• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6) Bagian I. Shalom..

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6) Bagian I. Shalom.."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6) Bagian I Shalom…..

Alkitab mencatat dalam II Petrus 3 : 10 dan Wahyu 6 : 12-17 kalau dunia ini sedang menuju kepada kebinasaan. Jika suatu daerah atau suatu Negara akan hancur mungkin kita bisa berpindah ke daerah lain atau Negara lain. Tapi kalau

dunia ini akan hancur, ke mana kita harus pergi? II Petrus 3 : 11

berkata jika segala sesuatu akan hancur secara demikian betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.

II Petrus 3 : 14

mengatakan kita harus berusaha supaya kita kedapatan tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan Tuhan

dalam pendamaian dengan Tuhan

. Jadi agar kita terhindar dari kehancuran dunia ini kita harus hidup suci dan saleh, tak bercacat dan tak bernoda dan hidup berdamai dengan Tuhan.

Suci artinya memisahkan diri dari segala yang dibenci Tuhan (Roma 12 : 1-2).

Saleh artinya bersungguh-sungguh dalam ibadah (Roma 12 : 11).

(2)

lalu, harus diselesaikan semuanya, sebab tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni oleh

Tuhan, kecuali   dosa yang tidak diakui.

Roma 3 : 23 berkata bahwa semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Siapapun kita di muka bumi ini, baik orang Eropa, Afrika, Asia, Suku batak, Suku Jawa, segala suku bangsa, kaum, dan bahasa, telah berdosa semenjak dari dalam kandungan (

Mazmur 51 : 7

), semua telah jatuh kedalam dosa.

Jadi langkah untuk memperoleh kesucian ialah :

1. Menerima pribadi dari Tuhan Yesus Kristus; dalam Tabernakel posisinya berada di pi ntu gerbang

(

Keluaran

27 : 16 / Yohanes 10 : 1 / Yohanes 14 : 6 ).

2. Bertobat; (Keluaran 27 : 1-8) posisi di Mezbah korban bakaran.

3. Mengalami proses lahir baru yaitu mati dan bangkit bersama Tuhan Yesus Kristus lewat baptisan;   dalam Tabernakel posisinya di Bejana pembasuan.

4. Agar rohani kita bertumbuh, kita harus mengerjakan keselamatan kita (Filipi 2 :

12-15 )

dengan merindukan baptisan Roh Kudus, dalam Tabernakel, posisinya di Pintu kemah.

5. Selalu dalam pengurapan Roh Kudus dan masuk dalam penggembalaan yang sehat, dalam Tabernakel, posisinya di Ruang suci.

6. Dalam pengembalaan yang sehat, kita akan dituntun kepada terang dan menjadi terang; dalam Tabernakel, posisinya di Kaki dian emas karena kita selalu

(3)

Yohanes 15 : 3-4 ) sehingga roh kita

selalu rindu untuk menyembah Tuhan , posisi di

Mezbah dupa emas (

Yohanes 4 : 24 ).

Mungkin ada pertanyaan, apa pentingnya baptisan dan mengapa kita harus dibaptis? Wahyu 4 : 6 & Wahyu 15 : 2

mencatat ada lautan kaca

. Jika baptisan kita tidak benar terlebih tidak dibaptis sama sekali, tidak mau tahu tentang baptisan, maka nanti kita akan

terjebak ,

terhalang di lautan kaca .

Standar Allah tentang kebenaran adalah mutlak

dan tidak boleh bergeser atau dikurangi satu milipun dari kebenaran firman Tuhan, harus tepat dan benar

. Jadi bukan soal sudah di baptis atau belum tapi soal kebenarannya berdasarkan Firman Allah dalam Alkitab (

Roma 6 : 3-5 ).

 

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6)

Bagian II

(4)

Shalom….

Pada zaman Nuh kita tahu ada peristiwa air bah dimana bumi ini ditenggelamkan selama 150

hari ( Kejadian 7 : 24), kemudian manusia

dengan segala peradabannya kembali berkembang hingga suatu saat Allah memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim (

Kejadian 12 : 1-5

) untuk pergi ke tanah perjanjian yaitu Kanaan. Dari Abraham lahirlah anak perjanjian yaitu Ishak. Saat Tuhan akan memberikan Ishak, terlebih dahulu Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham bahwa setiap anak laki-laki yang berumur 8 hari

harus disunat ( Kejadian 17 : 1-14 ).

Kemudian keturunan Abraham dari anaknya, Ishak, berkembang menjadi suatu bangsa yaitu bangsa Israel atau disebut juga umat pilihan Allah. Selanjutnya bangsa ini terjebak di tanah Mesir selama 400 tahun. Lalu Tuhan mengeluarkan mereka lewat hambaNya, Musa, untuk kembali ke tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Saat bangsa ini hendak keluar dari tanah perbudakan yaitu Mesir, telah lebih dahulu mereka merayakan Paskah (Keluaran 12 : 1-14). Dengan pertolongan Tuhan, dalam perjalanan bangsa ini dapat

melintasi laut Teberau/laut Merah ( Keluaran 14 : 15-31 ) dan sungai Yordan ( Yosua 1 : 1-3 ).

(5)

Dalam perjalanan selanjutnya, bangsa ini tiba di gunung Sinai dan di tempat ini Tuhan

menurunkan 10 Hukum Taurat dan perintah untuk mendirikan kemah suci (Tabernakel). Salah satu alat yang harus dibuat dari beberapa alat Tabernakel ini adalah bejana pembasuhan atau kolam pembasuhan (

Keluaran 30 : 17-21

). Bejana ini dibuat dari cermin para wanita yang terbuat dari tembaga yang digosok sedemikian rupa sampai mengkilat sehingga dapat digunakan untuk bercermin. Cermin-cermin ini dilebur dan dibentuk seperti kolam lalu diisi dengan air.

Air dalam kolam mini bisa menampung 2000 bat sampai 300 bat air,  ± 72.000 liter (II Tawarik 4 : 5; I Raja-raja 7 : 26, Keluaran 40 : 7; dan Kel 30 : 17-21

) sehingga

kelihatannya seperti laut kaca

. Fungsi dari bejana ini adalah untuk membasuh kaki dan tangan para imam saat hendak memasuki kemah suci untuk penyelenggaraan ibadah.

Demikianlah kronologi hal baptisan ini pada zaman perjanjian lama. Peristiwa air bah, sunat, melintasi laut Teberau dan sungai Yordan serta kolam pembasuhan berbicara tentang

baptisan air yang ada

pada perjanji

an baru

. Baptisan air itu adalah lahir baru, dilahirkan kembali ( Yohanes 3 : 3,5

), lahir dari air dan Roh oleh kekuatan Allah agar kita memiliki karakter Ilahi, memiliki

DNA Ilahi

, karena darah Kristus telah mengalir dalam tubuh kita lewat perjamuan suci. Alkitab mencatat apa yang terjadi pada perjanjian lama, pengenapannya adalah perjanjian baru. Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga (

Ibrani 8 : 5 ).

(6)

Jangan ikut-ikutan dalam baptisan air tanpa mengerti baptisan dan tanpa pertobatan nanti binasa. Alkitab telah memberi contoh yaitu Raja Firaun dan pasukannya yang juga ikut turun ke laut Teberau dan akhirnya mereka tenggelam di laut sementara bangsa Israel muncul dengan selamat ke permukaan laut. Dengan kata lain baptisan yang asal-asalan atau ikut-ikutan tanpa pertobatan seperti orang Farisi dan orang Saduki (Matius 3 : 7-8) juga akan terperangkap di lautan kaca.

 

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6) Bagian III Shalom…..

Baptisan yang benar adalah baptisan yang berkenan di hadapan Allah. Yesus sendiri telah memberi teladan tentang baptisan yang benar (Matius 3 : 16-17). Dan saat Yesus muncul dari air maka langit terbuka dan Roh Allah dalam rupa burung merpati turun di atas-Nya dan

terdengarlah suara dari Sorga berkata

“inilah Anak yang KUkasihi, kepadaNya AKU berkenan” .

(7)

Jadi kalau baptisan kita benar, kita menjadi anak yang dikasihiNya dan Tuhan berkenan akan perjalanan hidup kita selanjutnya sepanjang kita ada pada jalanNya Tuhan. Alkitab mencatat kepada orang yang dikasihiNya, Ia akan memberitahukan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Rasul Yohanes adalah murid yang paling dikasihi oleh Tuhan dan Tuhan

memberitahukan kepada rasul Yohanes bahwa ada laut kaca yang akan menghadang orang fasik dan orang yang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan.

Nikodemus adalah orang fasik, pemimpin, dan pengajar agama Yahudi dan dalam

percakapan dengan Tuhan Yesus dengan tegas Tuhan Yesus berkata kalau ia tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapa melihat Kerajaan Sorga (

Yohanes 3 : 5 ).

Saat Yesus akan terangkat ke Sorga, Tuhan Yesus memerintahkan kepada murid-muriNya untuk memberikan hal baptisan dan supaya membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh

Kudus ( Matius 28 : 19).

Dalam kitab Kisah Para Rasul, setelah para rasul-rasul ini dipenuhkan oleh Roh Kudus, mereka bergerak memberitakan injil kerajaan dan baptisan.

(8)

v     Di Yerusalem, rasul Petrus berkata kepada orang Yahudi supaya mereka bertobat dan

memberi diri di baptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus ( Kisa

h para rasul 2 : 38 ).

v     Ananias membaptis Saulus yang kemudian menjadi rasul Paulus (Kisah para rasul 9 :

18 )

v     Di Filipi, rasul Paulus membaptis Lidia (penjual kain ungu) beserta seisi rumahnya (Kisa h para rasul

16 : 14-15

) dan juga kepala penjara dan seisi rumahnya dibaptis Paulus dan Silas. Di Yerusalem Paulus banyak mendapat tantangan saat memberitakan injil dan baptisan (Kis 22 : 16).

v     Di kota Samaria, Filipus memberitakan injil kerajaan dan banyak orang memberi diri dibaptis termasuk Simon orang yang melakukan sihir di kota Samaria setelah ia mendengar

pemberitaan injil yang diberikan oleh Filipus ( Kisah para rasul 8

: 4-13

). Filipus juga membaptis sida-sida dari Etiopia ( Kisah para rasul

8 : 35-38 ).

(9)

v     Di Efesus, Paulus membaptis kembali orang yang telah dibaptis dalam baptisan Yohanes dan setelah Paulus membaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Paulus menumpangkan tangan atas mereka dan turunlah Roh Kudus atas mereka. ( Kisah para

rasul 19 :

3-6 )

Jadi para hamba Tuhan sambil memberitakan injil kerajaan juga harus memberitakan hal

baptisan karena injil kerajaan dan baptisan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Itu sebabnya Tuhan Yesus menekankan kepada Nikodemus pentingnya lahir baru atau dibaptis. Dalam pelaksanaan baptisan ini, para hamba Tuhan harus membaptis dengan benar agar Tuhan berkenan dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas setiap jiwa yang dibaptis oleh

hamba Tuhan tersebut .

Para hamba Tuhan yang memberitakan injil keselamatan tanpa memberitakan hal baptisan atau membaptis asal-asalan, tidak sesuai dengan standar yang telah Tuhan tetapkan, maka hamba Tuhan ini juga akan tertangkap di lautan kaca bersama dengan orang-orang yang telah dibaptisnya itu.

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6)

(10)

Shalom……

Baptisan yang benar itu adalah :

1.     (1) Dibaptis di tempat yang banyak airnya.

Yohanes 3 : 23 berkata : Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ “ banyak airnya”, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis. Nuh dibaptis dengan air bah, bangsa Israel dibaptis di lautan Teberau dan Yesus dibaptis di sungai Yordan, mereka ini semua dibaptis di tempat yang banyak airnya. Bagaimana dengan kita, apakah kita dibaptis di tempat yang banyak airnya?

(2) Dibaptis dalam pertobatan.

Matius 3 : 6 berkata :lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis  oleh Yohanes di sungai Yordan.

(11)

Tidak boleh ikut-ikutan dalam baptisan seperti orang Saduki dan Farisi serta raja Firaun dan pasukannya.

3.      (3) Dibaptis oleh hamba Tuhan yang pria.

Alkitab mencatat yang melakukan baptisan adalah Yohanes pembaptis, Petrus, Ananias,

Paulus, dan murid-murid Tuhan Yesus (Y

ohanes 4 : 2 ) yang

semuanya pria

. Wanita tidak boleh membaptis.

4.      Dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus (Kisah para rasul 19 : 3-6)

Rasul Paulus membaptis kembali orang yang telah dibaptis dalam baptisan Yohanes (Kisah para rasul 19 : 3-6

). Jadi tidak boleh dalam nama lain.

Makna dari baptisan:.

(12)

I Korintus 10 : 2 : untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Roma 6 : 4 : dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisa

n dalam

kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan

dari antara orang mati oleh kemuliaan Allah Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru

.

Baptisan itu artinya “penguburan” manusia lama, ditenggelamkan dalam air untuk kemudian dibangkitkan setinggi-tingginya untuk meraih kemuliaan dari tempat yang maha tinggi.

Galatia 3 : 27-29 : karena kamu semua, yang dibaptis dalam nama Kristus, telah

mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada lagi orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Yesus Kristus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham

dan

berhak menerima janji Allah .

(13)

. Tapi dalam hal tahbisan, pelayanan wanita dan pria berbeda. Jadi hak sama tapi tugas dan kewajiban berbeda. Emansipasi tidak ada dalam firman Allah sebab emansipasi adalah perkara di dunia ini saja.

Efesus 4 : 3 berkata : Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Satu tubuh dan satu Roh, bagaimana kami telah dipanggil kepada sat

u p

engharapan

yang terkandung dalam panggilan-Mu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan

, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Jadilah suku Batak yang telah lahir baru, suku Jawa yang telah lahir baru, suku Ambon yang telah lahir baru, atau suku-suku lainnya yang telah lahir baru, supaya kita semua menjadi satu tubuh, satu roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dalam damai

sejahtera yaitu Tuhan Yesus Kristus.

I Petrus 3 : 21 : juga kamu sekarang diselamatkan oleh baptisan dalam kiasannya yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk

memohonkan hati nurani yang baik

kepada Allah – oleh kebangkitan Yesus Kristus.

(14)

Jadi baptisan itu maksudnya supaya kita memiliki hati nurani yang baik, yang baru, hati nurani yang sudah enggan berbuat dosa atau najis, hati nurani yang tidak tahan lagi menyimpan

kenajisan atau dosa .

Posisi laut kaca :

Kejadian 1 : 6 berkata : berfirmanlah Allah ”jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memi sahkan air dari air

”.

Kejadian 1 : 8 berkata : Allah menamai cakrawala itu langit.

Kejadian 1 : 7 berkata : Allah memisahkan air yang ada di bawah langit (cakrawala) dan air yang ada di atas langit

(Cakrawala).

(15)

Jadi apa namanya kumpulan air yang ada di atas langit? Kumpulan air yang ada diatas cakrawala (langit) itulah yang maksud oleh

Wahyu 4 : 6 dan Wahyu 15 : 2 dengan laut kaca .

LAUTAN KACA (Wahyu 4 : 6) Bagian V Shalom….

Laut kaca itu adalah batas pemisah antara bumi dan tahta Allah di Sorga. Planet bumi ini adalah tempat dimana manusia ciptaan Tuhan itu ditempatkan. Bahkan ribuan tahun yang lalu Tuhan Yesus sempat singgah di planet bumi ini kurang lebih 33½ tahun lamanya. Memang ada ribuan planet yang ada di cakrawala ini tapi tak satupun bisa menjadi tempat kehidupan bagi manusia itu. Sebab Alkitab telah mencatat bahwa hanya di bumi ini saja yang ada kehidupan, di planet lain tidak ada.

(16)

Jika planet bumi ini akan hancur, manusia itu tidak bisa menyingkir ke planet lain. Sebab Alkitab mencatat dalam surat II Petrus 3 : 10 berkata :bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Berarti planet-planet lain yang ada di tata surya ini juga akan hancur.

Wahyu 6 : 12 berkata :

matahari akan menjadi hitam, bulan menjadi merah seperti darah dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi. Berarti bintang-bintang (planet-planet di atas surya) akan keluar dari orbitnya dan jatuh menghantam bumi. Tetapi orang-orang yang hidup suci dan saleh akan disingkirkan Tuhan ke suatu tempat yang aman dan hanya Tuhan yang tahu tempat tersebut sebab Allah yang menciptakan segalanya, bukankah Allah itu yang awal dan yang akhir? Maksudnya tidak terbatas, sementara hidup manusia itu, siapapun dia, ada batasnya.

Hubungan laut kaca dan baptisan

Matius 24 : 35      : langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.

Markus 16 : 16   :   siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Wahyu 4 : 6    : dan dihadapan tahta itu ada lautan kaca bagaikan kristal….

(17)

Zaman perjanjian lama setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, ada dua lintasan yang harus dilewati bangsa ini untuk bisa sampai ke tanah perjanjian yaitu lintas laut merah dan

lintas sungai Yordan

, yang dipimpin oleh Yosua sebab hamba Tuhan Musa telah meninggal ( Yosua 1 : 1-3

). Zaman perjanjian baru sekarang ini, kita juga akan melintasi 2 lintasan yaitu Baptisan

(

baptisan air dan baptisan Roh Kudus ) dan

laut kaca .

Untuk melintasi baptisan, ini dikerjakan selagi kita masih hidup di bumi, sedangkan  untuk melintasi laut kaca, ini dilanjutkan oleh roh kita setelah kita mati. Apa yang kita kerjakan selama kita hidup akan mengikuti roh kita (

Wahyu 14 : 13c

) saat melintasi laut kaca. Jadi lolos atau tidaknya roh kita dalam melintasi laut kaca, ditentukan selama kita masih hidup di dunia ini. Apa yang kita kerjakan? Apakah kita sudah

menjadi pelaku Firman

? Diantaranya sudah dibaptis dengan benar. Sebab baptisan yang benar

adalah dasar untuk

roh kita bisa menembus laut kaca .

Setiap kehidupan yang percaya dan menerima pribadi Tuhan Yesus Kristus, harus bertobat dan sambil mengaku dosa memberi diri dibaptis kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan

(18)

bertekun dalam penggembalaan yang sehat

. Sebab dalam penggembalaan yang sehat kita akan menikmati sajian Firman yang murni

, Firman yang

tidak bercampur dengan ajaran-ajaran leluhur turun temurun, tidak tercampur dengan filsafat-filsafat dunia

ini. Tetapi Firman yang bisa membuat iman kita bertumbuh, pengenalan kita akan Tuhan semakin disempurnakan, sehingga roh kita ingin selalu menyembah kepada Tuhan.

Dalam penyembahan yang benar arahnya yaitu berpusat kepada Tuhan Yesus Kristus, maka mulut, bibir, dan lidah kita akan berkata “

harta dan hidup yang kumiliki, Tuhan yang berkuasa atas semuanya ”, sehingga saat kita nanti mati, maka roh kita akan

lolos saat melintasi laut kaca dan

sampai ke seberang yaitu

kota impian Yerusalem Baru untuk

bertemu dengan Mempelai Pria Sorga, Tuhan Yesus Kristus tercinta .

Tapi jika kita salah dalam baptisan, tidak memberi diri dibaptis, masa bodoh terhadap baptisan, dan mempertahankan kebenaran diri sendiri, merasa diri sudah benar, hidup seperti orang fasik, maka jika ia meninggal, rohnya akan tertahan di laut kaca. Mungkin ia sudah dibaptis dengan benar dan bahkan sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus dan sudah ambil bagian dalam pelayanan, tetapi perjalanan hidup selanjutnya ia berubah setia kepada Tuhan oleh karena kenajisan, pahit hati, keangkuhan, tersandung kepada orang lain, maka ia juga akan tertahan di laut kaca dan api neraka akan melahapnya dalam kobaran api yang tidak pernah padam dan kekal selama-lamanya….. SELESAI.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri (APD) serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Suka Julu Kecamatan Barus Jahe

Perencanaan pemanfaatan lahan pekarangan apabila dikerjakan dengan baik memiliki potensi untuk meningkatkan penghasilan keluarga.[20] Hal ini didasarkan pada sistem

Dengan demikian diperoleh hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Store Atmosphere dan Persepsi Nilai secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan

[r]

Tidak berhenti sampai disini saja, dalam meningkatkan kualifikasi guru pemerintah juga memberikan bebebrapa pilhan terkait model-model peningkatan kualifikasi guru, diantaranya

Setelah terdakwa melakukan penembakan terhadap obyek yang disangka beruang tersebut kemudian terdakwa menghampirinya dan setelah didekati terdakwa ternyata yang

Selanjutnya dilakukan survey awal tentang Bauran promosi yang meliputi pemberian brosur, leaflet, pemberian souvenir, kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat dan komunikasi

Mempertimbangkan bahwa indicator miskin dan rentan miskin dari BPS tidak sesuai dalam mengukur kebutuhan difabel atas jaminan kesehatan, maka kepesertaan JAMKESSUS