• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kebahagiaan pada Imam Biarawan T1 802007030 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kebahagiaan pada Imam Biarawan T1 802007030 BAB V"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

181

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa memang

ada beberapa individu yang memfokuskan diri pada aspek

sipiritual yang juga sekaligus kaya akan emosi positif dalam

hidupnya, individu tersebut adalah imam biarawan. Hal ini

menunjukan bahwa memang benar bahwa kebahagiaan

merupakan konsep yang subjektif tergantung dari

masing-masing individu, sejalan dengan ini Seligman (2005)

mengatakan bahwa kebahagiaan merupakan konsep yang

subjektif karena setiap individu memiliki tolak ukur

kebahagiaan yang berbeda-beda sehingga bias mendatangkan

kebahagiaan untuknya. Faktor-faktor itu antara lain uang,

status pernikahan, kehidupan sosial, usia, kesehatan, emosi

negatif, pendidikan, iklim, ras dan jenis kelamin, serta agama

atau tingkat religiusitas seseorang.

Seligman (2005) memberikan salah satu pandangan

mengenai kebahagiaan dan beberapa aspeknya yang terdiri

dari emosi positif pada masa lalu, emosi positif pada masa

yang akan datang, dan emosi positif pada masa kini. Aspek

emosi positif dari Seligman peneliti gunakan untuk melihat

(2)

Jika dilihat dalam aspek emosi positif pada masa

lalu yang memiliki indikator merasa bangga terhadap dirinya

dan kehidupan yang sedang dijalaninya, merasa lega,

tenteram dan tidak gelisah serta khawatir akan hal yang

menjadi beban dan pikirannya di masa lalu, merasa puas

akan kehidupannya karena telah terpenuhi keinginan dan

kebutuhannya, bersyukur atas peristiwa baik maupun buruk

yang terjadi dalam hidupnya dan mampu memaafkan

seseorang atau peristiwa di masa lalu yang pernah menyakiti

perasaannya, ketiga partisipan memiliki kondisi yang

berbeda-beda.

Semua partisipan merasa puas akan kehidupannya

dan merasa tercukupi kebutuhan dan keinginannya, dalam

hal ini kebutuhan jasmaniah seperti makanan, materi, jabatan

dan sebagainya. Akan tetapi jika dikaitkan dengan kebutuhan

rohani atau kehidupan rohani, semua partisipan merasa

bahwa mereka selalu merasa masih kurang sempurna dalam

berdoa, memperbaiki diri sesuai kehendak Tuhan dan terus

mengembangkan diri menjadi imam yang baik dimata umat

dan Tuhan. Kehidupan rohani yang dirasa masih kurang

memuaskan dalam hal ini terkait dengan pertobatan pada

partisipan kedua sedikit banyak cenderung dipengaruhi oleh

kehidupan masa lalunya seperti dulu suka berjudi dan

melawan PKI yang dirasa tidak baik. Sehingga hal ini yang

(3)

merasa lega, tenteram dan tidak gelisah serta khawatir akan

masa lalu. Begitu pula dengan perasaan bangga terhadap

hidup yang dijalani, partisipan kedua merasa tidak bangga

jika definsi bangga yang digunakan seperti yang biasa

orang-orang tahu, menurutnya bangga seperti definisi orang-orang lain

termasuk di dalamnya terdapat unsur kesombongan. Ia

merasa tidak terlalu bangga, karena apa yang ia jalani ini,

semata-mata karena penyelenggaraan Tuhan dan karena

tuntunan dari Tuhan.

Emosi positif pada masa yang akan dating cukup

dirasakan oleh semua partisipan. Namun tidak semua

indikator terpenuhi. Semua partisipan memiliki keyakinan

dan kepercayaan akan masa depan yang cerah dan baik,

memiliki usaha untuk mencapai masa depan yang lebih baik

dari masa lalu dan optimis akan kehidupan di masadepan,

akan tetapi untuk memiliki gambaran yang jelas di masa

yang akan datang, dua partisipan agak kesulitan untuk

mewujudkannya. Partisipan pertama dan kedua sebenarnya

memiliki harapan, keinginan, dan gambaran nantinya di masa

yang akan datang bagaimana gambaran kehidupannya, akan

tetapi partisipan pertama merasa bahwa apa yang ia

rencanakan tidak serta merta mudah untuk diwujudkan

karena hidupnya yang terikat oleh kaul ketaatan dimana ia

harus taat pada pimipinan paroki, dimana nanti ia akan

(4)

melanjutkan sekolah atau tidak. Walaupun demikian,

partisipan sungguh mengahayati kaul tersebut, sehingga ini

tidak menjadi masalah untuknya. Begitu juga dengan

partisipan kedua yang menghayati kaul ketaatan, sehingga

apa yang terjadi di depan ia akan berusaha untuk menerima

dan mensyukuri apapun yang diberikan olehTuhan.

Gratifikasi dan kenikmatan sebagai indikator dari

emosi positif pada masa kini dirasakan oleh ketiga partisipan.

Beberapa kegiatan yang menjadi kegemaran ketiga partisipan

seringkali membuat mereka terlibat sepenuhnya dengan

kegiatan yang dilakukannya sehingga ia tenggelam dan

merasa waktu berhenti ketika melakukan kegiatan tersebut.

Bahkan partisipan ketiga merasakan gratifikasi melalui

kegiatannya melayani umat dalam sakramen-sakramen

penting seperti perminyakan dan ekaristi. Dari beberapa

pembahasan dan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

kebahagiaan pada imam biarawan lebih menitikberatkan

pada aspek religiusitas atau faktor agama. Dalam penelitian

ini, dapat dilihat bahwa ketiga partisipan sangat

menitikberatkan kehidupannya pada aspek religiusitasnya,

bahwa hidup harus berarti demi sesama yang berlandaskan

cinta kasih dari Tuhan dan dalam menjalani kehidupannya

sebagai seorang imam, ketiga partisipan selalu berusaha

menghayati setiap makna dari ketiga kaul yang telah mereka

(5)

untuk menciptakan emosi positif dalam hidupnya dan secara

tidak langsung mereka merasakan adanya sukacita dan

kebahagiaan. Sumber kebahagiaan yang dirasakan oleh

ketiga partisipan lebih banyak datang dari emosi positif

ketika mereka melakukan kegiatan imamat.Seligman (2005)

mengatakan bahwa orang yang religius lebih bahagia dan

lebih puas terhadap kehidupan daripada orang yang tidak

religius.

B. Saran

Adapun saran daripenelitianini yang dapatdiajukanadalah :

1. Bagi imam biarawan, diharapkan dapat memahami dan

mengaplikasikan emosi-emosi positif baik itu masa lalu,

yang akan datang dan masa kini yang dapat membantu

mereka dalam memberikan pelayanan yang terbaik

kepada umat dan membantu mereka dalam

meningkatkan kebahagiaan.

2. Bagi gereja, paroki, dan seminari tempat dimana imam

biarawan berkarya hendaknya membantu setiap imam

biarawan yang berkarya di gereja, paroki atau seminari

tersebut untuk lebih meningkatkan emosi-emosi positif

di setiap fase perkembangan hidupnya salah satunya

dengan cara memfasilitasi kegemaran dan hobi dari

setiap imam sehingga potensi imam-imam tersebut

tersalurkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan

(6)

3. Bagi peneliti selanjutnya.

a. Hendaknya dapat melakukan penelitian dengan

lebih baik lagi dengan mengusahakan mencari

partisipan untuk triangulasi penelitian, sehingga

hasil penelitian dapat lebih meningkatkan derajat

kepercayaan data.

b. Mengingat bahwa tipe penelitian ini adalah

kualitatif, pada dasarnya akan lebih menarik jika

penelitian dapat dilakukan terhadap beberapa

partisipan lagi, yang juga berasal dari tempat yang

berbeda. Hal ini diharapkan agar dapat memperoleh

data yang lebih kaya terkait dengan topik penelitian.

c. Akan lebih baik lagi apabila penelitian selanjutnya

juga menggali tentang kebahagiaan otentik

partisipan, oleh karena itu identifikasi kekuatan

karakter dan keutamaan dari setiap partisipan

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan deskriptif bagaimana dampak pembangunan Wisata Bahari Lamongan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.. Metode

Kajian terhadap fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia difokuskan pada rekruitmen, seleksi, orientasi, penempatan dan penugasan, kompensasi, penilaian kinerja,

Sedangkan perusahaan yang masuk dalam kategori tidak mengalami kebangkrutan sebanyak 7 perusahaan, hal tersebut dikarenakan tingginya kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber

Hasil Evaluasi Aritmatik ini bukan merupakan pengumuman hasil pelelangan umum, namun merupakan salah satu proses evaluasi. Selanjutnya evaluasi penawaran masih dilanjutkan

Aspek sarana yaitu layanan terhadap masyarakat (warga misikin) hendaknya dapat memunculkan terobosan inovatif yang menyangkut secara langsung kepentingan masyarakat khususnya

Hasil Evaluasi Aritmatik ini bukan merupakan pengumuman hasil pelelangan umum, namun merupakan salah satu proses evaluasi. Selanjutnya evaluasi penawaran masih dilanjutkan

Sedangkan bentuk prilaku Guru Bantu (honorer) terhadap Rekrutmen CPNS Tahun 2006 di kelurahan Penanggungan kecamatan Klojen Kota Malang sebagian besar menerima, responden

dengan dihadiri Peerta Pelelangan Umum sebagaimana dalam daftar hadir pesefta rapat pembukaan penawaran:. Adapun hasil rapat adalah sebagai berikut