1
I.
PENDAHULUAN
Fusarium merupakan jamur patogen tular tanah yang banyak ditemukan pada rizosfer. Jamur yang tergolong genus Fusarium merupakan jamur yang lebih dominan keberadaannya dibandingkan dengan jenis jamur tanah lainnya (Indrayoga et al., 2013). Fusarium sp. umumnya mampu menyebabkan penyakit layu (bersifat patogenik) pada tanaman, namun ada pula Fusarium sp. yang mampu menekan pertumbuhan patogen lain (bersifat non-patogen) terhadap tanaman.
Menurut Semangun (1996), Fusarium yang menyebabkan kelayuan pada tanaman tergolong dalam jenis patogen. Serangan dari cendawan Fusarium sp.
menjadi salah satu faktor pembatas yang dapat menyebabkan penurunan produksi cabai merah; sedangkan Fusarium non-patogen merupakan jamur yang secara morfologi mirip dengan patogen, akan tetapi yang membedakannya adalah mekanisme kerja dan strainnya yang bersifat non-patogen. Kinerja Fusarium non-patogen mampu menginduksi ketahanan tanaman terhadap beberapa non-patogen terutama layu. Fusarium non-patogen biasanya berada pada bagian perakaran tanaman (rizosfer) dan melakukan simbiosis terhadap akar tanaman sehingga menyebabkan tanaman inang tumbuh subur (Mardiyah, 2013).
Fatmawaty et al.,(2013) menyatakan bahwa tanah terbentuk disertai dengan adanya mikroba sebagai penyokong dan pendukung pertumbuhan tanaman. Mikroba tersebut banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Menurut Hyakumachi & Kubota (2003), jamur rizosfer merupakan salah satu kelompok mikrobia yang dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap berbagai penyakit, baik penyakit terbawa tanah maupun penyakit terbawa udara. Salah satu contoh penyakit terbawa tanah seperti jamurFusariumyang menyebabkan penyakit layu pada tanaman cabai merah (Capsicum annum).
Munculnya penyebab penyakit layu tersebut merupakan kendala cabai merah. Tanaman cabai merah merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia dan diusahakan secara komersial baik dalam skala besar maupun kecil (Winarsih & Syafrudin 2001). Salah satu kelebihan dari tanaman cabai merah merupakan tanaman hortikultura yang buahnya memiliki nilai gizi cukup tinggi. Kandungan yang paling banyak terdapat didalamnya adalah vitamin A dan C. Selain itu, kandungan gizi cabai dalam 100 g bagian yang dapat dimakan adalah vitamin A sejumlah 71,00 mg dan vitamin C sejumlah 18,00 mg (Harpenas dan Dermawan,
2
2010). Menurut Wardani (2008), cabai merah sebagian besar dipergunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagian lainnya diekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya. Cabai merah dapat dibudidayakan di lingkungan dataran rendah maupun dataran tinggi, dapat tumbuh di lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 mdpl.
Berdasarkan data survei, kecamatan Sumbang dengan luas wilayah sebesar 5.601.750 m² terletak dibagian timur laut Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Sumbang terbagi menjadi 19 desa. Desa Kebanggan merupakan salah satu desa di kecamatan ini yang menjadi wilayah penghasil tanaman sayur terbesar di Banyumas. Salah satu hasil pertaniannya adalah cabai merah. Tanaman ini merupakan tanaman yang paling mendominasi pertanian di wilayah Desa Kebanggan. Hasil panennya didistribusikan ke wilayah Banyumas hingga Kabupaten Cilacap. Usaha budidaya Cabai merah dalam perkembangannya banyak mengalami kemajuan, akan tetapi tidak sedikit petani menemui kendala berupa munculnya gejala penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah (soil borne). Kurangnya pengetahuan akan penyakit dan sulitnya deteksi dini pada penyakit cendawan menyebabkan pengendalian penyakit kurang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu: (1) Apa sajakah spesies Fusarium yang didapat dari rizosfer tanaman cabai merah (C. annum)?; (2) Bagaimana sifat patogenitas dari jenis-jenisFusariumyang diperoleh?.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis Fusarium yang terdapat pada rizozfer tanaman cabai merah (C. annuum) di desa Kebanggan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
2. Mengetahui sifat patogenitas dari jenis-jenisFusariumyang diperoleh.