• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 0905649 Chapter4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 0905649 Chapter4"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Instrumen penelitian angket kemudian dikumpulkan dari responden dan

hasilnya diberi skor untuk setiap item seluruh reponden, serta dihitung jumlah

skornya untuk masing-masing variabel.

1. Deskripsi Variabel X (kompetensi pedagogik guru menurut persepsi

peserta didik)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket

kepada 131 responden, diperoleh persentase kompetensi pedagogik guru menurut

persepsi peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.1

Persentase Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik

Sub Variabel Indikator Persentase Rata-rata

Kemampuan merencanakan

pengajaran

Merumuskan tujuan pengajaran 81,37 %

74,75

Menyiapkan bahan ajar 68,34 %

Menyiapkan metode pengajaran 76,26 %

Menyiapkan media pengajaran 73,05 %

Kemampuan melaksanakan

proses belajar mengajar

Kemampuan melakukan

membuka pengajaran

70,72 %

72,23 Kemampuan melakukan

kegiatan belajar mengajar

73,74 %

Kemampuan mengevaluasi

pengajaran

Melakukan pre test dan post test 72,52 %

69,61

(2)

peserta didik mempersepsikan gurunya dalam merencanakan pengajaran sebesar

74,75 %, kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar 72,23 % dan

kemampuan mengevalusai pengajaran 69,61 %. Berdasarakan nilai rata-rata

tersebut, peserta didik mempersepsikan kompetensi pedagogik gurunya di atas 50

% yang artinya guru tersebut mampu melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

mengenai kompetensi pedagogik yang meliputi kemampuan merencanakan

pengajaran, kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar dan kemampuan

mengevaluasi pengajaran.

2. Deskripsi Variabel Y (motivasi belajar pada kompetensi memelihara/

servis sistem bahan bakar bensin)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket

kepada 131 responden, diperoleh persentase motivasi belajar peserta didik pada

kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin sebagai berikut:

Tabel 4.2

Persentase Motivasi Belajar Pada Kompetensi Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin

Sub Variabel Indikator Persentase Rata-rata

Motivasi

Intrinsik

Adanya kebutuhan 83,46 %

85,66 %

Adanya pengetahuan 88,87 %

Adanya cita-cita 84,65 %

Motivasi

Ekstrinsik

Adanya ganjaran 79,95 %

79,18 %

Adanya hukuman 80,91 %

Adanya persaingan / kompetisi 76,68 %

Berdasarkan tabel hasil perhitungan persentase di atas bahwa peserta didik

mempunyai motivasi intrinsik rata-rata sebesar 85,66 % dan motivasi ekstrinsik

rata-rata sebesar 79,18 %. Angka persentase tersebut menunjukan bahwa peserta

didik rata-rata memiliki motivasi belajar di atas 50 % yang artinya motivasi

(3)

3. Analisis hubungan variabel X dan variabel Y

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket berupa skor mentah maka

untuk pengolahan data tersebut terlebih dahulu harus dikonversikan ke nilai

T-Skor sehingga diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.3 Daftar Data Penelitian

Kategori Variabel X Variabel Y

Jumlah Responden 131 131

Skor Rata-rata 51 50

Skor Tertinggi 75 70

Skor Terendah 21 20

Standar Deviasi 8,3 7,1

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat, hal ini dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, hal ini

digunakan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan pada langkah

selanjutnya

1) Uji Normalitas Variabel X

Hasil perhitungan chi kuadrat diperoleh χ2

= 9,39.

Diperoleh p-v = -0,0003, ternyata p-v < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05

2) Uji Normalitas Variabel Y

Hasil perhitungan chi kuadrat diperoleh χ2 = 22,26.

Diperoleh p-v = 0,033, ternyata p-v < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05

(4)

2

Diketahui data variabel X:

∑X = 6665

∑X2 = 351877

(∑X)2 = 44422225

∑XY = 337904

N = 131

Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:

Diketahui data variabel Y:

∑Y = 6528

∑Y2 = 338220

(∑Y)2 = 42614784

N = 131

Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:

artinya kedua kelompok homogen pada taraf signifikasi 0,185.

(5)

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Hasil perhitungan persamaan regresi linier variabel X dan variabel Y

diperoleh harga koefisien a sebesar 26,84 dan koefisien b sebesar 0,45

sehingga diperoleh persamaan regresi ̂= 26,84 + 0,45.X

2) Analisis Linieritas dan Keberartian Regresi

Hasil Perhitungan untuk Linieritas dan Regresi Sederhana diperoleh sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi

Sumber Varians dk JK JKR F p-v

Hasil perhitungan tersebut kemudian didistribusikan ke dalam rumus:

ttabel p-v = α1–(α1- α2) 

Karena p-v = - 0,215, berarti p-v < 0,05, maka Ho ditolak, yang artinya ada

ikatan linier, antara X dengan Y. Pengujian kelinieran karena galat,

hipotesis yang diuji H0: ρ = 0 diperoleh F = 3,80. Hasil perhitungan tersebut

kemudian disubsitusikan kedalam rumus:

(6)

02 , 0

b

S . Hasil perhitungan tersebut, kemudian disubsitusikan, ke dalam rumus:

1 2

1 2

1

1 ( )

t t

t t v

p h

  

 

   

Untuk ta diperoleh p-v= 0,02 < 0,05 maka koefisien a sangat bermakna

dalam regresi ̂= a + b.X, sedangkan untuk tb diperoleh p-v= 0,009< 0,05,

maka koefisien b sangat bermakna dalam menjelaskan regresi ̂= a + b.X.

d. Perhitungan koefisien korelasi

Perhitungan uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumus r product

moment, diperoleh harga r sebesar 0,45, selanjutnya harga koefisien korelasi ini

diinterprestasikan pada indeks korelasi termasuk dalam korelasi/ hubungan

sedang, dan mempunyai arah hubungan yang positif.

e. Pengujian koefisien korelasi

Uji ini dimaksudkan untuk melihat berarti atau tidaknya hubungan yang ada

antara variabel X dan Y. Hasil perhitungan diperoleh thitung = 5,72; dan ttabel untuk

dk= 129 pada taraf kepercayaan 95% diperoleh ttabel = 1,645, maka 5,72 > 1,645;

sehingga dapat disimpulkan korelasi berarti.

f. Perhitungan Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 20,25 %

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X memberikan kontribusi terhadap

variabel Y sebesar 20,25 % Perhitungan korelasi diperlihatkan pada lampiran.

g. Pengujian Hipotesis

Perhitungan hipotesis penelitian diperoleh thitung = 5,72 dengan dk = 129

(7)

dengan menghitung p-v melalui interpolasi dengan dk = n-2 untuk harga t1 dan t2

Berdasarkan kriteria pengujian p-v = 0,002 < 0,05; maka H0 ditolak dan HA

diterima yaitu: “Terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru menurut persepsi

peserta didik terhadap motivasi belajarnya pada kompetensi memelihara/servis

sistem bahan bakar bensin”

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran dan

kejelasan serta pemahaman atas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini.

1. Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Pedagogik Guru pada

Kompetensi Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin

Berdasarkan hasil perhitungan dari angket yang terkumpul bahwa rata-rata

persepsi peserta didik terhadap kompetensi pedagogik guru yang meliputi

kemampuan merencanakan pengajaran yaitu sebesar 74,75 % termasuk ke dalam

kategori tinggi, kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar yaitu 72,23 %

termasuk ke dalam kategori tinggi dan kemampuan mengevaluasi pengajaran

yaitu 69,61 % termasuk ke dalam kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut dapat

dikatakan bahwa peserta didik mempersepsikan kompetensi pedagogik gurunya

baik. Sesuai dengan yang diungkapkan Walgito (2005,hlm.100) bahwa “persepsi

itu merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon integrated dalam diri

(8)

2. Motivasi Belajar Peserta Didik pada Kompetensi Memelihara/Servis

Sistem Bahan Bakar Bensin

Motivasi belajar peserta didik yang meliputi motivasi intrinsik yaitu

rata-rata sebesar 85,66 % termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dan motivasi

ekstrinsik yaitu rata-rata sebesar 79,18 % termasuk ke dalam kategori tinggi.

Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar peserta didik

termasuk ke dalam kategori yang tinggi. Hamalik (1995,hlm.106) menyatakan

bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang

yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

3. Besarnya Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi

Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar pada Kompetensi

Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin

Arah serta derajat hubungan persepsi peserta didik tentang kompetensi

pedagogik guru dengan motivasi belajarnya dinyatakan dengan koefisien korelasi

antara variabel X dan variabel Y, sehingga diperoleh harga rs = 0,45. Nilai rs

tersebut jika dikonsultasikan dengan menggunakan kriteria penafsiran koefisien

korelasi, ternyata harga rs termasuk dalam korelasi cukup tetapi mempunyai arah

hubungan yang positif. Hal ini mencerminkan, bahwa hubungan yang baik antara

guru dan peserta didik dapat memungkinkan motivasi belajar peserta didik

menjadi tinggi, karena pada dasarnya faktor itu bisa datang dari luar individu juga.

Sudjana (2004,hlm.78) mengungkapkan bahwa:

(9)

4. Pengaruh Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Pedagogik Guru

terhadap Motivasi Belajar.

Hasil perhitungan koefisien determinasi didapat sebesar 20,25 %. Berarti

variabel X memberikan kontribusi/sumbangan terhadap variabel Y sebesar 20,25

%. Sehingga apabila dimasukan ke dalam persamaan p-v diperoleh 0,002 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan HA diterima.

Penelitian ini menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi : “Terdapat

pengaruh kompetensi pedagogik guru menurut persepsi peserta didik terhadap

motivasi belajarnya pada kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar

bensin” dengan kata lain menolak hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “Tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru menurut persepsi peserta didik

terhadap motivasi belajarnya pada kompetensi memelihara/servis sistem bahan

bakar bensin”.

Berdasarkan data hasil penelitian bahwa ada beberapa komponen

kemampuan pedagogik guru terdiri dari kemampuan dalam merencanakan

pengajaran, kemampuan melaksanakan pengajaran dan kemampuan mengevaluasi

pelajaran yang mencakup terhadap kemampuan merumuskan tujuan pengajaran,

menyiapkan bahan ajar, menyiapkan metode pengajaran, menyiapkan media

pengajaran, membuka pengajaran, melakukan proses belajar mengajar, melakukan

pre test dan post test dan kemampuan membierikan penilaian. Komponen tersebut

harus dimiliki dan dilaksanakan sepenuhnya oleh guru karena hal ini dapat

mempengaruhi motivasi peserta didik terutama dalam belajar.

Motivasi belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh dua faktor penting

yaitu faktor motivasi instrinsik seperti adanya kebutuhan, adanya pengetahuan dan

adanya cita-cita dan motivasi ekstrinsik seperti adanya hukuman, adaya ganjaran

dan adanya persaingan.

Guru sebagai pengajar harus bisa menjadi motivator bagi peserta didik untuk

(10)

Surya (1992,hlm.191) yang menyatakan bahwa:

Hasil belajar seorang tergantung pada tingkat potensinya (kemampuan), baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Anak yang berpotensi tinggi cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya. Adapun potensi (kemampuan) di sini bisa berupa kerajinan, keseriusan dan motivasi siswa dalam belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, tentang motivasi

belajar peserta didik pada kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar

bensin, tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMKN 6 Bandung,

berhubungan erat dengan hal-hal yang dilakukan atau dilaksanakan oleh guru

kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin dalam kompetensi

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2 Persentase Motivasi Belajar Pada Kompetensi Memelihara/Servis Sistem Bahan
Tabel 4.3 Daftar Data Penelitian
Tabel 4.4 Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(1) Kecuali bilamana ada peraturan yang secara tegas telah menentukan bahwa biaya yang diperlukan untuk suatu Panitya Pemeriksaan tanah/rumah dibebankan kepada fihak yang akan

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENADAHAN YANG DILAKUKAN

[r]

[r]

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi tanggal 8 November 2013 Pekerjaan Pengadaan Sound System pada Setdakab Lampung Barat Tahun

Pernikahan Gadis Pantai tersebut juga membuat orang-orang sekitar kampung nelayan merasa senang dan bangga, karena seorang gadis dari kampung nelayannya

Pada hari ini Senin tanggal Dua Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Tujuh Belas , sesuai dengan jadwal yang termuat pada Portal LPSE http://lpse.ketapangkab.go.id/eproc/ POKJA

The following FLUENT simulations show the air circulation area on coffee plantation based on the level of plants roughness and diamond ladder graph cropping