PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN
I. Pengertian
Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan masalah.
Bahasa Pemrograman adalah prosedur penulisan program. Terdapat 3 faktor penting dalam bahasa pemrograman :
1. Sintaks adalah aturan penulisan bahasa tersebut (tata bahasanya).
2. Semantik adalah arti atau maksud yang terkandung didalam statement tersebut. 3. Kebenaran logika adalah berhubungan dengan benar tidaknya urutan statement.
Pemrograman adalah proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Dalam pengolahan data memerlukan beberapa aspek-aspek dasar yaitu :
A. Brainware
Tenaga pelaksana yang menjalankan serta mengawasi pengoperasian sistem unit komputer didalam proses pengolahan data untuk menghasilkan suatu informasi yang tepat waktu, tepat guna dan akurat.
Contoh : Sistem Analis, Programmer, operator, Technical Support, dll.
B. Hardware
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja manusia ( Brainware ).
Contoh : CPU, Monitor, Keyboard
C. Software
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa perangkat lunak program komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja manusia ( Brainware ).
Contoh : Sistem Software, Application Software, Package Software, dll
II. Bahasa Pemrograman Berdasarkan Perkembangan A. Machine Language
Bahasa Pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin ( komputer ) yang didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal 2 (dua) keadaaan yang berlawanan, yaitu :
- Bila tejadi kontak (ada arus) bernilai 1
- Bila kontak terputus (tidak ada arus) bernilai 0
B. Low Level Language (Bahasa tingkat rendah)
Karena susahnya bahasa mesin, maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan “Mnemonics” ( Pembantu untuk mengingat ).
Contohnya : A : Untuk kata Add (Menambahkan) B : Untuk kata Substract (mengurangi ) Mov : Untuk kata Move ( Memindahkan )
Bahasa Pemrograman yang menerjemahkan Mnemonics disebut Assembler.
C. Middle Level Language (Bahasa tingkat menengah)
Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan, mudah untuk dipahami dan memilik instruksi - instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer.
Contohnya adalah bahasa C.
D. High Level Language (Bahasa tingkat tinggi)
Bahasa Pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Bahasa pemrograman ini terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Procedure Oriented Language a. Scientific
Digunakan untuk memecahkan persoalan Matematis/perhitungan Misal : Algol, Fortran, Pascal, Basic
b. Bussines
Digunakan untuk memecahkan persoalan dalam bidang bisnis. Misal : Cobol, PL/1.
2. Problem Oriented Language
Misal : RPG (Report Program Generator).
E. Object Oriented Language(Bahasa berorientasi obyek)
Bahasa pemrograman yang berorientasi pada obyek. Bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan program tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya, tetapi cukup memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki
Contohnya : Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C , dll.
III. Kerangka Dasar Pemrograman
Originating : tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data, yang biasanya merupakan proses pencatatan(recording) data ke dokumen dasar.
Input : Tahap ini merupakan proses pemasukan data(entry data) ke dalam proses komputer melalui peralatan input(input device)
Process : Tahap ini merupakan proses pengolahan data dari data yang sudah dimasukkan yan berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan dan mecari di storage.
Output : Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses pengolahan data ke peralatan output(output device) yang berupa informasi.
Distibution : Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.
Storage : Tahap ini merupakan perekaman hasil pengolahan data ke secondary storage, yang dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya.
I. Algoritma Pemrograman Yang Baik
Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah :
1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat
3. Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda.
4. Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
5. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas.
6. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortima yang tidak baik karena mengandung kesalahan logika. Uses crt; Var I : Integer; Begin Clrscr; I := 0; While I < 5 Do Begin Writeln (‘Swadarma’); I := I + I ; Readln; End; End.
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortitma yang baik karena mempunyai logika yang benar
Uses crt; Var I : Integer; Begin clrscr; I := 0; While I < 5 Do Begin
Writeln(‘Swadarma’); I := I + 1;
Readln; End;
End.
Program akab berhenti karena kondisi yang ada terpenuhi sebanyak 5(lima) II. Standar Suatu Program Yang Baik
A. Standar Pemecahan masalah
teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik
Modular.
Pemrograman Modular:Program dipecah-pecah kedalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal.
Pemrograman top down sangat berguna dalam perencanaan pemrograman modular.Dalam pemrograman top-down yang pertama harus kita didefinisikan adalah modul utama. Modul utama yang dimaksud adalah modul yang pertama kali dijalankan atau modul yang memanggil modul lainnya atau juga modul yang mengakhiri proses program tersebut.
1. Pemrograman Modular
Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal.
Setiap program mempunyai sebuah modul program utama, yang mengontrol semua proses yang terjadi.
Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine. Sub-routine adalah sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas, seperti mencetak sebagian laporan, membaca masukan data atau menghitung akar pangkat. Dalam bahasa pascal penggunaan subroutine ini dinyatakan dengan statement procedure atau function, sedangkan dalam bahasa pemrograman basic menggunakan instruksi GOSUB atau Chain
Program Judul_Program; Procedure Nama_Procedure; Begin ……… ………... End; Begin ……… Nama_Procedure
………. End.
2. Pemrograman Top-Down
Pendekatan Top-down ini sangat berguna dalam perencanaan pemrograman modular. Dalam pemrograman top-down (atas ke bawah), yang pertama harus kita definisikan adalah modul utama. Modul utama yang dimaksud adalah modul yang pertama kali dijalankan atau modul yang memanggil modul lainnya atau juga modul yang mengakhiri proses program tersebut.
B. Standar Penyusunan Program
1. Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program yang baik. 2. Waktu penulisan dan eksekusi program
a. Contoh Logika pengujian yang tidak baik karena pengujian yang berulang-ulang sehingga waktu eksekusi tidak efisien
IF item = nilai1 instruksi1 Endif IF item = nilai2 Instruksi2 Endif IF item = nilai3 instruksi3 Endif
Bentuk diatas akan melakukan pengujian sebanyak 3(tiga) kali untuk mendapatkan satu alternatif. 00 Modul UTama 1.0 Sub Modul Memamasukkan Data 2.0 Sub Modul Proses Data 3.0 Sub Modul Cetak Tebal 2.1 Sub Modul Proses Hitung Data
2.2 Sub Modul Proses Buat Tabel
b. Logika pengujian yang baik sehingga waktu lebih efisien:
IF item = nilai1
instruksi1
ELSE IF item = nilai2
instruksi2
ELSE IF item = nilai3
instruksi3 ENDIF
ENDIF
Bentuk ini setelah pengujian berhasil mendapatkan solusi, maka proses pengujian tidak akan dilanjutkan lagi
a. Contoh kedua susunan baris program yang tidak baik
n := 1; while n <=50 do Begin item (n) := A*B/C+D-E+n; n := n + 1; Readln; End;
Bentuk eksekusi program diatas akan lambat karena eksekusi ekpresi matematika A*B/C+D-E+n akan diulang-ulang
b. Susunan baris program yang baik
n := 1; Hasil := A*B/C+D-E+n; while n <=50 do Begin item (n) := Hasil + n n := n + 1; Readln; End;
Bentuk eksekusi program diatas akan lebih cepat karena eksekusi ekspresi matematika A*B/C+D-E+n
3. Perawatan dan pengembangan program
Penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan dan kejelasan dari program yang nantinya akan dikembangkan dan membantu dalam perawatan.
4. Portabilitas
Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe komputer yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi.
C. Standar Perawatan Program
1. Dokumentasi
Dokumenatasi berguna untuk melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan memberikan informasi kepada orang lain dapat mengerti dan memahami alur logika program.
2. Penulisan Instruksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan instruksi atau statement program yaitu: a. Berikan keterangan untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam sekelompok
statement.
b. Awal dan akhir statement dari sekumpulan statement ditulis pada kolom yang sama. FOR I :=1 TO N DO
BEGIN
……….. ……… END
c. Gunakan sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah.
d. Hindari pernyataan untuk Percabangan (IF statement ) yang sangat rumit dan Nested Loop (Loop disalam Loop lain) yang berlebihan.
e. Gunakan “kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika atau logika. WHILE (………….) DO
BEGIN
……….. ……… END;
f. Gunakan “Spasi” dalam menulis statement atau instruksi. WHILE (N>=15) DO
III. Sifat Penulisan Program
a. Program Oriented
Penulisan program yang struktur programnya selalu berubah, apabila kondisi data yang diproses di dalam program tersebut, bertambah volume datanya. Selain itu penulisan program ini bersifat statis dan tidak fleksibel (program animasi)
Penulisan program yang struktur programnnya tidak selalu berubah, walaupun volume data yang diproses di dalam program tersebut, dalam jumlah besar. Selain itu pula penulisan program ini bersifat dinamis dan mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi.
IV. Kualitas Bahasa Pemrograman
a. Ekspresivitas :Bahasa pemrograman yang baik addalah mampu menggambarkan algoritma
yang dibuat oleh programmer
b. Dapat didefinisikan dengan baik : sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik
haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda
c. Tipe data dan strukturnya: Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk
mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object
d. Modularitas : Bahasa pemrograman yang baik harus mempunyai fasilitas subprogramming
sehingga suatu program yang besar dapat dikerjakan oleh sekaligus beberapa pemrogram secara bersama-sama yang nantinya dengan mudah dapat digabungkan menjadi sebuah modul saja.
e. Fasilitas masukan keluaran : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung
berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya dalam pemrosesan masukan dan keluaran
f. Portabilitas : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe
mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independet.
g. Efisiensi : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin
komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independet
h. Mudah dipelajari : bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan
i. Bersifat Umum : Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada