut Hamdani dalam Sunyoto (Sunyoto, 2012 : 159) “Hubungan masyarakat atau Public Relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya di mana proses dimana perusahaan harus berhubungan dengan kepentingan publik yang besar.

Di dalam Promosi Efektif oleh Didih Suryadi “nilai-nilai benefit pada produk, tidak selalu berfokus pada promosi. Promosi harusnya diarahkan pada nilai-nilai korporasi secara keseluruhan. Nilai-nilai korporasi dimaksud berkenaan dengan pembentukanpersepsi publik atas perusahaan atau

(12)

sering disebut dengan pencitraan perusahaan (Didih Suryadi, 2011: 79)”.

Oleh sebab itu, segala kegiatan terhadap pencitraan perusahaan adalah salah satu bagian terpenting dalam kegaiatan promosi. Perusahaan harus mempunyai data mengenai karakteristis pelanggannya dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggannya, agar nantinya dapat mengasosiakan diri dengan karakter tersebut. Nilai pengasosiaan ini tidak akan efektif jika tidak dilakukan pada kegiatan yang memiliki nilai berita maupun nilai publisitas yang tinggi.

1.6.3.5 Personal Selling (penjualan pribadi)

Menurut Indriyo Gitosudarmoo dalam buku Dasar-dasar Manajemen Perusahaan oleh Danang Sunyoto (Sunyoto, 2012 : 160) “kegiatan suatu perusahaan untuk melakukan kontak langsung kepada konsumen merupakan pengertian dari personal selling”.

Kontak langsung sangat berpengaruh dalam hal menjalin hubungan yang baik antara pengusaha dan konsumennya. Yang termasuk dalam Katagori personal selling adalah door to door selling, mail order, r-telephone selling, direct selling”.

Menurut Hamdani dalam buku Dasar-dasar Manajemen Pemasaran oleh Sunyoto (Sunyoto, 2012 : 158) “Proses dimana tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuakan penawaran penjualan yang didasari oleh kebutuhan konsumen akan mengakibatkan fleksibelnya sifat penjualan seseorang”.

(13)

Personal selling sangat menentukan apakah konsumen terpengaruh untuk membeli atau tidak. Apabila upaya pendekatan personal selling oleh produsen sangat menarik, maka akan banyak konsumen yang akan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh produsen. Menurut Stephan Schiffman dalam buku Promosi Efektif oleh Didih Suryadi (Suryadi, 2011: 85), hal ini sama saja dengan mencoba untukmerubah kebiasaan orang lain, yang lebih ekstrim adalah merubah budaya orang lain. Pernyataan shiffman ini tidak berlebihan karena sudah menjadi umum dimana konsumen yang telah terbiasa dengan suatu produk, kemudian diajak untuk mengganti ke produk yang baru, maka upaya ini tidaklah upaya yang mudah. Mengubah kebiasaan adalah hal yang paling sulit dan telah menjadi pengetahuan umum. Oleh karna itu sebuah perusahaan harus dengan baik dapat memahami karakteristik konsumennya agar nantinya dapat membuat konsep promosi yang dapat mencuri perhatian konsumen dan menumbuhkan rasa ingin membeli kepada konsumen.

1.6.4 Teori Desain Komunikasi Visual 1.6.4.1 Teori Tipografi

Menurut Danton Sihombing di dalam bukunya yang berjudul tipografi dalam desain grafis (Sihombing, 2001:12) bahwa tipografi adalah ilmu yang mengajarkan tentang aturan mengenai huruf yang di dalamnya terbagi menjadi dua fungsi, yaitu sebagai fungsi estetis dan fungsi komunikasi, pada fungsi estetis, tipografi digunakan untuk menyampaikan pesan mengginakan komposisi huruf agar

(14)

terlihat menarik, dan fungsi secara komunikasi adalah fungsi dimana tipografi digunakan dalam sebuah desain dengan maksud untuk menyampaikan informasi dengan leih jelas.

Jenis–jenis Huruf Menurut Craig (2007), huruf diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu:

a. Roman.

Ciri dari huruf roman ialah memiliki ekor/kaki/serif yangberbentuk lancip pada setiap ujung huruf, huruf roman adalah huruf yang memiliki ketebalan yang kontras disetiap garis hurufnya, Kesan yang dapat dikiaskan adalah: klasik, anggun, lemah gemulai.

b. Egyptian.

Merupakan jenis huruf yang memiliki ekor/kaki yang berbentuk kotak/persegi, yang menimbulkan kesan kokoh, kuat, kekar dan stabil.

c. Sans Serif.

Pengertian dari huruf san serif adalah huruf yang berbeda dengan serif, karena huruf san serif sama sekali tidak memiliki ekor/kaki/sirip pada setiap ujungnya dan memiliki ketebalan yang hampir sama disetiap hurufnya, kesan yang ditimbulkan adalah modern, kontemporer dan efisien.

d. Script

Huruf jenis scrip adalah jenis huruf yang mempunyai bentuk dan kesan seperti tulisan tangan, yakni mempunyai tebal tipis dan kemiringan pada setiap hurufnya membuatnya terkesan elok, kesan yang ditimbulkan adalah keakraban.

(15)

e. Miscellaneous

Huruf miscellaneous merupakan pengembangan dari huruf yang telah ada. Ditambah dengan hiasan maupun ornamen atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah kesan dekoratif

1.6.4.2 Teori Tata Letak / Layout

Dalam buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan (Rustan, 2008:2) menjelaskan bahwa layout adalah sebuah buku yang banyak membantu terutama pengetahuan praktis layout. Dalam buku tersebut layout diartikan sebagai tata letak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendisain. Beberapa prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek – objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian beratruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai control estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting

(16)

terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel. “Konstanta adalah elemen – elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan, sedangkan variabel adalah elemen – elemen yang berubah”.

1.6.4.3 Teori Warna

Secara objektif atau fisik, warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sementara secara subjektif atau psikologis warna adalah sebagian dari pengalaman penglihatan (Sanyoto dan Sadjiman Ebdi, 2006).

Arti dan pengaruh psikologi warna terhadap desain

Merah : kekuatan, keyakinan, menarik, nafsu, agresif, bahaya dan gairah. Warna merah digunakan pada bagian yang bertujuan untuk menggerakkan audiens untuk lebih antusias dan ikut terlibat.

Biru :Memberikan kesan Komunikasi, Peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kekuatan dari alam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.

(17)

.Hijau :Harmonis, menyegarkan, dekat dengan alam, sehat, keberuntungan, pembaharuan, mendamaikan, optimis, keinginan yang kuat.

Kuning :Ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan.

Orange :Menunjukkan kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independens, minta perhatian.

Coklat :Menunjukkan persahabatan, bumi, pemikiran yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras.

Ungu :Kebangsawanan, tranformasi, kekasaran dan keangkuhan.

Abu-abu :Keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas, diam, tenang

Putih :Steril,bersih

Hitam :Kekuasaan, kegelapan, kesuraman

Emas :Kedudukan, kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian

(18)

kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi.

Gambar

Gambar 1.1 Marketing Mix

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pupuk Organik Powder 135 dengan dosis 4 gr L -1 air petak -1 menghasilkan rata-rata komponen

Dengan demikian, pendekatan kerjasama yang dilakukan tersebut diharapkan menjadi alat bantu Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dalam proses

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan geografi berupa pendekatan ekologi (Ecological Approach). Populasi penelitian ini terdiri

Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) yang berarti ukuran-ukuran. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa dapat menjelaskan konsep metode substitusi pada SPLDV dengan tepat setelah melihat tayangan power point, Siswa

Pola gelombang otak abnormal dapat diamati dari hasil analisis rekam EEG pada pada domain waktu maupun domain frekuensi dengan melihat gejala aktivitas bentuk

Menurut studi yang dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005: 491) menyatakan bahwa dengan periode pengamatan pada return pasar tahun 1999- 2004, pengujian membuktikan

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).