• Tidak ada hasil yang ditemukan

Website Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Bab 4 RPJPD Kubar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Website Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Bab 4 RPJPD Kubar"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

BAB IV

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025

4.1. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN

KUTAI BARAT

Pembangunan jangka panjang Kabupaten Kutai Barat 2005-2025 diarahkan pada:

3.1.

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan

Berdaya Saing;

Dalam upaya untuk meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, maka pembangunan diarahkan pada:

a. Peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan masyarakat ditingkatkan melalui: peningkatan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, peningkatan akses pada modal usaha dan SDA, pemberian kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan dan peraturan yang menyangkut kehidupan masyarakat, peningkatan kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produktif yang mendatangkan kemakmuran dan mengatasi kemiskinan.

(2)

disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi di masa depan termasuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui pendalaman penguasaan teknologi. c. Pembangunan iptek diarahkan untuk penciptaan dan penguasaan

ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, serta pengembangan ilmu sosial dan humaniora untuk menghasilkan teknologi dan pemanfaatan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan rekayasa bagi kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan dan daya saing daerah melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas iptek yang senantiasa berpedoman pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan lokal, serta memperhatikan sumber daya dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

d. Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan SDM juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung termasuk masyarakat miskin dan yang tinggal di wilayah terpencil, terisolir, tertinggal dan wilayah bencana.

e. Pembangunan kesehatan diarahkan dalam upaya memberikan akses bagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, pengembangan kualitas dan pendistribusian SDM kesehatan, pengadaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan manajemen kesehatan. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek, dan globalisasi dengan semangat kemitraan, dan kerjasama lintas sektor. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, dan pada upaya promotif dan preventif.

(3)

melalui peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya, upaya pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial, dan upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar;

g. Penataan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dan pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin diarahkan pada upaya menyelenggarakan penataan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dan pengembangan sistem jaminan kesehatan yang menyeluruh, non diskriminasi dan berkelanjutan;

h. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup yang sehat serta peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini. Hal ini dimulai dengan memberdayakan lingkungan yang sehat serta memberdayakan manusianya untuk berperilaku atau berpola hidup yang sehat. Ditunjang dengan pendidikan pola hidup sehat yang dimulai sejak lahir. Upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah dengan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, upaya pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, upaya pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan, upaya pengembangan wilayah yang sehat, upaya pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), upaya kesehatan bersumber pada masyarakat, misalnya pos pelayanan terpadu/pondok bersalin desa/dan usaha kesehatan sekolah.

(4)

bertentangan dengan budaya dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat.

j. Pembangunan agama diarahkan pada upaya untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam pembangunan. Di samping itu, pembangunan agama diarahkan pula untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama dengan meningkatkan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.

3.2. Mewujudkan sarana dan prasarana dasar publik/masyarakat yang berkualitas, modern dan merata;

a. Pengembangan transportasi diarahkan dalam upaya untuk membuka keterisolasian, baik di dalam daerah maupun dengan daerah lain, pengembangan sarana dan prasarana transportasi, menciptakan jaringan transportasi secara inter dan antarmoda angkutan dalam upaya mempercepat dan memperlancar pergerakan barang dan penumpang baik melalui moda transportasi darat, air maupun udara;

b. Pembangunan ketenagalistrikan diarahkan pada upaya menciptakan pemerataan pemenuhan kebutuhan listrik dengan membuka akses seluas-luasnya bagi investasi swasta secara lebih terbuka, kompetitif, profesional, dan terarah dengan tetap lebih mengedepankan peran pemerintah daerah sebagai fasilitator, dinamisator, koordinator dan entrepreneurship pembangunan daerah;

(5)

masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika serta pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi;

d.

Pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan pada upaya mempercepat kecukupan sarana dan prasarana umum secara integratif dan komprehensif dalam rangka membuka keterisolasian dan pemerataan pembangunan serta daya dukung terhadap pembangunan daerah. Pengembangan pemukiman penduduk dan penataan ruang kota juga dilakukan melalui penataan permukiman yang sudah ada dan pengembangan kota serta kampung-kampung yang menjadi pusat pelayanan dengan peningkatan penyediaan prasarana, sarana utama dan penunjang.

3.3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang disertai pemerataan berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal;

a. Perekonomian dikembangkan dengan memperkuat perekonomian lokal dan perekonomian yang berbasis masyarakat. Untuk itu dilakukan transformasi bertahap dari perekonomian berbasis keunggulan komparatif SDA daerah yang cenderung padat modal (capital intensive) menjadi perekonomian yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat (labour intensive). Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan prinsip-prinsip dasar: mengelola secara berkelanjutan peningkatan produktivitas melalui pemberdayaan masyarakat, penguasaan, penyebaran, penerapan, dan penciptaan (inovasi) IPTEK menuju ekonomi berbasis masyarakat; mengelola secara berkelanjutan kelembagaan ekonomi yang melaksanakan praktek terbaik dan kepemerintahan yang baik (good governance), dan mengelola secara berkelanjutan SDA sesuai kompetensi dan keunggulan daerah.

(6)

ekonomi dan perdagangan (non-pertanian) di pedesaan yang terkait dengan pasar di perkotaan.

c. Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan ekonomi dengan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance di dalam menyusun kerangka regulasi dan perijinan yang efisien, efektif, dan non-diskriminatif; menjaga persaingan usaha secara sehat, dan meningkatkan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai wilayah Kutai Barat, sehingga menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan memperkuat basis ekonomi daerah.

d. Kebijakan ekonomi sektoral akan diarahkan pada upaya penciptaan pengembangan sektor-sektor ekonomi potensi yang sifatnya bisa diperbarui (renewable resources) seperti sektor pertanian, sektor kehutanan, sektor pariwisata dan sektor perdagangan, yang secara bertahap akan menggantikan peran sektor pertambangan (nonrenewable resources) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan.

e. Kebijakan pengelolaan SDA yang terbarukan seperti hutan dan perairan, harus dikelola dan dimanfaatkan secara rasional, optimal, efisien, dan bertanggung jawab dengan mendayagunakan seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang. Pengelolaan SDA terbarukan yang sudah berada dalam kondisi kritis, diarahkan pada upaya untuk merehabilitasi dan memulihkan daya dukungnya, dan selanjutnya diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan sehingga tidak semakin merusak dan menghilangkan kemampuannya sebagai modal bagi pembangunan yang berkelanjutan. Hasil atau pendapatan yang berasal dari pemanfaatan SDA terbarukan diinvestasikan kembali guna menumbuhkembangkan upaya pemulihan, rehabilitasi, dan pencadangan untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.

(7)

untuk dijadikan sebagai pembentukan modal (capital accumulation). Hasil atau pendapatan yang diperoleh dari kelompok SDA ini diarahkan di samping untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan diinvestasikan pada sektor-sektor ekonomi yang produktif, juga untuk upaya reklamasi, dan konservasi.

g. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan prinsip demokrasi, partisipasi, kesetaraan dan non diskriminasi. Sejalan dengan proses demokratisasi, pemenuhan hak dasar rakyat diarahkan pada peningkatan pemahaman tentang pentingnya perwujudan hak-hak dasar rakyat. Kebijakan penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada peningkatan mutu penyelenggaraan otonomi daerah sebagai bagian dari upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.

h. Kebijakan pasar kerja diarahkan untuk mendorong terciptanya sebanyak mungkin lapangan kerja formal serta meningkatkan kesejahteraan pekerja di pekerjaan informal. Pasar kerja yang fleksibel, hubungan industrial yang harmonis dengan perlindungan yang layak, keselamatan kerja yang memadai, serta terwujudnya proses penyelesaian industrial yang memuaskan semua pihak. Selain itu, pekerja didorong memiliki produktivitas yang tinggi sehingga dapat bersaing serta menghasilkan nilai tambah yang tinggi dengan pengelolaan pelatihan dan pemberian dukungan bagi program-program pelatihan yang strategis untuk efektivitas dan efisiensi peningkatan kualitas tenaga kerja sebagai bagian integral dari investasi SDM.

(8)

j. Peningkatan efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah sektor primer terutama sektor pertambangan dan kehutanan didorong agar mampu dikelola secara berkelanjutan, melibatkan partisipasi masyarakat secara luas dan memperkuat basis produksi. Hal ini merupakan faktor strategis karena berkenaan dengan pembangunan daerah terisolir, perkampungan, pengentasan kemiskinan dan pemerataan, dan ketahanan pangan. Semua ini harus dilaksanakan secara terencana dan cermat untuk menjamin terwujudnya transformasi seluruh elemen perekonomian ke arah lebih maju dan lebih kokoh di era globalisasi.

k. Peningkatan efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah pertanian dalam arti luas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani melalui pengembangan agribisnis yang dinamis dan efisien, yang melibatkan partisipasi aktif petani, revitalisasi kelembagaan pada tingkat operasional, optimalisasi sumber daya, dan pengembangan SDM pelaku usaha agar mampu meningkatkan daya saing melalui peningkatan produktivitas serta merespon permintaan pasar dan memanfaatkan peluang usaha. Selain bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat di perkampungan pada umumnya, upaya ini dapat menciptakan diversifikasi perekonomian perdesaan yang pada gilirannya meningkatkan sumbangannya di dalam pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional.

(9)

terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilirnya dan dengan industri berskala besar.

m. Pembangunan jasa-jasa dikembangkan sesuai dengan kebijakan pengembangan ekonomi agar mampu mendukung secara efektif pemberdayaan masyarakat, peningkatan produksi dan daya saing global dengan menerapkan sistem dan standar pengelolaan sesuai dengan praktik terbaik, yang mampu mendorong peningkatan ketahanan serta nilai tambah perekonomian, dan yang mampu mendukung kepentingan strategis di dalam pengembangan SDM di dalam negeri dan keprofesian, penguasaan dan pemanfaatan teknologi, dan pengembangan keprofesian tertentu, serta mendukung kepentingan nasional dalam pengentasan kemiskinan dan pengembangan kegiatan perekonomian berbasis perkampungan.

n. Kebijakan perdagangan diarahkan untuk memperkokoh sistem pengadaan dan distribusi yang efisien dan efektif dan menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan: (a) berkembangnya kelembagaan perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan persaingan usaha secara sehat, (b) terintegrasinya aktivitas perekonomian dan terbangunnya kesadaran penggunaan produksi dalam negeri, (c) meningkatnya perdagangan antar wilayah/daerah, dan (d) terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnya dalam harga yang terjangkau.

(10)

p. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis yang lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan matarantai proses industri dan distribusi. Upaya ini dapat dilakukan melalui pengembangan produk unggulan daerah, serta mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerjasama antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan investasi di daerah.

q. Keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah-wilayah yang terisolir dan tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan selain dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian block grant ke kampung-kampung, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan, perlu pula dilakukan penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah-wilayah cepat tumbuh dan strategis dalam satu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’.

3.4. Mengembangkan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governement);

(11)

mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, mengurangi tingkat penyalahgunaan wewenang serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pada semua lapisan birokrasi melalui penerapan prinsip-prinsip good governance and clean government dan penerapan hukum secara adil, penataan dan pemberdayaan birokrasi yang bersih dan responsif serta profesional akan dilakukan secara terus menerus melalui peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah dan pendelegasian jenis pelayanan tertentu kepada kecamatan dan kampung akan dilakukan dalam upaya mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakatnya.

b.

Pengembangan kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah, peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah termasuk upaya peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan daerah, dan penguatan lembaga legislatif;

c.

Mengoptimalkan peran pemerintah daerah sebagai fasilitator, regulator, dinamisator dan sekaligus sebagai entrepreneurship di berbagai tingkat guna efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, terciptanya lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan terjaganya keberlangsungan mekanisme pasar. d. Kebijakan keuangan daerah diarahkan pada upaya untuk

perbaikan sistem pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, demokrasi, responsif, transparan, akuntabel, efektif, efisien dan ekonomis, mendorong terciptanya kemandirian fiskal melalui pengetatan terhadap pinjaman daerah dan mendorong pemanfaatan sumber-sumber keuangan daerah untuk sebesar mungkin kemakmuran masyarakat yang dapat menjamin kemampuan peningkatan pelayanan publik baik di dalam penyediaan pelayanan dasar, prasarana dan sarana fisik serta ekonomi, dan mendukung peningkatan daya saing ekonomi.

(12)

timbulnya inefisiensi dalam pelayanan publik. Strategi pembangunan kerja sama antardaerah ini melalui sistem jejaring antardaerah akan sangat bermanfaat sebagai sarana berbagi pengalaman, saling berbagi keuntungan dari kerja sama, maupun saling berbagi dalam memikul tanggung jawab pembiayaan secara proporsional, baik dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, maupun untuk pembangunan lainnya.

3.5. Mewujudkan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang kondusif dan lingkungan hidup yang lestari;

a. Pembangunan hukum dalam bentuk peraturan daerah dan peraturan kepala daerah diarahkan untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengatur permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, terutama dunia usaha dan dunia industri, serta terciptanya kepastian investasi, terutama penegakan dan perlindungan hukumnya. Pembangunan hukum juga diarahkan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi serta mampu menangani dan menyelesaikan secara tuntas permasalahan yang terkait KKN. Pembangunan hukum dilaksanakan melalui pembaruan secara berkala dan berkelanjutan materi peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, dengan tetap memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku dan pengaruh globalisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, penegakan hukum dan HAM, kesadaran hukum, serta pelayanan hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran, ketertiban dan kesejahteraan dalam rangka penyelenggaraan negara yang makin tertib, teratur, lancar serta berdaya saing global.

(13)

-khususnya peraturan daerah yang mampu menjembatani budaya dan adat leluhur dan sekaligus mampu menciptakan iklim investasi dan berusaha yang kondusif serta tidak bertentangan dengan norma-norma dan aturan hukum yang berlaku secara nasional dan penerapan hukum dan perlindungan HAM.

c. Pembangunan kerukunan hidup antar suku, ras dan agama akan terus dipelihara secara berkelanjutan serta semakin berkembangnya pemahaman masyarakat tentang Wawasan Kebangsaan sebagai respon terhadap beragamnya latar belakang sosial, agama dan budaya masyarakat di Kabupaten Kutai Barat, di samping itu perlunya wawasan kebangsaan yang utuh dalam rangka merekatkan tali kesatuan dan kebersamaan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah penguatan kelembagaan politik yang dapat menyerasikan penyaluran aspirasi berbagai kelompok kepentingan dalam masyarakat. Mewujudkan Forum Komunikasi dan Konsultasi Pembauran Bangsa agar dapat lebih merekatkan berbagai kelompok suku/ras/agama dalam satu persepsi wawasan kebangsaaan, melalui upaya pemahaman berbagai kelompok masyarakat, upaya penguatan kelembagaan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat yang ada.

d. Pembangunan adat istiadat dan budaya leluhur diarahkan pada upaya untuk memperkuat jatidiri daerah dan menanamkan nilai-nilai budaya leluhur melalui jalur keluarga, sekolah, masyarakat, dan media massa, sehingga adat istiadat dan budaya leluhur Kutai Barat tidak saja terjaga kelestariannya, tetapi juga menjadi jalan hidup (way of life) bagi masyarakat Kutai Barat, serta dikenal di luar wilayah Kutai Barat.

(14)

kreativitas, antara lain melalui kesenian, tetap didorong untuk mewujudkan keseimbangan aspek material, spiritual dan emosional. Pengembangan IPTEK serta kesenian diletakkan dalam kerangka peningkatan harkat, martabat dan peradaban manusia. f. Peningkatan ketertiban dan ketentraman umum di masyarakat

diarahkan pada upaya untuk semakin mengefektifkan instrumen kebijakan yang ada selama ini seusai dengan paradigma baru ketentraman dan ketertiban umum serta konteks lokalitas Kabupaten Kutai Barat. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat adalah lebih memantapkan sistem deteksi dini (early wearning system), serta meningkatkan pemahaman masyarakat dan siswa akan dampak negatif dari penyalahgunaan obat-obat terlarang/narkoba, meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban bagi masyarakat di dalam menyampaikan aspirasinya, mengembangkan dan membina kelembagaan masyarakat serta meningkatkan kepedulian, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam memelihara ketertiban dan ketentraman umum.

g. Pengembangan budaya politik dititikberatkan pada proses penanaman nilai-nilai demokratis yang diupayakan melalui: penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis terutama penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media; dan upaya mewujudkan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa.

(15)

perlindungan dan jaminan sosial disusun, ditata, dan dikembangkan untuk memastikan dan memantapkan pemenuhan hak-hak masyarakat akan pelayanan dasar publik.

i. Pembangunan perkampungan didorong melalui: (1) Pengembangan agropolitan terutama bagi kawasan yang berbasiskan pertanian; (2) Peningkatan kapasitas SDM di perkampungan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya; (3) Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perkampungan dan kota-kota kecamatan dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling komplementer dan saling menguntungkan; (4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, permodalan, kesempatan kerja dan teknologi; (5) Pengembangan social capital dan human capital yang belum tergali potensinya, sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumber daya alamnya saja; dan (6) intervensi dan kebijakan perdagangan yang berpihak ke produk pertanian dan kehutanan.

j. Kebijakan pembangunan lingkungan hidup diarahkan pada upaya untuk mewujudkan fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang serasi dalam mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat secara berkesinambungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanfaatkan rencana tata ruang sebagai landasan atau acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan berkelanjutan.

(16)

konsumsi, dan menanamkan nilai dan etika lingkungan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup. Kebijakan ini diarahkan terutama bagi generasi muda, sehingga tercipta SDM yang berkualitas yang peduli terhadap isu SDA dan lingkungan hidup. Dengan demikian ke depan masyarakat mampu berperan sebagai penggerak bagi penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk proses pembelajaran sosial, serta pendidikan formal pada semua tingkatan.

l. Pengelolaan sumber daya air diarahkan pada upaya untuk: (1) menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air tanah; (2) mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan melalui pendekatan demand management yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dan konsumsi air dan pendekatan supply management yang ditujukan untuk meningkatan kapasitas dan keandalan pasokan air; dan (3) memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

4.2. TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA

PANJANG DAERAH

4.2.1.Tahun 20052010 (Tahap Persiapan)

(17)

Pembangunan transportasi khususnya lebih difokuskan pada upaya membuka keterisolasian dengan daerah lain dan lancarnya arus orang dan barang dari pusat kabupaten ke kecamatan-kecamatan sekitarnya dan sebaliknya. Di bidang kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana diutamakan pada pemenuhan pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat Kutai Barat.

2. Pengembangan kualitas SDM masyarakat Kutai Barat difokuskan pada pembenahan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan yang lebih memadai. Di samping itu, perhatian terhadap kelompok masyarakat miskin, daerah tertinggal dan terbelakang dilakukan secara proporsional sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pada tahap ini, sudah mulai dirintis lembaga pendidikan tinggi di pusat pemerintahan Kabupaten. Di sektor kesehatan, pengembangan kualitas SDM dilakukan di samping melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, juga mulai dilakukan perbaikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih murah dan lebih cepat. Ketersediaan jasa paramedis mulai dirintis secara lebih serius, khususnya di pusat pemerintahan kabupaten.

3.

Pembangunan sektor-sektor ekonomi difokuskan pada upaya untuk memacu pertumbuhan dan sekaligus pemerataan melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial (seperti pertambangan dan perkebunan) yang disertai dengan keberpihakan pemerintah dalam memacu aktivitas ekonomi yang telah ada, dikelola oleh dan berkembang di kampung-kampung melalui pemberian insentif/stimulir. Pembangunan ekonomi lebih diarahkan pada wilayah-wilayah yang memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage).

(18)

upaya untuk memberikan pelayanan yang semakin baik, semakin murah dan semakin cepat serta profesional. Di samping itu, upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan pengelolaan keuangan daerah yang lebih ekonomis, efisien, efektif, transparan dan akuntabel terus dilakukan.

5. Pengembangan lingkungan sosial yang kondusif difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hukum, pentingnya kehidupan yang harmonis dan memelihara kerukunan hidup antar suku, ras dan agama; berkembangnya pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan sebagai respon terhadap beragamnya latar belakang sosial, agama dan budaya masyarakat di Kabupaten Kutai Barat; adat istiadat dan budaya leluhur diarahkan pada upaya untuk memperkuat jatidiri daerah dan menanamkan nilai-nilai budaya leluhur melalui jalur keluarga, sekolah, masyarakat, dan media massa di samping itu juga semakin ditanamkan wawasan kebangsaan yang utuh dalam rangka merekatkan tali kesatuan dan kebersamaan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; memperkuat jatidiri daerah dan menanamkan nilai-nilai budaya leluhur melalui jalur keluarga, sekolah, masyarakat, dan media massa.

4.2.2.Tahun 2011–2015 (Tahap Lanjutan Persiapan)

(19)

telepon dan internet. Pembangunan kelistrikan lebih ditekankan pada peningkatan aksesibilitas listrik pada masyarakat dan sektor produksi merupakan fokus utama. Selain itu, penyediaan sarana air bersih sebagai salah satu unsur pokok dalam mendukung kehidupan juga harus ditingkatkan. Yang menjadi catatan, pengambangan infrastruktur disini tetap harus menjaga kelestarian lingkungan hidup sesuai dengan visinya.

2. Perbaikan manajemen pendidikan terus ditingkatkan. Di samping itu, ketersediaan tenaga pendidik yang semakin berkualitas, profesional dan terakreditasi semakin ditingkatkan. Keberadaan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kutai Barat semakin dimantapkan pembentukannya. Sekolah berskala nasional dan internasional sudah mulai dirintis keberadaannya. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas hingga ke daerah terpencil. Di samping itu, juga dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, melalui perbaikan manajemen dan penyediaan tenaga medis dan paramedis bukan hanya di rumah sakit, tetapi juga di puskesmas-puskesmas di kecamatan sekitar pusat pemerintahan kabupaten. Hal ini diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai. 3. Pembangunan ekonomi diarahkan pada percepatan

(20)

4.

Pembangunan tata pemerintahan diarahkan pada upaya semakin meningkatkan kualitas SDM aparatur, melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung dan pembangunan fasilitas-fasilitas publik dan penempatan aparatur hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir dalam upaya untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, mengurangi tingkat penyalahgunaan wewenang serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pada semua lapisan birokrasi melalui penerapan prinsip-prinsip good governance and clean government dan penerapan hukum secara adil, penataan dan pemberdayaan birokrasi yang bersih dan responsif serta profesional akan dilakukan secara terus menerus melalui peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah dan pendelegasian jenis pelayanan tertentu kepada kecamatan dan kampung akan dilakukan dalam upaya mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakatnya. Pemerintah daerah dan DPRD bersama-sama merancang produk hukum yang sejalan dengan upaya untuk meciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan ekonomi dan sosial.

5.

Upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan sosial dan fisik yang kondusif bagi pengembangan investasi dan dunia usaha semakin ditingkatkan. Penegakan hukum sebagai panglima dan penciptaan produk hukum (peraturan daerah dan peraturan bupati) yang pro pada masyarakat dan dunia usaha diharapkan mampu memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi masyarakat dan dunia usaha. Peningkatan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat untuk memelihara adat-istiadat, nilai-nilai dan budaya yang telah berkembang akan menciptakan masyarakat Kutai Barat mampu mempertahankan jati dirinya di tengah perubahan lingkungan sosial yang dihadapinya.

4.2.3.Tahun 20162020 (Tahap Pengembangan)

(21)

melanjutkan pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat dan sungai, perhatian lebih serius akan diberikan dalam upaya penyediaan sarana dan prasarana trasnportasi cepat, misalnya transportasi udara. Pada tahap ini pembangunan sarana dan prasarana lebih difokuskan pada upaya pengembangan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana dasar publik, baik dalam upaya pengembangan SDM maupun upaya memacu pertumbuhan ekonomi. Pengembangan sarana dan prasarana dasar ekonomi (listrik, jalan, air bersih, pasar, dan telekomunikasi) dan sarana dan prasarana dasar dalam upaya meningkatkan kualitas SDM (kesehatan dan pendidikan) terus ditingkatkan kualitas, jumlah dan jangkauannya, dan lebih difokuskan pada daerah-daerah tertinggal, daerah-daerah terisolir dan terbelakang.

2. Jangkauan pelayanan kesehatan dan pendidikan semakin ditingkatkan ke daerah-daerah terbelakang dan tertinggal, terutama penyediaan tenaga guru seta tenaga medis dan paramedis yang berkualitas dan profesional. Di samping itu, penyediaan fasilitas pendukung penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan juga semakin ditingkatkan. Pada tahap ini, semua wilayah Kutai Barat sudah memperoleh fasilitas dan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang baik dan berkualitas.

(22)

governance), dan mengelola secara berkelanjutan SDA sesuai kompetensi dan keunggulan daerah.

4. Pembangunan bidang pemerintahan umum diarahkan pada upaya peningkatan pelayanan publik yang semakin berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah. Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat akan didukung dengan peningkatan kapabilitas dan kuantitas sumber daya manusia aparatur; pembangunan fasilitas-fasilitas publik dan penempatan aparatur hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir dalam upaya untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, mengurangi tingkat penyalahgunaan wewenang serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pada semua lapisan birokrasi melalui penerapan prinsip-prinsip good governance and clean government dan penerapan hukum secara adil, penataan dan pemberdayaan birokrasi yang bersih dan responsif serta profesional akan dilakukan secara terus menerus melalui peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah dan pendelegasian jenis pelayanan tertentu kepada kecamatan dan kampung akan dilakukan dalam upaya mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakatnya.

5. Di samping melanjutkan berbagai kebijakan di bidang keamanan dan ketertiban umum, sosial, hukum, budaya, adat istiadat dan nilai yang berkembang di masyarakat, pada tahap ini upaya untuk menciptakan kelestarian lingkungan hidup yang asri dan lestari. Hal ini dimaksudkan untuk semakin meningkatkan upaya penciptaan lingkungan sosial dan fisik yang semakin kondusif dalam mendukung aktivitas dunia usaha dan aktivitas masyarakat pada umumnya.

4.2.4.Tahun 2021-2025 (Tahap Pemantapan)

(23)

pengembangan fasilitas-fasilitas pendukung. Di sektor transportasi akan lebih dimantapkan pembangunan jalan-jalan yang menghubungkan desa dan kota kecamatan, khususnya bagi daerah-daerah yang terisolir, terbelakang dan tertinggal. Demikian pula dengan penyediaan sarana kelistrikan, telekomunikasi dan air bersih harus sudah menjangkau seluruh kawasan yang ada di Kutai Barat.

2. Peningkatan kualitas pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan terus dimantapkan melalui peningkatan berkelanjutan pada sumber daya manusia pendidikan dan kesehatan, perbaikan dan modernisasi sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan. Di samping itu, akses masyarakat miskin dan daerah terpencil terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan semakin mudah dan berkualitas.

3. Pembangunan ekonomi lebih ditekankan pada lebih kuatnya keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah-wilayah yang terisolir dan tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan selain dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian block grant ke kampung-kampung, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan, dan penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah-wilayah cepat tumbuh dan strategis dalam satu 'sistem wilayah pengembangan ekonomi'. 4. Mengoptimalkan peran pemerintah daerah sebagai fasilitator,

regulator, dinamisator dan sekaligus sebagai entrepreneurship di berbagai tingkat guna efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, terciptanya lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan terjaganya keberlangsungan mekanisme pasar.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

persen bila dibandingkan dengan jumlah penumpang yang datang pada bulan Oktober 2015 sebanyak 2.572 orang. Sementara penumpang angkutan laut domestik yang datang pada

adalah jarak antara outlet satu dengan outlet yang lain yang hanya dikunjungi sekali, untuk mendapatkan jarak antar outlet adalah dengan mengukur masing-masing jarak mulai

(4) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan industri semen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan mesin dengan pembakaran dalam atau genset sebagai penunjang

Somatic embryogenesis from syles of lemon (Citrus limon), Plant Cell and Organ Culture 37: 209-211.. Influence of rol genes in floriculture, Biotechnology Advances

penelitian ini maka seni lukis sulam akan dikenal sebagai salah satu karya seni.

Elektronik dibuat dengan berbagai dasar pikiran bahwa : pertama, pembangunan nasional sebagai suatu proses yang berkelanjutan yang harus senantiasa tanggap terhadap berbagai

[r]

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh bulan Juli tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami Kelompok Kerja (POKJA) Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan