• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Marketing Automation Menggunakan RFM Dan Topsis Pada Lotus Asia Tours

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Marketing Automation Menggunakan RFM Dan Topsis Pada Lotus Asia Tours"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

1

Pengembangan Sistem Informasi Marketing Automation Menggunakan

RFM Dan Topsis Pada Lotus Asia Tours

I Putu A. Angga Krishna1, Retno Indah Rokhmawati2, Fajar Pradana3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1[email protected] , 2[email protected] , 3[email protected]

Abstrak

Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi dalam bisnis yang menyelaraskan proses

internal organisasi dengan pelanggan untuk menambah profit bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada Lotus Asia Tour yang salah satu kegiatannya adalah mengirimkan promosi kepada pelanggan. Lotus Asia Tour juga sudah mempunyai 2 tipe pelanggan yang berbeda, yaitu pelanggan biasa dan pelanggan tipe big. Pelanggan tipe big didapatkan dari perhitungan Manajer sendiri dengan melihat keuntungan yang diperoleh dari beberapa pelanggan saja. Hal tersebut akan berdampak pada pemilihan promosi yang tidak tepat sasaran. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan penerapan metode CRM Operasional modul Marketing Automation dan Customer Segmentation yang bertujuan untuk mengirimkan promosi kepada pelanggan berdasarkan tipe pelanggan yang didapat dari hasil segmentasi pelanggan berdasarkan data transaksi. Dalam melakukan segmentasi menggunakan metode

Recency, Fequency, Monetary (RFM). Dimana data transaksi pelanggan akan dikelompokan

berdasarkan variabel RFM dengan menggunkan K-Mean dan untuk menentukan peringkat kelompok menggunakan TOPSIS. Hasil dari peringkat kelompok akan dipetakan kedalam 4 tipe pelanggan yaitu

Platinum, Gold, Silver dan Bronze. Hasil dari penerapan Marketing Automation adalah pada aspek

fungsional (Utility System Testing) yang hasil pengujian utility system sebesar 66% valid artinya pihak Lotus Asia Tours telah merasa puas dengan adanya sistem informasi marketing automation.

Kata kunci: Manajemen Hubungan Pelanggan, Marketing Automation, Segmentasi Pelanggan, RFM, K-Mean,

Topsis, Utility System Testing.

Abstract

Customer Relationship Management (CRM) is a strategy in business which coordinates the process internal organization with customer to gain some profit for the company. This research was done in Lotus Asia Tours as one of the companies which one of its activities was sending some promotion to customers. Actually, Lotus Asia Tours had its own different kinds of customer, they are; ordinary customers and big type of customers. The application of CRM Operational method by applying Marketing Automation and Customer Segmentation which had function in sending some promotion to customers based on types of customer themselves which were gotten from the result of segmenting the customers based on data transaction.In segmenting the customers, the researcher used Recency, frequency, Monetary method where the customer’s data transaction would be grouped based on the RFM variable by using K-Mean and in order to stipulate the group ratings, the researcher used TOPSIS.The result of the group ratings would be divided into four types of customers, they are; Platinum, Gold, Silver and Bronze. The result of applying this system uses utility system was 66% valid which meant that Lotus Asia Tours was satisfied because of the existence of that information system of marketing automation.

Keywords: CRM, Marketing Automation, Customer Segmentation, RFM, K-Mean, Topsis, Utility System

1. PENDAHULUAN

Lotus Asia Tours merupakan salah satu perusahaan Agent Tours yang ada di Bali yang berdiri Pada 1991. Lotus Asia Tours memberikan jasa perjalanan dengan beberapa fasilitas yang

ditawarkan, diantaranya adalah Hotel, Guest

House, Restoran dan juga paket perjalanan.

Lotus Asia Tour memiliki tipe Business to

Business (B2B) dalam operasionalnya, mereka

menjual produk yang ditawarkan ke agen perjalanan lainnya yang sudah mendaftar

(2)

menjadi member Lotus Asia Tours. Untuk saat ini Lotus Asia Tours memiliki hampir 1000 member yang aktif bertransaksi

.

Pelanggan merupakan sebuah aset yang cukup penting bagi perusahaan, hal ini dikarenakan pelanggan akan sangat berpengaruh bagi kelanjutan perusahaan. Customer Relationship Management (CRM) merupakan

proses mengelola semua aspek interaksi perusahaan dengan pelanggan termasuk prospeksi, penjualan dan pelayanan untuk meningkatkan hubungan antara pelanggan dengan perusahaan sehingga pelanggan menjadi loyal kepada perusahaan. Tujuan dari CRM adalah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profit melalui pemahaman pola prilaku pelanggan serta meningkatkan kepuasan pelanggan. (Trisnawati Bonita, 2013).

Dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan, banyak hal yang bisa digunakan diantaranya adalah dengan memberikan penawaran-penawaran atau promosi yang menarik bagi para pelanggan. Tetapi dalam pengimplementasiannya perusahaan lebih baik memberikan promo atau penawaran yang berbeda untuk tiap pelanggan, hal ini dikarenakan pelanggan memiliki nilai yang berbeda. Nilai dari pelanggan yang dimaksud adalah Nilai Hidup Pelanggan (Costumer Lifetime Value). (Francis, B, 2009).

Analisis segmentasi dari pelanggan yang nantinya akan dijadikan dasar dalam membuat keputusan dalam memberikan promosi. Dalam pemberian promosi jika telah dilakukan analisis kebutuhan pelanggan sebelumnya, maka penawaran-penawaran tersebut akan tepat sasaran dan akan mengecilkan biaya pengeluaran untuk melakukan promosi serta jika promosi yang diberikan tepat sasaran kepada pelanggan maka pelanggan akan menggunakan promosi yang didapatkannya.

Lotus Asia Tours sebenarnya sudah memberikan promosi setiap bulan untuk menarik para pelanggan. Apalagi Lotus Asia Tour juga sudah mempunyai 2 tipe pelanggan yang berbeda, yaitu pelanggan biasa dan pelanggan tipe big. Pelanggan big didapatkan dari perhitungan manajer sendiri, jadi manajer yang memilih siapa saja yang menjadi pelanggan biasa dan pelanggan

big dengan melihat keuntungan yang diperoleh

dari beberapa pelanggan saja.

Untuk pengiriman promosi yang dilakukan masih belum efisien dikarenakan untuk pelangan tipe big, manajer memilih pelanggan mana yang akan dikirimkan promosi dari catatan yang telah

dimiliki oleh manajer. Dari permasalahan tersebut maka penulis ingin mengangkat topik penelitian “Pengembangan Sistem Informasi

Marketing Automation menggunakan RFM dan Topsis pada Lotus Asia Tours “.

2. METODE

Metode pengambilan data terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan sistem dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Pada metode obervasi yaitu dengan pengamatan langsung mengenai proses penentuan segmentasi pelanggan dan memberikan promosi pada Lotus Asia Tours. Untuk metode wawancara yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak Lotus yang berkaitan langsung dengan sistem. Sedangkan untuk studi pustaka yaitu dengan mempelajari teori-teori pengembangan sistem melalui buku, dan jurnal. Dari pengambilan data dan analisis permasalahan dibuat analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun.

Sedangkan untuk pengembangan sistem mengadaptasi dari model waterfall yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem, dan implementasi sistem. Untuk pengujian melalui 3 metode yaitu black box testing, white box testing, dan utility system. Black box testing merupakan pengujian yang dilakukan pada fungsi sistem berdasarkan kebutuhan fungsional yang sudah didefinisikan (Agarwal, Tayal, & Gupta, 2010).

White box testing merupakan pengujian yang

paling struktural dengan melihat kode dan struktur data itu sendiri (Black, 2009). Salah satu jenis pengujian white box testing yaitu basis path testing. Basis path testing merupakan pengujian yang memiliki tujuan untuk mengetahui kompleksitas logika (cyclomatic complexity) dalam sebuah program (Pressman, 2010).

Usability testing digunakan untuk mengevaluasi

sistem informasi dengan teknik yang komprehensif dan bermanfaat untuk mengukur keberhasilan sistem yang dikembangkan. Pendekatan ini juga dapat digunakan sebagai panduan dalam pengembangan proyek masa depan yang mungkin dilakukan oleh seorang analis (Kendall K. & Kendall, 2007).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi Marketing Automation Menggunakan

(3)

Metode RFM dan TOPSIS pada Lotus Asia Tours yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pengujian sistem.

3.1. Analisis Kebutuhan

Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan pihak Lotus diperoleh informasi mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Lotus, yaitu: proses pengelompokan segmentasi pelanggan dan pemberian promosi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuat beberapa kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang harus dapat dilakukan sistem, sehingga terbentuk suatu use

case diagram yang ditunjukkan Gambar 1

sebagai berikut:

Gambar 1. Use Case Diagram

Pada Gambar 1 merepresentasikan aktor yang terlibat dalam sistem serta peran-perannya. Peran masing-masing aktor telah disesuaikan dengan masalah yang diobservasi sebelumnya. Masalah-masalah tersebut antara lain, proses pengelompokan segmentasi pelanggan dan pengiriman promosi

Selain use case diagram, dibentuk pula

activity diagram yang menggambarkan hubungan

aktivitas antara sistem dengan aktor (A.S & Shalahuddin, 2015).

Gambar 2. Activity Diagram menambahkan Transaksi (proses segmentasi) Pelanggan Pada Gambar 2 dijelaskan sistem dapat melakukan segmentasi dengan masukan data dari aktor yang berupa berkas csv. Kemudian data akan disimpan ke dalam database dan sistem akan memulai segmentasi dengan memanggil fungsi kmeans dan topsis didalam fungsi segmentasi. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman lihat transaksi.

3.2. Perancangan

Pada tahap perancangan sistem perlu dilakukan agar sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari stakeholder.

Perancangan sistem dianalisa dari requirement sistem kemudian digambarkan dalam diagram. Pada tahap perancangan sistem ini menggambarkan alur dari sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem ini dimodelkan menggunakan bahasa pemodelan sistem yaitu UML (Unified Modelling Language), seperti

sequence diagram.

3.2.1 Sequence Diagram menambahkan transaksi (segmentasi)

(4)

Pada Gambar 3 menampilkan Sequence

diagram

menambahkan

data

transaksi

dimulai ketika Marketing berada pada

halaman

upload

transaksi.

Kemudian

Marketing menambahkan data transaksi

dalam format csv. Setelah itu melalui

controller transaksi(do_upload) data yang

transaksi

dimasukan

ke

dalam

M_Transaksi(prosesTransaksi). Setelah data

berhasil disimpan, sistem akan melakukan

segmentasi() menggunakan data transaksi

dengan memanggil fungsi kmean dan topsis

didalam fungsi segmentasi.

Gambar 3. Sequence Diagram Segementasi Pelanggan

3.2.2 Perancangan Algoritma a. Pengelompokan manual RFM

Tabel 1. Pengelompokan manual RFM

No Pelanggan F M R 1 LAT00056 0.0833 20295877 892 2 LAT00070 0.0833 1955758 906 3 LAT00141 0.0833 17191248 898 4 LAT00316 0.0833 89513679 885 5 LAT00446 0.0833 3960396 892 6 LAT00556 0.0833 4733822 898 7 LAT00615 0.1667 6831285 907 8 LAT00637 0.0833 24352334 933 9 LAT00738 0.0833 4274344 880 10 LAT00804 0.0833 48174554 889

b. Normalisasi data dengan Min Max Normalitation

Tabel 2. Normalisasi data Min Max

No Pelanggan F M 1 LAT00056 0 0.209463 2 LAT00070 0 0 3 LAT00141 0 0.174005 4 LAT00316 0 1 5 LAT00446 0 0.022895 6 LAT00556 0 0.031728 7 LAT00615 1 0.055683 8 LAT00637 0 0.255792 9 LAT00738 0 0.026481 10 LAT00804 0 0.527865

c. Melakukan Clustering menggunakan

K-means

Tabel 3. Clustering K-Means

No Pelanggan C 1 LAT00056 c1 2 LAT00070 c2 3 LAT00141 c3 4 LAT00316 c4 5 LAT00446 c2 6 LAT00556 c2 7 LAT00615 c2 8 LAT00637 c1 9 LAT00738 c2 10 LAT00804 c1

d.

Peringkat Cluster dengan TOPSIS Tabel 4. Cluster dengan TOPSIS

C CL Segmentasi

C3 2.264183142 Platinum C1 2.179974336 Gold

C4 2 Silver

C2 1.910718185 Bronze 3.2.3 Physical Data Model

Physical data model digunakan untuk

merepresentasikan perancangan basis data dibuat berdasarkan class diagram yang sudah dirancang sebelumnya. Objek tabel didefinisikan berdasarkan entitas, kolom tabel didefinisikan berdasarkan atribut dan relasi kardinalitas hubungan antar entitas didefinisikan dengan

(5)

relasi foreign key. Pada Gambar 4 terdapat 5 buah entitas yaitu, admin, transaksi, pelanggan, promosi, tipePelanggan.

Gambar 4. Physical Data Model 3.2.4 Perancangan Komponen

Pada tahap perancangan komponen dilakukan untuk mendefinisikan algoritma yang digunakan pada fungsi yang sudah didefinisikan pada kelas desain sebelumnya dan juga dapat digunakan untuk mengecek apakah perangkat lunak yang dibangun sesuai dan konsisten dengan perancangan. Perancangan komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Algoritma Fungsi prosesTransaksi () Perancangan komponen algoritma pada Tabel 5 adalah fungsi prosesTransaksi(),

fungsi

prosesTransaksi

()

digunakan

untuk

menambahkan

data

transksi

kedalam

database

dengan

memanggil

model

M_Transaksi prosesTransaksi(). Setelah data

berhasil ditambahkan sistem akan melakukan

segmentasi

dengan

memanggil

fungsi

segmentasi().

Tabel 5. Algoritma Fungsi prosesTransaksi ()

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Mulai

Inisialisasi variabel $data dengan mengambil data dari pemanggilan fungsi prosesTransaksi() pada model M_transaksi Mengisikan data alamat direktori pada variabel $b_ur

Mengisikan data nama berkas pada variabel $filepath

JIka $filepath terdapat file yang bernama sama maka hapus file tersebut

Jika $data[‘status’] bernilai salah, maka Memanggil fungsi segmentasi() set flashdata[‘error_no’] = 0 set flashdata[‘error_message’] = 0 kembali ke halaman transaksiLihat jika tidak maka cetak variabel $data set flashdata[‘error_no’] = kode error set flashdata[‘error_message’] = pesan error Selesai

b. Algoritma Fungsi segmentasi ()

Perancangan komponen algoritma pada Tabel 6 adalah fungsi segmentasi(),

fungsi

segmentasi () digunakan untuk melakukan

segmentasi dengan menggunakan data

transaksi

yang

didapatkan

dari

getTransaksi().

Kemudian

kmeans()

dipanggil dengan parameter $data. Data

hasil klastering dari kmean kemudian

dilakukan

proses

pengurutan

dengan

topsis().

Setelah

mendapatkan

hasil,

segmentasi

diupdate

dengan

updateSegmentasi().

Tabel 6. Algoritma Fungsi segmentasi()

1 2 3 4 5 6 7 8 Mulai

Inisialisasi variabel $jmlKluster = 4 Inisialisasi variabel $flama = 0 Menambahakan model M_segmentasi Memanggil getTransksi() dan menyimpan kedalam $data

Memanggil kmeans($data) dan menyimpan kedalam $kmeans

Memanggil topsis($kmeans) dan menyimpan kedalam $topsis

Memanggil updateSegmentasi(topsus) Selesai

3.2.5 Perancangan Antar Muka

Pada tahap ini menjelaskan tentang perancangan antarmuka sistem informasi

marketing automation menggunakan RFM dan

Topsis pada Lotus Asia Tours. a. Halaman Kelola Pelanggan

Halaman kelola pelanggan merupakan halaman yang digunakan untuk melihat data pelanggan seperti id pelanggan alamat dan segmentasi pelanggan yang dijelaskan pada Gambar 5.

Gambar 5. Perancangan Antarmuka Kelola Pelanggan

(6)

b. Halaman detail pelanggan (melihat segmentasi)

Halaman kelola pelanggan merupakan halaman yang digunakan untuk melihat detail pelanggan. Terdapat 3 tab untuk melihat detail pelanggan yaitu informasi agen, perbatui status dan perhitungan.

Gambar 6. Perancangan Antarmuka detail pelanggan

3.3. Implementasi

Pada tahap implementasi dari metodologi, analisis kebutuhan dan perancangan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Tahap implementasi ini akan membahas perangkat lunak dan antarmuka serta fungsi yang berada pada aplikasi sistem.

3.3.1 Implementasi Algoritma

Pada tahap implementasi algoritma ini hanya mencantumkan beberapa algoritma yaitu : implementasi algortima prosesTransaksi dan

sentMail.

a. Fungsi prosesTransaksi ()

Fungsi prosesTransaksi() untuk melakukan penambahakn data transaksi kedalam database dan melakukan segmentasi berdasarkan data transksi, seperti penjelasan pada Tabel 7.

Tabel 7. Implementasi Algoritma prosesTransaksi()

1 2 3 4 5 6 7 8 9 public function prosesTransaksi(){ $this->load->model('M_transaksi'); $data=$this->M_transaksi->prosesTransaksi(); $b_url = "C:\wamp\www\sima\uploads"; $filepath =$b_url."\dtransaksi.csv"; if (is_file($filepath)){ 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 unlink($filepath); }if ($data['status']==FALSE) { $this->segmentasi(); $this->session->set_flashdata('error_no', '0'); $this->session->set_flashdata('error_message', '0'); redirect('transaksi/lihat','refr esh'); }else{ print_r($data); $error_no = $data['db_error']['code']; $error_message = $data['db_error']['message']; $error_message=(explode("'",$err or_message)); $this->session->set_flashdata('error_no',$error _no); $this->session->set_flashdata('error_message', $error_message[1]); }} b. Fungsi segmentasi()

Fungsi segmentasi() untuk melakukan segmentasi dengan mendapatkan hasil transaksi dari memanggil getTransksi() kemudian data akan diklaster dengan memanggil fungsi kmeans . Kemudian klaster akan diurutkan dengan memanggil fungsi topsis().Setelah mendapatkan hasil, data tipe pelanggan akan diperbarui dengan memanggil fungsi updateSegmentasi. Fungsi ini ditunjukkan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Implementasi Algoritma Segmentasi()

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

public function segmentasi() { $jmlKluster = 4; $this->load->model('M_Segmentasi'); $data=$this->M_Segmentasi->getTransaksi(); $kmeans=$this->kmeans($data); $topsis=$this->topsis($kmean); $this->M_Segmentasi->updateSegmentasi($topsis); }

(7)

3.3.2 Implementasi Sistem

Pada tahap ini menjelaskan hasil implementasi dari sistem informasi marketing

automation menggunakan rfm dan topsis pada

lotus asia tours.

a. Halaman Kelola Pelanggan

Implementasi halaman kelola pelanggan.

Halaman ini dapat diakses setelah marketing

memilih menu kelola pelanggan. Halaman ini

menampilkan kelola data pelanggan

yang ditunjukkan pada Gambar 7. Data hasil segmentasi juga diperlihatkan pada halaman ini.

Gambar 7. Halaman Kelola Pelanggan b. Halaman detail pelanggan

Implementasi halaman detail pelanggan. Halaman ini digunakan untuk melihat data transaksi yang sudah ditambahkan kedalam sistem yang ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Halaman Detail Pelanggan 3.4. Pengujian

Setelah melakukan proses implementasi sistem, kemudian masuk ke tahap proses pengujian sistem. Pengujian menggunakan 3 metode yaitu menggunakan metode black testing,

validation testing, dan utility system.

3.4.1. Black Box Testing

Tabel 9 adalah hasil pengujian dengan menggunakan metode black box. Hasilnya valid 100% yang berarti kebutuhan fungsional dari sistem telah terpenuhi secara keseluruhan.

Tabel 9. Hasil black box testing

No Test Name SRS ID Status 1 Pengujian melihat hasil segementasi pelanggan F-01 Valid 2 Pengujian menambahkan data transaksi F-02 Valid 3 Pengujian melihat daftar pelanggan F-03 Valid 4 Pengujian memperbarui status pelanggan F-04 Valid 5 Pengujian mengirimkan Promosi F-05 Valid 6 Pengujian melihat promosi F-06 Valid 7 Pengujian mengelola laporan promosi F-07-01 Valid 8 Pengujian mengirimkan laporan promosi F-08 Valid

9 Pengujian login F-09 Valid

3.4.2. White Box Testing

Pengujian white box dilakukan untuk mengetahui nilai cyclomatic complexity dari fungsi proses prosesTransaksi pada controller transaksi, prosesPelanggan pada model pelanggan dan sentMail pada controller promosi seperti yang dijelaskan pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil Pengujian White Box Fungsi Regio n Independe n Path Cyclomati c Complexit y Kmeans 14 14 14 topsis 12 12 12 3.4.3. Utility System

Evaluasi utility sistem merupakan evaluasi yang ditujukan kepada pengguna atau responden yang merupakan stakeholder untuk mencoba menggunakan aplikasi yang telah dibuat. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah

(8)

aplikasi yang dibuat telah memenuhi kebutuhan dan keinginan dari stakeholder dan sesuia dengan proses bisnis yang telah dianalisis.

3.4.3.1 Hasil kuisioner utility system untuk

Marketing

Tabel 11. Hasil pengukuran kuisioner utility system

marketing

No Aspek Nilai Interpretasi 1 Posession (P) 4 Valid 2 Goal (GL) 3,75 Valid 3 Place (PL) 3 Cukup Valid 4 Form (FR) 3 Cukup Valid 5 Time (TM) 4 Valid 6 Actualization

(AC)

3,5 Valid

Pada Tabel 11 merupakan hasil pengukuran kuisioner Marketing dengan menggunakan pendekatan utility system, terdapat 6 aspek penilaian dalam melakukan pendekatan utility

system. Dari ke enam aspek tersebut terdapat 4

aspek yang valid dan 2 aspek yang cukup valid. Jadi perhitungan persentase kevalidan dari kuisioner kepada Marketing sebesar 4/6 x100%= 66%. Jadi masih perlu adanya perbaikan pada aspek place dan form untuk dapat benar-benar memenuhi keinginan pihak LOTUS dengan adanya sistem.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses perancangan dan implementasi sistem pada penelitian ini menghasilkan class

diagram, sequence diagram, physical data model, perancangan komponen,

preprocessing data dan perancangan antarmuka. Perancangan sistem merupakan dasar dari implementasi sistem. untuk mengimplementasikan segmentasi pelanggan dapat dilakukan dengan menggunakan metode RFM sebagai dasar melakukan klastering dengan menggunakan K-Means dan untuk pengurutan klaster menggunakan TOPSIS. 2. Proses pengujian dilakukan dengan

menggunakan black box testing untuk menguji fungsional dari sistem yang menghasilkan semua test case bernilai valid dan whitebox

testing yaitu Basis path testing merupakan

pengujian yang memiliki tujuan untuk mengetahui kompleksitas logika (cyclomatic

complexity) dalam sebuah program. Dalam

pengujian basis path ini pada 2 fungsi di dalam sistem menghasilkan nilai 14 dan 12 yang fungsi ini termasuk menggunakan logika yang komplek.

3. Pengujian menggunakan Utility System

Tesing bertujuan untuk mengetahui apakah

aplikasi yang dibuat telah memenuhi kebutuhan dan keinginan dari stakeholder dan sesuia dengan proses bisnis yang telah dianalisis. Hasil kuisioner mendapatkan 6 aspek penilaian dalam melakukan pendekatan utility system. Dari ke enam aspek tersebut terdapat 4 aspek yang valid dan 2 aspek yang cukup valid. Perhitungan persentase kevalidan dari kuisioner kepada Marketing sebesar 4/6 x100%= 66%. Jadi masih perlu adanya perbaikan pada aspek

place dan form untuk dapat benar-benar

memenuhi keinginan pihak LOTUS dengan adanya sistem.

5. DAFTAR PUSTAKA

A.S, Shalahudin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

Agarwal, B. B., Tayal, S. P., & Gupta, M. 2010.

Software Engineering & Testing. 1st edition. Massachusetts: Jones and

Bartlett.

Black, R. 2009. Managing the Testing Process :

Practical Tools and Techniques for Managing Hardware and Software Testing, 3rd Edition. Indiana: Wiley

Publishing, Inc.

Francis, B. 2009. Customer Relationship

Management: Concept and Technology Second Edition. Burlington: Elsevier.

Kendall K., E., & Kendall, J. E. 2007. System

Analysis and Design 7th Edition. New

Jersey: Patence-Hall.

Pressman, R. 2010. Software Engineering : a

practitioner’s approach. New York:

McGraw.

Trisnawati, Bonita. Rancang Bangun Sistem

Informasi Customer Relationship

Management (Crm) (Studi Kasus:

(9)

Sarjana PTIIK Universitas Brawijaya

Malang: tidak diterbitkan.

Gambar

Gambar 1. Use Case Diagram
Tabel 3. Clustering K-Means
Tabel  5. Algoritma Fungsi prosesTransaksi ()
Tabel 8. Implementasi Algoritma Segmentasi()  1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ini jelas apabila urus setia bagi anugerah ini mempertandingkan genre-genre dalam kesusasteraan remaja pada tahun penilaian 1996/97.10 Dalam hal ini, panel penilai Hadiah

66/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Penyampaian atau Pembetulan Surat Pemberitahuan dan Persyaratan Wajib Pajak yang dapat diberikan Penghapusan Sanksi Administrasi dalam

Berdasarkan kondisi tanah seperti yang dijelaskan di atas, untuk mendapatkan tanggul yang stabil serta aman terhadap longsor dan juga gelombang air laut, maka pada Tugas Akhir ini

Berbagai permasalahan yang dihadapi khalayak sasaran yaitu keluarga kelompok tani/peserta pelatihan teridentifikasi sebagai berikut : (1) Pengetahuan para peserta tentang

Dari dua buah titik sekutu, dapat ditulis empat buah persamaan :. Koordinat

 Berbilangan oksidasi +2 (bandingkan data energi bebas untuk reaksi logam kalsium dengan asam menghasilkan Ca + dan Ca 2+ ) walaupun energi ionisasi kedua untuk ion alkali

- Membuat rangkum- an materi dari ke- giatan pembelajaran yang telah dilakukan 3.6 Menerap- kan sistem penyim- panan ar- sip berda- sarkan sistem ab- jad atau