• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai di Pantai Sigandu Batang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai di Pantai Sigandu Batang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Diponegoro University
  • Topik: Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai di Pantai Sigandu Batang
  • Tipe: thesis
  • Kota: Batang

I. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini membahas aspek-aspek penting yang berkaitan dengan perencanaan bangunan pelindung pantai di Pantai Sigandu Batang. Penelitian ini mengedepankan berbagai teori hidrologi, meteorologi, dan teknik sipil yang relevan dalam konteks pengelolaan sumber daya air dan perlindungan pantai. Dengan mengintegrasikan data hidrologi, analisis curah hujan, dan metode perhitungan debit banjir, penelitian ini bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat bagi desain struktur pelindung yang efektif dan berkelanjutan.

2.1 Aspek Hidrologi

Hidrologi sebagai ilmu yang mempelajari sistem kejadian air sangat penting dalam perencanaan bangunan pelindung pantai. Dalam konteks ini, analisis hidrologi dilakukan untuk memahami karakteristik curah hujan dan debit air, yang merupakan faktor kunci dalam perencanaan dan desain struktur pelindung pantai. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data curah hujan serta debit banjir, perencana dapat mengidentifikasi potensi risiko banjir dan merancang solusi yang tepat.

2.1.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)

DAS adalah wilayah yang menerima curah hujan dan mengalirkannya ke sungai, dan merupakan komponen kunci dalam perencanaan hidrologi. Pemahaman tentang DAS memungkinkan perencana untuk menghitung debit air dan mengantisipasi dampak banjir. Konsep ini sangat relevan untuk merancang bangunan pelindung pantai yang dapat menahan aliran air dan mengurangi risiko kerusakan akibat banjir.

2.1.2 Curah Hujan Rencana

Perhitungan curah hujan rencana diperlukan untuk meramalkan besarnya hujan dengan periode ulang tertentu. Hal ini penting untuk menentukan intensitas hujan yang digunakan dalam perhitungan debit banjir. Dengan menggunakan analisis frekuensi dan metode statistik, perencana dapat menghasilkan estimasi yang akurat mengenai curah hujan ekstrem yang harus diperhitungkan dalam desain bangunan pelindung.

2.1.3 Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan menjadi faktor penentu dalam analisis hidrologi. Memahami pola intensitas curah hujan membantu dalam merancang sistem drainase yang efektif dan struktur pelindung yang dapat mengatasi aliran air yang tinggi. Penelitian ini membahas berbagai rumus dan metode yang dapat digunakan untuk menghitung intensitas curah hujan, yang sangat relevan untuk perencanaan bangunan pelindung pantai.

2.1.5 Debit Banjir Rencana

Debit banjir rencana dihitung menggunakan berbagai metode yang mengaitkan curah hujan dengan limpasan. Dengan memahami hubungan ini, perencana dapat menentukan ukuran dan kapasitas struktur pelindung pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, seperti metode Der Weduwen dan Haspers, memberikan panduan praktis dalam menghitung debit banjir yang diharapkan, sehingga desain dapat lebih efektif dan responsif terhadap kondisi lingkungan.

2.2 Aspek Hidro-Oceanografi

Aspek hidro-oceanografi, termasuk gelombang, angin, dan pasang surut, sangat penting dalam perencanaan bangunan pelindung pantai. Pengetahuan tentang gelombang dan energinya membantu perencana dalam merancang struktur yang dapat bertahan terhadap kekuatan gelombang dan arus laut. Klasifikasi gelombang berdasarkan kedalaman air memberikan wawasan yang diperlukan untuk menentukan lokasi dan desain bangunan pelindung yang optimal.

Referensi Dokumen

  • Koefisien stabilitas K D untuk berbagai jenis butir ( Triatmodjo )
  • Penggunaan asphalt pada struktur hidro ( Asphalt Institute )
  • Mekanika Tanah ( Bradja )
  • GENEralized Model For SImulating Shoreline Change ( US Army Corps Of Engineers )

Gambar

Gambar 2.1 Metode Poligon Thiessen (Soemarto, 1999)
Tabel 2.4  Reduced Variate (YT)
Tabel 2.5 Harga K
Tabel 2.6 Wilayah Luas Di bawah Kurva Normal (Soewarno,1995)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini digunakan sebagai kontrol terhadap hasil perhitungan debit banjir rencana yang diperoleh dari data curah hujan.. Perhitungan debit

Dalam mendapatkan debit banjir rencana yaitu dengan menganalisis data curah hujan maksimum pada daerah aliran sungai yang diperoleh dari beberapa stasiun

Dalam analisis debit banjir rencana, sangat diperlukan data hujan untuk menentukan hujan rencana pada daerah aliran sungai.. Metode yang digunakan adalah metode

[r]

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis Perencanaan Bangunan Pantai dengan Memperhatikan Perubahan Garis Pantai Lokasi Studi Pantai

‐ Data angin ‐ Data pasang surut ‐ Data bathimetri ‐ Data tanah ‐ Data topografi ‐ Data bangunan pantai ‐ Data hidrologi ‐ Data klimatologi (Q) ‐ Data

Data curah hujan yang dipakai untuk perhitungan debit banjir adalah hujan yang terjadi pada daerah aliran sungai pada waktu yang samab. Curah hujan yang diperlukan untuk

Data curah hujan yang dipakai untuk perhitungan debit banjir adalah hujan yang terjadi pada daerah aliran sungai pada waktu yang sama.. Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan