BOKS KER
PERAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR (LPDB) DAERAH
DALAM PERMODALAN USAHA
KOPERASI DAN USAHA KECIL DI MALUKU
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dapat dibentuk
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dalam rangka mengoptimalkan pelayanan terhadap Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu membentuk Peraturan Daerah
Provinsi Maluku Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelola Dana
Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UPTD PDB-KUMKM) Daerah dan
telah disahkan melalui PERDA No 09 Tahun 2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UPTD PDB-UMKM) Daerah, tanggal 14 September 2009.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (KUMKM) di Provinsi Maluku untuk mengakses sumber pendanaan diluar
perbankan diperlukan pemberian pinjaman kepada KUMKM melalui UPTD PDB Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai penyalur dana bergulir yang diatur
pengelolaan dan penggunaannya melalui Peraturan Daerah Provinsi Maluku PERDA Nomor
10 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah tanggal 14 September 2009.
Sumber pendanaan untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Daerah berasal
dari APBD Daerah, dimana LPDB Daerah yang telah disahkan dengan PERDA ini belum
dapat melakukan pembiayaan kepada Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(KUMKM) karena sementara proses ijin Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dari
Gubernur Maluku. Ijinnya sementara dalam proses.
Selama ini pendanan kepada Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)
dibiayai melalui LPDB Pusat dimana pada tahun 2009 telah direalisasikan sebanyak 3 Miliar
kepada 3 koperasi masing – masing : 2 Koperasi di Kabupaten Maluku Tengah
dengan nilai dana bergulir 1 Koperasi 1 Miliar dan 1 Koperasi 500 juta, sementara
di Kota Ambon 1 koperasi sebesar 1,5 Miliar.
Sampai dengan tahun 2010 permohonan yang masuk ke UPTD LPDB Daerah
BOKS KER
LPDB Daerah merupakan potensi pembiayaan baik oleh pihak LPDB pusat maupun Daerah
juga kepada lembaga perbankkan karena selama ini perbankan kesulitan untuk
mendapatkan Koperasi yang layak untuk dibiayai oleh perbankan melalui Kredit Usaha
Rakyat (KUR).
Alur Proses Dana Bergulir, semua permohonan yang masuk akan diseleksi oleh TIM
dari LPDB Daerah dengan tujuan pendanaan, apabila Koperasi atau UMKM dipandang
layak akan diajukan ke LPDB Pusat dan LPDB daerah serta akan dipersiapkan untuk
diajukan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kehadiran UPTD LPDB Daerah dapat mengatasi masalah permodalan yang selama
ini dihadapi oleh Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (K-UMKM) karena dengan
teratasinya masalah permodalan maka akan menggerakan usaha dari Koperasi dan pelaku
UMKM tersebut yang berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga.
Penyaluran dana bergulir melalui UPTD-LPDB, diharapkan dapat meningkatkan
usaha pelaku UMKM dengan mengalami perubahan pola perilaku UMKM yang terbiasa
dengan sistem bantuan ke sistem kredit yang dikelola oleh LPDB sehingga akan
meningkatkan kualitas usaha dari Koperasi dan pelaku UMKM itu sendiri. Dengan
sendirinya apabila terjadi perubahan pola perilaku maka akan juga terjadi perubahan
kualitas usaha.
Salah satu tugas pokok UPTD PDB-KUMKM Daerah adalah melaksanakan
pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui Program Peningkatan
Permodalan dalam rangka meningkatkan peran Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dalam pengembangan Ekonomi Lokal dan Peningkatan Perekonomian Daerah.
UPTD PDB-KUMKM daerah dalam meningkatkan pelayanan pembiayaan kepada Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan menitik beratkan pada prinsip efisiensi,
efektivitas dan produktifitas atau kelayakan usaha.
Fungsi UPTD PDB-UMKM adalah pelaksanaan penghimpunan, penyaluran dan
pengembalian dana bergulir yang berasal dari LPDB-KUMKM Kementrian Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah, dan atau anggaran yang bersumber dari APBN maupun