DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
BNP2TKI TAHUN 2017
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER10/KA/IV/2015 TANGGAL 08 APRIL 2015
TENTANG
RENCANA STRATEGIS BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : 13 TAHUN 2015 TANGGAL 30 APRIL 2015
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
RENCANA KINERJA TAHUNAN BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEPALA BNP2TKI
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
ESELON I DENGAN KEPALA BNP2TKI
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER10/KA/IV/2015 TANGGAL 08 APRIL 2015
TENTANG
KEPALA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER.10/KA/IV/2015
TENTANG RENCANA STRATEGIS
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015 - 2019
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019 yang selanjutnya disebut RPJMN sebagai dokumen perencanaan pembangunan nasional Kementeria/Lembaga untuk periode 2015 - 2019, dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Badan Nasional Penempatan dan Perlidungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 - 2019.
Mengingat : 1. Undang-undang R.I. Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang R.I. Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang R.I. Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-undang R.I. Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri;
5. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tanaga Kerja Indonesia;
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01/KA/-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2012 tanggal 20 April 2012.
8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015-2019.
Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019, yang selanjutnya disebut RPJM Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/Lembaga Tahun 2015 -2019 yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
3. Rencana Strategis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015-2019 yang selanjutnya disebut Rencana Strategis BNP2TKI, adalah dokumen perencanaan BNP2TKI untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
4. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah/RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 (satu) tahun.
Pasal 2
1. Rencana Strategis BNP2TKI merupakan penjabaran dari visi, misi dan sembilan agenda prioritas Presiden, arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional tahun 2015 - 2019 di bidang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
2. Rencana Strategis BNP2TKI memuat tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja tahun 2015 -2019 dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
3. Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai : a. Pedoman bagi unit kerja eselon 1 dalam menyusun Rencana Strategis
Sekretariat Utama dan Kedeputian.
b. Bahan penyusunan dan penyesuaian rencana kerja unit eselon 2 dan Unit Pelayanan Teknis di daerah dalam mencapai sasaran yang termuat dalam Rencana Strategis BNP2TKI.
c. Pedoman bagi unit kerja dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah untuk periode 1 (satu) tahunan.
d. Acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJMN Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 -2019
e. Rencana Strategis dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan nasional di bidang penempatan dan perlidungan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 3
1. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Strategis oleh unit eselon 1 dan unit pelaksana teknis di daerah.
2. Pejabat Eselon 1 dan Kepala unit pelaksana teknis di daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) melaporkan evaluasi capian kinerja yang menjadi tanggung jawabnya, dilaksanakan secara berkala pada paruh waktu dan tahun terakhir pelaksanaan RPJM Nasional dan Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 - 2019.
Pasal 4
Pasal 5
1. Target dan kebutuhan pendanaan yang terdapat dalam Rencana Strategis ini, merupakan angka yang tertuang dalam RPJMN yang bersifat indikatif.
2. Perubahan target dan kebutuhan pendanaan sebagaimana dimaksud ayat (2) yang terjadi setiap tahun pelaksanaan RPJMN dan Rencana Strategis disampaikan kepada Sekretariat Utama sebagai bahan usulan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas untuk mendapatkan keputusan.
3. Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam rencana kerja tahunan.
Pasal 6 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan Peraturan Kepala BNP2TKI ini dengan penempatannya pada Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 April 2015
KEPALA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
S
S
T
T
R
R
A
A
T
T
E
E
G
G
I
I
S
S
T
T
A
A
H
H
U
U
N
N
2
2
0
0
1
1
5
5
–
–
2
2
0
0
1
1
9
9
B
B
A
A
D
D
A
A
N
N
N
N
A
A
S
S
I
I
O
O
N
N
A
A
L
L
P
P
E
E
N
N
E
E
M
M
P
P
A
A
T
T
A
A
N
N
D
D
A
A
N
N
P
P
E
E
R
R
L
L
I
I
N
N
D
D
U
U
N
N
G
G
A
A
N
N
T
T
E
E
N
N
A
A
G
G
A
A
K
K
E
E
R
R
J
J
A
A
I
I
N
N
D
D
O
O
N
N
E
E
S
S
I
I
A
A
A
A.. VVIISSIIPPRREESSIIDDEENN :: Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong B
B.. MMIISSIIPPRRSSIIDDEENN :: 1. Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia Yang Tinggi, Maju Dan Sejahtera; 2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Saing.
D
D.. TTUUJJUUAANN :: 1. Melindungi hak dan keselamatan warga negara Indonesia di luar negeri, khususnya Pekerja Migran; 2. Mengarusutamaan tata kelola pemerintah yang baik.
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU 1
1 Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera
Meningkatnya pemanfaatan
jobsinfo BNP2TKI dalam alur proses penempatan TKI
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
Meningkatkan pemanfaatan Jobsinfo sebagai tools terpercaya dalam pendaftaran CTKI dan pengguna/employer dalam proses penempatan
1. Tersedianya roadmap pemanfaatan jobsinfo sebagai toolsterpercaya dalam proses penempatan;
2. Tersedia aplikasi Jobsinfo online yang menjadi central database lowongan pekerjaan TKI dan terhubung dengan seluruh PPTKIS dan lembaga pendidikan dan pelatihan.
Meningkatkan kompetensi melalui up-grade/up-skill untuk mencapai kesetaraan dengan peluang kerja.
1.Melakukan kerjasama dengan lembaga pelatihan K/L lainnya dalam rangkaUp-grade/up-skillCTKI ;
2.Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dalam rangka penyediaan CTKI berbasis permintaan luar negeri.
Meningkatkan peran Perwakilan RI sebagai Market Intelligent dalam penyediaan peluang kerja di luar negeri yang terintegrasi dengan Jobsinfo
1
1. Tersedianya peluang kerja yang terakses ke Jobsinfo. dari perwakilan RI;
2
2. Tersedianya permintaan dalam bentuk job indikasi/job. orderyang terintegrasi dalam sistem online Jobsinfo
Meningkatkan kerja sama bilateral dan internasional khususnya di bidang penempatan dan perlindungan TKI, dan penanganan tindak pidana lintas batas
1. Peningkatan kerjasama luar negeri dan perumusan perjanjian kerjasama bilateral dan multirateral dalam rangka permintaan tenaga kerja profesional danskilled; 2
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU 2
2 Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera
Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfaatan
layanan SISKOTKLN yang terintegrasi dengan pihak terkait dalam proses pra pemberang katan yang mudah, cepat, transparan
Meningkatkan tata kelola rekrutmen dan verifikasi dokumen CTKI berbasis SISKOTKLN
1. Penguatan pelaksanaan registrasi pendaftaran CTKI secara online di Dinas ketenagakerjaan Kab./Kota; 2. Mengintegrasikan rekomendasi paspor oleh Dinas
ketenagakerjaan Kab/Kota dengan sistim penerbitan paspor di Imigrasi secara online dalam SISKOTKLN; 3
3..Roadmap implementasi sertifikasi ISO dalam bisnis model proses layanan TKI di Pusat dan Daerah.
Menyediakan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang didukung penuh Pemerintah Daerah Prov./Kab./Kota
1. Tersedianya roadmap implementasi pengembangan LTSP TKI di seluruh daerah asal TKI;
2. Kesepakatan prinsip bersama K/L dan Kepala Daerah terkait menyangkut integrasi layanan TKI dalam LTSP daerah berbasis SISKOTKLN.
Menyediakan seluruh standar pelayanan menyangkut pra-keberangkatan secara online dalam website dan atau media lainnya
1. Mempublikasikan standar pelayanan Pra Pemberangkatan dalam website dan atau media lainnya; 2. Penyempurnaan website BNP2TKI menyangkut infrastruktur dan konten layanan yang dimuat di dalamnya;
3. Pemutakhiran teknologi/telekomunikasi dalam rangka peningkatan kualitas dan kecepatan penyediaan layanan TKI.
Reformasi Bisnis Model Proses Penempatan dan cost structure dalam pelayanan penempatan TKI
1.Menyederhanakan Bisnis Model Proses Penempatan TKI dari 14 (empat belas) tahap menjadi 8 (delapan) tahap;
2.Menyiapkan dan mengkoordinasikan infrastruktur BLKLN, LSP, RSUD sebagai sarana kesehatan dan LSP di Kab./Kota di kantong-kantong TKI ;
3.Sistem monitoring implementasi cost structure dan pelaksanaanenforcement-nya ;
4
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
Peningkatan sosialisasi dan diseminasi informasi bekerja di luar negeri secara benar dan aman yang menjangkau wilayah dan masyarakat/lembaga secara luas
1.Melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi bekerja di luar negeri secara benar dan aman yang menjangkau wilayah dan masyarakat/lembaga secara luas;
2.Melakukan pembinaan dan pemberian sanksi dan rating lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan yang diumumkan ke publik secara periodik;
3
3..SSiisstteemmmmoonniittoorriinnggddaanneevvaalluuaassiikkuuaalliittaassiinnffrraassttrruukkttuurrddaann k
kiinneerrjjaaPPPPTTKKIISS;;
4
4..TTeerrsseeddiiaannyyaammoodduullddaannllaayyaannaannssoossiiaalliissaassiippeemmaahhaammaann C
CTTKKII mmeennyyaannggkkuutt ddookkuummeenn ppeerrjjaannjjiiaann hhaakk ddaann k
keewwaajjiibbaannbbaaiikksseebbaaggaaiiCCTTKKIImmaauuppuunnTTKKII;;
5
5..TTeerrsseeddiiaannyyaaiinnffrraassttrruukkttuurrppeellaakkssaannaappeennyyeeddiiaaaannllaayyaannaann s
soossiiaalliissaassii ddaann ppeennddaammppiinnggaann hhuukkuumm mmeennyyaannggkkuutt d
dookkuummeenn ppeerrjjaannjjiiaann hhaakk ddaann kkeewwaajjiibbaann bbaaiikk sseebbaaggaaii C
CTTKKIImmaauuppuunnTTKKII.. Pembenahan Sumber Pembiayaan
TKI
1. Mendorong kerjasama dengan negara penempatan menyangkut penyediaan lembaga keuangan setempat untuk fungsicollectionbagi TKI;
2. Melakukan Kerjasama dan pengembangan lembaga keuangan untuk penyediaan modal/dana awal TKI; 3. Menyediakan skema kredit murah untuk membiayai
pemberangkatan TKI. Mewujudkan Transaksi Non Tunai
1
10000%% pprroosseess ppeellaayyaannaann TTKKII sseejjaakk p
prraa--kkeebbeerraannggkkaattaann ssaammppaaii ddeennggaann k
keeppuullaannggaannmmeenngggguunnaakkaannttrraannssaakkssii s
seeccaarraannoonnttuunnaaii
1. Roadmapimplementasi pembayaran transaksi non tunai dalam pelayanan TKI;
2. Mewujudkan transaksi Non Tunai terintegrasi secara online sistem untuk semua layanan TKI;
3. Mendorong BI untuk meminta otoritas Bank Sentral Negara penempatan implelementasikan non tunai; 4
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
1
10000%% NNeeggaarraa PPeenneemmppaattaann m
meennyyeelleennggggaarraa kkaann wewellccoommiinngg p
prrooggrraammmmee
T
Teerrsseeddiiaannyyaa iinnffrraassttrruukkttuurr uunnttuukk kkeeggiiaattaann rruuttiinn ssoossiiaalliissaassii d
daann ppeemmbbeellaajjaarraann bbaaggii TTKKII bbaarruu ddaattaanngg sseebbeelluumm d
diisseerraahhkkaannkkeeppaaddaammaajjiikkaann.. P
PeenniinnggkkaattaannppeellaayyaannaannCCTTKKIIddii w
wiillaayyaahhppeerrbbaattaassaann
1
1.. PPeemmbbuuaattaann roroaaddmmaapp ppeennyyeeddiiaaaann ppeellaayyaannaann CCTTKKII ddii w
wiillaayyaahhppeerrbbaattaassaann;; 2
2.. KKeesseeppaakkaattaann pprriinnssiipp bbeerrssaammaa KK//LL ddaann KKeeppaallaa DDaaeerraahh t
teerrkkaaiitt mmeennyyaannggkkuutt ppeennggeemmbbaannggaann sseennttrraa ppeennddiiddiikkaann d
daannppeemmbbeerrddaayyaaaannTTKKIIddiiwwiillaayyaahhppeerrbbaattaassaann;; 3
3.. TTeerrbbaanngguunnnnyyaa PPrrooggrraamm tteerriinntteeggrraassii lliinnttaass lleemmbbaaggaa m
meennyyaannggkkuutt ppeennggeemmbbaannggaann sseennttrraa ppeennddiiddiikkaann ddaann p
peemmbbeerrddaayyaaaannTTKKIIddiiwwiillaayyaahhppeerrbbaattaassaann.. 3
3 Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera
Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani
Fasilitasi pengaduan yg mudah diakses/terjangkau oleh TKI, Responsif dan Solutif
1. TTeerrsseeddiiaannyyaa ccrriissiiss cecenntteerr yyaanngg mmaammppuu mmeellaayyaannii p
peennggaadduuaannsseeccaarraaoonnlliinneeddeennggaannbbeerraaggaammtotooollss;; 2. Fasilitasi pengaduan yang diproses berbasis sistem
integrasi dengan K/L terkait/Perwakilan RI;
3. Mewujudkan Kinerja Penyelesaian Masalah Pengaduan TKI sesuai dengan Service Level Aggrement (SOP) yang dipublikasikan dalam website.
Langkah Deteksi Dini (early Warning Sistem) dan langkah cepat tanggap (immediate response). Menegakkan hukum secara optimal tehadap pelanggar peraturan nasional terkait TKI.
1
10000%% TTKKII tteellaahh mmeemmiilliikkii aakksseess t
teerrhhaaddaapp ffaassiilliittaass EaEarrllyy WaWarrnniinngg S
Syysstteemm mmeemmaannffaattkkaann bbeerraaggaamm t
toooollss
1. Menghadirkan layanan langsung ke TKI di luar negeri dengan Penyediaan Simcard yang ter-install dengan beragam fitur layanan yaitu
a. Fitur Layanan Pengaduan berupa pengaduan kasus, klaim asuransi
b. Fitur Layanan Darurat berupa emergency call, emergency SMS, Panic Button
c. Fitur Keberadaan TKI berupa Pencarian lokasi berdasarkan poisisi HP
d
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
2
2..TTeerrsseeddiiaannyyaa aapplliikkaassii EEWWSS yyaanngg bbiissaa ddiiaakksseess sseeccaarraa m
muuddaahhoolleehhCCTTKKII//TTKKIIddiisseelluurruuhhnneeggaarraappeenneemmppaattaann;; 3
3..KKeerrjjaassaammaaddeennggaannnneeggaarraappeenneemmppaattaannmmeennyyaannggkkuutthhaakk d
daannkkeewwaajjiibbaannppeenngggguunnaaaannllaayyaannaannsisimmcacarrddEEWWSS;; 4
4..KKeerrjjaassaammaa ddeennggaann nneeggaarraa ppeenneemmppaattaann mmeennyyaannggkkuutt p
peellaakkssaannaaaann sseelleekkssii ddaann mmoonniittoorriinngg kkuuaalliittaass m
maajjiikkaann//ppeenngggguunnaa;; 5
5..TTeerrbbaanngguunnnnyyaa iinnffrraassttrruukkttuurr uunniitt llaayyaannaann kkoommuunniittaass ddii n
neeggaarraappeenneemmppaattaannyyaannggmmuuddaahhddiiaakksseessTTKKII;; 6
6. T. eerrsseeddiiaannyyaaddaannbbeerrooppeerraassiinnyyaassiisstteemmmmoonniittoorriinnggTTKKII di n
neeggaarraappeenneemmppaattaann.. Penguatan Advokasi dan Mediasi
terhadap TKI
1.Fasilitasi Advokasi dan Mediasi CTKI/TKI dan TKI purna bermasalah;
2
2..TTeerrsseeddiiaannyyaaiinnffrraassttrruukkttuurrddaannffaassiilliittaassppeennyyeeddiiaaaannlalawwyyeerr u
unnttuukkTTKKIIbbeerrmmaassaallaahhhhuukkuummddiiddaallaammnneeggeerrii;;
3
3..MMeemmbbaannttuu ppeennyyeelleessaaiiaann kkaassuuss TTKKII bbeerrmmaassaallaahh ddii lluuaarr n
neeggeerriibbeekkeerrjjaassaammaaddeennggaannKKeemmlluu;;
4
4..TTeerrsseeddiiaannyyaa ssiisstteemm mmoonniittoorriinngg ppeellaakkssaannaaaann llaayyaannaann p
peerrlliinndduunnggaannhhuukkuumm;;
5.TTeerrsseeddiiaannyyaa CCrriissiiss MaMannaaggeemmeenntt PrProottooccooll mmeennyyaannggkkuutt p
peennyyeellaammaattaann ddaann ppeennggeemmbbaalliiaann TTKKII yyaanngg tteerriinntteeggrraassii d
deennggaannppeemmbbeerrddaayyaaaannddiiddaallaammnneeggeerrii.. Penguatan fungsi intelijen dalam
pengawasan lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan
1
1. Melaksanakan fungsi Intelijen dalam melaksanakan. pembinaan dan pengawasan lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan;
2
2. Fungsi intelijen dalam pengaman pemberangkan dan. kepulangan TKI;
3
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU Meningkatnya TKI
Purna yang berwirausaha
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
Meningkatnya pemberdayaan TKI Purna dan keluarganya
1. Tersedianya roadmap dan strategi pemulangan hingga pemberdayaan TKI Purna yang terintegrasi;
2. Melaksanakan pemberdayaan CTKI/TKI dan keluarganya demi terwujudnya kesejahteraan;
3
3..MMeennddoorroonnggTTeerrsseeddiiaannyyaaBBLLKK//SSMMKKddaannaattaauuiinnffrraassttrruukkttuurr f
fiissiikk sseerrttaa ppeenndduukkuunngg ((tteerrmmaassuukk ppeennggaajjaarr)) uunnttuukk p
peellaakkssaannaaaannppeellaattiihhaannddiisseelluurruuhhddaaeerraahhaassaallTTKKII;; 4.TTeerrsseeddiiaannyyaa mmoodduull ddaann ppeennggaajjaarr ppeellaattiihhaann sseeccaarraa
b
beerrkkuuaalliittaass ddaallaamm rraannggkkaa ppeemmbbeekkaallaann TTKKII PPuurrnnaa m
meennjjaaddiippeekkeerrjjaaddaannwwiirraauussaahhaa;;
5.TTeerrsseeddiiaannyyaa ssiisstteemm mmoonniittoorriinngg ddaann llaayyaannaann kkoonnssuullttaassii b
baaggiiTTKKIIyyaannggtteellaahhsseelleessaaiimmeennjjaallaanniippeemmbbeekkaallaann.. Meningkatnya remintansi hingga 3
(tiga) kali lipat
1
1.. TTeerrsseeddiiaannyyaarreekkeenniinnggbbaannkkddaannppeellaattiihhaannllaayyaannaannbbaannkk (
(mmoodduull))bbaaggiiCCTTKKIIyyaannggaakkaannddiibbeerraannggkkaattkkaann;; 2
2.. TTeerrsseeddiiaannyyaa sseerrttiiffiikkaassii ppeemmaannffaaaattaann llaayyaannaann bbaannkk bbaaggii C
CTTKKIIyyaannggaakkaannddiibbeerraannggkkaattkkaann;; 3
3.. KKeerrjjaassaammaa ddeennggaann nneeggaarraa ppeenneemmppaattaann mmeennyyaannggkkuutt k
keewwaajjiibbaann ppeemmbbaayyaarraann ggaajjii mmeellaalluuii bbaannkk ddaann p
peennyyeeddiiaaaann uunniitt llaayyaannaann kkeeuuaannggaann sseeccaarraa mmuurraahh bbaaggii T
TKKII.. 4
4.. TTeerrsseeddiiaannyyaa rreekkeenniinngg bbaannkk,, kkaannttoorr ppooss ddaann aattaauu L
LeemmbbaaggaaKKeeuuaannggaannMMiikkrroo((LLKKMM))uunnttuukkkkeeuuaarrggaaTTKKIIddaann p
peemmaahhaammaannppeemmaannffaaaattaannnnyyaa;; 5
5.. TTeerrsseeddiiaa aapplliikkaassii llaayyaannaann kkeeuuaannggaann ddaann ppeemmbbaayyaarraann y
yaannggmmuuddaahhddiiaakksseessTTKKIIddiilluuaarrnneeggeerrii;;
6. TTaarriiffppeennggiirriimmaannuuaannggTTKKIIddaarriilluuaarrnneeggeerriiddeennggaann nniillaaii k
kuurrssyyaannggkkoommppeettiittiiff.. 1
10000%% mmeennddaappaattkkaann llaayyaannaann p
peennddaammppiinnggaann uussaahhaa ddaann aakksseess p
peerrmmooddaallaann
T
Teerrsseeddiiaannyyaa kkeerrjjaassaammaa ddeennggaann lleemmbbaaggaa kkeeuuaannggaann ddaann d
doonnoorrddaallaammrraannggkkaammeennuunnjjaannggppeellaakkssaannaaaann ppeemmbbeekkaallaann d
daannppeennyyeeddiiaaaannbbaannttuuaannmmooddaall.. T
TKKIIPPuurrnnaammeennjjaaddiiwwiirraauussaahhaa 11.. TTKKIIPPuurrnnaabbeerrwwiirraauussaahhaayyaannggbbeerrhhaassiill;; 2
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
Kampung TKI; 3
3.. TTKKII ppuurrnnaa yyaanngg ttiiddaakk ddaappaatt bbeerrwwiirraauussaahhaa ddaappaatt d
diissaalluurrkkaannppaaddaallaappaannggaannkkeerrjjaaddiiddaallaammnneeggeerrii;; 4
4.. TTeerrsseeddiiaannyyaa kkeerrjjaassaammaa ddeennggaann ppeerruussaahhaaaann ((aassiinnggddaann l
lookkaall))uunnttuukkmmeenneerriimmaaaallookkaassiiTTKKIIPPuurrnnaasseeccaarraarruuttiinn.. 4
4 Mengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel
1
1.Prosentase.
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/ LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat;
2
2.Persentase.
lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai; 3
3.Nilai . Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI;
4
4.Opini BPK atas. laporan keuangan.
Penyiapan perencanaan yang kreatif, inovatif, rasional dan menjawab persoalan
Peningkatan Kualitas Rencana Program dan Anggaran yang dfisesuaikan dengan kebutuhan masayrakat yang nyata (felt need), dijadikan stimulasi terhadap masyarakat, yang berfungsi mendorong timbulnya jawaban(response)
Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi Publik;\
Meningkatnya keterbukaan informasi dan komunikasi Publik melaluli :
a.Peningkatan pelayanan PPID; b.Public awareness campaign;
c. Publikasi proses perencanaan dan penganggaran; d.Publikasi Laporan keuangan dan Kinerja.
Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Meningkatnya kualitas pelayanan publik melalui : 1.Penyusunan standar pelayanan;
2.Penyusunan SOP Pelayanan; 3.Pendirian LTSP;
4.Unit pengaduan masyarakt berbasis IT; 5.Sistem Pelayanan berbasis IT.
Peningkatan Partisipasi Masyarkat dalam perumusan kebijakan
Meningkatan Partisipasi Masyarkat dalam perumusan kebijakan melalui :
1.Forum konsultasi publik;
2.Publikasi informasi program dan kegiatan prioritas; 3.Sistem publikasi yang accessible, interaktif dan mudah
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
Perluasan agenda reformasi birokrasi
Meningkatnya kasitas birokrasi melalui:
1. Penyusunangrand designdanroadmapRB; 2. Penyederhanaan struktur organisasi dan tata kerja; 3. Penyempurnaan SOP Lembaga BNP2TKI;
4. Penerapan SPIP; 5. Akuntabilitas keuangan; 6. Penerapan CAT Sistem; 7. Penerapane-government; 8. Manajemen arsip;
9. Penerapan Sakip berbasis IT; 10.Penyusunan lakip yang berkualitas. Penyusunan, penyempurnaan
perangkat peraturan dan berperan aktif dalam proses penguatan kewenangan/otoritas kelembagaan serta pengelolaan informasi dan kehumasan
Menyempurnakan perangkat peraturan dan berperan aktif dalam proses penguatan kewenangan/otoritas kelembagaan serta pengelolaan informasi dan kehumasan.
1
10000%% PPeemmeerriinnttaahh DDaaeerraahh (
(PPrroovviinnssii//KKaabb..//KKoottaa mmeemmiilliikkii p
peerraattuurraann ((ppeerrddaa ddaann aattaauu ppeerrbbuubb)) m
meennyyaannggkkuutt ppeenneemmppaattaann ddaann p
peerrlliinndduunnggaanntteennaaggaakkeerrjjaa
T
Teerrsseeddiiaannyyaa kkeerrjjaassaammaa ddaann ppeennddaammppiinnggaann bbeerrssiiffaatt k
koollaabboorraattiiffbbeerrssaammaaKK//LLuunnttuukkPPeemmddaa((PPrroovviinnssii//KKaabb..//KKoottaa)) y
yaanngg mmeemmiilliikkii kkoommiittmmeenn mmeenniinnggkkaattkkaann kkuuaalliittaass p
peenneemmppaattaann ddaann ppeerrlliinndduunnggaann wwaarrggaannyyaa yyaanngg mmeennjjaaddii T
TKKII.. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan penempatan dan perlindungan serta penatausahaan keuangan yang tertib dan akuntabel
Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan penempatan dan perlindungan serta penatausahaan keuangan yang tertib dan akuntabel.
Pengkajian, penelitian dan pengembangan serta menyediakan sistem informasi dan penyajian data yang akurat
1.Melakukan pengkajian, penelitian dan pengembangan ;
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU Citra terbaik untuk
lembaga BNP2TKI
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Pembangunan Image Building komunikasi kelembagaan
Mewujudkan Image Building komunikasi kelembagaan melalui :
1.Menjadi lead operator khusus TKI dengan mengkomunikasikan program terkait TKI kepada Kementerian yang bersangkutan;
2.Bekerjasama untuk membuat research dan feasibility study yang terkait dengan TKI hasil akan digunakan untuk pengembangan TKI;
3.Mengkomunikasikan segala keputusan yang akan dibuat dengan melakukanbrainstormingdengan perwakilan TKI baik asosiasi maupun LSM/NGO;
4.Menjadi Self Regulatory Organization bagi pelaku industri yang melakukan bisnis terkait TKI agar tercipta win-win solution.
Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan Penyelengaraan SPIP
.
Tingkat Kapabilitas APIP
1. APIP memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 2. APIP memberikan peringatan dini
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; dan 3. APIP memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
1. Kebijakan, proses, dan prosedur di APIP telah ditetapkan, didokumentasikan, dan terintegrasi satu sama lain, serta merupakan infrastruktur organisasi;
2. Manajemen serta praktik profesional APIP telah mapan dan seragam diterapkan di seluruh kegiatan pengawasan intern;
3. Kegiatan pengawasan intern mulai diselaraskan dengan tata kelola dan risiko yang dihadapi;
4. APIP berevolusi dari hanya melakukan kegiatan secara tradisional menjadi mengintegrasikan diri sebagai kesatuan organisasi dan memberikan saran terhadap kinerja dan manajemen risiko;
5. Memfokuskan untuk membangun tim dan kapasitas kegiatan pengawasan intern, independesi serta objektivitas; serta
N
NOO TTUUJJUUAANN SSAASSAARRAANNSSTTRRAATTEEGGIISS AARRAAHHKKEEBBIIJJAAKKAANN SSTTRRAATTEEGGII U
URRAAIIAANN IIKKUU
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Tersusunnya SOP yang berbasis risiko yang selanjutnya disosialisasikan untuk dapat diterapkan oleh pimpinan dan pegawai yang terkait dengan pelaksananaan kegiatan sehingga mencapai tingkat kematangan (maturity level) Integrated atau optimized
1. Memberikan pemahaman kepada pimpinan dan seluruh pegawai tentang strategi penerapan SPIP;
2. Menjadi acuan dalam mengintegrasikan SPIP dalam penyelenggaraan kegiatan;
3. Menjadi basis dalam perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan SPIP (Internal Control Plan);
4. Mendorong unit kerja di lingkungan BNP2TKI untuk melakukan percepatan penyelenggaraan SPIP;
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : 13 TAHUN 2015 TANGGAL 30 APRIL 2015
TENTANG
KEPALA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2015
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015-2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu ditetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015-2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang R.I. Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;
5. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Presiden R.I. Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
9. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
10. Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akutansi Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Instruksi Presiden R.I. Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Kepala Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.01/KA/I/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 2019;
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Indikator Kinerja Utama BNP2TKI sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala BNP2TKI ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Kepala BNP2TKI ini.
Pasal 2
Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan bagi masing-masing unit kerja di lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam Penetapan kinerja tahunan, penyusunan rencana kerja dan anggaran, penyusunan dokumen penetapan kinerja, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja serta evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 2019.
Pasal 3
Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan unit kerja dan disampaikan kepada Kepala BNP2TKI.
Pasal 4
Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan Peraturan Kepala BNP2TKI ini, Inspektorat BNP2TKI diberikan tugas untuk :
1. melakukan reviu atas capaian kinerja setiap unit kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja;
Pasal 5
Peraturan Kepala BNP2TKI ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala BNP2TKI ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 April 2015
KEPALA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
NUSRON WAHID
Diundangkan di Jakarta pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LAMPIRAN : Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015-2019
Nomor : 13 Tahun 2015 Tanggal : 30 April 2015
PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIATAHUN 2015-2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Meningkatnya pemanfaatan Jobsinfo BNP2TKI
dalam alur proses penempatan TKI
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfatan layanan Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama,
sampai dengan Pemulangan Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani Meningkatnya CTKI/TKI Purna yang berwirausaha Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Opini BPK atas laporan keuangan
Citra terbaik untuk lembaga BNP2TKI Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan
Penyelengaraan SPIP
Tingkat Kapabilitas APIP
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 30 April 2015
KEPALA
BADAN NASI ONAL PENEMPATAN DAN PERLI NDUNGAN TENAGA KERJA I NDONESI A
INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015-2019
A. Pendahuluan
Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key performance indicators (KPI) dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Kinerja(performance) menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur berdasarkan standar. Melalui kinerja Aparatur, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan publik secara umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian komitmen dan dukungan pimpinan puncak dan stakeholder lainnya tetap menjadi kunci utama. Bertemunya persepsi yang sama antara dua komponen tersebut dalam menentukan sasaran dan tujuan, merupakan modal utama untuk meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi. Menentukan tingkat prestasi melalui indikator kinerjanya akan menyentuh langsung faktor-faktor yang menunjukkan indikasi-indikasi obyektif terhadap pelaksanaan fungsi/tugas seorang Aparatur, serta sejauh mana fungsi dan tugas yang dilakukan memenuhi standar yang ditentukan.
B. Pengertian Kinerja
Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi kerja. Para pakar banyak memberikan definisi tentang kinerja secara umum, dan dibawah ini disajikan beberapa diantaranya:
1. Kinerja: adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu (Bernardin dan Russel, 1993);
2. Kinerja: Keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan (As’ad, 1991);
3. Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang (Kurb, 1986);
Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu:
1. Kompetensi: berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifi-kasikan tingkat kinerjanya.
2. Produktifitas: kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja (outcome).
Dari berbagai pengertian tersebut diatas, pada dasarnya kinerja menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar (out-come). Bila disimak lebih lanjut apa yang terjadi dalam sebuah pekerjaan atan jabatan adalah suatu proses yang mengolah in-put menjadi out-put (hasil kerja). Penggunaan indikator kunci untuk mengukur hasil kinerja individu, bersumber dari fungsi-fungsi yang diterjemahkan dalam kegiatan/tindakan dengan landasan standar yang jelas dan tertulis. Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktifitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam pencapaiannya.
Menurut Gibson (1987) ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang antara lain :
1. Faktor individu: kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman tingkat sosial dan demografi seseorang;
2. Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja;
3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
C. Tujuan
1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi tingginya. Peningkatan prestasi kerja perorangan pada gilirannya akan mendorong kinerja staf;
2. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi;
3. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang pekerjaan, sehingga terbuka jalur komunikasi dua arah antara pimpinan dan staf.
D. Pengembangan dan Manajemen Kinerja
Pengembangan dan manajemen kinerja pada dasarnya sebuah proses dalam managemen sumber daya manusia. Implikasi dari kata "manajemen" berarti proses diawali dengan penetapan tujuan dan berakhir dengan evaluasi. Secara garis besar ada 5 (lima) kegiatan utama yaitu:
2. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, termasuk penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.
3. Melakukan "monitoring", koreksi, memfasilitasi serta memberi kesempatan untuk perbaikan.
4. Menilai prestasi dengan cara membandingkan prestasi aktual dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Memberikan umpan balik kepada yang dinilai berhubungan dengan seluruh hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut atasan dan staf mendiskusikan kelemahan dan cara perbaikannya untuk meningkatkan prestasi berikutnya.
E. Pengertian Indikator
Indikator Kinerja Utama (IKU) atauKey Performance Indicators (KPI) dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Dalam menyusun KPI kita harus sebaiknya menentapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur (measurable). KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah.
Ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para pakar antara lain:
1. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Contoh: berat badan bayi dan umurnya adalah indikator status nutrisi dari bayi tersebut (Wilson & Sapanuchart, 1993).
2. Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
3. Indikator adalah variable untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981)
Dalam beberapa kegiatan, mungkin tidak relevan mengukurnya dengan ukuran kuantitatif untuk mengambil suatu keputusan. Sebagai contoh dalam komunikasi: bagaimana kualitas komunikasi interpersonal antara aparatur – masyarakat, maka pengukurannya adalah melalui observasi langsung untuk mengetahui bagaimana kualitas interaksinya. Monitoring dilakukan terhadap indikator kunci guna dapat mengetahui penyimpangan atau prestasi yang dicapai. Dengan demikian setiap individu akan dapat menilai tingkat prestasinya sendiri (self assesment).
F. Karakteristik Indikator
Selanjutnya, setelah kita merumuskan KPI untuk setiap sasaran kinerja yang ada, maka tahapan berikutnya adalah menentukan angka target untuk setiap KPI. Demikianlah, misalkan untuk KPI pertumbuhan sales revenue maka angka target yang dipasang misalnya adalah 15 %. Sementara untuk skor atau tingkat kepuasan pelanggan misalkan angka targetnya adalah 8 dari skala 1 – 10.
Penetapan angka target ini sebaiknya mengikuti metode SMART atau singkatan dari 1. Specific (S): target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus;
2. Measurable (M): dapat dikur.;
3. Achievable (A): target yang telah ditetapkan merupakan hal yang realistis dan dapat dicapai (achievable) ada nilai atau hasil peningkatan
4. Relevant (R): target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan berkaitan dengan tugas pokok
5. Time (T): waktu untuk mencapai target tersebut/deadline.
Di samping itu penetapan indikator-indikator kinerja hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Sahih (Valid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek-aspek yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (Reliable): mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
3. Peka (Sensitive): cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.
4. Spesifik (Specific) memberikan gambaran prubahan ukuran yang jelas dan tidak tumpang tindih.
G. Penetapan Indikator Kinerja Utama 1. Uraian Indikator Kinerja Utama
Dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama BNP2TKI Telah mengikuti Karakterisitik Indikator. Adapun Penentapan Indiokator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA BNP2TKI
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Meningkatnya pemanfaatan jobsinfo BNP2TKI
dalam alur proses penempatan TKI
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfatan layanan Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan..
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani
Meningkatnya CTKI/TKI Purna yang berwirausaha
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Opini BPK atas laporan keuangan
Citra terbaik untuk lembaga BNP2TKI Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP
dan Penyelengaraan SPIP .
Tingkat Kapabilitas APIP
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
2. Alat Ukur/Satuan
INDIKATOR KINERJA UTAMA ALAT UKUR/SATUAN
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
Persentase Pendaftar di Jobsinfo
Persentase pemanfatan layanan Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
Persentase TKI Formal yang ditempatkan
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani Persentase masalah CTKI/TKI I
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha Persentase TKI Purna yang berwirausaha
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Persentase Realisasi pembentukan LTSP
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Persentase nilai capaian RB oleh Kemenpan RB
Opini BPK atas laporan keuangan Hasil Penilaian dari BPK atas pelaksanaan anggaran BNP2TKI Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Hasil penilaian dari lembaga
independen atas organisasi BNP2TKI Tingkat Kapabilitas APIP Skor
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Skor
3. Cara Mengukur Indikator Kinerja Utama
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
CARA MENGUKUR
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
Dilakukan dengan menghitung Prosentase jumlah TKI yang mendaftar melalui Jobsinfo dan berhasil di salurkan
Persentase pemanfatan layanan Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
Dilakukan dengan menghitung Prosentase jumlah TKI Formal yang ditempatkan
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani
Dilakukan dengan menghitung Prosentase jumlah kasus TKI yang bermasalah dan berhasil diselesaikan
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
CARA MENGUKUR
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Dilakukan dengan menghitung Prosentase Realisasi pembentukan LTSP
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Dilakukan dengan menghitung Persentase lembaga yang terintegrasi dengan SSIKO TKLN
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Dilakukan dengan menghitung Prosentase nilai capaian RB oleh Kemenpan RB
Opini BPK atas laporan keuangan Hasil Penilaian dari BPK atas pelaksanaan anggaran BNP2TKI
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Hasil penilaian dari lembaga independen atas organisasi BNP2TKI
Tingkat Kapabilitas APIP Dilakukan dengan menghitung menggunakan Skor
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Dilakukan dengan menghitung menggunakan Skor
4. Sumber Data Indikator Kinerja Utama
Sumber data dari hasil pengukuran kinerja ini didapat melalui :
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SUMBER DATA
HASIL PENGUKURAN KINERJA
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan
1. Laporan Petugas Jobsinfo Direktorat PH ! Dan II
2. Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Deputi Bidang KLNP
Persentase pemanfatan layanan Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
1. Data SISKOTKLN;
2. Laporan Pelaksnaan Tugas B/T/S/T Deputi Bidang Penmepatan
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang Tertangani
1. Data Sistem Pelayanan Pengaduan TKI (Crisis Center)
2. Data SISPENDAKI
3. Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Deputi Bidanfg Perlindungan
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
1. Data Bimtek Pemberdayaan TKI Purna;
2. Data hasil monitoring pemberdayaan TKI Purna; 3. Laporan Pelaksnaan Tugas B/T/S/T Depurti
Bidang Perlindungan Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu
(LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
1. Hasil Monitoring dan Evaluasi Satker
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SUMBER DATA
HASIL PENGUKURAN KINERJA Persentase lembaga yang terintegrasi
Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
1. Data SISKOTKLN
2. Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Puslitfo
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
1. Hasil Monitoring dan Evaluasi laporan Kinerja setiap triwulan
2. Laporan KInerja B/T/S/T satker;
Opini BPK atas laporan keuangan 1. Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Biro Keuangan
2. Laporan hasil pemeriksaan Inspektorat dan BPK
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
1. Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Biro Hukum dan Humas
2. Laporan Hasil Survey Lembaga Independen Tingkat Kapabilitas APIP Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Inspektorat
BNP2TKI
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Laporan Pelaksanaan Tugas B/T/S/T Inspektorat BNP2TKI
Tingkat Penilaian LAKIP Laporan Hasil Revieu Inspektorat Hasil Penilaian Kemenpan RB
Demikian Penetapan Indikator Kinerja Utama BNP2TKI Tahun 2015 ini dibuat semoga menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
Jakarta, 30 April 2015
KEPALA
BADAN NASI ONAL PENEMPATAN DAN PERLI NDUNGAN TENAGA KERJA I NDONESI A
RENCANA KINERJA TAHUNAN
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015 – 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN PELAKSANAAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya pemanfaatan jobsinfo
BNP2TKI dalam alur proses
penempatan TKI
Prosentase CTKI pendaftar Jobsinfo
yang berhasil ditempatkan 30% 40% 70% 80% 100%
2 Meningkatnya Penempatan TKLN
memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfatan layanan
Siskotkln yang terintegrasi oleh pihak
terkait dalam proses pra
pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
60% 70% 80% 90% 100%
3 Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan.
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang
Tertangani 90% 92% 95% 98% 100%
4 Meningkatnya CTKI/TKI Purna yang berwirausaha
Persentase TKI Purna yang Menjadi
Wirausaha 32% 34% 36% 38% 40%
5 Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
30% 50% 100% 100% 100%
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
70% 80% 90% 95% 100%
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi
BNP2TKI 80% 85% 90% 95% 100%
Opini BPK atas laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP
6 Citra terbaik untuk lembaga BNP2TKI Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik
7 Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan Penyelengaraan SPIP
Tingkat Kapabilitas APIP Skor 1 Skor 1 Skor 2 Skor 2 Skor 3
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Jakarta, Februari 2017
KEPALA
BADAN NASI ONAL PENEMPATAN DAN PERLI NDUNGAN TENAGA KERJA I NDONESI A
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya pemanfaatan jobsinfo BNP2TKI dalam alur proses penempatan TKI
Persentase CTKI pendaftar Jobsinfo
yang berhasil ditempatkan 70%
Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfatan layanan SISKOTKLN yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan
80%
Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan
Persentase CTKI/TKI Bermasalah yang
Tertangani 95%
Meningkatnya CTKI/TKI Purna yang berwirausaha
Persentase TKI Purna yang Menjadi
Wirausaha 36%
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
100%
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
90%
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi
BNP2TKI 90%
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
Citra terbaik untuk lembaga BNP2TKI
Opini Publik terhadap lembaga
BNP2TKI Baik
Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan Penyelengaraan SPIP
Tingkat Kapabilitas APIP Skor 2
Tingkat Kematangan Implementasi
SPIP Skor 2
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran BNP2TKI Rp
415.046.706.000,-KEPALA
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NUSRON WAHID
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
DEPUTI BIDANG KERJASAMA LUAR NEGERI DAN PROMOSI
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Drg. Elia Rosalina S, MARS, MS
Jabatan : Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi
selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017
Pihak Pertama
Drg. Elia Rosalina S, MARS, MS
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DEPUTI BIDANG KERJA LUAR NEGERI DAN PROMOSI
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya kerjasama ketenagakerjaan dan perlindungan Pekerja Migran dengan negara tujuan penempatan
Jumlah Dokumen Kerjasama
Ketenagakerjaan dan Perlindungan Pekerja Migran antara Negara RI dengan Negara Tujuan Penempatan yang berkontribusi dengan proses penempatan
12 Dokumen Kerjasama
Meningkatnya kesesuaian kualifikasi/ kompetensi CTKI potensi dengan permintaan
Jumlah negara tujuan penempatan dengan peluang kerja jabatan formal yang sesuai potensi persediaan
10 Negara
Meningkatnya kesesuaian kualifikasi/ kompetensi CTKI potensi dengan peluang kerja yang tersedia
Persentase CTKI pendaftar Jobsinfo telah berhasil ditempatkan
70%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran Deputi Bidang KLNP Rp
12.806.225.000,-Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017
Pihak Pertama
Drg. Elia Rosalina S, MARS, MS
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
DEPUTI BIDANG PENEMPATAN
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Agusdin Subiantoro
Jabatan : Deputi Penempatan
selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017 Pihak Pertama
Agusdin Subiantoro
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DEPUTI BIDANG PENEMPATAN
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase TKI yang ditempatkan memiliki dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan
100%
Persentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem
80%
Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan
Persentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai
70%
Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai
70%
Meningkatnya kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku
Persentase tingkat kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan dalam standar dan ketentuan yang berlaku
90%
Meningkatnya pelayanan penempatan pemerintah (G to G
danG to P)
Persentase Penempatan yang
menggunakan skema G to G dan G to P
berbasis online
100%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran Deputi Bidang Penempatan Rp
23.053.270.000,-Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017
Pihak Pertama
Agusdin Subiantoro
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Teguh Hendro Cahyono
Jabatan : Deputi Perlindungan
selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017
Pihak Pertama
Teguh Hendro Cahyono
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Pengaduan masalah TKI dilayani, diproses, dan diselesaikan
Persentase pengaduan yang diproses di layanan crisis center berbasis sistem yang terintegrasi dengan K/L terkait/Perwakilan RI
100%
Persentase TKI telah memiliki akses terhadap fasilitas Early Warning System
memanfatkan beragamtools
70%
Penguatan Advokasi dan Mediasi dalam memenuhi hak-hak TKI sejak Pra, selama dan purna TKI
Persentase menurunnya permasalahan
CTKI/ TKI 20%
Persentase CTKI/TKI bermasalah yang
mendapat pendampingan hukum 100%
Meningkatnya kemampuan TKI purna penempatan untuk mengelola keuangan, termasuk mengembang kan usaha mikro
Jumlah pekerja migran/purna yang mendapat edukasi pengelolaan keuangan dan wirausaha
5.400 TKI Purna
Persentase TKI Purna yang Menjadi
Wirausaha 36%
Persentase terfasilitasi pemulangan dan pemberdayaan WNIO/TKIB/Pekerja migran bermasalah dalam proses re integrasi usaha di desa asalnya.
70%
Meningkatnya layanan
pendampingan usaha dan akses permodalan
Persentase kerjasama dengan lembaga keuangan dan donor dalam rangka menunjang pelaksanaan pembekalan dan penyediaan bantuan modal.
70%
Penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penempatan dan perlindungan
Persentase sistem monitoring perlindungan
berbasis informasi unit intelijen 70%
Persentase meningkatnya TKI yang berangkat secara prosedural di kantong TKI non prosedural
95% TKI
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran Deputi Bidang Perlindungan Rp
23.880.092.000,-Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017
Pihak Pertama
Teguh Hendro Cahyono
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
SEKRETARIAT UTAMA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama
selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017 Pihak Pertama
Drs. Hermono, MA
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
93%
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN
dan RB BB
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi
Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
24 UPP/ 12 LTSP
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi
BNP2TKI 90%
Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan/dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Persentase peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum
100%
Opini Publik terhadap lembaga
BNP2TKI Baik
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan kajian Litbang sebagai masukan kebijakan
Persentase lembaga penempatan yang terintegrasi Sistem Non Tunai dalam Tata Kelola TKI
100%
Prosentase rekomendasi hasil kajian
yang menjadi kebijakan 80%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran Sekretariat Utama Rp
128.844.506.000,-Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017 Pihak Pertama
Drs. Hermono, MA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
INSPEKTORAT BNP2TKI
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Firdaus Zazali
Jabatan : Inspektur BNP2TKI
selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Nusron Wahid
Jakarta, Februari 2017 PIHAK PERTAMA
Firdaus Zazali
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
INSPEKTORAT
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
BNP2TKI
a. Nilai Akuntabilitas Kinerja BNP2TKi B
1. Jumlah Pelaksanaan Evaluasi