• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSR 1001854 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSR 1001854 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Dewi Widowati. 2015. Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim. Program studi S1 Jurusan Pendidikan Seni Rupa.

Penelitian ini mengalisis tentang visualisasi gaya fashion old school produk Peter Says Denim dari berbagai edisi di tahun 2014. Gaya old school adalah gaya berbusana yang berasal dari street style fashion di era tahun 1980-1989an dan merupakan gaya pertama yang digunakan oleh para pengusung musik rap di Bronx, New York, Amerika pada tahun 1983-1988. Peter Says Denim adalah sebuah perusahaan fashion asal Bandung Indonesia yang menjadikan gaya old school dan musik sebagai konsep

style yang diusung dari awal berdiri tahun 2008 dan membuat produk fashion untuk kalangan anak muda. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kategori desain old schoolfashion Peter Says Denim dan visualisasi ciri khas produk dengan gaya old school karya Peter Says Denim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori gaya old school yang diproduksi oleh Peter Says Denim dan memperoleh gambaran dari analisis visual yang menjadi ciri khas gaya old school dari produknya. Pada skripsi ini, penulis menggunakan jenis pendekatan penelitian studi deskriptif analitik. Lokasi penelitian dilakukan di perusahaan Peter Says Denim (Jl. Ciumbuleuit no. 109, Hegarmanah Bandung), dengan metode dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan suatu hal yang dapat dilihat dari visualisasi tampilan serta kriteria fashion secara keseluruhan, bahwa sesungguhnya old school pada saat ini adalah campuran dari berbagai gaya street style yang muncul di era 1980-an seperti, UK. Hardcore Punk, Heavy Metal, New School, Ravers, Scallies, Thrashers, New Romantic, Gangsta, Preppie. Istilah

old school bukan mengenai sesuatu yang berbau tempo dulu atau pun tentang sekolah, tetapi gaya old school yang sudah melalui adaptasi visual disesuaikan dan dikembangkan oleh kalangan anak muda.

Urban fashion membawa old school pada waktu, budaya, dan tempatnya kini di Bandung-Indonesia, menjadikan karakter aslinya berubah mengikuti arus perkembangan fashion yang ada dan tetap masih terdapat karakter asli old school yang diterapkan. Saran bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, semoga karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang fashion dan prinsip di dalamnya serta berbagai gaya fashion street style. Serta agar lebih mengenal istilah dan penerapan old school yang cukup marak digandrungi saat ini, bahwa hal tersebut adalah campuran dari beberapa gaya street style dan bukan karakter asli dari old school fashion.

(2)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dewi Widowati. 2015. The Characteristic of Old Fashion Design of Peter Says Denim. Program S1 Departement of Fine Arts Education.

This research focuses on fashion old school style visualization of Peter Says Denim’s product from 2014 editions. Old Scholl style is a style that comes from street style fashion in the era of

1980-1989’s and it is the first style that is used by rap music lovers in Bronx, New York, America on 1933-1988. Peter Says Denim is a clothing line from Bandung Indonesia that makes old fashion style and rap music as a style concept that carried since the first time it was built on 2008 and made fashion product for youth. The problems of the study are: how is the category of old school fashion design of Peter Says Denim and the visualization characteristic of old school fashion product of Peter Says Denim. The aims of the study are: to know the category of old school style which is produced by Peter Says Denim and to get the picture of visual analysis that being the characteristic of old school style from their product. This study employs descriptive analitic approach. The study conducted in Peter Says Denim company (Ciumbuleuit No.109 Hegarmanah Bandung), the data is collected by observation, interview, library research, and documentation research. The study found one thing that can be seen from visual aspects and fashion criteria as a whole that nowadays old school style is the combination of various street styles

that appeared on 1980’s such as UK. Hardcore Punk, Heavy Metal, New School, Rayers, Scallies, Thrasher, New Romantic, Gangsta, Preppie. Old school term is not about something from old years or about school, but it is old school style that has passed visual adaptation and developed by Indonesian youth. Urban fashion brings old school to time, culture and place here in Bandung Indonesia, makes its the original character changes and follows the development of fashion that exists. However, old school fashion still have the original character of old school roots. This study suggest for further research that hopefully can be used as a knowledge and can be implemented also for another various fashion street style. It also helps to know deeper about terms and applications of old school that mostly followed nowadays. Those things are the combination of several street style and are not the original characteristic from old school fashion ever exist before.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap perisai yang termasuk salah satu benda budaya suku Dayak khususnya dan benda budaya bangsa Indonesia

Nurhafiz, 2015. Abstrak Suprematisme Sebagai Gagasan Berkarya Seni Patung Dengan Media Kayu. Dalam karya ini penulis terinspirasi dari lukisan abstrak suprematisme

Pengembangan gagasan dan visualisasi bentuk-bentuk gitar Fender ke dalam karya screen printing dengan gaya Pop Art menjadi masalah dalam skripsi penciptaan ini,

Fenomena ini membuat penulis merasa tergerak dan kemudian mengangkat pada konsep penciptaan untuk menciptakan karakter superhero baru yang diadaptasi dari karakter

Penulis merespon rasa suka terhadap kucing dan media benang ke dalam karya patung, maka dari itu penulis menggunakan bahan benang dengan kucing siam sebagai

Penulis bermaksud membuat sebuah karya fotografi esai yang menggambarkan bagaimana pesona keindahan alam dari Gunung Burangrang.. Hal ini dilakukan agar masyarakat

Maka dari itu penulis mengambil objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat agar menjaga peninggalan bersejarah tersebut

Banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengaplikasikan ragam hias ini, penulis memiliki tujuan untuk mengembangkan hasil dari karya motif/simbol Navajo serta