• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Ajibarang dengan

mengambil pokok bahasan geometri dan pengukuran, sedangkan pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika di kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang. Dimana setiap

pertemuan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle).

C. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan dalam tiga siklus

dengan setiap siklus diadakan dua kali pertemuan dan diberi tindakan dengan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) pada setiap pembelajarannya. Pada

penelitian ini setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Pada akhir siklus diberikan tes untuk

(2)

Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam perencanaan, peneliti membuat rencana program

pembelajaran yang akan digunakan selama kegiatan mengajar. Tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Peneliti bersama guru menetapkan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) dengan menetapkan Cabri 3D sebagai alat bantu pembelajaran

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebanyak 6 buah untuk 6 kali pertemuan pada materi geometri dan pengukuran dengan pembelajaran bersiklus(Learning Cycle)

c. Membuat soal pretes berupa pilihan ganda sebagai bentuk hasil awal pengetahuan siswa sebelum ada perlakuan

d. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) berkaitan dengan materi pembelajaran pada pertemuan itu

e. Membuat soal tes evaluasi berupa essay berkaitan dengan indikator kemampuan spasial sebanyak 3 buah dan diberikan pada setiap akhir siklus

f. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa 2. Pelaksanaan Tindakan

Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengajar dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti yaitu pembelajaran matematika menggunakan

(3)

pembelajaran (Learning Cycle) pada pokok bahasan geometri dan pengukuran.

Adapun tindakan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran terinci dalam bentuk langkah-langkah yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Sintaks model Learning Cycle

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Kegiatan pendahuluan (10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan

mengucap salam dan mengabsen kehadiran siswa

Apersepsi

b. Dengan metode tanya jawab, guru meminta siswa menyebutkan benda-benda yang terkait dengan kubus

Tujuan

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

Fase Engagement

d. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan masalah terkait bangun ruang sisi datar

a. Siswa menjawab salam dan siswa merespon absensi dari guru

b. Siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

c. Memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

d. Siswa mendapatkan motivasi untuk belajar terkait bangun ruang 2. Kegiatan inti (65 menit)

Exploration

Fase Exploration

a. Guru membagi kelas dalam 8 kelompok heterogen yang terdiri dari 4 siswa

b. Guru memberikan LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa memecahkan masalah dengan sistematis dan persoalan matematika sehari-hari c. Guru memantau kerja dari tiap-tiap

kelompok dan mengarahkan atau

a. Siswa menempatkan diri diri sesuai dengan kelompok yang ditentukan b. Siswa menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui langkah-langkah kegiatan yang telah dirancang di LKS

c. Siswa mencermati,

(4)

membantu siswa yang mengalami kesulitan selama diskusi kelompok

d. Guru memotivasi siswa dengan mendorong semangat siswa untuk tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas

Penjelasan

Fase Explaination

a. Guru meminta2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian dan guru mengarahkan kegiatan diskusi

b. Guru mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang melakukan presentasi

c. Guru menyimpulkan hasil diskusi dan mengkaji literatur

d. Guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran

Elaborasi

Fase Elaboration

a. Guru memberikan penjelasan, pemahaman konsep melalui model Learning Cycle dengan aplikasi Cabri 3D

b. Guru memberikan latihan soal pada siswa terkait materi pelajaran c. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal secara individu d. Guru melihat jawaban siswa dan

menyinpulkan sekilas tentang kesalahan yang dikerjakan siswa Konfirmasi

Fase Evaluasi

kembali hasil diskusi dan

mengemukakan

ide-idenya untuk

menyelesaikan masalah bersama-sama.

d. Siswa terus mencoba soal yang diberikan guru dengan kerja sama antar anggota kelompok

a. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri

b. Siswa mengajukan pertanyaan/sanggahan terkait presentasi yang telah disajikan

c. Siswa mendengarkan dan mencatat kesimpulan hasil diskusi

d. Siswa memperbaiki jawaban yang masih salah

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru

b. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru c. Siswa mengerjakan soal

secara individu

d. Siswa memperhatikan evaluasi hasil pekerjaan yang dijelaskan guru

(5)

a. Guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa

a. Membahas dan

mengevaluasi jawaban bersama guru

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

b. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi

c. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi yang akan datang

d. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam

b. Siswa menyimpulkan materi pelajaran

c. Siswa memperhatikan informasi yang diberikan guru

d. Siswa menjawab salam

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi guru yaitu pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap pada pembelajaran bersiklus (Learning Cycle), sedangkan observasi siswa yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. Peneliti telah menyiapkan lembar observasi guru dan siswa. Peneliti yang dibantu observer melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dan mencatat semua hasil pengamatan baik pada lembar observasi guru maupun pada lembar observasi siswa. 4. Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan penelitian meliputi :

a. Evaluasi aktivitas guru, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Guru. Lembar evaluasi aktivitas guru yang belum berhasil yaitu jika skor yang

(6)

didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas guru yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

b. Evaluasi aktivitas siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Siswa. Lembar evaluasi aktivitas siswa yang belum berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas siswa yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

c. Evaluasi kemampuan spasial siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan spasial siswa yaitu berupa tes disetiap akhir siklus dengan mengacu 5 indikator kemampuan spasial siswa yang masing-masing indikator terdiri dari 1 soal evaluasi.

(7)

5. Refleksi

Pada tahap ini, semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan selama satu siklus berlangsung. Pada tahap ini memperbaiki hal-hal yang kurang berdasarkan evaluasi yang belum tercapai pada aktivitas guru dan siswa, kemudian hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan tindakan siklus selanjutnya.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang tahun ajaran 2016/2017. Alasan peneliti memilih subjek tersebut adalah berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara kepada salah satu guru matematika di SMP Muhammadiyah Ajibarang heterogen dan kemampuan spasial matematis siswa kelas VIII khususnya kelas VIII F masih rendah. Hal itu juga diperkuat oleh hasil tes kemampuan spasial matematis siswa menunjukan bahwa 50% siswa kelas VIII F memiliki kemampuan spasial matematika yang rendah.

(8)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu observer dengan cara melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan menggunakan lembar observsai guru dan siswa yang telah dipersiapkan. Aspek yang diamati pada waktu melakukan observasi guru adalah pembelajaran guru dengan menggunakan pemmbelajaran bersiklus (Learning Cycle) berbantuan Cabri 3D, sedangkan aspek yang diamati pada waktu melakukan observasi siswa adalah aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi guru dan siswa menggunakan kriteria penskoran 1-4 dengan format lembar observasi terlampir.

2. Tes Kemampuan Spasial

Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan spasial matematika setelah mempelajari materi yang disampaikan guru pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan Cabri 3D. Tes kemampuan spasial dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa uraian, setiap soal terdapat 5 butir soal

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan analisis data untuk menghitung hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(9)

1. Data hasil observasi a. Data aktivitas guru

Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas guru yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas guru dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran.

Nilai rata-rata aktivitas guru

̅ =

Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : ̅ ̅

̅ ̅

̅

(Arikunto dan Jabar,2010:35) b. Data aktivitas siswa

Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas siswa yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran.

(10)

Nilai rata-rata aktivitas guru

̅ =

Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : ̅ ̅

̅ ̅

̅

(Arikunto dan Jabar,2010:35) 2. Menghitung nilai tes kemampuan spasial

Tes diadakan setiap akhir siklus dan didalamnya terdapat indikator kemampuan spasial matematika. Tes yang digunakan adalah tes uraian. Pedoman penskoran untuk tes adalah sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata skor tiap indikator

Kriteria penilaian untuk menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penskoran Indikator Kemampuan Spasial

NO Indikator Kemampuan Spasial Respon Siswa Terhadap Jawaban Skor 1 Persepsi Keruangan (Spatial Perception) Tidak ada jawaban 0 Jawaban salah 1 Jawaban benar 2 2 Visualisasi Keruangan Tidak ada 0

(11)

(Spatial Visualisation) jawaban Jawaban salah 1 Jawaban benar 2 3 Rotasi Pikiran (Mental

Rotation) Tidak ada jawaban 0 Jawaban salah 1 Jawaban benar 2 4 Relasi Keruangan (Spatial Relation) Tidak ada jawaban 0 Jawaban salah 1 Jawaban benar 2 5 Orientasi Keruangan (Spatial Orientation) Tidak ada jawaban 0 Jawaban salah 1 Jawaban benar 2 ̅ ̅

Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa : ̅

̅ ̅ ̅

(12)

b. Menghitung nilai yang diperoleh siswa digunakan rumus : Nilai =

N = Nilai hasil akhir tes tiap siklus

c. Menghitung rata-rata nilai kemampuan spasial yang diperoleh seluruh siswa digunakan rumus :

̅

Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa : ̅

̅ ̅ ̅

̅

(Arikunto dan Jabar,2010:35)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata tes evaluasi kemampuan spasial siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang melalui pembelajaran bersiklus(Learning Cycle) berbantuan Cabri 3Dmeningkat dari siklus Ike siklus II, dari siklus II ke siklus III serta di akhir siklus yaitu siklus III nilai rata-rata kemampuan spasial siswa mencapai ≥80 dengan kriteria sangat baik.

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Mei 2017 sampai dengan 19 Mei 2017 di SMP Muhammadiyah Ajibarang. Adapun secara rinci jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

Siklus Pertemuan ke- Hari Waktu Tanggal

1 1 Senin 9.30-10.50 1 Mei 2017 2 Jumat 07.10-08.30 5 Mei 2017 2 1 Senin 9.30-10.50 8 Mei 2017 2 Jumat 07.10-08.30 12 Mei 2017 3 1 Senin 9.30-10.50 15 Mei 2017 2 Jumat 07.10-08.30 19 Mei 2017

Adapun penjabaran penelitian tindakan kelas pada setiap siklusnya sebagai berikut :

1. Hasil penelitian siklus I

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian siklus I yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2017 dan 5 Mei 2017.

a. Hasil Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus I dihasilkan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mata pelajaran melaksanakan model Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan

(14)

kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

2) Dihasilkan RPP, dua buah RPP pertama siklus I dan RPP kedua siklus II menggunakan model learning cycle. (Lampiran A) 3) Dua buah LKS yaitu Lembar Kerja Siswa 1 dan Lembar Kerja

Siswa 2 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle. (Lampiran B)

4) Instrumen penelitian yang terdiri :

a) Lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C)

b) Lembar observasi aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D)

5) Tiga puluh dua bendel soal individu pada pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E)

6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran F)

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus I dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Siklus I

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Mei 2017. Dengan berpedoman pada RPP 1 dan pokok bahasan

(15)

yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian–bagian dari kubus. Pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 5 Mei 2017. Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian-bagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, “Assalamu‟alaikum Wr. Wb” dan siswa menjawab salam, “Wa‟alaikumsalam Wr. Wb”. Guru

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru belum memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai.

a) Tahap Engagement

Pada tahap engagement, guru memotivasi siswa dengan menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa ketika masih duduk di kelas V Sekolah Dasar terkait dengan sifat-sifat kubus adalah sebagai berikut :

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi persegi yang sama dan kongruen.

Perhatikan gambar!

Titik sudut

Sisi

Rusuk

(16)

Guru menceritakan pada siswa tentang kejadian sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari untuk menarik minat dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan guru meminta siswa menyebutkan benda yang berbentuk kubus. Siswa menyebutkan benda tersebut antara lain : dadu, bak mandi, kotak kardus dan puzle warna.

b) Tahap exploration

Tahap selanjutnya guru membagi siswa kedalam 8 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan kemauan siswa sendiri. Setelah siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) tentang unsur-unsur kubus. Pada kegiatan awal diskusi kelompok, siswa kurang terkoordinasi dengan baik karena mereka belum terbiasa melakukan diskusi kelompok pada saat pembelajaran. Beberapa siswa yang duduk di belakang terlihat masih enggan untuk segera mengerjakan LKS yang telah dibagikan.

Guru belum memberikan motivasi kepada siswa tentang kubus dan aplikasinya dikehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D. Guru belum memantau kinerja siswa secara berkelompok dengan baik,

(17)

guru masih terfokus pada pertanyaan-pertanyaan individu yang diberikan siswa mengenai soal yang diberikan karena siswa masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya. Rata-rata setiap kelompok hanya 2 siswa saja yang mengerjakan. Dan sisanya hanya menunggu jawaban teman yang telah terselesaikan.

c) Tahap explanation

Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang unsur-unsur kubus. Ketika guru menawarkan, siswa masih malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Kemudian guru membujuk siswa dengan memberikan nilai keaktifan kepada siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Namum belum mendapat respon baik dari siswa dengan alasan siswa masih malu dan takut salah. Oleh karena itu, siswa enggan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Lalu guru mengambil keputusan dengan menunjuk kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Guru memilih 2 siswa perwakilan dari 2 kelompok untuk menuliskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

(18)

Selama presentasi berlangsung, beberapa orang siswa masih asyik mengobrol dan tidak memperhatikan jalannya presentasi, guru menegurnya dan menasehati supaya lebih menghargai hasil kerja temannya. Guru belum memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada meraka yang telah mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan jawaban yang telah dituliskan. Pembahasan dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa. Dan guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran.

d) Tahap elaboration

Pada tahap ini siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula, tidak berdiskusi lagi karena pada tahap ini siswa dituntut untuk bekerja individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian penjelasan konsep menggunakan Cabri 3D tentang unsur-unsur kubus sebagai berikut :

(19)

Gambar 4.1 Kubus Dan Unsurnya

Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan, yakni 2 item nomor pada lembar soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan sebagai evaluasi pada pertemuan pertama siklus pertama. Guru belum melihat jawaban siswa dan menjelaskan kesalahan yang dikerjakan siswa pada soal individu.

e) Tahap evaluation

Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kubus serta bagian-bagiannya. Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu dan belum menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi

(20)

pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai. 2) Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at 5

Mei 2017, Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian-bagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, “Assalamu‟alaikum Wr. Wb” kemudian siswa merespon dengan menjawab salam, “Wa‟alaikumsalam Wr. Wb”.

Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa, salah satu siswa memimpin berdoa dengan menundukan kepala sejenak. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan membacakan nama siswa pada daftar absensi satu per satu. Pada pertemuan kedua kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Dan indikator yang harus dicapai yaitu tentang menyebutkan unsur-unsur balok yang terdiri dari rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal.

(21)

a) Tahap Engagement

Pada tahap engagement, guru mengingatkan kembali benda yang berbentuk kubus pada pertemuan lalu, kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan perbedaan antara kubus dengan balok serta contoh balok. Siswa merespon pertanyaan guru dengan menyebutkan benda berbentuk balok misalnya : kotak sepatu, kotak tisu, bak mandi, dan lain lain. Dan perbedaan dengan kubus yakni sisi balok ada yang berbentuk persegi panjang. Guru belum memotivasi siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu mengetahui unsur balok dan menghitung bagian-bagiannya.

b) Tahap Exploration

Tahap berikutnya guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok mendapatkan LKS untuk berdiskusi tentang pokok bahasan menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Tahap exploration pada pertemuan kedua masih belum optimal karena masih banyak kelompok yang kesulitan dalam menjawab soal sehingga siswa belum mampu menuliskan konsep apa saja yang digunakan dalam

(22)

menjawab soal. Selain itu siswa juga belum mampu menuliskan hubungan antar konsep dalam menjawab soal. Siswa meminta guru membantu menyelesaikan masalah yang ada pada LKS namun guru hanya memberikan petunjuk-petunjuk saja dalam menyelesaikan masalah tersebut. Guru belum dapat memantau kinerja masing-masing kelompok karena masih ada siswa yang enggan untuk mengerjakan soal secara bersama-sama. Dan guru belum memotivasi siswa untuk semangat dalam mengerjakan tugas.

c) Tahap Explanation

Selanjutnnya pada tahap explanation, guru menanyakan kepada siswa nomor berapa yang paling dianggap sulit oleh siswa. Siswa meminta dijelaskan lagi pada soal nomor 4 yaitu:

4. Pada sebuah balok diketahui panjang sisi alasnya 10cm, tinggi 4cm dan panjang diagonal alasnya √ . Tentukan :

a. Lebar alas balok

b. Panjang diagonal ruang balok

Kemudian guru menawarkan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada soal nomor 4. Tapi belum ada kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Rata-rata setiap kelompok

(23)

sudah mengerjakan namun masih ragu atas kebenaran jawaban kelompoknya dan masih enggan untuk memaparkan hasil diskusinya karena takut salah. Lalu guru menunjuk 2 kelompok untuk menuliskan jawaban LKS dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Setelah presentasi selesai, guru mereview kesalahan siswa, rata-rata mereka merasa bingung untuk menentukan panjang sisi balok. Guru belum memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang telah presentasi. Sehingga jalannya presentasi masih cenderung pasif dan beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan jalannya presentasi. Guru memberikan teguran kepada siswa tersebut untuk tetap tenang dan memperhatikan hasil diskusi di depan kelas. d) Tahap Elaboration

Pada tahap elaboration siswa diminta untuk kembali ke tempat duduk semula, tidak berdiskusi lagi. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan sedikit penjelasan mengenai balok ABCD.EFGH beserta unsur-unsurnya yang telah dikerjakan menggunakan aplikasi Cabri 3D yang ditampilkan di layar proyektor seperti pada gambar dibawah ini :

(24)

Gambar 4.2 balok dan unsurnya

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah didiskusikan. Ada 5 butir soal yang diberikan, dengan masing-masing soal mencakup indikator kemampuan spasial siswa. Setelah selesai guru membahas sekilas tentang soal yang telah dikerjakan untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya.

e) Tahap Evaluation

Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil evaluasi individu siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menggambarkan permukaan kubus ABCD.EFGH pada gambar jika dilihat dari arah AE. Kemudian guru menampilkan jawaban yang benar sebagai berikut :

(25)

Gambar 4.3 kubus dilihat dari sisi AE

Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai.Setelah waktu habis, guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar dirumah.

c. Observasi

Observasi pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan dibantu seorang observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti sendiri mengamati aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan menggunakan Learning Cycle, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :

(26)

1) Observasi aktivitas guru

Observasi aktivitas guru dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 hasil observasi aktivitas guru siklus I

Aspek yang diamati Skor siklus I

P1 P2 Kegiatan awal  Engagement 3 3 Kegiatan inti  Exploration 2 2  Explanation 3 3  Elaboration 3 4 Penutup  Evaluation 2 3 Jumlah skor 13 15 Nilai 65 75 Rata-rata nilai 70 Kriteria Baik

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas guru siklus I mencapai 70. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari guru sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

2) Observasi aktivitas siswa

Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

(27)

berlangsung. Adapun hasil aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 hasil observasi aktivitas siswa siklus I

Aspek yang diamati Skor siklus I

P1 P2 Kegiatan awal  Engagement 3 3 Kegiatan inti  Exploration 2 2  Explanation 3 4  Elaboration 2 3 Penutup  Evaluation 3 4 Jumlah skor 13 16 Nilai 65 80 Rata-rata nilai 72,5 Kriteria Baik

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas siswa siklus I mencapai 72,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari siswa sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

3) Kemampuan Spasial Matematika Siswa

Tes evaluasi kemampuan spasial siswa terlaksana pada pertemuan kedua. Hasil rekapitulasi tes evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(28)

Tabel 4.4 Hasil tes evaluasi siklus I per indikator No Indikator kemampuan spasial Skor rata-rata Kriteria penilaian 1 Persepsi keruangan (spatial perception) 1,3 Baik 2 Visualisasi keruangan (spatial visualisation) 1,2 Cukup

3 Rotasi pikiran (mental rotation) 1,3 Baik 4 Relasi keruangan (spatial relation) 1,5 Baik 5 Orientasi keruangan (spatial oriantation) 1,5 Baik

Rata-rata nilai 1,4 Baik

Berdasarkan tabel 4.4 hasil tes evaluasi siklus I terdiri dari 5 butir soal yang mencakup 5 indikator terlihat masih ada indikator yang berkriteria cukup yaitu pada indikator 2. Sedangkan berdasarkan analisa data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan rata-rata siswa sejak tes awal (pre test). Peningkatan nilai rata-rata kemampuan spasial siswa dapat ditunjukan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5Daftar Nilai Kemampuan SpasialSiklus I

NO NAMA Nilai Siklus I kriteria

1 Adzan Subhi Alamsyah 60 cukup

2 Afriandi Adi Wiguna 70 baik

3 Anas Sarifah Nizar Zulmi 50 cukup

4 Anggi Setiawan 70 baik

5 Arini Sarah 70 baik

6 Arjun Kohar 70 baik

7 Bagus Syafiq Faqihudin 100 sangat baik

8 Eka Ema Rahmawati 80 baik

9 Fajar Doni Laksono 80 baik

10 Fanni Serlina 40 kurang

(29)

12 Gesang Muhammad Fakih 100 sangat baik

13 Gita Amelia 50 cukup

14 Imam Anugrah Saputra 70 baik

15 Ilham Saputra 60 cukup

16 Intan Nur'aini Laela R 60 cukup

17 Kuntoro Tri Cahyo 70 baik

18 Kurniawan Trilaksono 50 cukup

19 Lilik Indah Setyorini 50 cukup 20 Muhammad Salman Hakim A 100 sangat baik

21 Putra Dwi Prasetyo 70 baik

22 Putty Fathia Salsabila 70 baik

23 Rahmat Syahputra 30 kurang

24 Refandi Syafiq Muzaqi 70 baik

25 Riki Oktamaulana 80 baik

26 Rizky Satria Mahardika 80 baik 27 Salsabila Afra Fauziyah 100 sangat baik

28 Tegar Waluyo 40 kurang

29 Twen Febrian Zerota 50 cukup

30 Wahyu Pebrianto 80 baik

31 Wahyu Tri Widodo 60 cukup

32 Yofan Indani 70 baik

Tabel 4.6 nilai rata-rata kemampuan spasial siswa siklus I

NO Pencapaian Siklus I

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 30

3 Rata-rata 67,50

Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah peserta didik yang tuntas mencapai batas ketuntasan meningkat dari pretes ke siklus I.

d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi

(30)

Beberapa kekurangan dipertemuan pertama dan kedua, yaitu :

Pada kegiatan pendahuluan

Fase Engagement :

(1) Pada pertemuan pertama,guru belum memberikan penjelasan tentang tujuan apa saja yang harus dicapai pada pertemuan saat ini.

(2) Pada pertemuan kedua, guru belum memberikan motivasi terkait masalah sehari-hari yang berhubungan dengan bangun ruang sisi datar khususnya balok

Pada kegiatan inti :

Fase Exploration

(1) Pada pertemuan pertama, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi siswa untuk lebih giat dalam mengerjakan soal terkait dengan kubus secara bersama-sama dalam kelompoknya.

(2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi sisa untuk lebih giat

(31)

dalam mengerjakan soal terkait dengan balok secara bersama-sama dalam kelompoknya.

Fase Explanation

(1) Pada pertemuan pertama, pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka terkait dengan unsur-unsur kubus, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator.

(2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator.

Fase Elaboration

(1) Pada pertemuan pertama, guru belum mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan.

(2) Pada pertemuan kedua, guru mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan, namun belum maksimal karena keterbatasan waktu.

(32)

Fase Evaluation

(1) Pada pertemuan pertama, guru belum membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini. Guru belum meminta siswa untuk menyiapkan materi pada pertemuan berikutnya (2) Pada pertemuan kedua, guru belum membimbing

siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini.

b) Evaluasi aktivitas siswa

Beberapa kekurangan pada pertemuan pertama dan kedua diantaranya yaitu :

Kegiatan awal

Fase Engagement

(1) Pada pertemuan pertama, beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang model yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu model Learning Cycle sehingga siswa tidak tertib dalam pelaksanaan pembelajaran.

(2) Pada pertemuan kedua, beberapa siswa belum termotivasi dengan adanya materi yang akan dipelajari.

(33)

Fase Exploration

(1) Pada pertemuan pertama, kegiatan kelompok belum efektif karena sebagian besar siswa masih bekerja secara individual karena belum terbiasa bekerja secara berkelompok.

(2) Pada pertemuan kedua, sebagian siswa masih enggan untuk mengecek kembali hasil yang didapatkan pada kelompoknya masing-masing sehingga sebgaian pekerjaan di LKS masih belum maksimal

Fase Explanation

(1) Pada pertemuan pertama, pada jalannya diskusi belum efektif karena respon dari siswa untuk menyanggah atau mengajukan pertanyaan masih kurang baik. (2) Pada pertemuan kedua, jalannya diskusi sudah mulai

aktif walaupun pertanyaan atau sanggahan disampaikan secara individu melalui guru sebagai perantaranya.

Fase Elaboration

(1) Pada pertemuan pertama, sebagian besar siswa masih bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil

(34)

evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu.

(2) Pada pertemuan kedua, sebagian kecil siswa masih terlihat bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu.

Kegiatan penutup

Fase Evaluation

(1) Pada pertemuan pertama, pada kegiatan penutup siswa tidak mendapatkan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. (2) Pada pertemuan kedua, pada kegiatan penutup siswa

memperhatikan informasi dari guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, namun belum semuanya.

2) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan observer dengan dibantu oleh guru matematika serta tes kemampuan spasial siswa, maka guru dan peneliti melakukan refleksi agar siklus berikutnya dapat memperoleh

(35)

hasil yang lebih baik. Adapun hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut :

a. Pada tahap engagement, guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran mempelajari kubus dan balok beserta aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa terkait pentingnya materi yang akan diajarkan dengan memberikan ilustrasi nyata bangun kubus dan balok yang sering diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa terfokus terhadap apa yang akan diajarkan pada pertemuan saat itu b. Pada tahap exploration, guru perlu memantau kinerja

masing-masing siswa tiap kelompok. Dengan memberikan arahan kepada siswa dalam menjawab soal yang dirasa sulit oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengerjakan LKS hanya dengan menunggu jawaban dari teman kelompoknya ataupun teman dari kelompok lain. Sehingga arahan dari guru perlu dilakukan agar siswa lebih tertib dan lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.

c. Pada tahap explanation, guru harus dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk lebih berani mengungkapkan hasil pemikirannya dengan cara menghargai setiap jawaban siswa. Entah itu benar atau masih salah. Karena secara tidak langsung hal tersebut akan menumbuhkan rasa

(36)

bangga terhadap diri sendiri dari setiap usaha yang telah dilakukan.

d. Pada tahap elaboration, guru harus menyampaikan tentang bagian kubus dan balok secara detail menggunakan cabri 3d kemudian dilanjutkan dengan tugas individu. Tugas guru harus menekankan pada siswa agar soal tersebut dikerjakan secara individu. Dengan berkeliling memantau kinerja masing-masing siswa dan membantu siswa jika ada yang kesulitan memahami soal

e. Dan pada tahap evaluation, guru harus dapat mengatur waktunya dalam mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Karena pada tahap ini evalausi penting untuk dikaitkan pada pertemuan selanjutnya.

f. Berdasarkan hasil tes evaluasi diperoleh rata-rata 67,50 sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus II. Maka guru perlu Upaya yang diperlukan yaitu dengan cara guru lebih optimal dalam memberikan materi sesuai dengan pembelajaran serta mengatasi kekurangan pada pertemuan sebelumnya.

2. Hasil penelitian siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, untuk pertemuan pertama siklus II penyampaian materi dilaksanakan pada hari Senin, 8 Mei 2017. Pertemuan kedua siklus II penyampaian materi dan tes

(37)

evaluasi siklus II dilaksanakan pada hari Jum‟at 12 Mei 2017. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian siklus II adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan tindakan siklus II

Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus II dihasilkan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mata pelajaran menempatkan model Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran matematika sub pokok bahasan bangung ruang sisi datar.

2) Perangkat pembelajaran berupa dua buah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertama siklus II dan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) kedua siklus II menggunakan model Learning Cycle (Lampiran A)

3) Dua buah LKS yaitu lembar kerja siswa 3 dan lembar kerja siswa 4 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle (Lampiran B)

4) Instrumen penelitian yang terdiri :

a) Lembar observsai aktivitas guru yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C)

b) Lembar observsai aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D)

(38)

5) Tiga puluh dua bendel soal individu pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E)

6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siswa siklus II beserta kunci jawaban (Lampiran F)

b. Pelaksanaan tindakan siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus II dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama siklus II

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin 8 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok. Pada awal pembelajaran, guru mengawali dengan mengucap salam dan berdoa. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa untuk membahas materi pada pertemuan sebelumnya yang dianggap sulit oleh siswa mengenai unsur-unsur balok. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan pertama siklus II yaitu siswa dapat membuat rancangan jaring-jaring kubus dan balok.

a) Tahap Engagement

Pada tahap engagement, guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan sumber belajarnya. Siswa menyiapkan

(39)

alat dan sumber belajar. Kemudian guru mencoba menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok. Bagaimana permukaan kubus dan balok jika benda tersebut dibuka, maka akan terbentuk jaring-jaring yang membentuknya. Guru memberikan contoh jaring-jaring kubus dan balok sebagai berikut :

Gambar 4.4 jaring-jaring kubus dan balok

Pada tahap ini guru belum memberikan contoh real dari materi yang akan dipelajari pada pertemuan saat itu.

b) Tahap Exploration

Tahap selanjutnya, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok seperti pada kegiatan siklus I. Untuk pertemuan kali ini suasana kelas sudah terkondisi lebih baik sehingga siswa langsung menempatkan diri sesuai

(40)

dengankelompoknya masing-masing. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut :

Sebuah kubus dengan panjang setiap rusuk adalah 12 cm. Tentukan jumlah panjang rusuk kubus tersebut

1. Sebuah balok mempuanyai panjang 14 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Hitunglah jumlah

panjang rusuk balok tersebut.

2. Sukma memiliki kawat sepanjang 156 cm. Ia ingin menggunakan kawat tersebut untuk membuat kerangka kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak bersisa?

3. Buatlah 5 jaring-jaring kubus berbeda dengan panjang setiap rusuknya 5 cm dengan menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan

4. Buatlah 5 jaring-jaring balok berbeda dengan panjang alas 10 cm, panjang lebar dan tingginya sama yaitu 6 cm menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan

Jalannya diskusi sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Meskipun guru belum memantau kinerja dari masing-masing kelompok dan guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan.

c) Tahap Explanation

Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya tentang merancang jaring-jaring kubus dan balok. Guru memilih 2 siswa untuk

(41)

menuliskan jawaban LKS dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis. Selama presentasi berlangsung, masih ada beberapa siswa yang mengobrol. Guru menegur siswa tersebut secara individu dengan cara menghampiri siswa tersebut.

Setelah presentasi, guru mempersilahkan perwakilan kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan tambahan apabila ada informasi yang ingin disampaikan oleh tiap kelompok. Guru sebagai fasilitator yang menjembatani apabila ada pertanyaan dari siswa yang kurang jelas. Jika perwakilan kelompok presentator tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, maka guru akan menawarkan pada kelompok lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Diskusi berjalan dengan baik, sebagian siswa sudah tertib dan antusias mengikutin jalannya diskusi.

d) Tahap Elaboration

Pada tahap elaboration, siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula. Tidak berdiskusi lagi karena pembelajaran selanjutnya akan diberikan soal secara individu. Sebelum siswa mengerjakan soal individu, maka siswa diberikan penjelasan tentang jaring-jaring yang dapat membentuk kubus dan balok dan jaring-jaring yang tidak

(42)

dapat membentuk kubus dan balok. Serta cara menghitung panjang kawat yang membentuk kubus maupun balok. Ada 5 item soal individu yang harus dikerjakan, namun karena keterbatasan waktu, guru hanya meminta 2 soal saja yang harus dikerjakan, yakni soal nomor 2 & 5, sebagai berikut :

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Berapa panjang kawat yang diperlukan untuk membuat model kerangka seperti gambar diatas?

5. Perhatikan jaring-jaring balok dibawah ini!

Dari gambar diatas, manakah jaring-jaring balok yang benar?

e) Tahap Evaluation

Pada tahap evaluation, guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkan hasil

(43)

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan saat itu. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan rumus panjang rusuk kubus dan balok. Kemudian guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah untuk dijadikan sebagai evaluasi pada pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan kedua siklus II

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 12 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang mencari luas permukaan kubus dan balok. Pada awal pembelajaran guru mengawali dengan mengucap salam, “Assalamu‟alaikum Wr Wb”. Kemudian siswa menjawab dengan antusias, “Wa‟alaikumsalam Wr Wb”. Kemudian guru

melakukan absensi dengan memanggil nama satu per satu siswa, dan siswa merespon dengan mengacungkan tangan. Dan pada hari ini seluruh siswa VIII F masuk semua. Sebelum memulai pelajaran, guru menyampaikan pendahuluan dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu mencari rumus luas permukaan kubus dan balok dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran agar pemikiran siswa lebih terarah untuk mempelajari materi pada pertemuan kali ini.

(44)

a) Tahap Engagement

Pada tahap engagement, guru menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait dengan rumus luas permukaan kubus dan balok. Materi yang terkait yaitu tentang luas bangun datar persegi dan persegi panjang. Guru bertanya kepada siswa bagaimana mencari luas persegi, sebagian siswa menjawab dengan benar yaitu sisi x sisi. Namun guru belum mengkaitkan antara materi luas permukaan kubus dan balok jika diaplikasikan kedalam dunia nyata. Sehingga siswa belum termotivasi untuk mempelajari materi yang akan diberikan.

b) Tahap Exploration

Tahap selanjutnya, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Suasana kelas sudah terkondisikan lebih baik sehingga siswa langsung menempatkan diri sesuai kelompoknya masing-masing. Guru menbagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) tentang mencari rumus luas permukaan kubus dan balok. Ada 5 item soal yang harus diselesaikan oleh tiap kelompok. Pada kegiatan awal diskusi kelompok, siswa dapat terkoordinasi dengan baik karena mereka sudah terbiasa melakukan diskusi kelompok pada saat pembelajaran.

(45)

Selama kegiatan diskusi berlangsung, guru belum memantau kinerja dari masing-masing kelompok. Karena pada saat jalannya diskusi, masing-masing siswa bertanya secara individu kepada guru dengan menghampiri guru yang duduk didepan. Sehingga jalannya diskusi kelompok belum efektif, dan sebagian siswa masih belum berusaha mengerjakan hanya menanti jawaban temannya yang telah mengerjakan. Guru memberikan motivasi disela-sela memberikan penjelasan kepada siswa dengan memberikan nilai plus jika siswa mampu menyelesaikan soal. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat mengerjakan kembali soal pada LKS. Beberapa saat kemudian semua kelompok selesai mengerjakan soal pada LKS.

c) Fase Explanation

Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan kepada salah satu kelompok untuk memepresentasikan hasil diskusi kelompok tentang menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok. Guru memilih perwakilan 2 siswa dari 2 kelompok untuk menuliskan jawaban hasil diskusi kelompoknya dipapan tulis. Selama presentasi berlangsung siswa terlihat sudah

(46)

fokus tertuju pada temannya yang sedang presentasi. Namun guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang melakukan opresentasi. Guru langsung menyimpulkan hasil diskusi dari presentator. Siswa memperhatikan kesimpulan yang diberikan guru dan siswa memperbaiki jawaban yang masih salah. Diskusi berjalan dengan kondusif.

d) Tahap Elaboration

Pada tahap elaboration, siswa kembali ke tempat duduk semula, tidak berdiskusi lagi. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan penjelasan dan pemahaman konsep. Melalui Cabri 3d, dapat dicocokan hasil yang dihitung secara manual dengan hasil yang dihitung pada Cabri 3d tentang mencari luas permukaan kubus dan balok sebagai berikut :

(47)

Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan antusias. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan guru memberikan latihan soal kepada siswa terkait dengan pemahaman tentang kemampuan spasial yang dimiliki siswa. Masing-masing siswa menerima 1 lembar soal dan guru meminta siswa untuk mengerjakan secara individu. Guru berkeliling kelas memantau pekerjaan siswa secara individu dan mengarahkan siswa jika ada kesulitan. Setelah waktu habis, guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa. Menyimpulkan sekilas tentang kesalahan yang dikerjakan siswa untuk dijadikan evaluasi pada pertemuan selanjutnya. e) Tahap Evaluation

Pada tahap evaluation, guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa dari kegiatan awal sampai terakhir. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan memperbaiki kesalahan pada soal yang telah dikerjakan. Kemudian siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok yang telah diperbaiki.

Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan saat itu, dan guru menampilkan gambar Ka‟bah

pada layar proyektor, kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Berapakah panjang, lebar dan tinggi suatu Ka‟bah? “ Belum ada siswa yang merespon.

(48)

Lalu guru menyebutkan panjang-lebar-tinggi : 13,16 m x 11,53 m x 12,03 m. Kemudian guru meminta siswa untuk menghitung luas permukaan Ka‟bah, dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Karena jam pelajaran sudah selesai sehingga suasana kelas sudah tidak kondusif.

Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi yang akan datang pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam, “Wassalamu‟alaikum Wr. Wb”. Kemudian siswa merespon dengan menjawab salam, “Wa‟alaikumsalam Wr. Wb”.

c. Observasi

Observasi pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan dibantu seorang observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti sendiri mengamati aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan menggunakan Learning Cycle, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :

1. Observasi aktivitas guru

Observasi aktivitas guru dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus II adalah sebagai berikut :

(49)

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Aspek yang diamati Skor siklus I

P1 P2

Keg iatan awal

Engagement 2 3 Kegiatan inti  Exploration 2 3  Explanation 4 3  Elaboration 4 4 Penutup  Evaluation 4 4 Jumlah skor 16 17 Nilai 80 85 Rata-rata nilai 82,5

Kriteria Sangat Baik

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus II, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas guru siklus II mencapai 82,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari guru sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Observasi aktivitas siswa

Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa siklus II

Aspek yang diamati Skor siklus I

P1 P2

Kegiatan awal

(50)

Kegiatan inti  Exploration 3 3  Explanation 3 4  Elaboration 3 4 Penutup  Evaluation 4 3 Jumlah skor 16 17 Nilai 80 85 Rata-rata nilai 82,5

Kriteria Sangat Baik

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus II, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas siswa siklus II mencapai 82,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari siswa sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3. Kemampuan spasial matematika siswa

Tes evaluasi kemampuan spasial siswa terlaksana pada pertemuan kedua. Hasil rekapitulasi tes evaluasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Tes Evaluasi Siklus II per indikator

No Indikator kemampuan spasial Skor rata-rata Kriteria penilaian 1 Persepsi keruangan (spatial perception) 1,7 Sangat baik 2 Visualisasi keruangan (spatial visualisation) 1,4 Baik

3 Rotasi pikiran (mental rotation) 1,5 Baik 4 Relasi keruangan (spatial relation) 1,6 Baik 5 Orientasi keruangan (spatial oriantation) 1,7 Sangat baik

(51)

Rata-rata nilai 1,58 Baik Berdasarkan tabel 4.9 hasil tes evaluasi siklus I terdiri dari 5 butir soal yang mencakup 5 indikator diperoleh hasil setiap indikator sudah melampaui kriteria penilaian cukup. Sedangkan berdasarkan analisa data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan rata-rata siswa siklus I ke siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan spasial siswa dapat ditunjukan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.10 Daftar Nilai Kemampuasn Spasial Siklus II

NO NAMA Nilai Siklus II Kriteria

1 Adzan Subhi Alamsyah 60 Cukup

2 Afriandi Adi Wiguna 70 Baik

3 Anas Sarifah Nizar Zulmi 60 Cukup

4 Anggi Setiawan 70 Baik

5 Arini Sarah 90 Sangat Baik

6 Arjun Kohar 90 Sangat Baik

7 Bagus Syafiq Faqihudin 80 Baik

8 Eka Ema Rahmawati 100 Sangat Baik

9 Fajar Doni Laksono 90 Sangat Baik

10 Fanni Serlina 100 Sangat Baik

11 Febri Santoso 90 Sangat Baik

12 Gesang Muhammad Fakih 90 Sangat Baik

13 Gita Amelia 100 Sangat Baik

14 Imam Anugrah Saputra 60 Cukup

15 Ilham Saputra 80 Baik

16 Intan Nur'aini Laela R 90 Sangat Baik

17 Kuntoro Tri Cahyo 90 Sangat Baik

18 Kurniawan Trilaksono 90 Sangat Baik 19 Lilik Indah Setyorini 90 Sangat Baik

20 Muhammad Salman Hakim A 80 Baik

21 Putra Dwi Prasetyo 70 Baik

22 Putty Fathia Salsabila 70 Baik

23 Rahmat Syahputra 70 Baik

(52)

25 Riki Oktamaulana 90 Sangat Baik 26 Rizky Satria Mahardika 90 Sangat Baik 27 Salsabila Afra Fauziyah 90 Sangat Baik

28 Tegar Waluyo 50 Cukup

29 Twen Febrian Zerota 60 Cukup

30 Wahyu Pebrianto 90 Sangat Baik

31 Wahyu Tri Widodo 60 Cukup

32 Yofan Indani 40 Kurang

Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata Kemampuan Spasial Siswa Siklus II

NO Pencapaian Siklus II

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 40

3 Rata-rata 79,06

Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah peserta didik yang tuntas mencapai batas ketuntasan meningkat dari siklus I ke siklus II.

d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi

Evaluasi aktivitas guru

Pada Kegiatan pendahuluan :

Fase Engagement

(1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana namun guru belum mengabsen kehadiran siswa

(2) Pada pertemuan kedua, guru tidak memberikan motivasi kepada siswa.

(53)

Pada kegiatan inti Fase exploration

(1) Pada pertemuan pertama, guru belum memantau kinerja masing-masing kelompok dan belum memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dan tidak mudah menyerah.

(2) Pada pertemuan kedua, guru belum memantau kinerja masing-masing kelompok namun sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan

Fase explanation

(1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

(2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik namun guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan kepada kelompok presentator

Fase elaboration

(1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

(54)

(2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

Kegiatan penutup Fase evaluation

(1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

(2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

Evaluasi Aktivitas Siswa

Pada kegiatan pendahuluan

Fase engagement

(1) Pada pertemuan pertama, siswa belum termotivasi untuk mempelajari materi karena guru belum memberikan penjelasan awal tentang materi terkait (2) Pada pertemuan kedua, siswa belum termotivasi untuk

mempelajari materi karena guru belum memberikan penjelasan awal tentang materi terkait

(55)

Kegiatan inti

Fase exploration

(1) Pada pertemuan pertama, siswa belum menuliskan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah terkait

(2) Pada pertemuan kedua, kerjasama antar siswa dalam satu kelompok belum terlihat karena siswa rata-rata bekerja secara individual

Fase explanation

(1) Pada pertemuan pertama, siswa tidak memberikan pertanyaan atau sanggahan kepada kelompok presentator

(2) Pada pertemuan kedua, aktivitas siswa sudah terlaksana dengan baik

Fase elaboration

(1) Pada pertemuan pertama, dalam mengerjakan soal individu siswa masih terlihat bekerjasama dengan teman sebangku

(2) Pada pertemuan kedua, aktivitas siswa sudah terlaksana termasuk dalam mengerjakan soal evalausi individu

(56)

Kegiatan penutup

Fase evaluation

(1) Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah terlaksana dengan baik

(2) Pada pertemuan kedua, siswa masih belum memperhatikan informasi dari guru mengenai materi yang akan datang. Walaupun guru sudah menyampaikan hal tersebut

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan observer dengan dibantu oleh guru matematika serta tes kemampuan spasial siswa, maka guru dan peneliti melakukan refleksi agar siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Adapun hasil refleksi pada siklus III sebagai berikut :

a) Pada tahap engagement, guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa tentang bangun datar dan perhitungan luasan yang membentuk kubus dan balok dengan cara memberikan ilustrasi gambar yang memebentuk balok kemudian dihitung setiap perseginya.

(57)

b) Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa bahwa membuat jaring-jaring kubus dan meghitung luasannya itu penting dipelajari karena kita sering menerapkan hal tersebut dikehidupan sehari-hari, misalnya membuat kotak tisu yang berbentuk kubus dengan 6 sisi yang sama panjang.

c) Pada tahap exploration, guru perlu memantau kinerja tiap kelompok agar diskusi berjalan lebih kondusif dengan membantu menyelesaikan kesulitan siswa. Dan juga memotivasi siswa dengan cara memberikan arahan step by step dalam mengerjakan soal

d) Pada tahap explanation, guru perlu memberikan kesempatan bertanya atau menyanggah kepada kelompok lain yang tidak melakukan presentasi agar diskusi berjalan dengan lebih baik

e) Pada tahap elaboration, guru memberikan penjelasan dengan ilustrasi menggunakan cabri 3d tentang jaring-jaring kubus dan balok serta menghitung luas permukaannya

f) Pada tahap evaluation, guru menyampaikan inti dari kesimpulan pembelajaran yang telah didapat pada pertemuan saat itu.

(58)

g) Hasil tes kemampuan spasial siswa menunjukan nilai dengan rata-rata 79,06 dengan kategori baik. Nilai hasil evaluasi siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Maka guru perlu memberikan pesan-pesan kepada siswa agar mempelajari kembali materi yang telah diajarkan untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya.

3. Hasil Penelitian Siklus III

Siklus III dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, untuk pertemuan pertama siklus III penyampaian materi dilaksanakan pada hari Senin, 15 Mei 2017. Pertemuan kedua siklus III penyampaian materi dan tes evaluasi siklus III dilaksanakan pada hari Jum‟at 19 Mei 2017. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian siklus III adalah sebagai berikut :

a. Hasil perencanaan tindakan siklus III Pada tahap perencanaan dihasilkan :

1) Dua buah RPP, yang terdiri dari RPP 5 dan RPP 6. (Lampiran A)

2) Dua buah LKS yaitu Lembar Kerja Siswa 5 dan Lembar Kerja Siswa 6 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle. (Lampiran B)

(59)

3) Instrumen penelitian yang terdiri :

a) Lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C)

b) Lembar observasi aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D) 4) Tiga puluh dua bendel soal individu pada pertemuan pertama

siklus I (Lampiran E)

5) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siklus III beserta kunci jawaban (Lampiran F)

b. Pelaksanaan tindakan siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan berdasarkan perencanaa yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus III dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama siklus III

Pertemuan pertama siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 15 Mei 2017. Dengan berpedoman pada RPP III dan pokok bahasan yang disampaikan tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Pada pertemuan kedua siklus III dilaksanakan pada hari Jumat 19 Mei 2017. Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang menghitung volume kubus dan balok. Pada awal pembelajaran guru membuka dengan salam, “Assalamu‟alaikum wr wb” dan siswa merespon

(60)
(61)

mencari luas permukaan kubus dengan sisi 4 cm. Kemudian siswa menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda, yaitu 16 cm, 8 cm, 96 cm dan 64 cm. Kemudian salah satu siswa diminta mengerjakan di papan tulis, dengan perhitungan yang hasilnya 96 cm. Jawaban siswa sudah tepat.

b) Tahap Exploration

Tahap selanjutnya guru membagi siswa kedalam 8 kelompok yang beranggotakan 4 orang. Pada pertemuan kali ini suasana kelompok sudah lebih kondusif karena siswa sudah mulai terbiasa dengan bekerja secara berkelompok. Guru membagikan LKS tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Selama jalannya kegiatan kelompok, guru memantau kerja dari tiap kelompok, mengarahkan dan membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal pada LKS.

c) Tahap Explanation

Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru meminta perwakilan 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Hanya ada 1 kelompok yang mau mempresentasikan hasilnya. Kelompok lain akan

(62)

dipilih secara random oleh guru. Selama presentasi berlangsung, guru selalu menawarkan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaa, namun tidak ada respon dari kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan atau sanggahan. Pada akhir diskusi, guru belum memberikan kesimpulan tentang LKS yang didiskusikan. Kemudian guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah untuk dikumpulkan pada akhir jam pelajaran.

d) Tahap Elaboration

Pada tahap ini siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula, tidak berdiskusi lagi karena pada tahap ini siswa dituntut untuk bekerja individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberikan konsep menggunakan cabri 3d tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Cabri 3d digunakan untuk mengoreksi hasil yang dihitung siswa secara manual. Berikut hasil yang didapatkan dari cabri 3d tentang perhitungan luas permukaan kubus dan balok :

Gambar

Tabel 3.1 Sintaks model Learning Cycle
Tabel 3.2 Penskoran Indikator Kemampuan Spasial  NO  Indikator  Kemampuan  Spasial  Respon Siswa Terhadap  Jawaban  Skor  1  Persepsi  Keruangan  (Spatial Perception)  Tidak  ada jawaban  0  Jawaban  salah  1  Jawaban  benar  2  2  Visualisasi  Keruangan
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
Gambar 4.1 Kubus Dan Unsurnya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Buatlah persamaan berpangkat dan persamaan eksponensial yang mewakili titik data dalam tabel di bawah dan hitung

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa uji t menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa depan, disebabkan karena arus kas

a. Kantor Pusat mengirim kas kepada agen sebesar Rp. Penjualan melalui Agen secara kredit seharga Rp. Penagihan oleh kantor pusat atas piutang usaha agen Rp. Beban yang dibayar

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 174/P/2012 tentang Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional

Langkah yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan proses penghapusan linked list yang memiliki hanya satu simpul (data) adalah dengan cara menempatkan dahulu

(Untuk diisi oleh doktor/ jururawat anda) Ya Tetapi anda mungkin boleh mempertimbangkan pembedahan pembinaan semula payudara Ya (bergantung kepada saranan pakar

Perlakuan awal terhadap substrat secara kimia dapat meng- hasilkan kitosan berkualitas lebih baik dengan derajat deasetilasi yang lebih tinggi, demikian pula