• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1002914 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1002914 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa:

Terdapat perbedaan keaktifan belajar antara sebelum penerapan model

contextual teaching and learning (CTL) dengan sesudah penerapan model

contextual teaching and learning (CTL). Perbedaan keaktifan belajar tersebut

terlihat dari perbedaan nilai rata keaktifan dari kedua data tersebut. Nilai

rata-rata sesudah penerapan model lebih unggul dibandingkan dengan rata-rata-rata-rata

sebelum penerapan model.

B. Saran

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model contextual teaching

and learning (CTL) secara umum sudah dilaksanakan dengan baik dan terdapat

perbedaan keaktifan belajar antara sebelum dan sesudah menerapkan model

contextual teaching and learning (CTL). Sehingga berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran dari peneliti, yaitu sebagai

berikut :

1. Bagi Guru

Guru disarankan dapat menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL), karena terbukti dengan menggunakan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menyediakan sumber dan fasilitas belajar yang

lebih menunjang, seperti infokus, buku paket dari berbagai sumber, jaringan

internet berupa wifi, agar dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam

(2)

91

Ardy Syaeful Hidayat, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (ctl) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA N 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian mengenai

model contextual teaching and learning (CTL) dengan menerapkan model

contextual teaching and learning (CTL) pada materi lain bahkan pada mata

pelajaran lain, dapat menerapkan model contextual teaching and learning

(CTL) pada saat eksperimen dengan lebih baik lagi yaitu dengan

menggunakan media pembelajaran dan alat bantu yang lebih nyata untuk

siswa, bahkan jika memungkinkan siswa diajak langsung ke sebuah tempat

atau lingkungan yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu,

peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat meneliti model contextual teaching

and learning (CTL) pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu pada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan otoriter secara umum termasuk dalam kategori rendah dengan perolehan sko sebesar 958, gaya

Penelitian tentang “ Penguatan Pendidikan Karakter melalui Model Pembelajaran „Berkat Anang‟ (Berkarakter, Aktif, dan Menyenangkan) di Kalangan Siswa Pendidikan Dasar

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yaitu skala employee engagement dan skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan aspek employee

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan alternatif dalam pengolahan parkir, tidak secara manual tapi terkomputerisasi dengan tujuan memudahkan user dalam melakukan tugasnya dan

Ada baiknya dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan gaya kepemimpinan yang

SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya

Meningkatkan pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan pada pembelajaran PKn melalui model contextual teaching and learning di kelas IV SD Negeri I Asem Kecamatan

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,