PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI NOMOR : PER.02/SU/IV/2015 TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
TAHUN 2015 - 2019
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI NOMOR : PER.01/SU/I/2016 TENTANG
PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI
DENGAN KEPALA BNP2TKI TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA
ESELON II DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT UTAMA DENGAN SEKRETARIS UTAMA
TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA ESELON III, IV DAN STAF
DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT UTAMA TAHUN 2016
DOKUMEN
PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA
SEKRETARIAT UTAMA TAHUN 2016
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI NOMOR : PER.01/SU/IV/2015
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI NOMOR : PER.01/SU/IV/2015
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER. 01/SU/IV/2015 TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS
SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019 SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) tahun 2015-2019;
b. bahwa Renstra Sekretariat Utama BNP2TKI merupakan dokumen perencanaan yang berpedoman pada RPJM Nasional dan Renstra BNP2TKI tahun 2015-2019 serta menjadi salah satu dasar bagi Sekretariat Utama dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI tentang Rencana Strategis Sekretariat Utama BNP2TKI.
Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang R.I. Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri;
4. Undang-Undang R.I. Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
5. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Anggaran Kementrian/Lembaga;
7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 40 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
9. Peraturan Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ;
10. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tanaga Kerja Indonesia; 11. Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Instruksi Preseiden R.I. Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
13. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2006 tentang Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI;
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
15. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA//IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 - 2019. Memperhatikan : Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 40 Tahun 2004 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional .
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019.
KEDUA : Rencana Strategis Sekretraiat Utama BNP2TKI Tahun 2015 - 2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran PERATURAN ini, merupakan pedoman/acuan yang digunakan oleh masing-masing Eselon II di lingkungan Sekretraiat Utama BNP2TKI untuk menyusun :
a. Rencana Strategis 2015 - 2019; b. Rencana Kerja;
c. Rencana Kerja Anggaran;
d. Penetapan Indikator Kinerja Utama; e. Rencana Kinerja Tahunan;
f. Penetapan Kinerja;
g. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
KETIGA : Melakukan Review Renstra sebagaimana diktum Pertama apabila terjadi perubahan/Revisi terkait dengan kegiatan Prioritas Nasional dan Prioritas BNP2TKI, serta Struktur Organisasi;
KEEMPAT : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal April 2015
Sekretaris Utama,
Edy Sudibyo
R
2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Saing.
C
1 Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Penyiapan perencanaan yang kreatif, inovatif, rasional dan menjawab persoalan
Peningkatan Kualitas Rencana Program dan Anggaran yang dfisesuaikan dengan kebutuhan masayrakat yang nyata (felt need), dijadikan stimulasi terhadap masyarakat, yang berfungsi mendorong timbulnya jawaban (response)
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
Perluasan agenda reformasi birokrasi Meningkatnya kasitas birokrasi melalui: a. Penyusunan grand design dan road map RB; b. Penyederhanaan struktur organisasi dan tata kerja; c. Penyempurnaan SOP Lembaga BNP2TKI;
d. Penerapan SPIP; e. Akuntabilitas keuangan f. Penerapan CAT Sistem; g. Penerapan e-government h. Manajemen arsip;
i. Penyusunan laporan kinerja 2
2 Terselenggaranya Program Reformasi Birokrasi (RB)
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
3
3 Terselenggaranya
Pengelolaan keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas laporan keuangan
4
4 Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Persentase peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum
Penyusunan, penyempurnaan perangkat peraturan dan berperan aktif dalam proses penguatan kewenangan/otoritas kelemba gaan serta pengelolaan informasi dan kehumasan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi Publik;
Meningkatnya keterbukaan informasi dan komunikasi Publik melaluli :
a. Peningkatan pelayanan PPID; b. Publikawareness campaign;
c. Publikasi proses perencanaan dan penganggaran; d. Publikasi Laporan keuangan dan Kinerja.
Peningkatan Partisipasi Masyarkat dalam perumusan kebijakan
Meningkatan Partisipasi Masyarkat dalam perumusan kebijakan melalui :
a. Forum konsultasi publik;
b. Publikasi informasi program dan kegiatan prioritas; c. Sistem publikasi yang accessible, interaktif dan
mudah dipahami; Pembangunan Image Building komunikasi
kelembagaan
Mewujudkan Image Building komunikasi kelembagaan melalui :
a. Menjadi lead operator khusus TKI dengan mengkomunikasikan program terkait TKI kepada kementerian yang bersangkutan;
b. Bekerjasama untuk membuat research dan feasibility study yang terkait dengan TKI hasil akan digunakan untuk pengembangan TKI;
c. Mengkomunikasikan segala keputusan yang akan dibuat dengan melakukan brainstorming dengan perwakilan TKI baik asosiasi maupun LSM/NGO; d. Menjadi Self Regulatory Organisation bagi pelaku
industri yang melakukan bisnis terkait TKI agar tercipta win-win solution
Memberikan rekomendasi hasil Pengkajian, penelitian dan pengembangan terhadap hal-hal yang terkait dengan P2TKI
Melakukan Pengkajian, penelitian dan pengembangan terhadap hal-hal yang terkait dengan P2TKI dan memberikan rekomendasil dari hasil yang dilakukan.
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI dengan secara terpadu
Penyelenggraan layanan system informasi P2TKI dengan stakeholders secara terpadu dan bertanggung jawab.
1. Sistem Lembaga Penempatan dan lembaga Pendukung penempatan terkait sistem non tunai;
2. Sistem pelayanan pada Kab/Kota
3. Sistem pada kementerian/Lembaga terkait 4. Perwakilan RI di Negara Penempatan 5. Sistem Perbankan dan sistem asuransi
Penguatan Infrastruktur Integrasi Sistem, Pengamanan Database dan Network Operational Control (NOC)
Melakukan kegitan berupa :
1. Penguatan Infrastruktur Integrasi Sistem dengan melakuikan penambahan kapasitas yang diperlukan;
2. Pengamanan Database dan Network Operational Control (NOC) dengan menyediakan cadangan Bank Data yang ditempatkan di daerah yang bebas dari gempa, banjir dan mendapat suplai listrik sepanjang tahun
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI
NOMOR : PER.02/SU/IV/2015
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER. 02/SU/IV/2015 TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019 SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja di lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015 - 2019; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4614);
2. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 3. Instruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Instruksi Presiden R.I. Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
5. Instruksi Presiden R.I. Nomor 6 Tahun 2006 tentang Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
8. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA//IV/2015 tentang Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 - 2019.
9. Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI Nomor PER. 01/SU/IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015 - 2019.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019.
PERTAMA : Indikator Kinerja sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing Eselon II di lingkungan Sekretraiat Utama untuk menyusun rencana kerja dan anggaran, menetapkan rencana kinerja tahunan, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015 - 2019.
KEDUA : Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh Sekretaris Utama BNP2TKI dan disampaikan kepada Kepala BNP2TKI.
KETIGA : Melakukan Reviu Penetapan Indikator Kinerja Sekretraiat Utama apabila terjadi perubahan/Revisi terkait dengan Rencana Strategis Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015 - 2019.
KEEMPAT : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 30 April 2015
Sekretaris Utama,
Edy Sudibyo
Lampiran Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI Tentang Penetapan indikator Kinerja Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015-2019.
Nomor : PER.02/SU/IV/2015 Tanggal : 30 April 2015
INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi;
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan
pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas laporan keuangan
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 30 April 2015
Sekretaris Utama,
Edy Sudibyo
INDIKATOR KINERJA
SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
TAHUN 2015-2019
A. Pendahuluan
Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key performance indicators (KPI) dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan.
Kinerja(performance)menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur berdasarkan standar. Melalui kinerja Aparatur, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan publik secara umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian komitmen dan dukungan pimpinan puncak dan stakeholder lainnya tetap menjadi kunci utama. Bertemunya persepsi yang sama antara dua komponen tersebut dalam menentukan sasaran dan tujuan, merupakan modal utama untuk meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi. Menentukan tingkat prestasi melalui indikator kinerjanya akan menyentuh langsung faktor-faktor yang menunjukkan indikasi-indikasi obyektif terhadap pelaksanaan fungsi/tugas seorang Aparatur, serta sejauh mana fungsi dan tugas yang dilakukan memenuhi standar yang ditentukan.
B. Pengertian Kinerja
Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi kerja. Para pakar banyak memberikan definisi tentang kinerja secara umum, dan dibawah ini disajikan beberapa diantaranya:
1. Kinerja: adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu (Bernardin dan Russel, 1993);
2. Kinerja: Keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan (As’ad, 1991);
3. Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang (Kurb, 1986);
4. Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Gilbert, 1977). Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu:
1. Kompetensi: berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifi-kasikan tingkat kinerjanya.
2. Produktifitas: kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja (outcome).
bersumber dari fungsi-fungsi yang diterjemahkan dalam kegiatan/tindakan dengan landasan standar yang jelas dan tertulis. Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktifitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam pencapaiannya.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang antara lain : 1. Faktor individu: kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman tingkat sosial
dan demografi seseorang;
2. Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja;
3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
C. Tujuan
1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi tingginya. Peningkatan prestasi kerja perorangan pada gilirannya akan mendorong kinerja staf; 2. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui
prestasi pribadi;
3. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang pekerjaan, sehingga terbuka jalur komunikasi dua arah antara pimpinan dan staf.
D. Pengembangan dan Manajemen Kinerja
Pengembangan dan manajemen kinerja pada dasarnya sebuah proses dalam managemen sumber daya manusia. Implikasi dari kata "manajemen" berarti proses diawali dengan penetapan tujuan dan berakhir dengan evaluasi. Secara garis besar ada lima kegiatan utama yaitu:
1. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai dan disepakati oleh atasannya. Rumusan ini mencakup kegiatan yang dituntut untuk memberikan kontribusi berupa hasil kerja (outcome).
2. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, termasuk penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.
3. Melakukan "monitoring", koreksi, memfasilitasi serta memberi kesempatan untuk perbaikan. 4. Menilai prestasi dengan cara membandingkan prestasi aktual dengan standar yang telah
ditetapkan.
5. Memberikan umpan balik kepada yang dinilai berhubungan dengan seluruh hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut atasan dan staf mendiskusikan kelemahan dan cara perbaikannya untuk meningkatkan prestasi berikutnya.
E. Pengertian Indikator
Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah.
Ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para pakar antara lain:
1. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Contoh: berat badan bayi dan umurnya adalah indikator status nutrisi dari bayi tersebut (Wilson & Sapanuchart, 1993).
2. Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
3. Indikator adalah variable untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981)
Ada dua kata kunci penting dalam pengertian tersebut diatas adalah pengukuran dan perubahan. Untuk mengukur tingkat hasil suatu kegiatan digunakan "indikator" sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan. Indikator yang berfokus pada hasil asuhan kepada proses-proses kunci serta spesifik. Indikator pelayanan adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas yang berdampak terhadap pelayanan. Indikator tidak dipergunakan secara langsung untuk mengukur kualitas pelayanan, tetapi dapat dianalogikan sebagai "bendera" yang menunjuk adanya suatu masalah spesifik dan memerlukan monitoring dan evaluasi.
Dalam beberapa kegiatan, mungkin tidak relevan mengukurnya dengan ukuran kuantitatif untuk mengambil suatu keputusan. Sebagai contoh dalam komunikasi: bagaimana kualitas komunikasi interpersonal antara aparatur – masyarakat, maka pengukurannya adalah melalui observasi langsung untuk mengetahui bagaimana kualitas interaksinya. Monitoring dilakukan terhadap indikator kunci guna dapat mengetahui penyimpangan atau prestasi yang dicapai. Dengan demikian setiap individu akan dapat menilai tingkat prestasinya sendiri (self assesment).
F. Karakteristik Indikator
Selanjutnya, setelah kita merumuskan KPI untuk setiap sasaran kinerja yang ada, maka tahapan berikutnya adalah menentukan angka target untuk setiap KPI. Demikianlah, misalkan untuk KPI pertumbuhan sales revenue maka angka target yang dipasang misalnya adalah 15 %. Sementara untuk skor atau tingkat kepuasan pelanggan misalkan angka targetnya adalah 8 dari skala 1 – 10. Penetapan angka target ini sebaiknya mengikuti metode SMART atau singkatan dari
1. Specific (S): target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus; 2. Measurable (M): dapat dikur.;
3. Achievable (A): target yang telah ditetapkan merupakan hal yang realistis dan dapat dicapai (achievable) ada nilai atau hasil peningkatan
4. Relevant (R): target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan berkaitan dengan tugas pokok
5. Time (T): waktu untuk mencapai target tersebut/deadline.
1. Sahih (Valid)artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek-aspek yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (Reliable): mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
3. Peka(Sensitive): cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.
4. Spesifik (Specific) memberikan gambaran prubahan ukuran yang jelas dan tidak tumpang tindih.
5. Relevan: sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan kritikal contoh: pada unit bedah indikator yang dibuat berhubungan dengan pre-operasi dan post-operasi.
G. Penetapan Indikator Kinerja Utama
1. Uraian Indikator Kinerja Utama
Dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama Sekretariat Utama BNP2TKI Telah mengikuti Karakterisitik Indikator. Adapun Penentapan Indiokator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
SEKRETARIAT BNP2TKI
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi;
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI Terselenggaranya Pengelolaan
keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas laporan keuangan
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
2. Alat Ukur/Satuan
Alat ukur yang digunakan pada Indikator Kinerja Utama ada bermacam macam tergantung dari Indikator Kinerjanya. Adapun alat ukurnya adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA ALAT UKUR/SATUAN
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Prosentase anggaran
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
Hasil Penilaian oleh Kemenpan dan RB terhadap :
1. Perencanaan Kinerja,
2. Pengukuran Kinerja,
3. Laporan Kinerja
4. Evaluasi KInerja dan
5. Capaian Kinerja Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP)
di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Jumlah Hasil Pembangunan UPP dan LTSP pada BP3TKI/LP3TKI
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
Hasil Penilaian PNPRB oleh Kemenpan dan RB terhadap :
A. Penilaian Proses
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi 4. Penata Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 6. Penguatan Akuntabilitas
7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
B. Penialian Hasil
1. Kapasitas dan Akuntabilitas organisasi 2. Pemerintah bersih dan bebas KKN 3. Kualitas Pelayanan Publik
Opini BPK atas laporan keuangan
Hasil Opini BPK terhadap :
Hasil Audit oleh BPK terhadap pengelolaan Keuangan
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
Jumlah peraturan perundang-undangan yang dihasilkan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Mengukur persentase integrasi Sistem Pelayanan P2TKI (SIKOTKLN) dengan :
1. Sistem Lembaga Penempatan dan lembaga Pendukung penempatan terkait sistem non tunai;
2. Sistem pelayanan pada Kab/Kota
3. Sistem pada kementerian/Lembaga terkait 4. Perwakilan RI di Negara Penempatan 5. Sistem Perbankan dan sistem asuransi Rekomendasi hasil kajian Litbang
sebagai bahan masukan kebijakan
Jumlah hasil kajian yang dapat direkomendasi kan sebagai bahan masukan kebijakan
3. Cara Mengukur Indikator Kinerja Utama
INDIKATOR KINERJA CARA MENGUKUR INDIKATOR KINERJA
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Dilakukan dengan menghitung persentase antara Pagu Anggaran yang dihasilkan dengan Realisasi anggaran
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
Hasil Penilaian oleh Kemenpan dan RB dengan menghitung bobot persentase yang dihasilkan dari :
1. Perencanaan Kinerja, target bobot 20%
2. Pengukuran Kinerja, target bobot 25%
3. Laporan Kinerja, target bobot 15%
4. Evaluasi KInerja, target bobot 10%
5. Capaian Kinerja, target bobot 20% Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di
BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Hasil Pembangunan UPP dan LTSP pada BP3TKI/LP3TKI
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
Hasil Penilaian PNPRB oleh Kemenpan dan RB terhadap :
A. Penilaian Proses, target bobot 60%
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi 4. Penata Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 6. Penguatan Akuntabilitas
7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
B. Penialian Hasil, targetbobot 40%
Opini BPK atas laporan keuangan
Hasil Opini BPK terhadap pengelolaan Keuangan di BNP2TKI dengan Kriteria WTP, WDP, Disclaimer
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
Dilakukan dengan menghitung jumlah peraturan perundang-undangan yang dihasilkan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Dilakukan dengan menghitung persentase Tingkat Kepuasan Publik terhadap Pelayanan BNP2TKI
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Dilakukan dengan menghitung persentase integrasi Sistem Pelayanan P2TKI (SIKOTKLN) dengan :
1. Sistem Lembaga Penempatan dan lembaga Pendukung penempatan terkait sistem non tunai;
2. Sistem pelayanan pada Kab/Kota
3. Sistem pada kementerian/Lembaga terkait 4. Perwakilan RI di Negara Penempatan 5. Sistem Perbankan dan sistem asuransi
Rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Dilakukan dengan menghitung Jumlah hasil kajian yang dapat direkomendasi kan sebagai bahan masukan kebijakan
4. Sumber Data Indikator Kinerja Utama
Sumber data dari hasil pengukuran kinerja ini didapat melalui :
INDIKATOR KINERJA SUMBER DATA INDIKATOR KINERJA
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
Sumber data :
1. Pagu Anggaran Sekretariat Utama; 2. Laporan Realisasi Anggaran dari Biro
Keuangan dan Umum
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
5. Hasil Penilaian Kemenpa dan RB Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di
BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
Sumber data :
Laporan dari Biro Organisasi dan Kepegawaian
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
Sumber data :
Opini BPK atas laporan keuangan
Sumber data :
Hasil penilaian oleh BPK terhadap pengelolaan Keuangan di BNP2TKI Jumlah peraturan perundang-undangan
dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
Sumber data :
Laporan dari Biro Hukum dan Humas
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Sumber data :
Laporan dari Biro Hukum dan Humas Persentase lembaga yang terintegrasi
Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
Sumber data : Laporan dari Puslitfo Rekomendasi hasil kajian Litbang
sebagai bahan masukan kebijakan
Sumber data : Laporan dari Puslitfo
Demikian Penetapan Indikator Kinerja Utama Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2015-2019 ini dibuat semoga menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sekretariat Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 30 April 2015
Sekretaris Utama,
Edy Sudibyo
RENCANA KINERJA TAHUNAN
SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI
RENCANA KINERJA TAHUNAN
SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2015 - 2019
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2015 2016TAHUN PELAKSANAAN2017 2018 2019
1
Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Persentase perencanaan anggaran terhadap realisasi
pelaksanaan anggaran 90% 92% 93% 94% 95%
Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB B B+ A A A
2
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi;
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
16 UPP/ Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI 80% 85% 90% 95% 100%
3
Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP
4
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
9
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik Baik Sangat Baik
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
50% 100% 100% 100% 100%
Rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan
masukan kebijakan 9 Kajian 9 Kajian 9 Kajian 9 Kajian 9 Kajian
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 30 April 2015
Sekretaris Utama,
Edy Sudibyo
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI
Nomor : PER.01/SU/II/2016
TENTANG
PERATURAN
SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
NOMOR : PER. 01/SU/II/2016 TENTANG
TENTANG PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA
SEKRETARIAT UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan BAB I Pasal 2 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu Penetapan Kinerja Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2016.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor Nomor PER.01/KA/I/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA/IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015 – 2019;
7. Peraturan Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015-2019;
8. Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI Nomor PER. 01/SU/IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis Sekretariat Utama BNP2TKI 2015-2019;
9. Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI BNP2TKI Nomor PER. 02/SU/IV/2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Sekretariat Utama BNP2TKI 2015-2019.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI TENTANG PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI TAHUN 2016.
Pasal 1
Dokumen Penetapan Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
Pasal 2
Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI menyusun Penetapan Perjanjian Kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
Pasal 3
Dokumen Penetapan Perjanjian Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran Program/Kegiatan, Indikator Kinerja Deputi Penmepatan, beserta target kinerja dan anggaran;
Pasal 4
Pasal 5
Dalam penyusunan Dokumen Penetapan Perjanjian Kinerja agar memperhatikan :
a. Kontrak kinerja antara Sekretaris Utama dengan Kepala BNP2TKI; b. Dokumen perencanaan jangka menengah/Rencana Strategis; c. Dokumen perencanaan kinerja tahunan;
d. Dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran.
Pasal 6
Dokumen Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh Kepala BNP2TKI untuk: a. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah
untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
b. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
d. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah;
e. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 25 Februari 2016
Sekretaris Utama,
Lampiran Peraturan Sekretaris Utama BNP2TKI Tentang Penetapan Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama BNP2TKI Tahun 2016.
Nomor : PER.01/SU/II/2016 Tanggal : 25 Februari 2016
TUGAS :
Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan serta melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi, perencanaan, anggaran, organisasi , tatalaksana kepegawaian, umum, hukum, hubungan masyarakat di lingkungan BNP2TKI.
FUNGSI :
Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan di lingkungan BNP2TKI;
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan BNP2TKI;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi di lingkungan BNP2TKI ;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama dan hubungan masyarakat; e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara sesuai dengan tanggung jawabnya; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BNP2TKI.
PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
SASARAN STRATEGI S I N D I KATOR KI N ERJA TARGET AN GGARAN Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif
dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Persentase perencanaan anggaran terhadap
realisasi pelaksanaan anggaran 92% 9.943.960.000 Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB B+
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi;
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
2 UPP/
4 LTSP 5.094.790.000
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI 85%
Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan WTP 123.464.668.000
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
9 Peraturan
6.660.620.000 Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
100%
7.909.487.000 Rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan
masukan kebijakan 9 Kajian
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jumlah Anggaran Sekretariat Utama Tahun 2016 Rp.
153.073.105.000.000,-Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 25 Februari 2016
Sekretaris Utama,
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
SEKRETARIS UTAMA BNP2TKI
DENGAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
SEKRETARIAT UTAMA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama Selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Nusron Wahid
Jabatan : Kepala BNP2TKI
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
PIHAK KEDUA
Nusron Wahid
Jakarta, 25 Februari 2016 PIHAK PERTAMA
Drs. Hermono, MA
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Persentase perencanaan anggaran terhadap
realisasi pelaksanaan anggaran 92% Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan
RB BB
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi;
Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
2 UPP/ 4 LTSP
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI 85%
Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan / dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI
Jumlah peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum yang dihasilkan
9 Peraturan
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
100%
Rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai
bahan masukan kebijakan 9 Kajian Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Pagu Anggaran Sekretariat Utama Tahun 2016 Rp.
153.073.105.000,-PIHAK KEDUA
Nusron Wahid
Jakarta, 25 Februari 2016 PIHAK PERTAMA
Drs. Hermono, MA
PERJANJIAN KINERJA ESELON II
DENGAN SEKRETARIS UTAMA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ADMINISTRASI KERJASAMA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Ir. Yunafri, MM
Jabatan : Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi Kerjasama Selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Yunafri
NIP. 19570612 198603 1 003
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Kualitas Penyusunan Rencana Program dan Anggaran, Pelayanan Administrasi Kerjasama, serta Hasil Monitoring, Evaluasi dan Laporan.
Prosentase perencanaan anggaran
terhadap realisasi pelaksanaan anggaran 92%
Fasilitasi Layanan Adminis trasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
20 Dokumen Kerjasama DN
Jumlah Rekomendasi Hasil monitoring
dan evaluasi 29 Satker
Peningkatan Penilaian Kualitas AKIP BB
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia Jumlah Anggaran Biro Perencanaan dan Administrasi Kerjasama Tahun 2016 Rp.
9.943.960.000,-Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Yunafri
NIP. 19570612 198603 1 003
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPALA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Rohyati Sarosa
Jabatan : Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Selanjutnya disebutPihak pertama
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Rohyati Sarosa, S.H., M.M. NIP.19581113 198609 2 001
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Terwujudnya Organisasi, Perencanaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengelolaan Administrasi Kepegawaian yang Tepat Fungsi
Peningkatan nilai Capaian Reformasi
Birokrasi BNP2TKI 85%
Jumlah Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) di BP3TKI/LP3TKI/P4TKI yang mudah, murah dan cepat
2 UPP/ 4 LTSP
Peningkatan Jumlah SDM yang Profesional, Handal dalam Pelayanan Publik dan penguatan sdm BNP2TKI diperwakilan
40%
Prosentase terintegrasinya aplikasi system Informasi Kepegawaian (ASIK) dengan BP3TKI
100%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia Jumlah Anggaran Biro Organisasi dan Kepegawaian Tahun 2016 Rp.
5.094.790.000,-Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Rohyati Sarosa, S.H., M.M. NIP.19581113 198609 2 001
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPALA BIRO KEUANGAN DAN UMUM
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Hasan Abdullah
Jabatan : Kepala Biro Keuangan dan Umum Selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Hasan Abdullah NIP. 19600115 198102 1 001
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Keuangan, Tata Usaha Pimpinan, Kerumah anggaan, Dukungan Sarana dan Prasarana Kerja
Laporan Keuangan yang Efisien,
Efektif, transparan dan Akuntabel WTP
Jumlah Pelayanan Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan Dukungan penugasan SDM di perwakilan
28 Satker/ 3 Pwk
Tersedianya Sarana dan Prasarana Kerja (Pelayanan Publik)
6 Lok (Medan, Kendari, Palu, Gorontalo,
Cirebon, Sukabumi) dan
Pemb Kantor Bekasi Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Anggaran Biro Keuangan dan UmumTahun 2016 Rp.
123.464.668.000,-Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Hasan Abdullah NIP. 19600115 198102 1 001
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPALA BIRO HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Ramiany Sinaga
Jabatan : Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Ramiany Sinaga
NIP. 19591002 198503 2 001.
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Tersedianya Peraturan Perundang-Undangan, dan Meningkatnya Pelayanan Bantuan Hukum, Publikasi dan Kehumasan.
Jumlah Peraturan Perundang-Undangan untuk Mengisi Tingkat Kekosongan Pengaturan Hukum
9 Peraturan
Prosentase publik yang membutuhkan
informasi P2TKI melalui PPID 100%
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik
Prosentase publik yang membutuhkan
informasi P2TKI melalui JDIH 100%
Prosentase penyebaran infor masi hukum yang berkaitan dengan P2TKI melalui penyuluhan
100%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia Jumlah Anggaran Biro Hukum dan Humas Tahun 2016 Rp.
6.660.200.000,-Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Ramiany Sinaga
NIP. 19591002 198503 2 001.
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPALA PUSAT PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Hidayat
Jabatan : Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informasi Selanjutnya disebutpihak pertama
Nama : Drs. Hermono, MA
Jabatan : Sekretaris Utama BNP2TKI
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebutpihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Muhammad Hidayat NIP. 19571031 198103 1 002
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
SEKRETARIAT UTAMA
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan
Kajian Litbang sebagai bahan Masukan
Kebijakan 9 Kajian
Jumlah lembaga/Perwakilan yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI
Operasional Layanan
Persentase lembaga penempatan yang terintegrasi Sistem Non Tunai dalam Tata Kelola TKI
100%
Tersedianya Penguatan Infra struktur Integrasi Sistem, Pengamanan Database dan Network Operational control (NOC)
Operasional
Prosentase kabupaten/kota yang terintegrasi dalam SISKO TKLN pada pelayanan registrasi CTKI
75%
Pengelolaan dan Penyajian Data P2TKI 19 Laporan
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia Jumlah Anggaran Pusat Penelitian, Pengembangan Dan Informasi Tahun 2016 Rp.
7.909.487.000,-Pihak Kedua
Drs. Hermono, MA NIP. 19600119 198603 1 001
Jakarta, 25 Februari 2016 Pihak Pertama
Muhammad Hidayat NIP. 19571031 198103 1 002