• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKKH 1201651 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKKH 1201651 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ZULFITRAH, 2015

MODEL PELATIHAN ASESMEN MEMBACA PERMULAAN BAGI GURU DI SEKOLAH DASAR KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

74 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya tentang kondisi faktual pelaksanaan asesmen membaca

permulaan yang ditemukan di lapangan, maka peneliti merumuskan

kesimpulan terkait model pelatihan asesmen membaca permulaan bagi guru

Sekolah Dasar X kota Bandung sebagai berikut:

1. Asesmen membaca permulaan yang diterapkan bagi guru Sekolah

Dasar X kota Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi faktual guru dalam

melaksanakan asesmen membaca permulaan Sekolah Dasar X kota

Bandung mengenai identifikasi, proses screening, evaluasi dan

rekomendasi, maka dapat dijadikan indikator kemampuan guru dalam

melakukan asesmen tersebut. Guru pada dasarnya memiliki kemampuan

untuk mengembangkan kemampuannya dengan optimal dengan melakukan

kelaompok kerja atau Peer Teaching dan mengikuti pelatihan terkait

asesmen, namun guru belum mampu mengambangkan kemampuannya

dengan optimal. Hal tersebut didasarkan karena guru masih belum

memahami asesmen secara utuh dan komprehensif, guru belum pernah

mengikuti pelatihan asesmen sama sekali, belum adanya pedoman yang

dimiliki oleh guru dalam melakukan asesmen membaca, refrensi yang

dimiliki oleh guru susah untuk dipahami (bahasa kurang operasional)

sehingga guru belum mampu mamahami prosedural dalam melakukan

asesmen.

2. Kebutuhan dalam merumuskan model pelatihan asesmen membaca

(2)

75

ZULFITRAH, 2015

MODEL PELATIHAN ASESMEN MEMBACA PERMULAAN BAGI GURU DI SEKOLAH DASAR KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil peneltian terhadap kondisi faktual pelaksanan

asesmen menunjukkan belum adanya model pelatihan yang mampu

menigkatkan kemampuan guru dalam melakukan asesmen, hal tersebut

terdapat beberapa indikator keberhasilan, yakni: belum memadainya

pelatihan asesmen yang sesuai dengan kondisi alamiah guru dan belum

adanya modul asesmen yang komprehensif dan praktis untuk dipahami oleh

guru dalam melakukan asesmen membaca permulaan. Kedua hal tersebut

merupakan kebutuhan yang paling mendasari keberhasilan asesmen yang

diterapkan di sekolah. Sehingga peneliti menyusun sebuah model pelatlihan

asesmen membaca permulaan yang didalamnya terdapat

komponen-komponen yang dibutuhkan dalam melakukan asesmen membaca

permulaan kepada peserta didik yaitu dengan memahami anak dengan

kebuthan khusus, anak dengan problematikan membaca dan proses

melakukan asesmen dimulai dari proses identifikasi, melakukan screening

dalam rangka menyaring peserta didika yang memang mengalami

hambatan dalam membaca permulaan, dan memberikan penilaian sampai

dengan membuat profil anak secara utuh terhadap kemampuan, hambatan

dan kebutuhan peserta didik yag diampu dikelas masing-masing.

3. Model pelatihan asesmen membaca permulaan bagi guru Sekolah

Dasar X kota Bandung yang telah divalidasi melalui Focus Group

Discussion (FGD).

Model pelatihan asesmen membaca permulaan ini bertujuan untuk

memberikan masukan yang positif dan bermanfaat bagi guru dalam

memberikan layanan kepada peserta didik. Guru mampu memahami

pelaksanaan asesmen secara utuh dan komprehensif, memberikan khasanah

pemahaman terhadap anak dengan problematika membaca, meningkatkan

motivasi guru dalam dalam upaya mengembangkan kemampuan pseserta

didik, melayani peserta didik sesuai dengan hambatan dan kebutuhan

(3)

76

ZULFITRAH, 2015

MODEL PELATIHAN ASESMEN MEMBACA PERMULAAN BAGI GURU DI SEKOLAH DASAR KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Penelitian ini memberikan informasi mengenai model pelatihan yang susuai

dengan kebutuhan guru di Sekolah Dasar X kota Bandung sebagai sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif. Berdasarkan hasil penelitian yang

didapatkan, maka peneliti ingin merekomendasikan hasil penelitian ini kepada:

1. Kepala sekolah

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan kepada setiap pimpinan sekolah inklusi untuk

menjadikan panduan melakukan pelatihan kepada guru dalam

melakukan asesmen membaca permulaan bagi guru di sekolah.

2. Guru

Temuan data penelitian ini salah satunya adalah belum optimalnya

kemampuan guru dalam melakukan asesmen membaca permulaan

kepada peserta didik. Melihat kondisi tersebut, peneliti mengharapkan

hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi untuk pengembagan guru

dalam memberikan masukan yang positif dalam meningkatkan

kemampuannya dalam melakukan asesmen membaca secara

komprehensif dan utuh dan dapat menjadi panduan dalam melakukan

asesmen membaca permulaan dengan memperhatikan kemampuan,

hambatan dan kebutuhan peserta didik.

3. Dinas pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan

panduan dalam membuat kebijakan dalam pengembangan program

pelatihan asesmen bagi guru-guru di sekolah inklusi. Dimana pelatihan

yang diikuti guru akan mampu meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan asesmen membaca permulaan di sekolah lebih

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

kesimpulannya dalam penelitian ini ada pengaruh religiusitas terhadap pelanggaran etika pada siswa kelas XI MIA 4 dan XI IIS 2 SMA Negeri 14 Kota Bandung.. Kata Kunci :

Menjaga kelangsungan dan pengembangan ekosistem pada E- Repository USU merupakan tanggung jawab bersama oleh pustakawan Perpustakaan USU dengan tetap mempertahankan interaksi

Manifestasi kognitif seperti, merasa tidak nyaman, pikiran tidak sejalan dengan harapan, teman merasa menjauh, suasana yang membosankan, merasa tidak dicintai dan disayangi

Situmorang, Syafrizal., Dalimunthe, Doly., Muda, Iskandar., Luthfi, Muslich., Syahyunan.2008.. Analisis

mahasiswa yang tinggal tiga orang dalam satu kamar dan dampak apa saja yang dapat ditimbulkan yang berkaitan dengan kesesakan yang terjadi pada individu penghuni pondokan

Faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh isteri antara lain; Suami menganggur bahwa kekesalan suami karena kesulitan ekonomi sebagai