TERAPI OKUPASI
TERAPI OKUPASI
Sukinah,S.Pd Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP Sukinah,S.Pd Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UNY
Pengertian
Pengertian
Terapi okupasi dalam upaya penyembuhan
Terapi okupasi dalam upaya penyembuhan
kepada inidividu yang mengalami kelainan
kepada inidividu yang mengalami kelainan
sudah dimulai sejak masa silam sebelum
sudah dimulai sejak masa silam sebelum
ada rekaman data-data bangsa Yunani
ada rekaman data-data bangsa Yunani
Kuno.
Kuno.
Period of magic : gangguan mental dapat
Period of magic : gangguan mental dapat
sembuh dengan nyanyian, pantun serta
sembuh dengan nyanyian, pantun serta
Terapi okupasi merupakan
Terapi okupasi merupakan
multidisiplin yang
multidisiplin yang
pelaksanaannya akan lebih
pelaksanaannya akan lebih
efektif bila intradisipliner.
efektif bila intradisipliner.
Penguasaan terapi okupasi di
Penguasaan terapi okupasi di
SLB juga harus memahami
SLB juga harus memahami
anatomi, fisiologi, psikologi
anatomi, fisiologi, psikologi
perkembangan juga paedagogi.
Istilah
Istilah
Occupational Therapy : adapted physical
Occupational Therapy : adapted physical
activity, corrective physical activity atau millieu
activity, corrective physical activity atau millieu
therapy
therapy
Perkembangannya terapi okupasi bergeser
Perkembangannya terapi okupasi bergeser
makna yang makin kompleks, bulan hanya
makna yang makin kompleks, bulan hanya
sekedar aktifitas fisik yang dilakukan guna
sekedar aktifitas fisik yang dilakukan guna
mengisi waktu luang,
mengisi waktu luang,
Terapi okupasi lebih dominan upaya
Terapi okupasi lebih dominan upaya
penyembuhan, bahkan dampak vokasional dan
penyembuhan, bahkan dampak vokasional dan
rekreasional yang memberikan nilai tambah
rekreasional yang memberikan nilai tambah
karakteristik kegiatan terapi okupasi di
karakteristik kegiatan terapi okupasi di
lingkungan Pendidikan Luar Biasa.
Secara harfiah
Secara harfiah
Occupational : kegiatan, aktifitas atau
Occupational : kegiatan, aktifitas atau
pekerjaaan
pekerjaaan
Therapy : upaya penyembuhan,
Therapy : upaya penyembuhan,
pemulihan atau pengobatan
pemulihan atau pengobatan
Makna bahwa dalam melakukan
Makna bahwa dalam melakukan
penyembuhan/pengobataan yang
penyembuhan/pengobataan yang
menggunakan aktifityas/pekerjaan
menggunakan aktifityas/pekerjaan
sebagai medianya perlu merujuk pada
sebagai medianya perlu merujuk pada
kondisi gangguan fisik/mental yang
kondisi gangguan fisik/mental yang
dialami anak berkebutuhan khusus
dialami anak berkebutuhan khusus
Spackman berpendapat :
Suatu aktivitas baik mental/fisik sebagai bantuan untuk suatu penyembuhan akibat penyakit/luka.
Membantu penyembuhan kepada setiap ABK baik yang mengalami gangguan mental atau fisik.
Melalui berbagai aktifitas yang diprogramkan untuk dilakukan oleh masing-masing ABK diharapkan dapat mengembalikan atau mengoptimalkan kondisi
Kusnanto berpendapat :
Kusnanto berpendapat :
Usaha penyembuhan terhadap seseorang
Usaha penyembuhan terhadap seseorang
yang mengalami kelainan mental, fisik
yang mengalami kelainan mental, fisik
dengan jalan memberikan suatu keaktifan
dengan jalan memberikan suatu keaktifan
kerja, dimana keaktifan tersebut untuk
kerja, dimana keaktifan tersebut untuk
mengurangi rasa penderitaan yang
mengurangi rasa penderitaan yang
American occupational
American occupational
Therapy Association :
Therapy Association :
• Terapi okupasi merupakan suatu Terapi okupasi merupakan suatuperpaduan antara seni dan ilmu
perpaduan antara seni dan ilmu
pengetahuan untuk menunjukkan jalan
pengetahuan untuk menunjukkan jalan
dari respon penderita dalam bentuk
dari respon penderita dalam bentuk
kegiatan yang sudah diseleksi yang
kegiatan yang sudah diseleksi yang
digunakan untuk membantu dan
digunakan untuk membantu dan
memelihara kesehatan, menanggulangi
memelihara kesehatan, menanggulangi
kecacatan, menganalisa tingkah laku,
kecacatan, menganalisa tingkah laku,
memberikan latihan dan melatih pasien
memberikan latihan dan melatih pasien
yang menderita kelainan fisik, mental
yang menderita kelainan fisik, mental
serta fungsi sosialnya.
Terapi Okupasi oleh herbert Hall
Terapi Okupasi oleh herbert Hall
ada dua konsep :
ada dua konsep :
1.
1.
Okupasi terapi menggunakan
Okupasi terapi menggunakan
aktifitas dalam mengembangkan
aktifitas dalam mengembangkan
dan meningkatkan suatu skill
dan meningkatkan suatu skill
(meningkatkan
(meningkatkan
kemampuan-kemampuan dalam mempelajari
kemampuan dalam mempelajari
skill baru)
skill baru)
2.
2.
Menolong individu meningkatkan
Menolong individu meningkatkan
kemampuan fungsionalnya.
Soeharso : occupational therapy suatu terapi
Soeharso : occupational therapy suatu terapi
yang berdasarkan atas occupation atau gerak di
yang berdasarkan atas occupation atau gerak di
dalam suatu pekerjaan.
dalam suatu pekerjaan.
Terapi okupasi berusaha atau mencapai
Terapi okupasi berusaha atau mencapai
perbaikan dari kelainan dengan jalan
perbaikan dari kelainan dengan jalan
memberikan pekerjaaan kepada penderita.
memberikan pekerjaaan kepada penderita.
Misal : menenun dengan alat tenun kayu selain
Misal : menenun dengan alat tenun kayu selain
penglihatan dan pikiran diperlukan juga gerak
penglihatan dan pikiran diperlukan juga gerak
jari-jari, gerak sendi-sendi pergelangan tangan,
jari-jari, gerak sendi-sendi pergelangan tangan,
gerak sendi siku-siku, gerak sendi-sendi bahi,
gerak sendi siku-siku, gerak sendi-sendi bahi,
gerak sendi-sendi mata kaki, gerak sendi-sendi
gerak sendi-sendi mata kaki, gerak sendi-sendi
lutut dan gerak sendi-sendi pangkal paha dari
lutut dan gerak sendi-sendi pangkal paha dari
kedua kaki.
Bekerja dengan sekaligus berlatih sering Bekerja dengan sekaligus berlatih sering
dinamakan Diversional Therapy.
dinamakan Diversional Therapy.
Prinsip seperti pekerjaan menenun tentu Prinsip seperti pekerjaan menenun tentu
dapat dilaksanakan dengan banyak macam
dapat dilaksanakan dengan banyak macam
ragam pekerjaan dan tiap-tiap gerak untuk
ragam pekerjaan dan tiap-tiap gerak untuk
melakukan pekerjaan tadi dapat dianalisa
melakukan pekerjaan tadi dapat dianalisa
dan digunakan untuk latihan otot-otot dan
dan digunakan untuk latihan otot-otot dan
sendi-sendi tertentu.
sendi-sendi tertentu.
Misal : membuat benda-benda kecil dengan Misal : membuat benda-benda kecil dengan
tanah liat melatih gerak siku-siku, menjahit
tanah liat melatih gerak siku-siku, menjahit
dengan mesin dapat melatih sendi-sendi
dengan mesin dapat melatih sendi-sendi
pangkal kai, menganyam dapat
pangkal kai, menganyam dapat
mengkoordinasi gerak jari-jari dstnya.
Terapi okupasi bukan memberikan kerja
Terapi okupasi bukan memberikan kerja
tetapi pekerjaan merupakan media untuk
tetapi pekerjaan merupakan media untuk
pengobatan atau penyembuhan gangguan
pengobatan atau penyembuhan gangguan
fisik, mental dan sosial.
fisik, mental dan sosial.
Misal : Pertukangan kayu dalam OT bukan
Misal : Pertukangan kayu dalam OT bukan
melatih mereka menjadi tukang kayu, tetapi
melatih mereka menjadi tukang kayu, tetapi
tujuannya adalah pengembangan
tujuannya adalah pengembangan
peningkatan maupun pemeliharaan
peningkatan maupun pemeliharaan
fungsi-fungsi fisik karena di dalam pertukangan
fungsi fisik karena di dalam pertukangan
kayu banyak gerakan-gerakan untuk
kayu banyak gerakan-gerakan untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut.
Definisi Terapi Okupasi
Definisi Terapi Okupasi
• Kegiatan-kegiatan dalam terapi okupasi melibatkan unsur fisik dan mental
• Kegiatan-kegiatan yang diberikan pada ABK dapat dipilih sesuai kebutuhannya
• Kegiatan-kegiatan terapi okupasi dapat membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
• Dapat membantu mempercepat penyembuhan gangguan mental/fisik
• Bukan merupakan kegiatan yang memberikan keterampilan pekerjaan pada seseorang tetapi ketrampilan sebagai sarana pengobatan.
• Bukan memberikan kursus keterampilan untuk seseorang yang belum bekerja
Konsep Terapi Okupasi
Nilai dan potensi individu (worth of the
individual),
Memandang individu secara utuh (holistic
view of man),
Model dari performance okupasi
(occupational performance model),
Penggunaan aktifitas yang mempunyai efek
terapeutik (therapeutic use of actitivity)
serta perkembangan manusia
Nilai dan potensi individu (worth of
Nilai dan potensi individu (worth of
the individual)
the individual)
Individu memiliki potensi/kemampuan dan
Individu memiliki potensi/kemampuan dan
nilai-nilai
nilai-nilai
Individu itu kompleks, mempunyai
Individu itu kompleks, mempunyai
kapasitas dan kemampuan tertentu dalam
kapasitas dan kemampuan tertentu dalam
melaksanakan segala aktifitas hidupnya.
melaksanakan segala aktifitas hidupnya.
Peran okupasi disini memberikan suatu
Peran okupasi disini memberikan suatu
pengalaman-pengalaman fungsional yang
pengalaman-pengalaman fungsional yang
dapat meningkatkan nilai diri dan
dapat meningkatkan nilai diri dan
membantu individu dalam
membantu individu dalam
mengembangkan potensinya.
Memandang individu secara utuh
(holistic view of man)
•
Apabila ada bagian tubuh individu yang
tidak berfungsi maka akan berpengaruh
pada bagian lain.
•
Kondisi tubuh yang mengalami
malfungsi akan berpengaruh pada
kondisi psikis, demikian juga sebaliknya
kondisi psikis yang kurang sehat akan
Model dari Performance Okupasi
(occupational performance model)
Ada tiga area :
a.
Produktifitas (productivity)
b.
Aktifitas Hidup sehari-hari (Activity of
Daily Living)
c.
Mengisi waktu luang (leisure)
Semua area berdasar interaksi dari
mental, fisik, sosial budaya dan
a. Mental : kognitif, fungsi afektif dan fungsi
vikasional. Secara mental seseorang mempunyai kapasitas beradaptasi dan mengembangkan
dirinya di masyarakat dan lingkungannya.
b. Fisik : fungsi motorik dan sensorik, dengan
komponen ini seseorang memungkinkan melakukan aktifitas sehari-hari
c. Sosial budaya : OT harus berdasar minat,
perhatian anak dan akar budaya, norma, agama yang berlaku di masyarakat.
d. Spiritual : diartikan agama, kepercayaan dan
fisik
Sosio Kultural
INDIVIDU (GROUP)
Spiritual
Mental
Leisure
Self Care
Productivity
Politik
Kultural
Hukum
Sosial
Fisik
Ekonomi
LINGKUNGAN
MODEL OCCUPATIONAL PERFORMANCE
Ket :
Komponen OP
Area Performance
Penggunaan Waktu luan
OT menggunakan analisa aktifitas dan
adaptasi aktifitas dalam memilih
aktifitas-aktifitas yang diberikan pada individu yang
mengalami gangguan fisik/mental untuk
Perkembangan manusia
Perkembangan hidup manusia mulai dari
3 Jenis OT dalam aktifitasnya
:
Produktifitas : kegiatan yang dikerjakan individu
yang memungkinkan seseorang dapat menghidupi dirinya, keluarga dan orang lain dengan cara
menghasilkan barang atau jasa untuk menunjang kesehatan/ kesejahteraan. Example : bertani,
kerajinan, bertukang, berkebun dll
Perawatan diri : kegiatan yang dikerjakan individu secara rutin untuk memelihara kesehatan dan
kesejahteraan dalam lingkungannya. Example : makan, minum, berpakaian, mandi dll
Mengisi waktu luang : kegiatan yang dikerjakan
untuk tujuan mendapatkan kesenangan, gembira, kepuasan atau selingan. Example : nonton TV,
Kemampuan (potensi) digolongkan sbb :
Motorik : dapat melakukan suatu gerakan yang dibutuhkan
dalam suatu kegiatan. Misal : makan kebutuhan menyendok dan mengarahkan ke mulut.
Sensorik : fungsi indera secara terpisah bekerjasama
dengan sistem motorik menghasilkan suatu kegiatan.
Kognitif : daya ingat dan pengertian tentang pengetahuan.
Intrapersonal : individu dapat membedakan kenyataan dari
khayalan dan mempu menghadapi kenyataan tersebut. Misal : mekanisme pertahanan diri, mengontrol diri, konsep diri.
Interpersonal : tidak hanya antar individu dengan orang lain
7-anak OT bagi ABK:
Membantu memungkinkan anak
mencapai fungsi dan daya guna secara
optimal dalam kegiatan perawatan diri
(self care), kegiatan produktif
(productivity) serta kegiatan mengisi
waktu luang (leisure)
Mencegah adanya ketimpangan atau
hambatan untuk melaksanakan
kehidupan sehari-hari
Mendorong atau memotivasi
Tujuan utama OT :
• Membangun dan memelihara kapasitas
atau kemampuan anak yang bersangkutan sepanjang hidup, berdaya guna secara
memuaskan bagi dirinya sendiri maupun orang lain dengan kewajiban serta peran okupasional yang dibutuhkan untuk
Kegiatan OT bagi ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS mencakup :
Anak dengan gangguan fisik, sakit maupun
cidera
Anak dengan kelainan mental/emosional
Peranan OT
Sarana pencegahan
Sarana Penyembuhan
Sarana Penyesuaian
Sarana Pengembangan kepribadian,
pembawaan, kreatifitas
Cakupan layanan OT
• Biologis : keterbatasan ruang gerak sendi, lemahnya sistem neuromuskular, adanya rasa nyeri, kekakuan pada sendi, gangguan koordinasi gerakan.
• Psikologis : percaya diri yang rendah, perasaan malu, tidak ada inisiatif, hilangnya motivasi, hilangnya kontrol diri, mudah marah-marah dll.
• Sosial : menarik diri dari lingkungan, kurang mampu
interaksi sosial, berkurangnya kemampuan komunikasi, dll
• Okupasi :Hilangnya kemampuan kerja, kurang mampu mempelajari skill baru, kurang mampu melakukan
Metode Dalam Praktek OT
• Pendekatan Neourodevelopmental
• Pengobatan dengan teknik-teknik
biomekanik
• Terapeutik Media
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan OT
• Faktor Medis
• Faktor dalam latihan yang akan diberikan
• Evaluasi Fisik
• Menentukan kemampuan fisik
• Aktifitas lain yang diterima anak