1
IJCETS 2 (1) (2013)
Indonesian Journal of Curriculum and
Educational Technology Studies
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp
PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS
MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SISTEM
PEREDARAN DARAH KELAS V SD NEGERI PENGKOL KABUPATEN
REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013
Puput Ragil Yudhaningsih
,
Hardjono, Achmad Munib
Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
________________ Sejarah Artikel: Diterima September 2013 Disetujui Agustus 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 ________________ Keywords: Development, multimedia learning, teaching aids____________________
Abstrak
___________________________________________________________________
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari pengembangan alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V SD Negeri Pengkol dan untuk menemukan keefektifan alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V SD Negeri Pengkol dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development (penelitian dan pengembangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan telah layak dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pokok bahasan sistem peredaran darah. Hal ini dilihat dari hasil validasi komunikasi dan ketepatan materi produk oleh ahli materi sebesar 96,4% dinyatakan sangat baik, aspek tampilan program dan kualitas teknik oleh ahli media sebesar 79,2% dinyatakan sangat baik dan hasil komunikasi dan desain tampilan oleh siswa sebesar 85,8% dinyatakan sangat baik. Hasil uji efektifitas dengan menggunakan Uji t Satu Sample memperoleh hasil yang baik, ini dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa pada α = 5 % dengan dk=20-1 = 19 diperoleh t tabel = 0,444. Didapat t hitung = 0,6391 ≥ ttabel = 2,080. Karena t hitung ≥ ttabel maka hipotesis (Ho) diterima. Maka disimpulkan dapat disimpulkan bahwa alat bantu guru (teaching aids) ini efektif digunakan dalam pembelajaran.
Abstract
___________________________________________________________________ The purpose of this study was to seek the development of teacher aids (teaching aids) multimedia based subjects of Natural Science (IPA) Pengkol Elementary School fifth grade and to discover the effectiveness of teachers (teaching aids) multimedia based subjects of Natural Science (IPA ) Elementary School fifth grade Pengkol in improving student learning outcomes students. The method used is this research was Research and Development. The results showed that the media has developed a decent and qualified to be used as a tool for teachers (teaching aids) multimedia based subjects blood circulatory system. It is seen from the results of the validation and accuracy of communication material matter expert for products by 96.4% stated very well, aspects of appearance and quality of the technical program by media experts expressed by 79.2% and yield excellent communication and display designs by students at 85,8% stated very well. Effectiveness of the test results by using the One Sample t-test to obtain good results, it can be seen from the calculation that at α = 5% with df = 20-1 = 19 get t table = 0.444. Obtained t count = 0.6391 ≥ t table = 2.080. Because t ≥ ttable, hypothesis (Ho) is accepted. Then it can be concluded that aids teachers (teaching aids) is effectively used in learning.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
2
PENDAHULUANPerkembangan dunia teknologi saat ini, telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dunia pendidikan pun harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini. Banyak cara yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan untuk memperoleh manfaat dari perkembangan teknologi informasi. Arti multimedia menurut Uwes (2007) dalam Kustiono (2009:8)yaitu sebagai perpaduan harmonis antara berbagai media baik teks (reguler maupun hipertext), gambar, grafik, diagram, audio, video atau film, dan animasi, yang dikemas secara sinergis untuk mencapai tujuan (pembelajaran tertentu).
Selama ini proses pembelajaran IPA apalagi di tingkat sekolah dasar masih cenderung berpusat pada guru (teacher centered) yang menempatkan guru sebagai pemberi pengetahuan pada siswa, penyampaian pengetahuannya juga masih didominasi dengan metode ceramah, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa memahami materi hanya secara abstrak saja.
Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan juga menjadi salah satu faktor peningkatan hasil belajar siswa. Alat bantu guru (teaching aids) merupakan bahan ajar guru yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Media ini dimaksudkan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang sulit untuk dipahami secara nyata (abstrak) oleh siswa. Alat bantu guru (teaching aids) lebih memfokuskan pada satu topik tertentu dalam materi pelajaran, contohnya: Mata pelajaran IPA, materi “Sistem Peredaran Darah” yang lebih difokuskan pada topik Sistem Peredaran Darah Dan Fungsinya. Pembelajaran IPA sangat berperan penting dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi sekarang ini. Karena IPA mempunyai upaya untuk dapat membangkitkan minat serta kemampuan manusia (siswa) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang perkembangan teknologi dan informasi yang semakin hari semakin pesat sehingga hasil dari apa yang sudah dipelajari dapat dikembangkan lagi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Program Macromedia Flash 8.0 merupakan salah satu program animasi 2D, dalam Macromedia
Flash 8.0 ini bisa membuat animasi kartun, animasi gambar interaktif, presentasi, video clip, movie, web animasi dan aplikasi animasi lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan kita. Dalam pembuatannya diperlukan kreativitas dan berfikir yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bukan hanya untuk mengetahui penggunaan aplikasi tetapi juga mengetahui, memahami, menganalisis dan mengevaluasi hasil akhir mata pelajaran yang dimediakan agar tahu seberapa besar tingkat keberhasilan penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan program Macromedia Flash 8.0.
Pembelajaran IPA sangat berperan penting dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi sekarang ini. Karena IPA mempunyai upaya untuk dapat membangkitkan minat serta kemampuan manusia (siswa) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang perkembangan teknologi dan informasi yang semakin hari semakin pesat sehingga hasil dari apa yang sudah dipelajari dapat dikembangkan lagi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengamatan di SD Negeri Pengkol menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan komputer kurang dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu sebagai alternatif dalam proses pembeljaran selain dikelas dalam penelitian ini menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan program
Macromedia Flash 8.0 sebagai salah satu inovasi pendidikan. Dengan kelebihan yang dimiliki program
Macromedia Flash 8.0 diharapkan siswa akan lebih tertarik, sehingga dapat dicapai hasil belajar yang lebih optimal, sehingga siswa juga bisa lebih mudah untuk memahami apa yang diajarkan. Multimedia Pembelajaran Interaktif merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain. yang telah dikemas menjadi
file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan informasi pengetahuan kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Dengan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) materi pengetahuan dapat dikuasai siswa dengan cepat dan siswa memiliki motivasi untuk belajar karena berisi
teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, simulasi dan lain-lain. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. (Azhar Arsyad, 2002:158). Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) juga memiliki keunggulan yaitu sebagai alat komunikasi mengefektifkan proses belajar mengajar.Program pembelajaran tutorial dengan
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
3
bantuan komputer dapat meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur.
Dari hasil observasi awal dikelas V SD Negeri Pengkol diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah. Nilai rata-rata ulangan akhir semester ganjil untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk tahun pelajaran 2009/2010 adalah 60, pada tahun 2010/2011 adalah 60, dan untuk tahun 2011/2012 adalah 64. Selama periode tiga tahun pelajaran, nilai rata-rata yang didapat belum mencapai batas ketuntasan minimal yang ditentukan. Nilai tertinggi yang didapat selama tiga periode adalah 64. Padahal ideal nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah adalah 70. Guru berusaha untuk dapat meningkatkan hasil belajar yang didapat siswa supaya bisa mencapai nilai ketuntasan. Cara yang digunakan adalah dengan mengadakan remedial. Remedial maksimal dilaksanakan sebanyak dua kali. Apabila sudah dilaksanakan remedial tapi masih belum tuntas juga, maka akan diberikan tugas pengganti sehingga siswa dapat mencapai nilai ketuntasan yang ditentukan.
Salah satu faktor dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu pada classical learning, yaitu guru tetap berada dikelas, menerangkan pelajaran serta dalam pelajarannya diviisualisasikan agar tidak bersifat abstrak atau verbalistik. Berdasarkan pada hal tersebut, dirasa perlu mengembangkan program media pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif yang sering disebut dengan media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Pengkol Kabupaten Rembang tahun ajaran 2012/2013 untuk pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan Sistem Peredaran Darah yang lebih difokuskan pada topik Sistem Peredaran Darah Dan Fungsinya.
Pengembangan adalah proses penerjemahan secara spesifik desain ke dalam bentuk fisik, benda yang dapat diraba dan untuk menerima pesan melalui panca indera (Seel and Richey, 1994). Jadi pengembangan adalah suatu perilaku untuk menjadikan sesuatu kearah yang lebih baik. Media adalah pengantar informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Kustiono, 2009). Menurut Ibrahim (2000: 4) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia adalah sebuah program untuk memberikan bantuan atau pertolongan dalam proses belajar mengajar antara guru dengan siswa dengan menggunakan berbagai media yang diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan materi yang dikembangkan agar pesan atau materi lebih cepat dan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara integrasi.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “Tengah”, “Perantara” atau “pengantar” pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Ibrahim (2000: 4) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Media pembelajaran sebagai alat Bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia yang dikembangkan dalam penelitian ini desain dengan menggunakan software Macromedia Flash 8.0, berisi animasi-animasi yang memvisualisasikan materi pelajaran. Macromedia Flash 8.0 menurut Bayu & Beranda (2007:1) merupakan software program animasi berbasis vektor yang berfungsi untuk membuat animasi, baik itu berupa objek maupun teks. Kegunaan media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia dalam proses pembelajaran sebagai berikut : (a) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (b) Memperjelas penyajian pesan, mencegah timbulnya verbalisme; (c) Mengatasi sikap pasif siswa, menjadikan lebih interaktif, kreatif dan aktif secara mandiri; (d) Mentransmisikan pesan-pesan pembelajran lebih konstruktif dan menarik. Penggunaan media pembelajaran yang dikemas sedemikian rupa akan menimbulkan daya tarik sendiri bagi yang menggunakannya. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media CD pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan materi akan terkesan pada diri siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Pengkol dan mengetahui seberapa efektif alat bantu guru (teaching
aids) berbasis multimedia pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Pengkol.
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
4
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode research and development atau penelitian dan
pengembangan. Tahap-tahap penelitiaannya adalah potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal.
Tahap awal adalah potensi dan masalah. Berdasarkan observasi awal, masalah yang ditemukan adalah aktivitas belajar dan hasil belajar siswa masih rendah dan guru belum memanfaatkan media komputer, masih menggunakan metode ceramah. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data tentang materi pelajaran IPA kelas V, khususnya materi Sistem Peredaran Darah. Tahap selanjutnya adalah desain. Pembuatan desain didasarkan pada hasil observasi awal dalam kegiatan analisis kebutuhan dimana kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar mata pelajaran matematika. Rancangan alat bantu guru (teaching aids) untuk pembelajaran IPA ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya. Tahap ini terdiri dari penulisan GBIM dan penyusunan naskah. Setelah tahap ini selesai tahap selanjutnya adalah pengembangan. Tahap produksi menggunakan
Macromedia Flash 8.0 ini adalah mengubah naskah menjadi sebuah program yang berisi teks, suara, gambar, animasi menjadi produk. Sebelum di terapkan produk media alat bantu guru (teaching aids) yang baik, maka perlu diadakan uji coba terhadap produk tersebut, karena hasil produksi suatu program
media yang oleh pembuatnya dianggap baik, belum tentu mampu dan efektif untuk proses pembelajaran. Setelah prodak di ujicoba tahap selanjutnya adalah evaluasi, yang merupakan fase untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan kriteria.
Ujicoba peneliti menggunakan pola
pretest-postest design. Desain ini menggunakan dua kali perlakuan yaitu sebelum menggunakan media dan setelah menggunakan media. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen yaitu pretest. Sedangkan observasi setelah eksperimen yaitu posttest dengan populasi siswa kelas V SD Negeri Pengkol sejumlah 20.
Model pengumpulan data yang dilakukan melalui metode tes, metode kuisioner, metode observasi dan metode dokumentasi.
Pengukuran atau pengujian efektifitas multimedia pembelajaran interaktif menggunakan uji t satu sampel. Uji t satu sampel merupakan salah satu pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan dengan satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan adalah hipotesis yang diuji ini dapat digeneralisastikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan.
Langkah–langkah pengujian hipotesis deskriptif menggunaka uji t satu sampel sebagai berikut menghitung rata-rata selisih pretest postest,
Potensi dan
Masalah
Pengumpul
an
Desain
Produk
Validasi Desain
Revisi
Desain
Uji coba
Produk
Revisi
Produk
Uji coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produk Masal
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
5
menghitung kuadrat deviasi, menghitung harga t, menghitung harga t tabel, menggambar kurve, meletakan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurve yang dibuat dan menmbuat keputusan pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) adalah
atau ) 1 ( 2 ) ( 2 2
n n xi xi n St = nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut thitung x = rata – rata x
0
= nilai yang dihipotesiskan S = simpangan bakun = jumlah anggota sampel
Pengukuran tingkat kelayakan media pembelajaran kartun 3D menggunakan analisis deskriptif persentase melalui angket. Rumus yang digunakan yaitu
keterangan: P(s) = persentase sub variable
S = jumlah skor tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum
Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel. No Interval Kriteria 1 2 3 4 5 85% ≤ skor ≤ 100% 69% ≤ skor ≤ 84% 53% ≤ skor ≤ 68% 37% ≤ skor ≤ 52% 20% < skor 36% Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran menggunakan program multimedia dapat membantu pemahaman siswa tentang materi yang relative abstrak menjadi lebih konkret. Hal ini sejalan dengan pendapat Heinich, Molenda, dan Russel (1982) dalam (Prayitno 1989: 118) yang menyatakan bahwa media pembelajaran dalam pembelajaran dapat mengkongkretkan ide-ide atau gagasan yang bersifat konseptual, sehingga
mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya dan memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata merangsang aktifitas diri sendiri untuk belajar, sehingga siswa tergugah untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan keaktifan siswa ini akan meningkatkan motivasi pada siswa untuk belajar, yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh ahli Psikologi Jemore Burner Dalam (Prayitno 1989: 119) bahwa kalau dalam belajar siswa dapat diberi pengalaman langsung (melalui media, demonstrasi, “Field trip”, dramatisasi), maka situasi pembelajaran itu akan meningkatkan kegairahan dan minat siswa tersebut dalam belajar. Fleming dan Levie dalam (Prayitno 1989: 119) juga mengemukakan bahwa media pembelajaran memberikan pengalaman konkrit yang memudahkan siswa belajar, yaitu dalam mencapai penguasaan, mengingat dan memahami simbol-simbol yang abstrak.
Secara umum manfaat yang diperoleh adalah proses pembelajaran dikelas lebih menarik, memudahkan siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, meningkatkan kualitas pembelajaran konvensional dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi dikelas. Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia memiliki keunggulan dalam hal sebagai berikut sebagai alat komunikasi mengefektifkan proses pembelajaran dikelas. Format penyajian Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: tutorial, drill and
practive, simulasi, percobaan atau eksperimen, dan permainan. Dalam hal ini dapat diambil dua format untuk mendukung pada Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia ialah tutorial dan simulasi dengan bantuan komputer dan LCD, dapat memvisualisaikan materi pelajaran sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang abstrak.Pembelajaran dengan menggunakan produk Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar dikarenakan motivasi belajar peserta didik yang diajar dengan Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching
aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan metode ceramah. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar dengan
n s 0 X t
P(s) = S/N x 100%
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
6
Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching
aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah dapat mencapai ketuntasan belajar peserta didik.
Keefektifan Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah dapat dilihat dari hasil pretest dan postest. Berdasarkan hasilnya diperoleh nilai rata-rata pada siswa kelas V pretest adalah 6,5 dengan standar deviasi 0,69, nilai tertinggi 8 dan terendah 5,5. Data nilai postest, diperoleh rata-rata nilai pada siswa kelas Sistem Peredaran Darah adalah 8,075 dengan standar deviasi 2,85, nilai tertinggi 9 dan terendah 7. Dengan demikian berarti hasil belajar siswa yang menggunakan pengembangan
MPI lebih baik dan efektif dan telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70%.
Produk Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah yang disusun oleh peneliti layak memenuhi standar dan kriteria untuk digunakan dalam pembelajaran IPA kelas V di SD Negeri Pengkol Kabupaten Rembang Tahun 2012 ditunjukkan dengan hasil angket yang diperoleh dari ahli materi, ahli media dan tanggapan siswa menunjukkan jumlah lebih dari 70 % dari skor maximal.
Berdasarkan hasil penelitian untuk mengukur kelayakan media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) didapat data sebagai berikut.
Table 1
Hasil Validasi Kelayakan Media oleh Ahli Materi
No Variabel Skor Max Skor Presentase Ket
1 Komunikasi 28 27 96,4 % Efektif
2 Ketepatan materi 24 24 100% Efektif
Table 2
Hasil Validasi Kelayakan Media oleh Guru
No Variabel Skor Max Skor Presentase Ket
1 Isi 20 18 90 % Efektif
2 Ketepatan teknis produksi media terhadap
kesan peserta didik 16 15 94% Efektif
3 Efektifitas bagi guru 28 26 93 % Efektif
4 Efektifitas dalam proses instruksional 20 20 100% Efektif
Table 3
Hasil Validasi Kelayakan Media oleh Ahli Media
No Variabel Skor Max Skor Presentase Ket
1 Tampilan Program 48 38 79,2 % Efektif
2 Kualitas Teknik 32 23 71,9 % Efektif
Tahap uji coba langsung dilakukan secara lebih luas kepada semua siswa kelas V, yaitu 20 siswa. Selanjutnya peneliti membagikan angket kepada guru maupun siswa, sehingga peneliti dapat mengetahui
sejauhmana keefektifan pengembangan media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sistem Peredaran Darah.
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
7
Tabel 4
Kondisi Keefektifan Pengembangan Media Pendukung Bahan Ajar Guru Berbasis Multimedia pada Uji Coba untuk 20 Siswa N o Variabel Sko r Ma x Jml h skor Perse -ntase
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Ket Sko r Presen -tase Sko r Prese - tase Sko r Presn -tase Sko r Presn -tase Sko r Presn -tase 1 Komunikas i 300 247 82,3 % 115 38% 104 35% 18 6% 10 3 % - - Efekti f 2 Desain Tampilan 500 429 85,8 % 205 41% 196 39% 24 5% 4 1% - - Efekti f
Skor Max=skor max x jumlah siswa yang diujikan
Tabel 5
Kondisi Keefektifan Pengembangan Media Pendukung Bahan Ajar guru Berbasis Multimedia pada Uji Coba untuk Guru N o Variabel Skor Max Jmlh Skor Presentase
Tinggi Sedang Rendah Kurang
Ket Skor Presen-tase Sko r Prese-tase Skor Presen-tase Skor Pres-tase 1 Isi 20 18 90 % 12 60% 6 30% - - - - Efektif 2 Ketepatan teknis produksi media terhadap kesan peserta didik 16 15 4% 2 --75% 3 19% - - - - Efektif 3 Efektifitas
bagi guru 28 26 93% 20 71% 6 21% - - - - Efektif 4 Efektifitas dalam proses instruksinal 20 20 100% 20 100% - - - - Efektif
Sebelum memulai pembelajaran, guru membagikan soal pretest. Setelah siswa menyelesaikan soal pretest. Guru membuka pembelajaran dengan lebih dahulu menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran. dilanjutkan dengan memaparkan materi dengan bantuan media yang lebih menarik yaitu produk Media Pendukung Bahan Ajar Guru Berbasis Multimedia. Dengan menggunakan media yang dibuat dari program Macromedia Flash 8.0 siswa menjadi lebih paham akan materi yang dipelajari. Media ini menampilkan animasi-animasi yang memvisualisasikan materi Sistem Peredaran Darah sehingga materi ditampilkan lebih menarik dan mudah dipahami. Pada pertemuan terakhir diadakan
postest untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui materi yang telah diajarkan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui pretest, diperoleh rata-rata nilai pada siswa kelas V adalah 6,5 dengan standar deviasi 0,69, nilai tertinggi 8 dan terendah 5,5. Data nilai postest,
diperoleh rata-rata nilai pada siswa kelas V adalah 8,075 dengan standar deviasi 2,85, nilai tertinggi 9 dan terendah 7. Nilai postest juga telah mencapai nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yaitu 70 %. Berdasarkan data tersebut juga diperoleh median 8 dan modus 7,5.
SIMPULAN
Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan yaitu (1) Pengembangan produk Media pembelajaran sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah kelas V semester 1 dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan prosedur pengembangan, sehingga setelah dilakukan validasi oleh ahli materi dan pakar media, produk tersebut dapat digunakan untuk penunjang pembelajaranan di sekolah. (2) Pembelajaran menggunakan produk dengan Media pembelajaran
Puput Ragil Yudhaningsih dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 2 (1) (2013)
8
sebagai alat bantu guru (teaching aids) berbasis multimedia pokok bahasan Sistem Peredaran Darah efektif meningkatkan hasil belajar siswa IPA kelas V
di SD Negeri Pengkol Kabupaten Rembang tahun ajaran 2012/2013.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada: Drs. Nurussa’adah, M.Si, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Sriyono, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Pengkol yang telah memberi ijin penelitian, Supardi, S.Pd wali kelas, kelas V yang telah membantu dan membimbing penulis pada saat pelaksanaan penelitian, BPMP Kemdikbud yang telah memberi ilmu serta wawasan yang luas mengenai pengembangan media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sells, Barbara B & Richey Rita C. 1994. Teknologi
Pembelajaran Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta. Ibrahim, dkk. 2000. Media Pembelajaran. Malang. Kustiono. 2009. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai
Edukatif, Klasifikasi, Praktek Pemanfaatan dan Pengembangan: Semarang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sudjana, Nana. 1997. Apa dan Bagaimana Mengajar. Bandung: Ideal.
Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Sinar Graf