• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pacitan, 10 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pacitan, 10 Oktober 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 5 S SAAMMBBUUTTAANNDDEEPPUUTTIIGGUUBBEERRNNUURRBBAANNKKIINNDDOONNEESSIIAA P PAAGGEELLAARRAANNWWAAYYAANNGGEEDDUUKKAATTIIFF&& B BAAZZAAAARRUUSSAAHHAAMMIIKKRROO,, KKEECCIILL,, DDAANNMMEENNEENNGGAAHH (UUMMKKMM)) Pacitan, 10 Oktober 2015 Yang Terhormat,

 Wakil Bupati Pacitan, Bp. Soedjono, beserta seluruh jajarannya;  Sekretaris Daerah, Bp. Drs. Suko Wiyono, MM;

 Kapolres, Bp. AKBP Taryadi, S.I.K;

 Komandan Korem, Bp. Kolonel Czi M. Reza Utama;  Komandan Kodim, Bp. Letkol Inf. Yudi Diliyanto;

 Kepala Bappeda, Bp. Ir. Heru Wiwoho Supadi Putra, M.Si.; Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia

 Kepala Dept. Regional II wilayah Jawa, Bp Dwi Pranoto;

 Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur; Bp. Benny Siswanto;  Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Yogyakarta; Bp. Arif Budi Laksono;  Kepala KPw Bank Indonesia Malang; Bp. Dudi Herawadi;

 Kepala KPw Bank Indonesia Kediri; Bp. Djoko Raharto  serta para hadirin dan undangan yang berbahagia.

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk kita semua,

1. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menikmati pesona terbenamnya sang surya di kota Pacitan, yang terkenal dengan julukan “Kota 1001 Goa”, dalam rangka Pagelaran Wayang dan Bazzar UMKM.

2. Saya mencatat setidaknya ada empat (4) kegiatan utama yang menjadikan momen ini menjadi sangat penting dan strategis, baik bagi masyarakat Pacitan, maupun bagi Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia. Kegiatan tersebut antara lain Sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR), Implementasi Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah, Pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), serta kegiatan Baazar UMKM untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk/komoditas unggulan Kabupaten Pacitan.

3. Rangkaian kegiatan ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk memperkuat peran dan fungsi Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPw DN), khususnya di bidang Sistem Pembayaran, yaitu menjaga dan meningkatkan efektivitas layanan sistem pembayaran tunai dan non-tunai, serta menjamin ketersediaan uang layak edar terutama di daerah terpencil dan daerah perbatasan.

Hadirin Sekalian yang Berbahagia,

4. Salah satu kewenangan Bank Indonesia di bidang Pengelolaan Uang Rupiah adalah menentukan keaslian Rupiah. Untuk itu, Bank Indonesia selalu

(2)

Page 2 of 5 berupaya untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai tanda atau ciri-ciri keaslian Rupiah kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya tentu kami tidak dapat melakukan sendiri dan memerlukan dukungan serta bantuan dari seluruh pihak terkait, terutama masyarakat setempat.

5. “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Ungkapan ini juga berlaku bagi uang Rupiah, uang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Mengenali Rupiah semakin penting untuk memerangi kejahatan uang palsu, yang konsekuensinya tentu saja menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

6. Sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada masyarakat terus kami lakukan melalui beragam bentuk kegiatan atau media, baik pertemuan formal di bidang pendidikan, bazaar, maupun media komunikasi lainnya, termasuk seni budaya lokal seperti Pagelaran Wayang yang sebentar lagi akan kita nikmati. Kegiatan seperti ini juga merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia, dalam rangka memberikan perlindungan masyarakat terhadap peredaran uang palsu.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

7. Implementasi Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan upaya kita bersama untuk menjaga Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan Negara Republik Indonesia. 8. Saya ingin mengambil sebuah analogi terhadap dimensi kebangsaan yang

disampaikan Bpk. Jokowi pada pidato pelantikannya sebagai Presiden RI. Dalam konteks kemaritiman, Beliau mengatakan “kita sudah terlalu lama memunggungi Laut. Bangsa Indonesia harus mengusung peradabannya sendiri, yaitu dengan mengembalikan Indonesia sebagai bangsa maritime”.

9. Dalam kaitannya dengan penegakan Rupiah, tentunya kita tidak ingin dalam 5 atau 10 tahun ke depan, atau bahkan dalam kurun waktu yang lebih panjang, ada seorang Presiden kita akan mengatakan “Kita sudah terlalu lama memunggungi Rupiah”.

10. Saya juga ingin mengingatkan bahwa salah satu catatan sejarah penting yang harus menjadi pembelajaran bagi kita semua adalah proses lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI. Salah satu yang pertimbangan utama dunia internasional atas lepasnya pulau tersebut adalah minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi di pulau tersebut dalam menggunakan Rupiah. 11. Dari sisi Ekonomi, kita semua tentu merasakan bagaimana Rupiah terus

mengalami tekanan. Tingginya transaksi di dalam negeri yang menggunakan dolar, merupakan salah satu faktor pemicu pelemahan Rupiah. Kami mencatat bahwa transaksi antar penduduk yang menggunakan dolar untuk pembelian barang dan jasa di domestik tercatat sangat besar dan sudah mendominasi, yaitu hingga lebih dari 50%.

(3)

Page 3 of 5 12. Tingginya penggunaan valuta asing tersebut memberikan tambahan tekanan terhadap pelemahan nilai tukar Rupiah dan menyebabkan ekonomi kita rentan terhadap gejolak. Oleh karena itu saya mengajak hadirin yang hadir disini, marilah kita cintai Rupiah, agar Rupiah dapat menjadi Tuan Rumah di Negerinya sendiri. Kepercayaan masyarakat domestik dan internasional terhadap Rupiah akan menguatkan ketahanan perekonomian nasional, sehingga Rupiah memiliki martabat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bapak/Ibu yang kami hormati,

13. Sebagai otoritas Sistem Pembayaran, misi Bank Indonesia adalah mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar, yang meliputi sistem pembayaran tunai dan non tunai. Di bidang non tunai, Bank Indonesia berupaya untuk mewujudkan Less Cash Society (LCS), yaitu masyarakat yang lebih menggunakan instrumen dan sarana pembayaran non-tunai dalam bertransaksi. Dalam rangka mendorong transaksi non tunai tersebut, pada Agustus 2014 yang lalu Bank Indonesia telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). 14. GNNT ini sangat penting untuk mendorong perekonomian yang lebih efisien

dan governance yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan masyarakat,

pelaku bisnis, maupun lembaga pemerintah. Untuk mendorong efektivitas program ini, kami juga terus bersinergi dengan berbagai program Kementerian serta Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, dengan harapan seluruh Pemerintah Daerah akan segera menerapkan e-Government dan e-Payment. 15. Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah UMKM, yang merupakan pilar

utama perekonomian Indonesia. Kegiatan ekonomi di sektor UMKM telah memberikan sumbangan hingga 57,8% GDP, menyerap 97,7% tenaga kerja, serta merupakan komponen terbesar (99,9%) dari unit usaha di Indonesia. 16. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Indonesia merupakan sedikit dari

negara berkembang yang secara konsisten dapat membukukan pertumbuhan ekonomi positif di sekitar 6.0%. Kuatnya ketahanan ekonomi kita dalam kurun waktu tersebut tidak terlepas dari besarnya basis permintaan domestik, yang didukung oleh terus berkembangnya kelompok masyarakat kelas menengah dan besarnya peran UMKM dalam memutar roda perekonomian. 17. Namun demikian, dalam lingkungan ekonomi global yang sangat dinamis dan tingkat persaingan yang semakin meningkat, peran UMKM juga perlu terus bertransformasi untuk memperkuat daya saing produk unggulan lokal.

18. Oleh karena itu bazaar UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi pegiat UMKM untuk lebih produktif dan inovatif dalam mempromosikan produknya, memperbaiki jalur distribusi, serta mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif di Kabupaten Pacitan dan sekitarnya.

(4)

Page 4 of 5 19. Melalui kombinasi kegiatan edukasi keuangan kepada pelajar dan masyarakat, Sosialisasi Cikur, kampanye non tunai, serta Bazaar UMKM ini, kami berharap pemahaman masyarakat di Pacitan terhadap sistem keuangan dan sistem pembayaran akan semakin baik, sehingga akan mendukung sistem keuangan yang stabil dan sistem pembayaran yang aman, lancar dan efisien.

Bapak/Ibu yang kami hormati,

20. Sebelum mengakhiri sambutan ini, Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan, Perbankan, serta seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan atas kehadiran, dukungan, dan kerjasamanya bersama Bank Indonesia dalam menyukseskan acara pada malam hari ini.

21. Selamat menikmati seluruh rangkaian Pergelaran Wayang. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi kita semua, dengan keyakinan bahwa Tuhan senantiasa bersama kita, meridhoi dan meringankan langkah kita menuju masa depan yang lebih baik.

Sekian dan terimakasih.

D

DeeppuuttiiGGuubbeerrnnuurrBBaannkkIInnddoonneessiiaa

R

(5)

Page 5 of 5 O

OVVEERRVVIIEEWW KKAABBUUPPAATTEENNPPAACCIITTAANN

Geografis:

a. Luas wilayah: 1.389,8716 km² atau 138.987,16 ha

b. Posisi astronomis: 10º 55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan c. 85% berupa perbukitan, sisanya berupa dataran rendah

d. Batas kewilayahan:

Utara : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri Timur : Kabupaten Trenggalek

Selatan : Samudera Hindia Barat : Kabupaten Wonogiri Demografis:

a. Jumlah penduduk: 586.276 jiwa1

b. Kepadatan penduduk 422jiwa/km2

Perekonomian:

a. Sektor utama2:

 Pertanian (37,00%)

 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (16,93%)

 Perdagangan, hotel, dan restoran (13,81%)

b. Pertumbuhan ekonomi3 adalah 6,02%

c. Inflasi:

 Kabupaten Pacitan bukan merupakan kota penghitung inflasi

 Kota penghitung inflasi terdekat adalah Kota Madiun; pada September 20154

mengalami inflasi bulanan 0,15% (mtm), inflasi tahunan 6,13% (yoy), dan inflasi kumulatif tahun berjalan 1,83% (ytd)

d. Komoditas unggulan:

 Batu mulia

 Batik dengan motif Pace

 Gerabah

 Olahan kayu

 Anyaman bambu

 Mina laut, seperti olahan ikan dan udang

e. Objek wisata unggulan:

 Pantai Klayar

 Pantai Teleng Ria

 Goa Gong

 Goa Tabuhan

f. Perbankan5:

 Jumlah kantor cabang bank umum: 2

 Jumlah kantor BPR: 2 kantor pusat & 2 kantor cabang

 Jaringan ATM: 37 ATM

 Total kredit yang disalurkan per Agustus 2015: Rp1,392 triliun

 Total Dana Pihak Ketiga per Agustus 2015: Rp1,199 triliun

1 Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 2

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2013

3

Bersasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2013

4

Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS September 2015

5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diakannya kegiatan Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Sampah Anorganik melalui Bank Sampah ini harapan kami pertama memberitahu apa itu bank sampah

Melalui kegiatan literasi dan edukasi keuangan, Perusahaan merasakan pentingnya untuk memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat Indonesia terkait asuransi agar

1) Kegiatan promosi kesehatan (promote) dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman

Hasil kegiatan sosialisasi dan edukasi Covid-19 kepada masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, informasi, pemahaman, dan penyadaran

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan teknologi Whatssapp Business untuk pengembangan kegiatan usaha koperasi / UMKM..

Edukasi komunitas wirausaha keuangan ini berharap program ini dapat membantu mengembangkan UMKM pemilik jemaat di GKI EMAUS untuk membuat program inovasi serta

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait sosialisasi green human capital bagi UMKM untuk meningkatkan SDM yang berkualitas melalui pelatihan dan pendampingan

Beban yang diderita oleh rangkaian dapat terjadi ketika proses perputaran, pencabutan maupun penurunan rangkaian, dan besarnya beban tersebut dapat dipengaruhi oleh