rWh
s
k
r;
t
k+". ii""
'['
* '-*1$&1 " - .
&--r::-%H
i,ff,^ff['Frrf1n
ry-e%ryry,&edry&&_'ru
W,,
Cn"l,l,
{o,
fry&r
-t,'
for ASEAN
Economic
Community
zolb
14
Desember 2012
-&g'4f'l ,."*q#
'!. rr": '
r '' ' lirl' .. "
*f
*-s liF
' 1l'i" !i&rr.
,,, l'-t,r, *]tl;i,..
.,: ,,. 'rii{:iil
;
--
,
tsEnrbitkan oleh:
T#ffi
raituttas
Ekonomika
dan Bisnis
-t'
t* it'u{
^-PROCEEDING
Call
for
Paper
CAPTURING
OPPORTU
NITIES
For
ASEAN Economic Community
20iE
Diterbitkan
Oleh:
Fakultas Ekonomika &
Bisnis
Universitas Kristen
Satya Wacana
Salatiga
lsBN
978-979
-377
5-51
-7
I
MERANCAIIG
PUT
OPTION DAI.AM SISTEM
RESI
GI]DANG
SEBAGAI ELEIVIEN
PASAR
T.f,'T.AhIG
FORWARD
AGRO
Hari
Srmrot
FEB
Univ.
Kristen SatyaWacan4 SalatigaABSTRAK
Salah satu unsur pasar lelang komoditas agro
(PLKA)
yang penting dan masih menjadikendala dalam pengembangan PLKA adalah tersedimya komoditas agro dengan lcralitas yang standar,
jumlah yang mencukupi dan gudang serah yang jelas mdalui wadah sistem resi gudang (SRG). Pasar
lelang komoditas Agro di Indonesia telah berdiri sejak tahun 2003 dan SRG baru berkanbang tahun
2008, namun integrasi PLKA dan SRG belum terjadi sehingga salah satu program Bappebti tiga tahun
kedepan melakukan integrasi keduanya. Pengembangan pasar lelang di Indonesia telah menuju kbarah
yang benar melalui program revitalisasi yang digeral<kan oleh Departemen Perdagangan melalu
Bappebti. Negara yang maju, bukan
saja
mampu
menglrasilkan komoditas agro tetapi jugakemampuan membangun Pasar Komoditas.
Negara tetangga seperti Singapore, Malay,sia, Thailand telah memiliki pasar komoditas yang
lebih maju dari Indonesia. Bahkan, RRC yang jauh lebih lambat masuk dalarn V/TO dari Indonesia ternyata telah menganbangkan pasar komoditas lebih dahulu dan lebih maju dari Indonesia. Tidak
ketinggalan, India yang dahulu menghadapi masalah pmgm,
kini
mampu berproduksi gandum danberas untuk ekpor telah mengembangkan PLKA. Pengembangan
PLKA
tanpa mengembangan SRGakan berjalan tersendat. Secara ideal, resi gudang dapat diperdagangankan lebih
likuit
di
PLKAsekaligus mengangkat harga tingkat petani. Pemerintah
telah
menciptakan insentif dalam bentukinvestasi milyaran rupiah untuk gudang SRG dan menyediakan subsidi. Persoalan yang diangkat
dalam penelitian
ini
adalalr, bagaimana menciptakan instrument keuangan (put option) bagi petaniSang'cenderung ingln kepastian harga dan menelusuri secara spesifik unsur unsur penghalang baik
yang telah diidentifikasi Bappebti maupun yang belum teridentifikasi. Dengan demikian, pe,rcepatan
(revitalisasi)
PLKA
dapat tercapai dalam rangka meningatkan daya saing sektor pertanian dalammengladapi masyarakat ekonomi asean 2015.
Dari
sisi pengerrbanganilmu
ekonomi dan bisnisberada pada aspek pengembangan kelembagaan ekonomi khususnya pasar dengan dasar memperkecil
biaya hansaksi dan meningkatkan pendapatan petani.
Keywords: Put Option, warehouse receipt, commodity Exchange , transaction cost)
t
Dosen FEB UKSW, E-mail:hari.sunarto@staff.uksw.euu. Secara khusus, saya mengucapkan kepadaKepala Disperindag Jateng Bpk H. Soendoro, Ketua Tim Promotor, Bpr Soegeng Wardoyo, Sekr Tim
Promotor, dan anggota lainnya. Demikian juga terima kasih kepada Bpk Dharmayugo dkk, Bappeti
sehingga, saya sebagai peneliti bisa lebih mendalami permasalahan revitalisasi PLKA lndonesia pada umumnya dan PLKA Jateng secara khusus.