BAB I. INFORMASI UMUM
BAB I. INFORMASI UMUM
A. INFORMASI PERGURUAN TINGGI
1. Pendahuluan
niversitas Muhamamdiyah Malang merupakan salah satu amal usaha milik Persyarikatan Muhammadiyah. Karena itu pengembangan Universitas kedepan harus memperhatikan secara konsisten pada 3 (tiga) hal, yaitu Pertama keberadaan UMM tidak bisa dilepaskan dari amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah. Kedua UMM adalah penyelenggara pendidikan tinggi yang mempunyai tanggung jawab dan berkonsekuensi untuk melahirkan lulusan, baik D-III, S1 dan S2 yang berkemampuan, menguasai ilmu sesuai bidangnya berdasarkan tuntutan standard kurikulum dan harapan masyarakat sebagai pengguna jasa lulusan pendidikan tinggi.
Ketiga atas dasar dua hal di atas, pengembangan UMM harus dilakukan dengan pola sinergi yang terintegratif antara tuntutan persyarikatan, pendidikan tinggi dan masyarakat pengguna.
U
U
UMM tidak henti-hentinya melakukan pengembangan dan pembaharuan (develop and reform), dalam usahanya menjadikan UMM sebagai The real university yang mengandalkan keunggulan dan keterdepanan. Visi, misi dan tujuannya adalah sebagai berikut :
VISI : Menjadikan universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-nilai Islam
MISI :
1). Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
2). Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
3). Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah
4). Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah hasanah.
5). Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan. TUJUAN :
a. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, menguasai IPTEKS, professional, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan mandiri menuju terwujudnya masyarakat utama.
b. 1). Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan IPTEKS.
2). Menghasilkan, mengamalkan, mengembangkan, dan menyebar luaskan IPTEKS dalam skala regional, nasional dan internasional.
c. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efektif, efisien dan terpercaya untuk menjamin keberlanjutan universitas.
d. Mewujudkan civitas akademika yang mampu menjadi teladan dan kehidupan masyarakat. e. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional
untuk pengembangan pendidikan dan penelitian
PENJELASAN VISI, MISIDAN TUJUAN
untuk bersaing dipasar global. Untuk mencapai cita-cita dimaksud maka strategi yang ditempuh adalah;
a. Mendorong dan memfasilitasi semua Jurusan dan lembaga-lembaga yang ada di UMM untuk selalu melakukan inovasi-inovasi pengembangan IPTEKS yang spesifik sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing berdasarkan nilai-nilai Islam. Disamping itu semua Jurusan dan Lembaga yang ada juga didorong untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik dengan pihak pemerintah maupun swasta.
b. Secara berkelanjutan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap proses dan ouput penyelenggaraan kegiatan yang menjadi keunggulan spesifik Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu penguasaan teknologi informatika melalui training aplikasi internet, penguasaan bahasa inggris melalui kegiatan English Special Purpose (ESP) dan perkuliahan Al Islam dan Kemuhammadiyahaan (AIK). Ketiga jenis kegiatan tersebtu bersifat wajib bagi semua mahasiswa UMM.
2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Perguruan Tinggi
Era kompetisi Pendidikan Tinggi baik PTN, PTS maupun PTA berlangsung ketat, tajam hampir tiada batas. Menghadapi kondisi tersebut UMM perlu mempersiapkan diri secara mantap dengan membuat Rencana Strategi (Renstra) untuk mempersiapkan tantangan masa depan. Walau Renstra bersifat umum, namun diharapkan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan rencana-rencana strategi pada lembaga di tingkat Fakultas, di tingkat lebih bawah ataupun lembaga-lembaga di tingkat persyarikatan.
Tujuan pembuatan rencana strategi ini adalah untuk menakar dan memanfaatkan kekuatan yang ada, sehingga mampu memanfaatkan dan meraih peluang dalam situasi persaingan global. Rencana strategi ini dimaksudkan :
a. Dapat dijadikan dasar pengembangan Universitas dengan lembaga-lembaga di bawahnya. b. Dijadikan cermin keberadaan Universitas Muhammadiyah Malang
c. Merupakan dasar evaluasi kendala-kendala yang dihadapi untuk pembuatan atau penyempurnaan rencana strategi selanjutnya.
Lebih dari itu, Renstra ini merupakan skenario realistik yang disusun berdasarkan pengalaman, kondisi saat ini serta analisis situasi terhadap sumber daya dalam proyeksi 10 tahun mendatang, sehingga dapat diimplementasikan untuk menyusun langkah pengembangan menuju The Real University.
Rencana Strategi UMM 2000 – 2010 merumuskan 11 strategi pengembangan:
a. Menjadikan Kampus UMM sebagai pusat aktifitas akademik di tingkat regional dan nasional. b. Meningkatkan mutu akademik.
c. Mencetak lulusan yang berjiwa enterpreneurship. d. Menuju Real University.
e. Pengembangan fakultas dan sarana fisik, terutama pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Teknik, Pertanian, Peternakan-Perikanan dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan yang terdiri dari Program pendidikan Dokter, Keperawatan dan Farmasi.
f. Meningkatkan misi pengajaran sesuai situasi dunia yang penuh perubahan. g. Intensifikasi eksplorasi sumberdaya kampus sebagai pemegang informasi.
h. Dalam rangka peningkatan karakter ekonomi dan budaya internasional, perlu ekspansi untuk mendirikan kelas internasional.
k. Menjadikan UMM sebagai pusat pengkajian, pengamalan, dan dakwah Islam.
l. Sentralisasi administrasi dan desentrealisasi akademik secara bertahap sejak Th 2000.
Penyusunan Renstra UMM dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu Pertama Pimpinan Universitas membentuk task force yang bertugas untuk menyusun draft renstra. Kedua draft renstra tersebut selanjutnya di bawa ke rapat Senat Universitas untuk dilakukan pembahasan.
Ketiga setelah dibahas draft renstra tersebut disahkan dan kemudian di sosialisasikan ke semua Pimpinan Fakultas, Jurusan dan Lembaga yang ada di UMM.
Menghadapi tantangan di era global, paradigma baru telah diperkenalkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Rencana Strategis yang disusun UMM tersebut di atas telah diupayakan untuk diselaraskan dengan
Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 2010 yang telah dicanangkan DIKTI, dimana quality, access and equity, institutional autonomy and accountability menjadi visi yang dirumuskan. Pada tahun 2010 keunggulan kompetitif sumberdaya manusia Indonesia diharapkan sudah dapat dicapai, karena lembaga pendidikan tinggi termasuk UMM memiliki program-program yang kuat dan dapat diandalkan, serta memiliki sistem organisasi yang sehat. Dalam waktu yang lebih pendek keunggulan kompetitif diharapkan sudah diraih oleh lulusan UMM melalui Rencana Strategis ini.
3. Dampak Hibah di Perguruan Tinggi
Untuk menjadikan UMM sebagai The real university dan untuk memenuhi harapan stakeholder, beberapa program pengembangan telah banyak dilakukan dalam waktu 5 tahun terakhir ini. Beberapa program pengembangan tersebut antara lain :
a. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui:
1). Meningkatkan mutu dosen, melalui studi lanjut, kursus, magang dan mendorong peningkatan jabatan fungsional.
2). Memberikan fasilitas dosen untuk menulis buku ajar yang diterbitkan UMM Press. 3). Meningkatkan kualitas perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
4). Mewajibkan semua mahasiswa mengambil ESP (English for Special Purposes).
5). Meniadakan dikotomi antara dosen tetap dengan dosen tidak tetap, dengan harapan saling dapat memiliki tanggung jawab yang sama.
6). Mewajibkan semua mahasiswa baru mengikuti pelatihan internet. 7). Peningkatan peran Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA).
8). Mengembangkan perpustakaan digital (digital library) yang terkoneksi dengan sekitar 14 perpustakaan digital di dalam dan di luar negeri.
b. Memfasilitasi penelitian dan pengabdian masyarakat dosen. c. Peningkatan pelayanan administrasi akademik melalui;
1). Pembangunan jaringan intranet dan Sistem Manajemen Administrasi Akademik (MAA) ke semua komputer yang ada di Laboratorium dan perkantoran.
2). Percepatan pencetakan kartu mahasiswa (KTM) secara digital saat herregistrasi.
3). Percepatan proses pembuatan ijazah dwi bahasa, dan penggunaan security ink pada kertas ijazah dan transkrip akademik.
d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta lembaga atau instansi lainnya.
e. Secara terus menerus meningkatkan dan mengoptimalkan saranan dan prasarana yang ada melalui pendekatan resource sharing.
pengelola gedung serba guna (UMM-DOME), Unit Produksi Pakan Ternak, Unit Koperasi, Unit Penerbitan dan Unit Guess House (Hotel), dan unit usaha perbengkelan
Hasil dari program pengembangan tersebut dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut :
a. Pada saat ini telah memiliki 10 fakultas dengan 32 Jurusan, yang terdiri atas : 29 Jurusan S1, 3 Jurusan D3 dan 6 Jurusan S2.
b. Hasil akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT adalah sebagai berikut : 8 Jurusan terakreditasi”A”, 21 Jurusan terakreditasi ”B”, 3 Jurusan terakreditasi ”C”.
c. Pada tahun 2004/2005 ini jumlah mahasiswa yang aktif mencapai 17.798 orang.
d. Jumlah dosen 1.022 orang terdiri atas 413 S1, 547 S2 dan 57 S3 yang tersebar di 32 Jurusan. Dosen tetap 345 orang dengan perincian 57 orang bergelar S1, 276 S2, dan 12 orang doktor. Sejumlah 226 dosen telah menduduki jabatan Lektor dan Lektor Kepala.
e. Jumlah buku ajar yang ditulis oleh para dosen yang telah diterbitkan secara nasional (ber-ISBN) berjumlah 150 judul.
f. Hibah penelitian DPP (4 tahun terakhir) universitas sebesar Rp 1.427.800.000,- terdiri atas Rp 1.077.700.000,- untuk Penelitian Bidang Ilmu (PBI), Rp 321.600.000,- untuk Penelitian Program Unggulan (P2U), Rp 27.500.000,- untuk Penelitian Institusional (PI), Rp10.000.000,- Program Insentif Penelitian Institusional Mahasiswa (PIPIM).
g. Hibah penelitian DIKTI sebesar Rp 1.345.816.000,- untuk 147 judul terdiri atas 85 Penelitian Dosen Muda (Rp 450.900.000,-), 32 Penelitian Kajian Wanita (Rp 177.100.000,-), 18 Penelitian Dasar (Rp 210.000.000,-), 9 Penelitian Hibah Bersaing (Rp 180.600.000,-), dan 3 Penelitian DCRG (Rp 327.216.000,-). Penelitian dosen yang dibiayai oleh instansi lain di luar DIKTI berjumlah 27 judul dengan dana Rp 1.337.720.000,-. Dalam 2 tahun terakhir UMM menempati urutan pertama PTS se Indonesia yang proposal penelitiannya didanai DIKTI.
h. Sejak 5 tahun terakhir telah ditandatangani MOU dengan 80 institusi: pemerintah, perusahaan swasta, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, lembaga dan instansi lain.
Informasi tentang Program Hibah Kompetisi dari DIKTI sudah dapat diakses oleh UMM sejak tahun 2001, akan tetapi pengajuan proposal PHK ke DIKTI baru dimulai pada tahun 2002, sebanyak 7 proposal Semi-QUE IV, namun tidak ada yang lolos seleksi.
Pada tahun 2003 UMM mengusulkan lagi 8 proposal Semi-QUE V, ada 2 yang lolos seleksi yaitu PS Teknologi Hasil Pertanian dan PS Agronomi. Implikasinya luar biasa, banyak jurusan yang membuat proposal PHK ke DIKTI sehingga pada tahun 2004 UMM mampu mengirimkan 4 proposal Program A1, 5 proposal program A2 dan 1 proposal program A3, yang berhasil lolos seleksi 2 proposal A1 dan 1 proposal A2. Tahun 2005 UMM memenangkan hibah kompetisi A2 untuk 3 Jurusan.
PHK yang telah diterima memberikan dampak yang baik terhadap pelaksanaan PBM, atmosfer akademik, interaksi dosen dan mahasiswa serta perbaikan internal manajemen.
4. Unit Koordinasi Tingkat Perguruan Tinggi
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas terhadap lembaga maupun DIKTI, sejak tahun 2004 telah dibentuk Tim Monitoring dan Evaluasi terhadap semua Program Hibah Kompetisi DIKTI. Keanggotaan Tim tersebut melekat pada beberapa jabatan struktural yang kompeten dengan tugas tersebut, sebagaimana yang tertera pada Surat Keputusan Rektor Nomor : 7 Tahun 2004. Adapun susunan Tim tersebut terdiri atas;
c. Anggota: Asisten Koordinasi Bidang Pengembangan Akademik, Kepala Badan Pengembangan SDM (BPSDM), Sekretaris Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA), Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Kepala Badan Pengendalian Internal.
Proses seleksi internal dilakukan pada tingkat universitas yang disesuaikan dengan nilai akreditasi jurusan. Pemenang Hibah Kompetisi akan didanai internal dan jika berhasil lolos dan memenangkan hibah kompetisi yang didanai DIKTI maka dana internal tersebut dialihkan fungsinya menjadi komponen dana yang didanai Universitas (DRK). Pemenang seleksi internal diikutkan dalam kompetisi Hibah Kompetisi DIKTI. Pimpinan Universitas memberikan dorongan dan dukungan kepada semua Jurusan untuk berlomba mengajukan proposal PHK, dalam rangka meningkatkan atmosfir akademik dan kompetisi yang sehat.
Tahapan pengajuan proposal adalah sebagai berikut: (1) Sosialisasi Program PHK DIKTI; (2) Diskusi penyusunan proposal Program PHK dengan mengundang pakar; (3) Seleksi internal proposal yang masuk oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Universitas dan seleksi oleh pakar luar UMM. (4) Pengumuman proposal yang layak; (5) Diskusi antar task force.
B. INFORMASI JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
urusan Sosek Pertanian beroperasi dengan ijin operasional berdasarkan Surat Rekomendasi Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur No. 2076/Kop.VII/Q/1984 tanggal 15 Desember 1984. Status terdaftar diperoleh berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 070/O/1985 (Lampiran 1). Jurusan Sosek memiliki satu Program Studi yaitu Sosial Ekonomi Pertanian. Pada tanggal 5 September 2003 Program Studi ini telah terakreditasi dengan nilai “B” berdasarkan surat Keputusan BAN Dikti Nomor: 027/BAN-PT/Ak-VII/S1/IX/2003.
J
J
Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
VISI : Sebagai Lembaga pendidikan tinggi yang bermutu dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang agribisnis dengan berlandaskan nilai-nilai Islami untuk kesejahteraan umat manusia.
MISI :
1). Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan sumberdaya manusia yang bertaqwa, profesional dan terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang agribisnis.
2). Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bidang pertanian yang berbasis agribisnis.
3). Sebagai pelopor dan penggerak masyarakat dalam pembangunan pertanian dengan dukungan teknologi informasi.
4). Mengenbangkan lembaga pendidikan tinggi dan unsur-unsur penunjangnya melalui managemen profesional.
TUJUAN :
1). Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas, produktif dan efisien melalui penerapan program RAISE+
2). Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknlogi yang mendukung pembangunan di bidang agribisnis.
3). Menghasilkan lulusan yang profesional, berkemampuan intelektual dengan daya analisis tinggi, terampil dalam menerapkan ilmu agribisnis.
dengan tekanan pada aspek profesionalisme. Jurusan Sosek Pertanian, dikelola berdasarkan azas otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan eveluasi diri.
Program pengembangan dan pengelolaan Jurusan Sosek disesuaikan dengan paradigma baru perguruan tinggi yaitu dilakukan secara professional dengan mengedepankan akuntabilitas, mutu program dan pelaksananya, serta diarahkan pada upaya kemandirian. Pengembangan jurusan dilakukan secara terus menerus untuk menjawab tantangan global terhadap mutu lulusan (sarjana) dan memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholders. Untuk mencapai tujuan Jurusan Sosek merumuskan Program Jangka Panjang sebagai berikut:
1). Program pengembangan bidang Pendidikan 2). Program pengembangan bidang Penelitian
3). Program pengembangan bidang Pengabdian Pada Masyarakat. 4). Program pengembangan bidang Sumberdaya Manusia
5). Program pengembangan bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana 6). Program pengembangan bidang Kerjasama
7). Program pengembangan bidang Kelembagaan dan Organisasi
Rincian kegiatan masing-masing program pengembangan diuraikan pada Bab 2.
Sejak berdiri hingga saat ini Jurusan Sosek telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan baik dari jumlah lulusan, atmosfir akademik, mutu dosen dan sarana prasarana. Namun ada permasalahan terkait bidang akademik yang perlu diperbaiki, yaitu:
Lama menyelesaikan skripsi 1,58 semester Lama mahasiswa menyelesaikan teori 4,12 tahun Rata-rata masa studi 4,68 tahun.
Tingkat keketatan persaingan calon mahasiswa yang relatif rendah, yaitu 60,02% Nilai C, D, E dari mahasiswa aktif rata-rata 33,32 %.
Persentase mahasiswa D.O atau mengundurkan diri masih cukup tinggi, yaitu 19,55%.
Adanya fenomena-fenomena tersebut mendorong Jurusan Sosek Pertanian melakukan akselerasi program-program yang diusulkan pendanaannya melalui PHK A-2 ini.
BAB 2. LAPORAN EVALUASI DIRI
RANGKUMAN
asil Root-Cause Analysis terhadap fenomena dari data yang terkumpul oleh taskforce, ditemukan beberapa permasalahan di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UMM. Berdasarkan isu-isu strategis RAISE, akar permasalahan yang ada sebagai berikut: 1) Relevansi (Relevance): kurang selarasnya kurikulum dengan kebutuhan stakeholders, kurang terserapnya lulusan di bidang agribisnis karena kurang kompetensi profesi; 2) Atmosfir Akademik (Academic Atmosphere): kemampuan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa terbatas dan belum maksimalnya komunikasi interaktif antara dosen dan mahasiswa dalam proses pembimbingan akademik dan tugas akhir/skripsi; 3) Manajemen dan Organisasi Internal (Internal Management and Organization): belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu dari DIKTI; 4) Keberlanjutan (Sustainability): kurang maksimalnya kegiatan promosi di luar Jatim dan rendahnya kualitas input mahasiswa, kurangnya daya tarik jurusan, dan 5) Efisiensi (Efficiency): terbatasnya layanan laboratorium dan kemampuan instruktur.
H
H
Hasil analisis SWOT yang didasarkan atas data yang terkumpul adalah sebagai berikut; Kekuatan (Strength): nama UMM di bawah naungan organisasi Muhammadiyah yang sudah dikenal, Program studi telah terakreditasi dengan nilai “B”, rasio dosen berkualifikasi 2 dan S-3 tinggi (91%), usia dosen relatif muda (81,81% di bawah 45 tahun), tersedia ruang kuliah, ruang administrasi, dan laboratorium yang cukup memadai, adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan universitas untuk mengembangkan Jurusan di UMM, motivasi dosen untuk kegiatan pengabdian dan penelitian cukup tinggi dan lokasi UMM yang cukup strategis, karena berada di Kota Malang sebagai Kota Pendidikan.
Kelemahan (Weaknesses): belum tertibnya tata organisasi jurusan, kurang efektifnya proses pembelajaran (rata-rata nilai C, D dan E mencapai 33,97 % pada semester ganjil dan 32,66% pada semester genap) (hal 29, Tabel 12), rendahnya rata-rata nilai ujian akhir SLTA/SMK input (5,41), rendahnya tingkat persaingan calon mahasiswa (60,02%) (hal 30; Tabel 13), lamanya masa studi 4,68 tahun (hal 28 Tabel 8), dan rendahnya nilai TOEFL lulusan yaitu 85,96% mahasiswa tingkat akhir nilai TOEFL-nya kurang dari 450 (hal 29 Tabel 11).
Peluang (Opportunity): Kebutuhan pangan yang terus meningkat memerlukan SDM pertanian, Kebutuhan tenaga ahli di bidang Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis yang berkualitas, dan terbuka luasnya peluang wirausaha di bidang agribisnis.
Ancaman (Threats): Persaingan tenaga kerja bidang Agribisnis di dalam negeri maupun luar negeri (AFTA); meningkatnya kriteria lulusan oleh pengguna seperti penguasaan IPTEK, ketrampilan komputer dan bahasa Inggris; terbatasnya lapangan kerja sektor formal; persaingan jurusan dengan program ekstensi dan Diploma PTN serta PTS lain.
Berdasarkan Root-Cause Analysis dan analisis SWOT dapat diketahui bahwa peluang kerja sektor jasa agribisnis masih terbuka luas akan tetapi sarjana Sosial Ekonomi Pertanian disamping harus mempunyai keahlian di bidangnya, juga didukung kompetensi personal (kejujuran, inisiatif dan tanggung-jawab). Keunggulan kompetitif lulusan ditunjukkan dengan tingginya gaji pertama dan singkatnya masa tunggu mendapatkan pekerjaan, yang akan dapat dicapai apabila kurikulum pendidikan mempunyai relevansi tinggi dengan kebutuhan stakeholders. Keunggulan kompetitif tersebut juga dapat dicapai apabila proses pembelajaran berlangsung dengan efektif.
I. PELAKSANAAN EVALUASI DIRI
analisis data, dan tim penyusun evaluasi diri dan pengembangan program. Ketua tim penyusun proposal bertugas menyatukan hasil kerja tim dan mengedit proposal menjadi satu kesatuan. Selanjutnya pimpinan Jurusan mengadakan rapat yang dihadiri semua dosen dan staf untuk sosialisasi PHK A2. Sejak adanya Surat Tugas tersebut, seluruh personalia tim mengadakan rapat rutin setiap Hari Senin, Rabu dan Sabtu, untuk evaluasi hasil kerja masing bagian tim.
Pekerjaan pertama anggota taskforce adalah identifikasi dan pengumpulan data. Data diperoleh dari Ketua Jurusan, Pimpinan Fakultas, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kabag Herregistrasi dan Sistem Informasi Akademik, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru, Para Kepala Laboratorium, UPT Komputer, Kepala Perpustakaan Pusat, dan Kepala Biro Administrasi Keuangan. Data tentang kompetensi lulusan diperoleh dari pelacakan alumni dan user, serta website atau media massa terutama yang terkait dengan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Langkah selanjutnya adalah tabulasi, analisis data dilanjutkan Root-Cause Analysis terhadap fenomena dan persoalan jurusan, alternatif pemecahan dan rencana kegiatan.
II. LATAR BELAKANG
a. Riwayat Jurusan
Jurusan Sosek Pertanian beroperasi dengan ijin operasional berdasarkan Surat Rekomendasi Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur No. 2076/Kop.VII/Q/1984 tanggal 15 Desember 1984. Status terdaftar diperoleh berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 070/O/1985 (Lampiran 1). Jurusan Sosek memiliki satu Program Studi yaitu Sosial Ekonomi Pertanian. Pada tanggal 5 September 2003 Program Studi ini telah terakreditasi dengan nilai “B” berdasarkan surat Keputusan BAN Dikti Nomor: 027/BAN-PT/Ak-VII/S1/IX/2003.
Sejak berdiri hingga saat ini Jurusan Sosek telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan baik dari jumlah lulusan, atmosfir akademik, mutu dosen dan sarana prasarana. Namun demikian hal tersebut masih jauh dari harapan, karena banyaknya keterbatasan dana, fasilitas, sumber daya manusia dan rendahnya mutu calon mahasiswa.
b. Rencana Pengembangan Jangka Panjang
Strategi program pengembangan jurusan di masa datang bertitik tolak pada HELTS (Higher Education Long Term Strategy) dengan tekanan pada aspek profesionalisme. Jurusan Sosek Pertanian UMM dikelola berdasarkan azas otonomi, akuntabilitas, akreditasi jurusan/program studi dan evaluasi diri. Program pengembangan dan pengelolaan jurusan disesuaikan dengan paradigma baru perguruan tinggi yaitu dilakukan secara professional dengan mengedepankan akuntabilitas dan kualitas program dan pelaksananya, serta diarahkan pada upaya kemandirian. Pengembangan jurusan dilakukan secara terus menerus untuk mejawab tantangan global terhadap kuantitas dan kualitas lulusan (sarjana) serta memenuhi tuntutan kebutuhan
stakeholders. Dengan fasilitas laboratorium yang ada, jurusan harus mampu memberikan layanan yang maksimal kepada lingkungan kecilnya (dosen, dan mahasiswa) maupun lingkungan masyarakat umum, dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Jurusan Sosek menetapkan visi, misi, dan tujuan melalui pertemuan Lokakarya Kurikulum pada bulan Maret tahun 2001. Selanjutnya pada bulan April 2005 dilakukan koreksi sekaligus merumuskan program jangka panjang jurusan. Program tersebut dibagi menjadi tujuh kelompok program sebagai berikut :
1). Bidang Pendidikan
d. Pengembangan muatan kurikulum secara periodik dan peningkatan kompetisi pembelajaran, akademik dan profesi.
e. Peningkatan kemampuan komunikasi dosen dan mahasiswa melalui karya tulis. 2). Bidang Penelitian
a. Meningkatkan penelitian yang berorientasi pada
1. pembuatan model pengembangan kelembagaan yang berpotensi menghasilkan HAKI 2. Evaluasi kebijakan.
b. Memperbaiki dan mengembangkan aktivitas dan kinerja peneliti.
c. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis dalam jurnal-jurnal penelitian 3). Bidang pengabdian pada masyarakat
a. Pengembangan lembaga-lembaga pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. b. Melakukan bakti sosial kepada masyarakat.
c. Pelayanan penyuluhan pertanian dan pembinaan kemandirian kelompok tani 4). Bidang Sumberdaya Manusia
a. Memberikan pelatihan singkat proses belajar mengajar.
b. Peningkatan frekuensi dosen mengikuti work-shop, penataran, seminar sebagai pemateri. c. Meningkatkan kemampuan SDM, baik melalui jalur non degree maupun jalur degree. d. Peningkatan kemampuan tenaga administrasi, teknisi dan instruktur laboratorium. e. Menciptakan standar etika dan moral staf dan prosedur pengawasnya.
5). Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana
a. Perawatan dan pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana pembelajaran. b. Pengembangan media audio visual dalam proses pembelajaran
6). Bidang Kerjasama
a. Peningkatan kerjasama dengan berbagai perusahaan agribisnis di Jawa Timur untuk mendukung pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL), penelitian dan skripsi.
b. Peningkatan kerjasama dengan pemerintah Jatim dan Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam bidang penelitian dan pengembangan budidaya komoditi pertanian.
c. Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi lain dalam penelitian dan pengajaran. 7). Bidang Kelembagaan dan Organisasi
a. Peningkatan tertib administrasi.
b. Melakukan audit internal terhadap kinerja organisasi. c. Menyusun buku panduan kerja dan sistem kerja.
d. Menyusun dan melaksanakan deskripsi kerja organisasi. c. Lingkungan Eksternal
Arah pengembangan Jurusan Sosek Pertanian dipengaruhi kondisi lingkungan eksternal, seperti 1). Peluang pengembangan Program Studi untuk bekerjasama dengan Institusi
Pemerintah/Pemerintah Daerah terutama dalam era OTODA di bidang agribisnis.
2). Peluang pengembangan produk pangan alternatif di Jawa Timur yang berhubungan dengan penelitian dan pengembangan, serta sosialisasi pada masyarakat.
3). Program pemberdayaan masyarakat di pedesaan yang berhubungan dengan kemampuan petani mendapatkan akses kebijakan stabilisasi harga input dan output.
4). Peluang mensinergikan antar sub-sistem dalam sistem agribisnis yang efisien, berkelanjutan. 5). Penilaian masyarakat bahwa sektor pertanian kurang prospektif.
III. EVALUASI PROGRAM AKADEMIK
Lulusan
Sejak berdiri pada tahun 1985 sampai dengan bulan April 2005, Program Studi Sosek Pertanian UMM telah menghasilkan 1715 orang sarjana. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) lulusannya cukup tinggi yaitu mencapai 3,04 (hal 28; Tabel 6). Akan tetapi pada umumnya mahasiswa baru dapat menyelesaikan studinya selama 4,68 tahun (hal 28; Tabel 8). Lulusan Jurusan Sosek masih kurang kompetitif, penyebabnya adalah:
1). Efektivitas proses belajar mengajar relatif rendah, ditunjukkan oleh tingginya persentase nilai D-E beberapa mata kuliah (minimal 25%) (hal 28; Tabel 7).
2). Panjangnya masa studi (4,68 th) yang disebabkan oleh lamanya penulisan skripsi yaitu 1,58 semester (hal 28; Tabel 9), akibat tertundanya memulai penelitian dan banyaknya mahasiswa yang mengulang mata kuliah (29,67%) untuk mencapai IPK lebih tinggi. 3). Rendahnya gaji pertama lulusan (Rp 781.896,00) menunjukkan bahwa tingkat
penerimaan pengguna lulusan masih rendah karena kualitas keahlian lulusan yang rendah. Seringkali pekerjaan yang diperoleh lulusan juga kurang relevan.
Proses Pembelajaran
Bila ditinjau dari frekuensi tatap muka di kelas, rata-rata kehadiran dosen adalah 74,92% (hal 29; Tabel 12). Ada beberapa kelemahan dalam PBM yang perlu diperbaiki terkait dengan masa studi dan masa penyelesaian skripsi yang lama serta belum tertibnya administrasi. Sistem evaluasi dosen terhadap mahasiswa belum baku dan transparan. Dosen yang memberikan feed back kepada mahasiswa baru sekitar 25%. Evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa belum terjadwal. Ketersediaan materi pembelajaran berupa diktat relatif cukup, karena saat ini terdapat 11 buku ajar (18,64 %) (hal 29; Tabel 12). Usaha-usaha yang perlu ditingkatkan adalah memberlakukan peraturan kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas minimum 80%, PKL, kuliah tamu, seminar, menulis buku ajar, PBM berbasis audio visual.
Mahasiswa
Pada tahun akademik 2004/2005 jumlah mahasiswa aktif adalah 294 orang. Selama lima tahun terakhir total pendaftar Jurusan Sosek Pertanian adalah 1347 orang, jumlah yang diterima dan herregistrasi sebanyak 887 orang (hal 30; Tabel 13). Di Jurusan Sosek terjadi penurunan jumlah pendaftar yang sangat tajam, dari 216 orang pada TA 2002/2003 menjadi 98 orang pada TA 2004/2005.
Tingkat keketatan persaingan pada lima tahun terakhir cukup rendah, hanya sekitar 60,02% (hal 30; Tabel 13). Rata-rata nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) SLTA/SMK calon mahasiswa yang diterima adalah 5,33. Nilai seleksi rata-rata cenderung menurun, pada tahun 2000 sebesar 58,79, pada tahun 2005 hanya 46,32 untuk skala penilaian 0 - 100.
Sebagian besar mahasiswa Jurusan Sosek berasal dari Jawa Timur (88,85%) (hal 30; Tabel 14), menunjukkan bahwa Jurusan belum dikenal oleh calon mahasiswa dari luar Jawa Timur. Solusinya perlu dilakukan promosi ke daerah-daerah di luar Jawa Timur.
Kurikulum
(19,44%), dan (e). mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) 17 SKS (11,81%). Memperhatikan kondisi sekarang terkait tantangan eksternal perlu disempurnakan.
Jurusan Sosek berusaha membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab tantangan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh stakeholders dan menjadikannya sebagai peluang. Matakuliah yang berkaitan dengan tantangan tersebut perlu mendapat prioritas pertama dalam mengisi kurikulum.
Program Layanan Internal
Interaksi antara dosen dan mahasiswa pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian cukup baik, terutama dalam hubungan formal dalam proses belajar mengajar. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa tingkat kepuasan layanan proses pembelajaran adalah sebesar 64,64%. Pengaturan jadwal perkuliahan diatur oleh Jurusan mengikuti kalender akademik UMM, distribusi dosen pembina mempertimbangkan keahlian dosen. Beban rata-rata mengajar untuk dosen tetap < 10 SKS dan maksimal 3 mata kuliah per semester. Beban dosen tidak tetap maksimum 6 sks (surat edaran Rektor Nomor: E.6.b/067/BAA-UMM/III/2001).
Jadwal praktikum diatur kepala laboratorium disesuaikan dengan jadwal perkuliahan. Ruang kuliah diatur oleh Pimpinan Fakultas, saat ini tingkat pemakaian ruang 27,56 jam/minggu, dengan rasio ketersediaan 2,54 m2/mahasiswa. Konsultasi KRS dilakukan awal semester dengan komputerisasi sehingga Kartu Studi Mahasiswa langsung diterimakan.
b. Penelitian
Pada lima tahun terakhir penelitian yang dilakukan berjumlah 76 judul, rata-rata 19 judul pertahun atau 1,72 judul/dosen/tahun. Sebagian besar penelitian didanai dari DPP UMM, yang berkisar Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 per judul per semester. Penelitian dengan dana dari luar UMM (DIKTI atau institusi lain) baru 0,10 judul/dosen/tahun. Penelitian dosen yang pelaksanaannya melibatkan mahasiswa baru belum ada. Publikasi Jurnal Ilmiah terakreditasi masih rendah, rata-rata 0,18 judul publikasi/dosen/tahun. Penyebabnya adalah masih terbatasnya akses terhadap jurnal ilmiah berkualitas dan kurangnya motivasi menulis ilmiah.
c. Pengabdian pada Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat dosen masih rendah, tahun 2000-2004 hanya 28 kegiatan atau sebesar 0.63 pengabdian/dosen/tahun. Rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat disebabkan oleh masih terbatasnya dana pengabdian masyarakat dan kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri melalui pendekatan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini perlu ditingkatkan sebagai sarana penerapan teknologi bidang Sosek Pertanian di masyarakat, credit point untuk kenaikan pangkat dosen, dan sarana promosi jurusan kepada masyarakat.
d. Program Penjaminan Kualitas
Program penjaminan kualitas tingkat jurusan masih terbatas pada evaluasi kehadiran dosen dalam perkuliahan dan layanan dosen. Pada tahun 2004 di tingkat universitas telah dibentuk Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) melalui SK Rektor No. 02 Tahun 2004 yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan. BKMA menyusun program penjaminan mutu akademik di UMM, mengacu pada Pedoman Quality Assurance DIKTI. Pedoman ini diharapkan ditindaklanjuti program penjaminan mutu di jurusan-jurusan. Program penjaminan mutu di Jurusan Sosek akan dilakukan secara bertahap, difokuskan pada PBM.
IV. MANAJEMEN SUMBERDAYA
Pengelolaan dana secara terpusat oleh Pembantu Rektor II yang dibantu oleh Kepala Biro Keuangan. Dana yang dikelola oleh masing-masing fakultas, jurusan, lembaga atau unit yang lainnya adalah dana operasional dalam jumlah tertentu yang diberikan per semester. Pengadaan bahan, alat atau media pembelajaran seperti komputer dan sebagainya diajukan oleh Ketua Jurusan atau Fakultas kepada PR II. Alokasi pengeluaran dana operasional fakultas / jurusan meliputi : 1) Pengembangan staf pengajar; 2) Publikasi; 3) Kerjasama; 4) Operasional; 5) Rapat. b. Manajemen Sumberdaya Manusia
Evaluasi performance dosen secara umum dilakukan dengan DP3 dan secara khusus dengan angket evaluasi akademik yang diisi oleh mahasiswa dan tim penyelia. Namun dari metode evaluasi tersebut belum dapat mengevaluasi prestasi riil setiap dosen, karena belum mencakup penelitian dan pengabdian masyarakat. Di tingkat universitas pengembangan SDM ditangani oleh Badan Pengembangan SDM.
Manajemen yang dikembangkan saat ini juga belum optimal, dapat dilihat dari belum dikembangkan pola reward and punishment yang tepat. Bentuk sanksi yang sementara ini diterapkan antara lain pengurangan jam mengajar dan tidak diberikannya honorarium koreksi ujian bagi dosen yang terlambat menyerahkan nilai ujian.
Penetapan jabatan struktural di UMM dilakukan dengan dua cara, yaitu dipilih (elected) atau ditunjuk (pointed). Jabatan yang dipilih antara lain (1). Ketua dan Sekretaris, (2). Pimpinan fakultas, dan (3) Rektorat. Jabatan yang ditunjuk Rektorat antara lain Kepala Laboratorium, Kepala Pusat Studi, Kepala Lembaga dan lain-lain.
Rekruitmen calon dosen tetap dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan di tingkat Program Studi. Sedikitnya ada tiga pihak yang terlibat secara langsung, yaitu: 1) Pimpinan Program Studi dan Fakultas; 2) BPSDM; dan 3) Pimpinan universitas. Penetapan calon dosen (Cados) menjadi dosen tetap satu tahun sejak diangkat, selama itu mereka menjalani prajabatan dengan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, pengajaran, kepemimpinan.
1. Profil Staf Akademik
Pada semester yang sedang berjalan, Jurusan Sosek memiliki 11 orang dosen tetap dan 8 orang dosen tidak tetap. Dari 19 dosen tersebut sebanyak 17 orang (89,47%) bergelar Master, 1 orang (5,26%) bergelar Doktor dan 1 orang (5,26 %) masih berpendidikan S1. Kisaran usianya adalah 31-40 tahun ....orang (43,33 %); 41-50 tahun sebanyak ...orang (33,33 %) (hal 32; Tabel 19). Sebaran usia ini masih memungkinkan untuk dikembangkan.
2. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa
Jumlah mahasiswa aktif pada TA 2004/2005 342 orang. Jumlah dosen tetap, setelah dikurangi 2 orang yang studi lanjut, sebanyak 17 orang, maka rasio jumlah dosen : mahasiswa adalah 1 : 20,12 masih mendekati ideal sehingga memungkinkan untuk pelayanan lebih intensif kepada mahasiswa.
3. Beban Kerja Staf Akademik
Beban mengajar dosen dibatasi maksimum 10 SKS, saat ini rata-ratanya 6 SKS. Dosen yang menduduki jabatan struktural dikurangi beban SKS-nya. Untuk menjaga efektifitas PBM, setiap dosen mengajar maksimum 3 Mata Kuliah. Dosen tetap juga menjadi wali untuk 1 kelas yang terdiri atas maksimum 40 mahasiswa. Dosen juga membimbing skrispi, rata-rata 4 mahasiswa per semester. Pembimbing pertama harus memiliki jabatan akademik minimal Lektor. Selain itu dosen tetap juga bertugas di bidang administratif, kepanitiaan.
c. Manajemen Fasilitas Fisik
PBM Jurusan Sosek Pertanian dilaksanakan di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas Nomor 246 Malang. Untuk meningkatkan efisiensi, penggunaan fasilitas di UMM bersama-sama antar unit (resource sharing), seperti Gedung Kuliah Bersama (GKB). Tidak ada pembagian ruang kuliah atau fasilitas lainnya secara baku untuk fakultas atau jurusan tertentu.
Kegiatan perkuliahan mahasiswa Fakultas Pertanian (empat jurusan termasuk Jurusan Sosek) dilaksanakan di GKB I Lantai IV, ruang 401 s/d 409. Masing-masing lokal memiliki luas 71 m2, dan dengan kapasitas 50 orang, totalnya 639 m2.
2. Manajemen Laboratorium
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan praktikum, maka sebagian laboratorium untuk praktikum mahasiswa Jurusan Sosek tidak secara langsung di bawah kendali Ketua Jurusan tetapi koordinasi materi praktikum dan pelaksanaan praktikum masih tetap berada di bawah kendali Ketua Jurusan.
Salah satu kelemahan Jurusan adalah rendahnya efisiensi dan produktivitas laboratorium sebagai pusat pembelajaran, penelitian dan pemecahan masalah bidang Sosek. Luas bangunan cukup memadai, namun kurang efisiens penggunaannya serta tenaga instruktur dan laboran kurang terampil. Laboratorium hanya berfungsi untuk praktikum dan kurang aktivitas penelitian, menjadi salah satu penyebab lamanya penyelesaian skripsi (1,58 semester). Biaya operasional Lab. berasal dari Universitas, tetapi biaya perawatan alat belum terencana dan teralokasi dengan baik.
3. Manajemen Perpustakaan
Kegiatan akademik para mahasiswa ditunjang oleh layanan perpustakaan pusat dan jurusan. Perpustakaan Pusat UMM telah dikelola dengan sistem digital library (digilib), yang terkoneksi dengan beberapa perpustakaan dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan pengelolaan perpustakaan jurusan masih bersifat manual. Perpustakaan Pusat memiliki koleksi yang terdiri atas 67.246 eksemplar buku, majalah dan jurnal 234 judul, koran 12 judul, CD installer 228 keping, CD e-book 79 keping.
Jumlah buku yang terkait dengan bidang Sosial Ekonomi Pertanian di Perpustakaan Pusat UMM adalah 1.004 buku. Perpustakaan yang ada telah representatif baik dari segi koleksi buku maupun bangunan dan fasilitas ruangnya. Namun kondisi ini belum dapat mendorong para mahasiswa untuk aktif ke Perpustakaan. Indikasinya dapat dilihat dari sedikitnya transaksi yang dilakukan oleh mahasiswa (296 kali per bulan) atau hanya sekitar 0,94 kali transaksi/mahasiswa/bulan (hal 37; Tabel 33).
d. Manajemen Data dan Informasi
Pelayanan administrasi akademik seperti Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS) sudah computerized, tetapi jumlahnya terbatas. Pengisian KRS dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen wali di Lab. Komputer, sehingga KRS dapat langsung diterima. Jumlah komputer terbatas maka pengisian KRS dibuat terjadwal. Nilai ujian dari dosen juga menggunakan form scanner, sehingga penerbitan KHS tepat waktu.
Mahasiswa belum bisa mendapatkan data dan informasi akademik secara mandiri, karena belum ada komputer yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Berdasarkan data kuesioner, persepsi mahasiswa tentang layanan administrasi termasuk kategori sedang (47,32%). Perbaikan manajemen data dan pelayanan informasi kepada mahasiswa memerlukan peningkatan sistim informasi manajemen berbasis komputer on-line melalui intranet.
V. INDIKATOR KINERJA JURUSAN
a. Indikator Masukan (Input Indicators).
Rangkuman indikator kinerja utama beserta nilai awal tercantum pada Tabel 2.1. b. Indikator Proses dan Keluaran (Process & Output Indicators)
Rangkuman indikator proses dan keluaran beserta nilai awal seperti Tabel 2.2. c. Indikator Dampak (Outcome Indicators)
Rangkuman indikator dampak beserta nilai awal seperti Tabel 2.3. 2. Indikator Kinerja Pendukung
Rangkuman indikator kinerja pendukung beserta nilai awal yang dijadikan dasar untuk menemukan fenomena yang terjadi di Jurusan Sosek seperti Tabel 2.4.
VI. PERMASALAHANYANG TERIDENTIFIKASI
Beberapa fenomena masalah yang ada di Jurusan ditentukan akar permasalahannya, diidentifikasi, dan dikelompokkan menurut isu strategis RAISE (Tabel 2.5).
VII. PENYELESAIAN ALTERNATIF
Selanjutnya dari identifikasi masalah yang telah diidentifikasikan sebagaimana dirangkum Tabel 2.5 kemudian dicari alternatif penyelesaian masalahnya. Penyelesaian alternatif yang diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan adalah seperti Tabel 2.6. Alternatif penyelesaian masalah selengkapnya beserta aktifitasnya dapat dilihat pada Tabel 2.6.
VIII. DATA PENDUKUNG
Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama
No .
Indikator Kinerja Utama Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
1. Rata-rata nilai ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru (UMPTM)
Jumlah NUN seluruh calon mahasiswa dibagi dengan jumlah seluruh mahasiswa.
3. Tingkat ketetatan seleksi 86,73 % UPT PMB
UMM
Tabel 2.2. Indikator Proses dan Keluaran
No. Indikator Kinerja Proses dan Keluaran
Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data
Metode Analisis Data
1. Lama studi 4,8 Tahun Jurusan, Sistem
Manajemen
2. IPK lulusan 3,04 - Jurusan, Sistem
ManajAdm. Akademik
Rekapitulasi data tercatat 5 tahun terakhir.
Jumlah IPK mahasiswa yang lulus dibagi jumlah mahasiswa yang lulus
3. Kemampuan bahasa inggris lulusan, nilai TOEFL > 450
14,04 % LC UMM Rekapitulasi data
tercatat 5 tahun terakhir.
Tabel 2.3. Indikator Dampak
No. Indikator Kinerja Dampak Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data Metode Analisis Data
1. Waktu tunggu untuk mendapatkan
pekerjaan pertama 23,76 Bulan Alumni Tracer study Jumlah masa tunggu alumni dibagi dengan jumlahmahasiswa yang lulus setiap tahun 2. Gaji pertama yang diterima 781.896 Rp/bulan Alumni Tracer study Jumlah gaji pertama yang diterima oleh semua lulusan yang sudah bekerja dibagi dengan jumlah lulusan yang bekerja
Tabel 2.4. Indikator Kinerja Pendukung
No. Indikator Kinerja Pendukung Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data
Metode Analisis Data
1. Tingkat kehadiran dosen 74,92 % Tata Usaha Fakultas Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir.
Jumlah kehadiran dosen dibagi dengan jumlah pertemuan yang disaratkan dalam satu semester, dikalikan 100 %.
2. Rata-rata IPK semester mahasiswa aktif 3,04 - Tata Usaha Jurusan dan BAA
Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir.
Jumlah IPK semester seluruh mahasiswa aktif dibagi dengan jumlah seluruh mahasiswa aktif.
3. Pemberian feed-back kepada mahasiswa 25 % Dosen dan
Mahasiswa Wawancara dengan dosendan mahasiswa dengan sampel 20% mahasiswa .
Jumlah dosen yang memberikan feed-back kepada mahasiswa dibagi dengan jumlah semua dosen yang terlibat dalam proses pembelajaran.
4. Rata-rata mahasiswa mengulang mata
kuliah 29,67 % TataJurusan/BAAUsaha Rekapitulasi data tercatat1 tahun terakhir. Jumlah mahasiswa yang mengulang suatu matakuliah dibagi dengan jumlah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.
5. Perkuliahan dengan hand out kuliah
berbahasa Inggris 1 kuliah/ thMata TataJurusan/Fak. Usaha Rekapitulasi data tercatat4 tahun terakhir. Jumlah mata kuliah yang menggunakan pengantarbahasa Inggris per tahun.
6. Publikasi ilmiah tingkat
nasional/terakreditasi 0,2 Dosen / thPublikasi/ TataJurusan/Fak. Usaha Rekapitulasi data tercatat5 tahun terakhir. Jumlahnasional/terakreditasi oleh dosen per tahunpublikasi ilmiah tingkat
No. Indikator Kinerja Pendukung Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data Metode Analisis Data
5 tahun terakhir. yang lulus dibagi dengan jumlah mahasiswa yang lulus pada setiap tahun.
8. Waktu tunggu mendapatkan pekerjaan 23,76 bulan Alumni Tracer studi terhadap 35% lulusan Sosek
Jumlah masa waktu tunggu 35% alumni yang terlacak dibagi dengan jumlah alumni/mahasiswa yang lulus
9. Gaji pertama lulusan 781.896 Rp. /
bulan
Alumni Tracer studi terhadap 35 % lulusan sosek
Jumlah gaji pertama yang diterima oleh alumni dibagi dengan jumlah lulusan yang telah bekerja.
10. Relevansi pekerjaan lulusan 40 % Alumni Tracer studi terhadap 35%
lulusan Sosek Jumlah lulusan yang bekerja sesuai bidang SosialEkonomi Pertanian dibagi dengan semua lulusan yang telah bekerja
11. Jumlah diktat/buku ajar 45,45 % Tata Usaha Jurusan Rekapitulasi data tercatat
5 tahun terakhir. Jumlah mata kuliah yang telah memilikidiktat/buku ajar dibagi dengan jumlah semua mata kuliah, dikalikan 100 %.
13. Jumlah penelitian mahasiswa 1,36 Penelitian/ tahun
Tata Usaha
Fakultas, Lemlit UMM, HMJ
Rekapitulasi data tercatat
1 tahun terakhir. Jumlah judul penelitian yg. dilakukan olehmahasiswa perorangan maupun beregu setiap tahun yang dananya dari universitas atau yang lain.
14. Dosen berpangkat lektor kepala 4 % Tata Usaha Fakultas
dan BAU Rekapitulasi data tercatat1 tahun terakhir. Jumlah keseluruhan dosen yang menduduki jabatanlektor kepala 15. Tingkat kepuasan layanan administrasi 53,94 % Mahasiswa melalui
kuisioner Randomminimum 60% mhs. aktifsampling, Jumlah responden yang memberikan penilaian baikdibagi jumlah responden, dikalikan 100%. 16. Tingkat kepuasan layanan akademik 64,64 % Mahasiswa melalui
kuisioner
Random sampling, minimum 20% mahasiswa lulus (yudisium)
Jumlah responden yang memberikan penilaian baik dibagi jumlah responden, dikalikan 100%.
17. Mahasiswa Drop Out 19,5 % Tata Usaha Jurusan
dan BAA
Rekapitulasi data tercatat 5 tahun terakhir.
Jumlah mahasiswa putus kuliah/DO dibagi dengan jumlah semua mahasiswa/tahun.
No. Indikator Kinerja Pendukung Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data
Metode Analisis Data
18. Rata-rata penyelesaian PKL 10,3 (bulan) TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 5 tahun terakhir.
Jumlah masa penyelesaian Laporan PKL dari awal keluar SK bimbingan PKL hingga seminar dibagi dengan jumlah mahasiswa penerima SK
19. Jumlah dosen yang (rutin) penelitian 3 orang TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 5 tahun terakhir.
Lemlit 20. Jumlah mahasiswa dengan nilai skripsi
A 30,3 (%) TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat5 tahun terakhir. Jumlah Lulusan dengan nilai A dibagi jumlahlulusan 21. Alokasi waktu dosen untuk konsultasi 4,5 (jam/ming
gu)
TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir.
Jumlah waktu konsultasi selama satu minggu
22. Jumlah Stakeholder pemberi informasi 0 (6 bulan Th pertama)
TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat
1 tahun terakhir. Jumlah Stakeholder yang mengembalikanQuisioner penggalian kompetensi selama satu tahun
23. Jumlah mahasiswa yang menyatakan
baik/puas tentang layanan bimbingan TA 47,1 (%) TU Jurusan BKMA Rekapitulasi data tercatat1 tahun terakhir. Jumlah mahasiswa yanngmengembalikan Quisionerdan menyatakan puas dibagi jumlah mahasiswa yang menerima quisioner
24. Jumlah mahasiswa yang menyatakan
puas terhadap layanan lab 41,5 (%) TU Jurusan BKMA Rekapitulasi data tercatat1 tahun terakhir. Jumlah mahasiswa yanngmengembalikan Quisionerdan menyatakan puas dibagi jumlah mahasiswa yang menerima quisioner
25. Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan 0 (%) TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir
Jumlah peserta pelatihan yanng mengembalikan Quisioner dan menyatakan puas dibagi jumlah peserta pelatihan yang menerima quisioner 26. Jumlah Sekolah Yang Merespon
Pelatihan Guru
0 Unit TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir
Jumlah Sekolah yang mengembalikan formulir pendaftaran dibagi jumlah sekolah yang dikirimi formulir
27. Jumlah Sekolah yang Merespon KTI 0 Unit TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir
Jumlah Sekolah yang mengembalikan formulir pendaftaran dibagi jumlah sekolah yang dikirimi formulir
No. Indikator Kinerja Pendukung Awal Satuan Sumber Data Metode Pengumpulan
Data Metode Analisis Data
28. Jumlah Sekolah yang Mengikuti
Pelatihan Guru 0 Unit TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat1 tahun terakhir Jumlah Sekolah yang mengikuti pelatiahan dibagijumlah sekolah yang dikirimi formulir 29. Jumlah Sekolah yang Mengikuti KTI 0 Unit TU Jurusan Rekapitulasi data tercatat
1 tahun terakhir
Jumlah Sekolah yang mengikuti kegiatan ilmiah dibagi jumlah sekolah yang dikirimi formulir
30. Jumlah Layanan Laboratorium 7 (Jam/ming
gu)
TU Jurusan TU Lab
Rekapitulasi data tercatat 1 tahun terakhir
31. Jumlah Dosen yang Penelitian di
Laboratorium 3 orang TU JurusanTU Lab Rekapitulasi data tercatat5 tahun terakhir Jumlah dosen yang melakukan penelitian di LabAgribisnis 32. Jumlah Mahasiswa yang terlibat
penelitian dosen 1 - 2 (∑ mhs/dosen/
tahun)
TU Jurusan TU Lab
Rekapitulasi data tercatat
5 tahun terakhir Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitiandosen dibagi dengan jumlah mahasiswa per tahun
33. Rata-rata nilai Praktikum Total
Mahasiswa 69,59 TU JurusanTU Lab Rekapitulasi data tercatat5 tahun terakhir Jumlah rata-rata nilai praktikum per angkatandibagi jumlah angkatan 34. Rata-rata Nilai Praktikum Agribisnis 72,05 TU Jurusan
TU Lab
Rekapitulasi data tercatat
5 tahun terakhir Jumlah rata-rata nilai praktikum Agribisnis perangkatan dibagi jumlah angkatan
35. Rata-rata Nilai Praktikum
Pengembangan Agribisnis 70 TU JurusanTU Lab Rekapitulasi data tercatat5 tahun terakhir Jumlah rata-rata nilai praktikum PengembanganAgribisnis per angkatan dibagi jumlah angkatan
Tabel 2.5. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis
Gejala / Fenomena Masalah
Akar Permasalahan
Isu-isu Strategis
L R A I S E
No Keterangan Hal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tingkat relevansi pekerjaan lulusan yang rendah. 21 Kurang selarasnya kurikulum yang ada dengan kebutuhan stakeholders.
Kurang terserapnya lulusan karena belum memiliki keahlian kompetensi profesi secara baik
xx xxx x xx xx x
2 Gaji pertama yang rendah 21
1 Jumlah penelitian dosen masih rendah 22 Kemampuan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa terbatas.
Belum maksimalnya komunikasi interaktif dosen mahasiswa dalam proses pembimbingan
x xx xxx xxx xx xx
2 Jumlah karya ilmiah di Jurnal rendah 23
3 Penyelesaian skripsi mahasiswa yang lama 18
4 Lamanya jeda waktu teori dengan mulainya penelitian yang lama
18 5 Penelitian dosen dengan dana dari luar rendah 22
1 Jumlah mahasiswa DO (mengundurkan diri) tinggi 18 Belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu yang dibuat oleh DIKTI
x x xx xxx xx xx
2 Lamanya masa studi 17
yang berakibat kurang efektifnya proses belajar mengajar.
Lemahnya kontrol terhadap perkembangan mahasiswa dan permasalahannya
4 Banyaknya pengulangan matakuliah 18
5 Evaluasi dosen terhadap mahasiswa belum baku dan tertib
18
6 Belum tertibnya pendataan aktivitas mahasiswa di
jurusan 18
1 Mayoritas mahasiswa dari Jatim 19 Kurang maksimalnya kegiatan promosi di luar Jatim dan rendahnya kualitas input mahasiswa
x x x x xxx xx
2 Rendahnya tingkat keketatan 19
3 Rendahnya nilai seleksi 19
4 Rendahnya nilai UAN 19
Gejala / Fenomena Masalah
Akar Permasalahan
Isu-isu Strategis
L R A I S E
No Keterangan Hal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lamanya masa studi 17 Efektivitas proses belajar mengajar yang masih
rendah
Terbatasnya layanan laboratorium dan kemampuan instruktur sehingga masa penyelesaian skripsi mahasiswa lama.
x xx x xxx xx xxx
2 Lamanya penyelesaian skripsi 18
3 Terbatasnya peralatan laboratorium 28
4 Kurangnya terampilnya dalam pemakaian peralatan dan analisis
29
5 Banyaknya pengulangan mata kuliah 18
Tabel 2.6. Penyelesaian Alternatif dari Akar Permasalahan yang Berhasil Diidentifikasi dan Isu-isu Strategis
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif
1 2 3
R. Relevansi (Relevance) R.1. Kurang relevannya kurikulum yang ada dengan
kebutuhan stakeholders. a.b. Penggalian kompetensi kurikulum yang dibutuhkan ke stakeholders Magang dosen pada perusahaan agribisnis c. Lokakarya kurikulum
d. Implementasi, monitoring dan evaluasi kurikulum baru R.2. Kurang kemampuan bahasa Inggris dan
Teknologi Informasi
a. Pelatihan bahasa Inggris untuk dosen
A. Atmosfir Akademik (Academic Atmosphere)
A.1. Budaya baca mahasiswa yang rendah a. Peningkatan karsa melalui pengugasan penelusuran pustaka. b. Peningkatan teknologi pembelajaran berbasis multimedia A.2. Lemahnya etos belajar mahasiswa dan kurang
percaya diri
a. Training motivasi dan kepribadian untuk mahasiswa
I. Manajemen dan organisasi internal
(Internal management and organization)
I.1. Belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu yang dibuat oleh DIKTI yang berakibat kurang efektifnya proses belajar mengajar.
a. Melakukan evaluasi. menyeluruh proses belajar mengajar yang selama ini berlangsung b. Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam evaluasi proses belajar mengajar
c. Menyusun pedoman standar penjaminan mutu proses belajar mengajar sesuai Pedoman DIKTI I. Manajemen dan
organisasi internal
(Internal management and organization)
I.2. Belum ada sistem baku administrasi a. Perbaikan mekanisme kerja antar pengelola
b. Implementasi sistem, monitoring dan evaluasi secara periodik
S. Keberlanjutan
(Sustainability)
S.1. Kurangnya daya terik calon mahasiswapada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
a. Peningkatan eksistensi jurusan sebagai sarana promosi b. Meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar Propinsi Jawa Timur
c. Mengembangkan proses penjaringan siswa berbakat melalui kerjasama dengan SMU E. Efisiensi
(Efficiency) E.1. Efektivitas proses belajar mengajar masihrendah a.b. Meningkatkan kemampuan manajemen PBMMeningkatkan kemampuan dosen dalam menyusun bahan ajar berbasis multimedia E.2. Masa studi dan penyelesaian skripsi mahasiswa
lama, serta kelemahan kemampuan analisis data.
a. Meningkatkan efektivitas pelayanan laboratorium b. Kolaborasi penelitian dosen dan mahasiswa
Tabel 2.7. Aktivitas yang Diusulkan Berdasarkan Isu Strategis, Akar Permasalahan, dan Penyelesaian Alternatif
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan
Sumberdaya
(Relevance) R.1. Kurangkurikulum yang adaselarasnya dengan kebutuhan
stakeholders.
R.1.1. Membangun jaringan kerjasama antara jurusan dengan stakeholders
termasuk alumni
R.1.1. Penggalian kompetensi yang dibutuhkan stakeholder xx
R.1.2. Penelusuran kompetensi lulusan ke
stakeholders
R.1.2. Melakukan lokakarya kurikulum yang efektif
xx
R.1.3. Menyempurnakan kurikulum
berbasis kompetensi R.1.3. Implementasi monitoring danevaluasi xx xx R.2. Kurang terserapnya
lulusan di industri pangan
R.2.1. Meningkatkan keahlian dosen di bidang jasa SosekPertanian
R.2.1. Peningkatanm kemampuan dosen melalui magang
karena belum memiliki keahlian kompetensi profesi secara baik
R.2.2. Meningkatkan keahlian mahasiswa di bidang Sosek dan wirausaha
R.2.2. Penyusunan bahan ajar sesuai kompetensi
xx
R.2.3. Meningkatkan kerjasama jurusan
dengan institusi pengguna lulusan R.2.3. Peningkatan keahlian dosendibidang Agribisnis xx R.2.4. Pemagangan dosen dan mahasiswa
(Academic Atmosphere) A.1. Kemampuan metodologipenelitian dosen dan mahasiswa terbatas
A.1.1. Peningkatan penguasaan metodologi
penelitian dosen dan mahasiswa. A.1.1. Lokakarya penelitian danpembentukan payung penelitian xx xx A.1.2. Meningkatkan keahlian dosen dan
mahasiswa di bidang penelitian
A.1.2. Kolaborasi penelitian xx xx
A.1.3. Menigkatkan mutu penelitian dosen / mahasiswa lebih inovatif aplikatif
A.1.3. Meningkatakan kuantitas & kualitas forum ilmiah dosen
xx xx
A.14. Mengembangan pusat studi bidang
Sosial Ekonomi Pertanian A.1.4. Lokakarya penelitian danpembentukan payung penelitian A.2. Belum maksimalnya
komunikasi interaktif
A.2.1. Menyusun model pendampingan mahasiswa oleh dosen
A.2.1. Sarasehan ”model
pendampingan melekat”
xx xx
A.2.2. Menyusun kegiatan-kegiatan
bersama dosen-mahasiswa A.2.2. Membuat rancangan modelpendampingan melekat xx A.2.3. Meningkatkan intensitas
pembibingan akademik dosen
A.2.3. Sosialisasi model
pendampingan dosen mhasiswa
xx
A.2.4. Pemberian penghargaan mahasiswa
dan dosen wali berprestasi. A.2.4. Pelaksanaan, monitoring danevaluasi pendampingan melekat xx I. Manajemen dan kurang efektifnya proses belajar mengajar
I.1.1. Pendataan dan evaluasi unit kerja di jurusan untuk pembuatan data base
I.1.1. Menyusun Pedoman standar Penjaminan Mutu PBM
xx xx
I.1.2. Merancang data base dan sistem yang efektif dan efisien
I.1.2. Penerapan Pedoman standar Penjaminan Mutu PBM
xx xx
I.1.3. Meningkatkan keahlian pengelola administrasi jurusan dan unitnya I.1.4. Meningkatkan partisipasi civitas
akademika dalam proses penyusunan
I.2.1. Melakukan pendataan aktivitas mahasiswa dan permasalahannya I.2.2. Mengembangkan sistem pantauan
terhadap perkembangan mahasiswa
S.1. Kurang maksimalnya kegiatan promosi di luar
S.1.1. Meningkatkan program promosi jurusan di masyarakat
S.1.1. Mengadakan kegiatan ilmiah terkait dengan bidang SOSEK
Jatim dan rendahnya kualitas input mahasiswa
S.1.2. Meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar Propinsi Jawa Timur
S.12. Meningkatkan kemampuan guru SMU di bidang agribisnis
xx xx
S.1.3. Mengembangkan proses penjaringan siswa berbakat melalui kerjasama E. Efisiensi
(Efficiency)
E.1. Efektivitas proses belajar mengajar masih rendah
E.1.1. Meningkatkan kemampuan manajemen PBM
E.1.1. Meningkatkan kemampuan manajemen PBM
xx xx
E.1.2. Meningkatkan kemampuan dosen menyusun bahan ajar berbasis multimedia
E.1.2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam menyusun bahan ajar berbasis multimedia
xx xx
E.1.3. Meningkatkan kemampuan dosen dalam metode penyampaian materi E.2. Terbatasnya layanan
laboratorium dan kemampuan instruktur
sehingga masa
penyelesaian skripsi mahasiswa lama
E.2.1. Meningkatan kemampuan instruktur
dan laboratorium E.2.1. Peningkataninstruktur dan laboran melaluikemampuan pelatihan
xx xx
E.2.2. Meningkatan efektifitas
pembelajaran di laboratorium E.2.2. Meningkatkan efektifitas prosesbelajar mengajar di di laboratorium:
xx xx
E.2.3. Meningkatkan kualitas petunjuk praktikum
BAB 3. USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN
BAB 3. USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN
A. LATAR BELAKANG
sulan Program Pengembangan ini disusun berdasarkan hasil evaluasi diri secara menyeluruh terhadap Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UMM, sebagaimana telah diuraikan pada Bab 2. Dari analisis terhadap fenomena, diketahui bahwa Jurusan Sosek UMM memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki dalam rangka penguatan kualitas kinerja terutama terkait dengan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, serta kepuasan pelayanan terhadap mahasiswa dan pengguna jasa pendidikan (stakeholders). Berdasarkan pengelompokkan Isu-isu Strategis RAISE, kelemahan tersebut adalah:
U
U
1). Terkait dengan isu strategis Relevansi (Relevance), akar permasalahan yang ditemukan adalah: 1) kurang relevannya kurikulum yang ada dengan kebutuhan stakeholders, 2) rendahnya kemampuan bahasa inggris dan teknologi informasi.
2). Terkait dengan isu strategis Suasana Akademik (Academic Atmosphere), akar permasalahan yang ditemukan adalah: 1) Need achievement atau karsa mahasiswa yang rendah 2) etos belajar mahasiswa rendah.
3). Terkait dengan dengan isu strategis Manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization), akar permasalahan yang ditemukan adalah 1) belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu yang dibuat oleh DIKTI, yang berakibat kurang efektifnya proses belajar mengajar dan 2) lemahnya sistem organisasi. 4). Terkait dengan isu strategis Keberlanjutan (Sustainability), akar permasalahan yang
ditemukan adalah: kurang maksimalnya kegiatan promosi di luar Jatim dan rendahnya kualitas input mahasiswa.
5). Terkait dengan isu strategis Efisiensi (Efficiency), akar permasalahan yang ditemukan adalah 1) efektivitas proses belajar mengajar masih rendah, serta 2) efektifitas layanan penelitian skripsi.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada dan tujuan masa depan yang ingin dicapai ditemukan beberapa alternatif solusi untuk dilaksanakan sebagai program pengembangan Jurusan Sosek. Pemilihan alternatif solusi ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip bahwa program tersebut harus dan dapat dilakukan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Beberapa program bahkan sudah menjadi komitmen untuk dibiayai sendiri melalui pendanaan rutin universitas seperti program peningkatan kualitas organisasi dan program peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut. Sebagaimana Higher Education Long Term Strategy
(HELTS) 2003 – 2010 yang telah dicanangkan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI), program yang diusulkan oleh Jurusan Sosek-UMM pada dasarnya adalah untuk meningkatkan daya saing lulusannya melalui penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Secara khusus usulan program ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, meningkatkan kualitas input, meningkatkan suasana akademik, dan meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya, serta mengupayakan keberlanjutan.
kegiatan, sub-kegiatan, indikator kinerja, dan lain-lain diuraikan pada Sub Bab 3.2 sampai dengan Sub Bab 3.7 berikut ini. Program-program tersebut dikelompokkan sebagai berikut: 1). Program peningkatan Relevansi (Relevance, R) melalui aktivitas: 1) Meningkatkan kualitas
kurikulum melalui penggalian kompetensi, magang dosen dan lokakarya, 2) Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi melalui pelatihan.
2). Program peningkatan Suasana Akademik (Academic Atmosphere, A) melalui aktivitas: 1) Meningkatkan karsa mahasiswa melalui penugasan 2) Meningkatkan etos belajar mahasiswa melalui training motivasi dan kepribadian.
3). Program peningkatan Manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization, I) melalui aktivitas : 1) Mengembangkan sistem penjaminan mutu proses belajar mengajar dan 2) Penyempurnaan sistem organisasi.
4). Program peningkatan Keberlanjutan (Sustainability, S) melalui aktivitas: 1) Promosi Jurusan melalui Peningkatan eksistensi jurusan.
5). Program peningkatan Efesiensi (Efficiency, E) melalui aktivitas: 1) Peningkatan mutu pengajaran dan 2) Percepatan masa penyelesaian skripsi melalui peningkatan layanan penelitian.
Tabel 3.1. Aktivitas yang Diusulkan Berdasarkan Isu Strategis, Akar Permasalahan, dan Penyelesaian Alternatif
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan
Sumberdaya
(Relevance) R.1. Kurangkurikulum yang adarelevannya dengan kebutuhan
stakeholders.
R.1.1. Membangun jaringan kerjasama
antara jurusan dengan stakeholder R.1.1. Pemagangan Dosen xx
R.1.2. Melakukan studi kompetensi lulusan yang diinginkan stakeholders
R.1.2. Penggalian kompetensi yang dibutuhkan stakeholder kurikulum yang berbasis kompetensi
xx xx
R.2. Rendahnya kemampuan bahasa inggris dan teknologi informasi.
R.2.1. Peningkatanm kemampuan bahasa
inggris dan teknologi R.2.1. Peningkatanm kemampuandosen melalui magang xx xx
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan
Sumberdaya
A.1. Kemampuan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa terbatas
A.1.1. Peningkatan penguasaan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa.
A.1.1. Lokakarya penelitian dan pembentukan payung penelitian dosen
xx xx
A.1.2. Meningkatkan keahlian dosen dan mahasiswa di bidang penelitian
A.1.2. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen (grant reaserch)
xx xx
A.1.3. Menigkatkan mutu penelitian dosen dan mahasiswa supaya lebih inovatif dan aplikatif
A.1.3. Meningkatakan kuantitas & kualitas forum ilmiah dosen
xx xx
A.14. Mengembangan pusat studi bidang Sosial Ekonomi Pertanian
A.2. Belum maksimalnya
A.2.1. Menyusun model pendampingan mahasiswa oleh dosen
A.2.1. Sarasehan ”model
pendampingan melekat”
xx xx
A.2.2. Menyusun kegiatan-kegiatan
bersama dosen-mahasiswa A.2.2. Membuat rancangan modelpendampingan melekat xx A.2.3. Meningkatkan intensitas
pembibingan akademik dosen
A.2.3. Sosialisasi model
pendampingan dengan dosen dan mahasiswa
xx
A.2.4. Pemberian penghargaan kepada mahasiswa dan dosen wali berprestasi.
A.2.4. Pelaksanaan, monitoring dan evaluasi model pendampingan melekat
xx
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan
Sumberdaya kurang efektifnya proses belajar mengajar
I.1.1. Melakukan pendataan dan evaluasi setiap unit kerja di jurusan untuk pembuatan data base
I.1.1. Menyusun Pedoman standar Penjaminan Mutu Proses
I.1.2. Penerapan Pedoman standar Penjaminan Mutu Proses Belajar Mengajar
xx xx
I.1.3. Meningkatkan keahlian pengelola administrasi jurusan dan unit-unitnya
I.1.4. Meningkatkan partisipasi civitas akademika dalam proses penyusunan
I.2.1. Melakukan pendataan aktivitas mahasiswa dan permasalahannya I.2.2. Mengembangkan sistem pantauan
terhadap perkembangan mahasiswa I.2.3. Mengembangkan sistem/model
preventif untuk menurunkan tingkat DO
I.2.3. Mengembangkan sistem/model preventif untuk menurunkan tingkat DO
xx xx
S. Keberlanjutan
Jatim dan rendahnya kualitas input mahasiswa
S.1.2. Meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar Propinsi Jawa Timur
S.12. Meningkatkan kemampuan guru SMU/SMK di bidang
Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan
Sumberdaya
E.1.1. Meningkatkan kemampuan manajemen PBM
xx xx
E.1.2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam menyusun bahan ajar berbasis multimedia
E.1.2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam menyusun bahan ajar berbasis multimedia
xx xx
E.1.3. Meningkatkan kemampuan dosen dalam metode penyampaian materi
E.2.3. Meningkatkan kualitas petunjuk praktikum