National Financial Account & Balance Sheet (NFABS)
Outline Analisis
Ringkasan
Eksekutif
Pendahuluan
Sectoral
Analysis
Network
Analysis
Ringkasan Eksekutif
2
3
Keseimbangan sistem keuangan
nasional
relatif terjaga
. Secara
umum,
terjadi
perbaikan
indikator
risiko pada sektor
institusi.
Keseimbangan
Sistem Keuangan
1
Tdp
perbaikan
pd slrh indikator
risiko dgn net kekayaan nasional
yg positif.
Risiko
solvency
dan
leverage
masih
mendominasi
pd semua sektor
dibandingkan
risiko
lainnya, dgn
peningkatan terutama pd Pempus.
Sectoral Analysis
•
Sumber pembiayaan korporasi dr LN
mencapai
40%
dr PDB.
•
Potensi risiko korporasi terutama
FX risk
&
funding risk
yg berdampak
menular
thd
perbankan
melalui peningkatan NPL.
•
Pangsa pembiayaan dr
LN mencapai 29% dr
total
pembiayaan
,
terutama pd
Korporasi
non finansial
(60%) &
Pempus
(27%).
Ringkasan
Eksekutif
Pendahuluan
Sectoral
Analysis
Network
Analysis
Latar Belakang Penyusunan NFABS
Komitmen anggota G20 dalam
Sectoral Account.
Perlunya
metodologi
terbaru
untuk memahami dan menangkap
financial imbalances
dan risiko di
daerah tertentu yang ditengarai
dapat memicu terjadinya risiko
sistemik.
Kebutuhan analisis pembiayaan &
sumbernya, identifikasi
risiko
keuangan,
serta
pergerakan
likuiditas/dana
antar-sektor
institusi
secara
nasional
&
regional.
Kebutuhan
data
moneter
&
keuangan
untuk
mendukung
Tujuan dan
End State
T U J U A N
Te r s e di anya
N at i o n al
d an
R eg i on a l Ba l a n c e Sh e et
( N B S dan RB S ) s e r ta
in di k ator
fin a n c i a l imb al a n c e s
u n tu k m en g an a lis a li ku i d ita s ,
fi na n c i al
i m b a l a n c e s
, d a n r i s i ko s i s t e m ik i n t e rs e k tora l n a s i o n al d a n re g i o n al
.
E N D S T A T E
Keb ij a kan Mon et er d an M a krop ru d en si al yan g te rin t e gra s i da n tep at
gu n a, dal am m en doron g St ab ilit a s Si st em Keu an gan (S SK ) m elalu i
p en g aw a s an b e rb a s i s ri s i ko s er ta p er an a ktif da lam m emitiga si
fi n a n c i a l i m b a l a n c e s
d a n r i s i ko s i s t e m i k .
Manfaat Penyusunan NFABS
Mengetahui
interconnectedness
antar sektor institusi dimana
aset suatu sektor institusi
merupakan liabilities sektor
lainnya.
Mengetahui aliran
dana dan likuiditas
antar sektor institusi.
Mengetahui perilaku aktivitas
ekonomi sektor institusi dan
sebagai input data penyusunan
Konsep dan Definisi NFABS
F I N A N C I A L A C C O U N T
Financial Accounts
mencatat
transaksi aset dan kewajiban finansial
antar sektor,
yang menunjukkan aliran finansial antar sektor institusi.
Financial Account
disajikan
dalam 2 (dua) sisi, yaitu sisi
changes in asset
dan
changes in liabilities and net worth.
B A L A N C E S H E E T
Balance Sheet
adalah
posisi aset dan kewajiban
yang dimiliki oleh sektor
institusi pada periode tertentu.
Balance sheet
dalam kerangka
full sequence
account
terdiri dari
balance sheet
posisi awal dan
balance sheet
posisi akhir.
Konsep Penyusunan NFABS
Bank
Sentral (CB)
Perbankan
(ODC)
IKNB (OFC)
Korporasi Non
Finansial (NFC)
Rumah
Tangga (HH)
Pemerintah
Pusat (CG) &
Daerah (LG)
DOMESTIK
LUAR NEGERI (ROW)
Insurance &
Pension Fund (F6)
Instrumen
Keuangan
Monetary Gold
& SDRs (F1)
Currency &
Deposits (F2)
Debt
Securities (F3)
Loans
(F4)
Equity
(F5)
Financial
Derivatives (F7)
Konsep
Financial Imbalances
Dalam Sistem Keuangan
Ketidakseimbangan
dalam
Sistem
Keuangan
(
Financial
Imbalances
)
adalah
suatu
kondisi
dengan
indikasi
peningkatan potensi
Risiko Sistemik
akibat dari
perilaku yang
berlebihan
dari pelaku pada Sistem Keuangan.
Financial Imbalances
merupakan suatu keadaan yang dapat
dipicu oleh adanya
mismatches
dalam ukuran maupun komposisi
aset dan liabilitas
yang dimiliki oleh sektor-sektor ekonomi yang
terlibat dalam sistem keuangan (IMF (2015)).
Risiko Sistemik
adalah
potensi instabilitas
sbg akibat terjadinya gangguan
yg menular (
contagion
) pd sebagian atau seluruh sistem keuangan krn
interaksi dr faktor
ukuran (
size
), kompleksitas usaha (
complexity
), keterkaitan
antar institusi
dan/atau pasar keuangan
(
interconnectedness
),
serta
kecenderungan perilaku yg berlebihan dr pelaku atau institusi keuangan utk
Elemen - Elemen Sistem Keuangan
Adanya
interconnectedness
antar elemen
sistem keuangan, diikuti pula dengan adanya
spill over
risiko antar elemen tsb.
SURPLUS UNIT
DEFICIT UNIT
BANK
NON BANK
FINANCIAL
INSTITUTION
KORPORASI
KORPORASI
RUMAH
TANGGA
RUMAH
TANGGA
PASAR KEUANGAN
INFRASTRUKTUR
OTORITAS KEUANGAN
Dengan demikian, dlm
menjaga SSK
ruang lingkup kebijakan makroprudensial
tdk cukup hny perbankan, ttp harus
juga menjangkau elemen lain dlm sistem
keuangan,
termasuk
IKNB,
sektor
korporasi, dan rumah tangga.
SSK
Kerangka Analisis NFABS
Excessive Risk Taking Behavior Financial Imbalances* Assessment or Surveillance Area ProcyclicalKetidakseimbangan dalam Sistem Keuangan (Financial Imbalances) adalah suatu kondisi dengan indikasi peningkatan potensi Risiko Sistemik akibat dari perilaku yang berlebihan dari pelaku pada
Endogenous Exogenous Financial Distress Indicators Sensitivity Analysis (Stress Testing) Risk Identification Area Risk Signalling Interconnec-tedness Central Bank General
Government Rest of The World Households Other Financial Corporations Other Depository Corporations Non Financial Corporations
Time Series Cross Section
National Balance Sheet Analysis
Global Domestic
Source of Risk Source of Risk
Central Bank General
Government Rest of The World Households Other Financial Corporations Other Depository Corporations Non Financial Corporations Risk Profile Analysis Risk Profile Analysis Network Analysis Sensitivity Analysis (Stress Testing)
“National balance sheet
analysis
examining vulnerabilities in
all sectors individually and in
aggregate
, could have made a
difference to preventing the global
financial
crisis”
Tucker (2014)
-Sectoral Balance Sheet
Cakupan Analisis NFABS
Objek
Jenis
Dimensi
per sektor
antar sektor
Cross section :
-
concentration risk
-
contagion risk*
Time series :
procyclicality risk**
Risiko Kredit
Risiko Eksternal
RISK
IDENTIFICATION
Risk Profile Analysis
Analisis profil risiko setiap
sektor berdasarkan
balance
sheet risk indicator
sektor
tsb .
Network Analysis
Analisis
keterkaitan
antar
institusi
yg
dapat
berdampak pd
interlinkage
distress
dlm suatu sistem
keuangan.
Risiko Pasar***
Risiko Solvabilitas
*
pengukuran baru dilakukan pd
interconnectedness risk
**
procyclicality
risk
dianalisis
menggunakan
siklus
pertumbuhan
kredit
perbankan (siklus keuangan)
***
baru tersedia risiko nilai tukar
L
A
Balance Sheet
Risiko Likuiditas
Sectoral Risk Profile Analysis
Risk
1
Liquidity Risk
2
Market Risk
3
Credit Risk
4
Solvency Risk
Risiko yg muncul karena total aset dari suatu
sektor termasuk
present value
dari nilai
cash flow
yg akan datang tidak mencukupi utk menutupi
seluruh kewajiban mereka termasuk
contingent
liabilities
Net financial position, liabilities to asset dll
Risiko yg muncul akibat ketidakmampuan utk
memenuhi kewajiban yg jatuh tempo dr sumber
pendanaan arus kas dan/atau dr aset likuid
berkualitas
tinggi
yg
dapat
digunakan
tnp
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan.
Maturity mismatch (Net short term position,
short term liabilities to fin aset, dll), current asset
to liabilities
Risiko kerugian krn debitur/
counterpart
y gagal
memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian yg
disepakati
Debt to Equity Ratio
(DER) CP
, Debt to Asset
Ratio
(DAR) CP
dll
Risiko kerugian dr posisi dlm
on
dan
off balance
sheet
yg timbul krn perubahan faktor pasar (suku
bunga dan nilai tukar). Dlm penelitian ini, analisis
fokus pd risiko nilai tukar (
currency risk
)
Currency
mismatch
(Net
foreign
currency
position, foreign currency liabilities to financial
asset) dll
Network Analysis
Network
merupakan grafik
yang
menunjukan
posisi
suatu
sektor
yang
digambarkan sebagai sebuah
nodes
dan
dihubungkan
oleh sebuah
edges
yang
merupakan ukuran (
size
)
eksposur
yang
saling
terkoneksi.
Network
dibentuk dengan
menggunakan
intersectoral
financial
claim matrix
atau
from
whom-to-whom (WtW)
matrix
yang
memuat
informasi mengenai posisi
bilateral
exposure
antar
sektor ekonomi.
Network
Analysis
Korporasi
(NFC)
Eksternal
(ROW)
Bank
(ODC)
Rumah
Tangga
(HH)
Pempus
(CG)
Pemda
(LG)
IKNB
(OFC)
Network analysis
dengan
menggunakan
data
financial
account
dan
balance sheet
membantu
untuk
memahami
interkoneksi
dan
potensi
transmisi
risiko
antar sektor.
Sectoral
Balance
sheet
yang
saling
terkoneksi
tersebut
berpotensi
memicu
peningkatan
risiko
sistemik
saat
Ringkasan
Eksekutif
Pendahuluan
Sectoral
Analysis
Network
Analysis
Komposisi Neraca Nasional
Komposisi Instrumen Keuangan (Aset & Liabilitas) 2016Q2
Komposisi instrumen keuangan pd neraca sektoral
tdk mengalami perubahan signifikan
dibanding
Tw sebelumnya.
1
•
Dari sisi Aset, pangsa
aset finansial lbh
besar
(52,36%) dibandingkan aset non finansial
(47,64%).
•
Scr nasional, aset finansial sedikit meningkat,
sementara
aset
non
finansial
cenderung
menurun.
Aset
Nasional
•
Aset finansial msh didominasi oleh
instrumen C&D
yg
sedikit menurun.
•
Dari
sisi
kewajiban,
ekuitas
masih
mjd
sumber
pembiayaan utama, terutama pd sektor korporasi.
Komposisi 4 Instrumen Terbesar
Sisi Aset
Sisi Kewajiban
Balance Sheet Risk Indicator
2
3
1
* Indikator ini merupakan proksi sementara dari indikator risiko likuiditas yaitu
current liabilities to current asset
yang datanya belum tersedia.
Financial Balance Sheet Components
NASIONAL
NFC
HH
ODC
OFC
CB
CG
LG
(1) 42,536.77 11,791.98 13,985.47 6,402.58 1,593.28 1,896.42 4,003.87 2,863.16 (2) Non Financial Asset 20,265.21 8,451.44 6,850.03 237.19 56.46 21.21 2,251.10 2,397.78 (3) 22,271.56 3,340.53 7,135.45 6,165.40 1,536.82 1,875.22 1,752.77 465.38 (4) o/w Foreign Curency 4,684.91 1,591.83 236.27 1,146.42 148.46 1,476.60 83.05 2.28 (5) Current Asset 9,664.41 1,889.73 3,035.28 1,680.72 798.27 1,766.55 265.50 228.36 (6) External Financial Asset 2,876.35 1,173.09 - 205.37 20.83 1,462.11 14.95 -(7) 27,059.23 11,791.98 2,412.13 6,075.88 1,434.59 1,777.29 3,496.66 70.70 (8) o/w Foreign Curency 4,793.20 2,135.44 37.79 1,061.98 319.97 280.52 955.50 2.01 (9) Equity and investment fund shares/units (L) 8,494.71 7,320.11 850.29 124.98 199.32
(10) Debt = Liabilities - Equity and investment fund shares/units 18,564.53 4,471.87 2,412.13 5,225.59 1,309.61 1,577.97 3,496.66 70.70 (11) External Liabilities 7,664.02 4,565.52 - 765.13 270.23 43.12 2,020.02
-Main Financial Imbalances Indicators
Liabilities to Current Asset (7)/(5) 279.99% 624.00% 79.47% 361.50% 179.71% 100.61% 1317.01% 30.96% Net Foreign Currency Position (4) - (8) (108.29) (543.61) 198.48 84.44 (171.51) 1,196.07 (872.45) 0.28 Foreign Currency Liabilities to Fin. Asset (8)/ 21.52% 63.93% 0.53% 17.22% 20.82% 14.96% 54.51% 0.43% Net External Financial Position (6) - (11) (4,787.67) (3,392.43) - (559.76) (249.40) 1,418.99 (2,005.06) -External Liabilities to Liabilities (11)/(7) 28.32% 38.72% 0.00% 12.59% 18.84% 2.43% 57.77% 0.00% Debt to Equity Ratio (DER) (10)/(9) 2.19 0.61 6.15 10.48 7.92
Debt to Asset Ratio (DAR) (10)/(1) 0.44 0.38 0.17 0.82 0.82 0.83 0.87 0.02 Net Wealth (1) - (7) 15,477.54
Net Financial Wealth (3) - (7) (4,787.67) (8,451.44) 4,723.32 89.51 102.22 97.92 (1,743.88) 394.68 Liabilities to Asset (7)/(1) 63.61% 100.00% 17.25% 94.90% 90.04% 93.72% 87.33% 2.47%
Aggregate Balance Sheet Risk Indicator Table 2016Q2 (In Trillion Rp)
Asset Liabilities Financial Asset
Leverage Ratio
External Risk
Solvency Risk
Currency Risk
Liquidity Risk
*
Balance Sheet Risk Indicator
Risiko Likuiditas
Tdp
perbaikan indikator
risiko,
kecuali
pd
korporasi,
IKNB,
bank
sentral
dan
pemda
yg
relatif meningkat.
Peningkatan nilai indikator
risiko
berasal
dr
peningkatan kewajiban yg
lebih
besar
dibanding
peningkatan
current asset.
Net
posisi
valas
msh
negatif,
khususnya
pd
Korporasi,
Pempus
dan
IKNB.
Kewajiban valas thd aset
keuangan
-->
Korporasi
63,93%, Pempus 54,51%
dan IKNB 20,82%.
Risiko Nilai Tukar
Msh
mengalami
net
kewajiban
eksternal
. Pangsa ULN nasional thd
total kewajiban mencapai 28,32% yg
didominasi oleh Pempus (57,77%),
korporasi
(38,72%),
dan
IKNB
(18,84%).
Risiko Eksternal
DER msh relatif tinggi
sebesar
2,19,
sdgkn
kecukupan
aset
msh
relatif
aman
dlm
memenuhi
kewajiban
berupa utang (DAR =
0,44).
Leverage Ratio
Memiliki
net wealth
positif
(net
aset)
.
Namun
net
kekayaan finansial bernilai
negatif yg mengindikasikan
aset finansial domestik blm
dpt mencukupi kebutuhan
slrh
agen
perekonomian,
shg
msh
dibutuhkan
pembiayaan dr eksternal.
Risiko Solvabilitas
Balance Sheet Risk Indicator
Risk
Potensi
risiko
solvency
dan
leverage
masih
mendominasi
pd
semua sektor dibandingkan risiko
lainnya, dgn peningkatan terutama pd
Pempus.
2015Q2
2016Q1
2016Q2
Korporasi
Non Finansial
Rumah Tangga
Perbankan
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
Eksposur
risiko nilai tukar dan
eksternal
yg cukup tinggi terdapat
pd sektor korporasi dan Pempus
Risk
Ringkasan
Eksekutif
Pendahuluan
Sectoral
Analysis
Network Analysis
:
Inter Sector Net Transaction
2016 Q1 (Rp T)
2015 Q2 (Rp T)
Korporasi
Non. Fin
(NFC)
Msh
mengalami
net
inflow
(
net
borrowing
)
dgn net transaksi yg meningkat
scr
signifikan,
trtma
brp
kredit
dr
perbankan sbg dampak dr penurunan sk
bunga kredit.
Mengalami
net outflow
, trtma
berasal dr penyaluran simpanan
ke
bank
(sisi
aset)
>
penerimaan kredit dr bank (sisi
kewajiban).
Rumah Tangga
(HH)
Mulai
mengalami
net
outflow
, khususnya
melalui penyaluran kredit pd sektor korporasi
dan RT sejalan dengan kondisi perekonomian yg
mulai membaik.
Perbankan
(ODC)
Mengalami
net
inflow
akibat
peningkatan kewajiban yg trtma berasal
pemenuhan kebutuhan uang kartal kpd
RT
slm
Ramadhan
2016
(faktor
musiman) & transaksi repo perbankan.
Bank Sentral
(CB)
Mnglmi
net inflow
, khususny krn
penarikan simpanan di bank utk
pemenuhan kepemilikan SBN.
IKNB
(OFC)
2016 Q2 (Rp T)
Net Inflow
Net Outflow
Network Analysis
:
Inter Sector Gross Exposure
DOMESTIK
LUAR
NEGERI
(ROW)
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q1 (Rp T)
Peningkatan tsb ditengarai sbg
implikasi dr rencana implementasi
tax amnesty
yg memberikan
sentimen positif kpd investor
asing utk masuk ke pasar saham
dan SBN domestik.
2016 Q2 (Rp T)
Gross exposure
LN thd
sektor ekonomi domestik
kembali
mengalami
peningkatan
stlh
smpt
Network Analysis
:
Currency and Deposit
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
Tdp
penarikan DPK trtma
dilakukan oleh IKNB
IKNB
Interkoneksi terbesar pd instrumen C&D adalah
Perbankan,
RT,
Korporasi
dan
Bank Sentral.
DPK perbankan mengalami
peningkatan
khususnya
dr
RT. Pertumbuhan DPK RT naik dr 4,21% (yoy) pd
Tw’I
2016 menjadi 7,72% (yoy) pd
Tw’II
2016.
Tdp penempatan dana
dr bank kpd bank sentral
BANK SENTRAL
BANK
GROSS EXPOSURE
NET TRANSAKSI
Net Inflow
Net Outflow
Network Analysis
:
Loans
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
NET TRANSAKSI
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
Interkoneksi terbesar pd instrumen Loans adalah
Bank,
Korporasi, RT dan LN.
Penyaluran kredit ke RT mulai meningkat,
meskipun msh lbh kecil dibanding Tw II 2015.
Net Inflow
Net Outflow
GROSS EXPOSURE
Tdp
transaksi dr bank sentral kpd bank
berupa
repo
utk
memenuhi
kebutuhan
likuiditas bank yg menurun akibat permintaan
Network Analysis
:
Debt Securities
Debt Securities
Interkoneksi terbesar
pd instrumen DS tjd
pd
LN, Pempus,
Bank Sentral dan
Bank.
Pangsa kepemilikan
SBN oleh asing
mencapai
73,50%
dgn tren naik.
Hal tsb ditengarai sbg implikasi dr
rencana
implementasi
tax
amnesty
yg memberikan sentimen
positif pd investor asing.
Pertumbuhan kepemilikan SBN
oleh asing
mencapai 23,95% (yoy),
lbh tinggi dibanding triwulan sblmnya
sebesar 21,99% (yoy).
Net Inflow
Net Outflow
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
Network Analysis
:
Equity
Interkoneksi terbesar pd instrumen
Equity adalah Korporasi, LN dan RT
NET TRANSAKSI
Net Inflow
Net Outflow
GROSS
EXPOSURE
Scr posisi, eksposur eksternal thd korporasi
tsb
msh cukup tinggi, meskipun relatif
menurun sejak akhir tahun 2015.
KORPORASI NON FIN.
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
2015 Q2 (Rp T)
2016 Q2 (Rp T)
Scr transaksi,
inflow
asing pd
instrumen ekuitas korporasi
mencapai
level tertinggi
sejak 2014 (Rp 58,05 T)
Equity
Network Analysis
: Identifikasi Potensi Risiko *
Potensi Risiko
Ketidakseimbangan
Keuangan
Pangsa pembiayaan dr LN mencapai 29% dr
total pembiayaan
Sektor yg paling terekspos oleh LN adalah
Korporasi non-finansial
(60%)
Sumber pembiayaan korporasi non finansial yg
berasal dr LN mencapai
40%
dr PDB
Contagion
to the
Banking
Sector
Funding
Risk
FX
Risk
Potensi Risiko:
Agenda Pengembangan Ke Depan
Penguatan data
NBS & RBS
Penguatan analisis
NBS & RBS
Pendalaman interlinkages
NBS & RBS
Enhancement
Software Analisis
We are not perfe t, we are learning.
That’s the eauty in our spe ifi journey…
(Alex Elle)
1. Penguatan data NBS & RBS
Enhancement
metodologi
penyusunan NBS & RBS
Optimalisasi data KPPK
Penyusunan sistem informasi
pendukung
4.
Enhancement Software
Analisis
Pemanfaatan
Software Financial
Network Analysis
(FNA)
3. Pendalaman
Interlinkages
NBS & RBS
Sinkronisasi data NBS & RBS
Identifikasi
jalur
transmisi
risiko
antar
regional dan dari regional ke nasional
2. Penguatan analisis NBS & RBS
Perluasan skenario simulasi
balance
sheet approach
Pendalaman risiko prosilikalitas
(siklus properti)
Pendalaman risiko korporasi (risiko
operasional)
5. Akselerasi pemanfaatan NBS & RBS
Publikasi internal pemanfaatan NFABS