• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Tahun"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Strategis

Kecamatan Tugumulyo

Tahun 2016 – 2021

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

KECAMATAN TUGUMULYO

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kegiatan penyusunan Renstra Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 - 2015.

Penyusunan Rencana strategis Kecamatan Tugumulyo Tahun 2016 – 2021 (Selanjutnya disebut Renstra Kecamatan Tugumulyo) pada dasarnya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta untuk turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 – 2021. Untuk itu dalam rangka melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi yang dimiliki Kecamatan Tugumulyo, maka disusunlah Renstra Kecamatan Tugumulyo sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.Renstra Kecamatan Tugumulyo memuat gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas yang di formulasikan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 tahun kedepan.

Maksud penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas adalah memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya, untuk menentukan prioritas – prioritas dibidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2010 – 2021 dapat dicapai.

Demikian Renstra Kecamatan Tugumulyo Kab. Musi Rawas Tahun 2016 – 2021 ini disusun dalam rangka meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan kita. Terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi aktifnya. Akhirnya semoga Allah memberkati kerja dan karya kita selalu.

Tugumulyo, September

2014

Camat Tugumulyo

(3)

iii NIP. 19731213 199311 1 001 DAFTAR ISI Halaman Sampul ... i Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... 5

1.4. Sistematika Penulisan ... 8

1.5. Maksud dan Tujuan ... 10

BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD, KONDISI KECAMATAN DAN KINERJA SKPD KECAMATAN TUGUMULYO 2.1. Gambaran Umum Pelayanan SKPD ... 12

2.2. Gambaran Umum Kondisi Kecamatan Tugumulyo ... 23

2.3. Kinerja SKPD Kecamatan Tugumulyo Tahun 2010-2015 .. 41

BAB III. ISU – ISU STARTEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan ... 44

3.2 Telahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih ... 47

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Daerah (RPJMD) ... 48

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 49

3.5 Penetapan Isu – Isu Strategis ... 50

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Kecamatan Tugumulyo ... 51

4.2. Sasaran dan Tujuan Kecamatan Tugumulyo 2016 – 2021 52

(4)

iv

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN INDIKATIF . 55 BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD KECAMATAN

TUGUMULYO YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD 2016 – 2021 ... 59 BAB VII. PENUTUP ... 61

(5)

v DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. SDM Berdasarkan Pangkat dan Golongan ... 22

2.2. SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 22

2.3. SDM Berdasarkan Diklat Penjenjangan ... 22

2.4. Sarana dan Prasarana SKPD ... 23

2.5. Jarak Tempuh Desa/Kelurahan ke Kecamatan ... 24

2.6. Letak Geografis dan Ketinggian dari Permukaan Laut .... 25

2.7. Luas Lahan Berdasarkan Desa/Kelurahan ... 26

2.8. Sungai yang Mengalir di Desa Kelurahan ... 27

2.9. Data Curah Hujan ... 28

2.10. Luas Lahan Perairan ... 29

2.11. Luas Panen Tanaman Sayur ... 30

2.12. Luas Panen Tanaman Palawija ... 32

2.13. Jumlah Ternak Besar ... 33

2.14. Jumlah Ternak Kecil ... 34

2.15. Data Ternak Unggas ... 35

2.16. Data industry ... 36

2.17. Jumlah Sarana Perekonomian ... 38

2.18. Jumlah Sarana Jasa ... 39

2.19. Capaian Kinerja Tahun 2010 – 2015 ... 42

5.1. Rencana Program, Rencana Kerja dan Pendanaan Indikatif Tahun 2016 – 2021 ... 58

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1.1 Hubungan Dokumen Renstra dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya ... 6 1.2 Hubungan Renstra Kecamatan Tugumulyo dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas .... 8 2.1. Urusan Pemerintah Konkuren Kewenangan Daerah ... 15 2.2. Struktur Organisasi SKPD Kecamatan Tugumulyo ... 16

(7)
(8)

BUPATI MUSI RAWAS

KEPUTUSAN BUPATI

NOMOR : /KPTS/TGM/2016

TENTANG

PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS

KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2016 - 2021

BUPATI MUSI RAWAS

Mengingat : a. bahwa Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 – 2021 Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas merupakan dokumen perencanaan untuk lima tahun kedepan;

b. bahwa berdasarkan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nompr 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Renstra SKPD setelah diverifikasi oleh Bappeda harus mendapatkan pengesahan dari Kepala Daerah;

c. bahwa Renstra Kecamatan Tugumulyo telah dilakukan verifikasi oleh Bappeda sesuai dengan rekomendasi Kepala Bappeda Nomor 050/480/Bappeda/2011 tanggal 31 Oktober 2011;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebgaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c, Pengesahan Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021 perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Musi Rawas;

Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keungan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,

(9)

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembaangunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4817);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 Seri E Nomor 4);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 4 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 20068 Nomor 4);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Nomor 7); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 16 Tahu 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Mengesahkan Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo (Renstra Kec.TGM) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021 untuk periode 5 (lima) tahun. KEDUA : Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo (Renstra Kec.TGM) Kabupaten

Musi Rawas sebagaiamana dimaksud diktum KESATU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Bupati Musi Rawas ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagiamana mestinya apabila dikemudian hari ternyata kekeliruan dalam keputusan ini.

Ditetapkan di Lubuklinggau

pada tanggal, 2016

BUPATI MUSI RAWAS,

H. HENDRA GUNAWAN

Tembusan disampaikan lepada Yth : 1. Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas

2. Kepala BAPPEDA Provinsi Sumsel di Palembang

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu Kabupaten/kota di Indonesia yang mengikuti Pilkada tanggal 9 Desember 2015. Untuk menjaga kesinambungan Pembangunan dan sinkronisasi naskah Rancangan RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Musi Rawas, setiap SKPD dipandang perlu menyusun Naskah Teknokratik Rencana Strategis Kecamatan, termasuk Kantor Camat Tugumulyo sebagai salah satu Perangkat Daerah di Kabupaten Musi Rawas. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Naskah Teknokratik disusun paling lambat enam bulan sebelum berakhir masa berlaku Perda RPJMD.

Rencana Strategis Kecamatan memuat penjabaran dari visi, misi, dan program camat yang merupakan perpanjangan tangan dari kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Perda Musi Rawas Nomor 16 Tahun 2016 tentang RPJPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017 – 2021 dan Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025, Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo tahun 2016-2021 juga disusun mengacu pada batas kewenangan kecamatan sebagai perangkat daerah.

Dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, Rencana Strategis disusun mengacu kepada berbagai dokumen perencanaan terkait baik vertikal maupun horizontal, perencanaan vertikal yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(11)

2

(RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RTRW Kabupaten dan dokumen perencanaan lainnya.

Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo tahun 2016-2021 sebagai perwujudan Visi, Misi dan program Kepala Daerah disusun berdasarkan beberapa pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Politik, pendekatan politik ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah sebagai proses penyusunan rencana program, karena rakyat memilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para calon Kepala Daerah. Dalam hal ini rencana pembangunan adalah penjabaran agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye ke dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka pikir ilmiah.

3. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-down) dan Bawah–Atas (bottom-up), pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut kemudian diselaraskan melalui musyawarah pemabangunan.

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan Naskah Teknokratik untuk Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 - 2021 ini, sejumlah peraturan digunakan sebagai rujukan, antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Lingkungan Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959

(12)

3

Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(13)

4

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(14)

5

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 14);

20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Nomor 7).

23. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Musi

(15)

6

Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2013 Nomor 2).

1.3 Hubungan Rencana Strategis dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Berikut adalah keterkaitan Dokumen Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo dengan Dokumen Perencanaan Lainnya:

Gambar 1.1

Hubungan Dokumen Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan

(16)

rencana-7

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan saling bersinergi. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, ruang lingkup perencanaan pembangunan nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Disamping hubungan hirarki dukumen, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga mengamanatkan hubungan dalam system manajemen. Sistem manajemen perencanaan pembangunan nasonal yang terdiri atas subsistem SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional), SKN (Sistem Keuangan Negara), SAKIP (Sistem Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah), SAP (Sistem Akuntasi Pemerintah) dan SPE (Sistem Pelaporan dan Evaluasi).

Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Rencana Strategis SKPD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala SKPD yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana

(17)

8

Kerja SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis SKPD yang memuat rancangan kerangka ekonomi, prioritas pembangunan, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis Daerah.

Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mensyaratkan bahwa Rencana Tata Ruang merupakan dasar dalam menyusun prioritas program pembangunan. Rencana Tata Ruang Kabupaten Musi Rawas digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas program pembangunan sesuai dengan pusat pengembangan wilayah dan tata guna ruang Kabupaten Musi Rawas.

Berikut adalah hubungan Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo periode tahun 2011-2016 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas.

Gambar 1.2

Hubungan Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas

(18)

9 1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Rencana Strategis, Dasar Hukum Penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta Maksud dan Tujuan.

BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD, KONDISI KECAMATAN DAN KINERJA SKPD KECAMATAN TUGUMULYO Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan mayarakat, aspek pelayanan umum dan daya saing.

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini memuat penjelasan tentang isu strategis sebagai dampak dari kinerja pengelolaan kepemerintahan dalam lima tahun lalu yang dipakai acuan dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan.

BAB IV. VISI , MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab Ini menguraikan visi dan misi kepala daerah, serta tujuan dan sasaran pembangunan setiap misi yang akan dicapai selama lima tahun ke depan yang dirumuskan bersama para pemangku kepentingan.

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN INDIKATIF

Dalam Bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah kecamatan dengan SKPD terkait beserta program dan disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang

(19)

10

dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD KECAMATAN TUGUMULYO YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 2016 - 2021

Bab Ini menguraikan penjelasan indikator perangkat daerah yaitu Indikator Kinerja utama sebagai pengukur kemampuan penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB VII. PENUTUP

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan dokumen Rencana Strategis Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 – 2021 adalah untuk memberikan landasan kebijakan strategis dalam kerangka pencapaian visi, misi dan program camat selaku perpanjangan tangan Kepala Daerah. Sebagai suatu dokumen perencanaan, Renstra akan digunakan oleh seluruh seksi, bagian dan pemerintah desa sebagai acuan/dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan periode 2016 – 2021 dan di dalamnya tertuang kebijakan-kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, dan strategi utama Pemerintah Kabupaten Musi Rawas 2016-2021.

Tujuan penyusunan dokumen Renstra Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 – 2021 tidak dapat dilepaskan dari proses perencanaan pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam Undang - Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal ini, tujuannya adalah untuk: a. Menjabarkan visi dan misi Camat Tugumulyo ke dalam bentuk

(20)

11

b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi dokumen Resntra dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, baik secara vertikal maupun horisontal, sekaligus juga sebagai pedoman dalam melihat dan memelihara konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.

c. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya menggeser ketergantungan pada pemanfaatan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kepada pemanfaatan sumber-sumber daya yang dapat diperbaharui.

d. Mengidentifikasi isu-isu pembangunan dan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, sehingga betul-betul bisa berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

e. Melakukan analisis kebijakan perencanaan pembangunan daerah, untuk dapat merumuskan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang menjamin tercapai pemanfaatan sumber daya secara optimal tersebut di atas.

f. Membagi pencapaian sasaran setiap bagian dalam SKPD Kecamatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi camat, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergitas pemahaman antar pelaku pembangunan, baik secara lintas ruang (spasial), maupun lintas kegiatan (sektoral).

(21)

12 BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD, KONDISI KECAMATAN DAN KINERJA SKPD KECAMATAN TUGUMULYO

2.1. Gambaran Umum Pelayanan SKPD Kecamatan Tugumulyo 2.1.1 Pemetaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Kecamatan

Pasal 224 ayat 1 Undang – Undang Republik Indoensia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah. Selanjutnya pada Pasal 225 dijelaskan bahwa Camat mempunyai tugas:

(a) Menyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6).

(b) Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

(c) mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum.

(d) Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada.

(e) Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.

(f) Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan.

(g) Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau kelurahan.

(h) Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang ada di Kecamatan.

(i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Seperti telah dijelaskan pada Pasal 225 Ayat 1 Undang – Undang Republik Indoensia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

(22)

13

Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6). Pasal ini menjelaskan bahwa Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat.

Yang dimaksud dengan urusan pemerintahan umum menurut Pasal 9 Ayat 1 Undang – Undang Republik Indoensia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Selanjutnya pada Pasal 25 Ayat 1, urusan pemerintahan umum meliputi:

(a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(b) Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.

(c) Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional.

(d) Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(e) Koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(23)

14

(g) Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.

Selain tugas tersebut diatas Camat juga mendapat pelimpahan wewenang, hal ini atur pada Pasal 226 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014, sebagai berikut :

(a) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 ayat (1), camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan bupati/wali kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota.

(b) Pelimpahan kewenangan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan pemetaan pelayanan publik yang sesuai dengan karakteristik Kecamatan dan/atau kebutuhan masyarakat pada Kecamatan yang bersangkutan.

(c) Pelimpahan kewenangan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan bupati/wali kota berpedoman pada peraturan pemerintah.

Berkenaan dengan kewenangan bupati/wali kota untuk melaksanakan kewenangan daerah, pada pasal 11 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar. Lebih jelasnya, berikut adalah gambaran urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah:

(24)

15 Gambar 2.1

Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah

2.1.2 Organisasi SKPD Kecamatan Tugumulyo

Untuk dapat melaksanakan fungsinya, lembaga pemerintahan semestinya memiliki struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dalam peraturan, baik peraturan pemerintah pusat maupun daerah. SKPD Kecamatan Tugumulyo secara administrative terdiri atas 1 kantor kecamatan, 1 kantor pemerintahan kelurahan dan 17 pemerintahan desa. Untuk pemerintahan kecamatan, struktur oganisasi disusun berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Susunan Organisasi Kecamatan Tugumulyo adalah sebagai berikut:

a. Unsur Pimpinan adalah Camat.

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Kecamatan yang membawahi Sub Bagian – Sub Bagian.

(25)

16 c. Unsur Pelaksana adalah Seksi-seksi d. Sekretariat Kecamatan membawahi:

(1) Sub bagian Umum dan Kepegawaian. (2) Sub bagian Keuangan.

(3) Sub bagian Perlengkapan

Berikut adalah gambar struktur organisasi Pemerintahan Kecamatan Tugumulyo tahun 2015:

Gambar 2.2

Struktur Organisasi SKPD Kecamatan Tugumulyo

Seperti telah dijelaskan bahwa untuk dapat melaksanakan fungsi pemerintahan, selain adanya struktur organisasi yang jelas, tentu saja masing – masing yang terlibat dalam organisasi harus memiliki tugas pokok dan fungsi. Tugas pokok dan fungsi Pemerintahan Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas didasarkan pada Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas.

(26)

17

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Musi Rawas. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam melaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

Camat dalam peraturan tersebut memiliki tugas pokok sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Perundangundangan.

d. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan.

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Camat memiliki kewenangan penyelenggaran fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan program dan kegiatan kecamatan.

b. Perumusan tujuan dan sasaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di wilayah Kecamatan sesuai dengan ketentuan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat.

(27)

18

d. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.

e. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan;

f. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

g. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.

h. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;

i. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan;

j. Pelaksanaan penatausahaan kecamatan;

k. Pengkoordinasian dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis di wilayah kerjanya.

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Camat dibantu oleh beberapa bagian dan seksi diantaranya adalah sekretariat yang membawahi beberapa sub bidang.

Menurut Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 32 tahun 2008, Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat Kecamatan menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian dan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan kecamatan.

b. Pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian.

(28)

19

c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan kecamatan.

e. Pembinaan dan pengendalian administrasi pelayanan publik penyelenggaraan pemerintahan umum di kecamatan.

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja kecamatan.

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretaris Camat dibantu oleh sub – sub bagian yaitu diantaranya Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang memiliki tugas:

a. Melaksanakan urusan surat menyurat, penerimaan dan mencatat surat-surat masuk, pendistribusian dan pengiriman surat.

b. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan kecamatan.

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian, disiplin pegawai dan peningkatan kesejahteraan pegawai.

d. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasiannya.

e. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan. f. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai.

g. Menyiapkan bahan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional, serta kursus peningkatan kualitas pegawai.

(29)

20

h. Melakukan koordinasi dalam menyusun perencanaan program dan kegiatan kecamatan.

i. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang tugasnya.

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Sementara Sub Bagian Keuangan memiliki tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan administrasi

keuangan kecamatan.

b. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan kecamatan, meliputi urusan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan kecamatan.

c. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun.

d. Melaksanakan penyusunan dan pembuatan daftar gaji;

e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian pengelolaan keuangan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugasnya.

Sub Bagian Perlengkapan memiliki tugas – tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja dan melaksanakan kegiatan perlengkapan kecamatan.

b. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan lingkungan kerja kecamatan.

c. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor.

d. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana kantor.

e. Melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan perbekalan.

(30)

21

f. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris dinas. g. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugasnya.

Selain dibantu oleh Sekretariat Kecamatan, Camat dalam melaksanakan tugasnya juga dibatu oleh beberapa seksi yang dikepalai masing – masing oleh Kepala Seksi sebagai berikut: a. Seksi Pemerintahan memiliki tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan.

b. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan.

c. Seksi Kesejahteraan Sosial memiliki tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan.

d. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.

e. Seksi Pelayanan Umum dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pelayanan umum.

2.1.3 Sumber Daya Aparatur SKPD Kecamatan Tugumulyo

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi, hal ini mengingat bahwa unsur manusia dalam suatu organisasi dapat melakukan dan menghasilkan produk baik barang maupun jasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumberdaya manusia yang baik akan memberikan keunggulan bersaing yang sangat memuaskan.

(31)

22

Tabel 2.1 menjelaskan kondisi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh SKPD Kecamatan Tugumulyo berdasarkan kriteria pangkat/golongan:

Tabel 2.1: Sumber Daya Manusia berdasarkan Pangkat dan Golongan

No Pangkat Gol/Ruang Jumlah Pegawai (Orang) Ket

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pembina Penata Tingkat I Penata Penata Muda Tk. I Penata Muda Pengatur Tk.I Pengatur

Pengatur Muda Tk.I Pengatur Muda IV/b III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a 1 3 6 1 2 - 1 3 - Jumlah 17 Orang

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kantor Camat Tugumulyo)

Berikut adalah data pegawai SKPD Kecamatan Tugumulyo berdasarkan tingkat pendidikan akhir yang ditempuh:

Tabel 2.2: Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

(Orang) Keterangan 1 2 3 4 5 6

Sarjana Strata Dua (S2) Sarjana Strata Satu (S1) Sarjana Muda SLTA SLTP SD 1 10 1 5 - - Jumlah 17

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kantor Camat Tugumulyo)

Berikut adalah data pegawai SKPD Kecamatan Tugumulyo berdasarkan pada diklat penjenjangan yang telah ditempuh:

Tabel 2.3: Sumber Daya Manusia Berdasarkan Diklat Penjenjangan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

(Orang) Keterangan 1 2 3 PIM II / SPAMEN PIM 111 / SPAMA

PIM IV / ADUM / ADUMLA

- 1 9

Jumlah 10

(32)

23 2.1.4 Aset

Selain sumber daya manusia, sumber daya lain yang dimiliki oleh SKPD Kecamatan Tugumulyo adalah berupa peralatan atau sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi salah satu SKPD di Kabupaten Musi Rawas. Berikut adalah kondisi sarana dan prasarana pendukung tugas pokok dan fungsi SKPD Kecamatan Tugumulyo Tahun 2015:

Tabel 2.4: Sarana dan Prasaran SKPD Kecamatan Tugumulyo.

No Nama Sarana dan Prasaran Jumlah Satuan Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Kendaraan roda 4 (empat) Kendaraan roda 2 (dua) Filing cabinet Almari Mesin ketik Komputer Printer Kursi kerja Kursi rapat Kursi tamu Meja kerja Pesawat telepon Pesawat TV Papan Monografi Papan tulis Meja biro Meja Komputer Mesin hitung Mic genggam Tiang Mic Meja rapat

Meja panjang pelayanan Papan Pengumuman 1 7 7 3 1 4 8 16 56 3 22 1 2 5 3 6 1 4 2 1 1 4 1 Unit Unit Buah Buah Unit Unit Buah Buah Buah Set Buah Unit Unit Buah Buah Buah Set Buah Set Set Set Buah Buah Jumlah 158

(Sumber: Sub Bagian Perlengkapan Kantor Camat Tugumulyo)

2.2. Gambaran Umum Kondisi Kecamatan Tugumulyo 2.2.1. Aspek Geografi dan Demografi

Kecamatan Tugumulyo termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Musi Rawas dengan jarak ±21 kilometer dari ibukota kabupaten. Luas wilayah Kecamatan Tugumulyo ialah 6.770,91 Ha, atau sekitar 0,55% dari luas wilayah Kabupaten Musi

(33)

24

Rawas, dengan jumlah desa/kelurahan yaitu sebanyak 18 desa/kelurahan. Batas-batas administrasi Kecamatan Tugumulyo adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kecamatan Purwodadi. - Sebelah Barat : Kecamatan Muara Beliti. - Sebelah Timur : Kecamatan Sumber Harta - Sebelah Selatan : Kota Lubuklinggau.

Berikut adalah jarak tempuh desa/kelurahan ke Ibu Kota Kecamatan Tugumulyo:

Tabel 2.5: Jarak Tempuh Desa/Kelurahan ke Ibu Kota Kecamatan

Desa/Kelurahan Jarak (Km) Transportasi

1. Tegalrejo 3 Darat 2. Widodo 1 Darat 3. Surodadi 12 Darat 4. Srikaton 1 Darat 5. Kalibening 3 Darat 6. Trikoyo 1 Darat 7. Nawangsasi 3 Darat 8. Sukomulyo 6 Darat 9. Wonokerto 8 Darat 10. Wukirsari 12 Darat 11. Mataram 3 Darat 12. Ngadirejo 12 Darat 13. Sidoharjo 10 Darat 14. Tambahasri 15 Darat 15. Wonorejo 17 Darat 16. Dwijaya 7 Darat 17. Sitiharjo 9 Darat 18. Triwikaton 1 Darat

Dari Tabel 2.5 dapat dilihat desa dengan jarak tempuh terjauh adalah desa Wonorejo yang secara geografis berbatasan langsung dengan Kecamatan Muara Beliti. Jarak tempuh terdekat dengan jalan darat adalah Desa Widodo, Kelurahan Srikaton, Desa Trikoyo dan Desa Triwikaton. Desa dan Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Srikaton sebagai Ibu Kota Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.

Berikut adalah letak geografis dan ketinggian dari permukaan laut berdasarkan desa/kelurahan dalam Kecamatan Tugumulyo:

(34)

25

Tabel 2.6: Letak Geografis dan Ketinggian dari Permukaan Laut Berdasarkan Desa/Kelurahan

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Semua wilayah desa/kelurahan dalam Kecamatan Tugumulyo bukan daerah pantai dan dengan ketianggian dibawah 500 meter permukaan laut.

Dari sudut geologis, jenis tanah aluvial yang membentang pada topografi Kecamatan Tugumulyo menjadi aset alam yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk mengusahakan cocok tanam padi palawija. Selebihnya juga ditunjang oleh ketinggian wilayah Kecamatan Tugumulyo dari atas permukaan laut yang berkisar antara 125 hingga 140 meter. Sebagian besar wilayah Kecamatan Tugumulyo digunakan untuk lahan persawahan,

(35)

26

sehingga menjadikan beras sebagai komoditi unggulan Kecamatan Tugumulyo, yang sekaligus menjadikan Kecamatan Tugumulyo sebagai salah satu sentral produksi beras di Kabupaten Musi Rawas.Berikut adalah luas lahan berdasarkan desa/kelurahan dalam Kecamatan Tugumulyo:

Tabel 2.7: Luas Lahan Berdasarkan Desa/Kelurahan

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Sebagai salah satu Kecamatan andalan dalam produksi beras, Kecamatan Tugumulyo didukung oleh keuntungan geografis berupa aliran sungai yang sebagian besar sudah teririgasi secara moderen. Berikut data sungai yang mengalir di Kecamatan Tugumulyo.

(36)

27

Tabel 2.8: Sungai yang Mengalir di Desa/Kelurahan

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Selain sungai yang tertera pada Tabel 2.8, terdapat satu sungai utama yang bersumber dari DAS Kelingi. Aliran sungai ini mengairi hampir sebagian besar area persawahan yang ada di Kecamatan Tugumulyo.

Selain didukung oleh aliran sungai dalam pengolahan persawahan, Kecamatan Tugumulyo juga didukung oleh tingginya curah hujan yang terjadi setiap tahunnya. Berikut data rata - rata curah hujan di Kecamatan Tugumulyo.

(37)

28

Tabel 2.9: Data Rata – Rata Curah Hujan Kecamatan Tugumulyo

Curah Hujan Hari Hujan

Januari 143 8 Februari 154 13 Maret 14 5 April 327 11 Mei 153 11 Juni 16 5 Juli 135 9 Agustus 19 4 September 91 5 Oktober 131 10 Nopember 299 20 Desember 270 22

(Sumber: BPS Kabupaten Musi Rawas)

Dari Tabel 2.9 dapat dilihat bahwa curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Nopember dan curah hujan terendah terjadi di Bulan Maret. Jumlah hari hujan terbanyak terjadi di bulan Desember dengan rata – rata 22 hari dan rata – rata hari hujan terendah terjadi di Bulan Agustus dengan rata – rata 4 hari hujan.

2.2.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Beragam potensi alam yang dimiliki Kecamatan Tugumulyo menjadikan Kecamatan Tugumulyo termasuk ke dalam Wilayah Pengembangan Kabupaten yang berfungsi sebagai lumbung pangan, pengembangan, sektor perkebunan, pengembangan sektor jasa dan sebagai daerah penyangga (buffer) Kabupaten Musi Rawas.

Sebagai lumbung pangan, Kecamatan Tugumulyo memiliki potensi lahan persawahan dengan irigasi dan aliran sungai yang sangat memadai. Selain padi, Kecamatan Tugumulyo memiliki potensi untuk pengembangan ikan air tawar. Dari kedua potensi ini, dimungkinkan adanya pengembangan wisata agro karena didukung oleh back ground alam yang indah untuk dinikmati para wisatawan.

(38)

29 a. Pertanian

Berikut adalah luas lahan perairan menurut kegunaan tiap desa dalam Kecamatan Tugumulyo:

Tabel 2.10: Luas Lahan Perairan Menurut Kegunaan Tiap Desa

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Dari Tabel 2.10 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Tugumulyo adalah beririgasi sederhana yaitu sekitar 2.140,5 Ha, sawah non irigasi seluas 212,5 ha dan sawah tadah hujan hanya 367 ha.

(39)

30

Selain dimanfaatkan untuk produksi padi, sebagian lahan di Kecamatan Tugumulyo juga dimanfaatkan untuk penanaman sayuran. Selain lahan khusus penanaman sayuran, petani juga menanam sayuran sebagai kegiatan sela penanaman padi pada masa selanjutnya. Berikut adalah luas panen tanaman sayuran di Kecamatan Tugumulyo:

Tabel 2.11: Luas Panen Tanaman Sayuran Per – Desa/Kelurahan

(40)

31 Lanjutan Tabel 2.11:

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Selain padi dan sayuran, petani di Kecamatan Tugumulyo juga memanfaatkan sebagian lahannya untuk penanaman palawija. Kegiatan penanaman palawija ini bukan merupakan sumber utama penghasilan petani, tetap saja petani menanam padi sebagai sumber utama perekonomian mereka. Berikut adalah luas lahan panen palawija di Kecamatan Tugumulyo:

(41)

32

Tabel 2.12: Luas Panen Tanaman Palawija Menurut Jenisnya di Kecamatan Tugumulyo

(Sumber: Kecamatan Tugumulyo Dalam Angka 2013)

Selain padi, sayuran dan palawija, Kecamatan Tugumulyo juga memiliki potensi pengembangan perternakan, baik untuk skala besar, menengah maupun kecil dari berbagai macam hewan ternak. Sebagian besar petani, selain bercocok tanam padi, palawija dan sayuran, mereka juga menyelenggaraan pemeliharaan ternak baik yang bersifat individu maupun yang tergabung dalam kelompok ternak. Berikut adalah jumlah ternak besar dirinci per – desa/kelurahan dalam Kecamatan Tugumulyo:

(42)

33

Tabel 2.13: Jumlah Ternak Besar per Desa/Kelurahan

(Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2013)

Selain berpotensi dalam pengembangan jenis ternak besar, Kecamatan Tugumulyo juga memiliki potensi dalam pengembangan ternak kecil dan unggas. Beberapa warga menjadikan pengembangan ternak unggas ini sebagai penghasilan utama dalam membiayai hidup mereka sehari – hari. Berikut adalah data ternak kecil dalam Kecamatan Tugumulyo yang dirinci per – desa/kelurahan:

(43)

34

Tabel 2.14: Data Jumlah Ternak Kecil dalam Kecamatan Tugumulyo

(Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013)

Berikut adalah data jumlah ternak unggas dalam Kecamatan Tugumulyo yang dirinci per desa/kelurahan:

(44)

35

Tabel 2.15: Data Ternak Unggas Dirinci per Desa/Kelurahan

(Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013)

b. Perindustrian, Perdagangan dan Jasa

Dipastikan bahwa tidak terdapat perindustrian berskala besar di Kecamatan Tugumulyo. Sektor perindustrian di Kecamatan Tugumulyo didominasi oleh sector industry kecil yang tersebar di seluruh desa/kelurahan dan dimungkinkan pengembangannya. Berikut adalah data sector industri di Kecamatan Tugumulyo:

(45)

36

Tabel 2.16: Data Industri di Kecamatan Tugumulyo

(46)

37 Lanjutan Tabel 2.16:

(Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013)

Pergerakan per-ekonomian di Kecamatan Tugumulyo yang salah satunya di bidang perdagangan semakin meningkat, salah satunya dilihat dari semakin bertambahnya kawasan pertokoan yang turut melengkapi komoditi perdagangan untuk daerah Tugumulyo dan sekitarnya.

Pemandangan pasar inpres di Kelurahan Srikaton yang beroperasi setiap hari dengan jumlah pengunjung yang cukup ramai mewakili kesibukan aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya perdagangan, di daerah tersebut guna pemenuhan

(47)

38

konsumsi makanan dan non makanan masyarakat. Restoran dan kedai makan di kawasan Tugumulyo juga semakin berkembang dari tahun ke tahun. Didukung dengan posisi kedai makan yang berada di pinggiran areal persawahan menjadikan Tugumulyo sebagai pilihan tempat makan yang ramai terutama di akhir pekan. Sementara itu, di bidang penyediaan jasa kemasyarakatan bisa dikatakan cukup maju. Dapat dilihat dari jumlah jasa reparasi maupun jasa kecantikan yang tersebar di tiap-tiap desa/kelurahan dalam Kecamatan Tugumulyo. Berikut jumlah sarana perekonomian dalam Kecamatan Tugumulyo: Tabel 2.17: Jumlah Sarana Perekonomian Kecamatan Tugumulyo

(48)

39

Berikut adalah jumlah sarana jasa di Kecamatan Tugumulyo dirinci per Desa/Kelurahan:

Tabel 2.18: Jumlah Sarana Jasa dalam Kecamatan Tugumulyo

(49)

40 Lanjutan Tabel 2.18:

(Sumber: Pemerintah Desa/Kelurahan, 2014).

c. Transportasi, Telekomunikasi dan Pariwisata

Transportasi tidak pernah lepas dari aspek lain, khususnya perekonomian. Pergerakan transportasi tentu berkaitan dengan perpindahan barang atau jasa dari satu tempat ke tempat lain. Perdagangan tidak akan terjadi tanpa adanya transportasi. Angkutan umum baik roda empat ataupun roda dua sudah tersedia di Kecamatan Tugumulyo. Angkutan umum roda empat yang beroperasi di Tugumulyo umumnya digunakan masyarakat untuk bepergian dengan tujuan ke Lubuklinggau.

(50)

41

Ketersediaan pelayanan komunikasi berupa saluran telepon rumah dari PT.Telkom merupakan salah satu indikasi kelancaran masyarakat Tugumulyo berkomunikasi. Tidak hanya itu, kemampuan berkomunikasi dengan telepon seluler tentunya mendominasi masyarakat Tugumulyo, hal ini didukung dengan adanya towertower pemancar sinyal telepon seluler. Kemudahan mengakses data multimedia dengan media internet mulai dilirik sebagian masyarakat sebagai objek usaha, sehingga beroperasilah sejumlah warung internet (warnet) di beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Tugumulyo.

Aspek pariwisata di Kecamatan Tugumulyo sementara ini belum memiliki objek wisata tersendiri. Namun diharapkan pemandangan areal persawahan yang mendominasi wilayah Tugumulyo suatu saat bisa dikembangkan menjadi aset pariwisata di Kecamatan Tugumulyo.

2.3. Kinerja SKPD Kecamatan Tugumulyo Tahun 2010 – 2015

Kinerja pelayanan SKPD Kecamatan Tugumulyo yang telah dicapai atau yang akan dicapai selanjutnya perlu adanya ukuran yang jelas, agar pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal dirasakan oleh masyarakat. Kinerja pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini sangat berguna bagi perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.

Pengukuran indikator kinerja ini sangat berguna untuk melihat trend yang terjadi selama kurun waktu lima tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama lima tahun kebelakang, maka dapat ditentukan trend yang akan terjadi lima tahun kedepan. Dengan demikian, setelah mengetahui trend yang terjadi tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi isu – isu dan permasalahan yang dimungkinkan muncul atau terjadi lima tahun kedepan.

Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Tugumulyo berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama

(51)

42

sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39 tahun 2010, Pada unit kerja setingkat eselon III/SKPD/unit kerja mandiri sekurang kurangnya menggunakan indikator keluaran (output).

Sehubungan dengan hal tersebut, indikator kinerja utama diukur dengan indikator keluaran, dengan melihat sejauh mana pencapaian kinerja kegiatan secara kuantitatif atau ukuran lainnya sesui sasarannya. Pengukuran kinerja dengan menggunakan rentang waktu selama lima tahun sebagaimana dijelaskan diatas didasari atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang baru memfasilitasi SKPD Kecamatan Tugumulyo dengan APBD terhitung sejak tahun 2010, dengan demikian pengukuran indikator kinerja untuk berbagai urusan/program tahun 2010 – 2015 yang dilaksanakan oleh Kecamatan Tugumulyo menggunakan analisis dari output yang berhasil dicapai dalam setiap tahunnya dalam kurun waktu tersebut, dengan mengacu pada Laporan Akuntabilitas Kinera Pemerintahan (LAKIP) Kecamatan Tugumulyo tahun 2010 – 2015. Berikut adalah tren capaian Kinerja pelayanan SKPD Kecamatan Tugumulyo tahun 2010 – 2015:

Tabel 2.19: Capaian Kinerja SKPD Kecamatan Tugumulyo Tahun 2010 – 2015

No. Indikator Sasaran

Kinerja pada awal periode

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah dokumen kependudukan:

- KTP 50 92,33 91,8 50 92,33 91,8 91,8

- Kartu Keluarga 50 55,8 54,8 50 55,8 54,8 54,8

2 Rasio Pelayanan Umum ;

- Jumlah kepemilikan akte kelahiran

per 1000 penduduk 62,21 66,02 80,84 62,21 66,02 80,84 80,84 - Rasio pasangan memiliki akta

(52)

43

Lanjutan Tabel 2.19:

No. Indikator Sasaran

Kinerja pada awal periode

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 Persentase aparatur pemerintahan di

kecamatan yang meningkat SDMnya 13,33 13,33 26,67 40 53,33 66,67 66,67 4 - Jumlah Linmas per 10.000

penduduk 37,8 39,61 39,97 37,8 39,61 39,97 39,97

- Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

7,66 8,49 8,31 7,66 8,49 8,31 8,31 5 - Prosentase desa/kelurahan/kec.

yang melaksanakan musrenbang

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

- Frekuensi pelaksanaan

musrenbang kecamatan 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali 6 - Pembinaan Komunitas Adat

Terpencil ( KAT )/ Fakir Miskin / PMKS

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali

- Jumlah ormas yang dibina 1 ormas 1

ormas ormas 1 ormas 1 ormas 1 ormas 1 5 ormas

7 - Pembinaan Guru Ngaji - 8% 12% 16% 20% 20% 20%

- Pembinaan Majelis Taklim - 20% 30% 40% 50% 50% 50%

- Khatam Al -Quran - 70% 80% 90% 100% 100% 100%

(53)

44 BAB III

ISU – ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan

Tugas Camat secara jelas telah diatur pada Pasal 224 ayat 1 Undang – Undang Republik Indoensia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan selain itu juga pada Pasal 225 Ayat 1 dijelaskan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6) yang menjelaskan bahwa Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat.

Identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan analisi SWOT dengan proses analisis sebagai berikut:

a. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal Kecamatan Tugumulyo dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia dari berbagai aspek dan kelemahan yang dapat menghambat proses pembanagunan Kecamatan Tugumulyo selama tahun 2010 – 2015.

1) Kekuatan

Kekuatan yang dimiliki oleh Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut:

(a) Letak geografis yang dilintasi oleh beberapa kecamatan dan memiliki batas langsung dengan Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan sebagai pusat perdagangan. (b) Merupakan kecamatan dengan sistem irigasi modern yang

mampu mengairi wilayah pertanian terluas di Kabupaten Musi Rawas dan sebagai hinterland yang memiliki jarak tempuh redekat dengan pusat agropolitan di Kecamatan Muara Beliti.

(54)

45

(c) Karena adanya system irigasi yang baik, Kecamatan Tugumulyo adalah penghasil ikan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan.

(d) Kecamatan yang memiliki fasilitas pendidikan paling lengkap di Kabupaten Musi Rawas, mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA maupun SMK, baik negeri maupun swasta.

(e) Memiliki infrastruktur terlengkap dan terbaik di Kabupaten Musi Rawas yang mampu menghubungkan satu wilayah desa ke desa lain dan atau ke kecamatan lain dengan cepat melalui jalur darat.

(f) Kantor Pemerintah yang terpusat memudahkan kordinasi antar instansi pemerintahan pada tingkat kecamatan.

(g) Kegiatan ekonomi yang mobile karena memiliki pasar kecamatan yang letaknya sangat strategis dan didukung oleh infrastruktur yang memadai.

(h) Memiliki lembaga keuangan terlengkap di Kabupaten Musi Rawas mulai dari perbankan, koperasi, perkreditaan rakyat dan pegadaian.

(i) Memiliki fasilitas sosial kemasyarakatan terlengkap seperti masjid, gereja, mushola, panti asuhan, panti wredha dan lainnya.

2) Kelemahan

Kelemahan yang dimiliki Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut:

(a) Terjadinya penurunan luas lahan pertanian akibat dari cepatnya perubahan kegiatan ekonomi berbasis pertanian ke kegiatan ekonomi berbasis perdagangan, baik perdagangan barang dan jasa.

(b) Terjadinya pergeseran nilai-nilai kegotongroyongaan ke arah individualism menyebabkan semakin berkurangnya

(55)

46

peran masyarakat dalam pelaksaanaan pembangunana yang dimotori oleh pemerintah berbasis swakelola.

(c) Ketertinggalaan kompetensi penyelenggara pemerintahan, mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat desa, akibat dari ketidakmampuan SDM dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

(d) Pergeseran kegiatan sektor ekonomi menyebabkan meningkatnya angka pengangguran dan berdampak pada permasalahan masyarakat seperti keamanan, kenyamanan dan ketentraman.

(e) Minimnya tenaga perencaanaan pembanagunan pada tingkaat kecamatan, menyebabkan perencaanaan pembangunan kecamatan belum sepenuhnya mencerminkan kondisi dan kebutuhaan nyata kecamatan sehingga sinergitas antar lembaga pemerintahan, baik secara horizontal maupun vertical kurang maksimal.

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisi lingkungaan eksternal ditujukaan untuk mengetahui peluang yang tersedia dan kemungkinan ancaman yang muncul dari luar dalam proses mencapai tujuan yang ditetapkan. Berikut analisis lingkungan eksternal:

1) Peluang

(a) Posisi strategis memberikan peluang Kecamatan Tugumulyo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Rawas dan menjadi daerah penyangga terbesar agropolitan center di Kecamatan Muara Beliti. (b) Banyaknya lembaga keuangan sangat memungkinkan

masyarakat memperoleh modal usaha dengan mudah dalam kerangka menunjang penurunan angka pengangguran dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

(56)

47

(c) Banyaknya lembaga pendidikan memungkinkan Kecamatan Tugumulyo sebagai pusat pendidikan dan dimungkinkannya investasi di bidang pendidikan tinggi dalam kerangka mendorong peningkatan kualitas SDM. (d) Kebutuhan pokok masyarakat di luar Kabupaten Musi

Rawas memungkinkan adanya perluasan pemasaran produk perikanan dan peternakan yang ada di Kecamatan Tugumulyo.

2) Ancaman

(a) Semakin menyempitnya lahan pertanian akibat pergeseran kegiatan ekonomi masyarakat mengakibatkan pemenuhan kebutuhan pokok menjadi tergantung pada daerah lain seperti Kabupaten Curup Provinsi Bengkulu dalam kebutuhan hasil pertanian palawija.

(b) Masuknya investasi luar dengan modal besar dan kemudahan memperoleh isin usaha mengakibatkan daya saing masyarakat lokal menurun, berdampak pada pengkosentrasian pendapatan ekonomi pada sekelompok orang saja.

(c) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tidak diimbangi dengan kemampuan penyelenggara pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan.

(d) Globalisasi komunikasi dan mudahnya akses informasi mulai menggeser nilai-nilai moral, agama dan social masyarakat.

3.2. Telahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih.

Sebagaimana terdapat pada RPJMD 2016 – 2021 Kabupaten Musi Rawas bahwa Visi Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan adalah “Mewujudkan Mura SEMPURNA”. Visi ini mengandung makna bahwa Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun kedepan diarahkan pada terwujudnya keseimbangan

(57)

48

masyarakat Mura sejahtera dan mandiri yang ditopang oleh produktivitas masyarakat yang tinggi dan didukung oleh SDM yang unggul dalam tata kehidupan masyarakat yang religius dan lingkungan yang nyaman dan aman”

Untuk mewujudkan visi sebagaimana di atas ditempu melalui upaya menjalankan misi antara lain :

a. Memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur b. Menumbuhkembangkan sistem dan usaha agribisnis dan

agroindustri komoditi unggulan

c. Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat non petani d. Meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam

pembangunan daerah dan pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan

e. Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan pelayanan prima

f. Memantapkan pembangunan masyarakat yang religius menuju MURA Darussalam

g. Memastikan kondisi Kabupaten MURA yang lebih aman dan nyaman untuk berinvestasi, menarik, dan berkesan untuk dikunjungi

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya seluruh SKPD dalam Kabupaten Musi Rawas menterjemahkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan pembangunan Kabupaten Musi Rawas kedalam Renstra Perangkat Daerah melalui program dan kegiatan yang dikaitkan dengan isu-isu strategis yang ada pada lingkungan masing-masing SKPD.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Daerah (RPJMD)

Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya diperoleh critical success factor yang merupakan strategi kunci untuk Kantor Kecamatan Tugumulyo yang harus dipenuhi sebagai berikut :

(58)

49

a. Kuantiítas, kualitas dan motivasi Pegawai yang memadai; b. Koordinasi yang mantap antar lini/sektor/unit.

c. Peran serta aktif dari masyarakat dan swasta yang mendukung program dan kegiatan.

d. Tersedianya sarana prasarana yang memadai.

e. Tersedianya alokasi anggaran yang cukup guna mendukung pelaksanaan tupoksi.

f. Komitmen kuat dari pihak eksekutif dan legislatif melalui kebijakan yang ada untuk menguatkan peran kecamatan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting, maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Kecamatan Tugumulyo adalah salah satu kecamatan yang luas dan berpenduduk besar. Di samping itu dengan kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan Kota

Gambar

Tabel 2.4: Sarana dan Prasaran SKPD Kecamatan Tugumulyo.
Tabel 2.5: Jarak Tempuh Desa/Kelurahan ke Ibu Kota Kecamatan  Desa/Kelurahan  Jarak (Km)  Transportasi
Tabel 2.6: Letak Geografis dan Ketinggian dari Permukaan Laut  Berdasarkan Desa/Kelurahan
Tabel 2.7: Luas Lahan Berdasarkan Desa/Kelurahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha terhadap hasil belajar

6.Sesudah menerapkan Balanced Scorecard, bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan dilihat dari keempat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis

Hasil lokasi, tingkat suku bunga, dan kualitas pelayanan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan spinjaman kredit suku bunga, layanan, jaminan

Apabila nilai euro kuat dan juga terdapat kebijakan yang efisien untuk menangkal krisis terjadi, maka hal ini tidak akan mempengaruhi krisis utang lebih

Dari hasil wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia 0 – 3 tahun, mereka merasa senang dengan diakannya penelitian ini karena selama ini orang tua tidak pernah

Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas; Luluk Ulfa Hasanah; 100110201013; 2014; 105 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah kualitas produk, harga, dan isi extra berpengaruh positif