• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1006684 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1006684 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

59 M. Sando Herawan, 2014

Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka

diperoleh kesimpulan bahwa :

1.Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap permeabilitas pervious

concrete yaitu pada penambahan abu sekam padi sebesar 2,5% terjadi

penurunan nilai permeabilitas dari pervious concrete tanpa penambahan

abu sekam padi. Dengan penambahan abu sekam padi sebesar 5% terjadi

kenaikan nilai permeabilitas pervious concrete dari penambahan abu

sekam padi sebesar 2,5% tetapi tidak lebih besar dari pervious concrete

tanpa penambahan abu sekam padi. Penambahan abu sekam padi 7,5%

terjadi kenaikan permeabilitas dari pervious concrete 0% abu sekam

padi, 2,5% dan 5% abu sekam padi. Sedangkan penambahan 10% abu

sekam padi menghasilkan nilai permeabilitas yang terbesar.

2.Dengan penambahan abu sekam padi sebesar 2,5% 5% dapat

meningkatkan kuat tekan pervious concrete. Sedangkan penambahan abu

sekam padi sebesar 7,5% dan 10% kuat tekan menurun dan dibawah kuat

tekan pervious concrete tanpa penambahan abu sekam padi.

3.Dari hasil analisa bahwa persen kadar penambahan abu sekam padi

sebesar 2,5% merupakan kadar optimal karena menghasilkan kuat tekan

yang maksimal yaitu 15,2 Mpa dengan nilai permeabilitas 0,7669

cm/detik. Nilai permeabilitas tersebut memenuhi persyaratan pervious

concrete yaitu antara 1,4 cm/detik – 1,22 cm/detik.

5.2Saran

Dari penelitian ini, adapun saran dari peneliti yaitu :

1.Perlu di teliti kembali untk penelitian berikutnya dengan persentase

(2)

60

M. Sando Herawan, 2014

Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.Perlu ada kontrol yang ketat mulai dari tahap mix design sampai dengan

pelaksanaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari timbulnya efek negatif

pada saat pelaksanaan dilapangan dan hasil pengujian.

3.Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan proses capping untuk

menghindari perbedaan nilai kuat tekan dari setiap waktu pengujian,

kemudian untuk lebih mengahasilkan nilai kuat tekan yang seragam

pengecoran dilakukan per 3 sampel sehingga meminimalisir terjadi

perbedaan nilai kuat tekan.

4.Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya dianalisis dari aspek ekonomi nya

antara pervious concrete dengan atau tanpa penambahan abu sekam padi .

5.Proses pemadatan merupakan hal yang sangat sensitif pada pervious

concrete sehingga perlu diperhatikan dengan baik pada saat pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Pengamanan arsip dinamis inaktif di unit kearsipan Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukinan Provinsi Sumatera Barat dilakukan sangat sederhana yaitu hanya

Jabatan fungsional umum yang akan diteliti yaitu tenaga Analis Data dan Informasi Jaringan Prasarana dan Pelayanan yang berada di bawah seksi Lalu Lintas, Sarana dan

Sesuai dengan tujuan dan program BOS, maka hal-hal yang tidak terkait dengan perluasan akses dan peningkatan mutu, maka kegiatan tersebut tidak bisa dibiayai dari BOS.

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Hasil uji statistik 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara pretest tingkat kelelahan mata sebelum dilakukan senam mata dan post test 4 tingkat kelelahan

Mesin vacuum frying adalah mesin pengolahan makanan dengan menggunakan sistem vacuum. Dalam pengoperasiannya mesin bekerja pada suhu maksimal 95°C dengan tabung utama vacuum.

Dari analisis diatas data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan yakni ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya