• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 Bulan Desember 2016, dari 82 kota IHK di Indonesia 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya mengalami deflasi.

 Kota Manado pada bulan Desember 2016 mengalami inflasi sebesar -1,52 persen, inflasi tahun kalender sebesar 0,35 persen dan inflasi “year on year” sebesar 0,35 persen.

 Deflasi di Kota Manado pada bulan Desember 2016 terjadi karena adanya penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan yaitu sebesar 7,50 persen.

 Penyumbang/andil deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Desember 2016 yaitu tomat sayur sebesar 1,9134 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah jeruk nipis sebesar 0,1204 persen.

No. 85/1/71/Th.XI, 3 Januari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

HK

/I

NFLASI KOTA MANADO

DESEMBER 2016 KOTA MANADO MENGALAMI INFLASI SEBESAR -1,52 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Kota Manado mengalami inflasi sebesar -1,52 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,58 pada bulan November 2016 menjadi 125,64 pada bulan Desember 2016. Sampai dengan bulan Desember 2016 ini, inflasi tahun kalender (Desember 2016 terhadap Desember 2015)

sebesar

0,35. Inflasi “year on

year” (Desember 2016 terhadap Desember 2015) yaitu sebesar 0,35 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 7,50 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, listrik, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,32 persen; kelompok sandang sebesar 0,51 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,44 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,12 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,05 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tomat sayur, cabai rawit, daging ayam ras, daun bawang, cabai merah, perhiasan, buncis, ketimun, sawi hijau, pisang dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain jeruk nipis, bawang merah, angkutan udara, tarif pulsa ponsel, kendaraan carter/rental, beras, bawang putih, pepaya, telur ayam ras pasta gigi, dan lain-lain.

Andil inflasi masing-masing kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,8946 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,051 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0637 persen; kelompok sandang sebesar 0,0263 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0569 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0074 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1657 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manado Desember 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK November 2016 IHK Desember 2016 Inflasi Desember 20161) Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun (Y o Y)3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 127.58 125.64 -1.52 0.35 0.35 1 Bahan Makanan 156.47 144.74 -7.50 -3.00 -3.00

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.58 114.95 0.32 1.55 1.55

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 121.23 109.46 0.23 1.17 1.17

4 Sandang 108.91 115.34 0.51 2.26 2.26

5 Kesehatan 113.70 114.37 1.44 4.81 4.81

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114.23 134.76 0.12 1.01 1.01

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 133.36 144.74 1.05 0.91 0.91 1) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Desember 2015

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Manado (2012=100)

Desember 2015 – Desember 2016

105,00 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00 145,00 150,00 155,00 160,00

Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Juni 16 Juli 16 Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(3)

Gambar 2

Inflasi Kota Manado (2012=100)

Tahun 2011 – 2016

Gambar 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manado

Desember 2016 (2012=100)

-1,8946 0,0510 0,0637 0,0263 0,0569 0,0074 0,1657 -2,00 -1,80 -1,60 -1,40 -1,20 -1,00 -0,80 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Su m b a n g a n /An d il (% ) Kelompok Pengeluaran

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

2011 0,95 0,21 0,14 -1,43 -0,07 0,07 0,08 0,10 -0,22 0,33 -0,40 0,94 2012 -0,13 0,60 1,12 1,63 -0,84 0,50 0,85 2,16 -1,58 0,52 1,01 0,10 2013 -0,49 1,30 1,52 -0,56 -0,15 0,21 3,96 2,27 -2,10 -1,10 0,44 2,69 2014 1,06 -0,23 0,31 0,30 -0,15 0,67 0,85 -0,26 -0,03 1,42 1,56 3,83 2015 -0,71 -0,20 0,50 0,06 0,95 0,49 1,03 -0,53 0,62 1,49 -0,01 1,74 2016 -0,18 -0,82 -0,03 -0,87 0,14 1,06 0,84 -0,38 -0,68 0,01 2,86 -1,52 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar -7,50 persen atau terjadi penurunan indeks dari 156,47 pada November 2016 menjadi 144,74 pada Desember 2016.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini tiga sub kelompok diantaranya mengalami deflasi, tujuh sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan sisanya relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok sayur – sayuran sebesar 33,67 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,55 persen, dan sub bahan makanan lainnya sebesar 0,30 persen. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok buah-buahan sebesar 2,78 persen, sub kelompok telur susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,31 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,80 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,69 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,69 persen, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,19 persen, dan sub kelompok ikan segar sebesar 0,18 persen. Sedangkan sub kelompok sisanya relatif stabil.

Kelompok bahan makanan pada Desember 2016 memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu -1,8946 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain: tomat syaur sebesar 1,9134; cabai rawit sebesar 0,2088 persen, daging ayam ras sebesar 0,0662 persen, daun bawang sebesar 0,0106 persen, cabai merah sebesar 0,0105 persen, dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu: jeruk nipis/limau sebesar 0,1204 persen, bawang merah sebesar 0,0847persen, bawang putih sebesar 0,0197 persen, papaya sebesar 0,0195 persen, telur ayam ras 0,0178 persen, lemon sebesar 0,0157 persen, dan lain-lain.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,58 pada November 2016 menjadi 114,95 pada Desember 2016.

Dari 3 sub kelompok dalam kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, pada bulan ini semua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,22 persen, dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,60 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,30 persen.

Pada Desember 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,051 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu coklat batang sebesar 0,002 persen dang kembang gula sebesar 0,0003 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah biskuit sebesar 0,0132 persen, kue kering berminyak sebesar 0,0084 persen, air kemasan sebesar 0,0072 persen, bir sebesar 0,0071 persen, gula pasir sebesar 0,0056 persen dan lain-lain.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,23 pada November 2016 menjadi 121,51 pada Desember 2016.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, pada bulan ini semua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,23 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,11 persen; sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,49 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,39.

Pada Desember 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0637 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kompor sebesar 0,0007 persen; sofa sebesar 0,0002 persen, pembasmi nyamuk spray sebesar 0,0001 persen, dan setrika sebesar 0,0001 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah biaya kontrak rumah sebesar 0,0107 persen; pasir sebesar 0,0094 persen; tarif listrik sebesar 0,0085 persen; kayu balokan sebesar 0,008 persen; pembasmi nyamuk bakar sebesar

(5)

0,0052 persen; kain gorden sebesar 0,0051 persen, cat tembok sebesar 0,004 persen, kerikil/batu split sebesar 0,0036 persen dan lain-lain.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,51 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 108,91 pada November 2016 menjadi 109,46 pada Desember 2016.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok sandang, pada bulan ini satu sub kelompok mengalami deflasi dan tiga kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0.89 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 1,60 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,11 dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,66 persen.

Kelompok ini pada Desember 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0263 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,0082 persen; kemeja pendek katun sebesar 0,0021 persen; dan rok luar model biasa sebesar 0,0004 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu baju kaos tanpa kerah/T-shirt sebesar 0,0151 persen; kemeja panjang katun sebesar 0,0064 persen; sepatu sebesar 0,0051 persen; kemeja panjang batik sebesar 0,0049 persen; blus sebesar 0,0017 persen dan lain lain.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 1,44 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,70 pada November 2016 menjadi 115,34 pada Desember 2016.

Dari empat sub kelompok, pada Desember 2016 dua sub kelompok mengalami inflasi dan dua sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok obat-obatan sebesar 0,92 persen; sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 2,69 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil pada bulan ini.

Kelompok ini pada Desember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0569 persen, dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu pasta gigi sebesar 0,0164 persen; bedak sebesar 0,0158 persen; shampo sebesar 0,0071 persen, jamu sebesar 0,0049 persen, parfum 0,044 dan lain-lain.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,23 pada November 2016 menjadi 114,37 pada Desember 2016.

Dari 5 sub kelompok pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, pada bulan ini satu sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok mengalami deflasi dan tiga sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok rekreasi sebesar 0,04 persen. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,07 persen; sedangkan pendidikan, kursus-kursus/pelatihan, dan sub kelompok olahraga relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0074 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kamera sebesar 0,0004 persen, sepeda anak sebesar 0,0002 persen, dan vcd/dvd player sebesar 0,0002 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu modem internet sebesar 0,0082 persen.

7. Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 1,05 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 133,36 pada November 2016 menjadi 134,76 pada Desember 2016.

Dari 4 sub kelompok pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, pada bulan ini dua sub kelompok mengalami inflasi dan dua sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok transpor sebesar 0,94 persen dan sub kelompok sebesar komunikasi dan pengiriman sebesar 2.01 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor dan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil.

(6)

Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1657 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu angkutan udara sebesar 0,0719 persen, tarif pulsa ponsel sebesar 0,061 persen, kendaraan carter/rental sebesar 0,0258 persen , bensin sebesar 0,0068 persen dan solar sebesar 0,0002 persen.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun di Kota Manado disajikan dalam empat tahun terakhir yaitu sebagai berikut:

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun Kota Manado, Tahun 2013 – 2016

Inflasi 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Desember 2.69 3.83 1.74 -1,52

2. Tahun kalender (Desember terhadap Desember) 8.12 9.67 5.56 0,35

3. Desember terhadap Desember (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 8.12 9.67 5.56 0,35

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, pada Desember 2016 tercatat sembilan kota mengalami inflasi dan dua kota lainnya mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Bau-Bau yaitu sebesar 1,54 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Manado yaitu sebesar 2,86 persen.

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi Desember 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) K O T A Desember 2016 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. Palu 127.09 1.15 2. Mamuju 125.52 0.98 3. Bau-Bau 128.87 0.59 4. Pare-Pare 122.09 0.53 5. Gorontalo 121.78 0.47 6. Bulukumba 130.24 0.30 7. Makassar 126.44 0.29 8. Palopo 123.78 0.27 9. Watampone 120.27 0.24 10. Kendari 121.68 0.13 11. Manado 125.64 -1.52

(7)

Gambar 4

Pemetaan Inflasi Desember 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Manado Gorontalo Pare-Pare Watampone Kendari Palu Palopo Mamuju Makassar Bulukumba Bau-Bau -1,52 0,47 1,15 0,98 0,53 0,29 0,30 0,27 0,24 0,59 0,13

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Marthedy M. Tenggehi, S.Si

Kabid. Statistik Distribusi

BPS Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044

Fax.: 0431-862204

Email: bps7100@bps.go.id

Homepage: http://sulut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa dokumen (poto) dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu

Mereka melihat realiti sebagai subjektif dan didefinisikan oleh individu sendiri. Oleh yang demikian, seseorang bertanggungjawab kepada diri sendiri dan dengan demikian bebas

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Sebagai pisau analisis dalam penulisan hukum ini tinjauan pustaka yang digunakan antara lain tinjauan mengenai kedudukan anak didalam perkawinan, pengakuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan