• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zona Kebidanan | Blogger Lampung Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Zona Kebidanan | Blogger Lampung Tengah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Inisiasi menyusu dini yang disingkat dengan IMD merupakan program yang sedang dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi bayi baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu. Untuk menyusui, inisiasi menyusu dini harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh dtunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. bayi juga tidak boleh dbersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini berlangsung harus skin to skin antara ibu dan bayi.(JNPK-KR, 2008)

Menurut data the world healt report 2005, angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, artinya bahwa setiap harinya 246 bayi meninggal atau bisa dikatakan 10 bayi menggal setiap satu jam setelah dilahirkan, ini berbeda pada angka kematian bayi fllipina sebesar 18 per 1000 kelahiran hidup, Sri langka 11 perkelahiran hidup (Roesli, 2008). Menurut SDKI 2002-2003 diketahui bahwa angka kematian bayi di Indonesia saat ini sudah menurun dibandingkan angka kematian tahun 2002-2003 yaitu mencapai 35 per kelahiran hidup (Depkes RI, 2007).

(2)

melakukaninisiasi menyusi dini. Ini berarti bahw a bayi selanjutnya akan lebih mungkin disusui sampai usianya mencapai dua tahun bahkan lebih. Disamping itu sentuhan, emutan, dan jilatan bayi pada putting ibu selama proses inisiasi menyusu diniakan merangsang keluarnya hormone oksitoksin yang menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarhan pada ibu. Hal ini dapat menurunkan angka kematian ibu pasca persalinan. Kontak kulit membantu proses kolonisasi kulit, dimana bakteri yang menempel pada kulit ibu dan dijilat oleh bay, berperan sebagai zat antibody untuk melindungi bayi dari kuman penyakit lingkungan luar bayi (Chalik, dkk, 1990).

Proses inisiasi menyusu dini dapat member kesempatan bayi memperoleh kolostrum yang berfungsi sebagai imunitas pertama kali bayi yang banyak mengandung kekebalan tubuh (Depkes RI,2007), terutama mencegah terjadinya kasus diare pada bayi berumur 0 sampai 2 bulan, diketahui bahwa bayi yang tidak diberi ASI memiliki resiko terkena diare 17,3 kali besar dibandingkan bayi yang memperoleh ASI (Roesli, 2008).

Inisiasim menysu dini dapat member kehangatan bagi bayi, karena biasanya bayi baru lahir mengalami kedinginan atau hyphotermia, dan dengan dilakukannya proses insiasi menyusu dini, maka akan terjadi skin contact dimana kulit ibu bersifat thermoregulator. Hal ini dapat dibuktikan pada penelitian yang dilakukanoleh Dr.

(3)

Inisiasi menyusu dini juga member manfaat lain, yaitu terciptanya ikatan kasih sayang sebuah keluarga pada jam-jam pertama saat melahirkan, dimana sambil bayi mencari putting susu ibunya, ayah bisa berperan mengazankan bayi di dada ibunya. Inisiasi menyusu dini juga dapat menurunkan tingkat kematian pada bayi dibawah umur 28 hari. Dalam satu tahun, empat juga bayi berusia 28 hari meninggal, apabila semua bayi segera setelah lahir diberi kesempatan menyusu sendiri dengan member kesmpatan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama kurang lebih satu jam maka satu juta nyawa bayi dapat terselamatkan. Ini diperkuat dengan adanya penelitian da Ghana oleh dr. Karen Edmond yang melibatkan 10947 bayi yang lahir, diketagui bahwa jika bayi diberi kesempatan menyusu dan dibiarkan melakukan kontak kulit dengan kulit dalam satu jam pertama setelah dilahirkan maka 22% nyawa bayi dibawah umur 28 hari dapat diselamatkan dan apabila bayi memulai menyusu pertamanya adalah saat bayi berusia diatas dua jam, nyawa bayi dibawah umur 28 hari dapat terselamatkan sebesar 16%, ini berate bahwa resiko kematian bayi dibawah umur 28 hari akan meningkat 6 kali lebuh besar setiap kenaikan satu jamnya (Roesli, 2008).

(4)

Terdapat perlakuan insiasi menyusu dini yang kurang tepat antara lain : (1) begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering sehingga tidak terjadi kontak kulit dengan kulit; (2) bayi segera dikeringkan, kemudian tali pusat dipoting, lalu diikat sehingga verniks yang dapat menghangatkan tubuh bayi menjadi hilang; (3) karena takut kedinginan, bayi di bedong dengan selimut bayi, padahal kontak kulit ibu dan kulit bayi dapt menyesuaikan suhu yang dibutuhkan bayi; (4) bayi yang di bedong memungkinkan tidak terjadi kontak kulit dengan kulit; (5) bayi disusukan dengan memasukkan putting ke mulut bayi (Roesli, 2008). Dengan perlakuan inisiasi menyusu dini yang kurang tepat membuat manfaat inisiasi menyusu dini tidak terealisasikan dengan sempurna, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tindakan Bidan Dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010.

B. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Tindakan Bidan Dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010.

C. Tujuan Penelitian

(5)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, sebagai berikut :

1. Praktek Kebidanan

Sebagai masukan atau informasi dalam meningkatkan penerpan inisiasi menyusu dinidan dapat dilakukan sesuai prosedur sesuai yang sudah ditetapkan.

2. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi mahasiswa D-IV Bidan pendidik Khususnya yang berkaitan dalam menerpkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 3. Bagi Penelitian Kebidanan

Referensi

Dokumen terkait

bayi lahir dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi

2015, Formulasi Sediaan Pelembab Ekstrak Kering Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Bentuk Sediaan Krim, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universita Katolik

Suku Kamein, salah satu etnis Muslim di Rakhine yang diakui pemerintah Myanmar saat ini, adalah keturunan orang-orang Muslim yang bermigrasi ke Arakan pada masa ini.. Namun

Trans Metro Pekanbaru dalam memberikan pelayanan jasa transportasi terus berupaya agar pelanggan mendapatkan pelayanan yang mudah dan tepat.Salah satu faktor

meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak ibu dan kulit bayi paling sedikit 1 (satu) jam) untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusui sesegera mungkin. Imunisasi adalah

fashion dilihat sebagai imitasi dan diferensiasi, hal ini juga dilihat oleh sosiologis lain seperti Sumner V 1940[1906]; Tarde 1903; Toennies 1963[1887]; Veblen

Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putra yang memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi terhadap peraturan sekolah lebih banyak (55,17%) daripada jumlah siswa putra

Thalassia hemprichii yang memiliki kepadatan tertinggi di lokasi penelitian disebabkan karena peluang ditemukannya jenis ini lebih banyak dan jenis substrat yang