• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR

( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M.T AVILA )

Suryadi

4207 100 068

P3-

Skripsi

( TECHNIC AND ECONOMY ANALYSIS DESIGN OF REVERSE OSMOSIS SISTEM FOR DOMESTIC FRESH WATER SYSTEM IN MERCHANT SHIP

( MT. AVILA))

Supervisor :

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Sistem air tawar kapal MT.Avila belum dilengkapi

dengan sistem desalinasi (Sistem konvensional).

Untuk rute pelayaran dengan waktu yang lama (jauh)

kapal memerlukan air tawar banyak sehingga ukuran

tangki air tawar (FW tank) menjadi sangat

besar.Sehingga penggunaan ruangan di kapal kurang

efisien.

Tempat beroperasi kapal adalah di laut,sehingga

teknologi desalinasi sangat diperlukan dikapal untuk

memenuhi kebutuhan air tawar.

(3)

Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari segi teknis

tentang perencanaan penggunaan system Reverse

Osmosis (RO) pada system air tawar untuk kapal

niaga.

Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari segi

ekonomis tentang perencanaan penggunaan system

Reverse Osmosis (RO) pada system air tawar untuk

kapal niaga.

RUMUSAN MASALAH

MT. AVILA

Sistem RO

(4)

Dalam Tugas Akhir ini hanya terbatas pada analisa

aspek teknis dan ekonomis sistem air tawar

(Domestic fresh water system)

dengan penambahan

system Reverse Osmosis, lalu membandingkannya

dengan system konvensional.

Objek yang dianalisa hanya kapal niaga (MT. Avila).

BATASAN MASALAH

(5)

Mendapatkan desain sistem air tawar

(Domestic fresh

water system)

kapal MT. Avila dengan system Reverse

Osmosis (RO).

Mengetahui aspek teknis dan ekonomis pada

perancangan system air tawar dengan penambahan

system Reverse Osmosis (RO) jika diaplikasikan pada

kapal niaga dan membandingkannya dengan system

konvensional.

(6)

BAB II STUDY LITERATUR

Sistem air tawar

(Domestic fresh water system)

merupakan

salah satu system di kapal yang berfungsi untuk memenuhi semua

kebutuhan air tawar di kapal yang mana air tawar dikapal

digunakan untuk makan,minum,mandi,cuci para ABK,pendinginan

mesin dan kebutuhan lainnya di kapal.Air yang digunakan adalah

air yang baik,bersih dan menyehatkan sehingga peningkatan

kualitas air sangat penting di kapal.

(Teknik Konstruksi Kapal

Baja Jilid 2.hal 285-289)

(7)

Desalinasi adalah teknologi untuk memperoleh air tawar dari air

laut dengan cara membuang garam-garam yang terlarut dalam air

laut tersebut.

d

TEKNOLOGI DESALINASI

Sea water

Fresh water

Proses desalinasi

(8)

Reverse Osmosis adalah teknik penyaringan air dengan

menggunakan membran semipermeable.Cara kerja dari sistem ini

adalah mendorong suatu cairan yang mempunyai konsentrasi

tinggi (air laut) menuju cairan yang berkonsentrasi rendah (air

tawar) melalui membran Reverse Osmosis.

Daya penggerak (driving force) yang menyebabkan terjadinya

aliran /difusi air tawar ke dalam air asin melalui membran semi

permeable tersebut dinamakan tekanan osmosis. Apabila tekanan

kerja lebih besar dari tekanan osmotiknya,maka aliran air tawar

akan berbalik yakni dari air asin ke air tawar melalui membran

semi permeable (Reverse Osmosis)

(9)

Sistem

RO

terdiri

dari

4

proses

utama,

yaitu

(1)

pretreatment

, (2)

pressurization

, (3)

membrane separation

,

(4)

post treatment stabilization

(10)
(11)

BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN

(12)

 Kapasitas FW tank = 120 m3

= 120.000 liter

 Waktu pelayaran = 8 hari

 Kebutuhan air tawar dalam 1 hari  = 120.000/8

= 15.000 liter

(13)

Desain sistem air tawar secara konvensional

Desain system air tawar (FW domestic sytem) pada kapal

MT.

Avila

adalah

desain

system

air

tawar

secara

konvensional.Sistem ini hanya menggunakan tangki air tawar

(FW

tank)

sebagai tangki persediaan air bersih.Pada umumnya

persediaan air bersih tersebut dilakukan di pelabuhan yaitu dengan

cara melakukan pengisian air bersih pada tangki air tawar.Dari

tangki air tawar

(FW tank)

air bersih didistribusikan ke masing

geladak dengan menggunakan tangki bertekanan

(hydrophore)

yang

dilengkapi dengan pompa air tawar

(FW pump)

.

(14)
(15)

Untuk mendesain system RO diperlukan tiga

tahapan antara lain:

Analisa kualitas air baku

Pemilihan spesifikasi komponen yang digunakan

Desain dan rencana system Reverse Osmosis

Desain sistem air tawar dengan sistem Reverse Osmosis

(RO)

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Desain system Reverse Osmosis (RO) pada kapal

MT.Avila (PID)

(21)

1.

Sistem instalasi semakin kompleks dan panjang.

karena proses pengoperasiannya terdiri dari 2 bagian yaitu unit

pengolahan pendahuluan dan unit RO,Sehingga memerlukan banyak

komponen-komponen tambahan.

2.

Memperkecil ukuran tangki air tawar.

sistem air tawar konvensional

sistem air tawar dengan RO

(22)

3. Untuk pembangunan kapal baru mampu memperbesar Payload

Payload kapal jika sistem air tawar secara konvensional

(23)

4.

Menghemat ruangan di kapal

5.

Konsumsi daya rendah

Diket :

Daya maksimum kapal = 481,9 kW (Cargo loading).

Disuplai dengan 2 genset @ 320 kW P total sistem air tawar dengan RO: = P max kapal + P sistem RO

= 481,9 kW + 1,59 kW = 483,49 kW

Kebutuhan daya masih bisa dicukupi dengan 2 genset @ 320 kW

(24)

6.

Kualitas air olahan sangat baik dan siap minum

kualitas dari air olahannya masih memenuhi standar air besih

sehingga mempunyai kualitas yang sangat baik dan dapat langsung

di minum tanpa di masak.

(25)

Analisa ekonomis system air tawar (FW system) kapal MT.Avila.

Analisa ekonomis sistem air tawar konvensional

- Biaya modal

Biaya modal dianggap nol karena persediaan air bersih dilakukan dengan cara

konvensional yaitu dengan melakukan pengisian air bersih pada tangki air tawar dari pelabuhan.Sehingga biaya yang dikeluarkan hanya biaya operasional saja.

- Biaya operasional

Diket :

kebutuhan air tawar = 120.000 liter Waktu pelayaran = 8 hari

Harga air tawar = Rp.12.000/m³ (sumber : www.pdam.com)

Umur proyek = 20 thn • 1 tahun = 365 hari

Docking (annual survey) = interval 1 tahun

Waktu rata-rata satu kali docking = 2 minggu (14 hari)

(sumber : BKI:class survey)

Diasumsikan kapal berhenti kerja (idle)= 3 bulan/tahun Waktu kapal beroperasi = 365 - waktu docking - idle = 365-14 – 90

(26)

Jadi jumlah pelayaran kapal (Trip) dalam setahun: = 261/8

= 32,6 kali

asumsi: harga air tawar naik 5% tiap tahunnya. Misal : Periode = n

biaya operasional = P Harga air tawar = Q kebutuhan air tawar = x

x = 120 m³ Maka

(27)

Analisa ekonomis sistem air tawar dengan penambahan sistem RO

-

Biaya modal

Diket :

Umur proyek = 20 thn Biaya tak terduga = 10 % Biaya teknik = 8 %

Bunga = 10 %

Biaya modal = [A]+[B]+[C] Dimana : [A] = Biaya langsung

= Rp. 64.125.000 [B] = Biaya tak terduga

= 10% Biaya langsung = Rp. 6.412.500

[C] = Biaya teknik

= 8% Biaya langsung = Rp. 5.130.000 Jadi besarnya biaya modal : = 64.125.000 + 6.412.500 +

5.130.000

(28)

-

Biaya operasional

Umur proyek = 20 thn

asumsi: harga Spare part dan

bahan kimia naik 5% tiap tahunnya Misal : Periode = n

biaya operasional = P Biaya spare part/thn = Y Biaya bahan kimia/thn = Z Maka

Biaya operasional = biaya spare part/thn + biaya bahan kimia/thn

(29)
(30)

Biaya total selama umur proyek

Sistem air tawar konvensional

Biaya total = Biaya modal + Biaya operasional ( 20 thn)

= 0 + Rp. 1.552.248.149

= Rp. 1.552.248.149

Sistem air tawar dengan penambahan sistem RO

Biaya total = Biaya modal + Biaya operasional ( 20 thn)

= Rp. 75.667.500 + Rp. 756.549.030

(31)

Nilai muatan

(Payload)

yang dibawa kapal (1 x pelayaran)

Nilai payload jika sistem air tawar secara konvensional

Diketahui :

V cargo tank = 7050 m³

Harga solar = Rp.7.200 per liter (Ship to Ship)

(Sumber : Pertamina :Harga solar non subsidi per januari 2011)

Nilai muatan = Volume cargo oil tank × Harga solar = 7050 m³ × Rp.7.200 per liter = 7.050.000 liter × 7.200

= Rp. 50.760.000.000

Nilai payload jika sistem air tawar dengan sistem RO

Payload = Volume cargo oil tank × ρ solar

Diketahui : payload = 6082 ton

ρ solar = 0,82-0,87 ton/m³ V cargo tank = payload/ ρ solar

= 7155,3 m³ Harga solar = Rp.7.200 per liter

Nilai muatan = Volume cargo oil tank × Harga solar = 7155,3 m³ × Rp.7.200 per liter

(32)

BAB V KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil analisa data dan pembahasan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi teknis

Kelebihan sistem air tawar dengan sistem RO tersebut antara lain : - Kapal Mampu memproduksi air tawar yang siap minum

- Mampu memperkecil ukuran tangki air tawar

- Untuk pembangunan kapal baru mampu memperbesar nilai muatan (payload)

- Menghemat ruangan di kapal - Konsumsi daya sangat rendah.

Kelemahan sistem air tawar dengan sistem RO yaitu instalasi lebih komplek dan panjang karena air umpan harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan

partikulat-partikulat. Selain itu sistem ini juga membutuhkan perbaikan dan perawatan secara berkala.

2. Dilihat dari segi ekonomis

- Biaya modal sistem air tawar dengan RO lebih mahal dari pada sistem konvensional. - Biaya operasi sistem air tawar dengan RO lebih murah dari pada sistem konvensional. - Biaya total selama umur proyek sistem air tawar dengan RO lebih murah dari pada

(33)

Selisih biaya total :

= Rp. 1.552.248.149 – Rp.832.216.530 = Rp. 720.031.619

Biaya total sistem air tawar dengan sistem RO lebih murah ± 33,2 persen dari biaya total sistem air tawar konvensional.

- Nilai muatan (Payload)

Untuk pembangunan kapal baru nilai payload jika sistem air tawar diberi penambahan sistem RO lebih besar dari pada sistem air tawar secara konvensional.

Selisih payload :

= Rp. 51.518.160.000 – Rp. 50.760.000.000 = Rp. 758.160.000

Nilai payload yang dibawa kapal setelah sistem air tawar diberi penambahan sistem RO lebih besar ± 1,5 persen dari nilai payload yang dibawa kapal pada sistem air tawar secara konvensional.

Saran

Hasil Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penerapan sistem Reverse Osmosis pada kapal-kapal niaga dan kapal penumpang dengan tingkat kebutuhan air tawar yang tinggi dan juga rute pelayaran yang relatif jauh.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Prastowo,Hari,Ir,MSc, 2009.Hand Out Sistem Perpipaan Kapal, Jurusan

Teknk Sistem Perkapalan FTK –ITS,Surabaya

1. Said,Nusa Idaman.1999.”Pengolahan Payau Menjadi Air Minum Dengan

2. Teknologi Reverse Osmosis”.Jakarta:Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Djaya,Indra Kusna,2008.Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 2

.Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta

Tim Kurikulum SMK Perkapalan FTK ITS,2003,Mengenal

Jenis-jenis Kapal. Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta

1. Abdullah, Nuruddin.2008. “Tarif Air akan Naik 10%”. Forum Kompas.

2.

Juni 2008. Jakarta

Kurniawan,Ertanto.2008.“STUDY PERENCANAAN REVERSE OSMOSIS

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan adanya kesamaan kandungan kulit buah apel dengan flavonoid sebagai antibakteri yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

Pengujian dilakukan untuk pemanasan parsial atau bagian dengan plat sebagai obyek pada mode manual dan pengujian suhu ruang pada mode pengaturan atau

Setelah data terkirim maka database server akan menghimpun data-data yang masuk, sehingga database server dibuat dengan field yang sesuai dengan aspek-aspek yang dikirim oleh

Pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL dan diharapkan bisa digunakan oleh bagian kepala puskesmas untuk

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor dominan tingkat pemahaman manajemen keputusan oleh manajer kostruksi PT.X yang dipengaruhi oleh

Username , password , nama, foto, kemudian klik simpan Username :esa Password : 1111 Nama: esa paninggit Foto: gambar Sistem akan menerima dan kemudian data admin

Setelah bulan Juni lalu meraih juara di kompetisi Internasional di Eropa kali ini Telkom University Choir kembali meraih prestasi dalam kompetisi Internasional di dalam negeri

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan dan sikap manula tentang penyakit rematik di Kemukiman Lamlhom,