• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN

A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat

Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis mempunyai beberapa bagian penting, yaitu pisau potong, meja kerja, hidrolis, sistem kelistrikan dan saklar pengoperasian.

Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Gunting di bawah ini termasuk gunting tuas tangan, akan tetapi lebih banyak digunakan untuk memotong besi beton profil bundar, karena bentuk pisaunya melengkung, tidak lurus sehingga mampu untuk memotong benda kerja yang tebal seperti plat eyser batangan ataupun besi beton profil bundar. Digerakkan dengan tuas yang panjang agar gaya tekan dan pembebanan menjadi lebih besar. (Gambar 1.2)

(2)

Gambar 1.2 Alat Pemotong Besi Beton

Gunting tuas tangan (gambar 1.3) termasuk juga dari jenis gunting lembaran, gunting tuas tangan mempunyai beberapa bagian utama, antara kain: 1). Mata potong atas, 2) mata potong bawah, 3) penahan bawah, 4) gunting profil bundar dan 5) pengaman. Kekuatan dari gunting tuas tangan terbatas, untuk memotong plat yang tebal lebih baik gunakan gunting plat yang lebih besar.

(3)

B. Prinsip Kerja Mesin Pemotong Alat

Gambar 1.4 Prinsip kerja pemotong alat

Gambar 1.4 menunjukkan proses yang terjadi pada saat pengguntingan, benda kerja diberi beban geser diantara dua penyayat atau mata potong yang saling menggeser sehingga melampaui kekuatan gesernya dengan cara demikian benda kerja dapat terpotong. Benda dapat terpotong karena tekanan sayat yang terjadi pada proses pemotongan yang berturut-turut yaitu: penakikan, penyayatan dan pemutusan benda kerja. Akibat pemampatan bahan pada pemotongan benda kerja, garis kerja gaya beralih dari tepi penyayat atau dari lokasi pemotongan ke wilayah penekanan (sumbu mata potong). Gaya F menekan benda kerja tidak bekerja pada satu garis, oleh karenanya perlu diimbangi dengan tekanan dari gaya Q agar benda kerja tidak terpuntir Kekuatan mesin pemotong plat dengan tenaga menggunakan hidrolis maupun manual tergantung pada kemiringan pisau atau mata potong (sudut kemiringannya antara 3.5o sampai 14o).

(4)

Gambar 1.5 adalah gambar kehampaan pisau atau jarak kelonggaran penyayat. Gambar kiri adalah kelonggaran yang benar, sedangkan gambar tengah salah, pada hasil pemotongan terdapat duri di bagian tepi. Sedangkan gambar kanan terlalu longgar, sehingga benda kerja terseret diantara mata potong.

C. Prosedur Pengoprasian Mesin Pemotong Plat 1. Pengecekan

Pengecekan perlu dilakukan sebelum penggunaan mesin pemotong plat untuk kelancaran pekerjaan dan diharapkan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang diperintahkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan mesin pemotong plat adalah pengecekan mata potong (pisau), pengecekan kesejajaran, pengecekan bagian-bagian yang bergerak, dan penngecekan hidrolis (pada mesin pemotong plat hidrolik).

Melakukan pengecekan saat akan menggunakan mesin pemotong plat harus dilakukan, baik yang meng-gunakan sistem hidrolik maupun manual. Kebersihan meja sangat perlu diperhatikan karena kotoran bisa sangat mengganggu dalam proses pemotongan (1.6)

Gambar 1.6 Pengecekan pada benda kerja

Pengecekan komponen lain yang perlu dilakukan pada bagian hidroliknya. Karena bagian ini adalah bagian yang paling penting pada mesin pemotong plat yang menggunakan sistem hidrolik,

(5)

perhatikan juga seal hidrolik, untuk menganti-sipasi kebocoran yang dapat menyebabkan terganggunya gerakan pemotongan (Gambar 1.7)

Gambar 1.7 Mengecek gerakan dari hidrolik

Bagian stopper (pembatas) mempunyai mistar ukuran. Bagian ini penting diperhatikan karena mempengaruhi hasil pemotongan, yang dapat menyebabkan tidak siku jika terjadi kesalahan. Perhatikan juga komponen-komponen yang ada pada bagian tersebut, seperti handle pemutarnya dan pada batang ukurannya perlu diberi pelumas agar gerakan dari stopper lancar. (Gambar 1.8)

(6)

Bagian kelistrikan adalah bagian yang sangat penting pada mesin yang menggunakan listrik dalam pengoperasiannya. Bagian- bagian yang perlu dicek adalah saklar, sambungan- sambungan kabel dan jalur-jalur yang ada pada NCB, agar tidak terjadi korsleting pada saat penyalaan mesin. (Gambar 1.9). Saklar dan NCB yang rusak segera diganti dengan yang baru.

Gambar 1.9 Bagian kelistrikan

Pada alat pemotong besi beton dan plat eyser perlu diadakan pengecekan pada bagian gigi tuas, yang berfungsi untuk menggerakkan pisau. Mata pisau juga perlu diperiksa apakah ada benda yang mengganjal yang nantinya bisa mengganggu proses pemotongan . (2.0)

(7)

2. Penyetelan

Tabel pengaturan jarak mata potong

Tabel diatas adalah tabel pengaturan kelonggaran pisau atau Clearance antar mata potong pada mesin pemotong plat. Tabel di atas berlaku untuk pemotong plat yang menggunakan sistem hidrolis maupun manual. Seperti terbaca pada tabel jarak antar mata potong, dengan pengaturan jarak yang benar hasil pemotongan akan sesuai dengan yang diharapkan, dan tidak terjadi cacat atau kerusakan pada benda kerja. Jarak antar mata potong selalu lebih kecil dari ketebalan plat yang dipotong, agar plat atau benda kerja tidak terselip diantara mata potong, seperti terlihat pada Gambar 1.5

3. Pengoprasian

Stopper disetting dahulu untuk menentukan berapa panjang benda kerja yang akan dipotong, ukuran dapat dilihat pada mistar ukuran dan pengunci yang ada pada bagian belakang mesin (Gambar 2.1)

Gambar 2.1 Penyettingan stopper

Mesin dinyalakan dengan indikator lampu warna hijau pada bagian box (kotak) kelistrikan menyala. Setelah sebelumnya memutar saklar utama yang terdapat disamping kotak (box) kelistrikan. (Gambar 2.2)

(8)

Gambar 2.2 Menyalakan mesin

Masukkan benda kerja diantara pisau, sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, baik dengan menggunakan stopper maupun benda kerja yang sudah diberi ukuran dengan meng- gunakan garis atau goresan. (Gambar 2.3)

Gambar 2.3 Memasang benda kerja

Setelah posisi garis pada tepat pada tepi gunting atau tepat dibawah bayangan mata potong atas, maka mesin siap dijalankan untuk memotong benda kerja. Mesin dijalankan dengan mengin jak saklar injak mesin yang berfungsi seperti tombol ON-OFF (Gambar 2.4)

(9)

Pada alat pemotong plat bertuas dengan sistem manual, benda kerja yang sudah digambar dengan menggunakan penggores diletakkan pada alat, posisikan tepat pada garis perpotongan mata gunting (Gambar 2.5)

Gambar 2.5 Memasang benda kerja

Setelah benda kerja diletak- kan pada posisi pemotongan yang diinginkan, maka tarik tuas berlahan agar benda kerja dapat terpotong dengan baik, tanpa adanya cacat atau kerusakan. Tebal benda kerja juga dapat mempengaruhi hasil pemotongan, benda kerja yang terlalu tipis dan terlalu tebal akan lebih sulit dipotong (Gambar 2.6)

Gambar 2.6 Memotong benda kerja

Benda kerja diletakkan pada celah pemotongan, bagian yang akan dipotong ditandai dengan garis, tepatkan pada mata gunting. Berilah penyangga bila benda kerja yang akan dipotong panmgerjang. Agar hasil pemotongan baik dan tidak menimbulkan duri pada ujung benda kerja. (Gambar 2.7)

(10)

Gambar 2.7 Memasang benda

Tarik tuas untuk memotong, benda kerja diusahakan diam, agar tidak terjadi kesalahan. Pada saat pemotongan jangan melakukan dengan hentakan, tapi pelan dengan tekanan yang besar. Berhati-hati, sisa potongan yang kecil dapat terlempar jika dipotong dengan hentakan. (Gambar 2.8)

Gambar 2.8 Memotong

Pengaturan posisi stopper pada alat pemotong plat sistem manual sama halnya seperti pengaturan stopper pada mesin pemotong plat yang menggunakan sistem hidrolik, yaitu dengan memutar baut pengunci untuk mengendurkan batang ukuran pada stopper. Gambar 2.9)

(11)

Gambar 2.9 Menyetting posisi stoper

Setelah posisi stopper ditentukan, benda kerja yang akan dipotong disisipkan diantara mata gunting, posisikan hingga mentok agar ukuran yang dikehendaki bisa didapatkan. Atau dengan cara menggambar dahulu pada benda kerja, langkah yang dilakukan sama seperti pada pemotongan menggunakan mesin pemotong plat sistem hidrolik (Gambar 3.0)

Gambar 3.0 Memasang benda kerja

Setelah benda kerja tepat posisinya, sesuai garis yang akan dipotong. Kemudian tekan atau injak tuas kaki, setelah pisau menyentuh benda kerja hentakkan penekanan, agar benda kerja posisinya tetap, tidak berubah dan tidak mengakibatkan kerusakan pada benda kerja (Gambar 3.1)

(12)

Gambar 3.1 Memotong benda kerja

Pada mesin pemotong plat hidrolis, setelah selesai digunakan mesin dimatikan kembali dengan memutar saklar (tombol) yang terdapat pada bagian samping kotak kelistrikan ke posisi Off, setelah menekan tombol stop yang berwarna merah yang ada di kotak kelistrikan (Gambar 3.2)

Gambar 3.2 Mematikan mesin

D. Pemeliharaan Gunting Pemotong Plat 1. Preventive Maintenance

Pemeliharaan meja dilakukan dengan membersihkan dan mengolesinya dengan pelumas, agar meja tidak terkena korosi (gambar 3.3). Juga agar sisa potongan-potongan plat tidak tertinggal, karena bisa mengganjal ketika pemotongan berikutnya dan dapat menyebabkan kesalahan.

(13)

Gambar 3.3 Membersihkan meja

Pelumasan dilakukan pada bagian-baigan yang bergerak dan bagian-bagian yang bergesekan seperti mistar ukuran pada stopper, untuk melancarkan gerakan stopper pada saat penyettingan ukuran dan melindungi dari korosi, karena terlapis oleh minyak. (Gambar 3.4)

Gambar 3.4 Melumasi bagian bergerak

Pada bagian yang digunakan untuk memotong (mata gunting), perlu dilkaukan pembersihan setelah digunakan, agar tidak ada kotoran yang nantinya bisa mengganjal dan mengganggu pekerjaan berikutnya sehingga bisa merusak benda kerja. (Gambar 3.5).

(14)

Gambar 3.5 Membersihkan mata potong

Bagian poros tuas penarik juga perlu dilumasi agar dapat bergerak dengan lancar dan ringan, sehingga pada saat pengoperasian tidak memerlukan tenaga yang cukup besar dalam menariknya. (Gambar 3.6).

Gambar 3.6 melumasi bagian bergerak

Pada mesin pemotong plat strip ini daerah mata potongnya sering kotor, karena bekas potongan-potongan kecil dari benda kerja, dikhawatirkan jika tidak dibersihkan akan mengganjal, jadi setelah pemakaian harus dibersihkan kembali. (Gambar 3.7).

(15)

Gambar 3.7 Membersihkan sisa pekerjaan pada gunting plat

Bagian roda gigi pada tuas yang maenghubungkan tuas dengan mata potong juga perlu dilumasi dengan menggunakan grease, karena bagian ini adalah salah satu bagian yang bergesekan, bagian ini mudah rusak jika tidak diberi pelumasan secara teratur. (Gambar 3.8). Pelumasan bisa menggunakan pompa grease atau dioleskan dengan tangan.

Gambar 3.8 Memberi gemuk/grease pada roda gigi

Pada mesin potong plat manual bagian tuas kaki yang digunakan untuk menekan mata potong, juga perlu dilumasi dengan minyak oli agar dapat bergerak dengan lancar, sehingga tidak terlalu berat ketika melakukan pemotongan dan tidak mudah terkena korosi. (Gambar 3.9)

(16)

Gambar 3.9 melumasi poros tuas kaki

Bagian yang bergesekan pada mesin pemotong plat manual adalah rel dari mata potong, yang terletak pada bagian belakang mesin, bagian ini perlu dilumasi agar tidak terjadi korosi dan dapat bergerak dengan lancar saat pemotongan. (Gambar 4.0)

Gambar 4.0 melumasi bagian bergerak

Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah penyiapan komponen pengganti, atau sparepart cadangan, karena sewaktu-waktu bisa terjadi kerusakan pada komponen-kopmonen yang mudah rusak, oleh karena itu penyediaan komponen cadangan mutlak dilakukan agar ketika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, bisa segera digantikan dengan yang baru agar proses produksi tidak terhenti.

(17)

2. Komponen Yang Sering Rusak dan Memperbaikinya

Komponen yang paling sering mengalami kerusakan adalah mata potong atau pisau pemotongnya. Biasanya terjadi rusak karena benda kerja yang keras atau pemakaian yang tidak seharusnya. Misalnya pemotongan kawat pada mesin pemotong plat dapat menyebabkan pisau menjadi rompal. (gambar 4.1)

Gambar 4.1 komponen mudah rusak

3. Membongkar dan Memasang

Pada gunting plat (batang) eyser jika mata potong sudah mulai tumpul dapat dipertajam lagi dengan cara menggerinda, sebelumnya buka baut yang mengikat mata potong yang terletak disamping mata potong (Gambar 4.2). Kemudian lepas mata potong yang akan dipertajam lagi,gunakan pelindung tangan dan hati-hati karena bahaya dan jika terjadi kesalahan bisa fatal.

(18)

Gambar 4.2 membuka baut

Setelah mata potong dilepas, gunakan mesin gerinda duduk untuk meratakan permukaan potong gunting, gerinda sampai pada titik terdalam kerusakan, sampai pada permukaan potong tidak terlihat bekas kerusakan. Perlu diingat sudut yang diperbolehkan dalam pembuatan mata potong agar hasil potongan bisa baik, yaitu antara 3.5° sampai 14°. jangan terlalu lancip ataupun terlalu tumpul.

Pasang kembali mata potong yang telah diasah dengan menggunakan gerinda pada tempatnya (gambar 4.3). Karena agak sulit dapat digunakan palu untuk mengepaskannya, akan tetapi gunakan bantalan saat memukul, jangan memukul secara langsung karena mata potong bisa pecah. Setelah posisinya tepat pasang kembali baut pengikat dan kencangkan baut. Setelah terpasang gunting bisa digunakan lagi.

(19)

E. Kartu Pemeliharaan Mesin Pemotong Plat

Kartu pemeliharaan dan perbaikan mesin pemo- tong plat manual dapat ditempelkan langsung pada body mesin yang tidak mengganggu kerja mesin tersebut, tetapi juga mudah dijangkau untuk diinspeksi secara berkala.

NAMA :

NAMA ALAT :

(20)
(21)

Gambar 11.5.1 Pemasangan kartu pemakaian F. Keselamatan Kerja

1. Gunakan gep (clearance) yang sesuai pada mata pisau potong untuk ketebalan benda kerja yang akan dipotong

2. Jangan memotong plat baja yang keras pada gunting pemotong.

3. Asahlah (tajamkan) mata potong pada gunting jika sudah tumpul.

(22)

Gambar

Gambar 1.2 Alat Pemotong Besi Beton
Gambar  1.4  menunjukkan  proses  yang  terjadi  pada  saat pengguntingan,   benda   kerja   diberi   beban   geser   diantara   dua penyayat   atau   mata   potong   yang   saling   menggeser   sehingga melampaui  kekuatan  gesernya  dengan  cara  demikia
Gambar 1.5  adalah gambar kehampaan pisau atau jarak kelonggaran penyayat.  Gambar   kiri   adalah   kelonggaran  yang   benar,  sedangkan gambar tengah salah, pada hasil pemotongan  terdapat  duri di bagian tepi
Gambar 1.8 Mengecek ukuran pada stopper
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengundi di kawasan ini yang terletak dalam Parlimen Permatang Pauh juga lebih mengenali pemimpin PKR iaitu Dato’ Seri Wan Azizah Wan Ismail yang pernah menjadi ahli Parlimen

Berdasarkan data observasi aktivitas siswa pada siklus I, dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh pada siklus I terlihat secara umum aspek yang diamati menunjukkan bahwa

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat serta bimbingan yang tak ternilai besarnya sehingga penulis dapat meneyelesaikan

• Membeli barang tertentu dengan jumlah yang banyak menyisakan pendapatan yang lebih sedikit untuk.. membeli

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Uji ini membantu mengidentifikasi orang yang memiliki disfungsi trombosit.Ini adalah kemampuan darah untuk membeku setelah luka atau trauma.Biasanya, trombosit

Pada buku ini terdapat pembahasan mendalam tentang etnis Cina, baik secara budaya, ekonomi yang berhubungan dengan Etos Kerja etnis Cina, serta teknik atau ilmu